• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor yang Memengaruhi Kesembuhan Penderita TB Paru di Puskesmas Aras Kabu Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016 Chapter III VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Faktor yang Memengaruhi Kesembuhan Penderita TB Paru di Puskesmas Aras Kabu Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016 Chapter III VI"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan tindakan secara holistik dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata tertulis dengan menggunakan metode alamiah (Moleong, 2010).

Penelitian ini dimaksud untuk mengetahui faktor yang memengaruhi kesembuhan TB Paru di Puskesmas Aras Kabu, Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Aras Kabu Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang. Pemilihan lokasi ini dikarenakan angka kesembuhan penderita TB Paru di Puskesmas Aras Kabu, Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang menjadi yang terendah se-Kabupaten Deli Serdang tahun 2013−2015 (50,00%; 38,71%; 6,98%).

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai pada awal bulan Februari tahun 2017 yang diawali dengan survei pendahuluan sampai dengan proses penelitian hingga selesai. 3.3 Sumber Informasi (Informan)

(2)

2011). Adapun kriteria sumber informasi atau informan dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan kriteria informan yaitu :

1. Penderita TB Paru BTA positif yang teregistrasi di Puskesmas Aras Kabu Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang tahun 2016.

2. Penderita TB Paru yang telah menyelesaikan pengobatan minimal 6 bulan.

3. Penderita yang dinyatakan sembuh dan tidak sembuh dalam pengobatan. 4. Penderita berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Aras Kabu.

5. Penderita yang menyatakan bersedia berpartisipasi dalam penelitian dibuktikan dengan menandatangani surat pernyataan persetujuan penelitian.

Berdasarkan kriteria tersebut, secara keseluruhan informan yang akan diambil sebanyak 6 orang penderita TB Paru di Puskesmas Aras Kabu Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini adalah : 1. Wawancara Mendalam (Indepth Interview)

Wawancara mendalam terhadap informan dengan berpedoman pada pedoman wawancara yang telah disiapkan. Pada pelaksanaannya daftar pertanyaan dapat berkembang sesuai dengan keadaan yang terjadi.

2. Observasi

(3)

3. Dokumentasi

Pengumpulan data yang dilakukan dengan mengumpulkan sumber-sumber data, dokumen, laporan, profil, dan arsip-arsip lain yang ada hubungannya dengan permasalahan dalam penelitian ini.

3.5 Variabel dan Definisi Operasional

Variabel dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang memengaruhi kesembuhan TB Paru di Puskesmas Aras Kabu Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang, yang meliputi karakteristik penderita TB Paru (pengetahuan, sikap, pendidikan, dan penghasilan), dukungan keluarga dan dukungan petugas kesehatan, peran pengawas menelan obat (PMO), kepatuhan meminum OAT, dan lingkungan rumah penderita TB Paru (jendela dan ventilasi).

1. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui penderita mengenai penyakit TB Paru, mulai dari cara meminum obat, gejala-gejala TB Paru, penularannya, dan lama pengobatan.

2. Sikap adalah reaksi penderita terhadap penyakit TB Paru meliputi pencegahan, pengobatan, dan tindak lanjut TB Paru.

3. Pendidikan adalah sekolah formal yang pernah dijalani sampai berhasil ditamatkan oleh penderita.

4. Penghasilan adalah penghasilan keluarga dalam satu bulan yang didasarkan pada standar upah minimum kabupaten (UMK) di Kabupaten Deli Serdang.

(4)

6. Dukungan petugas kesehatan adalah peran petugas kesehatan dalam memberi dorongan, mengingatkan jadwal pemeriksaan dahak, dan mengawasi penderita meminum obat.

7. Peran pengawas menelan obat (PMO) adalah peran yang dilakukan oleh PMO dalam mengawasi penderita secara langsung pada saat meminum obat setiap hari selama masa pengobatan.

8. Kepatuhan meninum OAT adalah ketaatan penderita dalam menelan obat secara teratur dan lengkap tanpa terputus selama masa pengobatan. 9. Lingkungan rumah adalah bangunan, sarana atau tempat berlindung dan

tempat untuk beristirahat dan sebagai sarana pembinaan keluarga sesuai dengan standar kesehatan termasuk didalamnya pencahayaan, jendela, dan ventilasi.

3.6 Metode Analisis Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis konten. Uji validitas data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian yaitu triangulasi sumber. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa berbagai sumber (Sugiyono, 2010).

Pada penelitian kualitatif dilakukan langkah-langkah analisis dan interpretasi data sebagai berikut :

1. Transkripsi

(5)

menjadi tulisan yang berisi pembicaraan selama wawancara antara peneliti dengan responden, data tidak ada yang dikurangi atau ditambahkan.

2. Reduksi

Reduksi data adalah proses pemilihan, membuang yang tidak perlu, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari cacatan tertulis di lapangan. 3. Koding dan kategorisasi

Koding adalah proses mengelola materi/informasi menjadi segmen-segmen tulisan, kemudian membuat kategori-kategori khusus.

4. Penyajian data

Penyajian data adalah proses menyajikan data dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart,dan sejenisnya. Pada penelitian ini penyajian data dengan menggunakan uraian singkat.

5. Interpretasi data

(6)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

5.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

5.1.1 Gambaran Umum Kecamatan Beringin

Kecamatan Beringin merupakan salah satu kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Deli Serdang. Wilayah Kecamatan Beringin memiliki luas

69 , 52

 km2 atau 5.269 Ha, yang terdiri dari 11 desa. Secara geografis terletak pada 3,608LU dan 98,889BT, dengan batas-batas sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Pantai Labu. b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Lubuk Pakam.

c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Morawa dan Batang Kuis.

d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pagar Merbau.

Jumlah penduduk Kecamatan Beringin tahun 2016 berdasarkan data dari Kantor Statistik Kabupaten Deli Serdang adalah 60.840 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki 30.851 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 29.989 jiwa. 5.1.2 Puskesmas Aras Kabu

(7)

Dalam melaksanakan kegiataannya Puskesmas Aras Kabu melayani 37 dusun dan 6 desa yaitu Desa Aras Kabu, Desa Tumpatan, Desa Serdang, Desa Pasar V Kebun Kelapa, Desa Sidourip, dan Desa Pasar VI Kuala Namu. Luas wilayah kerja Puskesmas Aras Kabu adalah 2.310 km2 yang memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara : Kecamatan Tanjung Morawa. b. Sebelah Selatan : Kecamatan Lubuk Pakam. c. Sebelah Barat : Kecamatan Tanjung Morawa

d. Sebelah Timur : Kabupaten Serdang Bedagai.

Jumlah penduduk tahun 2016 di wilayah kerja Puskesmas Aras Kabu adalah sebanyak 3.305 jiwa. Komposisi mata pencaharian penduduk di wilayah kerja Puskesmas Aras Kabu yaitu pertanian, buruh/karyawan, perdagangan, nelayan, dan PNS/POLRI/TNI.

Dalam memberikan pelayanan pengobatan TB Paru, Puskesmas Aras Kabu merupakan puskesmas pelaksana mandiri (PPM) yang menyediakan fasilitas laboratorium untuk pemeriksaan sputum/dahak dalam penegakan diagnosa TB Paru.

5.2 Karakteristik Informan Penelitian

(8)

Tabel 4.1 Karakteristik Informan Penelitian

Kode Informan Penelitian

Umur

(Tahun) Jenis Kelamin Pendidikan Tempat Tinggal

Kategori Pengobatan IP 1 22 tahun Laki-laki SMP D. Serdang Drop Out IP 2 22 tahun Laki-laki SD D. Sidourip Drop Out IP 3 37 tahun Laki-laki SD D. Serdang Drop Out IP 4 57 tahun Laki-laki Tidak Sekolah D. Beringin Pengobatan

Lengkap

IP 5 31 tahun Laki-laki SMP D. Serdang Sembuh

IP 6 35 tahun Perempuan SMK D. Serdang Sembuh

Secara umum hasil penelitian menunjukkan bahwa umur informan penelitian paling muda adalah berusia 22 tahun dan yang paling tua berusia 57 tahun, dengan latar belakang pendidikan informan penelitian yaitu sebanyak 1 orang tidak sekolah, 2 orang tamat SD, 2 orang tamat SMP, dan 1 orang tamat SMK. Sebagian besar informan penelitian bekerja sebagai petani dan buruh, dengan pendapatan per bulan dibawah UMK (< 2.015.000,-) dan 1 orang tidak bekerja melainkan sebagai ibu rumah tangga. Adapun mayoritas tempat tinggal informan penelitian berdomisili di desa serdang, sedangkan informan penelitian lainnya berdomisili di desa sidourip dan desa beringin.

5.3 Pengetahuan informan penelitian tentang penyakit TB Paru 5.3.1 Pengetahuan tentang penyebab penyakit TB Paru

Rata-rata informan penelitian berpendapat bahwa penyebab penyakit TB Paru adalah karena disebabkan oleh debu. Berikut hasil wawancara peneliti dengan informan penelitian seperti yang ditampilkan dalam kotak 1 berikut ini:

Kotak 1

Menurut bapak/ibu apa penyebab penyakit TB Paru?

