• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka jenis penelitian ini tergolong kepada penelitian quasi eksperiment.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka jenis penelitian ini tergolong kepada penelitian quasi eksperiment."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

59

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian yang telah di kemukakan, maka jenis penelitian ini tergolong kepada penelitian quasi eksperiment. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:114) bahwa:“Penelitian eksperimen-semu secara khas mengenai keadaan praktis, yang di dalamnya adalah tidak mungkin untuk mengontrol semua variabel yang relevan kecuali beberapa dari variabel tersebut. Si peneliti mengusahakan untuk sampai sedekat mungkin dengan ketertiban ketelitian eksperimen yang sesungguhnya, dengan hati-hati menunjukkan perkecualian dan keterbatasan”.

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Posttest-Only comparison Group Design. Desain ini yaitu tanpa tes awal dengan langsung memberikan perlakuan pada masing masing kelas, yaitu model tipe NHT dan model kooperatif tipe TGT terhadap masing-masing kelompok eksperimen yang kemudian hasil tes akhir masing-masing kelompok dibandingkan. syaodih dalam Dwi Wahyu (2015)

Table 3.1 Posttest-Only comparison Group Design

Kelas Perlakuan Test

Kelas Experimen I (NHT) X1 T Kelas Experimen II (TGT) X2 T Keterangan : 𝑋1 : Model pembelajaran NHT 𝑋2 : Model pembelajaran TGT T : Tes hasil belajar

(2)

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek atau subjek yang akan di telit i dan di tetapkan oleh peneliti Sugiyono (2010:117). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIA MAN 1 PADANG yang terdaftar pada semester genap tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 4 kelas. Untuk lebih jelasnya jumlah siswa kelas XI MIA MAN 1 PADANG dapat dilihat pada Tabel sebagai berikut:

Tabel 3.2 Nilai Ketuntasan Ujian Tengah Semester 2 Fisika Siswa Kelas XI MAN 1 Padang Tahun Ajaran 2016/2017

NO KELAS JUMLAH SISWA

1 XI MIA1 30

2 XI MIA2 32

3 XI MIA 3 32

4 XI MIA4 31

(Sumber: Guru Bidang Studi Fisika MAN 1 PADANG) 2. Sampel penelitian

Sampel adalah wakil populasi yang diteliti, artinya segala karakteristik populasi tergambar dalam sampel. Penelitian ini dilakukan terhadap dua kelas yang merupakan wakil populasi. Penelitian ini dila-kukan terhadap dua kelas yang merupakan wakil populasi pada semester genap Tahun ajaran 2016/2017. Teknik Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cluster Random Sampling (teknik acak berkelompok). Langkah– langkah dalam penentuan sampel, yaitu :

a. Mengumpulkan data hasil belajar fisika siswa kelas XI MIA MAN 1 PADANG dari nilai UTS tahun 2016/2017

(3)

Table 3.3 Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Siswa Kelas XI MAN 1 Padang

No Kelas Jumlah Siswa X S

1 XI1 30 6,45 17,5

2 XI2 32 5,45 6,8

3 XI3 32 5,19 9’9

4 XI4 32 7,70 5,2

b. Dari data yang diperoleh dilakukan uji kesamaan rata-rata, dalam melakukan uji kesamaan rata-rata harus diperhatikan prasyaratnya. Prasyarat yang perlu diperhatikan adalah kenormalan dan

kehomogenan variansi data. 1) Uji normalitas populasi

Uji normalitas populasi bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diambil berdistribusi normal atau tidak. Uji Normalitas dilakukan dengan program SPSS 16 yaitu dengan menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov. Dengan kriteria : Jika nilai Sig. KolmogorovSmirnov > 0.05, maka data berdistribusi normal dan sebaliknya (Trihendradi, 2009). Dengan langkah-langkah :

a) Buka sub menu Descriptive Statisctic pada menu Analyze, pilih Explore.

b) Masukkan variabel Rata-rata ke kotak Dependent List. c) Pada pilihan, aktifkan plilihan Plots.

d) Klik tombol Plots sehingga muncul kotak dialog Explore: Plots.

