• Tidak ada hasil yang ditemukan

S ADP 1006690 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S ADP 1006690 Chapter3"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Fitri Afriantika, 2014

Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang

Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi, dan Sample Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah tempat peneliti melakukan penelitian tentang pengaruh kemampuan kerja pegawai terhadap efektivitas kerja. Penelitian dilakukan di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung, Jawa Barat.

2. Populasi Penelitian

Populasi merupakan kumpulan dari beberapa objek/subjek yang ditetapkan oleh peneliti sebagai sumber data penelitian. “Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2014: 117). Untuk mendapatkan populasi yang tepat dan sesuai dengan kajian yang akan diteliti, maka peneliti perlu mengidentifikasi sumber data yang diperlukan sehingga relevan dan mengacu pada permasalahan penelitian.

Permasalahan pokok dalam penelitian ini yaitu seberapa besar pengaruh kemampuan kerja pegawai terhadap efektivitas kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi. Sehingga yang dijadikan populasi dalam penelitian ini yaitu pegawai di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat (BPED) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung. Berikut jumlah pegawai di BPED Pusdiklat Geologi.

Tabel 3.1 Jumlah Populasi

(2)

Fitri Afriantika, 2014

Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang

Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 Ir. Eka Tofani Putranto

NIP. 196003201990031001 IV/b

Kepala Bidang

Penyelenggaraan Dan Evaluasi Diklat

2 Fredy Epriliansyah,S.T.

NIP. 197504252002121001 III/c

Kepala Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat

3 Ani Maliani, S.T., M.T

NIP. 197911162005022002 III/c

Kepala Sub Bidang Evaluasi Diklat

4 Dra. Ratih Wiratnawati

NIP. 195410211980032001 IV/b

Widyaiswara Madya/ Staf Sub Bidang

Penyelenggaraan Diklat

5 Hilman Suwargana, S.T., M.T.

NIP. 197911302005021001 III/b

Widyaiswara Pertama/ Staf Sub Bidang

Penyelenggaraan Diklat

6 Denny Andres, S.S.

NIP. 197007242005021002 III/b

Widyaiswara Pertama/ Staf Sub Bidang

Penyelenggaraan Diklat

7 Iwan Fahlevi Setiawan,S.T.,M.T

NIP. 197805222005021001 III/b

Widyaiswara Pertama/ Staf Sub Bidang

Penyelenggaraan Diklat

8

Denny Lumban Raja, S. Kom., M.T.

NIP. 196101101981032001 III/c

Arsiparis Muda/ Staf Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat

10 Tanto Darmanto

NIP. 196207262007011001 II/b

Pengadministrasi Umum/ Staf Sub Bidang

Penyelenggaraan Diklat

11 Ahmad Nurdin

NIP. 197302082012121001 II/a

Staf Sub Bidang

Penyelenggaraan Diklat

12 Yudi Rahayudin,S.T.,M.T.

NIP. 197711252002121001 III/c

Widyaiswara Muda/ Staf Sub Bidang Evaluasi Diklat

13 Fiati Nurmaya, S.T., M.T.

NIP. 197701302010122001 III/b

Evaluator

Penyelenggaraan Diklat/ Staf Sub Bidang Evaluasi Diklat

14 Ferdy Firmansyah, S.T., M.T.

NIP. 197607042003121001 III/c

Evaluator

Penyelenggaraan Diklat/ Staf Sub Bidang Evaluasi Diklat

(3)

Fitri Afriantika, 2014

Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang

Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

15 Herman Suhyana

NIP.196302062007011001 II/b

Pengadministrasi Umum/ Staf Sub Bidang Evaluasi Diklat

16 Erirusdi

NIP. 196508252012121003 II/a

Staf Sub Bidang Evaluasi Diklat

17 Suwisno

NIP. 197103112012121001 II/a

Staf Sub Bidang Evaluasi Diklat

18 Juniharto Sardjono

NIP. 197211162012121002 II/a

Staf Sub Bidang Evaluasi Diklat

19 Risa Purwanti,S.E.

Outsourching

20 Suyudi Rusmana, A.Md.

Outsourching

21 Septian Ardiansyah,S.Sos

Outsourching

25 Muhammad Nurdin,A.Md

Outsourching

26 Adri Nurharjati,S.I.Kom.

Outsourching

27 Endrawan Satria,S.Kom.

Outsourching

28 Tris Sutrisno,S.Pd

(4)

Fitri Afriantika, 2014

Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang

Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

29 Nanang Sopian

Outsourching

30 Demas Dirgahari

Outsourching

(Sumber : Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusdiklat Geologi 2014) 3. Sampel Penelitian

Sugiyono (2014: 118) menjelaskan bahwa, “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Teknik sampling terdapat dua macam, antara lain Probability Sampling dan Non Probability Sampling. Peneliti memilih Non P robability Sampling, dimana teknik ini tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dalam teknik sampel tersebut, terdapat beberapa macam. Peneliti memilih sampling jenuh. “Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel” (Sugiyono, 2014 : 124). Peneliti menggunakan teknik sampling ini karena jumlah populasi kurang dari 40 orang serta dapat menggeneralisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Populasi dalam penelitian ini adalah 30 orang pegawai Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan sebagaimana diungkapkan Nasution (2009 : 23) bahwa, “desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu”. Nasution (2009: 23-24) mengemukakan kegunaan desain penelitian, sebagai berikut :

(5)

Fitri Afriantika, 2014

Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang

Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Desain menentukan batas-batas penelitian yang bertalian dengan tujuan penelitian.

c. Desain penelitian selain memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang harus dilakukan juga memberi gambaran tentang macam-macam kesulitan yang akan dihadapi yang mungkin juga telah dihadapi oleh peneliti lain.

