MEMBANGUN MUTU SMK
BERWAWASAN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
Direktorat Pembinaan SMK
Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Jakarta, 2014
1 1
DAFTAR ISI
2
1
LATAR BELAKANG: PMU, KEBUTUHAN MUTU3
2
SEKOLAH YANG EFEKTIF
4
5
SELURUH SMK MELAKSANAKAN KURIKULUM 2013
6
PENGEMBANGAN Mutu SMK
PEMBERDAYAAN SMK RUJUKAN
LATAR BELAKANG
Target Percepatan Pendidikan Menengah
Perbandingan APK Program Wajar 12 Tahun dan APK Normal
0
Tahun
APK Program Wajar 12 Tahun
APK Normal
APK Normal
APK Wajar 12 Tahun
z
APK 97,0% (2020)
APK 97,0% (2040)
Program Percepatan Reguler
Target Pencapaian PMU per Provinsi
6
Prinsip Dasar Implementasi PMU
Prinsip Dasar Implementasi
PMU 2. Pemerataan distribusi
layanan pendidikan menengah untuk menjangkau yang tidak
terjangkau
1. Mutu yang terjaga, tidak berkurang karena adanya penambahan daya tampung
3. Pencapaian target APK di tingkat nasional,
provinsi dan
kabupaten/kota secara bertahap.
5. Peningkatan kebekerjaan (employability)
lulusan (khususnya SMK)
6. diperlukan Data yang Cepat,
Tepat waktu dan Akurat
4. Perimbangan SMA – SMK sesuai potensi dan
Miskin Agak Miskin Agak Kaya Kaya
Cukup
7
Tantangan Kesenjangan Ekonomi:
Partisipasi Pendidikan Menengah Terkendala Ekonomi
Masih terdapat peluang peningkatan akses bagi SMK sebesar 25 -35 % dari populasi
% Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah
Jumlah Penduduk 206.264.595 218.868.791 237.556.363 263.287.000
Total Tenaga Kerja 100 98.812.448 100 106.388.935 100 116.527.546 100 131.643.500
Universitas 2 1.778.624 3 3.404.446 5 5.360.267 15 17.479.132
Diploma I,II,III 2 1.580.999 2 2.340.557 3 3.146.244 10 11.652.755
SMK 6 5.434.685 6 6.596.114 8 9.089.149 30 34.958.264
SMA 10 10.177.682 13 13.511.395 15 17.013.022 20 23.305.509
SMP 18 17.489.803 20 21.490.565 19 22.023.706 15 17.479.132
SD/Tidak tamat SD 63 62.251.842 56 59.045.859 52 60.011.686 10 11.652.755 Total Seluruh 100 98.713.636 100 106.388.935 100 116.644.074 100 116.527.546
2025
2001 2006 2010
Keterangan Data
0
Tantangan Rendahnya Kompetensi:
Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja Indonesia
8
Sumber: BPS, 2012
COUNTRY Mean years of schooling
Duration of Compulsory Education
Gross National Income (GNI)
per capita (USD/year)
Target Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja
44% 20%
SMA/MA : SMK:
Diploma I/II/III:
16%
SMP/MTs :
SD/MI :
Pendidikan (BPS)
50,4% (49,5%)
19,1% (19,1%)
14,7%
(Perkiraan) (Perkiraan)
Catatan: (..) tahun 2011
BOS Efektif
Wajar 9 Tahun Sukses
Semua Siswa sampai SMA/K/MA
Input Calon Mahasiswa di PT Naik
Tidak ada Tambahan
Naker SMA/K/MA
Lulusan PT ↑
Naker Lebih Kompetitif
Pendidikan Tertinggi yang
Ditamatkan 2010* 2011* 2012* 2013**
Tidak/ belum pernah sekolah 157.586 190.370 82.411 109.865 Belum/ tidak tamat SD 600.221 686.895 503.379 513.534 SD 1.402.858 1.120.090 1.449.508 1.421.653 SLTP 1.661.449 1.890.755 1.701.294 1.822.395 SLTA Umum 2.149.123 2.042.629 1.832.109 1.841.545
SLTA Kejuruan 1.195.192 1.032.317 1.041.265 847.052
Diploma I, II, III/ akademi 443.222 244.687 196.780 192.762 Universitas 710.128 492.343 438.210 421.717 Total 8.319.779 7.700.086 7.244.956 7.170.523
Sekolah yang Efektif
Sekolah Efektif
= sekolah Unggul
Sekolah Unggul
= sekolah Rujukan
Sekolah Efektif
= Sekolah Unggul
= sekolah Rujukan
Apakah Sekolah Efektif itu ?
