• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELATIHAN AHLI DESAIN TEROWONGAN SDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELATIHAN AHLI DESAIN TEROWONGAN SDA"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

INVESTIGASI

PELATIHAN

AHLI DESAIN TEROWONGAN SDA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

(2)

i

KATA PENGANTAR

Usaha dibidang Jasa konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini bahwa mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih rendah dari yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah ketersediaan tenaga ahli/ terampil dan penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan teknologi.

Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan.

Untuk memenuhi kebutuhan terhadap produk sesuai kualitas standar tersebut, perlu dilakukan berbagai upaya, mulai dari peningkatan kualitas SDM, standar mutu, metode kerja dan lain-lain.

Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang menggeluti perencanaan baik untuk bidang pekerjaan jalan dan jembatan, pekerjaan sumber daya air maupun untuk pekerjaan dibidang bangunan gedung.

Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja dibidang sumber daya air, telah menghasilkan sekitar 130 (seratus Tiga Puluh) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Ahli

Desain Terowongan SDA merupakan salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk

disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam perencanaan konstruksi bidang sumber daya air.

Materi pelatihan pada Jabatan Kerja Ahli Desain Terowongan SDA ini terdiri dari 9 (Sembilan) modul yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja yang menggelutiAhli Desain Terowongan SDA.

Namun penulis menyadari bahwa materi pelatihan ini masih banyak kekurangan khususnya untuk modulPengenalan Survai Dan Investigasi pekerjaan konstruksi Sumber Daya Air. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukkan guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.

Jakarta, Desember 2005

(3)

LEMBAR TUJUAN

JUDUL PELATIHAN : AHLI DESAIN TEROWONGAN SDA

TUJUAN PELATIHAN

A.

Tujuan Umum Pelatihan

Setelah mengikuti pelatihan peserta diharapkan mampu :

Melakukan kegiatan Desain Terowongan, memeriksa dan mengarahkan asisten perencanaan dan juru gambar dalam melakukan kegiatan Desain Terowongan sesuai tahapan Desain, metode Desain dan spesifikasi yang ada dalam kontrak.

B. Tujuan Khusus Pelatihan

Setelah mengikuti pelatihan mampu:

1. Menetapkan Rencana Trase Terowongan

2. Mengkaji dan Menerapkan Data Survai dan Investigasi (Primer & Sekunder) 3. Menentukan Bentuk Bahan Konstruksi dan Dimensi Terowongan dan Bangunan

Pelengkapnya

4. Menyiapkan Gambar Desain Terowongan yang Mengacu Pada Hasil Uji Model Hidrolis Yang Diperlukan

(4)

iii

NOMOR MODUL : TDE. 03

JUDUL MODUL

: PENGENALAN SURVAI DAN INVESTIGASI

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah selesai mengikuti modul ini peserta mampu menjelaskan dan menerapkan hasil survai dan investigasi.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah modul ini diajarkan peserta mampu :

1. Menjelaskan R.T.R.W. Nas/ Prop/ Kab/ Kota dan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air di Wilayah Sungai

2. Menjelaskan hasil survai topografi, survai & investigasi geologi/ geoteknik, survai hidrologi danmodel test.

3. Menjelaskan hasil survai sosial-ekonomi, budaya 4. Menjelaskan hasil survai kesesuaian lahan

(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

LEMBAR TUJUAN ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN AHLI DESAIN TEROWONGAN SDA ... vi

DAFTAR MODUL ... vii

PANDUAN PEMBELAJARAN ... viii

MATERI SERAHAN ... xi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1 – 1 BAB 2 RTRW NASIONAL/ PROPINSI/ KABUPATEN/ KOTA DAN RENCANA

PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH SUNGAI ...2 – 1 ...