Menurut Nasution (2009: 56), proses desain penelitian yaitu:

1. Identifikasi dan pemilihan masalah 2. Pemilihan kerangka konseptual

3. Memformulasikan masalah penelitian dan membuat hipotesis 4. Membangun penyelidikan dan percobaan

5. Memilih dan mendefinisikan pengukuran variabel 6. Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan 7. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data

8. Membuat coding, serta mengadakan editing dan processing data 9. Menganalisa data dan pemilihan prosedur statistic

10.Penulisan laporan hasil penelitian

Dari pernyataan diatas maka peneliti memaparkan desain penelitiannya sebagai berikut :

(6)

Fitri Afriantika, 2014

Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang

Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atau sebaliknya. Bagian ini juga, akan melahirkan berbagai rekomendasi atau feedback yang nantinya dapat digunakan untuk berbagai pihak, baik untuk diteliti kembali atau bahkan digunakan/dimanfaatkan.

Gambar 3.1 Desain Penelitian

C. Metode Penelitian

Secara umum metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam penelitian, dimana metode penelitian akan

Output

Input

Proses

Latar Belakang masalah

 Fenomeman umum : teoritik, keadaan yang seharusnya

 Fenomema khusus : empirik, keadaan yang terjadi

Kesimpulan

Hipotesis

Pengumpulan Data Analisis Data variable X dan Y

Metode dan Pendekatan Rumusan Masalah

(7)

Fitri Afriantika, 2014

Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang

Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dijadikan pedoman untuk menjalankan penelitian. Seperti yang diungkapkan Nana Syaodih (2012 : 52) bahwa,

metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasarkan oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi.

Selain itu pula Sugiyono (2014: 6) menjelaskan bahwa,

metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. “Penelitian deskriptif mengkaji bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaannya dengan fenomena lain” (Nana Syaodih, 2012 : 72). Dijelaskan oleh sugiyono (2014: 14) bahwa,

metode penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian.

(8)

Fitri Afriantika, 2014

Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang

Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Definisi Operasional

Moh. Nazir ( 2003: 152) mengemukakan bahwa “Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional”.

Berdasarkan uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa definisi operasional adalah suatu definisi diberikan oleh peneliti dan sekaligus memberikan penjelasan tentang cara mengukur masing-masing variabel penelitian.

1. Kemampuan kerja pegawai

Kemampuan kerja pegawai merupakan kesanggupan pegawai di bidang penyelenggaraan dan evaluasi diklat pusat pendidikan dan pelatihan geologi Bandung untuk mengerahkan segenap potensi yang dimilikinya dalam rangka melaksanakan tugas pekerjaan yang dibebankan kepadanya sehingga mencapai hasil kerja yang maksimal. Gibson (1990: 55) menjelaskan ada beberapa kemampuan yang harus dimiliki oleh pegawai untuk mencapai efektivitas dan efisiensi kerja:

a. Kemampuan berinteraksi (intera ction ability) yang meliputi unsur:

1) Kemampuan seseorang pegawai untuk menciptakan dan menjaga hubungan pribadi

2) Kemampuan seseorang pegawai untuk berkomunikasi dengan rekannya secara efektif

3) Kemampuan seseorang pegawai untuk menangani konflik dengan orang lain maupun teman sekerja

4) Kemampuan untuk meningkatkan atau mempertahankan rasa keadilan dan persamaan kedudukan dalam suatu sistem imbalan.

b. Kemampuan konseptual (conceptual ability), meliputi :

1) Kemampuan seseorang pegawai untuk membina dan menganalisis informasi baik dan dalam maupun dan luar lingkungan organisasi

2) Kemampuan untuk merefleksikan arti perubahan tersebut dalam tugas 3) Kemampuan untuk menentukan keputusan yang berkaitan dengan bidang

tugasnya

4) Kemampuan untuk melakukan perubahan dalam pekerjaannya terutama yang perlu dalam organisasi.

(9)

Fitri Afriantika, 2014

Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang

Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Kemampuan seseorang pegawai untuk mengembangkan dan mengikuti rencana-rencana kebijakan dan prosedur yang efektif;

2) Kemampuan untuk memproses tatawarkat átau kertas kerja dengan baik, teratur, dan tepat waktu;

3) Kemampuan untuk mengelola pengeluaran atas suatu anggaran

4) Kemampuan untuk menggunakan pengetahuannya, peralatan-peralatan, pengalaman, dan teknis-teknis dan berbagai disiplin ilmu untuk memecahkan masalah.

2. Efektivitas kerja

Efektivitas kerja adalah keadaan yang menunjukan ketercapaiannya suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusdiklat Geologi bandung dengan pengerahan segala daya yang terdapat pada manusia melalui aktivitas-aktivitasnya. Pengukuran efektivitas kerja dalam penelitian ini terdiri dari hasil kerja, metode kerja, pencarian dan pemanfaatan sumber daya.

