• Tidak ada hasil yang ditemukan

SINTECH 1 02.002 Pengaturan Parameter Kelvin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SINTECH 1 02.002 Pengaturan Parameter Kelvin"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

FTI UPNVY_SINTECH-1

| 1

Pengaturan Parameter Proses Pencetakan

Pada Teknologi Sablon Digital

Kelvin, ST

Teknik Industri

Sekolah Tinggi Teknik Surabaya

kelvin@stts.edu

AbstrakPerkembangan di dunia Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pakaian kaos (dibaca :distro) semakin menjamur mendorong UKM berlomba -lomba untuk menghasilkan produk yang unik, berkualitas, dan murah. Salah satunya adalah memanfaatkan teknologi digital sablon. Teknik digital sablon relatif mudah dikerjakan dan dapat menghasilkan produk yang unik. Teknologi digital sablon adalah proses memindahkan material sablon (tinta atau sticker) ke bahan kaos dengan media panas pada waktu tertentu. Suhu dan waktu inilah dua parameter proses yang menentukan kualitas produk. Bahan kaos yang dijadikan media dalam penelitian ini adalah jenis cotton, teteron cotton, pique, nylon karena setiap bahan kaos memiliki karakteristik yang berbeda -beda. Hasil dari penelitian ini adalah menghasilkan nilai parameter yang optimal untuk tiap jenis bahan yang menjadi media proses sablon. Salah satu hasilnya adalah untuk jenis cotton dengan material sticker parameternya adalah 150°C, 30 detik dan tidak cocok untuk material tinta sublim karena sifat dari kaos cotton menyerap cairan sehingga warna menjadi pudar. Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk membantu UKM dalam proses produksinya.

Keywords: Parameter, sablon digital, UKM

1. PENDAHULUAN

Permintaan terhadap berbagai produk kaos akhir-akhir ini mengalami peningkatan, tidak hanya di Jogyakarta yang terkenal dengan kaos Dagadunya, Bali dengan kaus Jogernya, atau Surabaya dengan kaus-kaus Suroboyoan-nya, bahkan hingga di kawasan kota-kota lainnya. Penyebabnya sangat beragam, seperti perubahan gaya hidup masyarakat dan permintaan adanya perbedaan kaos kreatif antara satu dengan yang lain. Kemunculan berbagai merek baru dengan desain yang unik dan menarik makin memperkuat dugaan bahwa masih sangat banyak celah pasar yang dapat diisi dengan produk-produk kaos kreatif yang sejenis. Dari pengamatan terhadap produk kaos di beberapa outlet dan toko kaos, termasuk di kota Surabaya diketahui bahwa konsumen produk-produk kaos kreatif lebih memilih produk yang memiliki desain dengan warna yang menarik sekaligus unik. Dengan sablon kaos, produsen bebas berekspresi dalam memilih desain atau gambar yang dikehendaki untuk kemudian ditempel pada kaos pilihan. Produsen juga

bisa memilih desain yang unik, lucu, langka, atau bisa juga memasang “muka” pemesan di kaos

kesayangan. Karena melihat peluang yang besar inilah banyak UKM (Usaha Kecil dan Menengah) bermunculan untuk berlomba membuat produk yang kreatif dan sesuai dengan harapan pasar.

(2)

FTI UPNVY_SINTECH-1

| 1

dengan warna yang menarik, tinta tidak mudah pudar dapat terpenuhi. Apa yang diperoleh dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh UKM-UKM untuk meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan.

2. FUNDAMENTAL

Dalam Industri sablon kaos, selain desain yang baik, ada juga hal yang terpenting yaitu teknik cetaknya. Ada beberapa teknik cetak sablon dan ini sangat terkait dengan strategi bisnisnya. Sablon terbagi menjadi 2, yaitu:

1. Sablon manual adalah sablon yang menggunakan media screen/kain kasa/monnyl sebagai

alat cetaknya.

2. Sablon digital adalah teknologi yang akan menggantikan sablon manual dimana

offset/screen/plat dan bahan kimia yang berbahaya tidak dipergunakan lagi.

