• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Swamedikasi Diare Angktan 26

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tugas Swamedikasi Diare Angktan 26"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS

TUGAS

SWAMEDIKASI

SWAMEDIKASI

“DIARE”

“DIARE”

1. 1. AMRU AMRU Z Z 13202624371320262437 2.

2. DEVI DEVI AGUSTINE AGUSTINE 13202624551320262455 3.

3. FEBRINA FEBRINA NUR NUR LUTFIYANTI LUTFIYANTI 13202624731320262473 4.

4. INDAH INDAH KUSUMA KUSUMA DEWI DEWI 13202624911320262491

PROFESI APOTEKER

PROFESI APOTEKER

UNIVERSITAS SETIA BUDI

UNIVERSITAS SETIA BUDI

SURAKARTA

SURAKARTA

2013

2013

(2)

DIARE 1. LATAR BELAKANG

Diare merupakan penyakit terbesar ke-3 di dunia yang menyebabkan kematian paling umum terhadap kematian balita, dan juga membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya. Sedangkan diare di Indonesia merupakan penyakit terbesar ke-2 yang menyebabkan kematian.

Diare dalam bahasa Inggris diarrhea merupakan buang air besar dalam bentuk cairan

lebih dari tiga kali dalam sehari dengan jumlah tinja lebih banyak dari biasanya 200 gram atau 200 mi/jam,tinja berbentuk cair atau setengah cair. Dalam arti lain diare merupakan sebuah penyakit dimana penderita mengalami rangsangan buang air besar terus-menerus dan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan air berlebihan.

Kondisi ini dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (fructose,lactose), kelebihan vitamin C, dan mengkonsumsi buah-buahan tertentu. Biasanya disertai sakit  perut dan seringkali mual dan muntah.

Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukupi diserap oleh usus besar. Sebagai  bagian dari proses digestasi atau karena masukan cairan, sehingga makanan tercampur

dengan sejumlah air dengan volume besar. Oleh karena itu makanan yang dicerna terdiri dari cairan sebelum mencapai usus besar. Usus besar menyerap air, meninggalkan material yang lain sebagai kotoran yang setengah padat. Bila usus besar rusak/radang, maka  penyerapan tidak terjadi dan hasilnya adalah kotoran yang berair.

Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius seperti disentri, kolera atau  botulisme, dan juga dapat mejadi indikasi sindrom seperti penyakit Crohn. Meski  penderita apendisitis umumnya tidak mengalami diare, diare menjadi gejala umum radang

usus buntu.

Jenis-jenis diare antara lain :

a. Diare akut, disebabkan oleh infeksi virus, bakteri,obat-obat tertentu atau  penyakit lain. Gejala akut : tinja berbentuk cair,terjadi mendadak,badan lemas,kadang demam dan muntah serta berlangsung beberapa jam sampai  beberapa hari.

 b. Diare kronik merupakan diare yang menetap atau berulang dalam jangka waktu lama, berlangsung selama 2 minggu atau lebih

(3)

Diare digolongkan menjadi 2 :

a. Diare spesifik : diare yang disebabkan oleh infeksi baik bakteri, parasit maupun virus

 b. Diare non spesifik : diare yang terjadi akibat salah makan (makanan pedas sehingga mempercepat eristaltic usus),ketidakmampuan lambung dan usus dalam memetabolisme laktosa (terdapat dalam susu hewan) atau lactose intolerance, ketidakmampuan memetabolisme sayuran atau buah tertentu (kubis,kembang kol, sawi, nangka,durian),juga bisa dikarenakan infeksi virus noninvasive yang terjadi pada anak umur dibawah 2 tahun

Patofisiologi

1. Berdasarkan patofisiologinya, penyebab diare dibagi menjadi :

a. Diare sekresi, yaitu diare yang disebabkan oleh infeksi virus, kuman patogendan apatogen; hiperperistaltik usus akibat bahan kimia atau makanan.

 b. Diare osmotik, yaitu diare yang disebabkan oleh malabsorbsi makanan atau bayi  berat badan lahir rendah dan bayi baru lahir.