E. Instrumen penelitian

(10)

Fitri Afriantika, 2014

Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang

Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

No. Variabel Dimensi Indikator Item

(11)

Fitri Afriantika, 2014

Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang

Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.Kemampuan b. Pegawai memahami

(12)

Fitri Afriantika, 2014

Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang

Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

teman tanpa konflik

2 Efektivitas Kerja (Variabel Y)

1.Hasil Kerja

2.Metode Kerja

a. Kesesuaian hasil kerja dengan sasaran yang ditetapkan

b. Ketepatan Waktu Penyelesaian Pekerjaan

(13)

Fitri Afriantika, 2014

Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang

Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.Pemanfaatan Sumber Daya

d. Evaluasi hasil e. Feedback

a. Manusia

b. Sarana dan prasarana

c. Skill/Kemampuan

8-9 10

11-17 18-21 22-24

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Nana Syaodih (2012: 210) mengemukakan bahwa : “Angket atau kuesioner adalah suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden)”. Angket tidak selalu berbentuk pertanyaan, melainkan dapat pula dalam bentuk pernyataan. Instrumen penelitian ini digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data yang akurat, sehingga setiap instrumen harus mempunyai skala. Hal tersebut diungkapakan oleh Sugiyono (2014: 133),

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.

(14)

Fitri Afriantika, 2014

Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang

Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3

Kriteria Penilaian Alternatif Jawaban Untuk Variabel X dan Variabel Y

Alternatif Jawaban X

Skor Alternatif Jawaban Y Skor

Sangat Baik 4 Selalu 4

Baik 3 Sering 3

Cukup 2 Kadang-Kadang 2

Kurang 1 Tidak Pernah 1

F. Proses pengembangan Instrumen

Angket sebagai intrumen dalam penelitian ini, tidak langsung digunakan untuk mengumpulkan data. Akan tetapi dilakukan uji coba terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat akurasinya terhadap responden yang memiliki karakteristik sama dengan objek penelitian yang digunakan. Kegiatan ini dilakukan untuk menghindari kegagalan total dalam pengumpulan data, karena instrumen yang telah siap untuk digunakan namun belum diujicobakan seringkali memiliki beberapa kelemahan, baik dari segi bahasa, dimensi dan indikator dari masing-masing variabel, maupun pengukurannya. Selain itu, yang terpenting dalam uji coba angket ini adalah untuk memberi gambaran tingkat validitas dan realibilitas dari instrumen tersebut. Uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini, dilakukan di Sentra Pendidikan BRI Lembang Bandung. Setelah uji coba angket terkumpul, maka selanjutnya dilakukan analisis statistik untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian.

1. Uji Validitas

(15)

Fitri Afriantika, 2014

Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang

Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti” (Sugiyono, 2014: 363). Dari pengertian tersebut menunjukkan adanya kesamaan antara data yang dikumpulkan dengan kondisi atau data objek yang sesungguhnya sehingga dapat dikatakan valid (sahih). Sementara, Suharsimi Arikunto (2006: 168), mengemukakan bahwa :

“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauhmana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud”.

Uji validitas yang dilakukan adalah uji validitas internal yang menyangkut uji validitas konstruksi dan uji validitas isi. Uji validitas konstruk dilakukan dengan berkonsultasi kepada ahli, dalam hal ini dosen pembimbing. Uji validitas isi dilakukan dengan membandingkan isi instrumen dengan dasar teori atau konsep yang relevan serta melakukan konsultasi dengan para ahli (dalam hal ini dosen pembimbing). Dalam prakteknya, uji validitas konstruksi dan validitas isi dilakukan dengan menggunakan kisi-kisi intrumen yang didalamnya terdapat variabel yang diteliti beserta dimensi yang dituangkan dalam item-item pernyataan sebagai jabaran dari indikator.

Uji validitas dilakukan dengan analisis item yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item instrumen dengan skor total. Perhitungannya, dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 17.0 for

Windows. Interpretasi terhadap korelasi dikemukakan oleh Sugiyono (2014: 178),

bahwa “bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas, maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat”. Jadi berdasarkan analisis faktor

(16)

Fitri Afriantika, 2014

Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang

Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Jika rhitung > rkritis, maka butir/item valid

 Jika rhitung < rkritis, maka butir/item tidak valid

Uji validitas dilakukan sekaligus dengan uji reliabilitas instrumen. Uji validitas dilakukan oleh 10 responden yaitu 10 pegawai di Sentra Pendidikan BRI dengan jumlah item untuk variabel X sebanyak 24 buah dan variabel Y sebanyak 24 buah. Adapun hasil uji validitas untuk variabel X dan Y, sebagai berikut: a. Uji validitas variable X (Kemampuan Kerja Pegawai)

Tabel 3.4

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel X

No. Item rhitung rkritis Interpretasi

1 0,371 0,30 Valid

2 0,594 0,30 Valid

3 -0,189 0,30 Tidak Valid

4 0,379 0,30 Valid

5 0,687 0,30 Valid

6 0,657 0,30 Valid

7 0,370 0,30 Valid

8 0,464 0,30 Valid

9 0,354 0,30 Valid

10 0,480 0,30 Valid

11 0,401 0,30 Valid

12 0,682 0,30 Valid

13 0,526 0,30 Valid

14 0,749 0,30 Valid

15 0,593 0,30 Valid

16 0,509 0,30 Valid

17 0,180 0,30 Tidak Valid

18 0,753 0,30 Valid

19 0,719 0,30 Valid

20 -0,514 0,30 Tidak Valid

21 -0,514 0,30 Tidak Valid

22 0,809 0,30 Valid

(17)