Berbeda dengan sablon manual, sablon digital menggunakan teknologi seperti printer dan

cutting plotter sebagai desainnya dan menggunakan mesin heat press sebagai media untuk

mentransfer material sablon ke bahan kaos dengan panas. Karena menggunakan teknologi printer dan cutting plotter desain yang dihasilkan adalah desain dari komputer sehingga bentuk gambar dan kreasi yang dihasilkan jauh lebih banyak dibanding dengan teknik sablon manual yang terbatas hanya pada beberapa warna dan bentuk saja. Sablon digital memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah:

a. Warna yang dihasilkan lebih variatif

b. Bisa menyablon foto/gambar yang berwarna-warni

c. Proses pengerjaan bisa lebih cepat, karena menggunakan media kertas transfer (transfer

paper)

d. Lebih cepat kering setelah proses “pengepressan” dengan mesin press digital

e. Bisa membuat kaos satuan tanpa batas pemesanan

Ada beberapa jenis sablon digital, tergantung dari bahan tinta, cara cetak, dan bahan kaos, dan mesin cetak yang digunakan. Beberapa bahan/material yang dapat digunakan untuk sablon digital diantaranya adalah:

1. Heat transfer paper

Heat transfer paper adalah semacam karet atau rubber yang dapat diprint dan di press di kain, kayu dan kertas. Semua jenis heat transfer paper bersifat menempel di permukaan kain sehingga biasanya bisa dipakai di berbagai jenis dan warna kain (misal, hitam, merah, biru, dll). Biasanya heat transfer paper terbagi menjadi 2 jenis, yaitu untuk bahan kaos berwarna terang (misal, putih) dan bahan berwarna gelap. Keunggulan dari heat transfer paper adalah dari kekayaan warna yang bisa dihasilkan karena melalui proses print dengan menggunakan tinta khusus. Kelemahan dari sablon menggunakan heat transfer paper ialah usia sablonan yang tidak terlalu panjang (retak, luntur, dsb). Dibutuhkan perawatan khusus agar hasil sablon pada kaos dapat bertahan lama.

Heat transfer dibedakan berdasarkan tinta yang dipakai, yaitu :

a. Heat Transfer Material For Solvent/Ecosolvent Inks, bahan ini diperuntukkan untuk

printer berbasis tinta solvent atau ecosolvent seperti ROLAND, MUTOH, MIMAKI, HP, dll. Dalam pemakaiannya biasanya diperlukan mesin cutting dan masking tape untuk mengerjakan design-design yang harus dipotong sesuai polanya.

b. Heat Transfer Material For Sublimation inks, bahan ini diperuntukkan untuk printer

atau mesin cetak berbasis tinta sublim. Untuk kertas sublim ini biasanya proses printingnya mirror dan tidak memerlukan masking tape.

c. Heat Transfer Material For Dye/Pigment Inks, bahan ini diperuntukkan untuk printer

(3)

FTI UPNVY_SINTECH-1

| 1

kain. Dari semua bahan biasanya bahan jenis ini memiliki kekuatan paling lemah terhadap daya tahan cuci.

d. Heat Transfer Material For Toner/Laser Print, bahan ini digunakan pada mesin-mesin

cetak berbasis toner seperti HP, FUJIXEROX, CANON, dll. Secara hasil cukup bagus akan tetapi harga transfer paper ini relatif mahal dibandingkan jenis heat transfer material yang lainnya.

2. Flex

Flex adalah heat transfer material yang sudah ada warnanya, jadi tidak bisa diprint. Bahan ini ada yang menyebutnya sticker sablon karena mirip seperti bahan cutting sticker. Jadi proses pemakaiannya bahan dipotong (bisa manual bisa otomatis tapi sebaiknya otomatis menggunakan mesin cutting) setelah itu press di atas kain.