(4)

e) Pada plihan Boxplots, aktifkan plilihan None.

f) Aktifkan pilihan Normally plots with test, lalu klik Continue. g) Setelah itu akan kembali ke kotak dialog Explor: Plots, klik

Ok.

Setelah dilakukan Uji Normalitas maka didapatkan data sebagai berikut:

Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Populasi Menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X1_MIA1 X1_MIA2 X1_MIA3 X1_MIA4

N 30 32 32 31 Normal Parametersa Mean 64.5667 58.1250 55.1562 79.3548 Std. Deviation 1.75060E1 6.80962 9.87702 5.30753 Most Extreme Differences Absolute .236 .267 .288 .258 Positive .236 .267 .288 .258 Negative -.159 -.198 -.176 -.173 Kolmogorov-Smirnov Z 1.294 1.508 1.627 1.437

Asymp. Sig. (2-tailed) .070 .061 .510 .432

a. Test distribution is Normal.

Nilai signifikansi ke empat kelas sebesar 0.070, 0.061, 0.510 dan 0.432 lebih besar dari 0.05 maka data populasi berdistribusi normal.

2) Uji Homogenitas variansi

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah populasi mempunyai variansi yang homogen atau tidak. Uji homogenenitas variansi dilakukan dengan program SPSS 16 dengan menggunakan Uji Levene. Dengan kriteria : Jika nilai Sig. Levene > 0.05 maka data homogen dan sebaliknya

(5)

(Trihendradi, 2008:152-153). Langkah-langkah uji homogenitas dengan menggunakan uji Levene dengan program SPSS :

a) Ambil data yang telah di uji normalitas tadi b) Klik Analyze, ambil Compare mean

c) Klik Oneway ANOVA, klik option

d) Pada kolom option pilih homogenity of variance test e) Klik Continiu lalu ok

Setelah dilakukan Uji Homogenitas Varians maka didapatkan data sebagai berikut:

Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Varians Menggunakan Uji Levene

Test of Homogeneity of Variances NILAI UTS

Levene Statistic df1 df2 Sig.

16.284 3 122 .122

Pada kolomTest of Homogeneity of Variances dapat dilihat probabilitasnya 0.122 lebih besar dari 0.05 maka data berdistribusi homogen.

c. Menentukan sampel setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas terhadap data dari populasi, ternyata populasi normal dan homogen serta memiliki kesamaan rata-rata. Maka sampel dapat diambil secara acak, dari sampel yang terambil pertama kelompok Exsperimen I dan yang terambil kedua adalah kelompok eksperimen ke 2 Kelas yang

(6)

terambil untuk kelas Eksperimen satu adalah kelas XI MIA2, kelas

eksperimen ke dua adalah kelasXI MIA3.

C. Variabel dan Data

1. Variabel

Variabel adalah segala sesuatu menjadi objek pengamatan penelitian. Menurut sugiyono (2010:61) adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini ada 3 variabel yang di gunakan yaitu: a. Variabel independen (variabel bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebasnya yaitu Model pembelajaran cooperative learning tipe Numbered Heads Together (NHT) dan Model Pembelajaran kooperatif Tipe TGT (Teams Game Tournament)

b. Variabel dependen (variabel terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikatnya yaitu hasil belajar.

c. Variabel control merupakan variabel yang diminimalkan pengaruhnya terhadap variabel terikat sehingga tidak menjadi perhatian langsung dalam penelitian. Variabel control dalam penelitian ini adalah guru, mata pelajaran, materi pelajaran, dan jumlah jam pelajaran yang digunakan.

(7)

2. Data

Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik berupa fakta ataupun angka. Berdasarkan variabel diatas, maka jenis data pada penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data primer berupa data hasil belajar Fisika siswa yang diperoleh dari 2 kelas sampel. (lihat lampiran 13)

b. Data sekunder nilai UTS Fisika semester II kelas XI MIA MAN 1 PADANG yang diambil dari guru bidang studi, Waka Kurikulum, dan Tata Usaha. (lihat lampiran 1)

D. Langkah–langkah kegiatan penelitian

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian, antara lain :

a. Melakukan observasi ke MAN 1 PADANG

b. Mengurus surat izin penelitian ke prodi IPA-Fisika IAIN IB Padang c. Menetapkan jadwal kegiatan penelitian

d. Menentukan populasi dan sampel e. Menentukan materi pelajaran

f. Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian seperti: Perangkat pembelajaran berupa Rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP), Silabus dan bahan ajar.

(8)

g. Mempersiapkan soal tes yang akan dilaksanakan pada akhir pokok bahasan

2. Tahap pelaksanaan

KELAS EKSPERIMEN 1

Numbered Heads Together (NHT)

KELAS EKSPERIMEN 2

TGT (Teams Game Tournament)

Pendahuluan 10 menit

1. pendidik mengucapkan salam kemudian berdo’a bersama

2. pendidik mengabsen peserta didik dan mempersiapkan kondisi kelas untuk belajar

3. Menjelaskan langkah-langkah model

Numbered Heads Together (NHT)serta

aturan yang harus ditaati peserta didik dalam pembelajaran

Pendahuluan 10 menit

1. pendidik mengucapkan salam kemudian berdo’a bersama

2. pendidik mengabsen peserta didik dan mempersiapkan kondisi kelas untuk belajar

3. Menjelaskan langkah-langkah

Teams Game Tournament(TGT)

serta aturan yang harus ditaati siswa dalam pembelajaran

kegiatan inti 65 menit

1. Pembagian kelompok

a. pendidik membagi peserta didik dalam beberapa keompok, setiap peserta didik dalam kelompok mendapat nomor.

b. peserta didik mengamati peragaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran.

c. Pendidik menilai keterampilan mengamati peserta didik.

2. Pemberian tugas oleh guru

a. Pendidik memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.

b. Pendidik membagikan LKPD kepada masing-masing kelompok. 3. Diskusi kelompok

a. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya atau mengetahui jawabannya. b. pendidik mengevaluasi kerja

masing-masing kelompok. 4. Melaporkan hasil kerjasama antar

peserta didik

a. Pendidik memanggil salah satu nomor peserta didik dan peserta didik yang nomornya dipanggil melaporkan hasil kerja sama diskusi kelompoknya.

5. Tanggapan dari kelompok lain

a. lalu di tanggapi oleh teman yang lain kemudian guru menunjuk

kegiatan inti menit

1. Menyiapkan kartu soal, alat dan bahan

a. guru menyiapkan kartu soal b. guru memberikan lembar kerja

siswa, alat/bahan untuk di berikan kepada siswa

2. pembagian kelompok

a. guru membagi siswa dalam beberapa kelompok

b. Tiap kelompok 5 orang

c. peserta didik mengamati peragaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran.

d. Pendidik menilai keterampilan mengamati peserta didik.

3. Aturan permainan

a. pendidik mengarahkan aturan permainannya.

b. Adapun langkah-langkahnya, siswa ditempatkan pada tim belajar beranggotakan 5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku.

c. Dalam permainan terdiri dari:  Kelompok pembaca  Kelompok penantang 1  Kelompok penantang II d. Pendidik mengajukan pertanyaan

tentang hal-hal yang tidak dipahami.

4. Tugas masing-masing kelompok

a. Kelompok pembaca bertugas sebagai:

(9)

nomor yang lain dan seterusnya. 6. Kesimpulan

a. Perwakilankelompok

menyampaikan hasil pengamatan

yang dilakukan dan

kesimpulannya.

b. Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan tentang materi pelajaran yang dipelajari

pertanyaan pada lembar permainan

 Baca pertanyaan keras-keras  Beri jawaban

b. Kelompok penentang kesatu bertugas : menyetujui pembaca atau memberi jawaban yang berbeda. Sedangkan penentang kedua : (1) menyetujui pembaca atau memberi jawaban yang berbeda, dan (2) cek lembar jawaban. Kegiatan ini dilakukan secara bergiliran(games ruler).

