• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Inkubator Bayi Berbasis Mikrokontroller Dilengkapi Sistem Telemetri dengan Jaringan Rs 485 T1 612007028 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Inkubator Bayi Berbasis Mikrokontroller Dilengkapi Sistem Telemetri dengan Jaringan Rs 485 T1 612007028 BAB I"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Menurut data hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun

2007, Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tergolong tinggi yaitu 34

kematian per 1000 kelahiran hidup, jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti

Singapura (3 kematian per 1000 kelahiran hidup), Brunei Darussalam (8 kematian per

1000 kelahiran hidup) dan Malaysia (10 kematian per 1000 kelahiran hidup). [1],[2] Salah satu penyebabnya adalah bayi lahir prematur, prematur menyumbang

70-80% angka kesakitan dan kematian bayi. [3] Sesuai prosedur perawatan bayi baru lahir,

bahwa bayi baru lahir harus dimasukkan ke dalam inkubator, dengan kata lain inkubator

sangat dibutuhkan dalam perawatanbayi baru lahir.[3]Dengan mempertimbangkan hal

tersebut, diharapkan setiap rumah sakit atau instansi kesehatan yang ada, memiliki

inkubator sebagai salah satu sarana kesehatan.

Dihadapkan dengan harga inkubator import atau inkubator digital yang mahal,

beberapa rumah sakit hanya mampu menyediakan inkubator sederhana yang memiliki

harga jauh lebih murah atau bahkan tidak memiliki inkubator sama sekali. Seperti yang

dialami klinik bersalin Permata Bunda yang berlokasi di jalan Kapten Ismail, Tegal,

klinik bersalin ini hanya mampu menyediakan inkubator sederhana dengan alasan

keterbatasan biaya. Akan tetapi penggunaan inkubator sederhana ternyata bukanlah

solusi yang tepat, karena pada beberapa inkubator sederhana yang dijual di pasaran

hanya terdiri dari box (kotak tempat bayi), penghangat menggunakan lampu pijar dan

(2)

Setiap bayi baru lahir memiliki keadaan tubuh yang berbeda-beda, sehingga

kebutuhan akan kehangatan pun berbeda-beda. Hal ini yang menyebabkan penggunaan

inkubator sederhana tidak efektif, karena tidak terdapat fasilitas pengaturan suhu dalam

inkubator, sehingga tidak dapat disesuaikan dengan kebutuhan bayi yang akan

diletakkan dalam inkubator. Inkubator digital memiliki fasilitas lebih baik dibandingkan

dengan inkubator sederhana sudah ada di pasaran, contohnya inkubator digital produksi

Sanes Medical (Gambar 1.1) [4]. Namun inkubator yang dijual tersebut masih tergolong

mahal.

Oleh karena itu, diperlukan adanya inkubator yang memiliki fasilitas lebih baik

dibandingkan dengan inkubator sederhana, tetapi dengan harga yang ekonomis,

sehingga dapat dijangkau oleh rumah sakit atau instansi kesehatan kelas menengah ke

bawah seperti klinik-klinik bersalin dan puskesmas. Inkubator bayi ekonomis tersebut

harus memiliki fungsi-fungsiutama dari sebuah inkubator digital tetapi memiliki harga

yang terjangkau.

Perbandingan antara inkubator bayi digital produksi Sanes Medical, inkubator

ekonomis produksi UNDIKSHA, dan inkubator bayi otomatis produksi Khrisma Jatiajie

dengan inkubator bayi yang akan dirancang dapat dilihat pada Tabel 1.1.

(3)

Inkubator produksi Sanes Medical dan inkubator produksi UNDIKSHA dipilih

sebagai obyek perbandingan dengan inkubator yang akan dirancang, karena spesifikasi

masing-masing inkubator tersebut dapat mewakilkan spesifikasi dari dua jenis inkubator

yang beredar di pasaran yaitu inkubator sederhana dan inkubator digital. Sedangkan

inkubator yang dibuat oleh Khrisma Jatiajie (612001117) dipilih sebagai obyek

perbandingan karena inkubator yang akan dirancang ini, diharapkan bisa memiliki

fasilitas yang lebih baik dibandingkan dengan inkubator yang telah dibuat sebelumnya.

Tabel 1.1. Perbandingan Inkubator Bayi Produksi Sanes Medical, UNDIKSHA,

Khrisma Jatiajie, dan Inkubator Bayi yang Akan Dirancang

Spesifikasi Inkubator

Lampu pijar Kompor listrik Filamen

pemanas

(4)

Inkubator yang akan dirancang memiliki pengaman suhu berlebih, agar

inkubator yang sedang beroperasi tidak menghasilkan panas yang membahayakan bayi.

Inkubator yang akan dirancang juga dilengkapi sistem telemetri dan penanda (alarm)

saat terjadi error pada salah satu fungsi pada inkubator.

Berdasarkan penjelasan di atas, inkubator bayi yang dirancang memiliki

keunggulan fitur dibandingkan dengan inkubator yang dibuat sebagai skripsi pada

Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) maupun inkubator bayi otomatis yang

dibuat Khrisma Jatiajie, dan lebih unggul pada segi harga dibandingkan inkubator bayi

yang diproduksi Sanes Medical. Inkubator bayi yang akan dibuat ini diharapkan dapat

menjadi solusi bagi instansi kesehatan kelas menengah ke bawah yang menangani

proses persalinan ibu hamil.