Fitri Afriantika, 2014

Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang

Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari tabel di atas, diketahui bahwa kuesioner variabel X yang dinyatakan valid sebanyak 19 pernyataan, karena setiap item pernyataan memiliki rhitung lebih besar dari rtabel, sehingga pernyataan tersebut dapat dijadikan sebagai alat ukur untuk variabel yang diteliti. Sedangkan, untuk pernyataan yang tidak valid sebanyak lima pernyataan disebabkan, karena memiliki rhitung lebih kecil dari rtabel. Sehingga, dari lima pernyataan tersebut ada yang diperbaiki atau juga dihapuskan. b. Uji validitas variabel Y (Efektivitas Kerja)

Tabel 3.5

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Y

24 0,487 0,30 Valid

No. Item rhitung rtabel Interpretasi

1 0,908 0,30 Valid

2 0,908 0,30 Valid

3 0,429 0,30 Valid

4 0,672 0,30 Valid

5 0,713 0,30 Valid

6 0,820 0,30 Valid

7 0,759 0,30 Valid

8 0,767 0,30 Valid

9 0,787 0,30 Valid

10 0,917 0,30 Valid

11 0,342 0,30 Valid

12 0,689 0,30 Valid

13 0,804 0,30 Valid

14 0,565 0,30 Valid

(18)

Fitri Afriantika, 2014

Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang

Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari tabel di atas, diketahui bahwa kuesioner variabel Y yang valid sebanyak 22 pernyataan, karena item pernyataan tersebut memiliki rhitung lebih besar dari rtabel, sehingga pernyataan tersebut dapat dijadikan sebagai alat ukur untuk variabel yang diteliti. Sedangkan untuk pernyataan tidak valid sebanyak dua pernyataan disebabkan karena pernyataannya memiliki rhitung lebih kecil dari rtabel. Sehingga, dari dua pernyataan tersebut ada yang diperbaiki atau juga dihapuskan. 2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat konsistensi dan kestabilan instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data. Instrumen yang reliabel menunjukkan bahwa alat tersebut secara konsisten memberikan hasil dari data atau temuan yang sama, sehingga instrumen tersebut dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas instrumen dianalisis dengan internal concitency yaitu dilakukan sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Uji Reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha Cronbach. Rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:

Keterangan:

α

= Koefisien reliabilitas Alpha Cronbach K = Jumlah item pertanyaan yang diuji

16 0,503 0,30 Valid

17 0,710 0,30 Valid

18 0,672 0,30 Valid

19 -0,891 0,30 Tidak Valid

20 0,552 0,30 Valid

21 0,596 0,30 Valid

22 0,605 0,30 Valid

23 0,565 0,30 Valid

24 0,634 0,30 Valid

K -1

Sr² - ∑si² sx² K

(19)

Fitri Afriantika, 2014

Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang

Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

∑si² = Jumlah Variasi Skor

sx² = Varians skor-skor tes (seluruh item K)

Gambar 3.2 Rumus Alpha Cronbach (Sumber: Rainsch, 2004: 167)

“Jika nilai alpha > 0,7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability) sementara jika alpha > 0,80 ini memastikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang kuat” (Rainsch, 2004: 164). Atau, ada pula yang memaknakannya sebagai berikut (Hilton dan Brownlow, 2004: 364):

 Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna

 Jika alpha antara 0,70 – 0,90 maka reliabilitas tinggi  Jika alpha antara 0,50 – 0,70 maka reliabilitas moderat  Jika alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah

Patokan yang digunakan peneliti dalam penelitian ini, berdasarkan taraf signifikansi yang digunakan yaitu 95% (taraf kesalahan 5%) dengan N (jumlah responden) sebanyak 10, sehingga batas minimal yang terdapat dalam rtabel adalah 0,632. Adapun hasil perhitungan reliabilitas kedua variabel dengan rumus Alpha Cronbach dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi 17.0 for Windows, dengan hasil sebagai berikut :

a. Reliabilitas variabel X Tabel 3.6

Hasil Uji

Reliabilitas Variabel X Variabel Cronbach's

Alpha

Kesimpulan

X 0,842 Reabilitas Tinggi

(20)

Fitri Afriantika, 2014

Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang

Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari hasil perhitungan di atas, diketahui bahwa hasil uji reliabilitas

variabel X

(Kemampuan Kerja Pegawai), dengan rumus Alpha Cronbach adalah 0,842. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen Variabel X reliabel karena perhitungan yang dihasilkan berada di luar batas minimal rhitung.

b. Reliabilitas variabel Y

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y

Dari hasil perhitungan di atas, diketahui bahwa hasil uji reliabilitas variabel Y (Efektivitas Kerja), dengan rumus Alpha Cronbach adalah 0,931. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen Variabel Y reliabel karena perhitungan yang dihasilkan berada di luar batas minimal rhitung.

G. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan suatu prosedur untuk mendapatkan data dari permasalahan yang akan dipecahkan. Menurut Nazir (2003: 174) menjelaskan bahwa “Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan”. Pengumpulan data tergantung pada teknik atau cara yang digunakan dalam mengumpulkan data dimana teknik tersebut berfungsi untuk menjawab permasalahan-permasalahan ataupun mendapatkan hipotesis penelitian. Ketepatan teknik atau cara yang digunakan akan menunjukkan kualitas data yang dihasilkan.