3. Flock

Flock adalah salah satu teknik sablon yang hasil akhirnya bersifat bludru lembut, secara manual biasanya serbuk flock disemprotkan ke lem yang sudah disablonkan diatas kaos. Untuk cara sablon digital, flock menggunakan mesin cutting, jadi bahan flock sudah berbentuk lembaran dimana bahan ini terdiri dari bagian atas yang mengandung flock dan bagian bawah yang mengandung lem. Untuk melindungi agar serbuk flocknya tidak rusak ketika disimpan dan proses penyablonan maka ada lapisan plastik bening di bagian atas (plastik bening ini sebaiknya dicabut ketika proses press selesai). Bahan flock digital sangat mudah digunakan karena anda tinggal memotongnya dengan mesin cutting ataupun manual dan kemudian mengepressnya di atas kaos, setelah dingin cabut lapisan plastik bening secara perlahan-lahan.

4. Foil

Bahan foil adalah bahan sablon yang hasil akhirnya bersifat mengkilap atau glossy. Biasanya berwarna khusus seperti emas, perak dan warna-warna utama. Sama seperti flock, untuk foil digital maka di bahan tersebut sudah ada lemnya sehingga hanya perlu press saja ke baju atau media yang ingin disablon.

5. Reflective

Adalah salah satu bahan sablon digital yang mempunyai hasil akhir memancarkan cahaya apabila terkena sinar.

6. Glow in the dark

Kebalikan dari bahan sablon reflective, bahan glow in the dark akan memancarkan cahaya apabila dalam kondisi ruangan gelap.

3. METODOLOGI

Penelitian ini adalah penelitian Hibah Bersaing yang dibiayai oleh Dikti. Penelitian ini dirancang untuk dua tahun, dimana di akhir tahun penelitian, diharapkan hasil percobaan dapat diimplementasikan oleh Usaha Kaos Kreatif Suraboyoan di kota Surabaya, yang memiliki konsumen anak-anak muda, di bawah binaan pusat kewirausahaan Sekolah Tinggi Teknik Surabaya.

(4)

FTI UPNVY_SINTECH-1

| 1

Gambar 1. Diagram Alur Penelitian Tahun Pertama

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada tahap awal dilakukan pengumpulan bahan-bahan sablon digital yang dibutuhkan dalam penelitian. Bahan dibagi menjadi dua jenis, yaitu bahan kaos (media sablon) dan material sablon. Untuk media sablon dikumpulkan beberapa jenis kaos yang biasa digunakan dalam pasar, antara lain: jenis cotton, teteron cotton, pique/polo, dan nylon/jersey. Dalam penentuan rentang parameter suhu dan waktu yang digunakan pada percobaan didasarkan pada ketahanan bahan dan material pada titik suhu tertentu dan waktu tertentu, ini didapatkan dari tahap percobaan awal. Berikut akan dijelaskan masing-masing bahan dan hasilnya.

4.1 Bahan Cotton

Jenis cotton ini terdiri dari dua jenis cotton combed dan cotton carded. Hasil rajutan dan penampilan bahan lebih halus dan rata. Berdasarkan jenis benang yang digunakan serta setting gramasi (gr/m2) di mesin rajutnya, bahan cotton combed memiliki beberapa jenis: 20s, 24s, 30s, 40s. Semakin besar angkanya, semakin halus dan tipis bahannya, dan semakin mahal harganya. Untuk kaos distro umumnya memakai jenis 20 s dan 30s, sedangkan untuk jenis lainnya, biasanya dipakai juga untuk item dengan desain tertentu, seperti kaos khusus cewek atau pakaian dalam, menyesuaikan karakter bahannya.

Sedangkan jenis cotton carded memiliki beberapa jenis: 20s, 24s, dll, berdasarkan jenis benang yang digunakan serta setting gramasi (gr/m2) di mesin rajutnya. Hanya saja serat benang yang digunakan dalam bahan cotton carded ini kurang halus. Hasil rajutan dan penampilan bahan kurang halus dan kurang rata. Umumnya bahan cotton carded ini digunakan untuk kaos-kaos dengan target pasar kelas menengah, karena harganya relatif lebih murah dibandingkan cotton combed, memiliki tekstur kurang halus namun tetap nyaman dipakai karena terbuat dari 100% serat kapas alam.

