• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perilaku Organisasi 13

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perilaku Organisasi 13"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Konflik

Definisi Konflik

Proses yang bermula dengan persepsi suat u pihak bahwa pihak lain t elah atau akan berdampak negat if t erhadap kepent ingan pihak pert ama.

M eliput i konflik yang luas yang dirasakan orang di dalam organisasi

Ket idaksesuaian t ujuan

Perbedaan terhadap interpret asi fakt a-fakt a

(3)

Perkembangan Pemikiran tentang

Konflik

Penyebabnya :

karyawan

Penyebabnya :

• Komunikasi buruk

• Kurangnya keterbukaan dan saling percaya

• Kegagalan dalam

merespon kebut uhan karyawan

Pandangan Tradisional

(4)

Perkembangan Pemikiran t ent ang

Konflik

Pandangan “Hubungan antar manusia”

Pandangan bahwa konflik adalah sesuatu yang

alamiah dan tidak dapat dihindarkan dalam kelompok

manapun

Pandangan Interaksionis

Pandangan bahwa konflik tidak saja merupakan

(5)

Fungsional versus disfungsional

konflik

Konflik Fungsional

Konflik yang mendukung tujuan

dan meningkatkan kinerja.

Konflik Disfungsional

Konflik yang

mengganggu tujuan dan

menurunkan kinerja

(Negat ive)

(6)

Tipe-Tipe Konflik

Konflik Tugas ( Task Conflict)

Konflik mengenai materi dan t ujuan pekerjaan.

Konflik Hubungan antar manusia (Relationship Conflict)

Konflik berdasarkan hubungan interpersonal dengan orang lain.

Konflik Proses (Process Conflict)

(7)
(8)

Tahap I: Pot ensi Ket idaksesuaian

Komunikasi

Kesulit an semant ik, salah paham, dan gangguan komunikasi

St rukt ur

Ukuran dan spesialisasi pekerjaan Kejelasan hukum/ ambiguit as

Ket idaksesuaian anggot a/ t ujuan

Gaya kepemim pinan(t ert ut up atau part isipat if) Sistem penghargaan (w in-lose)

Tingkat saling ket ergant ungan grup

Variabel personal

(9)

Tahap II: Kognisi dan Personalisasi

Posit ive Feelings Posit ive Feelings Negative Emot ions

Negative Emot ions

Conflict Definit ion Conflict Definit ion

Konflik Persepsi

Kesadaran sat u atau lebih pihak t erhadap kondisi yang ada yang

mencipt akan peluang konflik meningkat

Konflik Perasaan (felt

Conflict)

Keterlibatan emosional

dalam konflik mencipt akan

kegelisahan, ketegangan,

(10)

Tahap III: Penent uan Niat

Kooperat if :

• Berusaha unt uk memuaskan kepent ingan pihak lain

Ket egasan:

• Berusaha unt k memuaskan kepent ingan sendiri.

Int ensi

(11)

Dimensi-dimensi Niat penanganan

Konflik

(12)

Tahap III: Penent uan Niat (cont ’d)

Bersaing (Compet ing)

Keinginan unt uk memuaskan kepent ingan sendiri, tanpa

memperhat ikan dampak yang t erjadi pada pihak lain dalam konflik

Bekerja sama (Collaborat ing)

Sit uasi dimana pihak-pihak dalam konflik berkeinginan unt uk memuaskan perhat ian semua

M enghindari (Avoiding)

(13)

M enyesuaikan (Accommodat ing)

Kesediaan pihak lain dalam konflik unt uk menempat kan kepent ingan pigak lawan di at as kepent ingannya sendiri.

Berkompromi (Compromising)

Sit uasi dimana set iap pihak dalam konflik rela unt uk menyerahkan sesuat u.

