• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transaksi digital seperti e-commerce, transportasi online, mobile banking, sms banking dan lain sebagainya kini berkembang semakin pesat. Transaksi digital yang belakangan ini mulai marak adalah aplikasi cashless (non-tunai) yang dapat memudahkan baik users maupun merchant untuk melakukan transaksi. Namun, kebanyakan dari aplikasi cashless membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencairkan uang hasil berjualannya, tidak langsung masuk ke rekening, selain itu persenan untuk bagi hasil yang diambil oleh aplikasi cashless kepada merchant biasanya terbilang besar dan dapat merugikan merchant terutama merchant menengah kebawah. Hal ini terbukti pada saat penulis sedang melakukan observasi ke merchant menengah kebawah di Kota Solo, tidak ada merchant menengah yang menggunakan aplikasi cashless di toko mereka.

Cashless secara harfiah berarti tidak menggunakan uang tunai. Cashless sendiri merupakan bagian dari financial technology (FinTech) yang dapat mempermudah dalam mengakses berbagai produk keuangan, mempermudah dalam bertransaksi dan juga meningkatkan literasi keuangan. financial technology didefinisikan oleh National Digital Research Centre di Dublin, Irlandia sebagai inovasi dalam layanan keuangan. FinTech telah menjadi sorotan pada September 2015 semenjak munculnya Asosiasi FinTech Indonesia (AFI). Pada 2016, mulai muncul kebijakan baru dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (POJK) mengenai financial technology tentang peminjaman off balance oleh pasar juga oleh proses transaksi pembayaran oleh Bank Indonesia. Sampai sekarang, terdapat 140 pengguna financial technology di Indonesia dan hampir sebagian dari penggunanya bergabung menjadi anggota organisasi.

Seiring berkembangnya zaman, aplikasi cashless yang ada di Indonesia semakin banyak dan beragam, tidak sedikit bank di Indonesia serta perusahaan startup yang ikut

(2)

cashless, PT. Fintek Karya Nusantara (“Finarya”) mengelola sebuah aplikasi cashless baru yaitu LinkAja yang merupakan perubahan dari aplikasi sebelumnya yaitu Yap! dan berkolaborasi dengan TCash dan BUMN. Pada akhir bulan Februari 2019 ini, LinkAja! baru saja dirilisis dan masih dalam masa percobaan, sehingga aplikasi Yap! belum sepenuhnya ditarik dari peredarannya. LinkAja! lahir sebagai wadah bagi semua layanan uang elektronik milik BUMN seperti Telkomsel dengan merek TCash, PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk., dengan merek E-Cash, PT. Bank Negara Indonesia dengan merek Yap! dan UniQu, dan PT. Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., dengan merek T-Bank. Dengan menggunakan LinkAja! semua transaksi akan lebih mudah. Karena aplikasi ini adalah penggabungan dari berbagai aplikasi sebelumnya users dari LinkAja! banyak tersebar di seluruh Indonesia, namun tetap merchant yang menggunakannya belum sepadan terutama di Kota Solo.

Sebelumnya, jumlah merchant di Kota Solo yang menggunakan BNI yap! belum mencapai target yang diharapkan. Target tahun 2018 ini mencapai 17.000 merchant dan sejak awal peluncuran yaitu akhir bulan Januari hingga kini baru sekitar 3.000 merchant yang bergabung. Artinya kenaikan jumlah merchant yang telah menggunakan BNI yap! masih sangat jauh dari target dan pergerakannya sangat lambat. Dengan lambatnya kenaikan jumlah merchant yang begabung tersebut, BNI memiliki tugas lebih, selain mengejar target kenaikan jumlah pengguna, mereka juga harus mempromosikan bahwa Yap! berubah menjadi LinkAja!. Penggabungan TCash dan Yap! membuat keuntungan yang didapatkan oleh Pengguna akan lebih banyak. Menurut hasil survei lapangan yang dilakukan penulis di Solo, kebanyakan merchant yang menggunakan aplikasi cashless adalah merchant yang berada di supermarket dan merchant yang berada di dekat kantor BNI di Solo. Sedangkan merchant yang berada di luar daerah tersebut tidak sama sekali menggunakan aplikasi cashless. Dari semua merchant yang berhasil dikunjungi, 2 dari 10 merchant tidak menggunakan aplikasi cashless. Rata-rata aplikasi yang dimiliki para merchant adalah aplikasi cashless biasa yang membutuhkan top-up dan jasa delivery online.

