• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI MORFOLOGI Rhizophora mucronata Lmk. DI HUTAN MANGROVE KECAMATAN SIBERUT UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI ARTIKEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI MORFOLOGI Rhizophora mucronata Lmk. DI HUTAN MANGROVE KECAMATAN SIBERUT UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI ARTIKEL"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI MORFOLOGI Rhizophora mucronata Lmk. DI HUTAN MANGROVE

KECAMATAN SIBERUT UTARA KABUPATEN

KEPULAUAN MENTAWAI

ARTIKEL

OLEH:

ASROEN

NIM: 11010005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2015

(2)
(3)

1

STUDI MORFOLOGI Rhizophora mucronata Lmk. DI HUTAN

MANGROVEKECAMATAN SIBERUT UTARA KABUPATEN

KEPULAUAN MENTAWAI

Asroen, Rizki, Elza Safitri

Program studiPendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Email: Asroen. Owen@yahoo.co.id

ABSTRAK

Mangrove is one of the typical forest ecosystems are coastal region and is influenced by the tide, one species can be found in the region, namely Rhizophora mucronata Lmk. The study aims to determine the morphological characters of the species R. mucronata Lmk contained in mangrove forest districts of North Siberut Mentawai Islands district. This research is descriptive research using survey methods and collections directly in the field. Samples were taken at 3 location made vertically beach. On each track taken by 3 samples at random and then proceed to describe the morphological character of roots, stems, leaves, flowers and fruit. The results showed that the species R.mucronata Lmk contained in the mangrove forest districts of North Siberut Mentawai Islands regency compared with the information already existing differences morphological. Difference character can be seen from the trunk (tree height, diameter, color of the main stem), leaf (young and old leaf size, color upper and lower surfaces of leaves), flowers (the color of the surface of the upper and lower petals), fruit (fruit shape, diameter, shape and color hypocotyl hypocotyl length and diameter.

Key words: RhizophoramucronataLmkmorphological characters, mangrove

PENDAHULUAN

Mangrove merupakan salah satu bentuk ekosistem hutan yang khas untuk daerah tropis, terdapat diwilayah pesisir pantai dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut dengan kondisi tanah berlumpur berpasir. Ekosistem hutan ini disebut juga ekosistem hutan payau karena terdapat di daerah payau (estuarin) yaitu daerah perairan dengan kadar garam/salinitas yang tinggi.Species tumbuhan yang hidup pada ekosistem hutan mangrove adalah species tumbuhan yang memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap salinitas.

Vegetasi yang terdapat dalam ekosistem hutan mangrove didominasi oleh tumbuhan yang mempunyai akar napas atau pneumatofora, dimana akan mendapat oksigen dalam lumpur yang anoksit, daun-daunnya kuat mengandung banyak air dan mempunyai jaringan internal. Tumbuhan yang dijumpai pada ekosistem hutan mangrove Salah satunya species R. mucronataLmk. Species tumbuhan ini sering disebut dengan nama

Bangka itam, Dongoh korap, Bakau hitam, Bakau korap, Bakau merah, Jankar, Lenggayong, Belukap, lolaro. Spesies tumbuhan ini perawakan berupa pohon ketinggian mencapai 27 m, jarang melebihi 30 m. Diameter batang hingga 70 cm dengan kulit kayu berwarna gelap hingga hitam dan terdapat celah horizontal. Akar tunjang dan akar udara yang tumbuh dari percabangan bagian bawah,Noor dkk (2006).Daun berwarna hijau, panjang 2,5-5,5 cm.Pinak daun terletak pada pangkal gagang daun berukuran 5,5-8,5 cm.duduk daun berlawanan berbentuk elips melebar hingga bulat memanjangdengan ujung daun meruncing berukuran 11- 23 x 5-13 cm. Bunga berkelompok terdiri dari 4-8 bunga per kelompokletaknya di ketiak daun bunga seperti cagak, bersifat biseksual,masing-masing menempel pada gagang individu yang panjangnya 2,5-5 cm. Petals berjumlah 4 berwarna putih, kalyx berjumlah 4 berwarna kuning pucat, panjangnya 13-19 mm. Stamen tidak bertangkai berjumlah 8 stamen berukuran

(4)

2 0,5-1,5 mm.Buah berbentuk lonjong/panjang hingga berbentuk telur berukuran 5-7 cm,berwarna hijau kecoklatan, seringkali kasar di bagian pangkal, berbiji tunggal. Hipokotil silindris, kasar dan berbintil. Leher kotilodon kuning ketika matang berukuran panjang 36-70 cm dan diameter 2-3 cm,Giessen (2007), Rosadi (2013).

Tumbuhan ini tumbuh pada tanah berlumpur tetapi lebih toleran terhadap substrat yang lebih keras dan pasir. Pada umumnya tumbuh dalam kelompok, dekat atau pada pematang sungai pasang surut dan di muara sungai, jarang sekali tumbuh pada daerah yang jauh dari air pasang surut.Pertumbuhan optimal terjadi pada areal yang tergenang dalam, serta pada tanah yang kaya akan humus. Perbungaan terjadi sepanjang tahun. Anakan seringkali dimakan oleh kepiting. Tumbuhan ini menyebar luas di daerah Asia tenggara, seluruh Malaysia dan Indonesia,Giessen (2007), Sudarmiji (2004).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter morfologi R. mucronataLmkdi hutan mangrove kecamatan Siberut Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai dan membandingkandata/deskripsi morfologi yang telah ada sebelumnya.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga pada bulan Juni 2015 pengambilan sampel dilakukan di daerah hutan mangrove Kecamatan Siberut Utara

Kabupaten Kepulauan

Mentawai.Identifikasi dan pengukuran struktur morfologi species R. mucronataLmk di laboratorium Botani

Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat. Alat yang digunakan seperti kamera digital, parang, meteran, gunting tanaman, triplek,jarum jahit, kapter, oven, alat ukur mm, serta alat tulis dan buku identifikasi, sedangkan Bahan yang digunakan adalah kertas koran, kantong specimen/karong, lebel specimen, lakban, roll, kertas kalkil, mounting, tali rafia, benang jagung, alkohol 96 %,plastik ukuran 50 kg dantumbuhanR.

mucronataLmk.Jenis penelitian ini adalah

penelitian deskriptifdengan menggunakan metoda survey dan koleksi langsung di lapangan.Sampel yang terdapat dikawasan

hutan mangrove diambil secara acak dan kemudian dilanjutkan mendiskripsikan struktur morfologi species R.

mucronataLmk.Sebelum dilakukan

pengambilan bahan koleksi, terlebih dahulu dilakukan penentuan jalur lokasi penelitian dengan jumlah 3 jalur lokasi, penentuan jalur lokasi ini dibuat secara vertikal pantai berdasarkan perbedaan zonasi dan kondisi daerah mangrove. Pada setiap jalur yang ditentukan dimbil sebanyak 3 sampel secara acak. Hal ini bertujuan sebagai pembandingkarakteristik

speciesR. mucronata

Lmk.Sebelumpengambilan sampel dilapangan dilakukan pengamatan seperti pencatatan karakter tumbuhan R. mucronata Lmk yang meliputi habitat,

habitus, dan warna.Setelahpengamatan dilakukan dilanjutkan dengan pengoleksian tumbuhan. Sampel diambil sebanyak 3 rangkap (kecuali Akar) diberi label gantung yang diberi nomor koleksi.

Setiap koleksi dimasukkan kedalam lipatan koran, specimen ditumpuk dan diikat dengan menggunakan tali rafia. Kemudian disiram dengan menggunakan alkohol 96 % sampai basah lalu disimpan di dalamkantong plastik yang tidak bocor berukuran 50 kg setelah itu dilakban dan dilapisi dengan trilplek berukuran 40 x 30 cm kemudian diikat kuat dengan menggunakan tali rafia.Pengeringan specimen di lakukan dengan cara manual yaitu dengan panas sinar matahari. Specimen yang telah benar-benar kering dijahitkan di atas kertas mounting dengan ukuran 30 x 40 cm, kemudian diberi label herbarium setelah itu herbarium tersebut difotocopy dan digambarkan pada kertas kalkir. Untuk mengetahui karakter morfologi suatu tumbuhan dilakukan pengamatan dan pengukuran terhadap karakter morfologi tumbuhan yang meliputi, akar, batang, daun, buah dan bunga.

Kegiatan identifikasi ini dilakukan seperti, Mencocokan contoh tumbuhan yang dibawah darilapangan dengan contoh spesimen tumbuhan yang ada diruang koleksi, Mencocokan atau menyamakan tumbuhan yang dibawa dari lapangan dengan gambar tumbuhan yang telah di publikasi atau diterbitkanmemperoleh informasi nama tumbuhan yang tepat

(5)

3 melalui orang yang berpengalaman dan telah menguasai identifikasi tumbuhan. penentuan karakter morfologi ini menggunakan buku:Lawrence (1964)

Giesen (2007),Yudianto

(1992),Tjitrosoepomo (2003), Noor dkk (2006) Sutarno (2002),Rosadi (2013), Simpson,M. G. (2006), Singh, G. (2010) Data yang didapatkan dari lapangan dianalisis secara deskriftif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di hutan mangrove kecamatan Siberut Utara Kabupaten Kepulauan

Mentawai terdapat perbedaan karakter morfologi species R. mucronata Lmk setelah dibandingkan dengan data informasi yang telah ada sebelumya. Adapaun perbedaan karakter morfologi ini dapat dlihat dari batang (tinggi pohon, diameter, warna batang utama), daun (ukuran daun tua dan muda, warna permukaan atas dan bawah daun), bunga (warna permukaan atas dan bawah kelopak bunga), buah (bentuk buah, diameter buah, bentuk dan warna hipokotil, panjang dan diameter hipokotil. Untuk lebih jelasnya perbedaan karakter morfologi R. mucronata Lmk ini dapat di lihat pada Tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1.Perbedaan dan persamaan karakter morfologiR. mukronata Lmkdi hutan mangrove kecamatan Siberut Utara kabupaten kepulauan Mentawaidan perbandingan data dengan informasi sebelum penelitian.

KARAKTER MORFOLOGI

R. mucronataLmk Informasi sebelum

penelitian*

1 2 3

Akar

Bentuk akar Tunjang Tunjang1

Warna akar Abu-abu kecoklatan, coklat tua Gelap hingga hitam4

Bergetah/tidak Bergetah -

Warna getah Kemerahan -

Batang

Bentuk batang utama Bulat (teres) -

Bentuk cabang muda Bulat (teres) -

Bentuk cabang tua Bulat (teres) -

Percabangan Monopodial -

Permukaan Kasar berpetak-petak -

Arah tumbuh Tegak lurus (erectus) -

Bergetah/tidak Bergetah

Tinggi 16,8-17,3 m 15-30 m1

Diameter 18,78-21,0 cm 70 cm1

Warna batang utama Coklat keabu-abuan Abu-abu kecoklatan3

dengan celah vertikal4

Warna cabang muda Coklat abu-abu -

Warna cabang tua Abu-abu, kecoklatan Abu-abu kecoklatan3

Warna ruas Abu-abu, coklat muda -

Warna buku Abu-abu tua, kecoklatan -

Karakter lain Batang berpetak-petak segiempat -

Daun

Bentuk umum daun Elips melebar hingga memanjang Elips melebar hingga

memanjang6

Kelengkapan daun Tidak lengkap Tidak lengkap8

Macam/ filotaksis Sederhana dan berlawanan Sederhana dan berlawanan3

Bentuk pangkal daun Runcing (acutus) -

Bentuk tepi daun Rata (intiger) -

Bentuk ujung daun Meruncing (acuminatus) Meruncing

(acuminatus)8

Pertulanagan daun Menyirip (penninervis) Menyirip (penninervis)

Tipe daun Tunggal -

(6)

4

Bergetah/tidak Bergetah

Warna pucuk Hijau kemerahan, hijau kekuningan -

Warna daun tua Hijau mengkilap, hijau, hijau

kekuningan

Hijau8

Warna permukaan atas Hijau m, hijau muda -

Wrna permukaan bawa Kuning muda, hijau kekuningan Hijau kekuningan berbintik

Warna tangkai tua Hijau muda, hijau kekuningan -

Warna permukaan atas tangkai tua

Hijau, hijau pudar -

Warna permukaan bawah tangkai tua

Kuning gading, bercak hitam Kemerahan1

Panjang daun tua 12-14 cm 11-19 cm1

Lebar daun tua 6,8-7,8 cm 5-13 cm3

Panjang tangkai tua 2-3 cm 1-4 cm3

Diameter tangkai 0,3-0,6 mm 0,3-0,9 cm6

Warna daun muda Hijau kekuningan, hijau muda -

Warna permukaan atas daun muda

Hijau muda, hijau pucat dan kekuninga

- Warna permukaan bawah

daun muda

Kuning muda, kuning pudar, kuning kehijauan

Kuning muda1, kuning

kehijauan3

Warna tangkai muda Hijau muda, hijau pudar -

Warna permukaan atas tangkai muda

Hijau muda, hijau kekuningan -

Warna permukaan bawah tangkai muda

Kuning muda, hijau muda, hijau Hijau muda6

Panjang daun muda 13,5-15,7 cm -

Lebar daun muda 7- 8 cm -

Panjang tangkai muda 2,1-2,5 cm -

Diameter tangkai 0,5-0,8 mm -

Bunga

Macam Berkelompok 4-8 bunga

perkelompok

4-8 bunga perkelompok6

Letak Axilary Axilary6

Kelopak (kalix)