(14)

Tahap IV: Perilaku

M anajemen Konflik

(15)

Conflict -Int ensit y Cont inuum

Source:Based on S.P. Robbins,M anaging Organizat ional Conflict : A Nont raditional Approach(Upper Saddle River, NJ: Prent ice Hall, 1974), pp. 93–97; and F. Glasi, “ The Process of Conflict Escalat ion and t he Roles of Third Part ies,” in G.B.J. Bomers and R. Pet erson (eds.),Conflict M anagement and Indust rial Relat ions

(16)

Teknik M anajemen Konflik

Teknik Penyelesaian Konflik

• Penyelesaian M asalah (Problem Solving)

• Tujuan yang lebih t inggi (Superordinat e goals) • Ekspansi Sumber Daya (Expansion of resources) • M enghindar (Avoidance)

• M elicinkan (Smoot hing) • Kompromi (Compromise)

• Perint ah At asan (Aut horit at ive command) • M engubah Variabel M anusia (Alt ering t he

human variable)

• M engubah variabel st rukt ur (Alt ering t he

Source:Based on S. P. Robbins,

(17)

Teknik M anajemen Konflik

Teknik Penyelesaian Konflik

• Komunikasi

• M emasukkan orang luar

• Rest rukt urisasi Organisasi

• M enunjuk devil’s advocate

(18)

Tahap V: Hasil

Hasil fungsional dari konflik

M eningkat kan kinerja grup

M eningkat kan kualitas keput usan

M endorong kret ifitas dan inovasi

M endorong minat dan rasa ingin t ahu

Penetapan medium unt uk penyelesaian masalah (provision of a medium for problem-solving)

M enciptakan lingkungan evaluasi diri dan perubahan

M encipt akan konflik fungsional

(19)

Tahap V: Hasil

Hasil disfungsional dari konflik

Ket idakpuasan meningkat

M engurangi efekt ivit as grup

Komunikasi t erhambat

M enurunkan kesat uan grup

(20)

Negosiasi

Negosiasi

Proses dimana dua atau lebih pihak menukarkan barang atau jasa dan berusaha unt uk menyet ujui nilai t ingkat pert ukaran diantara mereka

BATNA (The Best Alt ernat ive To

a Negot iat ed Agreement );

(21)

St rategi-St rategi Negosiasi

Tawar M enawar Integrat if (Int egrat ive Bargaining)

Negosiasi yang mencari sat u atau lebih penyelesaian yang dapat mencipt akan solusi menang-menang (a w in-win

solut ion).

Tawar M enawar Dist ribut if (Dist ribut ive Bargaining)

(22)

Dist ribut ive Versus Integrat ive Bargaining

Bargaining Distributive Integrative Characteristic Bargaining Bargaining

Goal Get as much of pie Expand the pie as possible

Motivation Win-Lose Win-Win

Focus Positions I nterests

I nformation Low High

Sharing

Duration of Short term Long term relationships

(23)

Proses Negosiasi

BATNA (The Best Alt ernat ive To

a Negot iat ed Agreement );

(24)

Isu-isu dalam Negosiasi

Peran Suasana Hat i & Sifat Kepribadian dalam Negosiasi

Suasana hat i posit if mem pengaruhi negosiasi secara posit if. Sifat t ampaknya t idak mem iliki pengaruh langsung secara

signifikan t erhadap hasil t aw ar menaw ar atau proses negosiasi, (kecuali ekst raversion yang buruk unt uk efekt ivit as negosiasi )

Perbedaan Gender dalam negosiasi

Perempuan bernegosiasi t idak berbeda dari laki-laki, m eskipun laki-laki lebih baik dari segi hasil.

Pria dan w anit a dengan basis kekuasaan yang sama menggunakan gaya negosiasi yang sama

(25)

Pihak Ket iga Negosiasi

M ediator

Pihak Ket iga yang bersikap net ral dengan t ugas membant u

mencari penyelesaian dengan mengajukan fakt a dan pemikiran baru, mengusulkan alt ernat if-alt ernat if baru yang belum

t erpikirkan kedua pihak, membant u meyakinkan.

Arbitrator

(26)

Consultant

bersikap net ral dengan t ugas memfasilit asi penyelesaian masalah yang kreat if melalui komunikasi dan analisis, sert a manajemen konflik.

Conciliator

Seorang pihak ket iga t erpercaya yang bert indak sebagai penghubung komunikasi informal

ant ara negosiat or dan law annya

(27)
(28)

M anajer yang baik menyesuaikan niat dengan sit uasi:

Bersaing (kompetisi): berguna:

apabila diperlukan t indakan t egas dan cepat ;

dalam memut uskan soal-soal pent ing yang t idak

populer;

dalam mengamankan kepent ingan keseluruhan.

Bekerja Sama (kolaboratif): berguna:

dalam mencari penyelesaian int egrat if;

apabila bert ujuan belajar/ menambah penget ahuan dari

pihak lain;

apabila bert ujuan menyat ukan;

apabila bert ujuan menyusun konsensus,

apabila perlu menyelesaikan emosi yang mengham-bat

(29)

Penyesuaian niat dengan sit uasi (lanjut an):

M enghindar : sebaiknya dilakukan:

apabila soalnya sepele;

apabila t erdapat masalah yang lebih pent ing;

apabila kepent ingan sendiri t idak mungkin t ercapai dan

t idak t erlihat kemungkinan berdamai;

unt uk mendinginkan sit uasi dan memungkinkan t

im-bulnya wawasan baru;

apabila menambah informasi lebih mendesak dari-pada

diambilnya keput usan sekarang;

apabila ada pihak lain yang lebih t epat unt uk

me-nyelesaikan perselisihan;

apabila soal yang diribut kan bukan soal yang

(30)

Penyesuaian niat dengan sit uasi (lanjut an):

M enyesuaikan Diri (Akomodasi): sebaiknya dit empuh:

apabila t ernyata kit a salah;

unt uk belajar;

apabila kepent ingan orang lain jauh lebih besar dari

kepent ingan kit a;

unt uk menunjukkan bahwa kita berbesar hat i;

unt uk memelihara hubungan dan kerjasama dalam

jangka panjang;

agar t idak mat i konyol;

demi kedamaian dan kestabilan;

(31)

Penyesuaian niat dengan sit uasi (lanjut an):

Berkompromi: sebaiknya dit empuh:

apabila t ercapainya kepent ingan sendiri t idak

se-banding dengan kekisruhan yang akan t imbul apabila dipaksakan;

apabila t erdapat dua pihak berkekuat an sama memiliki

t ujuan-t ujuan yang saling meniadakan;

unt uk mencapai penyelesaian sement ara dalam

masalah-masalah yang kompleks;

unt uk mencapai penyelesaian dalam wakt u

mende-sak;

(32)

Referensi

Dokumen terkait

Perkiraaan ICOR dengan tenggang waktu satu tahun mengandung pengertian bahwa investasi yang dilakukan pada tahun t-1 baru akan memberikan tambahan hasil pada tahun t,

Berdasarkan hasil deskripsi dan hasil analisis data yang telah dilakukan diatas dapat disimpulkan bahwa subjek LK5 untuk indikator mendeskripsikan masalah: Pada tahapan

Berdasarkan penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa Evaluasi Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan khususnya pada pembangunan

Salah satu metode yang dapat digunakan dalam penjadwalan mata pelajaran adalah dengan menggunakan hibridisasi algoritme genetika dan simulated annealing (GA-SA)

Dalam kasus closed globe eye injury, zona I meliputi luka yang hanya melibatkan konjungtiva , sklera atau kornea , cedera zona II meliputi kerusakan pada bilik mata

Instalasi CSSD melayani semua unit di rumah sakit yang membutuhkan kondisi steril, mulai dari proses perencanaan, penerimaan barang, pencucian, pengemasan &

Untuk melihat sejauh mana peran manager dalam meningkatkan motivasi pada perusahaan rokok Fajar Berlian Tulungagung,maka tujuan penelitian ini adalah untuk

Pasar Ekuitas Tenggelamkan Minyak Minyak anjlok ke level terendah dalam 3- bulan di New York seiring laporan laba perusahaan tidak sesuai perkiraan analis, data