Bahan katun memiliki sifat dasar menyerap cairan dan tekstur kain lembut. Jenis kain ini cukup nyaman dan digemari masyarakat khususnya di daerah tropis atau bersuhu panas seperti di

Survei material sablon Survei berbagai jenis kaos

Testing variable: temperature

dan waktu

Analisa hasil sablon digital

Pencarian alternatif solusi yang mungkin

Testing akhir

(5)

FTI UPNVY_SINTECH-1

| 1

Indonesia. Percobaan digital sablon pada bahan katun menggunakan material tinta sublim, tinta pigmen (transfer paper warna terang dan warna gelap), cutting sticker (semua jenis sticker). Berikut adalah tabel hasil percobaannya.

Tabel 1. Tabel Parameter Hasil Percobaan untuk Bahan Cotton

MATERIAL SUHU WAKTU (detik) HASIL

Sublim

20 Gambar tidak tidak jelas

30 Gambar tidak tidak jelas

40 Material lengket dengan bahan

190°C

20 Gambar tidak tidak jelas

30 Gambar tidak tidak jelas

40 Material lengket dengan bahan

200°C

20 Tidak tertransfer sempurna

30 Hasil terbaik

40 Material lengket dengan bahan

Pigmen (untuk warna

gelap)

140°C

20 Gambar tidak jelas

30 Material lengket dengan bahan

40 Material lengket dengan bahan

150°C

20 Hasil terbaik

30 Material lengket dengan bahan

40 Material lengket dengan bahan

160°C

20 Material lengket dengan bahan

30 Material lengket dengan bahan

40 Material rusak

(6)

FTI UPNVY_SINTECH-1

| 1

4.2 Bahan Teteron Cotton

Jenis bahan ini adalah campuran dari 35% Cotton Combed dan 65% Polyester (Teteron). Dibandingkan bahan kaos katun (Cotton), bahan TC kurang bisa menyerap keringat dan agak panas

di badan. Kelebihannya jenis bahan TC lebih tahan ‟shrinkage‟ (tidak susut atau melar) meskipun

sudah dicuci berkali-kali. Harganya pun relatif lebih murah.

Bahan jenis ini memiliki sifat karakteristik yang sedikit berbeda dengan baham cotton, perbedaannya adalah dari sisi penyerapan bahan terhadap cairan, dan lebih kaku. Dari sisi kenyamanan bahan ini lebih rendah dari kenyamanan bahan cotton dan juga lebih murah dari sisi harga. Itu sebabnya bahan jenis ini lebih sering digunakan untuk keperluan yang bersifat masal (contoh seragam kampanye). Berikut merupakan tabel hasil percobaan digital sablon terhadap bahan TC.

Tabel 2. Tabel Parameter Hasil Percobaan untuk Bahan Teteron Cotton

MATERIAL SUHU WAKTU (detik) HASIL

Sublim

20 Gambar tidak tidak jelas

30 Gambar tidak tidak jelas

40 Material lengket dengan bahan

190°C

20 Gambar tidak tidak jelas

30 Gambar tidak tidak jelas

40 Material lengket dengan bahan

200°C

20 Tidak tertransfer sempurna

30 Hasil terbaik

40 Material lengket dengan bahan

Pigmen (untuk warna

gelap)

140°C

20 Gambar tidak jelas

30 Material lengket dengan bahan

40 Material lengket dengan bahan

150°C

20 Hasil terbaik

30 Material lengket dengan bahan

40 Material lengket dengan bahan

160°C

20 Material lengket dengan bahan

30 Material lengket dengan bahan

40 Material rusak

(7)

FTI UPNVY_SINTECH-1

| 1

sedikit kendala, yaitu transfer paper khusus pigmen agak sedikit sulit untuk dilepaskan dari bahan pada saat setelah proses pengepresan karena akibat suhu pada saat pengepresan material melekat pada bahan, dibutuhkan kehati-hatian dalam melepas material transfer paper dari bahan. Sedangkan untuk material sticker bersifat universal atau dapat meleket sempurna pada berbagai jenis bahan.

