• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Tangerang, Mei Tim Penyusun,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Tangerang, Mei Tim Penyusun,"

Copied!
239
0
0

Teks penuh

(1)

••••-•-•

.

•·

.

·.

.

.

.

.

..

.

..·

"

''

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT. atas selesainya penyusunan Profil Kesehatan Kota Tangerang 2016. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan profil ini.

Profil Kesehatan merupakan salah satu media publikasi data dan informasi yang berisi situasi dan kondisi kesehatan yang cukup komprehensif. Profil Kesehatan Kota Tangerang disusun berdasarkan ketersediaan data, informasi, dan indikator kesehatan yang bersumber dari unit teknis di lingkungan Dinas Kesehatan serta institusi lain terkait seperti Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tangerang, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Tangerang, Badan Pusat Statistik Kota Tangerang, dan seluruh rumah sakit pemerintah maupun swasta di Kota Tangerang.

Profil Kesehatan Kota Tangerang ini diharapkan dapat berperan dalam pemantauan dan evaluasi pencapaian hasil pembangunan kesehatan dan hasil kinerja penyelenggaraan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kota Tangerang. Profil Kesehatan Kota Tangerang juga merupakan penyajian yang komprehensif terdiri dari data Derajat Kesehatan, Upaya Kesehatan, Sumber Daya Kesehatan, serta data Umum dan Lingkungan yang berhubungan dengan kesehatan.

Data dan informasi yang ditampilkan dalam Profil Kesehatan Kota Tangerang ini dapat membantu dalam membandingkan capaian pembangunan kesehatan antara satu Kelurahan/Kecamatan dengan Kelurahan/Kecamatan lainnya, mengukur capaian pembangunan kesehatan di Kota Tangerang, serta sebagai dasar untuk perencanaan program pembangunna kesehatan selanjutnya.

Buku Profil Kesehatan Kota Tangerang 2016 ini disajikan dalam bentuk cetakan dan soft copy yang dapat diunduh melalui website

www.dinkes.tangerangkota.go.id. Semoga publikasi ini dapat berguna

bagi semua pihak, baik pemerintah, organisasi profesi, akademisi, sektor swasta, dan masyarakat serta berkontribusi secara positif bagi pembangunan kesehatan di Indonesia. Kritik dan saran kami harapkan sebagai penyempurnaan profil yang akan datang.

Tangerang, Mei 2017

(3)

ii

KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG

Assalamualaikum Wr.Wb.,

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT., karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, Buku Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016 telah dapat tersusun. Selanjutnya pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan kontribusinya sehingga memungkinkan tersusunnya “Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016”.

Terbitnya buku profil ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana untuk memantau dan mengevaluasi pencapaian Visi Dinas Kesehatan Kota Tangerang yaitu “Menjadi Penggerak dalam Mewujudkan Masyarakat Kota Tangerang yang Sehat dan Mandiri” dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Bidang Kesehatan. Selain itu informasi yang ada diharapkan dapat bermanfaat untuk mengevaluasi/menilai kinerja program-program kesehatan yang telah dilaksanakan serta sebagai acuan penyusunan program kesehatan berikutnya, sehingga perencanaan kesehatan yang ada didasarkan pada fakta dan spesifikasi daerah (evidence based).

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Tangerang, Mei 2017 KEPALA DINAS KESEHATAN

KOTA TANGERANG

dr.Hj.LizaPuspadewi,M.Kes. NIP. 19610713 198911 2 001

(4)

3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... SAMBUTAN KEPALA DINAS ... DAFTAR ISI ... DAFTAR LAMPIRAN ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GRAFIK ... Bab I PENDAHULUAN ... i ii iii v xi xii xiv 1 A. Tujuan... 5 B Sistematika Penyajian... 6

Bab II GAMBARAN UMUM KOTA TANGERANG ... 8

A. Keadaan Geografi Kota Tangerang ... 8

B. Kependudukan ... 12

Bab III PEMBANGUNAN KESEHATAN ... 18

A Visi ... 18

B Misi ... 19

C Tujuan dan Sasaran ... 20

D Strategi dan Kebijakan ... E Program-program Pembangunan Kesehatan Tahun 2015 ... 22 25 Bab IV SUMBER DAYA KESEHATAN ... 28

A Sarana Kesehatan ... 28

B Tenaga Kesehatan ... 36

C Pembiayaan Kesehatan ... 46

Bab V SITUASI DERAJAT KESEHATAN ... 48

A Usia Harapan Hidup ... 48

B Kematian (Mortalitas) ... 48

C Angka Kesakitan (Morbiditas) ... 50

D Status Gizi ... 76

Bab VI UPAYA-UPAYA KESEHATAN ... 78

A Pelayanan Kesehatan ... 78

B Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan ... 101

(5)

4

Bab VI PENUTUP ... 115 A Kesimpulan ... 115 B Saran ... 118 LAMPIRAN

Tabel Resume Profil Kesehatan

(6)

5

DAFTAR LAMPIRAN

Resume Resume Profil Kesehatan Kota Tangerang 2016

Tabel 1 Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan

Tabel 2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur

Tabel 3 Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Melek Huruf dan Ijazah Tertinggi yang Diperoleh Menurut Jenis Kelamin Tabel 4 Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan

Puskesmas

Tabel 5 Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, dan Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas

Tabel 6 Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur, Kecamatan Dan Puskesmas

Tabel 7 Kasus Baru TB BTA+, Seluruh Kasus TB pada Anak, dan

Case Notification Rate (CNR) per 100.000 Penduduk

Menurut Janis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas

Tabel 8 Jumlah Kasus dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA+ Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas

Tabel 9 Angka Kesembuhan dan Pengobatan Lengkap TB Paru BTA+ Serta Keberhasilan Pengobatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas

Tabel 10 Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas

Tabel 11 Jumlah Kasus HIV, AIDS, dan Syphilis Menurut Jenis Kelamin

Tabel 12 Persentase Donor Darah Diskrining terhadap HIV Menurut Jenis Kelamin

Tabal 13 Kasus Diare yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas

(7)

6

Tabel 15 Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun dan Cacat Tingkat 2 Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas

Tabel 16 Jumlah Kasus dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut Tipe/Jenis, Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas

Tabel 17 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (Release

from Treatment/RFT) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan,

dan Puskesmas

Tabel 18 Jumlah Kasus AFP (Non Polio) Menurut Kecamatan dan Puskesmas

Tabel 19 Jumlah Kasus Penyakit yang dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas

Tabel 20 Jumlah Kasus Penyakit yang dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas

Tabel 21 Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas

Tabel 22 Kesakitan dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas

Tabel 23 Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas

Tabel 24 Pengukuran Tekanan Darah Penduduk ≥15 Tahun Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas

Tabel 25 Pemeriksaan Obesitas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas

Tabel 26 Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan Metode IVA dan Kanker Payudara dengan Pemeriksaan Klinis (CBE) Menurut Kecamatan dan Puskesmas

Tabel 27 Jumlah Penderita dan Kematian pada KLB Menurut Jenis Kejadian Luar Biasa (KLB)

Tabel 28 Kejadian Luar Biasa (KLB) di Desa/Kelurahan yang Ditangani <24 Jam

(8)

vii

Tabel 29 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan, dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas

Tabel 30 Presentase Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil Menurut Kecamatan dan Puskesmas

Tabel 31 Persentase Cakupan Imunisasi TT pada Wanita Usia Subur Menurut Kecamatan dan Puskesmas

Tabel 32 Jumlah Ibu Hamil yang Mendapatkan Fe1 dan Fe3 Menurut Kecamatan dan Puskesmas

Tabel 33 Jumlah dan Persentase Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Komplikasi Neonatal Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas

Tabel 34 Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, dan Puskesmas

Tabel 35 Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, dan Puskesmas

Tabel 36 Jumlah Peserta KB Baru dan KB Aktif Menurut Kecamatan dan Puskesmas

Tabel 37 Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas

Tabel 38 Cakupan Kunjungan Neonatal Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas

Tabel 39 Jumlah Bayi yang Diberi ASI Eksklusif Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas

Tabel 40 Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas

Tabel 41 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Menurut Kecamatan dan Puskesmas

Tabel 42 Cakupan Imunisasi Hepatitis B <7 Hari dan BCG pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas

Tabel 43 Cakupan Imunisasi DPT-HB/DPT-HB-Hib, Polio, Campak, dan Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas

(9)

8

Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas

Tabel 45 Jumlah Anak 0-23 Bulan Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas

Tabel 46 Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas

Tabel 47 Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas

Tabel 48 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas

Tabel 49 Cakupan Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Siswa SD dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan

Puskesmas

Tabel 50 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Menurut Kecamatan dan Puskesmas

Tabel 51 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Anak SD dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas

Tabel 52 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas

Tabel 53 Cakupan Jaminan Kesehatan Penduduk Menurut Jenis Jaminan dan Jenis Kelamin

Tabel 54 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, dan Kunjungan Gangguan Jiwa di Sarana Pelayanan Kesehatan

Tabel 55 Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit Tabel 56 Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit

Tabel 57 Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Ber-PHBS) Menurut Kecamatan dan Puskesmas Tabel 58 Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan dan

Puskesmas

Tabel 59 Penduduk dengan Akses Berkelanjutan terhadap Air Minum Berkualitas (Layak) menurut Kecamatan dan Puskesmas

(10)

9

Tabel 60 Persentase Kualitas Air Minum di Penyelenggara Air Minum yang Memenuhi Syarat Kesehatan

Tabel 61 Penduduk Dengan Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi yang Layak (Jamban Sehat) Menurut Jenis Jamban, Kecamatan, dan Puskesmas

Tabel 62 Desa Yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

Tabel 63 Persentase Tempat-tempat Umum Memenuhi Syarat Kesehatan menurut Kecamatan dan Puskesmas

Tabel 64 Laporan Cakupan Tempat Pengelolaan Makanan ( TPM ) Sehat

Tabel 65 Tempat Pengelolaan Makanan Dibina dan Diuji Petik Tabel 66 Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin

Tabel 67 Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kepemilikan Tabel 68 Persentase Sarana Kesehatan (Rumah Sakit) dengan

Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat (Gadar ) Level 1 Table 69 Jumlah Posyandu Menurut Strata, Kecamatan, Dan

Puskesmas

Tabel 70 Jumlah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Menurut Kecamatan

Tabel 71 Jumlah Desa Siaga Menurut Kecamatan Tabel 72 Jumlah Tenaga Medis di Fasilitas Kesehatan

Tabel 73 Jumlah Tenaga Keperawatan di Fasilitas Kesehatan Tabel 74 Jumlah Tenaga Kefarmasian di Fasilitas Kesehatan Tabel 75 Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan

Lingkungan Di Fasilitas Kesehatan

Tabel 76 Jumlah Tenaga Gizi di Fasilitas Kesehatan

Tabel 77 Jumlah Tenaga Keterapian Fisik di Fasilitas Kesehatan Tabel 78 Jumlah Tenaga Keteknisian Medis di Fasilitas Kesehatan

(11)

1 0

Tabel 80 Jumlah Tenaga Penunjang/Pendukung Kesehatan di Fasilitas Kesehatan

(12)

1 1

DAFTAR GAMBAR

(13)

Tabel 2.1 Pengembangan Wilayah Administrasi di Kota Tangerang Tahun 1998-2016 ... 10 Tabel 2.2 Luas Wilayah Kecamatan di Kota Tangerang Tahun 2016

... 11 Tabel 2.3 Jarak Antara Ibukota Kecamatan di Kota Tangerang

(dalam Km) ... 12 Tabel 2.4 Jumlah Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk di Kota

Tangerang Tahun 2012-2016 ... 13 Tabel 2.5 Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur di Kota

Tangerang Tahun 2012 – 2016 ... 15 Tabel 4.1 Rasio Posyandu terhadap Jumlah Bayi dan Balita di

Umur di Kota Tangerang Tahun 2016 ... 30 Tabel 4.2 Rasio Puskesmas terhadap Jumlah Penduduk menurut

Kecamatan di Kota Tangerang tahun 2016 ... 32 Tabel 4.3 Jenis dan Jumlah Sarana Kesehatan Dasar Tahun 2016 34 Tabel 4.4 Jenis dan Jumlah Sarana Kesehatan Rujukan di Kota

Tangerang Tahun 2016 ... 35 Tabel 4.5 Penyebaran Tenaga Kesehatan menurut Institusi Kerja

di Kota Tangerang Tahun 2016 ... 37 Tabel 4.6 Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan per 100.000

Penduduk di Kota Tangerang Tahun 2016 ... 39 Tabel 4.7 Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan di Puskesmas

Per 100.000 Penduduk di Kota Tangerang Tahun

Tahun 2016 ... 44 Tabel 4.8 Alokasi Anggaran Kesehatan Kota Tangerang Tahun

Tahun 2012 - 2016 ... 46 Tabel 5.1 Pola Penyakit Terbanyak di Puskesmas Semua Golongan

Umur di Kota Tangerang Tahun 2015-2016 ... 51 Tabel 5.2 Pola Penyakit Penderita Rawat Jalan Rumah Sakit untuk

Semua Golongan Umur di Kota Tangerang Tahun

2015-2016 ... 52 xii

(14)

13

Tabel 5.3 Pola Penyakit Penderita Rawat Inap Rumah Sakit untuk Semua Golongan Umur di Kota Tangerang Tahun

2015-2016 ... 53 Tabel 5.4 Jumlah Penderita Diare, Jumlah Kematian, Prevalensi

Rate dan CFR Penyakit Diare di Kota Tangerang Tahun 2012-2016 ... 57 Tabel 5.5 Angka Kesakitan Penyakit DBD per 100.000 Penduduk

di Kota Tangerang Tahun 2012-2016 ... 68 Tabel 5.6 Status Gizi di Kota Tangerang Tahun 2012-2016 ... 76 Tabel 5.7 Sebaran Status Gizi menurut Kecamatan di Kota

Tangerang Tahun 2016 ... 77 Tabel 6.1 Hasil Kunjungan UKGS ke SD/MI di Kota Tangerang

Tahun 2016 ... 96 Tabel 6.2 Kunjungan Pasien Rawat Jalan Menurut Sarana

Pelayanan Kesehatan di Kota Tangerang Tahun

(15)

