• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanggung jawab adalah salah satu ajaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tanggung jawab adalah salah satu ajaran"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Tanggung jawab adalah salah satu ajaran pokok dari agama. Bahwa Tuhan

Maha Adil, maka setiap orang pasti akan mempertanggung jawabkan

perbuatannya, sekecil apapun itu, dan akan mendapatkan balasan yang

setimpal.

Perilaku tanggung jawab harus diterapkan dimana saja kita berada karena

ini merupakan sifat yang terpuji, oleh karena itu kita wajib bertanggung

jawab atas segala bentuk apapun yang kita perbuat, entah itu perbuatan

baik ataupun tidak. Bertanggung jawab berarti kita juga telah berlaku

jujur.

2.1 DEFINISI TANGGUNG JAWAB

Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah, keadaan

wajib menanggung segala sesuatunya. sehingga bertanggung jawab

adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala

sesuatunya, dan memberikan jawab serta menanggung akibatnya.

Seorang pelajar memiliki kewajiban belajar. bila belajar, maka hal itu

berarti ia telah memenuhi kewajibanya serta dia juga telah bertanggung

jawab atas kewajibannya

Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau

pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan

pihak lain. Timbulnya sikap tanggung jawab karena manusia itu hidup

bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam.

(2)

Sebaliknya orang-orang yang tidak bertanggung jawab cenderung

merusak sistem di manapun dia berada.

2.2 MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB

a. Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri

Intinya dari masing-masing individu dituntut adanya tanggung jawab

untuk melangsungkan hidupnya di dunia sebagai makhluk Tuhan. Sebab

apabila tidak ada tanggung jawab terhadap dirinya sendiri maka

tindakannnya tidak terkontrol lagi

b. Tanggung jawab terhadap keluarga

Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya.

Tanggung jawab itu menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung

jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan

kehidupan. Untuk memenuhi tanggung jawab dalam keluarga

kadang-kadang diperlukan pengorbanan.

c. Tanggung jawab terhadap masyarakat

Sehingga dengan demikian manusia di sini merupakan anggota

masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota

masyarakat yang lain agar dapat melangsunggkan hidupnya dalam

masyarakat tersebut. Wajarlah apabila semua tingkah laku dan

perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.

d. Tanggung jawab terhadap Bangsa / Negara

Suatu kenyataan lagi bahwa setiap manusia, setiap individu adalah warga

negara suatu negara. Dalam berfikir, berbuat, bertindak, bertingkahlaku

manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh

negara. Manusia tidak bisa berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan

manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawabkan kepada negara.

(3)

Manusia mempunyai tanggung jawab langsung kepada Tuhan. Sehingga

tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang

dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama.

Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera diperingatkan oleh

Tuhan dan jika dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga

tidak menghiraukan, maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan

mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan

tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan

sebagai Penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawabnya,

manusia perlu pengorbanan.

RESUME KEPEMIMPINAN

Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan atau leadership adalah kemampuan seseorang untuk

mempengaruhi orang-orang lain agar bekerjasama sesuai dengan rencana demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian kepemimpinan memegang peranan yang sangat penting dalam manajemen, bahkan dapat dinyatakan, kepemimpinan adalah inti darimanagemen.

Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh

pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah “melakukanya dalam kerja” dengan praktik seperti pemagangan pada seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya

(4)

Pemimpin pada dasarnya adalah orang yang mampu menggerakan

sumberdaya (terutama manusia) untuk bekerja bersama untuk mencapai tujuan.

Kepemimpinan adalah sebuah proses dimana sesorang tidak memperoleh

pengikut karena status. Kemampuan seorang pemimpin dibuktikan pertama dari bagaimana dia mampu meyakinkan orang-orang yang dipimpinya untuk

memahami visi dan misi organisasi untuk kemudian mau bersama-sama mengupayakan tujuan organisasi tersebut.

Seorang pemimpin berbeda dengan manajer. Pemimpin mempunyai kekuasaan atas pengikutnya bukan karena jabatannya tetapi karena kemampuan

personality. Sikap, tingkah laku yang kemudian memunculkan wibawa.