Sekolah efektif adalah sekolah yang unggul.
14
Karakteristik sekolah efektif itu memiliki keunggulan dalam :
1.Kepemimpinan yang profesional;
2.Visi dan tujuan bersama ;
3. Kultur sekolah dan lingkungan belajar ;
4. Fokus pada kegiatan pembelajaran;
5. Harapan yang tinggi pada hasil pembelajaran;
6.Penguatan/pengayaan/pemantapan positif pada sikap;
7. Pemantauan kemajuan belajar ;
8. Menguatkan Hak dan tanggung jawab peserta didik;
9. Pemberian Materi pembelajaran yang kaya makna;
10.Pengelolaan institusi sebagai organisasi pembelajar;
11.Perkuatan kemitraan antara keluarga-sekolah-industri.
Dimensi SMK Rujukan
1. Kepemimpinan 2. Pendukung input 3. Efisiensi
4. Keunggulan
Pendidikan Menengah Universal
(PMU)
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pe
Satuan Pendidikan
R
Bantuan Siswa Miskin
Sistem Evaluasi Penyelarasan Kewirausahaan
Bahan Pembelajaran (termasuk yang
berbasis TIK)
Kurikulum + Pendidikan Karakter
BOP Paket C
Ma Bakat dan Minat
Keunggulan SMK
1 2 3 4 5
1. Kompotensi kerja 2. ICT
Hubungan antara karakter mutu di SMK
Kab/Kota Komunitas SMK
Driving Forces
Resisting Forces
Learning for all Learning for many
Focus on results Bell curve
Simultaneous quality & equity Considers quality only
Data driven Judgment based
Collaborative in form Top-down, outside-in
Continuous renewal Periodic change
Learner centered Teacher centered
What Effective Schools Do
Seluruh SMK Melaksanakan Kurikulum 2013
Konsep Pengembangan Kurikulum Sebagai Praksis
19
Kebutuhan:
-Individu -Masyarakat -Bangsa dan Negara
-Peradaban
Kompetensi lulusan
(Sikap, Keterampilan Pengetahuan)
Materi Inti Pembelajaran
Proses Pembelajaran
Proses Penilaian
Dokumen Kurikulum
UU Sisdiknas
Keutuhan Keseragaman
Keselarasan (Praktek terbaik)
Sikap, Pengetahuan, Keterampilan Proses
Pembelajaran KI-KD Mapel
Bervariasi Standar
(produk)
Variasi (normal, pengayaan, remedi) Standar
(materi dan proses)
Konteks
Perkembangan
Akademik
Industri
Sosial-Budaya
Perubahan Kebutuhan
Pedagogi, Psikologi
Dinamika & Penyempurnaan Kurikulum
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
1947
Rencana Pelajaran →
Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai
1964 Rencana Pendidikan Sekolah Dasar
1968
Kurikulum Sekolah Dasar
1973
Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)
1975
Kurikulum Sekolah Dasar
1984
Kurikulum 1984 1994
Kurikulum 1994
1997
Revisi Kurikulum 1994
2004 Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
2006
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
1945 1955 1965 1975 1985 1995 2005 2015
2013
‘Kurikulum 2013’
21
SPEKTRUM TAHUN 2008 KE 2013
22
NO 08
NO
13 BIDANG STUDI/KEAHLIAN
2008 2013
JUMLAH PROGRA M STUDI
JUMLAH KOMPETENSI
KEAHLIAN
JUMLAH PROGRAM
KEAHLIAN
JUMLAH PAKET KEAHLIAN (PEMINATAN)
1 1 TEKNOLOGI DAN REKAYASA 18 66 18 62
2 2 TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
3 9 3 7
3 3 KESEHATAN 2 6 2 6
4 SENI, KERAJINAN, DAN PARIWISATA 7 22 -
-4 SENI RUPA DAN KRIYA (2013) - - 2 10
5 SENI PERTUNJUKAN (2013) - - 5 7
6 PARIWISATA (2013) - - 4 7
5 7 AGROBISNIS DAN AGRITEKNOLOGI 7 14 6 16
8 PERIKANAN DAN KELAUTAN (2013) - - 3 8
6 9 BISNIS DAN MANAJEMEN 3 4 3 5
No Jenjang Satuan
Kelas Tahun
2013 2014 2015
1 SD I
Jadwal Implementasi: Bertahap dan Terbatas
Proses Pendekatan
Bimbingan
Teknis Pelajaran Produktif SMK Juli- september 2014
Akan dilatih sejumlah 34 x 2 x 4 = 272 Pendamping Nasional yang terdiri dari Kepala sekolah, SMK Rujukan, Dosen LPTK, Industri/asosiasi dan Widyaiswara P4TK.