Variabel Cronbach's Alpha

Kesimpulan

Y 0,931 Reabilitas Tinggi

(21)

Fitri Afriantika, 2014

Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang

Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik pengumpulan data menjadi bagian dari tindak lanjut instrumen penelitian, dalam arti teknik pengumpulan data akan bergantung pada instrumen sebagai alat pengumpulan data. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain yaitu melalui wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, angket/kuesioner dan sebagainya. Pengumpulan data memiliki peran penting, karena seperti yang diketahui bahwa pada dasarnya penelitian merupakan kegiatan dalam mengumpulkan data sebagai bahan informasi dan fakta yang akan dianalisis. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode angket/kuesioner dan studi dokumentasi. Kedua teknik tersebut akan dipaparkan sebagai berikut:

1. Metode angket/Kuesioner

“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab” (Sugiyono, 2014: 199). Pemilihan metode angket sebagai alat pengumpulan data dikarenakan angket memiliki kelebihan dan dirasa efektif serta efisien dalam mengumpulkan data yang respondennya cukup banyak dan tersebar dalam wilayah yang cukup luas. Adapun jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup dan berstruktur. Akdon (2008: 132) mengemukakan bahwa, “Angket berstruktur merupakan angket yang disajikan sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakter dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist (√)”. Akdon (2008: 131), mengemukakan tujuan penyebaran angket, yaitu :

Tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dan reponden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan. Disamping itu, responden mengetahui informasi yang diminta.

Burhan (2009: 125), mengemukakan kelebihan penggunaan angket sebagai alat pengumpulan data, yaitu :

(22)

Fitri Afriantika, 2014

Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang

Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Pengumpulan data lebih mudah,terutama pada responden yang terpencar-pencar

c. Pada penelitian sampel di atas 1000, penggunaan metode ini sangat tepat

d. Walaupun penggunaan metode ini pada sampel yang relatif besar,tetapi pelaksanaannya dapat berlangsung serempak

e. Metode ini membutuhkan waktu relatif sedikit

f. Kalau metode ini dilakukan dengan menggunakan jasa pos, maka relatif tidak membutuhkan atau tidak terikat pada pengumpul data

g. Kalaupun metode ini menggunakan petugas lapangan pengumpul data, hanya terbatas pada fungsi menyebarkan dan menguhimpin angket yang telah diisi atau dijawab oleh responden

2. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi ini diperlukan untuk menunjang kelengkapan data dan membantu mempertajam kesimpulan yang akan diambil baik melalui buku yang relevan, peraturan, laporan kegiatan, data langsung dari tempat penelitian, kebijakan, jurnal, serta sumber lainnya yang dianggap relevan dengan penelitian. Menurut Arikunto (2006: 231) menjelaskan bahwa, “Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya”. Sedangkan menurut Hadari (1993: 133) “dalam penelitian kuantitatif, teknik dokumentasi berfungsi untuk menghimpun secara kolektif bahan-bahan yang digunakan di dalam kerangka/landasan teori, penyusunan kerangka konsep, dan perumusan hipotesa secara tajam”. Dengan demikian, studi dokumentasi ini menjadi hal yang penting dalam penelitian dan perlu dilakukan oleh peneliti untuk menghasilkan penelitian yang berkualitas.

H. Analisis Data

Tahap selanjutnya yaitu analisis data, “Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan dilakukan analisis, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian” (Nazir, 2003: 346). Menurut Sugiyono (2012: 207) menjelaskan bahwa, “analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau

sumber data lain terkumpul”. Dalam penelitian kuantitatif, pada dasarnya

(23)

Fitri Afriantika, 2014

Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang

Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Statistik sangat berperan dalam penelitian, baik dalam penyusunan, perumusan

hipotesis, pengembangan alat dan instrument penelitian, penyusunan rancangan

penelitian, penentuan sampel, maupun dalam analisis data. Dengan melakukan

analisis data, dapat diperoleh kesimpulan atas generalisasi masalah yang diteliti, baik berupa implikasi-implikasi maupun rekomendasi untuk kebijakan selanjutnya. Adapun tahapan analisis data, sebagai berikut :

1. Seleksi Angket

Setelah data terkumpul, proses pertama yang dilakukan yaitu pemeriksaan data terhadap angket yang telah terkumpul dimana peneliti memeriksa kelengkapan angket yang telah terkumpul setelah disebarkan. Kegiatan ini penting dilakukan untuk meyakinkan bahwa data-data yang telah terkumpul siap untuk diolah lebih lanjut serta data yang terkumpul telah memenuhi syarat untuk diolah. . Adapun langkah-langkah dalam tahap seleksi angket, sebagai berikut :

a. Memeriksa apakah data semua angket dari responden telah terkumpul

b. Memeriksa apakah semua pertanyaan/pernyataan dijawab sesuai petunjuk yang diberikan

c. Memeriksa apakah data yang telah terkumpul tersebut layak untuk diolah. 2. Klasifikasi Angket

Klasifikasi data merupakan tahapan kedua setelah melakukan pemeriksaan

dan penyeleksian data. Data diklasifikasikan berdasarkan variabel penelitian yaitu

variabel X (Kemampuan Kerja Pegawai) dan variabel Y (Efektivitas kerja).

Setelah itu, dilakukan pemberian skor pada setiap alternatif jawaban yang telah

diberikan oleh setiap responden sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan

sebelumnya, dimana kriteria yang digunakan yaitu menggunakan skala Likert.

Sedangkan, skor dari setiap variabel tersebut berfungsi sebagai sumber

pengolahan data selanjutnya. Jadi, pengklasifikasian data ini bertujuan untuk

mengetahui kecenderungan skor responden terhadap dua variabel yang diteliti.