14

Grafik 2.1 Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) per Kecamatan

Tahun 2016 ... 14 Grafik 2.2 Tren Angka Ketergantungan Penduduk (Dependency

Ratio) di Kota Tangerang Tahun 2012-2016 ... 16

Grafik 2.3 Komposisi Tingkat Pendidikan Terakhir Penduduk di

Kota Tangerang Tahun 2016 ... 17 Grafik 3.1 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Tangerang 27 Grafik 4.1 Jumlah Kelurahan Siaga menurut Wilayah Kerja

Puskesmas Tahun 2016 ... 28 Grafik 4.2 Perkembangan Jumlah Posyandu menurut Strata

Tahun 2014 - 2016 ... 29 Grafik 4.3 Jenis Tenaga Kesehatan di Kota Tangerang Tahun

2016 ... 38 Grafik 5.1 Perbandingan Usia Harapan Hidup (UHH) Kota

Tangerang Tahun 2011-2016 ... 48 Grafik 5.2 10 Penyakit Penyebab Kematian 0-1 Tahun di Rumah

Sakit di Kota Tangerang Tahun 2016 ... 49 Grafik 5.3 Jumlah Kasus Baru Kusta di Kota Tangerang Tahun

2012-2016... 55 Grafik 5.4 Jumlah Penderita Pneumonia Bayi dan Balita di Kota

Tangerang Tahun 2012-2016 ... 58 Grafik 5.5 Penderita TB Paru BTA (+) yang Diobati, Sembuh, dan

Menjalani Pengobatan Lengkap per Kecamatan di Kota Tangerang Tahun 2016 ... 60 Grafik 5.6 Sebaran Kasus HIV-AIDS di Kota Tangerang Tahun

2005 - 2016 ... 62 Grafik 5.7 Kasus HIV-AIDS berdasarkan Jenis Kelamin di Kota

Tangerang 2016 ... 62 Grafik 5.8 Kasus HIV-AIDS berdasarkan Pekerjaan di Kota

(16)

15

Grafik 5.9 Penemuan Kasus HIV-AIDS berdasarkan Kelompok

Umur di Kota Tangerang Tahun 2016 ... 64 Grafik 5.10 Penemuan Kasus IMS di Kota Tangerang Tahun 2012-

2016 ... 66 Grafik 5.11 Angka Bebas Jentik Nyamuk di Kota Tangerang

Tahun 2012-2016 ... 69 Grafik 5.12 Jumlah Kasus AFP di Kota Tangerang Tahun 2012 –

2016 ... 72 Grafik 6.1 Cakupan Pemeriksaan Ibu Hamil K1 dan K4 di

Puskesmas Kota Tangerang Tahun 2012-2016 ... 79 Grafik 6.2 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Tahun 2012-2016 ... 81 Grafik 6.3 Trend Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi dan

Balita di Kota Tangerang Tahun 2012-2016 ... 83 Grafik 6.4 Persentase Perbandingan Pemakaian Alat Kontrasepsi

KB pada Peserta KB Aktif dan KB Baru di Kota

Tangerang Tahun 2016 ... 92 Grafik 6.5 Persentase Kelurahan UCI di Kota Tangerang Tahun

2012-2016 ... 93 Grafik 6.6 Jumlah Kelurahan UCI (Universal Child Immunization)

Berdasarkan Kecamatan di Kota Tangerang 2012-2016 ... 94 Grafik 6.7 Cakupan Imunisasi Bayi di Kota Tangerang Tahun 2012-

2016 ... 95 Grafik 6.8 Alokasi dan Realisasi Anggaran Pembiayaan Masyarakat

di Kota Tangerang Tahun 2012-2016 ... 103 Grafik 6.9 Presentase Pemanfaatan Puskesmas oleh Masyarakat

di Kota Tangerang tahun 2012-2016 ... 104 Grafik 6.10 Rata-rata Kunjungan Rawat Jalan Puskesmas per Hari

di Kota Tangerang Tahun 2016 ... 105 Grafik 6.11 10 Penyakit Penyebab Kematian di Rumah Sakit di Kota

(17)

16

2016 ... 112 Grafik 6.13 Jumlah Sarana Jamban Memenuhi Syarat Sehat di

(18)

PROFIL KESEHATAN KOTA TANGERANG DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG TAHUN 2016

(19)

rasa sukur, pujian, keyakinan dan sebagainya pada suatu hal di luar

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Tingginya disparitas dan perlunya percepatan peningkatan aksestabilitas pelayanan kesehatan menuntut adanya dukungan sumber daya yang cukup serta arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan yang tepat. Dukungan data dan informasi kesehatan yang akurat, tepat, dan cepat dalam pengelolaan pembangunan kesehatan menjadi penting.

Publikasi data kesehatan yang terakomodir dalam sebuah Profil Kesehatan diperlukan karena dapat digunakan sebagai landasan dalam pengambilan keputusan dalam setiap proses manajemen kesehatan. Selain itu Profil Kesehatan juga merupakan pemenuhan hak terhadap akses informasi dan edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab.

Pada prinsipnya, Aspek-aspek Kesehatan itu mencakup empat segi, diantaranya :

1. Kesehatan fisik terwujud jika sesorang tidak terasa mengeluh sakit atau tidak ada keluhan, serta secara objektif tidak terlihat sakit. Seluruh organ badan berperan normal atau tak alami masalah. 2. Kesehatan mental (jiwa) meliputi 3 komponen, yaitu pikiran,

emosional, serta spiritual. Pikiran sehat tercermin dari cara memikirkan atau jalur pikiran. Emosional sehat tercermin dari kekuatan seorang untuk mengekspresikan emosinya; umpamanya

1 takut, senang, cemas, sedih dan sebagainya.

(20)

BAB I PENDAHULUAN

penduduk Indonesia, pemerintah serta swasta berbarengan.

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016 alam fana ini, yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa. Umpamanya sehat spiritual bisa dipandang dari praktek keagamaan seorang. Dengan pengucapan lain, sehat spiritual yaitu situasi dimana seorang menggerakkan beribadah serta semua aturan-aturan agama yang diyakininya.

3. Kesehatan sosial terwujud jika seorang dapat terkait dengan orang lain atau grup lain dengan cara baik, tiada membedakan ras, suku, agama atau kepercayan, status sosial, ekonomi, politik, dan sama- sama toleransi serta menghormati.

4. Kesehatan dari segi ekonomi tampak apabila seseorang (dewasa) itu produktif, dalam makna memiliki aktivitas yang membuahkan suatu hal yang bisa menyokong pada hidupnya sendiri atau keluarganya dengan cara finansial. Untuk mereka yang belum dewasa (siswa atau mahasiswa) serta umur lanjut (pensiunan), dengan sendirinya batasan ini tak berlaku. Oleh karena itu untuk grup tersebut, yang berlaku yaitu produktif dengan cara sosial, yaitu memiliki aktivitas yang bermanfaat untuk kehidupan mereka kelak, umpamanya berprestasi untuk siswa atau mahasiswa, serta aktivitas sosial, keagamaan, atau servis kemasyarakatan yang lain untuk umur lanjut.

