MENCIPTAKAN LINGKUNGAN
SATUAN PENDIDIKAN AMAN
BENCANA DAN WABAH
(MANAJEMEN BENCANA)
perkenalan
●
Nama: Ida Ngurah
●
Tempat/tanggal lahir: Denpasar, 19 Januari 1983
●
Posisi: DRM Manager
●
Organisasi: Plan Indonesia
●
Pengalaman kerja sebelumnya:
o
- Save the Children - Jakarta
o
- UNESCO - Jakarta
o
- Papua Knowledge Center – Papua
o
- Netherlands Red Cross - Jakarta
o
- IFRC - Nias
o
- International Relief and Development – Aceh
OUTLINE PRESENTASI
1.
Prosedur tetap
2.
Evakuasi mandiri di satuan pendidikan
3.
Alat peringatan dini di satuan pendidikan
4.
Tim siaga di satuan pendidikan
1. Prosedur tetap / SOP
Serangkaian kegiatan yang terstruktur dan
disepakati oleh seluruh pihak terkait dengan siapa
berbuat apa pada saat kapan, dimana, mengapa dan
bagaimana metode pelaksanaannya
Tujuan prosedur
tetap
●
"Koordinasi→siapa melakukan apa; individu atau tim" dan "Komunikasi→ jalur
koordinasi: wewenang dan tangungjawab".
●
Memperjelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam situasi darurat (termasuk untuk
simulasi/ gladi), serta memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari
petugas terkait.
SOP HARUS DISEPAKATI
BERSAMA OLEH
KEPALA SEKOLAH SISWA KOMITE SEKOLAH TIM SIAGA BENCANA SEKOLAH PERWAKILAN DESA DAN ORANG TUAPARA PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PEMBUAT SOP
DI SATUAN PENDIDIKAN
Evaluasi titik kumpul
Apakah cukup untuk tetap jaga jarak?
Memastikan semua warga SP tahu protocol covid-19
Menyiapkan
pembagian lokasi titik kumpul
Memastikan
protocol covid
tetap dilaksanakan
Memastikan sarpras siap (tempat cuci
tangan, toilet dll)
HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN PADA SAAT
EVAKUASI MANDIRI MASA
COVID-19
Alat peringatan dini bahaya disepakati
TIPS
●
Selalu bayangkan siapa pengguna SOP
●
Sebelum mulai menulis, putuskan apa tujuan dari prosedur tsb
●
Gunakan prinsip “Ceritakan apa yg akan Anda ceritakan, kemudian
ceritakan”
●
Jelas dan ringkas: hindari kalimat yg panjang
●
Komplit: semua informasi penting yg digunakan untuk menjalankan
kegiatan
●
Obyektif: berisikan fakta, bukan pendapat
●
Koheren: menunjukan alur dan urutan langkah utk menjalankan kegiatan
●Mulailah dgn kata kerja dan hindari kalimat pasif
Melakukan apa Siapa Dimana Kapan keterangan Mencari sumber kebakaran Bidang peringatan
dini
Lingkungan sekolah
Saat ada tanda tanda kebakaran
Melapor ke kepala sekolah Saat kebakaran
Membunyikan peringatan tanda bahaya 15 menit Mematikan listrik
Evakuasi anak anak ke lapangan sekolah/ menjauhi titik api
Bidang evakuasi lapangan Menghitung jumlah anak di lapangan Bidang evakuasi
Memberikan pengarahan dan menenangkan anak
Kepala skeolah/ koordinator
Di lapangan, supaya anak anak tidak panik Memadamkan api Guru guru (kecuali
guru kelas)
Sumber api Secepat mungkin Jika api kecil
Menghubungi damkar Kepala sekolah Lapangan Jika api/kebakaran besar
Menghubungi orangtua murid Guru kelas
Memberikan PP Bidang PP Jika ada yang terluka
Contoh protap kebakaran:
Melakukan apa Siapa Dimana Kapan Penyesuaian Mencari sumber kebakaran Bidang peringatan
dini
Lingkungan sekolah
Saat ada tanda tanda kebakaran
Tidak bergerombol / berdesakan
Melapor ke kepala sekolah Saat kebakaran Pakai masker dan jaga jarak
Membunyikan peringatan tanda bahaya 15 menit Sesuai alat tersedia Mematikan listrik
Evakuasi anak anak ke lapangan sekolah/ menjauhi titik api
Bidang evakuasi lapangan Dengan protocol pencegahan covid-19 Menghitung jumlah anak di lapangan Bidang evakuasi Barisan longgar
Memberikan pengarahan dan menenangkan anak
Kepala skeolah/ koordinator
Pakai masker dan jaga jarak
Memadamkan api Guru guru (kecuali guru kelas)
Sumber api Secepat mungkin Jika api kecil
Menghubungi damkar Kepala sekolah Lapangan Jika api/kebakaran besar
Menghubungi orangtua murid Guru kelas
Memberikan PP Bidang PP Jika ada yang terluka
dengan alat perlindungan diri
Contoh prosedur tetap Khusus COVID-19
Siapa Apa Kapan Dimana Keterangan
1. Memastikan sekolah rencana pembukaan belajar tatap muka kembali. Rencana tersebut sekurang-kurangnya berisi rencana
pembelajaran kenormalan baru, model
pembelajaran dan mitigasi risiko COVID-19.