Sedangkan manajer memiliki kekuasaan karena jabatan yang dimilikinya. Dia bisa memberi komando karena struktur dan birokrasi, tetapi saat dia sudah tidak lagi menjabat maka tidak satupun "bekas" bawahanya mau dia perintah.

Perbedaan mendasar antara pemimpin dan manajer adalah dari pola pikir dan cara bekerja. Seorang pemimpin memiliki visi jauh kedepan, sanggup

mengadopsi perubahan, sedangkan manajer berfikir untuk jangka pendek. Dalam melaksanakan pekerjaanya pemimpin sangat fleksibel dan tidak kaku sedangkan manajer melakukan apa yang telah digariskan, kaku dan enggan berubah.

Pemimpin inilah yang mendorong dan menggerakan orang lain agar mau bekerja sama mencapai tujuan yang telah ditentukan. Fungsi ini penting, sebab

bagaimana pun juga baiknya perencanaan, tertibnya organisasi dan tepatnya penempatan orang dalam organisasi, belum berarti menjamin geraknya

organisasi menuju sasaran dan tujuan. untuk itu diperlukan kecakapan, keulatan, pengalaman dan kesabaran.

Kemampuan untuk mempengaruhi dan menggerakan orang lain guna mencapai tujuan tertentu ini disebut Kepemimpinan atau leadership. Kepemimpinan sangat menentukan keberhasilan atas manajemen, dan lebih dari itu adalah

(5)

Dalam menggerakkan orang lain kita harus ingat empat faktor yaitu:

 Kepemimpinan : kemampuan seseorang untuk mempengaruhi serta

menggiatkan orang lain bekerja sama dalam usaha mencapai tujuan.

 Komunikasi : cara dan media penyampain pesan.

 Instruksi : perintah atau petunjuk kerja yang jelas, tagas, tampak arahnya, jelas

bagaimana jalan pelaksanaannya.

 Fasilitas : kemudahan yang menyebabkan pekerjaan mudah dilaksanakan.

Tipe-Tipe Pemimpin

Pemimpin Konvensional

Anda tentu pernah mendengar ada sebutan "Tokoh Masyarakat" Mereka tidak pernah diangkat secara formal tetapi diakui sebagai pimpinan dalam

kelompoknya. Perkataanya didengar, Pemikiranya dijadikan rujukan. Pemimpin seperti ini biasanya dianggap sebagai panutan kerena " kelebihan" yang mereka miliki baik secara Ilmu, fisik atau derajat sosial. Biasanya konsep seperti ini ada pada masyarakat tradisional atau pouse tradisonal

Pemimpin Secara ilmiah

Pemimpin secara ilmiah terbagi dalam 7 jenis kepemimpinan yaitu:

1. Kepemimpinan pribadi /personal leadership yaitu tipe seorang

pemimpin yang selalu mengadakan hubungan langsung dengan anggotanya.

2. Kepemimpinan non pribadi / non personal leadership yaitu kebalikan

tipe kepemimpinan pribadi, tetapi melalui jenjang / hierarchie organisasi yang sudah ditentukan.

3. Kepempmpinan otoriter yaitu tipe pemimpin yang menanggap

kepemimpinan adalah hak pribadinya, orang lain tidak ikut campur sehingga setiap perintahnya tidak perlu mendapat konsultasi dari pengikut – pengikutnya. pemimpin berkuasa penuh, para pengikut tidak mendapat kesempatan

mengemukakan pendapat.

4. Kepemimpinan yang demokratis, yaitu tipe pemimpin yang selalu

menerima dan menghargai saran, pendapat, nasihat dari pengikutnya.

5. Kepemimpinan yang kebapaan / paternalistis, yaitu tipe pemimpin

(6)

pengikut-pengikutnya. kelemahannya adalah sulit memberikan

kepercayaan/tanggung jawab secara penuh dan ada rasa khawatir tidak berhasil.

6. Kepemimpinan bebas,apa maunya/ laissez faire, yaitu tipe

kepemimpinan yang menonjolkan kebebasan, artinya pemimpin kurang menonjol dalam pemimpin pengikutnya dan diserahkan sepenuhnya kepada pengikutnya untuk memecahkan persoalan dan tanggungjawabnya.menyerahkan sepenuhnya kepada bawahannya.