Tujuan kesehatan dalam segala aspek satu diantara maksud nasional yaitu memajukan kesejahteraan bangsa, yang artinya penuhi keperluan dasar manusia yakni, pangan, sandang, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja serta ketenteraman hidup. Maksud pembangunan kesehatan adalah tercapainya kekuatan untuk hidup

sehat untuk tiap-tiap masyarakat, jadi tanggung jawab untuk 2 terwujudnya derajat kesehatan yang maksimal ada di tangan semua

(21)

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016 Untuk periode panjang pembangunan bidang kesehatan diarahkan untuk tercapainya maksud utama seperti berikut :

• Penambahan kekuatan penduduk untuk membantu dalam bidang kesehatan.

• Perbaikan mutu lingkungan hidup yang bisa menanggung kesehatan.

• Penambahan status gizi penduduk.

• Pengurangan kesakitan (morbiditas) serta kematian (mortalitas).

• Pengembangan keluarga sehat sejahtera, dengan semakin diterimanya etika keluarga kecil yang bahagia serta sejahtera. Dasar-dasar pembangunan nasional di bagian kesehatan yaitu seperti berikut :

• Seluruh warga negara memiliki hak memperoleh derajat kesehatan yang maksimal supaya bisa bekerja serta hidup layak sesuai sama dengan martabat manusia.

• Pemerintah serta penduduk bertanggung jawab dalam peliharaan serta mempertinggi derajat kesehatan rakyat.

• Penyelenggaraan usaha kesehatan diatur oleh pemerintah serta dikerjakan dengan cara cocok serta seimbang oleh pemerintah serta penduduk.

Sejak terbitnya Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional, perjalanan sosilalisasi dan advokasi yang mendorong pelaksanaan

pengarusutamaan gender dalam pembangunan yang diterjemahkan 3 dalam kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sangat dinamis.

(22)

BAB I PENDAHULUAN

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016 dokumen perencanaan sampai gender budget statement (Pernyataan Anggaran Responsif Gender). Upaya-upaya tersebut dilakukan dalam rangka mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender. Pengarusutamaan gender adalah salah satu strategi pembangunan yang dilakukan untuk mencapai kesetaraan gender melalui pengintegrasian permasalahan, aspirasi, kebutuhan, dan permasalahan perempuan dan laki-laki harus dimasukkan ke dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dari seluruh kebijakan, program, proyek dan kegiatan di berbagai bidang kehidupan dan pembangunan.

Terkait dengan isu pengarusutamaan gender dalam pembangunan nasional khususnya bidang kesehatan, maka Profil Kesehatan sebagai sumber informasi kesehatan dalam mengukur (evaluasi) kinerja pembangunan kesehatan dan sumber informasi dalam pengambilan keputusan (kebijakan atau perencanaan) ini dibuat dengan format baru menggunakan data terpilah menurut jenis kelamin. Penyediaan data terpilah dibutuhkan untuk memperoleh informasi pembuka wawasan yang dapat menggambarkan kondisi, kebutuhan, persoalan yang dihadapi perempuan dan laki-laki terkait dengan akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat dalam pembangunan (kesehatan) serta memudahkan dalam proses perencanaan dan penganggaran program dan kegiatan pembangunan.

(23)

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016

A. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Profil Kesehatan Kota Tangerang bertujuan untuk memberikan gambaran kesehatan menyeluruh di wilayah Kota Tangerang, dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna.

2. Tujuan Khusus

a. Diperolehnya gambaran umum Kota Tangerang meliputi data keadaan geografi, kependudukan dan data sosial ekonomi. b. Diperolehnya data dan informasi tentang status kesehatan

masyarakat di Kota Tangerang.

c. Diperolehnya data mengenai visi, misi, tujuan dan program- program yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Kota Tangerang dalam pembangunan kesehatan Kota Tangerang. d. Diperolehnya data mengenai hasil-hasil pembangunan

kesehatan yang mencakup Angka Harapan Hidup (AHH) Kota Tangerang, Angka Kematian (Mortalitas), Angka Kesakitan (Morbiditas) dan Status Gizi.

e. Diperolehnya data mengenai upaya-upaya kesehatan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Kota Tangerang melalui upaya pelayanan kesehatan, kesehatan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.

f. Diperolehnya data mengenai sumber daya pembangunan bidang kesehatan meliputi fasilitas dan sarana kesehatan,

5 tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.

(24)

BAB I PENDAHULUAN

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016 g. Diperolehnya data dan informasi sebagai alat untuk

pemantauan (monitoring) dan penilaian/evaluasi tahunan program-program kesehatan di Kota Tangerang.

h. Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan oleh berbagai sistem pencatatan dan pelaporan yang ada di Puskesmas, Rumah Sakit dan Unit-unit kesehatan lainnya yang ada di Kota Tangerang.

i. Tersedianya alat untuk memacu penyempurnaan sistem pencatatan dan pelaporan.

B. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Untuk mendukung penyajian informasi kesehatan yang memadai sehingga dapat tercapai pemantauan terhadap upaya kesehatan yang telah dilaksanakan, maka disusunlah profil kesehatan dengan sistimatika penyajian sebagai berikut :

• Bab I : Pendahuluan

Pada bab ini akan dibahas latar belakang penyusunan profil, tujuan penyusunan profil dan sistematika penyajiannya.

• Bab II : Gambaran Umum Kota Tangerang

Bab ini akan menyajikan tentang gambaran umum Kota Tangerang yang meliputi: keadaan geografi, kependudukan, dan sosial ekonomi.

• Bab III : Pembangunan Kesehatan Kota Tangerang 6

Bab ini akan membahas visi, misi, tujuan dan program- program yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Kota

(25)

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016 Tangerang dalam pembangunan kesehatan Kota Tangerang tahun 2016.

• Bab IV : Situasi Sumber Daya Kesehatan

Bab ini menguraikan tentang sumber daya pembangunan bidang kesehatan sampai dengan tahun 2016 meliputi keadaan tenaga, sarana kesehatan dan pembiayaan kesehatan.

• Bab V : Situasi Derajat Kesehatan

Bab ini membahas mengenai hasil-hasil pembangunan kesehatan sampai dengan tahun 2016 yang mencakup berbagai indikator, seperti Angka Harapan Hidup (AHH), Angka Kematian (Mortalitas), Angka Kesakitan (Morbiditas) dan Status Gizi.

• BAB VI : Situasi Upaya Kesehatan

Bab ini akan membahas tentang upaya-upaya kesehatan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Kota Tangerang pada tahun 2016, meliputi pencapaian pelayanan kesehatan, kesehatan lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat.

• BAB VII : Kesimpulan.

• Lampiran : Berisi 81 tabel data kesehatan yang terkait kesehatan yang responsif gender.