4.3 Bahan Pique/Polo

Kain jenis pique biasa digunakan untuk membuat kaos polo/kerah/wangki. Untuk membuat kaos kerah tersebut biasanya digunakan kerah jadi. Kerah jadi adalah bahan kerah yang sudah jadi diproduksi oleh pabrik dan tinggal jahit. Kerah bikin adalah kerah yang dibuat sendiri oleh tukang jahit dengan menggunakan bahan yang sama dengan bahan kaos (katun kombed dan karded) dengan menambahkan kain keras di dalamnya.

Untuk bahan polo atau dikenal dengan kaos berkerah memiliki tekstur yang berbeda dengan jenis bahan lainnya, yaitu pada jenis pique memiliki tekstur seperti berlubang atau kasar. Berikut adalah tabel hasil percobaan material digital sablon pada bahan pique.

Tabel 3. Tabel Parameter Hasil Percobaan untuk Bahan Pique/Polo

MATERIAL SUHU WAKTU (detik) HASIL

Sublim

20 Gambar tidak tidak jelas

30 Gambar tidak tidak jelas

40 Material lengket dengan bahan

190°C

20 Gambar tidak tidak jelas

30 Gambar tidak tidak jelas

40 Material lengket dengan bahan

200°C

20 Tidak tertransfer sempurna

30 Hasil terbaik

40 Material lengket dengan bahan

Pigmen

40 Material lengket dengan bahan

150°C

20 Hasil terbaik

30 Material lengket dengan bahan

40 Material lengket dengan bahan

160°C

20 Material lengket dengan bahan

30 Material lengket dengan bahan

(8)

FTI UPNVY_SINTECH-1

| 1

Dari hasil percobaan diketahui untuk pengaplikasian material tinta sublim hanya dapat diaplikasikan pada bahan berwarna terang. Untuk bahan warna gelap, warna dari material tidak keluar dan tidak terlihat karena kalah dengan warna dasar bahan. Sedangkan untuk material jenis pigmen tetap dapat digunakan baik pada bahan terang maupun gelap. Untuk material jenis sticker memiliki parameter yang sama dengan bahan lainnya karena material ini bersifat universal, namun untuk jenis sticker yang paling direkomendasikan untuk diaplikasikan pada bahan ini adalah jenis flock karena memiliki tekstur bludru yang menyebabkan terlihat timbul dan sesuai dengan bahan.

4.4 Bahan Nylon/Jersey

Bahan kaos ini biasa digunakan pada pembuatan kaos kostum atau jersey olahraga. Daya lentur dan padat pada kain serta mudah kering ini menjadi pilihan tepat untuk dijadikan bahan kaos anda. Bahan kaos Dry Fitsering disebut juga dengan bahan Nike, yaitu terbuat dari campuran Polyester, Spandex, dan Nylon.

Untuk bahan nylon/jersey jenis sablonan yang lazim digunakan adalah bahan sticker (flex), tinta sublim dengan menggunakan transfer paper, dan tinta pigmen dengan menggunakan transfer paper untuk pigmen. Berikut tabel hasil percobaan untuk masing-masing materal sablon.

Tabel 4. Tabel Parameter Hasil Percobaan untuk Bahan Nylon/Jersey

MATERIAL SUHU WAKTU (detik) HASIL

Sublim

20 Gambar tidak tidak jelas

30 Gambar tidak tidak jelas

40 Material lengket dengan bahan

190°C

20 Gambar tidak tidak jelas

30 Gambar tidak tidak jelas

40 Material lengket dengan bahan

200°C

20 Tidak tertransfer sempurna

30 Hasil terbaik

40 Material lengket dengan bahan

Pigmen

40 Material lengket dengan bahan

150°C

20 Hasil terbaik

30 Material lengket dengan bahan

40 Material lengket dengan bahan

160°C

20 Material lengket dengan bahan

30 Material lengket dengan bahan

(9)

FTI UPNVY_SINTECH-1

| 1

MATERIAL SUHU WAKTU (detik) HASIL

160°C

20 Material berubah bentuk

30 Material berubah bentuk

40 Material berubah bentuk

Dari hasil percobaan untuk kaos jenis ini, material yang paling sesuai adalah tinta sublim dan sticker jenis flex, karena tunta sublim dapat menyatu dengan bahan tidak seperti tinta pigmen yang memiliki lapisan berwarna putih. Sedangkan untuk sticker jenis flex karena sticker jenis ini memiliki warna standar yang dapat menyatu dengan bahan nylon. Dalam aplikasinya bahan jenis ini biasa disablon untuk keperluan pemberian nama atau nomor pada baju olahraga, sebagai contoh adalah seragam pemain sepak bola.

4.5 Uji Coba Perlakuan pada Hasil Sablon

Untuk mengetahui ketahanan hasil digital sablon dilakukan pengujian terhadap hasil. Pengujian yang dilakukan adalah mencuci dan menyetrika. Kedua hal ini lazim dilakukan pada pakaian, oleh karena itu dilakukan pengujian ini untuk mengetahui ketahanan hasil digital sablon terhadap perlakukan tersebut. Berikut adalah hasil dari perlakuan yang dilakukan:

1. Pengujian Cuci

Pengujian ini dilakukan dengan mencuci hasil digital sablon dengan media mesin cuci. Hasil yang diperoleh adalah pencucian tidak mempengaruhi hasil digital sablon khususnya untuk material sticker dan tinta pigmen. Untuk hasil pengujian pada material tinta sublim, pencucian menyebabkan tingkat kecerahan warna dari hasil sablon sedikit berkurang. Hal ini disebabkan karena sifat dari materal sublim ini adalah tinta/cairan yang ditransfer langsung ke bahan dan sifatnya melekat ke bahan. Berbeda dengan materal sticker dan pigmen dimana materal ini bukan warnanya yang menempel melailan media material yang melekat pada bahan sehingga tidak warna tidak berubah walau dicuci.

2. Pengujian Setrika

Tahap pengujian ini dilakukan dengan menyetrika hasil sablon dari berbagai jenis bahan dan material yang ada. Hasil pengujian untuk material tinta sublim, uji setrika tidak menyebabkan perubahan apapun pada warna, sehingga pada material jenis ini tidak diperlukan perlakukan khusus pada saat proses penyetrikaan. Berbeda dengan material jenis pigmen, uji setrika pada material ini menyebabkan gambar rusak terkena panas sterika. Gambar menjadi lengket terkena panas setrika dan terkelupas. Untuk itu proses penyetrikaan pada material ini membutuhkan perlakukan khusus, yaitu dengan menggunakan suhu yang rendah dan melapisi bagian gambar dengan kain sehingga panas strika tidak langsung mengenai gambar.

Sedangkan untuk material sticker, jenis sticker flex, glow in the dark, foil, dan reflective uji setrika memiliki hasil yang sama seperti pada material pigmen, yaitu efek panas setrika yang mengenai meterial secara langsung menyebabkan material lengket dan melekat pada strika, sehingga material rusak. Diperlukan perlakukan khusus yaitu dengan melapisi kain dibagian atas material. Khusus untuk material sticker jenis flock, uji setrika dengan suhu rendah langsung pada material tidak menyebabkan kerusakan material karena sifat dari material flock tersebut seperti kain bludru sehingga tahan terhadap suhu panas setrika.

5. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Komposisi parameter terbaik untuk berbagai jenis bahan dan material pada proses sablon

digital untuk material sublim parameternya adalah 200°C/30 detik untuk bahan TC, Polo dan

200°C/40 detik untuk bahan nylon. Material pigmen (warna terang) memiliki parameter yang sama untuk semua jenis bahan yaitu 200°C/30 detik. Berbeda dengan material pigmen (warna gelap) memiliki parameter 150°C/20 detik juga berlaku untuk semua jenis bahan. Sedangkan untuk material sticker parameter nya adalah 150°C/30 detik untuk semua jenis bahan.