7. Kepemimpinan bebas,apa maunya/ laissez faire, yaitu tipe

kepemimpinan yang menonjolkan kebebasan, artinya pemimpin kurang menonjol dalam pemimpin pengikutnya dan diserahkan sepenuhnya kepada pengikutnya untuk memecahkan persoalan dan tanggungjawabnya.menyerahkan sepenuhnya kepada bawahannya.

Untuk dapat melaksanakan tugasnya seorang pemimpin harus memiliki dua aspek yaitu :

 Aspek Internal, yaitu pemimpin harus mengetahui keadaan organisasi, gerak,

tujuan dan keadaannya (pemimpin harus mempunyai pandangan organisasi, mengambil keputusan secara tepat, tegas dan mudah dilaksanakan, pandai mendelegasikan wewenang, mendapat dukungan dari anggotannya.

 Aspek Eksternal yaitu pemimpin harus mengetahui situasi masyarakat diluar

organisasi dan perkembangan organisasi lain.

Kelebihan – kelebihan yang perlu di miliki sebagai seorang Pemimpin.

Kelebihan rokhaniah atau ahklak seperti jujur, adil, percaya diri sendiri, ramah, dapat dipercaya bijaksana, kuat keyakinan beragamanya, sederhana, berjiwa besar, berbudi luhur, berani,dll.

Kelebihan jasmani seperti berbadan kuat, sehat, terampil, tangkas, dll.

Kelebihan penggunaan nalar/ ratio yaitu cerdas, pandai, luas pandangannya mampu melihat kedepan, inisiatif, kretif, lancar berbicara,dll.

(7)

Dalam amanatnya mengenai masalah kepemimpinan berdasarkan falsafah Panca Sila, Jenderal Soeharto menyimpulkan beberapa sifat yang harus dimiliki oleh seorang pe

anggotanya kearah tujuan atau cita-cita yang sudah ditetapkan.

 Mengetahui artinya menempatkan diri sebagai orang yang dituakan.

 Diandalkan dan mendapat kepercayaan dari anggotanya untuk mengambil

keputusan.

 Mempelopori atau merintis yaitu menjadi pelopor,memberi contoh/teladan

untukditiru.

 Memberi petunjuk, nasihat, petua agar pengikut-pengikutnya bersikap dan

bertindak benar.

 Memberi bimbingan agar pengikut – pengikutnya maju dalam

usaha/pekerjaannya,tidak putus asa dan berani bertindak.

 Membina guna meningkatkan pengetahuan dan ketermapilan anggotanya.

 Menggerakkan yaitu memberikan dorongan atas kepada anggotanya agar mau

bekerja dan beusaha mencapai tujuan/cita – cita.

Empat tanggung jawab seorang pemimpin

1. Pada Tuhan Yang Maha Esa

2. Pada diri sendiri dan orang lain

3. Pada masyarakat

4. Pada bangsa dan Negara

Setiap manusia itu sesungguhnya adalah pemimpin tergantung dari bagaimana manusia melihat diri dan masa depannya

Di dalam kenyataan, tidak semua orang yang menduduki jabatan pemimpin memiliki kemampuan untuk memimpin atau memiliki ‘kepemimpinan’,

sebaliknya banyak orang yang memiliki bakat kepemimpinan tetapi tidak pernah mendapat kesempatan untuk menjadi pemimpin dalam arti yang sebenarnya. Sedang pengertian ‘kepala’ menunjukan segi formal dari jabatan pemimpin saja, maksudnya secara yuridis-formal setiap orang dapat saja diangkat mengepalai sesuatu usaha atau bagian (berdasarkan surat keputusan atau surat

(8)

menggerakan mempengaruhi dan membimbing bawahannya serta (memimpin) memiliki kemampuan melaksanakan tugas-tugas untuk mencapai tujuan.

Jenis-jenis kepemimpinan

Sepanjang perjalanan sejarah manusia, selalu ditemui adanya pemimpin-pemimpin dalam berbagai bidang kegiatan yang pada dasarnya dapat digolongkan menjadi 4 jenis kepemimpinan:

1. Kepemimpinan di bidang rohaniah

2. Kepemimpinan di bidang politik

3. Kepemimpinan di bidang militer, dan

4. Kepemimpinan di bidang managerial

Adapun yang menjadi pokok dalam pembahasan masalah ini adalah jenis kepemimpinan yang terakhir atau kepemimpinan di bidang manajerial

khususnya dalam kepemimpinan yang berada dalam ruang lingkup bidang seni pertunjukan.

Kepemimpinan Managerial adalah kepemimpinan yang kegiatannya dilakukan berdasarkan efisiensi atau berdasarkan perhitungan real antara usaha yang dijalankan dengan hasil yang diharapkan. Cara-cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut adalah dengan menjalankan fungsi-fungsi manajemen seperti yang diuraikan sebelumnya.

Teori-teori Kepemimpinan

Ada 2 macam pendapat atau konsepsi tentang timbulnya kemampuan seseorang untuk menggerakan orang-orang lain dalam bekerja sama untuk mencapai tujuan.

- Teori Genetik (pembawaan sejak lahir)

(9)

Dalam hal ini hanyalah keturunan raja saja yang dapat menggantikan kedudukan ayah atau orang tuanya untuk memerintah sebagai seorang pimpinan.

Sebaliknya jika orang tuanya bukan atau tidak pernah menjadi pemimpin, anak-anaknya dipandang tidak akan mampu menjadi pemimpin. Dalam alam

demokrasi sekarang ini, teori ini banyak ditentang.

- Teori Sosial

Teori sosial mengatakan bahwa kepemimpinan bukannya diperoleh berdasarkan keturunan, tetapi karena pengaruh situasi dan kondisi masyarakat. Dengan perkataan lain teori ini menyatakan bahwa semua orang dapat saja menjadi pemimpin asal memiliki bakat-bakat yang cukup dapat dikembangkan melalui pendidikan, pengalaman, dan latihan tergantung pula akan ada tidaknya kesempatan serta iklim yang memungkinkannya menjadi pemimpin.

Teori sosial ini sekarang lebih banyak dipakai karena lebih sesuai dengan alam demokrasi dan tuntutan hak-hak asasi manusia.

Jalan Menjadi Pemimpin

Ada beberapa jalan bagi seseorang untuk menjadi pemimpin, diantaranya adalah:

- Dengan jalan membentuk diri sendiri

Orang-orang yang memiliki kemampuan mencipta atau orang-orang yang kreatif dan memiliki prakarsa (inisiatif) yang tinggi dapat memupuk dan mengembangkan kemampuannya sehingga akhirnya akan dapat menciptakan suatu usaha yang dipimpinnya sendiri secara baik.

- Melalui pemilihan orang banyak

Biasanya hal ini terjadi di dalam organisasi-organisasi politik, serikat sekerja, organisasi kesenian, olahraga, dan sebagainya. Lazimnya pemimpin yang dipilih orang banyak ini bertugas dalam jangka waktu yang terbatas: dua tahun, tiga tahun, dan seterusnya.

- Melalui penunjukan

Pada kantor-kantor pemerintah dan banyak kantor swasta, seseorang dapat menjadi pemimpin karena ditunjuk oleh orang lain yang lebih tinggi kedudukannya dalam instansi yang bersangkutan.

- Melalui kombinasi pemilihan dan penunjukan

Dalam hal ini ada dua macam cara yang dapat ditempuh:

1. Dari atasan ditunjuk beberapa calon pemimpin, dan kemudian para anggota memilih salah seorang dari calon-calon tersebut.

(10)

Tipe dan Aspek Kepemimpinan

Tipe-tipe kepemimpinan :

Berdasarkan sikap-sikap pemimpin dan dari cara mereka menjalankan kepemimpinan, dikenal adanya beberapa tipe kepemimpinan:

-Kepemimpinan Pribadi

Tipe kepemimpinan di mana pemimpin secara langsung mengadakan kontak dengan bawahan. Sehingga hasil kerja langsung diketahui oleh pimpinan tingkat atas yang juga menginginkan mengetahui segala hal sampai detail. Dalam hal ini mudah timbul kepemimpinan yang sentralistis yang kurang memperhatikan hirarki atau pendelegasian wewenang dan tanggung jawab. Akibatnya jika ada pekerjaan yang gagal, banyak pihak tidak mau ikut bertanggung jawab.

-Kepemimpinan Non-Pribadi

Tipe kepemimpinan di mana pimpinan tidak mengadakan kontak langsung dengan bawahan, melainkan melalui saluran jenjang hirarki yang sudah ada. Dengan demikian masing-masing bagian lebih merasa bertanggung jawab. Kelemahannya ada kemungkinan pekerjaan dan keputusan berjalan lambat, karena segala sesuatu harus diputuskan melalui tingkatan-tingkatan hirarki yang panjang.

Kepemimpinan Otoriter

Tipe kepemimpinan di mana pemimpin menganggap bahwa kepemimpinan adalah hak pribadinya sehingga ia tidak perlu berkonsultasi dengan orang lain dan tidak boleh ada orang lain yang turut campur. Kepemimpinan semacam ini sering dianggap berbahaya dan banyak mengandung resiko.

-Kepemimpinan Demokratis

Tipe kepemimpinan di mana pemimpin selalu bersedia menerima dan menghargai saran-saran, pendapat, dan nasehat dari staf dan bawahan, melalui forum musyawarah untuk mencapai kata sepakat

-Kepemimpinan Kebapakan

Tipe kepemimpinan di mana pemimpin bertindak sebagai ayah kepada anak-anaknya: mendidik, mengasuh, mengajar, membimbing, dan menasehati. Pada dasarnya kepemimpinan semacam ini baik, tetapi kelemahannya tidak memberikan kesempatan kepada bawahan untuk tumbuh menjadi dewasa dan lebih bertanggung jawab.

-Kepemimpinan Karismatis

(11)

adalah baik selama pemimpin berpegang teguh kepada moral yang tinggi dan hukum-hukum yang berlaku.

Aspek-aspek kepemimpinan

Pada umumnya dikenal 2 aspek kepemimpinan, yaitu aspek internal dan aspek eksternal yang sekaligus harus dimiliki oleh seorang pemimpin.

Aspek internal, adalah pandangan seorang pemimpin ke arah masalah masalah ketata-lembagaan yang meliputi: keadaan, gerak tuntutan, dan tujuan organisasi yang dipimpinnya.

Dalam aspek ini harus diperhatikan bahwa :

1. Pandangan pemimpin terhadap organisasi harus menyeluruh.

2. Pengambilan keputusan harus dilakukan dengan cepat, tepat, dan tegas.

3. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab kepada bawahan dilaksanakan dengan baik.

4. Hubungan dengan bawahan harus terbina baik sehingga mudah mendapatkan dukungan dan menggerakan mereka.

Aspek eksternal atau aspek politik, adalah pandangan seorang pemimpin yang diarahkan ke luar organisasi untuk melihat perkembangan situasi masyarakat

Sifat-sifat atau syarat-syarat kepemimpinan

Karena seorang pemimpin bertugas menggerakan orang-orang yang dipimpinnya, maka sudah barang tentu ia harus memiliki sifat-sifat yang lebih dari orang-orang yang dipimpinnya. Banyaknya sifat-sifat ideal yang dituntut bagi seorang pemimpin berbeda-beda menurut bidang kegiatan, jenis atau tipe kepemimpinan, tingkatan dan bahkan juga latar belakang budaya dan kebangsaan. Untuk memperoleh perbandingan yang luas berikut ini akan diuraikan sifat-sifat atau syarat-syarat kepemimpinan yang diajukan oleh beberapa ahli, pemuka masyarakat, dan bahkan berdasarkan tradisi masyarakat tertentu. Menurut Dr. Roeslan Abdulgani seorang pemimpin harus memiliki kelebihan dalam 3 hal dari orang-orang yang dipimpinnya :

o Kelebihan dalam bidang ratio.

(12)

untuk menjalankan organisasi secara efisien. Dan dapat memberikan keyakinan kepada orang-orang yang dipimpin ke arah berhasilnya tujuan.

o Kelebihan dalam bidang rohaniah.

Artinya seorang pemimpin harus memiliki sifat-sifat yang memancarkan keluhuran budi, ketinggian moral, dan kesederhanaan watak.

o Kelebihan dalam bidang lahiriah/jasmaniah.

Artinya dengan kelebihan ketahanan jasmaniah ini seorang pemimpin akan mampu memberikan contoh semangat dan prestasi kerja sehari – hari yang baik terutama ditujukan kepada orang – orang yang dipimpinnya.

Terry menyebutkan adanya 3 buah syarat yang harus dipenuhi oleh seorang pemimpin yang baik, yaitu memiliki:

-Kekuatan atau energi

Seorang pemimpin harus memiliki kekuatan lahiriah dan rokhaniah sehingga mampu bekerja keras dan banyak berfikir untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.

-Penguasaan emosional

Seorang pemimpin harus dapat menguasai perasaannya dan tidak mudah marah dan putus asa.

-Pengetahuan mengenai hubungan kemanusiaan

Seorang pemimpin harus dapat mengadakan hubungan yang manusiawi dengan bawahannya dan orang-orang lain, sehingga mudah mendapatkan bantuan dalam setiap kesulitan yang dihadapinya. Adapun beberapa kecakapan/kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin antara lain :

1. Motivasi dan dorongan pribadi, yang akan mampu menimbulkan semangat, gairah, dan ketekunan dalam bekerja.

2. Kecakapan berkomunikasi: kemampuan menyampaikan ide, pendapat serta keinginan dengan baik kepada orang lain, serta dapat dengan mudah mengambil intisari pembicaraan.

3. Kecakapan mengajar pemimpin yang baik adalah guru yang mampu mengajar dan memberikan teladan dan petunjuk-petunjuk, menerangkan yang belum dengan gambaran jelas serta memperbaiki yang salah.

4. Kecakapan bergaul: dapat mengetahui sifat dan watak orang lain melalui pergaulan agar dengan mudah dapat memperoleh kesetiaan dan kepercayaan. Sebaiknya bawahan juga bersedia bekerja dengan senang hati dan sukarela untuk mencapai tujuan.

(13)

tujuan. Seorang pemimpin harus menguasai baik kemampuan managerial maupun kemampuan teknis dalam bidang usaha yang dipimpinnya.

Bahwa setiap manusia adalah pemimpin dan setiap pemimpin pasti akan dimintai

pertanggungjawabannya tentang apa yang telah mereka pimpin sesuai tingkat

kepemimpinannya itu. Kata pemimpin, dalam hal ini bukan hanya berarti kepala negara

melainkan bersifat umum.

Kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena

untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak

faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada

sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan,

bakat, sifat – sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat

berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.

(14)

Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang

tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal

(leadership from the inside out).

Dapat kita simpulkan bahwa setiap muslim adalah pemimpim :

1.

Seluruh manusia menjadi pemimpin sekaligus menjadi pemelihara dan pengurus terhadap

apa yang menjadi tanggung jawabnya.

2. Pemimpin atau pengurus harus berbuat baik kepada apa yang dipimpinnya atau diurusinya,

karena semuanya itu akan diminta pertanggungjawabnya di hadapan Allah.

Referensi

Dokumen terkait

 Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengadakan analisis butir soal yang lebih dikenal dengan nama analisis item.. Item yang dapat dijawab dengan benar diberi skor dan

PPKA Bodogol atau yang dikenal dengan Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol adalah sebuah lembaga konservasi alam di daerah Lido Sukabumi dan masih merupakan bagian dari

Dalam UU Wakaf, pasal 62 yang menjelaskan tentang penyelesaian sengketa mengenai wakaf, disebutkan apabila penyelesian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat 1

dan n %u %u&u &u. ;ntu& itu< &ami menghara,&an &e&urangan dan masih !auh dari &esem,urnaan.. #alah satu su% sistem &esehatan nasional

Dari hasil analisis data didapatkan bahwa nilai r = .476 (p< .001), yang berarti bahwa terdapat hubungan yang positif signifikan antara empati dengan kepuasan

Pelaksanaan kegiatan, setelah bahan dan peralatan disiapkan, maka tahap selanjutnya adalah tahap pelaksanaan kegiatan yaitu dilakukan kegiatan berupa pengoperasian/

Dekomposisi serasah memainkan peran yang sangat penting dalam kesuburan tanah, seperti regenerasi dan keseimbangan nutrisi dari senyawa organik yang ada di

Tegasnya, Syaykh Abd Aziz bin Abd Salam telah memberi suatu sumbangan yang besar terhadap metodologi pentafsiran kepada pengajian tafsir di Malaysia.. Sumbangan