59
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian yang telah di kemukakan, maka jenis penelitian ini tergolong kepada penelitian quasi eksperiment. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:114) bahwa:“Penelitian eksperimen-semu secara khas mengenai keadaan praktis, yang di dalamnya adalah tidak mungkin untuk mengontrol semua variabel yang relevan kecuali beberapa dari variabel tersebut. Si peneliti mengusahakan untuk sampai sedekat mungkin dengan ketertiban ketelitian eksperimen yang sesungguhnya, dengan hati-hati menunjukkan perkecualian dan keterbatasan”.
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Posttest-Only comparison Group Design. Desain ini yaitu tanpa tes awal dengan langsung memberikan perlakuan pada masing masing kelas, yaitu model tipe NHT dan model kooperatif tipe TGT terhadap masing-masing kelompok eksperimen yang kemudian hasil tes akhir masing-masing kelompok dibandingkan. syaodih dalam Dwi Wahyu (2015)
Table 3.1 Posttest-Only comparison Group Design
Kelas Perlakuan Test
Kelas Experimen I (NHT) X1 T Kelas Experimen II (TGT) X2 T Keterangan : 𝑋1 : Model pembelajaran NHT 𝑋2 : Model pembelajaran TGT T : Tes hasil belajar
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi penelitian
Populasi adalah keseluruhan objek atau subjek yang akan di telit i dan di tetapkan oleh peneliti Sugiyono (2010:117). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIA MAN 1 PADANG yang terdaftar pada semester genap tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 4 kelas. Untuk lebih jelasnya jumlah siswa kelas XI MIA MAN 1 PADANG dapat dilihat pada Tabel sebagai berikut:
Tabel 3.2 Nilai Ketuntasan Ujian Tengah Semester 2 Fisika Siswa Kelas XI MAN 1 Padang Tahun Ajaran 2016/2017
NO KELAS JUMLAH SISWA
1 XI MIA1 30
2 XI MIA2 32
3 XI MIA 3 32
4 XI MIA4 31
(Sumber: Guru Bidang Studi Fisika MAN 1 PADANG) 2. Sampel penelitian
Sampel adalah wakil populasi yang diteliti, artinya segala karakteristik populasi tergambar dalam sampel. Penelitian ini dilakukan terhadap dua kelas yang merupakan wakil populasi. Penelitian ini dila-kukan terhadap dua kelas yang merupakan wakil populasi pada semester genap Tahun ajaran 2016/2017. Teknik Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cluster Random Sampling (teknik acak berkelompok). Langkah– langkah dalam penentuan sampel, yaitu :
a. Mengumpulkan data hasil belajar fisika siswa kelas XI MIA MAN 1 PADANG dari nilai UTS tahun 2016/2017
Table 3.3 Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Siswa Kelas XI MAN 1 Padang
No Kelas Jumlah Siswa X S
1 XI1 30 6,45 17,5
2 XI2 32 5,45 6,8
3 XI3 32 5,19 9’9
4 XI4 32 7,70 5,2
b. Dari data yang diperoleh dilakukan uji kesamaan rata-rata, dalam melakukan uji kesamaan rata-rata harus diperhatikan prasyaratnya. Prasyarat yang perlu diperhatikan adalah kenormalan dan
kehomogenan variansi data. 1) Uji normalitas populasi
Uji normalitas populasi bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diambil berdistribusi normal atau tidak. Uji Normalitas dilakukan dengan program SPSS 16 yaitu dengan menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov. Dengan kriteria : Jika nilai Sig. KolmogorovSmirnov > 0.05, maka data berdistribusi normal dan sebaliknya (Trihendradi, 2009). Dengan langkah-langkah :
a) Buka sub menu Descriptive Statisctic pada menu Analyze, pilih Explore.
b) Masukkan variabel Rata-rata ke kotak Dependent List. c) Pada pilihan, aktifkan plilihan Plots.
d) Klik tombol Plots sehingga muncul kotak dialog Explore: Plots.
e) Pada plihan Boxplots, aktifkan plilihan None.
f) Aktifkan pilihan Normally plots with test, lalu klik Continue. g) Setelah itu akan kembali ke kotak dialog Explor: Plots, klik
Ok.
Setelah dilakukan Uji Normalitas maka didapatkan data sebagai berikut:
Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Populasi Menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
X1_MIA1 X1_MIA2 X1_MIA3 X1_MIA4
N 30 32 32 31 Normal Parametersa Mean 64.5667 58.1250 55.1562 79.3548 Std. Deviation 1.75060E1 6.80962 9.87702 5.30753 Most Extreme Differences Absolute .236 .267 .288 .258 Positive .236 .267 .288 .258 Negative -.159 -.198 -.176 -.173 Kolmogorov-Smirnov Z 1.294 1.508 1.627 1.437
Asymp. Sig. (2-tailed) .070 .061 .510 .432
a. Test distribution is Normal.
Nilai signifikansi ke empat kelas sebesar 0.070, 0.061, 0.510 dan 0.432 lebih besar dari 0.05 maka data populasi berdistribusi normal.
2) Uji Homogenitas variansi
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah populasi mempunyai variansi yang homogen atau tidak. Uji homogenenitas variansi dilakukan dengan program SPSS 16 dengan menggunakan Uji Levene. Dengan kriteria : Jika nilai Sig. Levene > 0.05 maka data homogen dan sebaliknya
(Trihendradi, 2008:152-153). Langkah-langkah uji homogenitas dengan menggunakan uji Levene dengan program SPSS :
a) Ambil data yang telah di uji normalitas tadi b) Klik Analyze, ambil Compare mean
c) Klik Oneway ANOVA, klik option
d) Pada kolom option pilih homogenity of variance test e) Klik Continiu lalu ok
Setelah dilakukan Uji Homogenitas Varians maka didapatkan data sebagai berikut:
Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Varians Menggunakan Uji Levene
Test of Homogeneity of Variances NILAI UTS
Levene Statistic df1 df2 Sig.
16.284 3 122 .122
Pada kolomTest of Homogeneity of Variances dapat dilihat probabilitasnya 0.122 lebih besar dari 0.05 maka data berdistribusi homogen.
c. Menentukan sampel setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas terhadap data dari populasi, ternyata populasi normal dan homogen serta memiliki kesamaan rata-rata. Maka sampel dapat diambil secara acak, dari sampel yang terambil pertama kelompok Exsperimen I dan yang terambil kedua adalah kelompok eksperimen ke 2 Kelas yang
terambil untuk kelas Eksperimen satu adalah kelas XI MIA2, kelas
eksperimen ke dua adalah kelasXI MIA3.
C. Variabel dan Data
1. Variabel
Variabel adalah segala sesuatu menjadi objek pengamatan penelitian. Menurut sugiyono (2010:61) adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini ada 3 variabel yang di gunakan yaitu: a. Variabel independen (variabel bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebasnya yaitu Model pembelajaran cooperative learning tipe Numbered Heads Together (NHT) dan Model Pembelajaran kooperatif Tipe TGT (Teams Game Tournament)
b. Variabel dependen (variabel terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikatnya yaitu hasil belajar.
c. Variabel control merupakan variabel yang diminimalkan pengaruhnya terhadap variabel terikat sehingga tidak menjadi perhatian langsung dalam penelitian. Variabel control dalam penelitian ini adalah guru, mata pelajaran, materi pelajaran, dan jumlah jam pelajaran yang digunakan.
2. Data
Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik berupa fakta ataupun angka. Berdasarkan variabel diatas, maka jenis data pada penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Data primer berupa data hasil belajar Fisika siswa yang diperoleh dari 2 kelas sampel. (lihat lampiran 13)
b. Data sekunder nilai UTS Fisika semester II kelas XI MIA MAN 1 PADANG yang diambil dari guru bidang studi, Waka Kurikulum, dan Tata Usaha. (lihat lampiran 1)
D. Langkah–langkah kegiatan penelitian
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian, antara lain :
a. Melakukan observasi ke MAN 1 PADANG
b. Mengurus surat izin penelitian ke prodi IPA-Fisika IAIN IB Padang c. Menetapkan jadwal kegiatan penelitian
d. Menentukan populasi dan sampel e. Menentukan materi pelajaran
f. Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian seperti: Perangkat pembelajaran berupa Rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP), Silabus dan bahan ajar.
g. Mempersiapkan soal tes yang akan dilaksanakan pada akhir pokok bahasan
2. Tahap pelaksanaan
KELAS EKSPERIMEN 1
Numbered Heads Together (NHT)
KELAS EKSPERIMEN 2
TGT (Teams Game Tournament)
Pendahuluan 10 menit
1. pendidik mengucapkan salam kemudian berdo’a bersama
2. pendidik mengabsen peserta didik dan mempersiapkan kondisi kelas untuk belajar
3. Menjelaskan langkah-langkah model
Numbered Heads Together (NHT)serta
aturan yang harus ditaati peserta didik dalam pembelajaran
Pendahuluan 10 menit
1. pendidik mengucapkan salam kemudian berdo’a bersama
2. pendidik mengabsen peserta didik dan mempersiapkan kondisi kelas untuk belajar
3. Menjelaskan langkah-langkah
Teams Game Tournament(TGT)
serta aturan yang harus ditaati siswa dalam pembelajaran
kegiatan inti 65 menit
1. Pembagian kelompok
a. pendidik membagi peserta didik dalam beberapa keompok, setiap peserta didik dalam kelompok mendapat nomor.
b. peserta didik mengamati peragaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
c. Pendidik menilai keterampilan mengamati peserta didik.
2. Pemberian tugas oleh guru
a. Pendidik memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
b. Pendidik membagikan LKPD kepada masing-masing kelompok. 3. Diskusi kelompok
a. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya atau mengetahui jawabannya. b. pendidik mengevaluasi kerja
masing-masing kelompok. 4. Melaporkan hasil kerjasama antar
peserta didik
a. Pendidik memanggil salah satu nomor peserta didik dan peserta didik yang nomornya dipanggil melaporkan hasil kerja sama diskusi kelompoknya.
5. Tanggapan dari kelompok lain
a. lalu di tanggapi oleh teman yang lain kemudian guru menunjuk
kegiatan inti menit
1. Menyiapkan kartu soal, alat dan bahan
a. guru menyiapkan kartu soal b. guru memberikan lembar kerja
siswa, alat/bahan untuk di berikan kepada siswa
2. pembagian kelompok
a. guru membagi siswa dalam beberapa kelompok
b. Tiap kelompok 5 orang
c. peserta didik mengamati peragaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
d. Pendidik menilai keterampilan mengamati peserta didik.
3. Aturan permainan
a. pendidik mengarahkan aturan permainannya.
b. Adapun langkah-langkahnya, siswa ditempatkan pada tim belajar beranggotakan 5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku.
c. Dalam permainan terdiri dari: Kelompok pembaca Kelompok penantang 1 Kelompok penantang II d. Pendidik mengajukan pertanyaan
tentang hal-hal yang tidak dipahami.
4. Tugas masing-masing kelompok
a. Kelompok pembaca bertugas sebagai:
nomor yang lain dan seterusnya. 6. Kesimpulan
a. Perwakilankelompok
menyampaikan hasil pengamatan
yang dilakukan dan
kesimpulannya.
b. Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan tentang materi pelajaran yang dipelajari
pertanyaan pada lembar permainan
Baca pertanyaan keras-keras Beri jawaban
b. Kelompok penentang kesatu bertugas : menyetujui pembaca atau memberi jawaban yang berbeda. Sedangkan penentang kedua : (1) menyetujui pembaca atau memberi jawaban yang berbeda, dan (2) cek lembar jawaban. Kegiatan ini dilakukan secara bergiliran(games ruler).
5. Penghitungan poin
a. Sistem perhitungan poin turnamen adalah skor siswa dibandingkan dengan rerata skor yang lalu mereka sendiri
b. poin diberikan berdasarkan pada seberapa jauh siswa menyamai atau melampaui prestasi yang dilaluinya sendiri.
c. Poin tiap anggota tim ini dijumlah untuk mendapatkan skor tim
d. tim yang mencapai kriteria tertentu dapat diberi sertifikat atau ganjaran (award) yang lain. 6. Pendidik membimbing peserta didik untuk menarik kesimpulan tentang materi yang dipelajari.
Penutup 15 menit
Guru menginformasikan materi selanjutnya dan memintak siswa untuk mempelajari di rumah.
Penutup 15 menit
Guru menginformasikan materi selanjutnya dan memintak siswa untuk mempelajari di rumah.
3. Tahap Akhir
Pada tahap akhir ini guru memberikan Tes pada 2 kelas sampel setelah pokok materi selesai diberikan. Tes yang diberikan berupa tes obyektif. Kemudian memberikan kesimpulan hasil penelitian.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat pengumpul data yang digunakan dalam suatu penelitian, atau instrumen itu identik dengan masalah evaluasi, yakni memperoleh data tentang data tentang sesuatu dan dibandingkan dengan
standar ukuran yang telah ditentukan baik itu melalui teknik tes maupun teknik non–tes.
Tes yang dilakukan bertujuan untuk melihat hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan dengan menerapkan model (NHT)di kelas eksperimen I dan model kooperatif tipe TGT pada kelas eksperimen II. Instrumen yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar.
Untuk memperoleh tes yang baik dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menyusun tes
Tes yang akan diberikan adalah tes yang berbentuk objektif. Dalam penyusunan tes penulis melakukan langkah-langkah untuk memenuhi validitas sebagai berikut:
1) Menentukan tujuan mengadakan tes yaitu mendapat hasil belajar siswa.
2) Membuat batasan materi pelajaran yang akan diuji 3) Membuat kisi-kisi tes hasil belajar fisika yang akan diuji.
4) Menyusun butir-butir soal menjadi bentuk tes akhir yang akan diujikan.
2. Validitas Tes
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan keshahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau shahih mempunyai validitas tinggi, dan sebaliknya (Arikun-to, 2010). Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak
diukur, apabila dilakukan pengukuran berulang-ulang akan memperoleh nilai yang sama atau konsisten.”
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi, dimana soal tes diberikan kepada beberapa ahli yaitu dosen pembimbing dan guru mata pelajaran fisika. Tes dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yanng hendak diukur. Untuk mengetahui valid atau tidaknya soal tes dapat dianalisa dengan validitas isi. Menurut Arikunto (2010) ”sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan”. Artinya, isi tes tersebut dapat mewakili materi pelajaran atau bahan pelajaran secara keseluruhan. Berdasarkan pendapat di atas, sebuah tes dapat dikatakan memiliki validitas isi yang tinggi apabila butir-butir soal sesuai dengan indikator yang dirumuskan. Soal-soal tes sebelum diberikan kepada siswa terlebih dahulu di validitas kepada beberapa ahli. Dalam hal ini peneliti memintak satu orang dosen dan satu orang mata pelajaran fisika kelas XI di MAN 1 Padang, adapun soal yang akan divaliditasi sebanyak 40 buah soal.
3. Melaksanakan uji coba tes
Sebelum tes diberikan kepada siswa kelas sampel, terlebih dahulu dilakukan uji coba tes yang dilakukan di kelas lain. Uji coba dilakukan untuk menentukan daya pembeda, indeks kesukaran dan reliabilitas item yang akan diberikan tersebut mempunyai kualitas yang baik. Pemilihan
kelompok siswa untuk uji coba ini adalah siswa yang kemampuannya tidak jauh berbeda dengan siswa kelas sampel.
4. Analisis soal tes
Dalam melaksanakan analisis item, secara khusus ada 4 hal yang perlu diselidiki yaitu:
1) Indeks Kesukaran Tes
Indeks kesukaran tes merupakan cara yang dilakukan untuk melihat tingkat kesukaran soal, apakah soal tersebut tergolong mudah, sedang, atau sulit maka digunakan rumus berikut:
𝑃 = 𝐵
𝐽𝑆 ... (3.1)
P=indeks kesukaran
B= Banyaknya peserta didik yang menjawab soal dengan benar JS= Jumlah seluruh peserta didik yang mengikuti tes
Tabel 3.6 Tingkat Kesukaran Soal
Indeks kesukaran Klasifikasi
0.00-0.30 0.30-0.70 0.70-1.00 Sukar Sedang Mudah (Sumber: Arikunto, 2012)
Soal-soal yang digunakan adalah soal dengan indeks kesukaran sedang dan soal dengan indeks kesukaran mudah, Untuk soal dengan klasifikasi mudah dilakukan revisi terhadap soal-soal yang dipakai untuk tes akhir
2) Daya Beda