(3)

Menurut Surya Dirgantara, sales yang bertanggung jawab atas LinkAja! di Kota Solo, meskipun LinkAja! di kelola oleh PT. Finarya, masing-masing PT yang bergabung tetap memiliki keharusan untuk mempromosikan LinkAja! kepada penggunanya, baik bagi merchant maupun users. Promosi yang dilakukan ke merchant masih sama seperti pada saat mempromosikan Yap! yaitu dengan cara personal selling (promosi dengan cara mendatangi toko satu persatu) tanpa ada media pendukung lainnya. Hal ini adalah salah satu penyebab yang akan membuat kenaikan jumlah merchant yang bergabung dengan LinkAja! akan lambat seperti Yap!, karena metode promosi yang mereka gunakan tidak berubah.

Berdasarkan fenomena di atas, maka Penulis menjadikan LinkAja! sebagai tema untuk menyelesaikan tugas akhir. Penulis akan merancang promosi dari LinkAja! dengan cara promosi yang kreatif. Yang diharapkan dari promosi ini agar para merchant di Solo mengetahui serta menggunakan LinkAja! dan akan berdampak pada kenaikan jumlah merchant yang menggunakan LinkAja!.

1.2 Permasalahan

1.2.1 Identifikasi Masalah

Menurut latar belakan, terdapat beberapa permasalahan yaitu:

1. Jumlah merchant yang bergabung dengan LinkAja! masih berbanding terbalik dengan users.

2. Promosi yang telah dilakukan untuk mempromosikan LinkAja! kepada merchant masih kurang dan belum ada media khusus yang digunakan.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang disebutkan maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu:

1. Bagaimana merancang strategi promosi yang tepat untuk meningkatkan jumlah merchant yang menggunakan LinkAja!?

(4)

2. Bagaimana strategi media dan visual yang tepat untuk para merchant di Solo agar mereka tertarik untuk menggunakan LinkAja!?

(5)

1.3 Ruang Lingkup

Tujuan dari ruang lingkup adalah agar penelitian ini memberikan penjelasan yang terarah dan pembahasannya tidak menyimpang dari rumusan masalah yang sudah ada, maka Penulis membatasi ruang lingkupnya. Penelitian ini akan membahas tentang perancangan strategi promosi yang tepat dalam priklanan untuk meningkatkan jumlah merchant yang menggunakan LinkAja!. Promosi ini ditujukan kepada para merchant golongan B-C yang berdomisili di Kota Solo, memiliki keinginan untuk mengembangkan usaha mereka dan ingin mengikuti perkembangan zaman. Target audience dari aplikasi ini adalah para pedagang yang berusia 20-35 Tahun.

Penelitian ini akan dilaksanakan di kantin-kantin yang ada di Universitas, supermarket, café, rumah makan, serta toko-toko yang ada di daerah Solo khususnya daerah Selamet Riyadi karena kantor pusat BNI Kota Solo ada disana. Penulis memulai observasi untuk penelitian ini pada 10 Maret 2019 sampai dengan penelitian benar-benar selesai. Hal ini dilakukan sebagai upaya agar para merchant di Kota Solo tertarik untuk menggunakan LinkAja! sebagai media transaksi online mereka. Sehingga LinkAja! dapat bersaing dengan aplikasi-aplikasi cashless yang terdahulu. Selain itu, observasi ini juga berguna untuk mencari tahu promosi apa saja yang telah dilakukan LinkAja! dan apakah strategi tersebut sudah tepat atau belum.