Akan dilakukan bimbingan teknis bagi 3300 Pendamping Rujukan oleh Pendamping Nasional.
1650 SMK rujukan sebagai lokasi bimbingan teknis bagi 88.000 guru produktif seluruh SMK
Tiap SMK rujukan (1650 SMK) memiliki 2 Pendamping Rujukan (PR) bagi SMK lainnya (9350 SMK)
Pendampingan Pelajaran
Produktif SMK
Oktober-November 2014
Pendampingan dilakukan dengan cara 1 in-on untuk Tiap pelajaran produktif teori maupun praktiknya.
Jumlah Kompetensi Keahlian per SMK rata-rata 4 KK, sehingga akan dilakukan pendampingan oleh 3300 PR di semua SMK Akan dilakukan mapping kompetensi bagi tiap guru produktif yang ada di SMK (64.000 guru produktif)
Akan dilakukan Mapping tiap SMK khususnya 1650 SMK Rujukan
Pendampingan Mapel Produktif SMK pada Kurikulum 2013
SMKN 2 PALEMBANG-SMK ADIWIYATA
PELAKSANAAN PENGUATAN PROGRAM
ADIWIYATA DI SMKN 2 PALEMBANG
Dalam rangka menunjang Program Pemerintah Kota untuk meraih Adipura kencana dan Adiwiyata Mandiri
untuk SMKN 2 Palembang yang berwawasan lingkungan , maka tim adiwiyata beserta siswa siswi SMKN 2 Palembang melaksanakan kerja
bakti pembersihan lingkungan di seputar pagar Sekolah.
SMK Negeri 1 Gombong Raih Penghargaan Adiwiyata Nasional 2013
Sekolah adiwiyata mengintegrasikan kurikulum dan pembelajaran berwawasan lingkungan, berbasis partisipatif. Dari seluruh warga sekolah dan pengembangan sarana prasarana ramah lingkungan.
PenghargaanAdiwiyata Nasional dapat memotivasi SMK Negeri 1 Gombong dan sekolah lain utk mengembangkan sekolah adiwiyata dampak bagi Pemkab Kebumen ialah peluang yang baik utk meraih Adipura,
Suasana yang sejuk, segar, nyaman dan menyenangkan pepohonan rindang dan pertamanan yang indah untuk mendukung suasana pembelajaran disekolah. Pepohonan yang teduh dan bersih bisa dimanfaatkan sebagai ruang belajar terbuka.
Banyaknya pepohonan yang rindang Serasa berada ditengah taman atau kebun, bukan dilokasi sekolah.
Kepala SMK Negeri 1 Gombong, Basikun, S.Pd, MM mengatakan, untuk mewujudkan kondisi seperti itu dibutuhkan waktu cukup panjang. Dukungan dan peran aktif segenap komponen di lembaga pendidikan itu member andil besar.
Berkat kerja keras, kesungguhan dan kebersamaan dengan seluruh elemen, pada tanggal 20 Desember 2013 SMK Negeri 1 Gombong mendapatkan Penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Mendikbud RI sebagai sekolah Adiwiyata nasional 2013 khususnya dibidang sekolah peduli dan berbudaya lingkungan.
Cintai laingkungan
Keberhasilan dan kesuksesan meraih penghargaan adiwiyata disambut gembira dan suka cita keluarga besar SMK Negeri 1 Gombong. Selain mensyukuri hal itu, SMK Negeri 1 Gombong berharap bahwa penghargaan yang diraih dapat mendorong perilaku segenap warga sekolah untuk lebih mencintai lingkungan hidup. Memiliki budaya menanam dan melestarikan lingkungan. Khusus untuk merawat lingkungan sekolah, tiap minggu para siswa melaksanakan gerakan jumat bersih.