4.1 RTRW Nasional/ Propinsi/ Kabupaten/ Kota ... 2 – 1 4.2 Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air Di Wilayah Sungai ... 2 – 1

BAB 3 TOPOGRAFI, HIDROLOGI, GEOLOGI/ GEOTEKNIK

DAN MODEL TEST ... 3 – 1 3.1 Topografi ... 3 – 1 3.1.1 Pemotretan Udara Vertikal ... 3 – 1 3.1.2 Pemotretan Peta Orthofoto ... 3 – 3 3.1.3 Peta Garis Fotogrametris ... 3 – 5 3.1.4 Pemetaan Situasi Terestis Skala 1:5000 ... 3 – 9 3.1.5 Pemetaan Situasi Terestis Skala 1:2000 ... 3 – 11 3.1.6 Pengukuran Sungai dan Lokasi Bendung ... 3 – 15 3.1.7 Pengukuran Trase Saluran Sistem Situasi ... 3 – 17 3.1.8 Pengukuran Trase Saluran Sistem IP ... 3 – 20 3.1.9 Pengukuran Trase Saluran Tersier ... 3 – 22 3.1.10 Pengukuran Situasi Lahan Bangunan Khusus ... 3 – 25 3.2 Hidrologi ... 3 – 27 3.3 Geologi/ Geoteknik ... 3 – 28 3.3.1 Tujuan ... 3 – 28 3.3.2 Ruang Lingkup ... 3 – 28 3.3.3 Tenaga-tenaga Ahli yang Diperlukan ... 3 – 28

(6)

v

3.3.4 Gambar-gambar Tender ... 3 – 30 3.3.5 Informasi Umum untuk Peserta Tender ... 3 – 30 3.3.6 Inspeksi Lapangan ... 3 – 30 3.3.7 Pematokan ... 3 – 31 3.3.8 Program ... 3 – 31 3.3.9 Staf ... 3 – 31 3.3.10 Pemondokan dan Gudang ... 3 – 32 3.3.11 Rincian Volume dan Biaya (Bill of Quantities) ... 3 – 32 3.3.12 Transportasi termasuk Mobilisasi dan Demobilisasi Personil,

Bahan dan Peralatan ... 3 – 32 3.3.13 Peralatan ... 3 – 33 3.3.14 Laboratorium Mekanika Tanah dan Batuan ... 3 – 33 3.3.15 Subkontrak ... 3 – 33 3.3.16 Persyaratan Laporan ... 3 – 34 3.3.16.1. Isi Laporan ... 3 – 35 3.3.16.2. Kesimpulan dan Saran ... 3 – 35 3.3.16.3. Lampiran ... 3 – 35 3.4 Model Test ... 3 – 36 3.4.1 Deskripsi Umum ... 3 – 36 3.4.2 Tujuan ... 3 – 37 3.4.3 Ruang Lingkup ... 3 – 37 3.4.4 Penyelidikan ... 3 – 38 3.4.4.1 Pengumpulan dan Peninjauan Data ... 3 – 38 3.4.4.2 Model Hidraulis ... 3 – 40 3.4.4.3 Penyelidikan Hidraulis dengan Model ... 3 – 44 3.4.5 Jadwal waktu ... 3 – 47 3.4.6 Pengawasan ... 3 – 48 3.4.7 Pelaporan ... 3 – 48

BAB 4 SOSIAL-EKONOMI ADAT DAN BUDAYA ... 4 – 1 BAB 5 KESUBURAN TANAH DAN KESESUAIAN LAHAN ... 5 – 1 DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR GAMBAR

(7)

DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL

PELATIHAN AHLI DESAIN TEROWONGAN SDA

1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Ahli Desain Terowongan SDA (Tunnel Design Engineer) dibakukan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang didalamnya telah ditetapkan unit-unit kompetensi, elemen kompetensi, dan kriteria unjuk kerja sehingga dalam Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA unit-unit tersebut menjadi Tujuan Khusus Pelatihan.

2. Standar Latihan Kerja (SLK) disusun berdasarkan analisis dari masing-masing Unit Kompetensi, Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja yang menghasilkan kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku dari setiap Elemen Kompetensi yang dituangkan dalam bentuk suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut.

3. Untuk mendukung tercapainya tujuan khusus pelatihan tersebut, maka berdasarkan Kurikulum dan Silabus yang ditetapkan dalam SLK, disusun seperangkat modul pelatihan (seperti tercantum dalam Daftar Modul) yang harus menjadi bahan pengajaran dalam pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA.