2. Berdasarkan gangguan fungsi fisiologis saluran cerna dan macam penyebab diare,

maka patofisiologi diare berupa:

a. kehilangan air dan elektroiit sehingga timbul dehidrasi dengan gangguan kandungan elektrolit serta keseimbangan asam basa.

 b. gangguan gizi.

c. perubahan ekologik dalam lumen usus dan mekanisme ketahanan Faktor-faktor yang menyebabkan diare :

a. Tangan yang kotor

 b. Makanan dan minuman yang terkontaminasi virus dan bakteri/parasit (E.Coli,Salmonella enteritidis, Shigella, Giardo parasit dan cryptosporidium  parasit).

c. Ditularkan oleh binatang peliharaan

d. Kontak langsung dengan feses atau material yang menyebabkan diare (cara membersihkan diri yang tidak benar setelah keluar dari toilet)

Penyebab utama diare :

a. Gizi yang buruk. Keadaan ini melemahkan kondisi tubuh pasien sehingga timbulnya diare akibat penyakit lain menjadi sering dan semakin parah

(4)

 b. Ketidakmampuan alat pencernaan seorang bayi untuk memproses susu dapat menyebabkan diare

c. Bayi tidak mampu mencerna makanan yang baru dan belum pernah dikenali d. Akibat alergi terhadap makanan tertentu (makanan laut,udang,dll)

e. Penggunaan obat-obatan tertentu yang tidak dapat diterima oleh jaringan tubuh akan menyebabkan penyakit sampingan berupa diare

f. Infeksi perut yang disebabkan virus, cacing atau bakeri g. Terlalu banyak makan buah mentah atau makanan berlemak h. Keracunan makanan atau kuman

Gejala-gejala pada diare :

 Frekuensi buang air besar melebihi normal

 Kotoran encer /cair

 Sakit/kejang perut, pada beberapa kasus

 Demam dan muntah, pada beberapa kasus Gejala pada anak :

 Dehidrasi ringan/sedang, gelisah,rewel,mata cekung,mulut kering, sangat halus, kulit kering

 Dehidrasi berat, lesu,tidak sadar,mata sangat cekung, mulut sangat kering,malas/tidak biasa minum, kulit sangat kering.

Pengobatan dengan 2 cara :

a. Terapi non farmakologis : pencegahan penyakit diare/pertolongan pertama  pada penderita diare dari dehidrasi

 b. Terapi farmakologis : menggunakan obat-obatan yang dapat digunakan untuk menghentikan diare.

(5)

2. URAIAN KASUS Kasus Diare I

Raka 17 tahun datang ke apotek mengeluh beberapa kali buang air besar dan perutnya terasa mulas. Raka juga mengatakan bahwa fesesnya cair. Sehari sebelumnya raka mengatakan makan makanan pedas dan memkan buah yang terlalu asam.

Tata Laksana Terapi

 Obat untuk diare Biodiar

Komposisi : attapulgit koloid aktif

 Etologi : makan makanan pedas dan makan buah yang terlalu asam  Patofisiologi : keracuanan makanan

Dosis : dewasa 2 tablet setelah buang air besar pertama kali, 2 tablet setelah  buang air besar berikutnya.

Indikasi : terapi simptomatik untuk diare nonspesifik (zat pemadat), zat-zat ini “mengikat” cairan berlebihan dalam isi-usus, sehingga tinja menjadi lebih padat dan tidak berupa cairan lagi.

 Dehidrasi ringan dapat diatasi dengan pemberian cairan elektrolit (oralit) untuk mengganti cairan yang hilang akibat diare dan muntah-muntah.

Kasus Diare II

Seorang ibu datang ke apotek mengeluh sering ke belakang buang air besar 5 kali sehari dengan feses yang cair, merasa lemas dan perut kembung setelah beberapa hari yang lalu rumahnya terkena banjir. pasien di atas maka diberikan terapi sebagai berikut:

 Obat untuk feses yang cair Bekarbon

Komposisi : Activated Charcoal

 Etologi : lingkungan yang kotor karena banjir

 Patofisiologi : masuk angin dan terkontaminasi dengan kuman

Dosis : Dewasa 3-4 tablet 3 kali sehari

Indikasi : Diare dan kembung, ( keracunan makanan). Untuk

mengadsorpsi zat-zat racun (makanan rusak, Terurai oleh kuman-  kuman).