Bentuk Melengkung -

Warna permukaan atas Kuning pucat, hijau pudar Kuning pucat3

Warna pemukaan bawah Kuning pucat, hijau muda Kuning pucat8

Jumlah sepal 4 sepal 4 sepal3

Mahkota (corolla)

Bentuk Bintang -

Warna Putih Putih berambut3

Jumlah petal 4 petal 4 petal1

Buah

Bentuk Buah jambu Lonjong berbentuk telur1

Warna Coklat muda, kecoklatan Hijau kecoklatan

Bergetah/tidak Bergetah -

Warna getah Kemerahan -

Tunggal/majemuk Tunggal -

Permukaan Kasar berbintik-bintik hitam Kasar bagian pangkal6

Warna hipokotil Hijau muda, hijau kekuningan Hijau kekuningan3

Bentuk hipokotil Silindris meruncing pada bagian

ujung

Silindris6

Panjang hipokotil 54-74 cm 36-70 cm3

Diameter hipokotil 0,66-0,70 mm 2-3 cm1

(7)

5 Berdasarkan tabel 1. tersebut dapat dilihat bahwa species R.

mucronataLmkmemiliki akar tunjang

berwarna abu-abu kecoklatan hingga coklat pudar; batang utama berwarna coklat keabu-abuan; cabang tua berwarnaabu-abu kecoklatan dengan percabangan monopodial; tinggi batang mencapai 16,8-17,3 m; diameter 18,78-21,0 cm; bentuk umum dau elips melebar hingga memanjang; ukuran daun tua 12-14 x 6,8-7,8 cm; dan daun muda 13,5-15,7 x 7-8 cm; panjang tangkai daun tua 2-3 cm; tangkai daun muda 2,1-2,5 cm;bunga berkelopak 4-8 perkelompok; kelopak berjumlah 4 sepal berwarna kuning pucat hingga hijau pucat; mahkota berjumlah 4 petal berwarna putih; buah berbentuk buah jambu berwarna coklat muda hingga kecoklatan; hipokotil berbentuk silindris meruncing pada bagian ujung berwarna hijau muda hingga hijau kekuningan dengan ukuran panjang 54-74 cm; diameter 0,66-0,70 mm.

Species tumbuhan ini ditemukan di sepanjang pinggir mangrove areal terdepan laut dan bagian pertengahan (transisi) hutan mangrove dengan kondisi tanah yang berlumpur bercampur pasir berwarna hitam digenangi oleh pasang surut air laut. Dari sumber yang telah ada menurut Onrizal (2012), L. Catherin (1993), Gissen (2007), dan Noor dkk (2006),mengatakan bahwa species tumbuhan ini tumbuh pada areal tanah berlumpur dengan kondisi substratnya berlumpur berpasir tetapi lebih toleran terhadap substrat yang keras yang bercampur pasir dan pertumbuhan yang optimal terjadi pada areal yang tergenang dalam oleh pasang serta pada tanah yang kaya dengan humus hal ini membuat spciestumbuhan memiliki ketinggian berkisar 15-30 m dengan diameter batang mencapai 70 cm, bentuk umum daun elips melebar hingga bulat panjang dengan ukuran panjang mencapai 11-23 x5-13 cm, buah berbentuk buah jambu air, hipokotil berbentuk silindris, kasar dan berbintil dengan ukuran panjang 36-70 cm diameter 2-3 cm.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil dan pembahasa yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa R.

mucronataLmk terdapat perbedaan

karakter morfologiyang didapatkan di hutan mangrove kecamatan Siberut Utara kabupaten kepulauan Mentawai dengan data informasi deskripsi morfologi (data yang telah ada) sebelumnya.Perbedaan ini dapat dilihat dari batang (tinggi pohon, diameter, warna batang utama), daun (ukuran daun tua dan muda, warna permukaan atas dan bawah daun), bunga (warna permukaan atas dan bawah kelopak bunga), buah (bentuk buah, diameter buah, bentuk dan warna hipokotil, panjang dan diameter hipokotil.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disarankan, kepada masyarakat dan instansi yang terkait untuk menjaga kelestarian hutan mangrove yang ada di Kecamatan Siberut Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai, bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk melihat perbedaan ekologi dari species R. mucronataLmk yang terdapat di hutan mangrove Kecamatan Siberut UtaraKabupaten Kepulauan Mentawai.

UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak Rizki, S.Si.,M.P selaku pembimbing I dan Ibu Elza Safitri, M.Si sebagai pembimbing II yang telah membimbing dari awal pertengahan hingga akhir penyelesaian artikel Ilmiah ini. Ucapan terimaksih ini juga disampaikan kepada Bapak Dr. H.Jasmi, M.Si., Drs. Ismed Wahidi., M.Si dan Ibu Melya Wati, M.Si yang telah banyak memberikan ide-ide ataupun solusi dalam penyelesaian artikel Ilmiah ini.

(8)

6 DAFTAR PUSTAKA

Anggriawan, Reza 2011. Alam Kita Taman Nasional Siberut. (Online). Html: diakses pada tanggal 22 februari 2015

Giessen. W, S. Wulffraat, M. Zieren, and L. Scholten. 2007. Mangrove

Guidebook For Southeast Asia.

FAO and Wetland International: Thailand.

Noor Y. R, M. Khazali, dan I. N. N. Suryadiputra. 2006. Panduan

Pengenalan Mangrove Di

Indonesia. Institut Pertanian Bogor.

Lawrence, G. H. M. 1968. Taxonomy of

Vascular Plants. The Mc millan

Company, New York.

Onrizal. 2008. Panduan Pengenalan Dan Analisis Vegetasi Hutan Mangrove. Departemen Kehutanan, Fakultas Pertanian:

Universitas Sumatera Utara. Rosadi. dkk (2013). Karakterisasi Dan

Kekerabatan Tumbuhan Mangrove Rhizophoraceae Berdasarkan Morfologi, Anatomi Dan Struktur Luar Serbuk Sari.Jurusan Biologi

Fmipa Unpad: PTNBR -

BATAN Bandung.

Sutarno. A, D. Setyawan. A. Susilowati. 2002. Biodiversitas Genetik,

Species, Dan Ekosistem

Mangrove Di Jawa. Surakarta:

Jurusan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Penegetahuan Alam Universitas Sebelas Maret.

Sudarmadji. 2004. Deskripsi Jenis-jenis Anggota Suku Rhizophoraceae di Hutan

Mangrove Taman Nasional

Baluran Jawa

Timur.JournalBiodiversitas.Juru san Biologi FMIPAUniversitas Jember.

Suryono, Ahmad. 2013. Sukses Usaha

Pembibitan Mangrove Sang

Penyelamat Pulau.

Banguntapan, Bantul, Yokyakarta: Pustaka Baru Press. Simpson,M. G. 2006. Plant

Systematic.ElsevierAcademic Press: Canada.

Singh, G. 2010. Plant SystematicsAn Integrated Approach Third Edition University of Delhi: India

(9)

Referensi

Dokumen terkait

bidang pandang dari bawah dapat menghasilkan citra yang berbeda untuk pemandangan dengan rintangan dan pemandangan tanpa rintangan, yang dapat digunakan sebagai

(2016) yang menunjukkan bahwa capital intensity tidak berpengaruh terhadap agresivitas pajak, hal tersebut dikarenakan dalam penelitian ini tidak menemukan adanya

GONDANGREJO. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Pengaruh

YB Dato‟ Sri Ismail Sabri Yaakob, Menteri Pertanian & Industri Asas Tani & YB Datuk Tajuddin Abdul Rahman, Timbalan Menteri Pertanian & Industri Asas

Tinjauan ini disimpulkan akan ada beberapa persamaan tentang analisis peran tokoh, hanya saja bedanya penelitian sebelumnya membahas peran tokoh dalam tangga

Dialysis pertitoneal merupakan terapi pilihan bagi pasien gagal ginjal yang tidak mampu atau tidak mau menjalani hemodialsis atau transplantasi ginjal. Pasien yang rentan

Teacher monitors students‟ progress based on group work activity. in which students can work together to achieve learning