BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
SKPD
Berdasarkan hasil kajian terhadap gambaran pelayanan SKPD dan
kondisi yang telah dicapai saat ini sesuai dengan pelaporan capaian kinerja
SKPD yang mengacu pada dokumen renstra periode lalu, dapat kita
identifikasi beberapa permasalahan pelayanan SKPD sebagai berikut:
Tabel III.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD-Kecamatan Turi Kabupaten Sleman
Aspek Kajian
Capaian Kondisi Saat
Ini
Standar yang digunakan
Faktor yang Mempengaruhi
Permasalahan Pelayanan
SKPD INTERNAL EKSTERNAL
(KEWENANGAN kerja sesuai standar, dengan nilai LAKIP tahun 2014 sebesar 78,43 dan berpredikat baik
Predikat LAKIP
Belum optimalnya komitmen seluruh pegawai serta masih lemahnya mekanisme pengawasan dalam
menerapkan tata kelola
pemerintahan yang baik
Amanat dan tuntutan pelaksanaan reformasi birokrasi
mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang lebih baik, transparan dan akuntabel
Pelaksanaan reformasi birokrasi oleh instansi yang masih belum optimal
Tingkat
kepuasan masyarakat terhadap pelayanan di kecamatan, pada tahun 2015 hanya menerima
sebesar 100%
Indeks Kepuasan Masyarakat
Jumlah SDM pegawai yang terbatas dengan kompetensi yang tidak merata, pelaksanaan SOP yang belum optimal, serta kondisi prasarana dan sarana kerja yang belum memadai
Perkembangan masyarakat yang kian terbuka dengan tuntutan pelayanan yang semakin cepat dan transparan
Pelayanan kepada masyarakat belum efektif dan efisien serta kurang
Aspek Kajian
Capaian Kondisi Saat
Ini
Standar yang digunakan
Faktor yang Mempengaruhi
Permasalahan Pelayanan
SKPD INTERNAL EKSTERNAL
(KEWENANGAN pada tahun 2014 tercapai 85% dan tahun 2015 tercapai 100%
Jumlah Desa yang melaksana kan Siklus Tahunan Desa tepat waktu
Kemampuan aparat pemerintah desa dan peran lembaga desa yang belum optimal
Perkembangan regulasi/aturan tentang Desa yang memberikan kewenangan dan anggaran yang lebih besar kepada Desa
Pengelolaan pemerintahan desa yang belum optimal
data sosial budaya, ekonomi dan fisik pada tahun 2014 dan 2015 tercapai 100%
PDRB Belum optimalnya koordinasi dan sinergitas, serta adanya
perbedaan data kemiskinan dan ketidaktepatan sasaran
penanggulangan kemiskinan
Kepedulian sektor swasta dan intervensi program penanganan kemiskinan dari masyarakat yang semakin
meningkat
Masih adanya penduduk miskin dan pengangguran bencana, pada tahun 2015 dilaksanakan pelatihan terhadap 40 orang peserta dengan capaian kinerja 100%
Jumlah
Kondisi prasarana dan sarana penanggulangan bencana yang masih terbatas
Kesadaran masyarakat terhadap pengurangan resiko bencana yang semakin meningkat
Potensi
kebencanaan di Kabupaten Sleman yang relatif besar, khususnya di wilayah lereng Merapi
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah
Tabel III.2
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD-Kecamatan Turi
Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
No. Program dan Kegiatan Permasalahan Pelayanan SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong
1 2 3 4 5
1. Misi 1:
Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas birokrasi yang responsif dan penerapan e-govt yang terintegrasi dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat
1
Pelaksanaan reformasi birokrasi oleh instansi yang masih belum optimal
1
Jumlah SDM aparat yang terbatas
1
Adanya sistem informasi manajemen pemerintahan yang terintegrasi dengan
masyarakat masih belum efektif dan efisien serta kurang transparan
2 Kompetensi SDM aparat yang tidak merata
2 Tersedianya pedoman aturan tentang laporan kinerja,
perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah Program:
1 Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan
keuangan dan kekayaan daerah
3 Pengelolaan pemerintahan desa yang belum optimal
3 Kondisi prasarana dan sarana kerja yang kurang memadai