Paling terlambat 2 bulan sebelum tatap
muka dimulai Kabupaten / Kota / Provinsi
Dalam kolom apa dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan masing / masing sekolah
2. Memastikan sekolah yang akan membuka kembali memiliki SOP sekolah tatap muka yang telah didiskusikan dengan orang tua
Paling terlambat 2 bulan sebelum tatap
muka dimulai Kabupaten / Kota / Provinsi 1. Memastikan bahwa sekolah atau fasilitas
sekolah tidak dijadikan tempat karantina atau tempat lain yang tidak berhubungan dengan pendidikan
2. Memastikan sarana dan prasarana pendukung memadai seperti tempat cuci tangan, toilet yang tersegregasi gender 3. Memastikan semua ruangan dan lingkungan sekitar bersih dan siap digunakan (sudah didisinfektan)
1. Memastikan anak dalam kondisi sehat dan bersih saat ke sekolah
2. Mengantarkan anak ke sekolah 3. Membantu sekolah dalam penerapan protocol keamana
4. Memberikan kesempatan seluasnya kepada siswa untuk memberikan pendapat seluasnya tentang perasaan mereka
1. Mematuhi protokol yang ada. Rajin mencuci tangan, hindari berkumpul yang tidak perlu
2. Memberitahu orang tua jika sakit atau merasa tidak nyaman ke sekolah
Sebelum, saat dan sesudah Sekolah
dimulai Dirumah dan sekolah Sebelum, saat dan sesudah Sekolah
dimulai Dirumah dan sekolah Dinas Pendidikan dan Kebudayan
Kepala Sekolah/ Guru / Tim Siaga Sebelum, saat dan sesudah Sekolah
dimulai Sekolah
Orang tua / Wali murid
Siswa / anak
Contoh protap pertemuan/rapat di satuan pendidikan di masa covid-19:
Pelaksana Sebelum kegiatan Saat kegiatan Sesudah Kegiatan
Kepala Sekolah - Menentukan ruangan yang akan digunakan.
- Mengatur jarak meja dan kursi peserta minimal 1,5 meter - Memastikan peserta dari
Perwakilan sekolah dalam kondisi sehat (tidak demam, tidak batuk kering, suhu tubuh tidak lebih dari 37derajat C)
- Memastikan ruangan yang digunakan telah disemprot
disinfektan paling terlambat 2 jam sebelum kegiatan dimulai
sebaiknya sehari sebelum pertemuan.
- Membantu tim pelaksana / Plan Indonesia untuk mengecek suhu peserta dengan thermogun, memastikan semua peserta sudah mendapatkan masker, memiliki hand sanitizer dan sarung tangan.
- Menyiapkan tempat cuci tangan sementara (ember. Air dan sabun)
- Mengukur suhu tubuh peserta
- Memastikan ruangan yang digunakan telah disemprot disinfektan
Tim pelaksana - Menyediakan masker,
handsanitiser, disinfektan cair dan sarung tangan untuk peserta - Menyediakan thermogun - Memastikan seluruh tim
fasilitator/narasumber dan tim pendukung dalam keadaan sehat (tidak demam, batuk kering dan suhu badan tidak lebih dari 37 derajat celcius)
- Membantu kepala sekolah untuk mengukur suhu tubuh tim
fasilitator
- Memastikan kegiatan pertemuan berlangsung dengan mematuhi protocol covid-19 terkait jaga jarak, memakai masker dan memiliki handsanitiser.