Mengelola sampah
Mengenai sampah, Basikun menjelaskan pihaknya menerapkan pengelolaan sampah menjadi kompos. Selain itu, sejumlah limbah sampah dimanfaatkan sebagai karya kerajinan tangan yang bernilai dan bermanfaat. Mengolah limbah menjadi biogas. sudah barang tentu diperlukan berbagai upaya berupa dukungan dan peran aktif segenap komponen demi terlaksananya program adiwiyata.
Menjadi sekolah yang memiliki wawasan Adiwiyata mengharuskan sekolah tersebut mengintegrasikan desah nafas kehidupan sekolah tersebut dengan alam. Sekolah menata perangkat sarana dan prasarana yang dapat membimbing semua warga sekolah menjadi peduli pada kelestarian lingkungan.
Implementasi PPLH pada Kurikulum 2013
Pese
Penguatan peran
pemerintah
dalam pembinaan dan pengawasan
Penguatan
manajemen dan
budaya sekolah
Kesesuaian kompetensi
PTK
dengan kurikulum
dan buku teks
Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum
30
Kurikulum
Ketersediaan
buku
sebagai bahan ajar dan sumber belajaryang mengintegrasikan standar pembentuk kurikulum
Faktor Penentu
Pembentukan Kompetensi Melalui Pembelajaran
dan Pemanfaatannya
Pengetahuan
Sikap
Keterampilan
Pengetahuan
Keteram-pilan Sikap
Pembelajaran K-S-A
Pemanfaatan A-S-K
Belajar Mengapa
Belajar Apa Belajar Bagaimana
Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013 Standar Proses Pembelajaran
Applying
Under-standing
Knowing/ Remembering
Knowing/ Remembering
Analyzing Evaluating
Knowledge (Bloom)
Kurikulum 2006 Kurikulum 2013
33
Mata Pelajaran Kelas
X XI XII
Kelompok Wajib ( A dan B )
1 Pendidikan Agama 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2
7 Seni Budaya 2 2 2
8 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
Jumlah jam pelajaran Kelompok Wajib 24 24 24
Kelompok Peminatan (C )
Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA) 20 20 20
Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi (untuk
SMK) 24 24 24
BAGAIMANA INTEGRASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBINAAN SEKOLAH ADIWIYATA
7 Seni Budaya ( Seni Lukis, Seni Musik, Seni Suara, Teater )
PPLH
Seni Lukis
Seni Musik
Seni Suara Teater
Project Work
Problem Based Learning
BAGAIMANA INTEGRASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBINAAN SEKOLAH ADIWIYATA
PPLH
Budidaya
Pengolahan
Kerajinan
Rekayasa
8 Prakarya Dan Kewirausahaan ( Budidaya, Pengolahan,Kerajinan, Rekayasa)
Project Work
Problem Based Learning
PEMBERDAYAAN SMK RUJUKAN
1. SMK Rujukan
adalah SMK yang memiliki kinerja
unggul , akses besar dan efektif mengelola institusi
serta mendampingi SMK lain dalam pelaksanaan
proses pembelajaran bermutu
2. Tujuan
: Peningkatan mutu, akses besar, efektif sebagai
penjamin mutu, dan rela Berbagi Sumber daya;
3. Target
: adanya SMK rujukan tentang mutu dalam
Pengelolaan institusi , dan manajemen input, proses
pembelajaran, penilaian, dan kebekerjaan siswa SMK.
4. Sasaran
:
- 1650 SMK rujukan;
6. Kriteria SMK rujukan, yaitu memiliki :
1. siswa banyak> 1000
2. guru produktif yg cukup (>75 Guru)
3. lahan yg siap dikembangkan>5000 m2
4. jaringan kerja sama industri > 100 industri.
5. fasilitas sarana dasar yg baik.
6. Letak sekolah di lokasi strategis
7. kinerja baik, khususnya dalam bidang
kebekerjaan lulusan dan nilai UN.