3 Tingkat pendidikan sumber daya aparatur yang cukup
2 Program pembinaan dan fasilitasi
pengelolaan keuangan desa
4 Tingkat kepatuhan terhadap perda yang masih kurang
4 Pelaksanaan SOP yang belum optimal
4 Tuntutan masyarakat atas pelayanan yang semakin cepat dan transparan 3 Program peningkatan
pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan tertib administrasi kependudukan dan berbagai perijinan
5 Kewenangan dan anggaran desa yang semakin bertambah
4
Program peningkatan sistem pengawasan internal dan
pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
6
Tersedianya berbagai produk hukum daerah demi terwujudnya keamanan dan ketertiban dalam masyarakat
5 Program perencanaan
No. Program dan Kegiatan Permasalahan Pelayanan SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong
1 2 3 4 5
6 Program peningkatan administrasi
pemerintahan
7 Program peningkatan kapasitas aparatur
pemerintah desa
8 Program penataan administrasi kependudukan
9 Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan
10 Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
11 Program
peningkatan sarana dan prasarana
aparatur
12 Program peningkatan kapasitas sumber
daya aparatur
13 Program pengembangan data/informasi/stati
stik daerah
14 Program
penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip
daerah
15 Program peningkatan kualitas pelayanan
publik
16 Program Penataan
Peraturan
Perundang-undangan
17 Program
penegakan hukum
18 Program
pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal
No. Program dan Kegiatan
Permasalahan Pelayanan SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong
1 2 3 4 5
2. Misi 3: Meningkatkan penguatan sistem ekonomi kerakyatan, asksesibilitas dan kemampuan ekonomi rakyat, dan
penanggulangan kemiskinan
1 Masih adanya penduduk miskin dan
pengangguran
1 Belum sinerginya koordinasi dalam penanggulangan kemiskinan
1 Potensi pertanian, peternakan dan pariwisata yang belum dikelola secara optimal
Program: 2 Belum
optimalnya peran lembaga
kemayarakatan desa dalam mendukung pembagunan desa
2 Jumlah kunjungan wisatawan di Sleman yang meningkat dari tahun ke tahun 1 Program
masyarakat dalam membangun desa
3 Belum optimalnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan seni budaya, pemuda dan olah raga
3 Perkembangan investasi atau penanaman modal di Sleman yang terus menunjukkan peningkatan
3. Misi 4:
Memantapkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan sumber daya alam, penataan ruang, lingkungan hidup dan
kenyamanan
1 Potensi
kebencanaan di Kabupaten Sleman yang relatif besar
1 Prasarana dan sarana
penanggulangan bencana yang yang masih terbatas
1 Kesadaran masyarakat terhadap pengurangan resiko bencana yang semakin meningkat
Program: 1 Program
pencegahan dini dan
penanggulangan korban bencana alam
4. Misi 5:
Meningkatkan kualitas budaya masyarakat dan kesetaraan gender yang proporsional
1 Potensi konflik yang dipicu permasalahan sosial, politik dan ekonomi yang cukup tinggi
1 Laju
pertumbuhan penduduk yang tinggi karena banyaknya migrasi
penduduk yang masuk ke wilayah Sleman dengan berbagai keragaman etnis dan suku
1 Kultur masyarakat Yogyakarta dan Sleman
No. Program dan Kegiatan
Permasalahan Pelayanan SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong
1 2 3 4 5
Program:
1 Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah 2 Program
Penyelesaian konflik-konflik pertanahan 3 Program
pengembangan wawasan kebangsaan
4 Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan
5 Program
pendidikan politik masyarakat
3.3. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2012 tentang RTRW
Kabupaten Sleman 2011-2031, penataan ruang wilayah kabupaten bertujuan
mewujudkan ruang kabupaten yang tanggap terhadap bencana dan
berwawasan lingkungan dalam rangka menciptakan masyarakat yang
sejahtera, demokratis, dan berdaya saing.
Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten dijabarkan
sebagai berikut:
1. Strategi kebijakan pengintegrasian dan pengembangan pusat kegiatan di
luar kawasan bencana;
2. Strategi kebijakan pengelolaan kawasan rawan bencana alam dan
kawasan lindung geologi;
3. Strategi kebijakan pemeliharaan kelestarian fungsi lingkungan hidup;
4. Strategi kebijakan pengembangan kawasan pertanian dalam rangka
keamanan dan ketahanan pangan;
5. Strategi kebijakan pengembangan kawasan pariwisata terintegrasi;
6. Strategi kebijakan pengembangan kawasan pendidikan;
7. Strategi kebijakan pengembangan industri menengah, kecil dan mikro
8. Strategi kebijakan pengembangan kawasan permukiman yang aman,
nyaman, dan berwawasan lingkungan;
9. Strategi kebijakan pemantapan prasarana wilayah;
10. Strategi Kebijakan peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan
keamanan negara.
Di dalam rencana struktur ruang wilayah kabupaten yang merupakan
pengembangan sistem pusat kegiatan, dalam hal ini pengembangan sistem
perkotaan kabupaten, Kecamatan Turi termasuk dalam Pusat Pelayanan
Kawasan (PPK).
Sedangkan dalam pengembangan sistem jaringan prasarana, baik
prasarana utama maupun lainnya, untuk Kecamatan Turi meliputi:
1. Pengembangan sistem jaringan prasarana utama:
Sistem jaringan transportasi darat-jaringan lalulintas dan angkutan
jalan-jaringan jalan:
- Jalan bebas hambatan Yogyakarta-Bawen
- Jalan kolektor primer: jalan Tempel-Pakem-Prambanan
- Jalan lokal
2. Pengembangan sistem prasarana lainnya:
a. pengembangan sumber energi pembangkit listrik tenaga Mikro Hidro;
b. pengembangan bioenergi;
c. pengembangan sistem jaringan telekomunikasi;
d. pengembangan sistem jaringan sumber daya air;
e. pengembangan sistem jaringan irigasi;
f. pengembangan prasarana pengelolaan lingkungan;
g. jalur evakuasi bencana letusan gunungapi Merapi;
h. jalur evakuasi bencana lahar dingin;
i.
ruang evakuasi tempat penampungan sementara;
j.
ruang evakuasi hunian tetap,
Berdasarkan rencana pola ruang wilayah kabupaten, Kecamatan Turi
ditetapkan dalam Kawasan Lindung berupa:
a. Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan
Bawahannya berupa kawasan resapan air;
b. Kawasan Perlindungan Setempat, sempadan sungai;
c. Kawasan Perlindungan Setempat, kawasan sekitar mata air;
e. Kawasan Perlindungan Setempat, ruang terbuka hijau perkotaan;
f. Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi;
g. Kawasan lindung geologi, kawasan rawan bencana gunung api,
Kawasan rawan bencana Merapi III;
h. Kawasan lindung geologi, kawasan rawan bencana gunung api,
Kawasan rawan bencana Merapi II; dan
i.
Kawasan lindung geologi rawan gempa bumi.
Berdasarkan rencana pola ruang wilayah kabupaten, Kecamatan Turi
ditetapkan mengemban Kawasan Budidaya sebagai:
a. Kawasan peruntukan hutan rakyat;
b. Kawasan peruntukan pertanian, Kawasan pertanian tanaman pangan
komoditas padi;
c. Kawasan peruntukan pertanian, Kawasan hortikultura komoditas
salak, alpukat, rambutan;
d. Kawasan peruntukan pertanian, Kawasan peruntukan perkebunan
komoditas kopi, kelapa, coklat;
e. Kawasan peruntukan pertanian, Kawasan peruntukan peternakan,
ternak besar: sapi perah, sapi potong, kerbau; ternak kecil; kambing
peranakan etawa, kelinci; ternak unggas: ayam ras, ayam buras;
f. Kawasan
peruntukan
pertanian,
Pengembangan
kawasan
agropolitan;
g. Kawasan peruntukan perikanan, budidaya perikanan darat;
h. Kawasan peruntukan pertambangan berupa pertambangan mineral
bukan logam dan pertambangan batuan: andesit, pasir, kerikil, dan
batu kali;
i.