- Memastikan bahwa kelompok diskusi tidak lebih dari 4 orang
- Memastikan bahwa suhu tubuh peserta tidak lebih dari 37 derajat celcius.
- Memastikan bahwa jumlah peserta didalam ruangan tidak lebih dari 10 orang.
- Memastikan ruangan telah disemprot disinfektan sebelum kembali.
- Membantu kepala sekolah dalam mengukur suhu tubuh peserta
Contoh protap pada Zona Hijau
Contoh protap pada Zona Hijau
2. Evakuasi mandiri di satuan pendidikan
EVAKUASI: KEGIATAN MEMINDAHKAN ORANG
DARI TEMPAT BERBAHAYA KE TEMPAT YANG
LEBIH AMAN
Denah evakuasi disesuaikan dengan
protocol kesehatan pencegahan
covid-19
Panduan Langkah Evakuasi Darurat Peringatan
Dini Tsunami dalam Situasi COVID-19
https://www.bmkg.go.id/gempabumi/panduan-evakuasi-gempa-tsunami-situasi-covid19.bmkg
• Apabila dalam kondisi darurat COVID-19 ini terjadi gempa bumi yang berpotensi tsunami, BPBD dan pemerintah daerah perlu menerapkan langkah khusus terkait penyiapan evakuasi masyarakat.
• Evakuasi tsunami harus diutamakan untuk menyelamatkan jiwa masyarakat.
• Jika masyarakat merasakan goncangan yang kuat atau gempa yang berayun lemah tapi lama, masyarakat agar segera melakukan evakuasi mandiri menuju Tempat Evakuasi
Sementara (TES),yaitu tempat aman yang sudah ditetapkan sebagai lokasi evakuasi tsunami, seperti dataran tinggi, dataran/hamparan yang jauh dari pantai, atau gedung/bangunan yang sudah disepakati sebagai tempat evakuasi yang aman.
• Setelah ancaman tsunami berakhir, maka dengan arahan dan petunjuk dari pihak
berwenang, masyarakat dapat pindah menuju Tempat Evakuasi Akhir (TEA), atau jika tidak terjadi tsunami masyarakat bisa kembali ke rumah.
• Jika masyarakat harus tinggal di TEA lebih lama, pihak berwenang harus memberikan dukungan fasilitas dan medis yang lebih baik
1. Sepakati tujuan
pembentukan Tim Siaga
Bencana Sekolah
2. Diskusi tentang Syarat
dan Kriteria calon Tim
Siaga Bencana Sekolah
3. Diksusi rumusan tugas
dan fungsi Tim Siaga
Bencana Sekolah
4. Pemilihan dan penetapan
Tim Siaga Bencana Sekolah
Kumpulan Komunitas
Sekolah yang memiliki
kemampuan dalam
membantu dan menolong
warga sekolah pada saat
terjadi bencana
4. Tim siaga di satuan
pendidikan
Tugas tim siaga bencana
Bidang Pra bencana Saat bencana Pasca bencana
Penanggungjawab - Berkoordinasi dengan pihak luar terkait dengan kegiatan penanggulangan bencana di sekolah Koordinator - Memberikan pelatihan penanganan bencana
- Melakukan simulasi penanganan bencana
- Berkoordinasi dengan bapak/ibu guru dan wali kelas
- Berkoordinasi dengan kepala sekolah - Membantu proses evakuasi
- Memastikan semua kegiatan
penanggulangan bencana berjalan dengan baik
- Mendatangkan tim ramah anak untuk menghilangkan trauma anak
Evakuasi - Menyiapkan jalur evakuasi - Menyiapkan peralatan evakuasi - Melakukan simulasi
- Memberikan penyuluhan kepada warga sekolah tentang kesiapsiagaan bencana
- Memadamkan api (jika api kecil)
- Menggunakan peralatan evakuasi sesuai kebutuhan
- Mengevakuasi korban ke tempat yang aman - Mengecek jumlah dan kondisi anak
- Memeriksa seluruh ruangan untuk memastikan tidak ada anak tertinggal di kelas
- Mengevaluasi kegiatan evakuasi - Merapikan kembali peralatan evakuasi
Bidang pertolongan pertama
- Menyiapkan peralatan PP - Menyiapkan obat obatan
- Memberikan pelatihan PP dan psikososial kepada tim siaga bencana
- Memberikan pertolongan pertama dan psikososial pada korban
- Mengantarkan korban ke puskesmas terdekat
- Mengevaluasi persediaan obat obatandan perlengkapannya
- Mengontrol kondisi korban di puskesmas Peringatan dini - Memberikan pengetahuan tentang bunyi tanda
bahaya yang disepakati di sekolah - Simulasi bencana
- Membunyikan tanda bahaya jika terjaid bencana - Mengecek kembali apakah peralatan masih bisa digunakan atau tidak
Tugas tim siaga bencana saat covid-19
Bidang Pra bencana Saat bencana Pasca bencana
Penanggungjawab - Berkoordinasi dengan pihak luar terkait dengan kegiatan penanggulangan bencana di sekolah - Memastikan memenuhi daftar periksa kesiapan pembelajaran tatap muka
Koordinator - Memberikan pelatihan penanganan bencana
- Melakukan simulasi penanganan bencana - Melakukan diseminasi protocol kesehatan
pencegahan covid-19
- Memastikan sarana dan prasarana pencegahan covid-19
- Berkoordinasi dengan bapak/ibu guru dan wali kelas tentang kesiapan anak melakukan proses belajar tatap muka
- Berkoordinasi dengan kepala sekolah dan komite sekolah, serta gugus tugas
- Membantu proses evakuasi sesuai protocol pencegahan covid-19
- Memastikan semua kegiatan penanggulangan bencana berjalan dengan baik
- Mengevaluasi pelaksanaan protocol pencegahan covid-19 secara rutin
- Berkoordinasi dengan pihak luar untuk memberikan dukungan psikologis, anti stigmatisasi
Evakuasi - Menyiapkan jalur evakuasi dengan jaga jarak
- Menyiapkan peralatan evakuasi dan disinfektan secara teratur
- Melakukan simulasi
- Memberikan penyuluhan kepada warga sekolah tentang kesiapsiagaan bencana dan pencegahan covid-19
- Memadamkan api (jika api kecil)
- Menggunakan peralatan evakuasi sesuai kebutuhan yang disinfektan secara
teratur
- Mengevakuasi korban ke tempat yang aman dengan alat perlindungan diri
- Mengecek jumlah dan kondisi anak, tidak bergerombol / berdesak-desakan
- Memeriksa seluruh ruangan untuk memastikan tidak ada anak tertinggal di kelas
- Mengevaluasi kegiatan evakuasi sesuai SOP dan protocol pencegahan covid-19
- Merapikan peralatan evakuasi dan disinfektan secara berkala
Tas siaga
bencana
5. Rencana aksi satuan pendidikan
Melakukan penilaian mandiri Diskusi kebutuhansekolah Diskusi Skala
prioritas kebutuhan sekolah Merumuskan dan menetapkan RASP Implementasi RASP Evaluasi RASP
Contoh Rencana Aksi SP
KEGIATAN SASARAN WAKTU JUMLAH DANA SUMBER PENDANAAN PIHAK YANG TERLIBAT
Note : Rencana aksi disesuikan dengan kebutuhan dan skala prioritas sekolah : Beberapa sekolah sudah mulai dengan pengadaan masker dan thermogun
Dana Bos, dana desa atau sumber lain (sumbangan dunia usaha, orang tua
atau pihak lain yang tidak mengikat)
Seluruh warga sekolah, dinas pendidikan dan desa
Warga Satuan pendidikan
Warga Satuan pendidikan
Warga Satuan pendidikan
Sebelum masuk sekolah
(tatap muka) Rp. 5.000.000
Dana Bos, dana desa atau sumber lain (sumbangan dunia usaha, orang tua
atau pihak lain yang tidak mengikat) Membuat prosedur tetap masuk
sekolah
Menyediakan tempat cuci tangan portable atau statis di lingkungan sekolah
Sebelum masuk sekolah
(tatap muka) Rp. 5.000.000 Warga sekolah termasuk komite
Menyediakan masker dan thermogun Sebelum masuk sekolah
(tatap muka) Rp. 5.000.000 Kepala sekolah dan pegawai
Dana Bos, dana desa atau sumber lain (sumbangan dunia usaha, orang tua