(8)

vii

DAFTAR MODUL

MODUL NOMOR : TDE. 03

JUDUL : PENGENALAN SURVAI DAN INVESTIGASI

Merupakan salah satu modul dari :

NO. KODE JUDUL

1. TDE. 01 Etika Profesi, Etos Kerja, UU Jasa Konstruksi Dan UU SDA

2. TDE. 02 Sistem Manajemen K3 Dan RKL, RPL

3. TDE. 03 Pengenalan Survai Dan Investigasi

4. TDE. 04 Pengenalan Dokumen Tender Dan Dokumen Kontrak

5. TDE. 05 Pengenalan Manual O & P

6. TDE. 06 Kriteria Desain Terowongan

7. TDE. 07 Perhitungan Desain Terowongan

8. TDE. 08 Metode Menggambar Teknis

(9)

PANDUAN PEMBELAJARAN

PELATIHAN : AHLI DESAIN TEROWONGAN SDA

JUDUL MODUL : PENGENALAN SURVAI DAN INVESTIGASI KETERANGAN KODE MODUL : TDE. 03

DESKRIPSI : Materi ini terutama membahas pengenalan survai dan investigasi di bidang Sumber Daya Air yang meliputi Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional/ Propinsi/ Kabupaten/ Kota, Pengelolaan Sumber Daya Air di Wilayah sungai, Topografi, Hidrologi, Geologi/ Geoteknik dan Model Test, Sosial-Ekonomi, Adat dan Budaya, kesuburan Tanah dan Kesesuaian Lahan.

TEMPAT KEGIATAN : Dalam ruang kelas lengkap dengan fasilitasnya

(10)

ix

KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG

1. CERAMAH : PEMBUKAAN  Menjelaskan Tujuan

Instruksional (TIU & TIK)  Merangsang motivasi peserta

dengan pertanyaan atau pengalamannya dalam penerapan survai dan investigasi

Waktu : 5 menit Bahan : Lembar tujuan

2. CERAMAH : PENDAHULUAN  Gambaran pengenalan survai

dan investigasi

 Menjelaskan pengenalan survai dan investigasi

Waktu : 10 menit Bahan : Materi serahan (bab 1 Pendahuluan)

3. CERAMAH : Pengenalan RTRW Nas/ Prop/ Kab/ Kota dan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air di Wilayah Sungai  Menjelaskan pengenalan

RTRW Nas/ Prop/ Kab/ Kota  Menjelaskan pengenalan

Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air di Wilayah Sungai

Waktu : 30 menit Bahan : Materi serahan (bab 2 RTRW Nas/ Prop/ Kab/ Kota dan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air di Wilayah Sungai)

 Mengikuti penjelasan TIU dan TIK dengan tekun dan aktif

 Mengajukan pertanyaan apabila kurang jelas

 Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif

 Mencatat hal-hal yang perlu

 Mengajukan pertanyaan bila perlu

 Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif

 Mencatat hal-hal yang perlu  Mengajukan pertanyaan bila perlu OHT No. 4 OHT No. 6 s/d 9 OHT No. 10 s/d 11

(11)

KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG

4. CERAMAH : Pengenalan Topografi, Hidrologi, Geologi/ Geoteknik dan Model test  Menjelaskan pengenalan topografi  Menjelaskan pengenalan hidrologi  Menjelaskan pengenalan geologi/ geoteknik  Menjelaskan pengenalan model test Waktu : 115 menit Bahan : Materi serahan (bab 3 Topografi, Hidrologi, Geologi/ Geoteknik dan Model test)

5. CERAMAH : Pengenalan Survai Sosial-Ekonomi, Adat dan Budaya

 Menjelaskan tentang survai sosial-ekonomi, adat dan budaya

Waktu : 10 menit Bahan : Materi serahan

(bab 4 Sosial-Ekonomi, Adat dan Budaya)