3. Pengolahan Data

(24)

Fitri Afriantika, 2014

Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang

Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik WMS digunakan untuk menghitung kecenderuangan rata-rata variabel penelitian dan untuk menentukan gambaran atau kecenderungan umum responden pada variabel penelitian. Perhitungan ini dimaksudkan untuk menentukan kedudukan setiap item sesuai dengan kriteria atau tolok ukur yang telah ditentukan. Adapun rumus WMS sebagai berikut :

Keterangan :

X = rata-rata skor responden

X = jumlah skor dari jawaban responden

N = jumlah responden

Gambar 3.3

Rumus Weighted Means Score (WMS)

(Sumber : Muhamad, 2010: 61)

Teknik WMS ini digunakan untuk menghitung kecenderungan rata-rata variabel penelitian serta menentukan gambaran atau kecenderungan umum responden pada variabel penelitian. Berikut langkah-langkah yang ditetapkan dalam pengolahan data dengan menggunakan Rumus WMS, yaitu sebagai berikut: a. Memberikan bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban dengan menggunakan

Skala Likert yang nilainya 1 sampai 4.

b. Menghitung frekuensi dari setiap alternatif pilihan jawaban yang dipilih

c. Menjumlahkan jawaban responden untuk setiap item dan langsung dikaitkan dengan bobot alternatif jawaban itu sendiri

d. Menghitung nilai rata-rata untuk setiap item pada masing-masing kolom e. Menentukan kriteria untuk setiap item dengan menggunakna tabel konsultasi

hasil perhitungan WMS sebagai berikut: Tabel 3.8

Daftar Konsultasi Hasil Perhitungan WMS

Rentang Nilai Kriteria Penafsiran

N

X

(25)

Fitri Afriantika, 2014

Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang

Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel X Variabel Y

3,01 - 4,00 Sangat Baik Sangat Baik (SB) Selalu (SL)

2,01 - 3,00 Baik Baik (B) Sering (SR)

1,01 - 2,00 Cukup Cukup (C) Kadang-Kadang

(KD)

0,01 - 1,00 Rendah Kurang (K) Tidak Pernah

(TP)

f. Mencocokkan hasil perhitungan setiap variabel dengan kriteria masing-masing untuk menentukan kedudukan setiap variabel atau mengetahui arah kecenderungan masing-masing variabel.

b. Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas distribusi data dimaksudkan untuk mengetahui normal tidaknya penyebaran data. Hasil pengujiannya akan berpengaruh terhadap teknik statistik yang digunakan untuk pengolahan data selanjutnya. Winarno Surakhmad (1998: 95), menjelaskan, bahwa :

Tidak semua populasi (maupun sampel) menyebar secara normal. Dalam hal ini, digunakan teknik yang (diduga) menyebar normal. Teknik statistik yang dipakai sering disebut teknik parametrik, sedangkan untuk penyebaran yang tidak normal dipakai teknik non parametrik, sebuah teknik yang tidak terkait oleh bentuk penyebaran.

Adapun dalam perhitungannya, pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS versi 17.0 for Windows dengan rumus One Sample

Kolmogorov Smirnov Test. Adapun langkah-langkah dalam menghitung skor

kecenderungan masing-masing variabel (uji normalitas menggunakan SPSS versi 17.0), sebagai berikut:

1) Buka program SPSS

(26)

Fitri Afriantika, 2014

Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang

Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Klik Va riable View. Pada Variable View, kolom name pada baris pertama diisi dengan variabel X dan baris kedua dengan variabel Y, kolom decimal = 0, kolom label diisi dengan nama masing-masing variabel, selebihnya biarkan seperti itu.

4) Klik Analyze, sorot pada Nonparametric Test, kemudian klik 1-Sample K-S

5) Sorot variabel X pada kotak Test Variable List dengan mengklik tanda

6) Klik options, kemudian pilih deskriptive pada Statistic dan Exclude cases test by test, continue

7) Klik normal pada Test Distribution, lalu OK (Lakukan kembali untuk menghitung uji normalitas variabel Y)

Adapun dasar keputusan uji normalitas yang digunakan peneliti adalah dengan melihat Asymptotic Significance 2-tailed pada tabel hasil uji normalitas dengan bantuan program SPSS versi 17.0 for Windows. “Asymptotic Significance

2-tailed merupakan pengujian nilai atau p-value untuk memastikan bahwa

distribusi teramati tidak akan menyimpang secara signifikan dari distribusi yang diharapkan di kedua ujung two-tailed distribution (Yu, Zhen, Zhao & Zheng, 2008: 138)”. Adapun hipotesis dan dasar keputusan menurut rumus Kolmogorov Smirnov, sebagai berikut:

 Ho : Tidak terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal

 Ha : Terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal. Dasar pengambilan keputusan dengan ketentuan sebagai berikut :

 Nilai Asymp Sig 2-tailed > 0,05, maka Ho diterima, berarti tidak terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal

 Nilai Asymp Sig 2-tailed < 0,05, maka Ha diterima berarti terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal.

c. Mengubah Skor Mentah menjadi Skor Baku

Untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku setiap variabel, digunakan rumus berikut:

Ti = 50 + 10 Xi − �

(27)

Fitri Afriantika, 2014

Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang

Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.4 Rumus Skor Baku

(Sumber : Akdon, 2008: 86 Aplikasi Statistik dan Metode Penelitian untuk

Administrasi & Manajemen) Keterangan :