Pemberdayaan
Penguatan
Pendampingan
Evaluasi &
Penilaian
Legalitas &
sosialisasi
Pengembangan SMK
®
Rujukan (Refference School)1. Memberdayakan 1650 SMK rujukan diseluruh Indonesia ( rata-rata 3 SMK per Kab./kota);
2. Semua SMK unggul yang pernah dibina oleh Direktorat Pembinaan SMK ( SMK Invest, ex SMK RSBI, SMK IGI, SMK Besar, SMK Center, SMK BLPT) berpotensi menjadi kandidat SMK Rujukan.
3. Menjadikan SMK Rujukan sebagai klaster bagi SMK di sekitarnya (3-5 SMK per klaster);
4. Mendukung peningkatan akses SMK klaster menjadi 2500 –
3000 siswa per klaster;
5. Mengembangkan SMK rujukan sebagai penjamin mutu proses pembelajaran, SKL, sertifikasi dan kebekerjaan pada
klasternya;
6. Mengembangkan SMK Rujukan sebagai frontline dari
Pemberdayaan 1.650 SMK Rujukan -
SMK
®
1. Penyusunan SDP (School Development Plan) SMK
®
;
2. Tiap SMK
®
akan didukung secara bertahap pencapaian
SNP ( Pendampingan antara 3-5 tahun);
3. Setiap SMK
®
memiliki fasilitas bersama yang meliputi
1. sumber belajar yang terdiri dari materi ajar,
2. fasilitas praktik yang dapat diakses oleh siswa SMK aliansi ,
3. Fasilitas server dan jaringan internet yang cukup,
4. website tempat coaching guru, dan tempat pelatihan guru;
5. Teaching Factory;
Smart Workshop (advance Training)
Teaching Factory sesuai Bidang
unggulan
Fasilitas Kegiatan Bersama bidang
seni, olahraga, dan penguatan
softskill bagi Siswa dan Guru
Aliansi Pusat Sumber Belajar: Bahan Ajar, Server, akses
internet, Perpustakaan
Bengkel Kerja dan Bengkel Produktif Standar untuk setiap Komptensi Keahlian yang dimiliki
Tempat Uji Kompetensi dan Produk, Jasa dan
Tampilan
Pengembangan Pembelajaran Mutu SMK
5
Strategi Peningkatan Pembelajaran Mutu SMK Rujukan
Pembelajaran Mutu SMK
Rujukan
(Berbagi) Sumberdaya dlm membangun Hard skill
(Sentuhan) TIK dlm setiap pembelajaran (Integrasi)
Proses Dlm Penguatan Soft Skill
Efisiensi &Efektivitas pembangunan soft skill
(Mengurangi Input, Meningkatkan Hasil)
44
Pengembangan kelembagaan SMK
1. Memasukkan pendidikan kejuruan ke dalam
perencanaan pembangunan ekonomi, sosial,dan
pengembangan industri, menyesuaian ukuran
pendidikan kejuruan sesuai kebutuhan;
2. Meningkatkan investasi dalam pendidikan kejuruan;
3. Mendukung mekanisme multi-channel investasi SMK;
4. Fasilitasi pelatihan dan kualitas guru di SMK;
5. Meningkatkan standar kualifikasi berbasis KKNI bagi
SMK;
6. Membangun sistem penjaminan mutu lulusan SMK;
7. Menggandeng industri yang dapat terlibat dalam
Ranah garap yang ditangani SMK
1. meningkatkan respon SMK sehingga pendidikan yang berprospektif sebagai pendidikan memberdayakan dan berkelanjutan;
2. memperbaiki tata kelola dan perluasan keterlibatan pemangku kepentingan;
3. memperluas cakupan SMK bukan hanya untuk kalangan kurang mampu dan di remote area;
4. pengukuran keterampilan dan pemantauan ketercapaian kinerja; 5. pengembangan teknologi dan keterampilan kerja;
6. mendukung SMK untuk mendukung pembangunan ekonomi yang ramah lingkungan dan ramah sosial;
Covered in the Learning process
1. Hard Skills
2. Soft Skills
3. Using Hard and Soft Skills to Your Benefit
4. Top Soft Skills Employers
Hard Skills
1. Definition
: Hard skills are specific, teachable abilities
that may be required in a given context, such as a job
or university function.