Hasil dari penjelasan yang telah dijabarkan pada latar belakang, penulis memiliki solusi yaitu dengan melakukan perancangan strategi promosi yang tepat untuk mempromosikan LinkAja! kepada merchant yang ada di Kota Solo. selain melakukan perancangan strategi promosi, penulis juga melakukan perancangan terhadap media serta visual yang tepat agar dapat menghasilkan pandangan baik dari target audiens ke LinkAja!

(6)

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang sudah dibahas di atas, penelitian ini bertujuan untuk: 1. Terlaksananya perancangan strategi promosi yang tepat untuk meningkatkan jumlah

merchant yang menggunakan LinkAja! Sebagai media transaksi mereka.

2. Mengetahui strategi media dan visual yang tepat untuk para merchant di Solo agar mereka tertarik untuk menggunakan LinkAja!

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan terhadap LinkAja! untuk meningkatkan jumlah merchant yang menggunakan aplikasi ini memiliki manfaat, yaitu:

1.5.1 Manfaat Bagi Pengelola / Pengurus

Mengetetahui strategi promosi yang tepat agar jumlah merchant yang bergabung meningkat, sehingga pengelola bisa membuat LinkAja! digunakan oleh seluruh merchant yang ada di Solo.

1.5.2 Manfaat Bagi Pembaca

Mampu memahami tentang rancangan promosi yang tepat untuk sebuah aplikasi cashless agar mampu menarik para merchant untuk menggunakan LinkAja!

1.5.3 Manfaat Bagi Penulis

Penulis mampu membuat sebuah rancangan strategi promosi yang kreatif serta tepat, memahami ilmu di bidang periklanan dan memperluas pengetahuan.

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian kualitatif adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini. Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk dapat mengerti fenomena yang dirasakan subjek penelitian seperti perilaku, tindakan, pendapat, motivasi, dan lainnya secara holistic, selain itu bisa juga dengan cara deskripsi dengan menggunakan kata-kata, dengan konteks yang lebih mengerucut dan memanfaatkan metode alamiah yang lain (Moleong, 2005:6). Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif

(7)

dikarenakan penelitan ini mengacu pada pemahaman fenomena yang ada di sekitar target audiens dan dialami oleh mereka.

1.6.1 Teknik Pengumpulan data

Untuk memenuhi kebutuhan data, maka Penulis mengumpulkan data dengan cara :

1. Observasi

Pada pengumpulan data observasi, penulis menggunakan bentuk observasi tidak berstruktur yang menurut Bugin (2007:115) merupakan observasi yang dilakukan tanpa menggunakan petunjuk observasi. Penulis melakukan observasi dengan mendatangi beberapa café dan resto yang ada di daerah Selamet Riyadi dan di kantin Universitas Sebelas Maret (UNS) di Solo. Penulis mengamati cashless apa saja yang digunakan di tempat-tempat tersebut.

2. Wawancara

Tanya jawab dengan narasumber guna membuktikan informasi-informasi yang telah didapatkan sebelumnya disebut wawancara. Penulis melakukan wawancara dengan Surya Dirgantara seorang sales di BNI yang bertanggung jawab atas LinkAja! untuk menggali lebih dalam informasi mengenai LinkAja! serta melakukan wawancara singkat dengan para manajer dan kasir yang ada di café dan resto disana.

3. Studi Pustaka

Untuk mengumpulkan data dengan studi pustaka, penulis membaca buku mengenai strategi pemasaran, periklanan, perkembangan FinTech serta buku metode penelitian untuk mengetahui metode yang tepat untuk melakukan penelitian ini.