Daya beda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang
berkemampuan rendah (Arikunto, 2010: 211). Daya beda soal ditentukan dengan mencari indeks pembeda soal dengan menggunakan persamaan: 𝐷 =𝐵𝐴 𝐽𝐴 − 𝐵𝐵 𝐽𝐵 = 𝑃𝐴− 𝑃𝐵 ... (3.2) Keterangan: D= Daya beda
𝐽𝐴 = Banyaknya peserta kelompok atas 𝐽𝐵 =Banyaknya peserta kelompok bawah
𝐵𝐴= Jumlah kelompok atas yang menjawab benar 𝐵𝐵 =Jumlah kelompok bawah yang menjawab benar
Tabel 3.7. Klasifikasi Indeks Daya Beda Soal
Indeks Daya Beda Klasifikasi
0.00-0.20 0.20-0.40 0.40-0.70 0.70-1.00 Minus Jelek Cukup Baik Baik sekali Tidak baik ( Arikunto : 2010)
Indeks daya beda yang digunakan untuk tes dalam penelitian ini adalah dari 0.2 sampai 1.00 dalam kategori cukup sampai kategori baik sekali. Terkait dengan Indeks kesukaran dan Indeks Daya pembeda, selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut:
Tabel 3.8. Analisis Tingkat Kesukaran Soal (D) dan Daya Beda (V) Soal Uji Coba Tes Akhir
No Ba Bb P Kriteria D Kriteria Kriteria Soal No
1 10 5 0,47 Sedang 0,5 Baik Pakai 1
2 3 0 0,33 Sedang 0,6 Baik Pakai 2
3 10 4 0,47 Sedang 0,53 Baik Pakai 3
4 8 3 0,47 Sedang 0,57 Baik Pakai 4
5 9 5 0,47 Sedang 0,53 Baik Pakai 5
6 8 6 0 Sukar 0 Jelek Buang
7 8 0 0,07 Sukar 0,6 Baik Buang
8 8 4 0 Sukar 0,27 cukup Buang
9 10 4 0,53 Sedang 0,50 Baik Pakai 9
10 2 1 0,47 Sedang 0,70 Baik Pakai 10
11 1 0 0,47 Sedang 0,7 Baik Pakai 11
12 0 0 0,27 Sukar 0,73 Baik Pakai 12
13 1 0 0,27 Sukar 0,50 Baik Pakai 13
14 10 7 0,33 Sedang 0,17 Jelek Pakai 14
15 2 0 0,47 Sedang 0,63 Baik Buang
16 3 4 0,07 Sukar 0,77 Baik sekali Buang
17 0 1 0 Sukar 0,77 baik sekali Buang
18 7 1 0,07 Sukar 0,03 Jelek Buang
19 0 0 0,07 Sukar 0,60 Baik Pakai 19
20 1 1 0,40 Sedang 0,6 Baik Pakai 20
21 0 2 0,33 Sedang 0,03 Jelek Buang
22 9 4 0 Sukar 0 Jelek Buang
23 8 4 0,07 Sukar 0,67 Baik Pakai 23
24 2 0 0,47 Sedang 0,6 Baik Pakai 24
25 3 2 0,33 Sedang 0,23 Cukup Pakai 25
26 10 4 0,47 Sedang 0,6 Baik Pakai 26
27 2 0 0,27 Sukar 0,57 Baik Pakai 27
28 3 2 0,47 Sedang 0,23 Cukup Buang
29 8 5 0 Sukar 0,73 Baik sekali Buang
30 10 8 0 Sukar 0,8 Baik sekali Pakai 30
31 2 0 0,47 Sedang 0,27 Cukup Pakai 31
32 10 1 0,33 Sedang 0,17 Jelek Buang
33 9 0 0 Sukar 0,03 Jelek Buang
34 1 1 0,27 Sukar 0,57 Baik Pakai 34
35 1 3 0,33 Sedang 0,7 Baik Buang
36 9 2 0 Sukar 0,87 Baik sekali Buang
37 10 3 0,07 Sukar 0,83 Baik sekali Buang
38 9 13 0,33 Sedang 0,17 Jelek Buang
39 9 6 0,47 Sedang 0,5 Baik Pakai 37
5. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada subyek yang sama. Untuk menentukan reliabilitas tes digunakan rumus Kuder Richardson (KR-21) yang dilakukan Arikunto (2009:103):
2 11 ) ( 1 1 ns M n M n n r ... (3.3) Ket : r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan
n = Jumlah butir soal M = Rata-rata skor tes S2 = Varians soal
Tabel 3.9 Klasifikasi Indeks Reliabilitas Soal
No Indeks Reliabilitas Klasifikasi
1. 0.00 – 0.20 Sangat rendah 2. 0.21 – 0.40 Rendah 3. 0.41 – 0.60 Sedang 4. 0.61 – 0.80 Tinggi 5. 0.81 – 1.00 Sangat Tinggi (Sumber: Arikunto: 2001)
Reliabilitas soal yang di gunakan pada penelitian ini mulai dari 0,61 sampai dengan 0,80 yang termasuk pada klasifikasi tinggi. Hasil perhitungan yang menggunakan rumus kuder Richardson (KR-21) dapat dinilai reliabilitas soal penelitian ini 0,63 yaitu antara 0.61-0.80 yang termasuk pada klasifikasi tinggi. Perhitungan lebih jelas dapat di lihat pada lampiran10.