6. CERAMAH : Kesuburan Tanah dan Kesesuaian Lahan

 Menjelaskan kesuburan tanah dan kesesuain lahan

Waktu : 10 menit Bahan : Materi serahan (bab 5 Kesuburan Tanah dan Kesesuaian Lahan)

 Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif

 Mencatat hal-hal yang perlu

 Mengajukan pertanyaan bila perlu

 Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif

 Mencatat hal-hal yang perlu

 Mengajukan pertanyaan bila perlu

 Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif

 Mencatat hal-hal yang perlu  Mengajukan pertanyaan bila perlu OHT No. 12 s/d 29 OHT No. 30 s/d 31 OHT No. 32 s/d 33

(12)

xi

MATERI SERAHAN

(13)

BAB 1

PENDAHULUAN

Sebelum dilakukan perencanaan teknis perlu dilakukan survai dan investigasi. Survai dan investigasi yang dibutuhkan untuk perencanaan teknis antara lain : topografi, hidrologi, geologi teknik, model test, sosial-ekonomi, adat dan budaya, kesuburan tanah dan kesesuaian lahan. Sedangkan R.T.R.W. Nasional/ Propinsi/ Kabupaten/ Kota adalah rencana tata ruang wilayah yang disiapkan oleh Bappenas dan Bappeda yang merupakan hasil kesimpulan dari rencana tata ruang masing-masing departemen. Rencana pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai, dilakukan oleh SDA melalui balai-balai SDA wilayah sungai. Untuk itu bila kita hendak menentukan rencana lokasi pengembangan irigasi harus mengacu pada R.T.R.W. Nasional/ Propinsi/ Kabupaten/ Kota dan Rencana Pengelolaan SDA di Wilayah Sungai.

Didalam membuat atau merencanakan suatu peta tata letak/ lay out diperlukan hasil survai topografi atau hasil pengukuran dan penggambaran peta situasi skala 1:5000 dan 1:25.000

Untuk perhitungan stabilitas suatu bangunan air diperlukan hasil survai investigasi geologi teknik dan mekanika tanah. Begitu pula untuk mengetahui kelayakan suatu proyek, disamping data perencanaan teknis diperlukan juga data sosial-ekonomi, adat dan budaya serta data kesuburan tanah, kesesuaian lahan dan lingkungan hidup.

Dengan adanya hal-hal tersebut di atas , sebagai Ahli Perencana Irigasi perlu mengenal kegiatan-kegiatan survai dan investigasi.

(14)

2 - 1

BAB 2

RTRW NASIONAL/ PROPINSI/ KABUPATEN/ KOTA DAN

RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH SUNGAI

2.1 RTRW Nasional/ Propinsi/ Kabupaten/ Kota

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional/ Propinsi/ Kabupaten/ Kota adalah Rencana Tata Ruang yang disiapkan oleh Bappenas dan Bappeda, hasil kumpulan dari Rencana Tata Ruang masing-masing Departemen.

Di dalam peta RTRW terlihat misalnya dari kehutanan, letak hutan lindung, letak hutan produksi, letak perkebunan dan lain-lain. Untuk ini dalam merencanakan lokasi rencana irigasi perlu mengacu pada peta RTRW tersebut.

2.2 Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air Di Wilayah Sungai

Rencana pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai dilakukan oleh Ditjen SDA melalui Balai-Balai SDA Wilayah Sungai di daerah. Di dalam rencana pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai perlu diketahui pemanfaatan air yang sudah ada di sepanjang sungai pada wilayah sungai tersebut.

Sehingga dalam merencanakan lokasi suatu daerah irigasi perlu dipertimbangkan hal tersebut di atas agar dapat berhasil guna dan berdaya guna dan tidak ada yang dirugikan.

(15)

BAB 4

SOSIAL-EKONOMI ADAT DAN BUDAYA

Data sosial-ekonomi, adat dan budaya penting diketahui untuk menentukan layak tidaknya proyek irigasi tersebut.

Data sosial-ekonomi, adat dan budaya sebagian besar dapat dicari pada kantor statistik di kabupaten masing-masing sesuai lokasi proyek.