…kalau yang saya tau, karna bergadang abis bergadang minum-minum

(9)

5.3.2 Pengetahuan tentang penularan penyakit TB Paru

Sebagian besar informan penelitian berpendapatan bahwa penularan penyakit TB Paru bisa melalui batuk atau pada saat berbicara, dan melalui peralatan makan yang digunakan penderita TB Paru. Berikut hasil wawancara peneliti dengan informan penelitian seperti yang ditampilkan dalam kotak 2 berikut ini:

5.3.3 Pengetahuan tentang pencegahan penularan penyakit TB Paru

Sebagian informan penelitian berpendapat bahwa pencegahan penularan penyakit TB Paru dengan membedakan peralatan makan yang digunakan penderita TB Paru, namun beberapa informan lainnya mengatakan dengan menggunakan masker ataupun menjaga jarak ketika berbicara. Hasil wawancara seperti yang ditampilkan dalam kotak 3 berikut ini:

Kotak 2

Apakah bapak/ibu mengetahui penularan TB Paru? Melalui apa?

…melalui air ludah mungkin IP 1

…gak tau IP 2

…melalui apa ya… mungkin dari gelas, terus kita pakai IP 3

apa ya, gak tau IP 4

…iya bisa, bisa dari minum gelas yang kita pake bergantian IP 5 …katanya melalui udara gitu bu, kalo kita ngomong gitu IP 6 …kalau saya kira ya, mungkin dari debu, apa dari luarlah IP 2 …mungkin penyebabnya dari debu luar IP 3dari debu mesin pemotong rumput, dulu awak kan tukang motong rumput jadi gak pake masker, dari situlah penyebabnya IP 4 …karna abu atau debu gitulah dek ya IP 5

(10)

5.3.4 Pengetahuan tentang pengobatan penyakit TB Paru 5.3.4.1 Jumlah OAT yang diminum

Sebagian besar informan penelitian mengatakan meminum OAT (Obat Anti Tuberkulosis) pada malam hari sebelum tidur dengan jumlah butir obat yang diminum adalah sebanyak 3 butir per harinya, sedangkan informan penelitian lainnya mengatakan meminum OAT pada pagi hari pagi sebelum ataupun sesudah makan . Berikut hasil wawancara seperti dalam kotak 4 berikut ini:

Kotak 3

Menurut bapak/ibu langkah apakah yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan TB Paru?

…kurang tau juga, pakai masker bisa juga IP 1

…dipisah piring gelas lah dek IP 2

…kalau saya biasanya dipisahkan, itu apa… gelas-gelas gitu IP 3 …apa itu… minum itu minum telur… telur bebek atau ayam gitu… sama susu, biar gak menular gitu, katanya apanyacangkir-cangkir nya itu minum nya gak boleh, apa… untuk kita, kita aja gitu… piring nya IP 4 …dengan membedakan alat makan mereka IP 5 …yah jaga jarak lah kalau ngomong gitu… kalo ngomong jangan

berdekatan gitu bu IP 6

Kotak 4

Apakah bapak/ibu mengetahui berapa jumlah butir obat untuk setiap kali diminum? Pada saat kapan saja bapak/ibu meminumnya?

…3 butir satu hari, selama 6 bulan. pagi jam 6 sebelum kita makan atau

minum gitu. kadang malam, karna lupa kadang IP 1

…yang merah itu ya? oh, 3 biji dek. malam-malam, siap sholat isya gitu

lah IP 2

(11)

5.3.4.2 Efek samping OAT

Sebagian besar informan penelitian berpendapat tidak mengetahui efek samping dari OAT namun tetap meminumnya, seperti yang ditampilkan dalam kotak wawancara 5 berikut ini:

5.3.4.3 Akibat tidak meminum OAT secara teratur

Semua informan penelitian berpendapat bahwa apabila tidak meminum OAT secara teratur sampai habis akan berakibat mengulang meminum obat mulai dari awal kembali. Seperti dalam kotak wawancara 6 berikut ini:

Kotak 5

Apakah bapak/ibu mengetahui tentang efek samping dari obat TB Paru yang bapak/ibu minum? Apakah bapak/ibu tetap meminumnya secara teratur?

…gagal ginjal katanya, cuma itu aja yang saya tahu… minum kok,

minum IP 1

…gak tahu. yah namanya udah sakit, ya tetap minum lah dek IP 2 …gak tahu saya. iya sih, minum tapi gitu kadang… IP 3 gak tahu. tapi tetap minum aja, karna katanya kalau gak diminum gak

(12)

5.3.5 Pengetahuan tentang upaya penyembuhan penyakit TB Paru

Semua informan penelitian berpendapat bahwa upaya yang dilakukan informan untuk mencapai kesembuhan adalah dengan rajin memimum obat TB Paru. Berikut hasil wawancara peneliti dengan informan penelitian seperti yang ditampilkan dalam kotak 7 berikut dibawah ini:

5.4 Sikap informan penelitian terhadap kesembuhan penyakit TB Paru 5.4.1 Sikap dalam pengobatan penyakit TB Paru

Semua informan penelitian berpendapat rutin dalam menjalani pengobatan, seperti rutin mengambil obat ke puskemas sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, begitu juga informan penelitian kategori drop out berpendapat mau rutin dan teratur dalam menjalani pengobatan dengan alasan informan penelitian ingin lekas sembuh dari penyakit TB Paru. Berikut hasil wawancara peneliti dengan informan penelitian seperti yang ditampilkan dalam kotak 8 berikut ini:

Kotak 7

Apa upaya yang bapak/ibu lakukan untuk mencapai kesembuhan? …rajin minum berobatlah, sama gitulah rajin semua gitu IP 1 …hmm… itu rajin-rajin obatnya di telan gitu dek IP 2

…rajin berobat IP 3

apa ya, itulah ngikuti apa yang dibilang ibu itulah, karna kalau gak

diminum katanya gak boleh IP 4

…ya itulah, rajin diminum obatnya, jangan putus IP 5 …rajin berobat bu, minum obatnya juga IP 6

…yah kita ngulang dari nol kembali IP 5

(13)

5.4.2 Sikap dalam meminum OAT secara teratur

Sebagian informan penelitian mengatakan bahwa dulu nya mereka tidak teratur dan rutin dalam meminum obat dengan alasan kelupaan, merasa bosan, merasa badan sudah enakan, serta sudah merasa sembuh karena tidak ada batuk-batuk dan dahak tidak keluar lagi. Sebagian informan lagi mengatakan rutin dan teratur meminum obat, sesuai dengan jadwal meminum obat setiap harinya. Berikut hasil wawancara informan penelitian seperti yang ditampilkan dalam kotak 9 berikut ini:

Kotak 8

Apa bapak/ibu melakukan pengobatan secara rutin dan teratur? Alasannya?

…kemarin sih enggak tapi sekarang iya. yah, karna mau sembuh IP 1 …sekarang sih iya dek. mau cepat-cepat sehat lagi IP 2 …dulu enggak, sekarang mau rutin lah gak mau bolong lagi. udah mau cepat-cepat gak makan obat lagi gitu, bosan IP 3 yah rutin, karna katanya harus gitu. yah mau sembuh IP 4

…rutin, rutin. biar sembuhkan IP 5

…rutin bu, begitu dibilang minggu depan datang ambil obat yah ibu sembuh lah ini, karna dahak nya juga udah gak ada lagi. kadang juga lupa gitukan, banyak pulanya. eh itulah, gak lama batuknya gitu kan berdarah lagi, kesini lagi, katanya harus ngulang dari awal lagi. itulah

makanya saya sekarang mau rutin gitu IP 1

…kemarin udah gak batuk, jadi udah gak awak minum. pas batuk lagi baru minum lagi. pas preksa kesini lagi sekalian ambil obat gitukan,

(14)

5.4.3 Sikap dalam meminum OAT dengan efek samping tidak nyaman

Sebagian informan penelitian mengatakan efek samping obat sangat tidak nyaman karena membuat badan lemas, tidak memiliki nafsu makan, pinggang sakit terasa kaku begitu juga dengan tangan, badan terasa gatal, dan takut karena air seni atau air kencing menjadi warna merah gelap. Oleh karena itulah informan penelitian memberhentikan meminum obat. Sedangkan sebagian lagi, informan penelitian mengatakan tetap meminum obat dengan alasan semakin lama efek samping obat seperti sesak di bagian dada sudah berkurang dan tidak terasa sakit lagi sampai sekarang. Dapat dilihat hasil wawancara dalam kotak 10 berikut ini:

Kotak 10

Walaupun efek samping obat sangar tidak nyaman, apakah bapak/ibu tetap meminumnya dengan teratur sampai habis?