2. Setiap jenis bahan kaos memiliki karakteristik bahan yang berbeda-beda sehingga

(10)

FTI UPNVY_SINTECH-1

| 1

sticker dan pigmen sesuai untuk semua jenis bahan. Untuk material sublim tidak sesuai untuk jenis cotton dan untuk material pigmen tidak sesuai untuk bahan Nylon.

3. Untuk menjaga kualitas hasil sablon digital tetap baik, perlakukan khusus yang perlu

dilakukan adalah untuk material pigmen dan sticker pada saat proses penyetrikaan memerlukan suhu rendah dan pelapisan sehingga setrika tidak langsung menempel pada material.

UCAPAN TERIMAKASIH

- Terima kasih kepada Ditjen Dikti dan Kopertis Wil. 7 yang telah membiaya penelitian

tahun pertama ini

- Terima kasih kepada Jurusan Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknik Surabaya yang telah

mengijinkan menggunakan laboratorium untuk kegiatan penelitian ini.

- Terima kasih kepada UKM-UKM di Surabaya yang sudah membagi ilmu tentang teknik

dasar sablon digital.

REFERENSI

Nusantara, Muhammad Guntur. (2004) „Panduan Praktis Cetak Sablon‟, PT. Kawan Pustaka,

Depok.

Nusantara, Muhammad Guntur (2006) „Cetak Sablon untuk Pemula‟, Puspa Terampil.

Oakland, John. (2008) „Statistical Process Control (6th ed)‟, Butterworth-Heinemann, New York.

Or-Coy dan Yanwar Katamsi. (2008) „Panduan Teknik Cetak Cepat di Aneka Media‟, PT. Kawan

Pustaka, Depok.

Setiawan, Benny Rahardjo. (2008) „Basic Screen Printing for T-Shirt‟, PT Elex Media

Komputindo, Jakarta.

Gambar

Gambar 1. Diagram Alur Penelitian Tahun Pertama
Tabel 1. Tabel Parameter Hasil Percobaan untuk Bahan Cotton
Tabel 2. Tabel Parameter Hasil Percobaan untuk Bahan Teteron Cotton
Tabel 3. Tabel Parameter Hasil Percobaan untuk Bahan Pique/Polo
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa ada kesamaan variabel yang digunakan peneliti dalam melihat perkembangan kemiskinan disuatu daerah, dan variabel yang

Hal tersebut terlihat dari bagaimana Tempo.co menggunakan pilihan kata sebagai judul, kalimat yang membentuk asumsi bahwa Kelompok Anarko Sindikalisme adalah bagian

Tingkat pelolosan akan semakin tinggi dengan semakin lebar kisi, hal ini berarti terdapat hubungan linier antara jumlah ikan nila yang lolos dengan. penambahan

Penelitian ini menghasilkan modul keuangan sebagai salah satu bagian pada Sistem Informasi Akreditasi Program Studi (SIAPS) yang dapat mengelola berbagai macam sumber data

Di dalam sub DAS Cisadane Hulu maupun sub DAS Cianteun, dipertimbangkan sebagai sumber sedimen potensial yang mengalir ke sungai Cisadane sebagai sedimen suspensi, yang mana

Tujuan dalam pembuatan sistem informasi ini adalah menginformasikan perusahaan menjaga persediaan produk sehingga tidak mengalami kekosongan, pelanggan akan terikat melalui

Untuk dimensi bukti langsung (tangibles) dengan nilai gap yaitu -0,68 dan kemudian dikalikan dengan bobotnya adalah 16,01% yang hasilnya adalah –0,1088, hal tersebut menujukkan

z “ “ Suatu Suatu Organisasi Organisasi yang yang memiliki memiliki ketrampilan ketrampilan menciptakan menciptakan , , menguasai?. menguasai dan dan membelajarkan