Kawasan peruntukan pariwisata, wisata alam berupa keragaman flora
dan fauna, dan pemandangan alam gunungapi Merapi;
j.
Kawasan peruntukan pariwisata, wisata perdesaan berupa wisata
pertanian dan kehidupan perdesaan;
k. Kawasan peruntukan permukiman, Kawasan permukiman perkotaan
dan permukiman pedesaan;
l.
Kawasan peruntukan lainnya, Kawasan pertahanan dan keamanan
Berdasarkan Rencana Kawasan Strategis Wilayah Kabupaten,
Kecamatan Turi ditetapkan mengemban Kawasan Strategis sebagai:
a. Kawasan strategis nasional berupa kawasan Taman Nasional
Gunung Merapi;
b. Kawasan strategis kabupaten berupa kawasan fungsi dan daya
dukung lingkungan hidup kawasan resapan air.
Dari uraian di atas mengenai posisi dan fungsi Kecamatan Turi dalam
kaitannya dengan kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah Kabupaten
Sleman, dapat kita identifikasi beberapa permasalahan pelayanan SKPD
beserta faktor pendukung dan penghambatnya sebagai berikut:
Tabel III.3
Permasalahan Pelayanan SKPD-Kecamatan Turi Berdasarkan
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No.
Rencana Tata Ruang Wilayah terkait Tugas dan Fungsi
SKPD
Permasalahan Pelayanan SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong
1 2 3 4 5
1. Rencana Struktur Ruang
1 Tingkat kepatuhan masyarakat terhadap perda yang masih kurang
1 Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi peraturan terkait perijinan tata ruang
1 Adanya produk hukum daerah berupa perda yang mengatur secara teknis tentang pemanfaatan ruang 1 Pusat Kegiatan
Kecamatan Turi termasuk dalam Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)
2 Jaringan Prasarana 2 Potensi
kebencanaan di Kabupaten Sleman yang relatif besar
2 Prasarana dan sarana
penanggulangan bencana yang yang masih terbatas
2 Kesadaran masyarakat terhadap pengurangan resiko bencana yang semakin meningkat
Kecamatan Turi termasuk dalam sistem jaringan Jalan bebas hambatan Yogyakarta-Bawen dan Jalan kolektor primer Tempel-Pakem-Prambanan
2. Rencana Pola Ruang 3 Meningkatnya alih fungsi lahan untuk
permukiman dan kegiatan
perekonomian
3 Perkembangan jumlah
penduduk sehingga kebutuhan penggunaan ruang untuk pemukiman semakin meningkat
3 Komitmen pemerintah yang tinggi untuk pengembangan pertanian dan pariwisata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
1 Kawasan Lindung
Kecamatan Turi ditetapkan dalam Kawasan Lindung Geologi, Kawasan Rawan Bencana Merapi III dan II
No.
Rencana Tata Ruang Wilayah terkait Tugas dan Fungsi
SKPD
Permasalahan Pelayanan SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong
1 2 3 4 5
2 Kawasan Budidaya 4 Belum
ditetapkannya RDTR
Kecamatan Turi sebagai
pedoman dalam peningkatan pengelolaan tata ruang
Kecamatan Turi
ditetapkan sebagai Kawasan Peruntukan Pertanian,
Peternakan, Perikanan,
Pertambangan dan Pariwisata
3. Rencana Kawasan Strategis
5 Adanya kegiatan ekonomi
masyarakat yang tidak ramah lingkungan
Kecamatan Turi ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Nasional Taman Nasional Gunung Merapi dan Kawasan Strategis Kabupaten berupa fungsi dan daya dukung lingkungan hidup kawasan resapan air