2. Easy to define.
3. Skills that are observable, measurable and testable.
4. Job or task specific skills.
5. Technical skills and academic skills.
6. Directly taught in school.
7. Employers feel it is possible to teach students the
necessary hard skills, but teaching soft skills is a much
harder prospect. For example: How would about
Examples of Hard Skills
1. Reading, arithmetic, and writing
2. Typing and shorthand
3. Proficiency with software applications
4. Operating machinery
5. Drive commercial vehicles
6. Speaking a foreign language
7. Mechanically Inclined
Soft Skills
1. Definition: Soft skills are personal attributes that enhance an individual's interactions, job performance and career
prospects.
2. Not directly taught in the class room in the school 3. Hard to define and are intangible
4. Soft skills are broadly applicable to any job
5. Soft skills are referred to as personal attributes and interpersonal abilities
Examples of Soft Skills
• Communication
• Optimism
• Responsibility
• A sense of humor
• Integrity
• Time-management
• Motivation
• Empathy
• Bedside manner
• A pleasant voice
• Leadership
• The ability to teach and
learn
• Creativity
• Good manners
Top Soft Skills Employers Look For
– Communicate
effectively
– Honesty and integrity
– Teamwork skills
– Adaptability
– Strong work ethic
– Commit to the job
– Willing to learn new
tasks
– Motivation and
initiative
– Excellent Interpersonal Skills
– Make Decisions
– Analytical skills
– Show Flexibility
– Organizational skills
– Leadership Potential
– Grow in the job
– Ability to handle personal problems
– Accept responsibility
Where to Acquire Hard Skills
1. Technical or Trade Schools
2. Training Centers
3. Apprenticeships in industry
4. On the Job
5. Volunteer Work
6. Community Workshops
Computer Skills
1. Everyone needs basic computer skills to function in
today's job market.
2. With technology changing so rapidly, the ability to
quickly learn new information is critical to reach
success.
3. "It is very critical to be computer literate,
Common Computer Skills
Some Basic Requirements for Most Jobs:
1. Word-processors (WORD) 2. Spreadsheets (Excel)
3. Database programs (Access)
4. Presentation software (Power Point)
5. Basic understanding of how a computer works 6. Use of the peripherals Printer, scanner…
PENGALAMAN PENGEMBANGAN
SMK RUJUKAN
2008
–
2013
PROGRAM DIREKTORAT
No Kegiatan Vol Satuan Dana
1 Bantuan SMK SED-TVET 11 Sekolah 59.609.621 2 Penyusunan Perencanaan dan 7 Dok 4.802.925 3 Penyusunan Hasil Pemantauan dan 37 Laporan 2.923.030 4 Penyusunan Laporan Kinerja 2 Laporan 213.725 5 Pelayanan Informasi Kebijakan SMK 3 Dok 10.451.703 6 Penerapan SMK Pusat Layanan TIK 470 Sekolah 17.229.149 7 Pelaksanaan Kemitraan Direktorat dengan 78 Institusi 15.786.460 8 Pengolahan Data Kondisi SMK 34 Provinsi 724.358 9 Bantuan Peralatan E-Pembelajaran SMK 200 Sekolah 27.600.000 10 Peningkatan Mutu dan Evaluasi 169 4.460.149 11 Pendampingan Implementasi Kurikulum 870 Sekolah 131.572.275 12 Sekolah Menerapkan Pembelajaran 54 Sekolah 8.164.030 13 Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) 23 Sekolah 53.869.444 14 Pengembangan SMK Rujukan 15 Paket 110.298.220 15 Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) 3.100 Ruang 461.266.701 16 Rehabilitasi Prasarana SMK 60 Paket 3.333.673 17 Pembangunan Ruang Praktik Siswa (RPS) 257 Paket 51.808.691 18 Bantuan Peralatan Praktik Siswa SMK 700 Paket 105.763.818 19 Pengembangan SMK Berbasis 83 Paket 65.539.116 20 Pengembangan SMK di Papua & Papua 96 Paket 48.259.430 21 Pengembangan SMK di Daerah 3T & 25 Paket 19.520.712 22 Penyusunan Pedoman, Standar Sarana 6 Naskah 999.654 23 Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMK 4.303.201 Siswa 4.320.014.055 24 Bantuan Siswa Miskin (BSM) SMK 550.000 Siswa 554.191.200 25 Beasiswa Prestasi Siswa SMK dan
63