…kadang kan kita kan kalau minumnya kan apa… mual gitu sekali minum 3, jadi bisa juga minumnya pagi 1, siang 1, malam gitu IP 1 …lemas memang badan ini, apa itu, apa gak enak badannya, lemas. ini pinggang pun sakit, ini yang sebelah sini. belakang awak ini pun kadang gatal nya minta ampun, semua aduh… makan juga kadang, pagi

siang, sore gitu satu-satu lah IP 2

…itulah merah kecing awak, takutkan ya gak minum 2-3 hari. gak ada tenaga gitu badan ini, awak pun makan gak selera, ini pun belum ada sarapan dari pagi tadi, gak tau kenapa, gak selera aja awak rasa. IP 3 …dulu enggak, karna air kencing awak merah, takut kan… jadi awak berhenti, capek juga kan banyak pula, kadang pun lupa awak ntah udah minum ntah enggak. pas preksa, katanya ngulang awak dari awal. sekarang yah haruslah rutin, karna katanya kalau ngulang lagi obatnya

pun jadi makin banyak, gak maulah awak kan IP 3

iya rutin, karna harus katanya gitu, yah awak ngikut ajalah. pas mau

tidur gitu minumnya jam 8 gitu IP 4

…rutin, rutin. biasanya jam 10 sebelum tidur IP 5 …rutin bu, setiap minum jam 8 pagi, setiap hari ya jam 8 pagi terus

(15)

5.4.4 Sikap dalam meminum OAT tanpa PMO

Beberapa informan penelitian mengatakan lupa meminum obat karena tidak diingatkan dengan alasan sibuk sehingga kelupaan, sedangkan informan penelitian lainnya mengatakan tetap meminum obat karena informan penelitian sendiri yang ingat jadwal meminum obatnya, informan penelitian juga mengatakan miliki tekad dan semangat yang kuat untuk sembuh sehingga tidak mau terputus dalam meminum obat TB. Berikut hasil wawancara seperti dalam kotak 11 berikut ini:

Kotak 11

Walaupun tidak ada yang mengawasi minum obat, apakah bapak/ibu tetap meminum obat dengan teratur sampai habis?

…terkadang lupa gitu, jadi kita diingatkan, yah udah jadinya minum. pernah juga gak teringat gitu, karna sibuk kan lupa kan jadinya IP 1 …kadang minum kadang enggak. lupa karna gak diingatkan itu IP 2 …minum sih tapi gitu pernah juga enggak. namanya juga sudah lupa ya

begimana lah ya IP 3

gak ada. anaknya biasa-biasa aja, gak open. orang anaknya tinggal

satu. yah… gak diawasi tetap minum IP 4

…iya minum, orang saya sendiri juga ingat tapi istri selalu ngingatkan IP 5 …iya, tetap minum. tapi mamak biasanya selalu nanya, ‘udah minum obatnya tadi apa belum?’ udah… gitu IP 6 iya memang itu apa lemas aja gitu, badannya payah juga nyetangnya, ini… ini sakit jari nya gak bisa gini… tadi hampir jatuh juga, nahankan sakit juga. tapi tetap makan obat juga, gak boleh katanya kan IP 4 …gak, gak ada efek samping. orang saya makin kuat makannya, gak

ada lemas juga. ya tetap minumlah IP 5

…iya, tetap. pokoknya dibilang minum obatnya jangan sampe telat, mudah-mudahan sampe sekarang gak ada lagi terasa sakit dadanya

(16)

5.4.5 Sikap ketika batuk/bersin

Sebagian besar informan penelitian mengatakan bahwa ketika mereka batuk/bersin tidak menutup mulut ataupun menggunakan tisu atau keluar ruangan untuk batuk/bersin, dengan alasan tidak sempat menutup mulut atau mengambil tisu, sehingga dibiarkan terbatuk/bersin begitu saja. Berikut hasil wawancara seperti dalam kotak wawancara 12 berikut ini:

5.4.6 Sikap ketika membuang dahak

Sebagian besar informan penelitian menyatakan bahwa membuang dahak secara sembarang begitu saja, namun beberapa informan penelitian juga mengatakan ketika berada di rumah membuang dahak didalam lubang kamar mandi dan ada juga yang mengatakan membuang ke dalam plastik. Namun ketika beraktivitas diluar rumah, seluruh informan mengatakan membuang dahak begitu saja di sembarang tempat. Berikut hasil wawancara seperti dalam kotak 13 berikut ini:

Kotak 12

Bagaimana sikap bapak/ibu ketika batuk/bersin? Apakah menutup mulut saat batuk/bersin?

…batuk aja gitu IP 1

…gak ada, ya batuk aja IP 2

…apa ya? batuk gitu aja sih biasanya, gak tertahan kan… ya kalau mau

batuk gak sempat ngambil tisu IP 3

orang gak pernah dekat orang-orang jadi ya biasa aja gitu. kalo dekat orang pun ditutup juga, tapi kadang gak sempat gitu ya batuk aja

gitu IP 4

…yah, gak ada lah. gak pernah bersin, malah kita pilek gak bisa. sudah

sembuh ini pilek dah bisa IP 5

…hmm… iya ini lah pake ini tisu, masker. tapi ya seringan gitu terbatuk

(17)

5.4.7 Sikap dalam menggunakan masker

Hampir semua informan penelitian mengatakan tidak pernah menggunakan masker, meskipun saat berada dirumah ketika berada ditengah-tengah keluarga ataupun saat beraktivitas diluar rumah tidak menggunakan masker. Alasan informan penelitian tidak memakai masker adalah karena bosan, merasa sulit untuk bernafas, dan karena memang tidak pernah menggunakan masker sama sekali. Hasil wawancara dapat dilihat dalam kotak 14 berikut ini:

Kotak 14

Apakah bapak/ibu menggunakan masker? Pada saat kapankah masker digunakan? Jika tidak, mengapa?

…pernah gunakan, dari awal kena penyakit sampe… akhir-akhir inilah saya aku gak pernah pake lagi, seminggu-seminggu ini gak pernah pake. udah mulai apa, apa namanya… bosan gitu. waktu jalan-jalan

ntah kemana-mana gitu, kemaren pake IP 1

…gak pernah IP 2

…enggak, gak pernah. sesak gitu napas ku IP 3enggak, gak pernah. yah… gak pernah aja IP 4

…enggak IP 5

…selama sakit itu, yah dirumahlah setiap hari. ya kalau apa memang ganti, ntah 2 hari sekali 3 hari sekali pasti ganti IP 6 Kotak 13

Bagaimanakah sikap bapak/ibu dalam membuang dahak? Dimanakah biasa membuangnya?

…di apa, wc. yaaa, kalau lagi diluar ya? dimana lah ya, buang gitu-gitu

ajalah, gak ada apa, wc gitu pula nya kan IP 1

…dimana lah ya? gak ada, ya buang gitu aja paling IP 2

…buang keluar aja, luar rumah IP 3

…dibuang gitu aja, orang aku kerjanya gak banyak orang-orang IP 4

…gak ada, buang aja, yang penting jauh dari kamar IP 5

(18)

5.5 Peran PMO (Pengawas Meminum Obat) 5.5.1 Memiliki PMO atau tidak

5 dari 6 informan penelitian mengatakan memiliki pengawas dalam meminum obat yaitu keluarga. Hanya 1 orang informan penelitian yang tidak ada mengawasi dan mengingatkan meminum obat. Seperti dalam kotak 15 berikut ini:

5.5.2 Peran PMO dalam mengingatkan jadwal berobat

Sebagian informan penelitian mengatakan bahwa selalu ditanya oleh PMO kapan jadwal untuk datang kembali ke puskesmas dan diingatkan datang ke puskemas untuk mengambil obat, sedangkan informan penelitian lainnya menyatakan PMO hanya sesekali meningatkan. Berikut hasil wawancara seperti wawancara dalam kotak 16:

Kotak 15

Apakah bapak/ibu memiliki PMO? Siapa?

…ada, bapak sama mamak IP 1

…iya, mamak IP 2

…gak ada. anaknya biasa-biasa aja, gak open IP 3

…anak, ada… IP 4

…keluarga lah. istri IP 5

…ya ada, mamak IP 6

Kotak 16

Apakah PMO bapak/ibu mengingatkan untuk datang berobat sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan?

…kadang ditanya kapan abis obat gitukan, kadang engga… IP 1 …enggak ada. biasanya habis awak pulang dari sini, langsung nanya mamak itu ‘kapan lagi kesana?’ gitu aja… IP 2 …enggak ada. tunggu aku yang bilang dulu ngambil obat kesini, baru

diambil nya, kadang aku juga… IP 3

…nanya kapan gitu balik lagi kesini, ‘tanggal sekian gitu’ nanti

(19)

5.5.3 Peran PMO dalam mengingatkan meminum OAT

Beberapa informan penelitian mengatakan bahwa PMO mereka selalu mengingatkan dan menyiapkan untuk meminum obat dan menanyakan apakah sudah meminum obat atau belum hari ini, sedangkan sebagian PMO lainnya hanya sesekali saja mengingatkan. Berikut hasil wawancara seperti dalam kotak 17 berikut ini:

5.5.4 Perhatian PMO terhadap informan penelitian

Sebagian informan penelitian mengatakan bahwa PMO mereka yaitu pihak keluarga memiliki kepedulian dan perhatian terhadap informan penelitian dalam hal sudah meminum atau belum obat hari ini, namun sebagian PMO

Kotak 17

Apakah PMO bapak/ibu mengingatkan untuk meminum obat secara teratur dan tidak terputus?

