BLUD
RSUD DR.H.SOEMARNO SOSROATMODJO Jl. Cendrawasih Tanjung Selor Kaltara
Asuhan Pasien Usia Lanjut/Geriatri
No. Dokumen No. Revisi : 00 Halaman : 1/2 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Tanggal Terbit : 20 Januari 2017 Ditetapkan Oleh :
Direktur
dr. H. Surya Tan, M. Sc, Sp. S
NIP : 19660408 200012 1 007 PENGERTIAN
.Pasien Usia lanjut adalah orang tua berusia 60 tahun keatas yang memiliki penyakit majemuk (multipatologi), akibat gangguan fungsi jasmani dan rohani, dan atau kondisi sosial yang bermasalah
TUJUAN
Agar tidak terjadi poli farmasi serta efek samping yang amat berbahaya bagi organ tubuh yang sudah menurun fungsinya.
KEBIJAKAN SK Direktur Nomor: Tentang Kebijakan Pelayanan Pasien Yang
Seragam
PROSEDUR 1. Lakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
laboratorium yang sesuai dengan indikasi.
2. Pengkajian status fungsional dengan pemeriksaan : a. ADL (Activity of Daily Living) Bartel dan Katz. b. IADL (Instrumental Activity of Daily Living).
3. Pengkajian status mental dan kognitif, terutama menyangkut fungsi intelektual memori baru dan lama dinilai dengan pemeriksaan MMSE (Mini-Mental State Examination), AMT (Abbreviated Mental Test).
4. Lakukan penapisan inkontinensia. 5. Lakukan Assesmen nutrisi.
6. Pengkajian status psikologis pasien dengan GDS (Geriatric Depression Scale).
7. Laksanakan assesmen lingkungan, yang dilakukan di rumahpenderita
Oleh perawat psikiatri di bawah bimbingan tim Geriatri.
8. Buatkan daftar masalah dan kesimpulan dari rekapitulasi assesmen sebagai berikut :
a. Identitas pasien ( nama, umur dan alamat )
b. Diagnosis (klinis,fisik-antropometri dan laboratorium)
c. Impairment (kerusakan) Yang berkaitan dengan aging yang tidak disebabkan oleh penyakit (sifatnya lebih ringan)
d. Disability (kelumpuhan) e. Handicap (keterbatasan) 9. Rekomendasi :
a. Non-farmakologi b. Farmakorlogi
UNIT TERKAIT 1. Komite Medik
2. Komite Keperawatan 3. Instalasi Rawat Darurat. 4. Instalasi Rawat Inap. 5. Instalasi Rawat Jalan. 6. 6.Yanmed.
BLUD
RSUD DR.H.SOEMARNO SOSROATMODJO Jl. Cendrawasih Tanjung Selor Kaltara
Asuhan Pasien Anak Dengan Ketergantungan
No. Dokumen No. Revisi : 00 Halaman : 1/2 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Tanggal Terbit : 20 Februari 2017 Ditetapkan Oleh :
Direktur
dr. H. Surya Tan, M. Sc, Sp. S
NIP : 19660408 200012 1 007 PENGERTIAN
Tata cara pemberian asuhan keperawatan kepada pasien dengan kriteria anak yang membutuhkan bantuan orang lain / petugas kesehatan karena kebutuhanketergantungan
TUJUAN
Memberikan asuhan kepada pasien dengan kriteria anak yang membutuhkan bantuan orang lain / petugas kesehatan karena kebutuhan ketergantunganuntuk prioritas keselamatan pasien
KEBIJAKAN 1.Pasien dengan batasan umur di atas 1 (satu) bulan sampai dengan
14tahun.
2.Pasien dengan kondisi sakit sedang dan sakit berat. 3.Pasien dengan kondisi terpasang alat.
PROSEDUR Persiapan.
a.Pasien.Tempatkan pasien senyaman mungkin. b.Alat.
1.Timbangan. 2.Stetoskop. 3.Termometer. 4.senter (pen light). 2.Pelaksanaan.
a.Informed consent dengan keluarga tentang pelaksanaan tindakan. b.Berikan penjelasan kepada pasien tentang tujuan tindakan. c.Lakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik.
3.Hal-hal yang perlu diperhatikan. a.Kondisi pasien.
b.Hindari adanya trauma pada anak dan orang tua saat interfensi tindakan asuhan keperawatan.
d.Kriteria anak dengan ketergantungan * 1.Kelainan tumbuh kembang
2.Cerebral palsy 3.Autisme 4.Hyperactif 5.Down syndrome
6.Kelainan berpikir (attention de"isit hyperacti ity disorder)
UNIT TERKAIT
1. Instalasi Rawat Inap. 2. Instalasi Rawat Jalan.
BLUD
RSUD DR.H.SOEMARNO SOSROATMODJO Jl. Cendrawasih Tanjung Selor Kaltara
Asuhan Pasien Resiko Kekerasan (Anak,Individu,Cacat,dan Lanjut Usia) No. Dokumen No. Revisi : 00 Halaman : 1/2 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Tanggal Terbit : 20 Februari 2017 Ditetapkan Oleh :
Direktur
dr. H. Surya Tan, M. Sc, Sp. S
NIP : 19660408 200012 1 007 Pengertian
Tata cara melindungi pasien terhadap kekerasan fisik terutama pada pasien usia lanjut, penderita cacat, bayi, anak-anak,dan pasien lain yang berisiko disakiti oleh pengunjung, pasien lain maupun staf rumah sakit
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan perlindungan dan keselamatan serta keamanan pasien terutama pada pasien usia lanjut, penderita cacat, bayi, anak-anak dan pasien lain yang berisiko disakiti
Kebijakan
Mengidentifikasi kelompok pasien yang mudah diserang dan yang berisiko serta menetapkan proses untuk melindungi hak kelompok pasien tersebut sesuai dengan Peraturan Direktur nomor :
445/001/BLUD RSD I/I/2016 tentang memberikan perlindungan terhadap kelompok beresiko.
Prosedur
1. Lakukan pengkajian pasien berisiko mendapat kekerasan fisik dalam RM terintegrasi
2. Tempatkan kamar perawatan kelompok pasien berisiko sedekat mungkin dengan kantor perawat bila memungkinkan.
3. Pasang pengaman tempat tidur pasien dan pastikan bel pasien mudah dijangkau dan dapat digunakan.
4. Sarankan kepada keluarga atau penanggungjawab pasien untuk menjaga pasien selama proses perawatan di rumah sakit selama 24 jam terus menerus.
- Tata cara pengamanan di unit NI/NN/NICU : a. Harus ada petugas di dalam ruang tersebut b. Jika ada petugas/pengunjung akan masuk ke
NI/NN/NICU harus seijin petugas terkait - Tata cara pengamanan di bayi sehat :
a. Bayi didalam kamar bersama ibu
b. Perawat menjelaskan bahwa bayi tidak boleh ditinggal sendiri walau hanya ke kamar mandi
c. Apabila bayi akan diambil perawat/ bidan maka petugas tersebut dipastikan memakai PIN yang sudah di
tentukan.
- Selalu termonitor dengan kamera CCTV
6. Laporkan kepada satuan pengaman jika mendapatkan pengunjung yang mencurigakan, bila terjadi kekerasan fisik maupun mental baik oleh pengunjung maupun staf rumah sakit. 7. Satuan pengaman:
a. Tanyakan kepada pengunjung yang dicurigai : tujuan kunjungannya, ke kamar berapa, atas nama pasien siapa, dan dimana alamatnya
b. Konfirmasikan kepada petugas rawat inap apakah ada pasien yang dimaksud pengunjung tersebut
c. Antar pengunjung yang dicurigai sampai ketempat tujuan
d. Pastikan pintu sebagai penghubung keluar masuk di setiap unit sudah terkunci pada jam 21.00 WIB 8. Pemberlakuan jam kunjung sesuai dengan peraturan rumah sakit
berkoordinasi dengan bagian Security/Keamanan
9. Laporkan kepada satuan pengaman jika mendapatkan pengunjung yang mencurigakan, bila terjadi kekerasan fisik maupun mental baik oleh pengunjung maupun staf rumah sakit.
10. Satuan pengaman:
e. Tanyakan kepada pengunjung yang dicurigai : tujuan kunjungannya, ke kamar berapa, atas nama pasien siapa, dan dimana alamatnya
f. Konfirmasikan kepada petugas rawat inap apakah ada pasien yang dimaksud pengunjung tersebut
h. Pastikan pintu sebagai penghubung keluar masuk di setiap unit sudah terkunci pada jam 21.00 WIB
11. Pemberlakuan jam kunjung sesuai dengan peraturan rumah sakit berkoordinasi dengan bagian Security/Keamanan
Unit Terkait
1. Komite Medik 2. Unit security 3. Staf Keperawatan. 4. Pasien dan keluarga
BLUD RSUD DR.H.SOEMARNO SOSROATMODJO Jl. Cendrawasih Tanjung Selor Kaltara No. Dokumen No. Revisi : 00 Halaman : 1/2 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Tanggal Terbit : 20 Januari 2017 Ditetapkan Oleh : Direktur
dr. H. Surya Tan, M. Sc, Sp. S NIP : 19660408 200012 1 007
PENGERTIAN
1. Pelayanan pasien lanjut usia adalah rangkaian pelayanan pada pasien yang berusia 60 tahun keatas dengan satu atau lebih masalah kesehatan (multipatologi) akibat gangguan fungsi jasmani dan rohani dan atau kondisi sosial yang bermasalah (geriatri).
2. Pasien lanjut usia dengan ketergantungan bantuan adalah pasien yang berusia 60 tahun keatas dengan keterbatasan dalam melakukan kegiatan sehari-hari dan mengurus diri sehingga sangat membutuhkan bantuan baik dengan alat maupun orang.
TUJUAN
Memberikan pelayanan multidisiplin yang bermutu dengan asuhan dan kondisi pasien usia lanjut untuk menuju geriatri mandiri dan geriatri dengan minimal patologi
KEBIJAKAN
1. Pelayanan pada pasien lanjut usia melibatkan multidisiplin ilmu,dan tersedia dalam suatu tim asuhan.
2. Setiap pasien usia lanjut mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan asuhannya
PROSEDUR
1. Pasien diidentifikasi dalam hal usia dan dilakukan penggolongan pasien usia lanjut.
2. Pasien usia lanjut yang datang ke IGD / poliklinik dilakukan identifikasi melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang sesuai indikasi, untuk dilakukan assessment awal.
3. Dokter merumuskan rencana asuhan pasien termasuk kebutuhan penggunaan alat bantu sehari-hari untuk kenyamanan dan kemandirian pasien
4. Dokter memberikan penjelasan pada pasien dan keluarga tentang pentingnya alat bantu, cara penggunaan alat bantu serta risiko penggunaan alat bantu dalam jangka waktu lama jika tidak disertai perawatan yang tidak benar.
5. Perawat memberi edukasi tentang asuhan pasien dengan pengunaan alat bantu agar tidak menimbulkan risiko yang tidak diinginkan misalnya dekubitus, atrofi otot, dll
6. Dokter melakukan konsultasi /alih rawat ke bagian disiplin ilmu lain jika diperlukan sesuai dengan kebutuhan asuhan pasien
UNIT TERKAIT
UNIT TERKAIT 1. Komite Medik 2. Komite Keperawatan 3. Instalasi Rawat Darurat. 4. Instalasi Rawat Inap. 5. Instalasi Rawat Jalan. 6. Yanmed.