Ti = Skor baku Xi = Skor mentah s = Standar deviasi

x = Rata-rata (mean)

Mengubah skor mentah menjadi skor baku pada dasarnya adalah mengubah data ordinal menjadi data interval yang digunakan dalam analisis data angka baku/skor baku. Langkah-langkah yang ditempuh dalam mengubah skor mentah menjadi skor baku, sebagaimana dikemukakan Akdon (2008: 86-87), sebagai berikut:

1) Menentukan skor mentah (skor terbesar dan terkecil)

2) Menentukan rentangan (R), yaitu skor terbesar – skor terkecil

3) Menentukan banyaknya kelas (BK), dengan menggunakan Rumus Sturgess yaitu: BK = 1 + 3,3 log n

4) Menentukan panjang kelas (i), dengan rumus:

5) Membuat tabel distribusi frekuensi

6) Menentukan rata-rata atau mean ( x ), dengan rumus:

fXi x = n R i =

(28)

Fitri Afriantika, 2014

Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang

Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7) Menentukan standar deviasi ( s ), dengan rumus:

8) Mengubah skor mentah menjadi skor baku, berdasarkan rumus yang telah dikemukakan di atas.

4. Teknik Hipotesis Penelitian a. Analisis Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Teknik statistik yang digunakan akan bergantung pada hasil uji normalitas distribusi data. Adapun teknik statistik yang digunakan adalah teknik statistik parametrik yang pengujian hipotesisnya menggunakan rumus korelasi Person Product Moment (Riduwan dan Sunarto, 2011: 80).

Gambar 3.5 Rumus Person P roduct Moment

(Sumber: Riduwan dan Sunarto, 2011: 80)

Dalam praktek pengolahannya, peneliti menggunakan bantuan SPSS versi 17.0 for Windows. Variabel-variabel yang akan dikorelasikan adalah variabel X (independen) dan variabel Y (dependen), maka rxy merupakan hasil koefisien korelasi dari kedua variabel tersebut. Selanjutnya, r xy hitung dibandingkan dengan r

xy tabel dengan taraf kesalahan 5 %. Bila harga r xy hitung > r xy tabel dan bernilai positif, maka terdapat hubungan yang positif sebesar angka hasil perhitungnan tersebut. Langkah selanjutnya adalah menafsirkan koefisien korelasi untuk memberikan interpretasi dengan menggunakan tolok ukur berdasarkan rxy hitung yang dikemukakan oleh Riduwan dan Sunarto (2011: 81), sebagai berikut:

n.∑ fXi2–(∑ fXi)2

s =

n.(n– 1)

n(∑XY)-(∑X).(∑Y)

rxy =

(29)

Fitri Afriantika, 2014

Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang

Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.9

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 – 1,000 Sangat Kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,40 – 0,599 Cukup Kuat 0,20 – 0,399 Rendah 0,00 – 0,199 Sangat rendah

Adapun langkah untuk mencari koefisien korelasi dengan menggunakan program SPSS, sebagai berikut:

1) Buka program SPSS, destinasikan variable view dan definisikan dengan mengisi kolom-kolom berikut:

 Kolom Name pada baris pertama isi dengan X dan baris kedua isi dengan Y

 Kolom Type isi dengan Numeric

 Kolom Widht diisi dengan 8

 Kolom Decimal = 0

 Kolom Label untuk baris pertama diisi ketikan nama variabel X dan baris kedua dengan ketikkan nama variabel Y

 Kolom Value dan Missing diisi dengan None

 Kolom Coloumns diisi dengan 8

 Kolom Align pilih Center

 Kolom Measure pilih Scale

2) Aktifkan data view kemudian masukkan data baku variabel X dan Y 3) Klim menu Analyze, kemudian pilih Correlate dan pilih Bivariate

4) Sorot variabel X dan Y, lalu pindahkan ke kotak variabel dengan cara mengklik tanda

(30)

Fitri Afriantika, 2014

Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang

Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6) Klik Option dan tandai pada kotak pilihan Mean and Standart Deviation. Klik continue

7) Klik Ok

b. Analisis Koefisien Determinasi

Derajat determiniasi digunakan untuk persentasi kontribusi variabel X terhadap variabel Y. Riduwan dan Sunarto (2011: 81), mengemukakan bahwa : “… untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien diterminasi…”. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut:

Gambar 3.6

Rumus Koefisien Determinasi

(sumber : Riduwan dan Sunarto, 2011, Pengantar Statistika (Untuk Penelitian Pendidikan,

Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis)

Keterangan :

KD = Koefisien determinasi yang dicari r2 = Koefisien korelasi

Adapun untuk mencari nilai koefisien determinasi dengan menggunakan program SPSS (Riduwan dan Sunarto, 2011: 294-299), sebagai berikut:

1) Buka program SPSS

2) Aktifkan data view, masukkan data baku variabel X dan Y 3) Klik Analyze, pilih Regresion, klik Linear

4) Pindahkan variabel X ke kotak independen dan variabel Y ke kotak dependen 5) Klik Statistic, lalu centang Estimates, Model fit, R square, Descriptive, klik

continue

(31)

Fitri Afriantika, 2014

Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang

Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6) Klik plots, masukkan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak X, lalu

Next

7) Masukkan ZPRED ke kotak Y dan DEPENDENT ke kotak X 8) Pilih Histogram dan Normal Probability plot, klik Continue

9) Klik sa ve pada Predicted Value, pilih Unstandarized dan Prediction Intervals

klik Mean dan Individu, lalu Continue

10) Klik Options, pastikan bahwa taksiran probability sebesar 0,05, lalu klik

continue dan Ok

Hasil R square yang akan digunakan untuk menghitung koefisien determinasi ada pada Tabel Model Summary.

c. Uji Tingkat Signifikasi

Untuk menguji signifikasi hasil korelasi variabel indipenden dan dipenden maka perlu dilakukan uji tingkat signifikasi. Sehingga, dapat diketahui hubungan signifikasinya tersebut dapat berlaku untuk seluruh populasi atau tidak. Untuk mengujinya, maka peneliti menggunakan rumus Uji Signifikasi, yaitu:

Gambar 3.7 Rumus Uji Signifikasi

(Sumber: Akdon, 2008, Aplikasi Statistik dan Metode Penelitian untuk Administrasi &

Manajemen)

Aplikasi Statistik dan Metode Penelitian untuk Administrasi & Manajemen) Keterangan:

t = Nilai thitung

r = Koerfisien korelasli hasil rhitung n = Jumlah responden

r

n - 2

thitung =

(32)

Fitri Afriantika, 2014

Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang

Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hipotesis dalam penelitian ini, secara statistik dapat dirumuskan sebagai berikut:

a) Ho : r = 0

artinya tidak ada pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y b) Ha : r ≠ 0

artinya ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y

Kriteria untuk menerima atau menolak hipotesis adalah menerima Ho jika thitung < ttabel dan menolak Ho jika thitung > ttabel. Dalam uji tingkat signifikasi, tingkat kesalahan yang digunakan peneliti adalah 5% (uji dua pihak) pada taraf signifikan 95%, dengan dk = n - 2. Dalam perhitungannya peneliti menggunakan program SPSS versi 17,0 for Windows, langkah yang ditempuh sama dengan langkah untuk mencari koefisien determinasi, namun hasil untuk uji t berada pada Tabel Coefficient (terlampir).

d. Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi didasari oleh adanya hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Riduwan dan Sunarto (2011: 96), mengemukakan bahwa: “Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya untuk meramalkan atau memprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui”. Sugiyono (2010: 261), mengemukakan bahwa: “Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dan satu variabel dependen”. Dalam penelitian ini, rumus yang digunakan adalah rumus regresi linier sederhana, karena memiliki satu variabel independen dan satu variabel dependen. Rumus regresi linier sederhana (Sugiyono, 2010: 261), sebagai berikut:

(33)

Fitri Afriantika, 2014

Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang

Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rumus regresi sederhana

Sumber : (Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D)

Keterangan :

Ỷ = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan)

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun.

X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

Untuk mencari harga a dan b dapat dicari dengan rumus yang dikemukakan Sugiyono (2008: 262), sebagai berikut:

Dalam penghitungannya, penulis menggunakan bantuan SPSS versi 17.0 for

Windows. Adapun langkah-langkah perhitungannya, sebagai berikut (Riduwan

dan Sunarto, 2011: 294-299): 1) Buka program SPSS

2) Aktifkan data view, masukkan data baku variabel X dan Y 3) Klik Analyze, pilih Regresion, klik Linear

4) Pindahkan variabel X ke kotak independen dan variabel Y ke kotak dependen (∑Yi)(∑Xi2) - (∑Xi)(∑XiYi)

a = n∑Xi2–(∑Xi)2

(34)

Fitri Afriantika, 2014

Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang

Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5) Klik Statistic, lalu centang Estimates, Model fit, R square, Descriptive, klik

continue

6) Klik plots, masukkan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak X, lalu

Next

7) Masukkan ZPRED ke kotak Y dan DEPENDENT ke kotak X 8) Pilih Histogram dan Normal Probability plot, klik Continue

9) Klik sa ve pada Predicted Value, pilih Unstandarized dan Prediction Intervals

klik Mean dan Individu, lalu Continue

10) Klik Options, pastikan bahwa taksiran probability sebesar 0,05, lalu klik

Gambar

Gambar 3.1  Desain Penelitian
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel X
+6

Referensi

Dokumen terkait

Pengelolaan Tanah Ultisol untuk Pengembangan Pertanian Lahan Kering di Indonesia.. Tentang

Saran yang dapat diberikan terkait upaya pengelolaan lingkungan kawasan mangrove adalah perlu dilakukan penanaman dan pengkayaan jenis mangrove di Kelurahan Kuala,

Untuk kebutuhan pengendalian gerakan kamera webcam ini menggunakan dua buah motor DC, dimana motor DC yang pertama digunakan untuk pengendalian gerakan vertical (dari atas

Analisis Kualitas Hasil Praktek Kebaya Pada Peserta Didik Kelas XII SMK Negeri 2 Baleendah.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat di set-up atau di

Untuk meningkatkan due professional care serta kualitas audit sebaiknya Kantor Akuntan Publik memberikan peningkatan pemahaman interpersonal dengan cara memahami

kecamatan // Hal ini disampaikan oleh Suryatiningsih Budi Lestari / Divisi Hukum Dan Pengawasan Antar Lembaga KPU Kabupaten Sleman // ditambahkan / sebelum ada perpu yang mengatur

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama R.I, menyatakan bahwa lembaga di bawah ini telah melakukan updating data Pendidikan Islam (EMIS) Periode Semester GENAP