(6)

 Obat untuk dehidrasi Oralit

Komposisi : glukosa anhidrous 4 gram, NaCl 0,7 gram, Na bicarbonat 0,5 gram, CaCl2 0,3 gram

Indikasi : pada pasien muntah

Dosis : larutkan satu bungkus ke dalam 200 ml atau 1 liter air

Kasus Diare III

Bayi, 8 bulan, mengalami diare setelah diberi susu instan. Sebelumnya bayi hanya mendapatkan ASI, karena ibu bekerja maka diganti dengan susu instan. Diare dengan BAB cair, berlemak, tanpa lendir dan darah, kadang disertai muntah ,dengan mata cekung, sangat haus , mulut kering dan merengek bila menangis. Berdasarkan gejala diare di atas maka diberikan terapi sebagai berikut:

 Etologi : setelah diberi susu formula  Patofisiologi : pada kasus intoleransi laktosa

 Air susu ibu merupakan makanan bayi diteruskan, pemberian dengan cara menyusukan secara teratur.

 Pada kasus intoleransi laktosa mungkin diperlukan pengurangan jumlah masukan laktosa dengan pemberian susu formula rendah laktosa atau dengan cara mengencerkan susu formula semula serta menambah kebutuhan nutrient dengan menambah makanan padat. Formula makanan padat diusahakan memenuhi kebutuhan kalori dan protein serta menghidari malabsorpsi disesuaikan dengan  pendapatan kandungan sisa nutrien dalam tinja serta menghidari kandungan tinggi serat, diberikan sebagai bubur susu rendah laktosa, bubur sereal tanpa susu, bubur  beras atau nasi tim rendah serat.

 Terapi rehidrasi oral 5 ml/kg. Larutan rehodrasi oral dibuat dengan melarutkan 1 sendok makan garam dan 8 sendok makan gula dalam 1 liter air. Diminum 1 gelas kecil (200cc) setiap setelah BAB.

. Kasus Diare IV

 Seorang bapak datang ke Apotik dengan keluhan mengalami sakit perut, sering  buang air besar, muntah-muntah dan perut bunyi, sehari sebelunnya bapak ini makan makanan di warung pinngir jalan yang terbuka dan lupa mencuci tangannya.

(7)

Tata Laksana Terapinya

 Obat untuk diare Norit

 Komposisi : Activated Charcoal

 Etologi : karena makanan yang terkontaminasi dan tidak mencuci tangan

 Patofisiologi : makanan yang rusak terurai kuman dan tangan yang kotor

 Dosis : Dewasa 3-4 tablet 3 kali sehari

 Indikasi : Diare dan kembung, ( keracunan makanan). Untuk mengadsorpsi zat-zat racun (makanan rusak, basi, Terurai oleh kuman-kuman).

Obat untuk dehidrasi Oralit

Komposisi : glukosa anhidrous 4 gram, NaCl 0,7 gram, Na bicarbonat 0,5 gram, CaCl2 0,3 gram

Indikasi : pada pasien muntah

Dosis : larutkan satu bungkus ke dalam 200 ml atau 1 liter air

Terapi non farmakologi

Memperhatikan pola hidup sehat dan bersih, seperti selalu menjaga kebersihan makanan dan minuman dari kontaminasi kotoran dan serangga pembawa kuman, menjaga kebersihan lingkungan, membersihkan tangan secara baik sesudah buang air  besar atau menjelang makan atau ketika memegang makanan yang akan dimakan.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini adalah penggunaan terapi diare pada pasien anak di Puskesmas Nguter tahun 2012 untuk diare non spesifik penggunaan Oralit sebanyak 70%, Zink 31% dan

Palmer mendefinisikan kesulitan makan sebagai ketidakmampuan untuk makan atau penolakan makanan tertentu sebagai akibat disfungsi neuromotorik, lesi obstruktif,

Profil informasi terkait obat dan non farmakologi yang diberikan oleh petugas apotek terhadap pasien swamedikasi yang datang dengan keluhan diare pada anak..

Mekanisme dasar yang menyebabkan diare ialah yang pertama gangguan osmotik, akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam

· Diare oleh karena infeksi bakteri invasif menyebabkan mukosa usus rusak, produksi laktase menurun, laktosa dalam makanan tidak dicerna dengan baik,

Status nutrisi membaik, dengan kriteria hasil: nafsu makan meningkat, porsi makanan yang dihabiskan meningkat, diare/konstipasi menurun, bising usus normal (5-20

Pemberian makanan tambahan dapat menyebabkan diare pada bayi yang berusia dibawah 6 bulan karena enzim pencernaan bayi belum dapat berfungsi dengan baik sehingga

Mekanisme dasar yang menyebabkan diare ialah yang pertama gangguan osmotik, akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam