• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancangan Optimasi Produksi pada Rantai Pasok Crude Palm Oil dengan Metode Algoritma Genetika di PT. Perkebunan Nusantara III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rancangan Optimasi Produksi pada Rantai Pasok Crude Palm Oil dengan Metode Algoritma Genetika di PT. Perkebunan Nusantara III"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas pertanian yang paling

berkembang pesat di Indonesia. Sejak tahun 2006 Indonesia telah menjadi

produsen crude palm oil (CPO) terbesar di dunia dengan produksi mencapai 34

juta ton pada tahun 2016 (Indexmundi, 2017).

Dalam rangka mempercepat hilirisasi minyak sawit didalam negeri,

pemerintah telah mengubah kebijakan pajak ekspor menjadi kebijakan Bea Keluar

CPO dan produk turunannya (PMK No. 128/2011 dan PMK No. 75/2012) yang

bertujuan menjamin ketersediaan bahan baku minyak sawit bagi industri

domestik; mengamankan pasokan serta harga minyak goreng di dalam negeri; dan

mendukung Program Nasional Hilirisasi Industri Kelapa Sawit.

Kemajuan hilirisasi yang terjadi dalam periode 2011-2016 tercermin dari

konsumsi CPO domestik dari 7,8 juta ton menjadi 13,5 juta ton, untuk industri

olein (minyak goreng dan margarin, dan lainnya), industri oleokimia dan detergen,

serta industri biodiesel. Selain tercermin dari konsumsi CPO domestik, hilirisasi

minyak sawit domestik juga ditunjukkan oleh produksi industri hilir. Tahun 2016

produksi olein (RBD olein, minyak goreng, margarin, dan lainnya) sebesar 25 juta

ton, produksi oleokimia (oleokimia dasar, detergen dan sabun) sebesar 3,4 juta ton

dan produksi biodiesel sebesar 2,9 juta ton (Palm Oil Agribusiness Strategic

(2)

Dengan semakin berkembangnya hilirisasi Industri Kelapa Sawit nasional,

tentu kebutuhan akan bahan baku berupa CPO akan semakin meningkat. Agar

kemampuan daya saing agroindustri CPO meningkat, maka diperlukan

pengelolaan yang terintegrasi mulai dari pasokan bahan baku, perencanaan

produksi dan pengendalian persediaan tangki timbun (Hadiguna & Machfud,

2008)

Terdapat banyak faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi

perencanaan produksi pada pabrik kelapa sawit. Faktor internal berupa

ketersediaan sumberdaya seperti bahan baku, manusia, dan mesin. Sedangkan

untuk faktor eksternal seperti fluktuasi harga TBS dan pengaruh cuaca terhadap

ketersediaan TBS. Semua faktor ini perlu diperhatikan sehingga dapat dimodelkan

suatu perencanaan produksi yang optimum.

PT. Perkebunan Nusantara III merupakan Badan Usaha Milik Negara

yang bergerak di bidang pengelolaan, pengolahan dan pemasaran hasil

Perkebunan. Salah satu produk hasil olahan PTPN III adalah CPO. Dalam hasil

tinjauan terhadap evaluasi kinerja PKS pada bulan Mei 2016, diketahui bahwa

kapasitas olah PKS selalu tidak tercapai dengan realisasi sebesar 481,19 ton

TBS/jam atau 90,97% terhadap RKAP (530 Ton TBS/jam) dan hanya sebesar

85,25% terhadap kapasitas terpasang. Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap

potensi kerugian pada perusahaan yang akan berpengaruh terhadap biaya produksi

CPO. (Media Nusatiga, 2017)

Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Rambutan merupakan salah satu dari 11 PKS

(3)

berlokasi di Desa Paya Bagas Kecamatan Rambutan, Kotamadya Tebing Tinggi,

Provinsi Sumatera Utara. Pabrik ini dibangun sejak tahun 1983 dan memiliki

kapasitas olah 30 ton/jam. Proses produksi pada PKS Rambutan memiliki rantai

aliran nilai dari pasca panen pada kebun sawit, transportasi bahan baku,

pengolahan kelapa sawit menjadi CPO dan penyimpanan. Sumber bahan baku

(TBS) yang digunakan berasal dari kebun milik perusahaan, dengan total delapan

kebun pemasok.