Hasil uji coba tes tersebut telah dilakukan uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soal di peroleh 20 soal yang baik dari 40 soal yang diuji cobakan.
F. Teknik Analisis Data
Data penelitian yang telah diperoleh, selanjutnya dianalisis untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan dalam penelitian.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah sampel berdistribusi normal atau tidak.Untuk menentukan sampel berdistribusi normal atau tidaknya dilakukan uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dengan bantuan software SPSS.
2. Uji Homogenitas Variansi
Uji homogenitas variansi dilakukan dengan menggunakan uji Levene menggunakan bantuan software SPSS.
3. Uji hipotesis
Pengujian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui hipotesis penelitian diterima atau ditolak. Untuk menguji hipotesis digunakan uji kesamaan dua rata-rata. Hasil uji normalitas dan uji homogenitas menimbulkan beberapa kemungkinan yaitu :
a. Jika data terdistribusi normal dan dua kelompok data mempunyai varians yang homogen, maka digunakan uji t dengan rumus (Sudjana,2005) T = 𝑋 −𝑋11 2 𝑛 1+ 1 𝑛 2 𝑆
...(
3.4)Dengan :
𝑆2 = 𝑛1−1 𝑆12+ 𝑛2−1 𝑆22
𝑛1+ 𝑛2−2 ...(3.5)
Keterangan :
𝑋1
= nilai rata-rata kelas eksperimen 𝑋2
= nilai rata-rata kelas kontrol 𝑆1= standar deviasi kelas eksperimen
𝑆2 = standar deviasi kelas kontrol
𝑛1= jumlah siswa kelas eksperimen
𝑛2 = jumlah siswa kelas kontrol
Kriteria pengujian adalah terima 𝐻0 jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dimana 𝑡1− 𝛼 didapat dari distribusi t dengan derajat kebebasan
dk = 𝑛1+ 𝑛2− 2 dan peluang 1−𝛼. Untuk harga t yang lain 𝐻0 ditolak (Sudjana:2005)
b. Jika data terdistribusi normal dan dua kelompok data tidak mempunyai varian yang homogen maka di junakan uji 𝑡′ dengan rumus:
𝑡′
=
𝑋 −𝑋1 2𝑆12
𝑛 1 + 𝑛 2𝑆22
...(3.6)
Kriteria pengujian menurut (sudjana:2005) terima 𝐻0 jika: −𝑊1+𝑊2𝑊3 𝑊1+𝑊2 < 𝑡 ′ < 𝑊1𝑡1+𝑊2𝑡2 𝑊1+𝑊2 Dengan : 𝑊1 =𝑆12 𝑛1 ; 𝑊2 = 𝑆22 𝑛2 𝑡1 = 𝑡1− 1 2 𝑛𝑎 1− 1 𝑡1 = 𝑡2− 1 2 𝑛𝑎 2− 1
c. Jika data tidak terdistribusi normal dan kedua kelompok data tidak mempunyai varians yang homogen, maka digunakan uji whitney atau uji u :
𝐻0 ; 𝜇1 = 𝜇2
𝐻0 ; 𝜇1 ≥ 𝜇2
U untuk sampel pertama: 𝑈1= 𝑛1− 𝑛2+𝑛2 𝑛2+1
2 – 𝑅1………..(3.7)
Untuk sampel kedua : 𝑈1= 𝑛1− 𝑛2+𝑛2 𝑛2+1
2 − 𝑅1 𝑅1………(3.8)
Dari kedua
nilai
U tersebut yang digunakan ialah nilai U yang kecil, karena sampel lebih dari 20, maka digunakan pendekatan kurva normal dengan mean:E 𝑈 = 𝑛1𝑛2
2 𝑅1...(3.9)
Standar deviasi dalam bentuk:
𝜎𝑈 = 𝑛1− 𝑛2 𝑛1+ 𝑛2 + 1
2 𝑅1
Nilai standar dihitung dengan:
Z = 𝑈−𝐸 𝑈 𝜎𝑈 Kriteria pengambilan keputusan adalah: Ho diterima apabila 𝑍 𝑎 2 ≤ 𝑍 ≤ 𝑍𝑎 𝑍 Dimana:
N1 = Jumlah siswa kelas eksperimen N2 = Jumlah siswa kelas kontrol R= Jumlah jenjang
Z= Nilai standar 𝜎U = Standar deviasi