(26)

DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG TAHUN 2016 PROFIL KESEHATAN KOTA TANGERANG

(27)

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016

BA

BA

B

B I

I

I

I

GAMBARAN

G

U

AM

M

B

U

AR

M

AN

K

U

O

M

T

UM

A

K

T

O

A

TA

N

T

G

AN

E

G

R

E

A

RA

N

N

G

G

A. KEADAAN GEOGRAFI KOTA TANGERANG

1. Luas dan batas wilayah

Kota Tangerang merupakan salah satu Kota dari delapan Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Banten. Letak geografis Kota Tangerang terletak antara 6°6’ - 6°13’ Lintang Selatan dan 106°36’ - 106°42’ Bujur Timur dengan batas wilayah:

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Teluk Naga, dan Kecamatan Sepatan Kabupaten Tangerang.

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Curug, Kecamatan Serpong, dan Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan.

Sebelah Timur : Berbatasan dengan Propinsi DKI Jakarta. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Pasar Kemis

dan Cikupa Kabupaten Tangerang.

Letak Kota Tangerang sangat strategis karena berada di antara Ibukota Negara DKI Jakarta dan Kabupaten Tangerang. Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 13 Tahun 1976 tentang Pengembangan Jabotabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi), Kota Tangerang merupakan salah satu daerah penyangga Ibukota Negara DKI Jakarta.

Berdasarkan data Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang tahun 2016, luas wilayah Kota Tangerang sebesar +164,55 km² (termasuk Bandara Sukarno Hatta

seluas 19,69 km²) yang berjarak ±60 km dari Ibukota Provinsi Banten 8 dan berjarak 27 km dari DKI Jakarta.

(28)

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA TANGERANG

Gambar 2.1

Peta Wilayah Kota Tangerang Tahun 2016

Sumber : Dinkes Kota Tangerang, 2016

2. Wilayah Administrasi

Sejak berdirinya Kota Tangerang pada tanggal 28 Februari 1993, telah terjadi pengembangan pada tahun 1998 sampai dengan tahun 2016 sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini :

(29)

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016

Tabel 2.1

Pengembangan Wilayah Administrasi di Kota Tangerang Tahun 1998 – 2016

Tahun Kecamatan Kelurahan RW RT

1998 – 2006 13 104 772 3.623 2007 13 104 937 4.531 2008 13 104 931 4.587 2009 13 104 949 4.652 2010 13 104 960 4.721 2011-2012 13 104 965 4.768 2013 13 104 970 4.820 2014 13 104 991 4.875 2015 13 104 990 5.000 2016 13 104 990 5.000

Sumber : Disdukcapil Kota Tangerang, 2016

Jumlah Kecamatan yang ada di kota Tangerang sampai dengan tahun 2016 ada sebanyak 13 kecamatan. Tabel dibawah ini akan memaparkan nama-nama kecamatan beserta luas wilayahnya. Kecamatan yang memiliki luas wilayah terluas adalah Kecamatan Pinang sebesar 21,59 km2 .

Diantara 13 Kecamatan yang ada, Kecamatan Larangan merupakan Kecamatan terjauh dari ibukota Tangerang (sekitar 14 km) dan Kecamatan Tangerang merupakan Kecamatan terdekat dari ibukota Tangerang.

(30)

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA TANGERANG

Tabel 2.2

Luas Wilayah Kecamatan di Kota Tangerang Tahun 2016

No Nama Kecamatan Luas Wilayah (km2) Jumlah Kelurahan RW RT 1 Ciledug 8,77 8 104 399 2 Larangan 9,40 8 90 426 3 Karang Tengah 10,47 7 74 361 4 Cipondoh 17,91 10 100 612 5 Pinang 21,59 11 77 464 6 Tangerang 15,79 8 79 404 7 Karawaci 13,48 16 127 534 8 Jatiuwung 14,41 6 41 225 9 Cibodas 9,61 6 90 471 10 Periuk 9,54 5 71 435 11 Batuceper 11,58 7 47 231 12 Neglasari 16,08 7 49 239 13 Benda 5,92 5 41 199 Total (Km2) 164,55 104 990 5.000

Sumber : Disdukcapil Kota Tangerang, 2016

Dibawah ini adalah tabel jarak antar Kecamatan yang ada di Kota Tangerang, Jarak yang paling jauh antar Kecamatan adalah antara Kecamatan Larangan dengan Kecamatan Benda yaitu sekitar 21 km dan jarak paling dekat antara Kecamatan adalah antara Kecamatan Cibodas dengan Kecamatan Jatiuwung yaitu sekitar 1 km.

(31)

Tabel 2.3

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016

Jarak Antara Ibukota Kecamatan di Kota Tangerang (dalam Km)

KECAMATAN Cil e d ug L a ra n g a n K arang Te n g a h Ci p o n d oh P in a ng T a n g erang K ara w aci Ci b o d a s Jati u w u n g P eri u k N e g las a ri B atucep e r B e n da Ciledug 3 4 5 7 11 12 15 17 15 13 15 18 Larangan 3 3 8 10 14 15 18 20 18 16 18 21 Karang Tengah 4 3 6 8 12 13 16 18 16 14 11 14 Cipondoh 5 8 6 4 6 9 10 12 10 8 3 6 Pinang 7 10 8 4 7 4 3 5 3 9 11 14 Tangerang 11 14 12 6 7 4 5 6 4 2 4 7 Karawaci 12 15 13 9 4 4 2 4 6 6 8 11 Cibodas 15 18 16 10 3 6 2 1 5 8 10 13 Jatiuwung 17 20 18 12 5 7 4 1 3 9 10 14 Periuk 15 18 16 10 3 4 6 5 3 4 8 11 Neglasari 13 16 14 8 9 2 6 8 9 4 4 7 Batuceper 15 18 11 3 11 4 8 10 11 8 4 3 Benda 18 21 14 6 14 7 11 13 14 11 7 3

Sumber : BPS Kota Tangerang, 2013

B. KEPENDUDUKAN

1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk

Berdasarkan data proyeksi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangerang, total penduduk Kota Tangerang Tahun 2016 tercatat 1.921.940 jiwa. Dari jumlah tersebut terdiri dari 980.009 jiwa laki-laki (50,99%) dan 941.931 jiwa perempuan (49,01%) dengan rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) pada tahun 2016 sebesar 104,04. Data ini menunjukkan bahwa diantara 100 penduduk berjenis kelamin perempuan terdapat sekitar 104 penduduk berjenis kelamin

laki-laki. Meskipun jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada 12

(32)

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA TANGERANG

Tabel 2.4

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016 jumlah penduduk perempuan, namun perbandingannya hanya 1:1.

(33)

Tabel 2.5

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016

Jumlah Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk di Kota Tangerang Tahun 2012-2016

Tahun Jumlah Penduduk (jiwa) Kepadatan (jiwa/km2) 2016 1.921.940 11.680 2015 1.831.511 11.130 2014 (BPS) 1.982.132 12.046 2013 (BPS) 1.952.396 11.861 2012 (BPS) 1.918.556 11.659

Sumber data : BPS dan Disdukcapil Kota Tangerang, 2016

Berdasarkan jumlah penduduk, Kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Kecamatan Cipondoh yaitu sebanyak 218.080 jiwa, sementara itu Kecamatan Benda adalah kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit yaitu sebanyak 83. 270 jiwa. Jika munurut kepadatan penduduk, kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi adalah Kecamatan Cibodas yaitu sebesar 17.688,97 jiwa/km2, dan kecamatan dengan kepadatan

penduduk terendah adalah Kecamatan Neglasari yaitu sebesar 7.742, 54 jiwa/km2. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di tabel 1 pada lampiran

Profil Kesehatan.