(8)

1.6.1 Metode Analisis

Penulis menggunakan metode analisis SWOT, analisis SWOT adalah penilaian secara keseluruhan yang dilakukan terhadap kekuatan (Strenght), peluang (Opportunities), kelemahan (Weakness) dan juga ancaman (Threat) suatu produk atau perusahaan (Armstrong dan Kotler (2018)). Penggunaan analisis SWOT ini untuk membantu menentukan strategi apa yang cocok untuk digunakan oleh BNI yap!, baik strategi promosi maupun strategi media dan visualnya.

Untuk menganalisis pengukuran kegiatan, minat dan pendapat konsumen, penulis menggunakan metode AIO (Activity, Opinion, Interest). Penggunaan metode ini didukung dengan teori tentang prilaku konsumen oleh Schiffman dan Kanuk (2000) yaitu perilaku yang ditunjukan konsumen pada saat mulai mencari produk, kemudian tertarik untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan para konsumen.

Selain metode diatas, penulis juga menggunakan metode analisis strategi pemasaran modern menurut Kotler (1995:315) yaitu STP (Segmenting, Targeting, Positioning). Penggunaan teori-teori diatas, dapat membantu penulis dalam menganalisis keinginan para merchant agar lebih mudah dalam proses perancangan strategi promosi BNI yap! ini.

(9)

1.7 Kerangka Pemikiran

1.8 Pembabakan

1.8.1 BAB I Pendahuluan

Pada bagian pendahuluan, penulis membahas tentang produk dan menjelaskan masalah yang terdiri dari latar belakang kemudian rumusan masalah, indentifikasi masalah, manfaat penelitian, tujuan penelitian, ruang likup masalah, metode penelitian, teknik pengumpulan data dan kerangka pemikiran.

(10)

1.8.2 BAB II Landasan Teori

Menjelaskan tentang dasar pemikiran yang berasal dari teori-teori dari para ahli yang digunakan sebagai dasar dalam menganalisis dan mendukung secara teoritis dalam perancangan promosi LinkAja! sebagai alat transaksi pembayaran.

1.8.3 BAB III Data dan Analisis Masalah

Pada bagian ini penulis akan memasukan data yang telah diolah serta menganalisis data hasil observasi yang akan dilaksanakan di Kota Solo menggunakan metode wawancara. Selain itu penulis juga akan menjelaskan mengenai metode penelitian yang penulis gunakan.

1.8.4 BAB IV Konsep dan Hasil Perancangan

Pada bagian ini penulis akan menjelaskan konsep yang telah dibuat oleh penulis untuk perancangan strategi promosi LinkAja! sebagai alat transaksi pembayaran. Mulai dari menjelaskan ide besar hingga konsep visualnya. 1.8.5 BAB V Penutup

Bagian ini membahas tentang kesimpulan juga saran yang berhubungan dengan hasil penelitian sebagai jawaban atas rumusan masalah yang telah dijelaskan pada bab I sampai dengan IV

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga dapat dilihat hasil penilaian rata – rata yang dicapai nilai dari kegiatan kondisi awal 64,77 dan pada silkus pertama nilai rata – rata yang dicapai 65,45

untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati Grup. Tabel telah dibuat berdasarkan arus kas yang didiskontokan dari liabilitas

[r]

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

Emisi surat utang korporasi di pasar domestik selama Januari 2018 mencapai Rp7,67 triliun atau naik 2,84 kali dibandingkan dengan Januari 2018, berdasarkan data oleh

Tinea pedis adalah infeksi dermatofita pada kaki terutama mengenai sela jari kaki dan telapak kaki, dengan lesi terdiri dari beberapa tipe, bervariasi dari ringan, kronis

algoritma kompresi LZW akan membentuk dictionary selama proses kompresinya belangsung kemudian setelah selesai maka dictionary tersebut tidak ikut disimpan dalam file yang

Secara garis besar komponen-komponen pembelajaran memiliki banyak komponen, diantaranya ada tujuan pembelajaran sebagai titik tolak untuk mencapai suatu pembelajaran, guru