5. Penghitungan poin

a. Sistem perhitungan poin turnamen adalah skor siswa dibandingkan dengan rerata skor yang lalu mereka sendiri

b. poin diberikan berdasarkan pada seberapa jauh siswa menyamai atau melampaui prestasi yang dilaluinya sendiri.

c. Poin tiap anggota tim ini dijumlah untuk mendapatkan skor tim

d. tim yang mencapai kriteria tertentu dapat diberi sertifikat atau ganjaran (award) yang lain. 6. Pendidik membimbing peserta didik untuk menarik kesimpulan tentang materi yang dipelajari.

Penutup 15 menit

Guru menginformasikan materi selanjutnya dan memintak siswa untuk mempelajari di rumah.

Penutup 15 menit

Guru menginformasikan materi selanjutnya dan memintak siswa untuk mempelajari di rumah.

3. Tahap Akhir

Pada tahap akhir ini guru memberikan Tes pada 2 kelas sampel setelah pokok materi selesai diberikan. Tes yang diberikan berupa tes obyektif. Kemudian memberikan kesimpulan hasil penelitian.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat pengumpul data yang digunakan dalam suatu penelitian, atau instrumen itu identik dengan masalah evaluasi, yakni memperoleh data tentang data tentang sesuatu dan dibandingkan dengan

(10)

standar ukuran yang telah ditentukan baik itu melalui teknik tes maupun teknik non–tes.

Tes yang dilakukan bertujuan untuk melihat hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan dengan menerapkan model (NHT)di kelas eksperimen I dan model kooperatif tipe TGT pada kelas eksperimen II. Instrumen yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar.

Untuk memperoleh tes yang baik dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menyusun tes

Tes yang akan diberikan adalah tes yang berbentuk objektif. Dalam penyusunan tes penulis melakukan langkah-langkah untuk memenuhi validitas sebagai berikut:

1) Menentukan tujuan mengadakan tes yaitu mendapat hasil belajar siswa.

2) Membuat batasan materi pelajaran yang akan diuji 3) Membuat kisi-kisi tes hasil belajar fisika yang akan diuji.

4) Menyusun butir-butir soal menjadi bentuk tes akhir yang akan diujikan.

2. Validitas Tes

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan keshahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau shahih mempunyai validitas tinggi, dan sebaliknya (Arikun-to, 2010). Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak

(11)

diukur, apabila dilakukan pengukuran berulang-ulang akan memperoleh nilai yang sama atau konsisten.”

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi, dimana soal tes diberikan kepada beberapa ahli yaitu dosen pembimbing dan guru mata pelajaran fisika. Tes dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yanng hendak diukur. Untuk mengetahui valid atau tidaknya soal tes dapat dianalisa dengan validitas isi. Menurut Arikunto (2010) ”sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan”. Artinya, isi tes tersebut dapat mewakili materi pelajaran atau bahan pelajaran secara keseluruhan. Berdasarkan pendapat di atas, sebuah tes dapat dikatakan memiliki validitas isi yang tinggi apabila butir-butir soal sesuai dengan indikator yang dirumuskan. Soal-soal tes sebelum diberikan kepada siswa terlebih dahulu di validitas kepada beberapa ahli. Dalam hal ini peneliti memintak satu orang dosen dan satu orang mata pelajaran fisika kelas XI di MAN 1 Padang, adapun soal yang akan divaliditasi sebanyak 40 buah soal.

3. Melaksanakan uji coba tes

Sebelum tes diberikan kepada siswa kelas sampel, terlebih dahulu dilakukan uji coba tes yang dilakukan di kelas lain. Uji coba dilakukan untuk menentukan daya pembeda, indeks kesukaran dan reliabilitas item yang akan diberikan tersebut mempunyai kualitas yang baik. Pemilihan

(12)

kelompok siswa untuk uji coba ini adalah siswa yang kemampuannya tidak jauh berbeda dengan siswa kelas sampel.

4. Analisis soal tes

Dalam melaksanakan analisis item, secara khusus ada 4 hal yang perlu diselidiki yaitu:

1) Indeks Kesukaran Tes

Indeks kesukaran tes merupakan cara yang dilakukan untuk melihat tingkat kesukaran soal, apakah soal tersebut tergolong mudah, sedang, atau sulit maka digunakan rumus berikut:

𝑃 = 𝐵

𝐽𝑆 ... (3.1)

P=indeks kesukaran

B= Banyaknya peserta didik yang menjawab soal dengan benar JS= Jumlah seluruh peserta didik yang mengikuti tes

Tabel 3.6 Tingkat Kesukaran Soal

Indeks kesukaran Klasifikasi

0.00-0.30 0.30-0.70 0.70-1.00 Sukar Sedang Mudah (Sumber: Arikunto, 2012)

Soal-soal yang digunakan adalah soal dengan indeks kesukaran sedang dan soal dengan indeks kesukaran mudah, Untuk soal dengan klasifikasi mudah dilakukan revisi terhadap soal-soal yang dipakai untuk tes akhir

2) Daya Beda

Daya beda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang

(13)

berkemampuan rendah (Arikunto, 2010: 211). Daya beda soal ditentukan dengan mencari indeks pembeda soal dengan menggunakan persamaan: 𝐷 =𝐵𝐴 𝐽𝐴 − 𝐵𝐵 𝐽𝐵 = 𝑃𝐴− 𝑃𝐵 ... (3.2) Keterangan: D= Daya beda

𝐽𝐴 = Banyaknya peserta kelompok atas 𝐽𝐵 =Banyaknya peserta kelompok bawah

𝐵𝐴= Jumlah kelompok atas yang menjawab benar 𝐵𝐵 =Jumlah kelompok bawah yang menjawab benar

Tabel 3.7. Klasifikasi Indeks Daya Beda Soal

Indeks Daya Beda Klasifikasi

0.00-0.20 0.20-0.40 0.40-0.70 0.70-1.00 Minus Jelek Cukup Baik Baik sekali Tidak baik ( Arikunto : 2010)

Indeks daya beda yang digunakan untuk tes dalam penelitian ini adalah dari 0.2 sampai 1.00 dalam kategori cukup sampai kategori baik sekali. Terkait dengan Indeks kesukaran dan Indeks Daya pembeda, selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut:

(14)

Tabel 3.8. Analisis Tingkat Kesukaran Soal (D) dan Daya Beda (V) Soal Uji Coba Tes Akhir

No Ba Bb P Kriteria D Kriteria Kriteria Soal No

1 10 5 0,47 Sedang 0,5 Baik Pakai 1

2 3 0 0,33 Sedang 0,6 Baik Pakai 2

3 10 4 0,47 Sedang 0,53 Baik Pakai 3

4 8 3 0,47 Sedang 0,57 Baik Pakai 4

5 9 5 0,47 Sedang 0,53 Baik Pakai 5

6 8 6 0 Sukar 0 Jelek Buang

7 8 0 0,07 Sukar 0,6 Baik Buang

8 8 4 0 Sukar 0,27 cukup Buang

9 10 4 0,53 Sedang 0,50 Baik Pakai 9

10 2 1 0,47 Sedang 0,70 Baik Pakai 10

11 1 0 0,47 Sedang 0,7 Baik Pakai 11

12 0 0 0,27 Sukar 0,73 Baik Pakai 12

13 1 0 0,27 Sukar 0,50 Baik Pakai 13

14 10 7 0,33 Sedang 0,17 Jelek Pakai 14

15 2 0 0,47 Sedang 0,63 Baik Buang

16 3 4 0,07 Sukar 0,77 Baik sekali Buang

17 0 1 0 Sukar 0,77 baik sekali Buang

18 7 1 0,07 Sukar 0,03 Jelek Buang

19 0 0 0,07 Sukar 0,60 Baik Pakai 19

20 1 1 0,40 Sedang 0,6 Baik Pakai 20

21 0 2 0,33 Sedang 0,03 Jelek Buang

22 9 4 0 Sukar 0 Jelek Buang

23 8 4 0,07 Sukar 0,67 Baik Pakai 23

24 2 0 0,47 Sedang 0,6 Baik Pakai 24

25 3 2 0,33 Sedang 0,23 Cukup Pakai 25

26 10 4 0,47 Sedang 0,6 Baik Pakai 26

27 2 0 0,27 Sukar 0,57 Baik Pakai 27

28 3 2 0,47 Sedang 0,23 Cukup Buang

29 8 5 0 Sukar 0,73 Baik sekali Buang

30 10 8 0 Sukar 0,8 Baik sekali Pakai 30

31 2 0 0,47 Sedang 0,27 Cukup Pakai 31

32 10 1 0,33 Sedang 0,17 Jelek Buang

33 9 0 0 Sukar 0,03 Jelek Buang

34 1 1 0,27 Sukar 0,57 Baik Pakai 34

35 1 3 0,33 Sedang 0,7 Baik Buang

36 9 2 0 Sukar 0,87 Baik sekali Buang

37 10 3 0,07 Sukar 0,83 Baik sekali Buang

38 9 13 0,33 Sedang 0,17 Jelek Buang

39 9 6 0,47 Sedang 0,5 Baik Pakai 37

(15)

5. Reliabilitas

Reliabilitas merupakan ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada subyek yang sama. Untuk menentukan reliabilitas tes digunakan rumus Kuder Richardson (KR-21) yang dilakukan Arikunto (2009:103):

       2 11 ) ( 1 1 ns M n M n n r ... (3.3) Ket : r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan

n = Jumlah butir soal M = Rata-rata skor tes S2 = Varians soal

Tabel 3.9 Klasifikasi Indeks Reliabilitas Soal

No Indeks Reliabilitas Klasifikasi

1. 0.00 – 0.20 Sangat rendah 2. 0.21 – 0.40 Rendah 3. 0.41 – 0.60 Sedang 4. 0.61 – 0.80 Tinggi 5. 0.81 – 1.00 Sangat Tinggi (Sumber: Arikunto: 2001)

Reliabilitas soal yang di gunakan pada penelitian ini mulai dari 0,61 sampai dengan 0,80 yang termasuk pada klasifikasi tinggi. Hasil perhitungan yang menggunakan rumus kuder Richardson (KR-21) dapat dinilai reliabilitas soal penelitian ini 0,63 yaitu antara 0.61-0.80 yang termasuk pada klasifikasi tinggi. Perhitungan lebih jelas dapat di lihat pada lampiran10.

Hasil uji coba tes tersebut telah dilakukan uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soal di peroleh 20 soal yang baik dari 40 soal yang diuji cobakan.

(16)

F. Teknik Analisis Data

Data penelitian yang telah diperoleh, selanjutnya dianalisis untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan dalam penelitian.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah sampel berdistribusi normal atau tidak.Untuk menentukan sampel berdistribusi normal atau tidaknya dilakukan uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dengan bantuan software SPSS.

2. Uji Homogenitas Variansi

Uji homogenitas variansi dilakukan dengan menggunakan uji Levene menggunakan bantuan software SPSS.

3. Uji hipotesis

Pengujian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui hipotesis penelitian diterima atau ditolak. Untuk menguji hipotesis digunakan uji kesamaan dua rata-rata. Hasil uji normalitas dan uji homogenitas menimbulkan beberapa kemungkinan yaitu :

a. Jika data terdistribusi normal dan dua kelompok data mempunyai varians yang homogen, maka digunakan uji t dengan rumus (Sudjana,2005) T = 𝑋 −𝑋11 2 𝑛 1+ 1 𝑛 2 𝑆

...(

3.4)

(17)

Dengan :

𝑆2 = 𝑛1−1 𝑆12+ 𝑛2−1 𝑆22

𝑛1+ 𝑛2−2 ...(3.5)

Keterangan :

𝑋1

= nilai rata-rata kelas eksperimen 𝑋2

= nilai rata-rata kelas kontrol 𝑆1= standar deviasi kelas eksperimen

𝑆2 = standar deviasi kelas kontrol

𝑛1= jumlah siswa kelas eksperimen

𝑛2 = jumlah siswa kelas kontrol

Kriteria pengujian adalah terima 𝐻0 jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dimana 𝑡1− 𝛼 didapat dari distribusi t dengan derajat kebebasan

dk = 𝑛1+ 𝑛2− 2 dan peluang 1−𝛼. Untuk harga t yang lain 𝐻0 ditolak (Sudjana:2005)

b. Jika data terdistribusi normal dan dua kelompok data tidak mempunyai varian yang homogen maka di junakan uji 𝑡′ dengan rumus:

𝑡′

=

𝑋 −𝑋1 2

𝑆12

𝑛 1 + 𝑛 2𝑆22

...(3.6)

Kriteria pengujian menurut (sudjana:2005) terima 𝐻0 jika: −𝑊1+𝑊2𝑊3 𝑊1+𝑊2 < 𝑡 ′ < 𝑊1𝑡1+𝑊2𝑡2 𝑊1+𝑊2 Dengan : 𝑊1 =𝑆12 𝑛1 ; 𝑊2 = 𝑆22 𝑛2 𝑡1 = 𝑡1− 1 2 𝑛𝑎 1− 1 𝑡1 = 𝑡2− 1 2 𝑛𝑎 2− 1

(18)

c. Jika data tidak terdistribusi normal dan kedua kelompok data tidak mempunyai varians yang homogen, maka digunakan uji whitney atau uji u :

𝐻0 ; 𝜇1 = 𝜇2

𝐻0 ; 𝜇1 ≥ 𝜇2

U untuk sampel pertama: 𝑈1= 𝑛1− 𝑛2+𝑛2 𝑛2+1

2 – 𝑅1………..(3.7)

Untuk sampel kedua : 𝑈1= 𝑛1− 𝑛2+𝑛2 𝑛2+1

2 − 𝑅1 𝑅1………(3.8)

Dari kedua

nilai

U tersebut yang digunakan ialah nilai U yang kecil, karena sampel lebih dari 20, maka digunakan pendekatan kurva normal dengan mean:

E 𝑈 = 𝑛1𝑛2

2 𝑅1...(3.9)

Standar deviasi dalam bentuk:

𝜎𝑈 = 𝑛1− 𝑛2 𝑛1+ 𝑛2 + 1

2 𝑅1

Nilai standar dihitung dengan:

Z = 𝑈−𝐸 𝑈 𝜎𝑈 Kriteria pengambilan keputusan adalah: Ho diterima apabila 𝑍 𝑎 2 ≤ 𝑍 ≤ 𝑍𝑎 𝑍 Dimana:

(19)

N1 = Jumlah siswa kelas eksperimen N2 = Jumlah siswa kelas kontrol R= Jumlah jenjang

Z= Nilai standar 𝜎U = Standar deviasi

Gambar

Tabel 3.2 Nilai Ketuntasan Ujian Tengah Semester 2  Fisika Siswa Kelas XI  MAN 1 Padang Tahun Ajaran 2016/2017
Table 3.3 Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Siswa Kelas XI MAN 1  Padang
Tabel  3.4  Hasil  Perhitungan  Uji  Normalitas  Populasi  Menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov
Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Varians  Menggunakan Uji Levene
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menganalisis tentang peramalan nilai ekspor sektor pertanian, industri, peertambangan, agregat ketiga sektor Indonesia pasca krisis keuangan Eropa dan

jawaban yang menunjukkan mele- mahnya fungsi lembaga adat. Kurang berfungsinya lembaga adat berakibat kepada keberadaan dan peran para pemangku adat di tengah-tengah

Hamisy); Jenis transaksi saham ini dilakukan dengan meminjam sejumlah dana ke perusahaan sekuritas dengan ketentuan bunga sekian persen dalam jangka waktu tertentu dan

Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT sang penguasa alam semesta, yang telah memberikan kehidupan yang penuh rahmat, hidayah dan karunia tak terhingga

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih dan karunia yang telah diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang merupakan tugas

Pada umumnya yang termasuk bangunan drainase perkotaan adalah gorong-gorong dengan bentang pendek kurang dari 6 meter, sedangkan untuk jembatan yang besar diperlukan pedoman

Ketidakbulatan dapat terjadi sewaktu komponen dibuat, penyebabnya adalah; keausan bantalan mesin perkakas dan pahat, lenturan benda kerja dan pahat pada proses pemotongan, dan

Proses pencairan dana pada Dinas Pendidikan Nasional Sulawesi Utara baik itu dalam hal belanja, pembayaran pelaksanaan suatu kegiatan, atau aktivitas lain yang