1.2. Tujuan

Merancang dan merealisasikan suatu inkubator bayi digital berbasis

mikrokontroller yang dapat digunakan untuk menunjang kebutuhan bayi yang baru lahir

secara lebih baik dibandingkan dengan inkubator bayi sederhana.

1.3. Pembatasan Masalah

Permasalahan yang dibahas terbatas pada beberapa pembatasan masalah berikut

ini :

1. Dalam pembuatan inkubator bayi ini, tidak membahas kecanggihan dari

inkubator bayi import dan inkubator bayi digital yang sudah ada di

pasaran, namun yang menjadi target utama adalah inkubator bayi yang

ekonomis dengan teknologi yang lebih memadai, efektif, dan efisien

(5)

2. Dalam pengujian inkubator bayi ini, tidak akan digunakan bayi manusia

sebagai obyek, tetapi digunakan seekor kelinci. Kelinci dipilih sebagai

obyek, karena kelinci memiliki kisaran berat badan yang hampir sama

dengan bayi prematur yaitu berkisar 1 – 2 kilogram.

3. Dalam pengujian sistem telemetri dengan jaringan RS 485, inkubator

dihubungkan dengan sebuah personal komputer menggunakan kabel

dengan panjang sekitar 10 meter.

1.4. Spesifikasi Skripsi

Berdasarkan Surat Tugas nomor 12/I.3/FTEK/XI/2011, tertanggal 15 November

2011,maka skripsi ini dibuat dengan spesifikasi sebagai berikut :

1. Mampu menghangatkan ruang inkubator sesuai suhu yang dikehendaki

pengguna, pada range 28°C - 37°C.

2. Dapat mendeteksi suhu dan kelembaban di ruangan utama inkubator secara

otomatis dan menampilkannya.

3. Inkubator bayi dengan konsumsi daya ± 350 Watt.

4. Mampu menjaga kestabilan suhu sesuai dengan kehendak pengguna

dengan ralat ± 1°C.

5. Memberikan informasi saat terjadi system failure pada inkubator dengan

buzzer dan indikator LED.

6. Mampu mengadopsi beberapa fitur utama yang ada di inkubator bayi

import atau inkubator digital dengan harga yang tetap terjangkau.

7. Terdapat sistem telemetri dengan jaringan RS-485 untuk mengawasi suhu

dan kelembaban inkubator melalui sebuah komputer.

8. Inkubator dengan dimensi panjang 100cm, lebar 60cm, dan tinggi 75cm.

1.5. Sistematika Penulisan

Penulisan Skripsi ini terdiri dari lima bab, yaitu :

BAB I. Pendahuluan. Berisi latar belakang permasalahan, spesifikasi alat yang

(6)

BAB II. Landasan Teori. Berisi pembahasan tentang dasar teori yang dipakai

dalam merancang dan merealisasikan alat.

BAB III. Perancangan dan Realisasi. Berisi mengenai cara perancangan alat,

bagan kotaknya, dan perealisasian alat baik perangkat keras maupun perangkat

lunak.

BAB IV. Pengujian dan Analisis. Berisi tentang pengujian untuk mengukur

keberhasilan rancangan yang telah direalisasikan.

BAB V. Kesimpulan dan Saran. Merupakan bagian penutup yang berisi

Gambar

Gambar 1.1. Inkubator bayi sanes BIC-301 produksi Sanes Medical[4]
Tabel 1.1. Perbandingan Inkubator Bayi Produksi Sanes Medical, UNDIKSHA,

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini Jumat, tanggal Dua Puluh Lima bulan Agustus tahun Dua Ribu Tujuh Belas, yang bertandatangan dibawah ini Pejabat Pengadaan Barang/Jasa pada Dinas Pekerjaan Umum

Hasil analisis SWOT diperoleh strategi-strategi yaitu (1) meningkatkan sistem pengaturan air irigasi secara operasional untuk melakukan efesiesi dalam penggunaan air irigasi;

Pada hari ini Jumat, tanggal Dua Puluh Lima bulan Agustus tahun Dua Ribu Tujuh Belas, yang bertandatangan dibawah ini Pejabat Pengadaan Barang/Jasa pada Dinas Pekerjaan Umum

suatu organisasi di lingkup yang kecil di bawah kecamatan untuk menjaga eksistensinya di masyarakat strategi yang digunakan oleh pemerintah Desa Kliwonan dalam mencapai

PEMBENTUKAN TUTOR DAN TRAINER OF TRAINERS MANAJEMEN TRAINING DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA... SRI SOEGIARTO INSPEKTUR JENDERAL POLISI

Sejalan dengan hasil analisis data konsumsi Riskesdas ini, ketidak berhasilan program PMTAS sebelumnya mencapai tujuan, kemungkinan disebabkan jumlah defisit energi dan

Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui siswa yang menggunakan copperative learning tipe think, pair, and share dan pendekatan konvensional itu terdapat perbedaan hasil belajar

(1) Arahan peraturan zonasi kawasan di sekitar sistem jaringan telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96 ayat (2) huruf g, mencakup pemanfaatan ruang lokasi penempatan