Data sosial-ekonomi, adapt dan budaya yang diperlukan untuk perencanaan irigasi adalah ;

a) Kebiasaan/ penduduk, agama dan sebagainya

b) Jumlah penduduk (konsumen) tenaga kerja, kepemilikan tanah pertanian (berapa ha tiap petani penggarap)

c) Prosedur kepemilikan tanah

d) Prasarana transportasi darat, laut dan udara e) Pemasaran hasil pertanian

f) Mata pencaharian penduduk g) Sarana komunikasi

h) Pengaruh lingkungan

i) Kondisi ekonomi penduduk sebelum dan sesudah adanya proyek j) Perkiraanbenefit cost ratio atau internal rate of return.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

1. Sub Dit Perencanaan Teknis Direktorat Irigasi I, Direktorat Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan Umum dibantu oleh DHV Cons Eng, Standar Perencanaan Irigasi. CV. Galang Persada Bandung 1986.

(17)

RANGKUMAN

MODUL : PENGENALAN SURVAI DAN INVESTIGASI

BAB 1. Menjelaskan mengenai pentingnya survai dan investigasi yang terdiri dari topografi, hidrologi, geologi teknik, model tes, sosial ekonomi, adat dan budaya.

BAB 2. Menjelaskan mengenai RTRW Nas/ Prop/ Kab/ Kota dan Rencana Pengelolahan Sumber Daya Air diwilayah sungai

BAB 3. * Menjelaskan macam-macam pekerjaan topografi, seperti : a. Pemotretan Udara vertikal

b. Pembuatan Peta ortofoto c. Peta garis foto grametris

d. Pemetaan situasi Teristis skala 1 : 5000 e. Pemetaan situasi Teristis skala 1 : 2000 f. Pengukuran sungai dan lokasi bendung g. Pengukuran trase saluran sistem situasi h. Pengukuran trase saluran sistem IP i. Pengukuran trase saluran tersier

j. Pengukuran situasi lahan bangunan utama / khusus

* Menjelaskan mengenai data hidrologi yang dibutuhkan dalam perencanaan * Menjelaskan mengenai maksud dan tujuan penyelidikan geologi / geoteknik * Menjelaskan mengenai tujuan dan ruang lingkup penyelidikan uji model BAB 4. Menjelaskan mengenai sosial ekonomi adat dan budaya

(18)

SINGKATAN

luas (ha)

lebar perkerasan jalan, tanggul dll. Atau lebar bagian dalam dari bangunan (m atau cm)

titik tetap

batas pembebasan tanah (m atau cm)

lebar dasar (cm) sentimeter

sentimeter persegi detik

elevasi berm (bantaran) elevasi dasar

elevasi jalan atau rel KA

(elevasi pada sumbu/ as jalan atau tepi as rel)

elevasi mercu

elevasi tebing (tanggul) kedalaman air (rencana) (m) hektar hilir kemiringan dasar factor kekasaran (m1/3/dt) (sisi) kanan (sisi) kiri kilometer kilometer persegi liter panjang lengkungan (m) elevasi muka air

elevasi muka tanah meter kemiringan talud A B BM BPT B cm cm2 dt/s EL.B/ bm EL.DS/ bl EL.j/ rl EL.M/ cl EL.T/ bk h ha hi/ds I / s k ka ki km km2 l l MA/WL MT/GL m 1 : m area (ha)

top width of road, dike etc. or internal width of a structure (m or cm) benchmark right of way (m or cm) bed width (cm) centimeter square centimeter second

berm (foreland) level bed level

road or rail level (level in the axis of the road or on the or on top of the rail)

crest level

bank (levee) level

water depth (design) (m) hectare (10,000 m2)

downstream

longitudinal bed slope of a channel roughness factor (m1/3/s) right side left side kilometer square kolimeter liter (m3/1000 or dm3) length of curve (m) water level groundlevel meter

(19)

(1 tegak : m datar)

kemiringan talud sebelah dalam millimeter

millimeter persegi

kemiringan talud sebelah luar meter persegi meter kubik potongan melintang potongan memanjang panjang tangen (m) debit (m3/ dt)

debit banjir periode ulang 5 tahun (m3/dt)

debit per satuan lebar jari-jari (m)

titik akhir lengkung titik mulai lengkung titik potong tengah udik kecepatan (m/dt) tinggi jagaan absis ordinat sudut jari-jari (0) belok ke kiri belok ke kanan