(34)

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA TANGERANG

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016

2. Laju Pertumbuhan Penduduk

Grafik 2.1

Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) per Kecamatan Thn 2016

Sumber: Disdukcapil Kota Tangerang, 2016

Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) di Kota Tangerang tahun 2015-2016 menurut data Disdukcapil Kota Tangerang yaitu 7,03. Terlihat pada grafik 2.1 bahwa Kecamatan Jatiuwung merupakan Kecamatan yang mempunyai LPP tertinggi yaitu 8,7 sedangkan Kecamatan Karang Tengah merupakan Kecamatan yang mempunyai LPP paling rendah yaitu 5,92.

3. Jumlah Rumah Tangga

Berdasarkan data Disdukcapil Kota Tangerang tahun 2016, jumlah rumah tangga di Kota Tangerang ada sebanyak 609.114 rumah

14 tangga, dengan rata-rata 3 jiwa per rumah tangga (tabel 1 lampiran

(35)

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016 Cipondoh, yaitu sebanyak 67.073 rumah tangga, dan Kecamatan dengan jumlah rumah tangga terendah adalah Kecamatan Benda sebanyak 25.164 rumah tangga.

4. Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur

Jumlah penduduk menurut kelompok umur sangat bermanfaat sebagai masukan perencanaan pembangunan antara lain sebagai informasi awal untuk antisipasi penyediaan berbagai fasilitas pendidikan, kesehatan dan lapangan pekerjaan. Distribusi jumlah penduduk menurut kelompok umur dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.5

Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur di Kota Tangerang Tahun 2012– 2016 TAHUN UMUR 2012 (BPS) 2013 (BPS) 2014 (BPS) 2015 2016 0 – 4h 189.685 200.251 228.986 211.557 241.396 5 - 14 Th 301.055 302.441 320.709 241.293 265.389 15 – 44 Th 1.100.327 1.105.233 1.065.147 972.692 1.062.472 45 – 64 Th 285.934 301.528 301.086 354.955 291.942 > 65 Th 41.555 42.943 66.203 51.014 60.741 JUMLAH 1.918.556 1.952.396 1.982.132 1.831.511 1.921.940

Sumber : BPS dan Disdukcapil Kota Tangerang, 2016

Jumlah penduduk menurut kelompok umur juga diperlukan untuk

melihat besarnya rasio ketergantungan penduduk sebagai gambaran 15 perbandingan antar penduduk usia tidak produktif (0-14 tahun - >65

(36)

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA TANGERANG

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016 Angka Ketergantungan Penduduk. Angka Beban Tanggungan (Dependancy Ratio) di Kota Tangerang pada tahun 2016 sebesar 41,90%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik sebagai berikut.

Grafik 2.2

Tren Angka Ketergantungan Penduduk (Dependency Ratio) di Kota Tangerang Tahun 2012 – 2016

Sumber : BPS dan Disdukcapil Kota Tangerang, 2016

5. Tingkat Penghunian Rumah dan Besarnya Keluarga

Jumlah penduduk Kota Tangerang pada tahun 2016 sebesar 1.921.940 jiwa dengan jumlah Rumah Tangga sebanyak 609.114 maka di Kota Tangerang pada tahun 2016 rata-rata ada 3 jiwa per rumah tangga.

6. Komposisi Penduduk menurut Pendidikan

Berdasarkan data dari Disdukcapil Kota Tangerang tahun 2016, 16 tingkat pendidikan terakhir penduduk di Kota Tangerang rata-rata

(37)

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016 berada pada jenjang SMA/sederajat yaitu sebesar 39,16% dari total penduduk, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Grafik 2.3

Komposisi Tingkat Pendidikan Terakhir Penduduk di Kota Tangerang Tahun 2016

Sumber: Disdukcapil Kota Tangerang, 2016

(38)

PROFIL KESEHATAN KOTA TANGERANG DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG TAHUN 2016

(39)

rasa memiliki masyarakat atas hasil-hasil pembangunan juga

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016

PEMBANGUNAN KESEHATAN

PEMBANGUNAN KESEHATAN

A. VISI

Dengan adanya otonomi daerah, Pemerintah Kota Tangerang dalam memantau urusan kesehatan pada pelaksanaanya melibatkan Dinas Kesehatan Kota Tangerang. Pembangunan kesehatan juga harus selaras dengan apa yang menjadi target-target pembangunan kesehatan nasional yang dalam pelaksanaanya dilakukan oleh Kementrian Kesehatan RI. Keselarasaan tersebut sangat penting karena mekanisme penyelenggaraan pemerintahan adalah otonomi dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Oleh karena itu sebagai institusi pemerintahan, perumusan Visi Dinas Kesehatan Kota Tangerang mengacu pada pembangunan kesehatan Kota Tangerang. Pemerintah Kota Tangerang telah menetapkan visi dan misi kesehatan 2014-2018 yang merupakan penjabaran dari visi Walikota Tangerang, yaitu :

Latar belakang dan makna visi tersebut adalah bahwa dalam mewujudkan suksesnya pembangunan setidaknya terdapat dua komponen yaitu pemerintah dan masyarakat. Selama ini terdapat kesan bahwa pelaksanaan pembangunan merupakan kewajiban pemerintah dan masyarakat hanya sebagai objek pembangunan. Hal ini membawa konsekuensi tujuan pembangunan tidak tercapai dengan optimal

karena pemerintah memiliki berbagai keterbatasan antara lain sumber 18 dana dan sumber daya manusia. Disamping itu akan mengakibatkan

(40)

BAB III PEMBANGUNAN KESEHATAN

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016 berkurang. Oleh karena itu pelaksanaan pembangunan saat ini menempatkan pemerintah sebagai fasilitator pembangunan bukan lagi penguasa dan mendorong partisipasi aktif konstruktif masyarakat.

Pemberdayaan masyarakat menjadi fokus karena potensi yang ada pada masyarakat sangat besar. Demikian pula pembangunan kesehatan, meletakkan masyarakat sebagai subyek pembangunan bukan lagi objek sehingga kemandirian masyarakat untuk hidup sehat merupakan cita-cita yang akan diwujudkan.

Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat adalah suatu kondisi dimana masyarakat menyadari, mau, dan mampu untuk mengenali, mencegah, dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat bebas dari gangguan kesehatan, baik yang disebabkan karena penyakit termasuk gangguan kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan serta perilaku yang tidak mendukung untuk hidup sehat.

B. MISI

Misi adalah adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan diatas maka perlu ditetapkan misi yang merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

Dalam rangka perumusan Misi Dinas Kesehatan Kota Tangerang secara umum, misi Kota Tangerang dapat diartikan sebagai suatu hal yang harus dilaksanakan agar Visi Kota Tangerang dapat direalisasikan dengan baik. Berdasarkan pada rumusan Visi Kota

19 Tangerang 2014-2018 tersebut, maka misi yang akan dilaksanakan

(41)

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016 a) Mewujudkan tata kelola kelembagaan yang berkualitas dan

sumberdaya aparatur yang professional.

b) Mewujudkan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas.

c) Mewujudkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan yang efektif berbasis lingkungan dan masyarakat.

d) Meningkatkan kesadaran dan perilaku masyrakat dalam mewujudkan keluarga sehat.

Dengan kewenangan yang dimiliki, maka Dinas Kesehatan kota Tangerang mengemban misi untuk mencapai visi melalui berbagai upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan baik secara promotif,

preventif, kuratif dan rehabilitatif yang berorientasi kepada kebutuhan

masyarakat. Untuk itu pembinaan yang berorientasi internal berupa pembinaan operasional dan fasilitas kesehatan menjadi sangat penting. Disamping itu upaya yang berorientasi eksternal berupa pembinaan dan pemberdayaan partisipasi masyarakat juga sangat penting.

C. TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan dalam hal ini merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yaitu sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahunan. Sedangkan sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai, serta dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan.

(42)

BAB III PEMBANGUNAN KESEHATAN

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016 Adapun tujuan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2014- 2018 adalah sebagai berikut.

1. Meningkatkan Kinerja Kelembagaan.

2. Meningkatkan Ketersediaan, Mutu dan Pengawasan Obat, Perbekalan Kesehatan dan Makanan.

3. Meningkatkan Akses dan Mutu Pelayanan Sarana dan Prasarana Kesehatan.

4. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Individu, Keluarga dan Masyarakat.

5. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin. 6. Meningkatkan Manajemen Pelayanan Kesehatan.

7. Meningkatkan Kesehatan Lingkungan. 8. Meningkatkan Pengendalian Penyakit.

Sedangkan Sasaran Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2014-2018 adalah sebagai berikut.

1. Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Pelayanan Administrasi Perkantoran.

2. Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Sarana dan Prasarana Kerja.

3. Meningkatnya Kualitas SDM Aparatur.

4. Meningkatnya Kualitas Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Program, Kegiatan dan Keuangan SKPD.

5. Meningkatnya Kecukupan dan Kualitas Obat dan Perbekalan 21 Kesehatan.

(43)

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016 7. Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Sarana dan Prasarana

Kesehatan.

8. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Masyarakat. 9. Meningkatnya Perilaku Hidup Sehat Masyarakat. 10. Meningkatnya Gizi Keluarga dan Masyarakat.

11. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Individu dan Keluarga. 12. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Ibu.

13. Meningkatnya Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin.

14. Meningkatnya Mutu Manajemen Pelayanan Kesehatan. 15. Meningkatnya Kualitas Kesehatan Lingkungan.

16. Menurunnya Penyakit Menular.

D. STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan maka diperlukan strategi sebagai suatu landasan tindak lanjut untuk mencapai tujuan dan sasaran serta merespon isu strategis. Kebijakan adalah arah atau tindakan yang diambil oleh pemerintah daerah untuk mencapai tujuan. Berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi yang telah ditetapkan maka dirumuskanlah suatu kebijakan.

Pada periode tahun 2014-2018, Dinas Kesehatan Kota Tangerang menetapkan strategi sebagai berikut.

22 1. Pemantapan Tata Kerja dan Pelayanan Kelembagaan.

(44)

BAB III PEMBANGUNAN KESEHATAN

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016 3. Pemantapan Disiplin dan Kualitas SDM Aparatur.

4. Pemantapan Kualitas Pengelolaan Program, Kegiatan dan Keuangan SKPD.

5. Peningkatan Ketersediaan dan Mutu Obat dan Perbekalan Kesehatan.

6. Peningkatan Pengawasan Obat, Makanan dan Bahan Berbahaya.

7. Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Kesehatan di Dinas Kesehatan dan UPTD.

8. Peningkatan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas.

9. Peningkatan Perilaku Hidup Sehat di Masyarakat dan Institusi. 10. Peningkatan Status Gizi pada Keluarga dan Masyarakat. 11. Peningkatan Kesehatan Individu dan Keluarga.

12. Peningkatan Kesehatan Ibu.

13. Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin.

14. Pemantapan dan Pemeliharaan Manajemen Pelayanan Kesehatan.

15. Pemeliharaan dan Pengawasan Kesehatan Lingkungan. 16. Pemantapan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit.

(45)

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016 Adapun strategi yang diterapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang tahun 2014-2018 adalah sebagai berikut.

1. Meningkatkan Pengelolaan dan Pelayanan Administrasi Perkantoran.

2. Meningkatkan Kapasitas Sarana dan Prasarana Kerja.

3. Meningkatkan Disiplin dan Kemampuan Teknis SDM Aparatur. 4. Meningkatan Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi

Program, Kegiatan dan Keuangan SKPD.

5. Meningkatkan Pengelolaan Obat dan Perbekalan Kesehatan. 6. Meningkatkan Pengawasan Obat, Makanan dan Bahan

Berbahaya.

7. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan kepada Masyarakat.

8. Meningkatkan pemerataan kualitas Pelayanan Kesehatan kepada Individu, Keluarga dan Masyarakat.

9. Meningkakan kesadaran gizi keluarga, khususnya pada ibu hamil, bayi, balita dan usia produktif.

10. Meningkatkan pelayanan keselamatan ibu dan anak.

11. Meningkatkan pelayanan kesehatan pada remaja dan lansia. 12. Meningkatkan kerjasama lintas sektor dan partisipasi

masyarakat dalam promosi kesehatan serta pemberdayaan masyarakat.

17. Meningkatkan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin.

24 18. Mengelola dan Meningkatkan Kualitas Manajemen Pelayanan

(46)

BAB III PEMBANGUNAN KESEHATAN

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016 19. Meningkatkan Pengawasan Kualitas Air dan Lingkungan.

20. Meningkatkan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit.

E. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN

TAHUN 2016

Program Pembangunan Kesehatan yang dilaksanakan dalam rangka mencapai Masyarakat Kota Tangerang yang Sehat secara Mandiri berupa :

I. Upaya Kesehatan Wajib, meliputi :

1. Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB; 2. Perbaikan Gizi;

3. Promosi Kesehatan;

4. Pemberantasan Penyakit Menular; 5. Kesehatan Lingkungan;

6. Pengobatan.

II. Upaya Kesehatan Pengembangan

Dilaksanakan di Kota Tangerang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat, meliputi :

1. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat; 2. Upaya Kesehatan Sekolah;

3. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut;

4. Upaya Kesehatan Jiwa; 25

5. Upaya Kesehatan Kerja; 6. Upaya Kesehatan Olah Raga;

(47)

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016 7. Upaya Kesehatan Mata;

8. Upaya Kesehatan Usia Lanjut; 9. Upaya Kesehatan Reproduksi;

10. Upaya Pengawasan Obat dan Makanan;

11. Upaya pembinaan dan Pengendalian Pelayanan Kesehatan Swasta;

12. Upaya Pembinaan dan pengawasan Pengobatan Tradisional.

III. Upaya Pelayanan Penunjang

Dalam hal ini, pelayanan penunjang merupakan penunjang bagi upaya wajib dan pengembangan , yaitu :

1. Labkesda meliputi Laboratorium Lingkungan, Laboratorium Gizi dan Laboratorium medis atau klinis;

2. Pencatatan dan Pelaporan (Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan).

Dalam mendukung program pembangunan kesehatan di Kota Tangerang pada tahun 2016, pelaksanaannya di tangani oleh Sekretariat yang membawahi 3 Sub Bagian, 4 Bidang yang dibantu 12 Seksi serta 36 UPTD.