…diingatkan kadang. jadi kita diingatkan seperti gini ‘kamu udah makan obat apa enggak?’ katanya gitu ‘belum…’ ‘ya minum!’ iya gitu… kerja kan mamak bapak, kalau lagi dirumah iya diingatkan IP 1 …kadang sih. nanya-nanya gitu aja ‘udah kau minum nya obatmu tadi?’ ‘udah… kadang belum’ gitukan. kadang gak juga. IP 2 …gak ada. anaknya biasa-biasa aja, gak open IP 3anak biasanya bilang ‘pak, katanya gak boleh bolong’ udah gitu aja

dia IP 4

(20)

informan penelitian lainnya menyatakan kuranng dan tidak memiliki kepedulian terhadap informan. Berikut hasil wawancara seperti dalam kotak 18 berikut ini:

5.5.5 Peran PMO dalam memberikan dukungan untuk sembuh

Beberapa informan penelitian mengatakan bahwa pengawas minum obat (PMO) mereka memberikan dukungan dalam bentuk pemberian semangat, mengingat agar meminum obatnya jangan sampai terlambat, tidak boleh terputus, mengikuti semua nasihat, anjuran, dan petunjuk dari tenaga kesehatan. Berikut hasil wawancara seperti dalam kotak wawancara 19 berikut ini:

Kotak 19

Apakah PMO bapak/ibu memberikan semangat dan dukungan dalam menjalani pengobatan hingga sembuh? Semangat dan dukungan seperti apa yang diberikan?

…yaaa, gimana ya, dikasih support lah, apa gitu… IP 1 …iya dikasih semangat. hmm…apa ya? gak tau lah, dikasih semangat

lah pokoknya IP 2

…gak ada, anaknya biasa-biasa aja IP 3

…iya, dikasih semangat. orang biasanya anaknya juga yang ngambil obat kesini, itu anak yang paling kecil itu. dibilang ‘gak boleh gak

minum pak, obatnya’ IP 4

Kotak 18

Apakah PMO bapak/ibu sangat peduli sudahkah bapak/ibu meminum obat atau belum hari ini?

…enggak, gak ada. IP 1

…gak pernah ditanya gitu-gitu IP 2

…gak ada IP 3

…iya, dibilang ‘obatmu pak’ gitu aja… IP 4

…pastilah IP 5

…iya… mamak yang nanya ‘ini hari udah diminum obatnya tadi apa

(21)

5.6 Dukungan keluarga informan penelitian 5.6.1 Dukungan keluarga dalam penyembuhan

Rata-rata informan penelitian mengatakan bahwa pihak keluarga memberikan dukungan dan semangat dalam menjalani pengobatan. Dukungan dan semangat yang biasanya diberikan seperti nasihat-nasihat dan mengingatkan agar teratur dalam menjalani pengobatan. Berikut hasil wawancara seperti dalam kotak wawancara 20 berikut ini:

5.6.2 Dukungan keluarga dalam menyarankan untuk beristirahat dan

makanan bergizi

Rata-rata informan penelitian mengatakan bahwa keluarga mereka nasihat untuk banyak beristirahat dan tidak melakukan pekerjaan berat selama dalam masa pengobatan, sedangkan keluarga informan penelitian lainnya tidak

Kotak 20

Apakah keluarga bapak/ibu memberikan semangat dan dukungan untuk lekas sembuh? Dukungan yang seperti apa diberikan?

…yaaa, gimana ya, dikasih support lah, apa gitu, gimana supaya

anaknya bisa kembali… gitu IP 1

…hmm… semangat-semangat gitulah IP 2

…anaknya gak open IP 3

…iya dikasih semangat, orang biasanya anaknya juga yang ngambil obat

kesini, iya anak itu yang paling kecil itu IP 4

…pastilah, dukung untuk sembuh gitulah IP 5 …dukungannya, ya itu lah, minum obat jangan terlambat, makan di

jaga jangan sampe bisa kambuh gitu IP 6

…kemarin di rujuk di rumah sakit di suruh inap, disuruh inap sama

orang rumah, sama istri IP 5

(22)

memberikan perhatian dan nasihat-nasihat. Informan penelitian juga mengatakan pihak keluarga memberikan perhatian dalam bentuk memberikan makanan bergizi seimbang seperti pudding, susu, ikan, telur setengah matang, serta sup untuk meningkatkan nafsu makan informan. Berikut hasil wawancara informan penelitian seperti yang ditampilkan dalam kotak 21 berikut ini:

5.6.3 Dukungan keluarga dalam memberi perhatian terhadap informan

penelitian

Sebagian informan penelitian mengatakan bahwa pihak keluarga peduli dan selalu menanyakan apakah informan penelitian sudah meminum obat atau belum hari ini, namun sebagian informan penelitian lainnya mengatakan bahwa

Kotak 21

Apakah keluarga bapak/ibu menganjurkan untuk banyak istirahat dan memberikan makanan yang bergizi seimbang?

…gak ada.

…kalau untuk makanan bergizi dikasih juga, seperti pudding, pudding nya

dikasih susu, telur gitu… IP 1

…engga ada.

…iya, dikasih, dikasih makan sup… susu? jarang sih minum susu, gak

begitu suka IP 2 telur… telur bebek atau ayam gitu… minum susu juga… IP 4 … pastilah.

…iya pastilah dikasih, ya dikasih makan lah, ikan telur, susu tapi kadang IP 5 iya, mamak yang bilang ‘banyakan lah istirahat, udah itu nanti aja’ gitu. …iya kadangkan makan gak selera gitu, dibilang ‘makan lah, sikit aja pun

yang penting udah ada nasi itu disuapkan’ aku bilang mual, gitu kan bu terus

(23)

keluarga tidak memiliki kepedulian terhadap informan seperti apakah sudah meminum obat ataukah belum. Berikut hasil wawancara informan penelitian seperti yang ditampilkan dalam kotak 22 berikut ini:

5.6.4 Dukungan keluarga dalam mengingatkan jadwal berobat dan

memeriksakan dahak

Sebagian informan penelitian mengatakan bahwa keluarga mengingatkan jadwal untuk datang berobat ke puskemas, namun mengingatkan dalam hal memeriksakan dahak rata-rata keluarga informan tidak mengetahui jadwal untuk memeriksakan dahak, sedangkan sebagian keluarga informan penelitian lainnya tidak mengingatkan untuk berobat dan memeriksakan dahak sesuai jadwal yang ditentukan . Berikut hasil wawancara seperti dalam kotak wawancara 23 berikut ini:

Kotak 22

Apakah keluarga bapak/ibu sangat peduli sudahkah bapak/ibu meminum obat atau belum hari ini?

…ditanya-tanya kadang, kapan ganti obat, kapan apa nya gitu… IP 1 …jarang ditanya, kadang cuma disuruh minum obat aja IP 2

…enggak, enggak, gak ada ditanyain… gak open anaknya IP 3

…iya, anak selalu nanya, ngingatkan lah dia IP 4 …karna udah kebiasa jadi… gak. pertama-tama aja buk, pertama-tama nya kita kan lupa, sudah tuh udah tapi tetap dikontrol istri IP 5 …iya… mamak, ‘udah di minum obatnya tadi apa belum?’ gitu ‘udah…’ gitu

IP 6

Kotak 23

Apakah keluarga bapak/ibu mengingatkan untuk datang berobat dan memeriksakan dahak sesuai jadwal yang ditentukan?

…gak ada, ingat sendiri tapi kadang lupa. ingatnya pas malam mau makan obat gitukan rupanya habis

(24)

5.6.5 Dukungan keluarga dalam mengingatkan meminum OAT

Sebagian informan penelitian mengatakan bahwa keluarga mendukung dalam mengingatkan meminum obat secara teratur dan tidak terputus, sedangkan sebagian informan lagi menyatakan keluarga terkadang mengingatkan. Berikut hasil wawancara seperti dalam kotak wawancara 24 berikut dibawah ini:

Kotak 24

Apakah keluarga bapak/ibu mengingatkan untuk meminum obat secara teratur dan tidak terputus?

…kalau lagi dirumah iya diingatkan, kadang… IP 1 …nanya kadang. nanya gitu bilangkan ‘udah kau minum nya obatmu tadi?’ ‘udah… kadang belum’ gitukan. kadang gak juga sih, sibuk kan

capek mungkin kan IP 2

…gak ada, anaknya biasa aja IP 3

…anak biasanya bilang ‘pak obatnya, katanya gak boleh bolong’ udah

gitu aja dia, siap sholat isya lah IP 4

…siap makan, 1 jam-an gitu, istri ngasih obat IP 5 …mamak biasanya selalu nanya gitu ‘udah di minum obatnya tadi apa

belum?’ gitu…

…ngingatkan enggak, nanya aja ‘kapan lagi kesana? apa tadi kata petugasnya?’ gitu…

…ditanya gitukan ‘itu untuk apa itu, botol itu?’ ‘untuk ngambil dahak’

gitu… IP 2

…enggak ada, tapi kalau awak suruh dia ngambil obat kemari mau dia

…enggak, gak pernah diingatkan IP 3

…dia bilang kalau terlambat ngambil obat, apa… marah dia ‘cepat ambil’

katanya, ngingatkan dia lah.

…kalau preksakan dahak? gak tau dia, gak ada bilang lah gitu, ngingatkan

gak ada IP 4

…tinggal 2 hari lagi obat, istri yang ingatkan.

…periksa dahak gak, gak diingatkan IP 5

…gak ada, ya saya sendiri. setiap kontrol kemari, ‘nanti tanggal sekian

balik lagi’ gitu… di kalender harian gitu aku tulis, gitu… yah, supaya ingat.

…setiap pulang kan pasti ditanya, ‘mamak… apa kata dokter?’ ‘inilah dikasih apa, botol ini, katanya disuruh ngambil dahak, mau di cek positif apa negatif’

(25)

5.7 Dukungan petugas kesehatan

5.7.1 Dukungan petugas kesehatan dalam penyembuhan

Semua informan penelitian menyatakan bahwa petugas kesehatan memberikan nasihat dan motivasi kepada penderita untuk selalu teratur meminum obat agar lekas sembuh. Berikut hasil wawancara seperti dalam kotak wawancara 25 berikut ini:

5.7.2 Dukungan petugas kesehatan dalam memberikan penjelasan tentang

pengobatan teratur

Semua informan penelitian menyatakan bahwa petugas kesehatan mengatakan tidak boleh sekalipun tidak meminum obat karena apabila meminum obatnya tidak secara teratur, maka pengobatannya dimulai dari awal kembali dan apabila sudah pernah putus berobat (DO/drop out) dan kembali DO maka pengobatannya akan semakin lama dan sulit untuk disembuhkan. Berikut hasil wawancara informan penelitian seperti yang ditampilkan dalam kotak 26:

Kotak 25

Apakah petugas kesehatan memberikan semangat/motivasi kepada bapak/ibu agar lekas sembuh?

…ada, gak boleh saya malas minum gitu… nanti ngulang lagi gitu aja IP 1 …iya, ‘jangan putus-putus ya, biar bisa sehat’ gitu… IP 2 …gak dibolehkan satu haripun gak minum obat, gitulah… IP 3 …ada, ada… suruh ngambil jangan sampe putus katanya. kalau putus sekali

aja, gak bisa ini katanya IP 4

…pasti IP 5

…iya, ada. katanya harus minum terus gitu, kalau tidak nanti ngulang

(26)

5.7.3 Dukungan petugas kesehatan dalam memberikan penjelasan tentang

aturan meminum OAT (jumlah obat, cara, dan jadwal)

Rata-rata informan penelitian menyatakan bahwa petugas kesehatan mengatakan meminum obatnya secara bersamaan pada waktu yang sama setiap harinya dan sesudah makan. Berikut hasil wawancara seperti dalam kotak wawancara 27:

Kotak 26

Apakah petugas kesehatan memberikan penjelasan tentang pentingnya menjalani pengobatan secara teratur hingga tuntas?

…ada, katanya kalau saya gak pas minum obatnya ngulang lagi gitu kan, kalau saya sempat ngulang lagi gitu kan katanya obatnya lebih banyak lama lagi gitu sampai gak bisa sembuh lagi dari penyakit paru

ini… IP 1

…iya katanya kalau saya sampe ngulang lagi, ngulang gitu obat nya kan, makin sulit gitu katanya sembuhnya… IP 2 …iya gitu, ngeri juga. katanya ibu itu makin lama awak sembuh IP 3 …ada, ada. katanya kalau gak minum gitu katanya jadi makin lama gitu obatnya. apa iya? gak dibolehkan sekalipun gak minum lah katanya

gitu… IP 4

…jelaskan. ngulang dari nol kembali IP 5 …kalau gak minum satu haripun, jangan telat, katanya ngulang lagi

gitu minum obat nya, dari semula… IP 6

Kotak 27

Apakah petugas kesehatan memberikan penjelasan kepada bapak/ibu mengenai aturan minum obat meliputi jumlah butir obat yang minum, cara, dan jadwal minum obat?

…ada, dikasih 3, disuruh pas mau tidur malam gitu katanya… IP 1

…oh, ada 3 biji. malam-malam IP 2

…3 obat. malam mau tidur IP 3

…gak ada, cuma 4 dibilang mau tidur aja diminum. sesudah makan, makan

dulu… IP 4

(27)

5.7.4 Dukungan petugas kesehatan terhadap perkembangan kesehatan

Rata-rata informan penelitian menyatakan bahwa petugas kesehatan melakukan pemantauan kesehatan, seperti berat badan dan pemeriksaan dahak. Setiap kali informan penelitian datang berobat, berat badan ditimbang, sedangkan untuk pemeriksaan dahak dilakukan secara berkala. Seperti dalam kotak wawancara 28 berikut ini:

5.7.5 Dukungan pertugas kesehatan dalam mengingatkan meminum OAT

Rata-rata informan penelitian menyatakan bahwa petugas kesehatan mengingat untuk meminum obat, namun mengingatkannya bukan secara langsung melainkan ketika informan penelitian datang ke puskesmas untuk kembali mengambil obat disitulah petugas kesehatan bertanya dan mengingatkan untuk meminum obat secara teratur dan tidak terputus.

Kotak 28

Apakah petugas kesehatan ada melakukan pemantauan tentang perkembangan kesehatan bapak/ibu?

…ada, ada. kadang kita di periksa apa kita… semua lah di periksa, dari apa berat badan apa kita kan, timbangan sama dahak, trus di periksa kita apa kita

di itu… apa… ini dada kita di periksa, iya… rontgen IP 1

…hmm… dahak lah IP 2

…apa ya? dahak lah kemaren IP 3

…gak ada, enggak… IP 4

…dari berat badan, pemeriksaan dahak IP 5

…ada, ya berat badan, kesehatan di periksa gitu… IP 6

…ya dibilang gitu aja, satu hari 3 biji itu, jangan sampe terlambat. gitu aja…

jangan sampe satu hari pun jangan sampe telat, nanti ngulang dari semula,

gitu… iya, maksud nya 3 itu sekali minum gitu… ada. kalau pagi, ya pagi aja

(28)

Berikut hasil wawancara seperti dalam kotak 29 berikut ini:

5.7.6 Dukungan petugas kesehatan dalam mengingatkan jadwal berobat

dan memeriksakan dahak

Semua informan penelitian mengatakan petugas kesehatan mengingatkan untuk kembali datang berobat dan memeriksakan dahak ketika informan penelitian datang mengambil obat. Berikut hasil wawancara seperti dalam kotak 30 berikut ini:

Kotak 29

Apakah petugas kesehatan mengingatkan untuk meminum obat secara teratur dan tidak terputus?

…iya, datang… kemari, kesini. ditanya udah diminum belum obatnya

gitu… IP 1

…balik kesini kan ngambil obat, ditanya obat nya semalam diminum apa engga gitu, sama disuruh balik lagi tanggal berapa gitu… IP 2 …ngingatkan ya gitulah, pas kesini ditanya IP 3 …ditanya gini ‘tadi udah minum obat belum?’. apa langsung? gak. kesini, pas

kesini ditanya IP 4

…waktu kemari, ‘nanti hari ini datang ya’ ya cuma dibilang hari itu aja, gak

ada diingatkan lagi IP 5

…gak dari telepon bu. paling pas ngambil kesini, kan dibilang ‘nanti tanggal sekian balik lagi’ gitu… di kalender harian gitu aku tulis. gak diingatkan,

cuma dibilang tanggal sekian datang lagi, gitu… IP 6

Kotak 30

Apakah petugas kesehatan mengingatkan untuk datang berobat dan memeriksakan dahak sesuai jadwal yang ditentukan?

…ada, disuruh datang kesini lah untuk menjemput obatnya, sekalian kita di

periksa di apa gitu kan…

…kalau untuk periksakan dahak saya datang, cuma kadangkan kalau kita periksakan dahak harus ada dahaknya ya kan, jadi kalau kita gak ada dahak, kita datang kita bilang gitu, jadi besoknya lagi, sampe dia ada keluar dahak gitu. ibu itulah bilang besok datang lagi sampe keluar dia dahak nya baru

(29)

5.7.7 Dukungan petugas kesehatan dalam menyarankan untuk istirahat

cukup dan makanan bergizi

Seluruh informan penetian menyatakan bahwa petugas kesehatan tidak ada menyarankan untuk banyak istirahat dan makan makanan yang bergizi yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh informan penelitian. Berikut hasil wawancara seperti dalam kotak 31 berikut ini:

Kotak 31

Apakah petugas kesehatan menganjurkan untuk banyak istirahat dan makan makanan bergizi?