Bidang garis melintang bersama

Badan Koordinasi Survai Tanah dan Laut

titik sifat datar titik trianggulasi

titik potong / alur belokan

mi mm mm2 m0 m2 m3 PL/CS PP/LS PT Q Q5 q r TA TM TP tg ud/us v w/F X Y  UTM BAKOSURTANAL NWP TTG IP (1 vertical : m horizontal) side slope landside millimeter

square millimeter side slope riverside square meter cubic meter cross-section longitudinal section tangent length (m) discharge (m3/s) discharge with 5 % probability of non-exceedence

discharge per unit length radius (m)

end point of curve start point of curve intersection point center upstream velocity (m/dt) freeboard coordinate gridnet (m) coordinate gridnet (m) radial angle (0)

curve to the left curve to the right

Universal Transverse Mercator)

(20)

badan meteorologi & geofisika

pencatatan muka air otomatis

rencana tata ruang wilayah sumber daya air

Pengukur jarak elektronik

BMG

AWLR

RTRW SDA

EDM

Badan Meteorologi & Geofisika

Automatic water level recorder

Water Resources Development

(Electronic Distance Measurement)

(21)

TENAGA AHLI

A. TENAGA AHLI YANG DIPERLUKAN (TIM TOPOGRAFHI) 1. Sarjana Geodesi

2. Sarjana Teknik Sipil 3. Sarjana Muda Geodesi 4. Sarjana Muda Sipil

B. TENAGA AHLI YANG DIPERLUKAN (TIM GEOLOGI / GEOTEKNIK) 1. Sarjana Geologi

2. Sarjana Teknik Sipil 3. Sarjana Muda Geologi 4. Sarjana Muda Sipil 5. Ahli Geofisika (Bila perlu)

C. TENAGA AHLI YANG DIPERLUKAN (TIM HIDROLOGI) 1. Sarjana Sipil (Hidrologi)

2. Sarjana Muda Sipil

D. TENAGA AHLI YANG DIPERLUKAN (TIM MODEL TEST)

1. Sarjana Sipil (Hidrologi) 2. Sarjana Sipil

E. TENAGA AHLI YANG DIPERLUKAN (TIM SOSIAL EKONOMI BUDAYA)

1. Sarjana Ekonomi 2. Sarjana Sosial

F. TENAGA AHLI YANG DIPERLUKAN (TIM KESESUAIAN LAHAN) 1. Sarjana Pertanian

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian bertujuan untuk menganalisis adanya hubungan antara tingkat kesehatan rumah meliputi komponen rumah (langit- langit, dinding, lantai, jendela kamar

Berdasarkan hasil evaluasi penyelenggaraan Diklat Teknis Audit Investigasi Bagi Auditor Kabupaten Banyumas Tahun 2015 yang dilaksanakan di Kantor Diklat Kabupaten Banyumas, dari

Pada aspek perencanaan sebagaimana hasil investigasi yang dilakukan menunjukan perencanaan pembangunan yang ada di desa telah dilakukan tetapi belum maksmal dilihat

Dalam pelaksanaan tindakan pada siklus II yang dilakukan metode/model pembelajaran sama namun harus dilaksanakan dengam lebih baik dan sempurna dari siklus I, berdasarkan

Pendidikan multikultural dalam sistem pendidikan khususnya di pondok pesantren API ASRI Tegalrejo Magelang bukan hanyasekedarkebutuhan santri/ linkungan masyarakat,

Dengan adanya aplikasi belajar bahasa sasak berbasis mobile yang merupakan media pembelajaran nantinya akan mengartikan bahasa Indonesia ke bahasa sasak, maka

Zona anomali gayaberat rendah menunjukkan penurunan rapat massa yang menggambarkan sebagai struktur geologi dangkal bawah permukaan dengan indikasi amblesan tanah, tembusan gas,