Pada kondisi puncak panen, sering terjadi penumpukan TBS karena bahan

baku yang melimpah, di satu pihak TBS yang telah dipanen harus segera diproses

karena dapat mempengaruhi kualitas mutu minyak yang akan dihasilkan.

Sebaliknya jika pasokan TBS tidak memenuhi kebutuhan pabrik, maka akan

terjadi kerugian ongkos produksi. Data TBS menginap di lapangan pada periode

Juni 2017 dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. TBS Menginap di Lapangan pada Periode Juni 2017

Keterangan Jumlah TBS (Kg)

Persentase (%)

Tanpa Menginap 8531.900 53,31

1 Malam 6560.790 41,00

Sumber: PTPN III PKS Rambutan

Pada kondisi puncak panen sangat penting bagi perusahaan untuk

mengolah TBS yang ada secara langsung karena TBS yang tidak diolah secara

(4)

memiliki nilai rendemen minyak sawit yang berbeda-beda. Data hasil rendemen

minyak kelapa sawit setiap kebun pada periode Januari sampai dengan Juni 2017

dapat dilihat pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2. Data Faktor Rendemen Periode Januari sampai dengan Juni 2017

Sumber: PTPN III PKS Rambutan

Dalam proses produksi CPO faktor biaya juga mempengaruhi daya saing

perusahaan. Faktor biaya meliputi biaya Perolehan TBS dan biaya transportasi.

Biaya perolehan TBS dari setiap kebun pada periode Januari sampai dengan Juni

2017 dapat dilihat pada Tabel 1.3.

Tabel 1.3. Data Biaya Perolehan TBS per Kebun Periode Januari sampai dengan Juni 2017

Kebun Bulan

(5)

Biaya transportasi TBS dari setiap kebun juga bervariasi karena jarak

antara kebun dan pabrik yang berbeda. Data jarak antara kebun ke pabrik kelapa

sawit Rambutan dapat dilihat pada Tabel 1.4.

Tabel 1.4. Data Jarak Antara Kebun ke PKS Rambutan

Kebun Unit Jarak (Km)

Sei Putih (KSPTH) 45

Rambutan (KRBTN) 4

Tanah Raja (KTARA) 31

Sarang Giting (KSGGI) 27

Silau Dunia (KSDUN) 29

Gunung Monako (KGMNO) 34

Gunung Para (KGPAR) 23

Gunung Pamela (KGPMA) 23

Sumber: PTPN III PKS Rambutan

Selain itu faktor proses produksi dan penyimpanan juga sangat

berpengaruh terhadap kualitas CPO. CPO akan mengalami penurunan kualitas

apabila penimbunan dilakukan dalam jangka waktu yang lama dan tentu akan

berpengaruh terhadap daya saing perusahaan.

Kondisi ini memperlihatkan bahwa perlunya suatu rancangan optimasi

pada rantai pasok crupe palm oil untuk membantu perusahaan dalam menyusun

perencanaan produk CPO.

Salah satu metode optimasi yang ada yaitu algoritma genetika. Metode ini

tergolong dalam pendekatan metaheuristik. Metaheuristik sendiri adalah metode

penyelesain umum yang menyediakan struktur umum dan pedoman strategi untuk

membentuk metode heuristik tertentu yang sesuai untuk suatu masalah (Hillier &

(6)

Algoritma genetika merupakan metode optimasi berdasarkan fenomena

alam yang dalam penelusurannya mencari titik optimal berdasarkan ide yang ada

pada genetika dan teori Darwin survival of the fittest. Algoritma ini bekerja

dengan sebuah populasi yang terdiri dari individu-individu yang masing-masing

individu merepresentasikan sebuah solusi yang mungkin bagi persoalan yang ada.

Dalam kaitan ini individu dilambangkan dengan sebuah nilai fitness yang akan

digunakan untuk mencari solusi terbaik dari persoalan yang ada (Berlianty &

Arifin, 2010).

Algoritma genetika dipilih sebagai metode untuk menghasilkan

perencanaan produksi yang optimal dikarenakan karakteristik rantai pasok CPO

yang kompleks sehingga diperlukan pendekatan metaheuristik dalam

penyelesainnya. Diantara metode-metode metaheuristik yang ada, Algoritma

genetikadipilih karena tipe ini cenderung efektif untuk mengeksplorasi berbagai

daerah layak dan secara perlahan menuju solusi layak terbaik.

Penelitian mengenai optimasi produksi pernah dilakukan oleh beberapa

peneliti antara lain dilakukan oleh Hadiguna dan Machfud (2008) yang melakukan

perancangan model rantai pasok Crude Palm Oil menggunakan metode programa

linear dan sistem fuzzy dengan fungsi keanggotaan kurva S yang dimodifikasi.

Selanjutnya Hadiguna dan Tjahyono (2017) melakukan penelitian mengenai

perencanaan rantai pasok minyak sawit berkelanjutan di Indonesia dengan

mengintegrasikan penilaian risiko, pengukuran kinerja dan optimasi rantai pasok

yang akan disusun menjadi alat pengambilan keputusan. Dari hasil penelitian,

(7)

pengelolaan rantai pasok minyak sawit, yaitu penilaian risiko, pengukuran kinerja

dan model optimasi.

Penelitian mengenai optimasi produksi menggunakan algoritma genetika

telah dilakukan oleh beberapa peneliti antara lain dilakukan oleh Law, dkk (2008)

yang melakukan penelitian mengenai optimasi biaya rantai pasok menggunakan

algoritma genetika dan logika fuzzy yang melibatkan tiga keputusan secara

bersamaan yaitu memilih supplier, memaksimumkan penghematan dari produk

yang berbeda, menemukan urutan distribusi terbaik dari produk yang bervariasi ke

retailer yang berbeda. Penelitian lain dilakukan oleh Edokpia dan Amiolemhen

(2016) dengan menggunakan algoritma genetika dalam memecahkan masalah

transportasi perusahaan penghasil minuman. Dari penelitian yang dilakukan

diperoleh bahwa biaya transportasi menggunakan algoritma genetika lebih kecil

dibandingkan biaya transportasi aktual.

Pada penelitian ini akan digunakan metode algoritma genetika dalam

rancangan optimasi produksi pada rantai pasok CPO. Metode logika fuzzy juga

akan diterapkan sebagai salah satu input dari rancangan optimasi yang akan

dibuat. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengoptimasi sistem rantai pasok CPO

untuk meminimumkan biaya produksi.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka rumusan masalah

pada penelitian ini adalah belum optimalnya perencanaan produksi pada rantai

(8)

Ketidak-seimbangan ini menyebabkan kerugian baik secara langsung maupun

tidak langsung pada perusahaan.

Sehubung dengan permasalahan diatas, maka perlu suatu rancangan

optimasi pada rantai pasok crude palm oil yang dapat diimplementasikan sehingga

diketahui jumlah produk yang harus diproduksi untuk minimisasi biaya tanpa

mengabaikan batasan-batasan yang dimiliki perusahaan menggunakan metode

algoritma genetika.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengoptimasi sistem rantai pasok

minyak sawit untuk meminimumkan biaya produksi.

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendesain model logika fuzzy prakiraan ketersediaan TBS.

2. Mendesain model matematis untuk optimasi perencanaan produksi CPO

menggunakan metode algoritma genetika.

3. Menghitung jumlah produksi optimum CPO untuk minimisasi biaya.

4. Mengukur peningkatan produksi CPO hasil perbaikan.

1.3.2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini, antara lain:

1. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang

(9)

memecahkan masalah sebelum memasuki dunia kerja khususnya dalam hal

memodelkan optimasi produksi pada rantai pasok CPO menggunakan

pendekatan algoritma genetika.

2. Mempererat kerja sama antara Fakultas Teknik, Departemen Teknik Indu stri,

Universitas Sumatera Utara dengan pihak perusahaan.

3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi perusahaan dalam membuat

kebijakan perencanaan produksi di PTPN III PKS Rambutan.

1.4. Batasan dan Asumsi Masalah 1.4.1. Batasan Masalah

Penelitian dilakukan dalam batasan-batasan tertentu, antara lain:

1. Penelitian dilakukan pada PTPN III PKS Rambutan

2. Objek yang diteliti adalah Crude Palm Oil (CPO)

3. Data yang digunakan berasal dari bulan Juli 2015 sampai Juni 2017.

4. Biaya yang diperhitungkan meliputi biaya perolehan TBS, biaya

pengangkutan, biaya pengolahan TBS dan biaya penyimpanan.

1.4.2. Asumsi Masalah

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Informasi dan data yang diperoleh dari perusahaan dan sumber lainnya

dianggap benar dan cukup mewakili.

2. Proses produksi berjalan normal.

(10)

1.5. Sistematika Penulisan Laporan

Sistematika penulisan tugas sarjana dapat dilihat sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan, menjelaskan latar belakang permasalahan yang

menjadi dasar dilakukannya penelitian, perumusan permasalahan, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam

penelitian dan sistematika penulisan tugas sarjana.

Bab II Gambaran umum Perusahaan, menguraikan gambaran umum

perusahaan PTPN III PKS Rambutan, ruang lingkup usaha, lokasi, daerah

pemasaran, struktur organisasi dan manajemen, jumlah tenaga kerja dan jam kerja,

proses produksi, standar mutu produk, utilitas, safety and fire protection dan

pengolahan limbah.

Bab III Landasan Teori, berisi dasar-dasar teori mengenai supply chain,

supply chain management, rantai pasok kelapa sawit, kualitas produk kelapa

sawit, perencanaan dan pengendalian produksi, optimasi, algoritma genetika,

logitka fuzzy, dan penggunaan software matlab.

Bab IV Metodologi Penelitian, menguraikan tahap-tahap yang dilakukan

dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan lokasi penelitian,

jenis penelitian, objek penelitian, kerangka konseptual, identifikasi variabel

penelitian, pengumpulan data primer dan sekunder, metode pengolahan data, blok

diagram prosedur penelitian, pengolahan data, analisis pemecahan masalah

sampai kesimpulan dan saran.

Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, menguraikan tentang sistem

(11)

ketersediaan TBS KRBTN menggunakan software Matlab, pemodelan fungsi

kendala, pemodelan fungsi tujuan, pembuatan model optimasi dan yang terakhir

yaitu penyelesaian model optimasi menggunakan algoritma genetika.

Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, menguraikan tentang analisis sistem

rantai pasok CPO, analisis sistem rantai pasok CPO aktual, dan analisis sistem

rantai pasok CPO usulan yang terdiri atas analisis prakiraan ketersediaan TBS

dengan logika fuzzy, analisis hasil optimasi menggunakan algoritma genetika, dan

analisis pemecahan masalah sistem rantai pasok CPO usulan.

Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari

Gambar

Tabel 1.1. TBS Menginap di Lapangan pada Periode Juni 2017
Tabel 1.2. Data Faktor Rendemen Periode Januari sampai dengan Juni 2017

Referensi

Dokumen terkait

Kekurangan salah satu atau beberapa unsur hara akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak sebagaimana mestinya yaitu ada kelainan atau penyimpangan-penyimpangan dan banyak

N: Risiko operasionalnya ya, di kita pasti ada target gitu ya, di akhir tahun kita ada yang namanya rapat kerja nasional, disitu ada yang namanya

Scale adalah problema produksi dalam sistem air, karena perubahan tekanan, suhu dan pH sehingga keseimbangan ion-ion melebihi kelarutannya dan membentuk endapan

Rekomendesi pada penelitian ini yaitu, kiranya ibu hamil yang mengalami kadar hemoglobin yang kurang dapat memperhatikan gizi yang di konsumsi dan rajin

Selanjutnya Pahan (2008) menambahkan bahwa penyakit yang sering menyerang tanaman kelapa sawit diantaranya penyakit daun di pembibitan, penyakit busuk pangkal

memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap minat beli konsumen karena. sebagian besar mahasiswa dan semua biaya itu masih ditanggung

Berdasarkan hasil pengamatan secara keseluruhan, ketidakmampuan responden untuk mengerjakan task lebih cepat dikarenakan responden kesulitan mencari letak dari

Berdasarkan hasil-hasil yang telah diuraikan sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: surfaktan Sodium Lignosulfonat dapat dibuat dari Jerami Padi