…gak ada, obat aja dibilangkan IP 1

…enggak IP 2

…gak ada IP 3

… enggak, gak ada

…gak ada, cuma ngingatkan obat aja jangan sampe terlambat IP 4

…gak ada IP 5

…gak ada. obat jangan sampe satu hari pun jangan sampe telat, gitu aja

IP 6 …ambil obat kemarin dibilang tanggalnya balik lagi

…ada, 2 kali lah kemarin IP 3

…suruh ngambil obat aja jangan sampe putus gitu… obatnya jangan sampe habis ya… katanya. pas kesini lah dibilangnya

…iya hari itu, sekali IP 4

…pastilah. ‘nanti hari segini datang lagi’ gitu dibilang… sama itu, bawa

botol dahak itu IP 5

…pas ngambil kesini, kan dibilang ‘nanti tanggal sekian balik lagi’ gitu

aja

…kami kalau datang kemari, diingatkan tanggal segini nanti kita periksa

(30)

5.7.8 Dukungan petugas kesehatan dalam memberikan respon mengatasi

keluhan informan penelitian

Sebagian informan penelitian menceritakan keluhan-keluhan yang dirasakan dalam menjalani pengobatan seperti mual, sakit dibagian belakang, dada sesak dan nyeri dan petugas memberikan obat tambahan untuk menghilangan efek samping obat yang diminum. Sedangkan informan penelian lainnya mengatakan tidak pernah menceritakan keluhan yang dirasakan dan menahankannya sendiri, sedangkan sebagian lagi juga mengatakan tidak menceritakan keluhan yang dirasakan dan mengatasinya dengan memberhentikan meminum obat. Berikut hasil wawancara seperti dalam kotak 32 berikut ini:

Kotak 32

Apakah petugas kesehatan mendengarkan setiap keluhan bapak/ibu dan membantu mengatasi keluhan tersebut?

…kalo untuk saya, apa nya itu, mual. abis mual di… bagian belakang ini kan

ada terasa sakit gitu kalau kita naik motor atau naik kereta gitu kan, ada

benturan ntah apa, dia sakit, aaa… terasa dia sakitnya.

ditanya sama kesehatan, dikasih vitamin minum obat yang ada. ntah obat

apapun itu saya gak tau. abis itu gak terasa lagi dia, enakan… IP 1

…gak ada. kemaren gak minum kan, jadi gak lemas gak merah lagi kecing nya gitu, langsung baek, segar gitu… gak ada cerita IP 2 …gak bilang, soalnya awak berhentikan obatnya kemarin, udah gak ada

lagi terasa sakit-sakit gitu badan nya IP 3

…gak pernah cerita, ditahankan aja IP 4

…pernahlah, pasti. ya, ditanggapi lah. ya di kasih masukan gitu lah. masukan

nya ya gitu lah… IP 5

…bilang ‘gini ya buk, kok dada nya sesak nyeri gitu, kok badannya pun lemes gitu’ ya diperiksa gitu lah, ‘pokoknya minum obat nya itu jangan sampe telat’ gitu aja bilangnya, sama ada dikasih obat apa gitu. yah… mudah-mudahan

(31)

5.7.9 Dukungan petugas kesehatan dalam memberikan penyuluhan

kesehatan

Sebagian informan penelitian menyatakan bahwa petugas kesehatan memberikan penyuluhan kesehatan kepada keluarga yang datang menemani informan penelitian ke puskesmas untuk berobat, sedangkan informan penelitian lainnya mengatakan tidak pernah diberikan penyuluhan kepada keluarga karena datang ke puskemas hanya sendiri dan tidak pernah ditemani oleh keluarga. Berikut hasil wawancara seperti dalam kotak 33 berikut ini:

5.8 Kepatuhan informan penelitian dalam pengobatan 5.8.1 Kepatuhan mengikuti nasihat petugas kesehatan

Bebarapa informan penelitian menyatakan mematuhi semua nasihat, saran, dan petunjuk yang diberikan petugas kesehatan dalam meminum obat, mengambil obat, dan pemeriksaan dahak. Sedangkan beberapa informan penelitian lainnya menyatakan tidak mematuhi nasihat, saran, dan petunjuk petugas kesehatan di pengobatan yang pertama namun ketika menjalani pengobatan yang kedua informan penelitian mengikuti semua anjuran yang

Kotak 33

Apakah petugas kesehatan penyuluhan kesehatan kepada keluarga bapak/ibu?

…ada, sama bapak sama mamak. katanya gak boleh lagi saya putus obat karna kalau putus lagi gitu jadi susah untuk sembuh IP 1 …ada, ke mamak aja cuma. mengenai itulah, obat itu IP 2

…gak ada IP 3

…enggak ada, anak gak ikut kemari IP 4

…gak ada IP 5

…gak ada. sama anak lah, yang suka ikut ke puskesmas tapi itupun

(32)

diberikan oleh petugas kesehatan. Berikut hasil wawancara seperti dalam kotak 34 berikut ini:

5.8.2 Kepatuhan dalam meminum OAT

Sebagian informan penelitian menyatakan bahwa meminum obatnya tidak selalu secara bersamaan dan tidak pada waktu yang sama yang dikarenakan efek samping obat sehingga tidak kuat meminum obat sekaligus di jam yang sama. Sedangkan sebagian informan penelitian lainnya menyatakan meminum obat selalu pada waktu yang sama setiap harinya. Berikut hasil wawancara seperti dalam kotak 35 berikut ini:

Kotak 34

Apakah bapak/ibu selalu mematuhi petunjuk kesehatan dalam meminum obat?

…kemaren sih enggak juga, sekarang yah harus lah IP 1 …dulu sih enggak, bukan gak ngikuti apa yang dibilang ibu tapi karna itulah udah gak batuk kan kira dah sehat. tapi sekarang mau gak mau

harus lah ya kan IP 2

…kemaren bukannya gak patuh ya bu, hmm… karna udah enakan gitukan. yah… sekarang ya, ya diikutilah IP 3 …iya ikuti, selalu minum kan gak boleh kalau satu haripun gak minum IP 4

…iyalah pasti IP 5

…iya patuhi bu, apa yang dibilang ibu itu saya ikuti semua. insyaallah

sembuh bu… IP 6

Kotak 35

Apakah bapak/ibu selalu meminum obat pada waktu yang sama setiap hari selama pengobatan?

…kalau apa mual gitu sekali minum 3, jadi biasa juga minumnya pagi 1,

siang 1, malam gitu IP 1

…pagi sama malam. siap makan malam gitukan setengah jam nya

minum lagi… IP 2

(33)

5.8.3 Kepatuhan dalam mengambil OAT ke UPK

Semua informan penelitian menyatakan selalu datang ke puskesmas begitu obat sudah habis dan sesuai dengan tanggal yang telah ditentukan. Berikut hasil wawancara dengan informan penelitian seperti dalam kotak 36 berikut ini:

5.8.4 Kepatuhan dalam memeriksakan dahak

Informan penelitian mengatakan memeriksakan dahak sesuai jadwal yang telah ditetapkan dengan membawa pulang pot dahak. Namun ada beberapa informan yang datang di keesokan harinya dengan alasan lupa dan karena dahaknya sudah tidak ada ataupu tidak bisa keluar. Berikut wawancara dengan informan penelitian seperti dalam kotak 37 berikut ini:

Kotak 36

Apakah bapak/ibu mengambil obat ke puskesmas sesuai jadwal yang ditentukan?

…iya datang, ini lah jadwal saya ngambil obat ini, pas habis juga IP 1 …iya datang. habis malam, paginya kemari IP 2

…pas habis, besoknya kesinilah IP 3

…iya kan dibilang tanggal sekian datang gitu, ya awak datang… IP 4 …iya diingatkan istri tinggal 2 hari lagi, ya udah datang kemari IP 5 …kan di kalender harian gitu aku tulis, jadi pas tanggalnya datangIP 6 …iya malam-malam terus, siap sholat isya langsung awak minum IP 4 …selalu setiap malam jam 10, tapi kadang gak tahan ya jam 8 udah

diminumkan aja IP 5

…iya. setiap minum jam 8 pagi, setiap hari ya jam 8 pagi terus

(34)

5.9 Lingkungan Rumah 5.9.1 Jendela Rumah

Rata-rata informan penelitian mengatakan bahwa membuka jendela di pagi hari agar cahaya matahari dapat masuk kedalam rumah. Seperti dalam kotak wawancara 38 berikut ini:

Kotak 37

Apakah bapak/ibu memeriksakan dahak secara teratur selama pengobatan?

…kalau kadangkan gak ada dahaknya jadi gak bisa diperiksa gitu kan, tapi saya datang, saya bilang ‘gak ada lagi dahaknya bu, gak keluar’ gitukan, ‘ya udah besok kesini lagi’ petugas nya bilang gitu IP 1 …ya kalau dibilang datang, ya datang kadang… IP 2 …iya datang, kadang lupa gitukan jadi ya besoknya lagi datangnyaIP 3

…iya pernah lah hari tuh 2 kali IP 4

…iya, kan dikasih itu pot botol disuruh bawa pulang, ya besok nya

kesini lagi ngantarkan itu IP 5

…iya bu, dikasih pot untuk dahak, jadi pagi-pagi sebelum makan gitu kan ditampung sesudah itu langsung ke sini ke puskemas bu IP 6

Kotak 38

Apakah bapak/ibu membuka jendela setiap pagi hari?

…udah terbuka supaya kena sinar matahari, soalnya kan lebih segar atau

lebih enak kena matahari IP 1

…iya mamak pagi-pagi udah dibukakan jendela-jendela pintu IP 2 …pagi-pagi kali enggak lah, jam-jam 9 10 gitulah baru iya dibuka IP 3 … iya, anak kadang bersih-bersih itu, apa… ngepel-ngepel dirumah itu.

kadang aku juga yang buka… IP 4

(35)

5.9.2 Pencahayaan

Semua informan penelitian menyatakan bahwa pencahayaan didalam rumah terang karena memiliki lampu di tiap-tiap ruangan. Seperti dalam kotak wawancara 39 berikut ini:

5.9.3 Sinar Matahari

Rata-rata informan penelitian menyatakan bahwa cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah, namun tidak dengan ruang kamar yang dikarenakan ruangan kamar informan penelitian terletak di bagian belakang rumah. Berikut hasil wawancara seperti dalam kotak 40 berikut ini:

Kotak 40

Apakah cahaya matahari pagi dapat masuk ke dalam rumah bapak/ibu? …iya masuk, makanya kadang silau kali kalau apa itu dibuka orang

mamak jendela kamarnya itu IP 1

…diteras iya kena panas matahari, tapi gak sampe kerumah lah IP 2 …iyalah masuk, awak kan rumahnya arah sana… IP 3 …masuk, orang rumahnya ngadep kesana. iya matahari… IP 4

…iya, cuma kamar lah yang enggak IP 5

…iya bu masuk kerumah, tapi iya dikamar itu gak kena matahari,

dibelakang soalnya kamarnya IP 6

Kotak 39

Bagaimana pencahayaan di dalam rumah bapak/ibu?

…terang lah, orang ada lampu semua kok dirumah IP 1 …iya terang, semua pakai lampu kok dirumah IP 2 …iyalah terang, di belakang lah yang redup sikit… IP 3

…iya terang, orang rumahnya dipakekan lampu semua kok… IP 4

…terang, lampu teras lah palingan gak terang kali IP 5 …iya bu terang, kan pakai lampu ditiap-tiap apa… ruangan, semua kan

(36)

5.9.4 Manfaat dari lingkungan rumah

Rata-rata informan penelitian mengatakan tidak mengetahui manfaat ataupun guna dari pencahayaan, sinar matahari, dan membuka jendela pada pagi hari. Informan mengatakan hanya supaya rumah tidak gelap, agar rumah segar, dan angin dapat masuk kedalam rumah. Berikut hasil wawancara seperti dalam kotak wawancara 41, 42, dan 43 berikut ini:

Kotak 41

Apakah bapak/ibu tahu guna ataupun manfaat dari pencahayaan didalam rumah terang terkait dengan penyakit TB Paru ?

…itu mungkin, gak banyak apa itu… nyamuk atau apalah gitu… IP 1

…ya itu, supaya rumah gak gelap IP 2

…apa ya? gak tau awak IP 3

…yah, gak tau ya. biar gak gelap ajalah rumahnya IP 4

…iya, biar jangan gelap dalam rumah IP 5

…apa ya bu. gak tau IP 6

Kotak 42

Apakah bapak/ibu tahu guna ataupun manfaat dari sinar matahari yang masuk ke dalam rumah dengan penyakit TB Paru ?

…mungkin itulah, biar mati apa-apa itu di rumah. sama kayak kita jemur kasur lah, kan mati semua apa itu, dikasur IP 1

…ntah, gak tau IP 2

…biar apa… apa panas-panas gitu lah dirumah IP 3

…apa ya? gak tau lah IP 4

…iya, biar panas rumah itu IP 5

(37)

Kotak 43

Apakah bapak/ibu tahu guna ataupun manfaat dari membuka jendela di pagi hari terkait dengan penyakit TB Paru ?

…ya biar segar lah IP 1

…biar gak panas, kan dari jendela bisa masuk angin IP 2

…biar masuk angin lah ya kan? IP 3

…itu lah biar angin nya bisa masuk IP 4

…biar masuk matahari ke rumah IP 5

(38)

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Informan Penelitian

5.1.1 Pengaruh Pendidikan Terhadap Kesembuhan TB Paru

Banyak faktor yang memengaruhi kesembuhan TB Paru, seperti kepatuhan dan keteraturan penderita dalam berobat, daya tahan tubuh, dan juga faktor karakteristik yang tidak kalah penting, seperti pendidikan, pengetahuan, dan sikap.

Informan dalam penelitian ini adalah penderita TB Paru BTA positif yang teregistrasi di Puskesmas Aras Kabu Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016 yang berjumlah 6 orang. Jika dilihat berdasarkan usia produktif (15-50 tahun), sebagian besar usia informan penelitian termasuk dalam kategori usia produktif, dengan penghasilan keseluruhan informan penelitian setiap bulannya dibawah standar UMK Kabupaten Deli Serdang (< 2.015.000,-).

Ditinjau dari tingkat pendidikan terakhir, terdapat 1 informan penelitian berpendidikan SMK, 2 informan penelitian berpendidikan SMP, 2 informan penelitian berpendidikan SD, dan 1 informan penelitian tidak sekolah. Berdasarkan hal tersebut dapat dinyatakan bahwa tingkat pendidikan informan penelitian masih tergolong rendah, sehingga berpengaruh terhadap pengetahuan.

(39)

berhubungan dengan kesembuhan penyakit tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Mangkang Semarang Barat, dimana sebagian besar TB Paru terjadi pada penderita yang berpendidikan rendah. Tingkat pendidikan seseorang sangat mempengaruhi kerangka pikirnya dan akan memengaruhi penerimaan informasi tentang pengobatan penyakitnya dan penyembuhannya. Begitu juga dengan penelitian Zubaidah dkk (2013) dimana tingkat pendidikan rendah 8,333 kali untuk tidak sembuh dibandingkan dengan tingkat pendidikan tinggi.

Pendidikan yang rendah akan memengaruhi penerimaan informasi dalam pengobatan penyakit dan upaya penyembuhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kesembuhan penderita. Dapat dikatakan bahwa, pendidikan yang rendah berpengaruh terhadap rendahnya kesembuhan.

5.1.2 Pengaruh Pengetahuan Terhadap Kesembuhan TB Paru

Hasil wawancara dengan informan penelitian menunjukan sebagian besar informan penelitian mempunyai pengetahuan yang masih kurang karena setiap jawaban atas pertanyaan yang diberikan tidak benar meliputi penyebab penyakit TB Paru, gejala, penularan, pencegahan terhadap penularan, lama pengobatan, cara penyembuhan, dan efek samping dari OAT. Hanya beberapa dari informan penelitian yang dapat menjawab sebagian pertanyaan dengan benar walaupun tidak dapat menyebutkannya secara lengkap dan detail.

(40)

beralkohol dan dari abu atau debu yang terhirup sehingga menyebabkan mereka menjadi sakit. Selain itu juga beberapa informan penelitian beranggapan bahwa penyakit TB Paru merupakan penyakit batuk biasa yang wajar diderita ataupun batuk berdarah yang dikarenakan luka di tenggorokan, sehingga dibiarkan begitu saja tanpa melakukan pengobatan sampai batuk disertai darah tersebut menjadi parah dan hilangnya pita suara (serak yang berkepanjangan), pada keadaan tersebut barulah informan memeriksa diri ke unit pelayanan kesehatan (UPK). Hal demikian merupakan pengetahuan yang salah.

Informan penelitian juga tidak mengetahui bahwa penyakit TB Paru merupakan penyakit menular melalui batuk/bersin dan dahak yang dibuang dengan sembarangan. Informan beranggapan penyakit TB Paru hanya dapat tertular kepada orang lain bila orang lain memakai bekas alat makan dan alat minum penderita. Anggapan demikianlah yang perlu diperbaiki oleh tenaga kesehatan agar masyarakat dapat mengubah perilakunya kearah yang lebih baik lagi. Selain itu, informan penelitian tidak mengetahui efek samping dari OAT yang diminum sehingga menurut sebagian informan dengan menghentikan meminum OAT dapat menghilangkan efek samping yang dirasakan seperti merasa takut karena air seni berwarna gelap kemerahan, badan terasa tidak enak karena pada bagian belakang badan terasa sakit dan panas, serta jari-jari tangan terasa kaku. Anggapan yang salah ini menyebabkan para penderita TB menjadi cenderung mengabaikan pengobatan yang sedang mereka dijalani.

(41)

dibandingkan dengan kesembuhan TB Paru pada informan penelitian dengan pengetahuan baik.

Hal tersebut dikarenakan ada kaitannya pengetahuan terhadap kesembuhan TB Paru. Pengetahuan seluruh informan tergolong rendah dikarenakan rendahnya pendidikan dan kurangnya informasi mengenai penyakit TB Paru mulai dari gejala, penyebab, penularan, pencegahan, pengobatan, dan upaya dalam penyembuhan yang berpengaruh terhadap kesembuhan TB Paru. Pendidikan dan pengetahuan memiliki kaitan yang erat karena semakin rendah tingkat pendidikan seseorang maka semakin rendah pula tingkat pengetahuannya, sehingga menyebabkan kurangnya pemahaman yang mengakibatkan informan mengabaikan pengobatannya dan menjadi putus berobat.

5.1.3 Pengaruh Sikap Terhadap Kesembuhan TB Paru

Informan mengetahui apabila mengabaikan atau memberhentikan pengobatan maka akan mengulang pengobatan dari awal dan kembali menjadi sakit. Namun sikap informan yang tidak baik dalam menjalani pengobatan yang mengabaikan pengobatan yang sedang mereka dijalani ketika merasakan perubahan yang signifikat dalam kesehatannya.

(42)

meminum OAT harus secara teratur sampai tuntas dalam pengobatan namun sikap mereka yang tidak rutin dan teratur meminum OAT dengan alasan ingin menghilangkan ketidaknyamanan yang dirasakan saat mengonsumsi OAT. Sedangkan informan penelitian lainnya yaitu kategori sembuh yang juga merasakan hal sama yaitu ketidaknyamanan OAT, namun mereka tidak menghentikan pengobatannya dan menyampaikan keluhan-keluhan tersebut kepada petugas kesehatan sehingga diberikan penanganan untuk mengatasi keluhan tersebut. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Syarifah (2006) yang menyatakan bahwa penderita TB Paru yang paling banyak tidak sembuh adalah penderita bersikap negatif yaitu 75%.

(43)

5.2 Dukungan Keluarga

Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan informan penelitian kategori sembuh mendapatkan dukungan, semangat, dan motivasi dari keluarga dalam menjalani pengobatannya. Diketahui bahwa keluarga informan memiliki kepedulian yang tinggi dan perhatian yang baik terhadap informan penelitian dalam menjalani pengobatan hingga sembuh, seperti menyiapkan saat informan akan meminum OAT dan mengingatkan untuk meminum OAT secara teratur dan tidak terputus, serta mengingat jadwal berobat sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Sedangkan informan penelitian kategori tidak sembuh mengatakan bahwa keluarga memiliki sikap yang apatis terhadap informan dalam menjalani pengobatan, seperti tidak mengingatkan untuk meminum OAT secara teratur dan jadwal dalam melakukan pengobatan. Hal ini disebabkan karena anggota keluarga dari para penderita TB Paru memiliki pekerjaan dan kesibukan diluar rumah sehingga memiliki keterbatasan waktu untuk mengantar para penderita TB ke Puskesmas serta kurang memiliki perhatian terhadap jadwal meminum OAT para informan, sementara itu para penderita TB Paru merasa membutuhkan perhatian dan adanya orang yang mengingatkan mereka untuk minum OAT tepat waktu karena informan mengatakan sering lupa minum OAT apabila tidak ada yang mengingatkan.

(44)

jawab sebagai Pengawas Minum Obat (PMO) yang berperan untuk mengawasi dan mengingatkan secara terus menerus kepada penderita agar meminum OAT secara teratur dan tepat waktu sesuai dengan dosis yang sudah ditetapkan oleh petugas kesehatan.

Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Nugroho (2011) yang menyimpulkan penderita dengan dukungan keluarga yang rendah berpotensi 36 kali menghentikan pengobatannya dibandingkan penderita yang mempunyai dukungan keluarga yang tinggi. Dimana pengobatan penderita yang tidak tuntas disebabkan oleh peranan anggota keluarga yang tidak sepenuhnya mendampingi penderita. Akibatnya penyakit yang dideritanya kambuh kembali dan dapat menularkannya kepada anggota keluarga yang lain. Dukungan keluarga tersebut terwujud melalui dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan informatif. Dukungan emosional yang mencakup ungkapan empati, kepedulian, dan perhatian terhadap informan. Dukungan penghargaan melibatkan pemberian ungkapan pujian yang positif pada informan penelitian karena minum OAT. Dukungan instrumental adalah bantuan langsung yang diberikan oleh keluarga berupa bantuan pembiayaan pengobatan TB, keluarga yang ikut mengantar berobat, dan menyediakan makanan bergizi. Dukungan informatif mencakup memberi nasihat, petunjuk, dan saran.

(45)

tidak menjadi alasan yang kuat informan menghentikan pengobatannya, tetapi lebih dominan faktor kepatuhan dan persepsi tentang hambatan dalam melakukan pengobatan.

Dukungan keluarga memiliki pengaruh terhadap kesembuhan TB Paru, dimana dengan dukungan keluarga yang baik maka informan memiliki keteraturan yang baik pula dalam menjalani pengobatan hingga fase pengobatan selesai, seperti informan kategori sembuh. Namun dengan kurangnya dukungan keluarga maka informan cenderung mengabaikan pengobatan karena merasa tidak ada yang memperhatikan seperti informan kategori putus berobat.

5.3 Dukungan Petugas Kesehatan

Peranan petugas kesehatan dalam melayani penderita TB Paru diharapkan dapat membangun hubungan yang baik dengan penderita. Unsur kinerja petugas kesehatan mempunyai pengaruh terhadap kualitas pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan kesehatan terhadap penderita TB Paru yang secara langsung atau tidak langsung akan berpengaruh terhadap keteraturan berobat penderita yang pada akhirnya juga menentukan hasil pengobatan dan kesembuhan.

(46)

membantu mengatasi keluhan tersebut, dan memberikan informasi mengenai dampak apabila tidak meminum obat secara teratur dan terputus.

Berdasarkan realita di lapangan berkaitan dengan sikap petugas dalam memberi informasi, sebenarnya informasi yang diberikan oleh petugas kesehatan belum cukup lengkap karena petugas tidak menjelaskan efek samping OAT yang mungkin akan dialami oleh penderita TB selama mengkonsumsi obat tersebut. Begitu juga tentang Pengawas Menelan Obat (PMO), petugas kurang memberikan penjelasan mengenai tugas pokok yang harus dilakukan oleh PMO terhadap penderita yang sesuai dalam Depkes yang sebagaimana tertuang dalam Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis tahun 2000.

Demikian juga mengenai penyuluhan kesehatan tentang TB Paru, kurangnya sosialisasi ataupun promosi kesehatan kepada masyarakat terutama keluarga penderita yang tersangka sakit yang berhubungan dengan TB Paru mulai dari gejala, penyebab, penularan, pencegahan, efek samping obat, upaya penyembuhan, dan asupan makanan untuk meningkatan daya tahan tubuh penderita, sehingga anggota keluarga tahu (bukan hanya PMO) dan dapat saling mengingatkan, mendukung dalam menjalani pengobatan, serta meningkatkan upaya penyembuhan penderita.

(47)

(2006), dalam Program Penanggulangan TB Paru, penyuluhan langsung perorangan sangat penting artinya untuk menentukan kesembuhan TB Paru. Sehingga penyuluhan TB Paru perlu dilaksanakan karena masalah TB banyak berkaitan dengan masalah pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat.

Hasil penelitian ini searah dengan penelitian yang dilakukan oleh Safri dkk (2014) dimana informan yang tidak tuntas dalam pengobatan seluruhnya tidak pernah mendapat kunjungan rumah oleh petugas kesehatan yang berkaitan dengan pengobatan TB Paru. Ini disebabkan karena yang menjadi PMO informan semuanya berasal dari pihak keluarga, sehingga petugas kesehatan memberikan tanggung jawab sepenuhnya kepada PMO.

Sedangkan penelitian lain yang bertolak belakang dalam penelitian ini yaitu penelitian Sholikhah dan Listyorini (2012) tentang hubungan antara tingkat pengetahuan dan mutu pelayanan kesehatan terhadap kepatuhan minum obat penderita tuberkulosis paru di Puskesmas Gatak disimpulkan tidak adanya hubungan antara mutu pelayanan kesehatan dengan kepatuhan minum obat penderita TB Paru dikarenakan mutu pelayanan kesehatan (ketersediaan obat, sikap petugas, kunjungan rumah, dan penyuluhan) tidak menjadi salah satu faktor kepatuhan penderita TB dalam menjalani pengobatan.

Gambar

Tabel 4.1 Karakteristik Informan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Banyak metode yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan penentuan Mahasiswa terbaik pasa STMIK PPKIA Tarakanita Rahmawati, namun dalam penelitian ini model

Kesimpulan dari beberapa definisi tersebut adalah bahwa kebijakan dividen merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang

SMALL CAP / 2 nd &amp; 3 rd liner adalah saham saham yang dikategorikan yang mempunyai kapitalisasi yang kecil, cenderung mempunyai volatilitas yang tinggi dengan volume

Dimulai dari keinginan untuk dapat memproduksi suatu rancangan produk tertentu, proses produksi membantu perusahaan untuk menemukan teknik-teknik pengerjaan maupun

Tabel 2. Dalam hal ini isi state bencana untuk prediksi Kabupaten Wonogiri ada tiga, yaitu Banjir, Banjir dan Tanah Longsor, Kebakaran Hutan dan Lahan,

Puji Tuhan saya panjatkan kehadirat Tuhan Yesus karena penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Dampak Implementasi Kurikulum 2013 Terhadap TIK

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan agar peneliti dapat secara empirik apakah keterampilan berbicara siswa yang diajarkan menggunakan teknik bermain peran lebih tinggi