Adapun Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Tangerang sesuai Peraturan Walikota Kota Tangerang Nomor 63 Tahun 2016 tentang “Organisasi Perangkat Daerah” dapat dilihat melalui grafik di bawah ini.

(48)

BAB III PEMBANGUNAN KESEHATAN

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016

Grafik 3.1

Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Tangerang

KEPALA DINAS

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SUB. BAG UMUM & KEPEG.

SEKRETARIAT SUB. BAG KEUANGAN SUB. BAG PERENCANA BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT SIE. KESEHATAN KELUARGA BIDANG PELAYANAN KESEHATAN SIE. PELAYANAN KESEHATAN PRIMER &

TRADISIONAL BIDANG PENCEGAHAN & PENGENDALIAN PENYAKIT SIE. PENCEGAHAN & PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR BIDANG SUMBER DAYA KESEHATAN

SIE. PEMBIAYAAN & JAMINAN KESEHATAN SIE. GIZI MASYARAKAT SIE. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN SIE. SURVEILANS, IMUNISASIASI & KRISIS

KESEHATAN

SIE. SUMBER DAYA MANUSIA & SARANA

KESEHATAN SIE. KESEHATAN LINGKUANGAN & PENYEHATAN PANGAN SIE. KEFARMASIAN & PERBEKALAN KESEHATAN SIE. PENCEGAHAN PENYAKIT TIDAK MENULAR &

KESEHATAN JIWA

SIE. PROMOSI KESEHATAN &

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, KESEHATAN KERJA &

OLAH RAGA

UPTD PUSKESMAS, INSTALASI FARMASI, LABKESDA & KESDA

(49)

DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG TAHUN 2016 PROFIL KESEHATAN KOTA TANGERANG

(50)

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016

BA

B

B

AB

IV

IV

SUMBER

S

D

UM

A

B

Y

E

A

R D

K

A

E

YA

S

K

E

E

H

SE

A

H

T

A

A

TA

N

N

A. SARANA KESEHATAN

1. Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)

Dalam rangka menggerakan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat dilakukan penggerakan dan pengembangan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), dengan melakukan kegiatan-kegiatan seperti Kelurahan Siaga dan Posyandu.

1.1 Kelurahan Siaga

Jumlah Kelurahan Siaga di Kota Tangerang pada tahun 2016 sebanyak 104 Kelurahan siaga pratama atau 100%. Pengembangan Kelurahan Siaga dari tahun ke tahun dilaksanakan di semua wilayah kerja Puskesmas yang ada di Wilayah Kota Tangerang.

Grafik 4.1

Jumlah Kelurahan Siaga menurut Wilayah Kerja Puskesmas Tahun 2016

28

(51)

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016

1.2 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)

Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai srategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. Selain itu posyandu juga sebagai pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana (KB) yang dikelola dan diselenggarakan dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian status kesehatan yang baik.

Kinerja dari Posyandu juga dapat dijadikan sebagai salah satu indikator untuk menilai besarnya peran serta masyarakat dalam meningkatkan kesehatan.

Jumlah Posyandu di Kota Tangerang pada tahun 2016 sebanyak 1.075 Posyandu, yang terdiri dari 6 Posyandu Pratama (0,56%), 609 Posyandu Madya (56,65%), 428 Posyandu Purnama (39,81%) dan 32 Posyandu Mandiri (2,98%). Jumlahnya sama seperti dengan tahun 2015 yaitu 1.075 Posyandu.

Grafik 4.2

Perkembangan Jumlah Posyandu menurut Strata Tahun 2014 - 2016 700 600 500 400 300 200 2014 2015 2016 100 0

Pratama Madya Purnama Mandiri

(52)

BAB IV SUMBER DAYA KESEHATAN

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016 BALITA 1 CILEDUG 105 17.782 1 : 169 2 LARANGAN 105 19.848 1 : 189 KARANG 3 68 14.919 1 : 219 TENGAH 4 CIPONDOH 100 27.391 1 : 273 5 PINANG 97 22.489 1 : 231 6 TANGERANG 75 22.108 1 : 294 7 KARAWACI 132 24.689 1 : 187

Cakupan Posyandu aktif di Kota Tangerang pada tahun 2016 adalah 100% dari jumlah seluruh Posyandu yang ada. Posyandu aktif adalah Posyandu yang melaksanakan kegiatan hari buka dengan frekuensi lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader yang bertugas sebanyak 5 orang atau lebih, dan cakupan utama (KIA, KB, Gizi, imunisasi dan penggulangan Diare) berjalan setiap bulan.

Rasio Posyandu terhadap kelurahan di Kota Tangerang tahun 2016 adalah 1:10, atau rata-rata setiap kelurahan mempunyai 10 sampai 11 Posyandu. Sementara itu jika dibandingkan dengan jumlah balita yang ada tahun 2016 yaitu sebanyak 241.396 anak, maka rasio Posyandu terhadap balita di Kota Tangerang adalah sebesar 1:45 atau rata-rata 1 Posyandu melayani 45 anak balita.

Tabel 4.1

Rasio Posyandu terhadap Jumlah Bayi dan Balita di Kota Tangerang tahun 2016

JUMLAH

NO KECAMATAN JUMLAH

POSYANDU BAYI & RASIO

(53)

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016 8 JATIUWUNG 60 14.060 1 : 234 9 CIBODAS 97 21.351 1 : 220 10 PERIUK 72 18.326 1 : 254 11 BATUCEPER 53 12.338 1 : 232 12 NEGLASARI 63 15.637 1 : 248 13 B E N D A 48 10.459 1 : 217 KOTA TANGERANG 1.075 241.396 1 : 224

Sumber: Subbag. Perencanaan – Dinkes Kota Tangerang, 2016

2. Sarana Kesehatan Dasar

Puskesmas yang ada pada tahun 2016 sebanyak 33 Puskesmas yang terdiri dari 30 puskesmas tanpa perawatan, 1 puskesmas rawat inap, dan 2 puskesmas dengan prawatan PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Esensial Dasar) yaitu Puskesmas Gembor dan Cipondoh.

Perbandingan puskesmas dengan jumlah kecamatan yang ada di Kota Tangerang adalah 2,5. Hal ini berarti setiap kecamatan mempunyai 2-3 Puskesmas. Rasio jumlah Puskesmas terhadap jumlah penduduk kota Tangerang tahun 2016 adalah 1 : 55.500 penduduk. Untuk rasio Puskesmas terhadap jumlah penduduk per kecamatan dapat dilihat dari tabel berikut.

(54)

BAB IV SUMBER DAYA KESEHATAN

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016

Tabel 4.2

Rasio Puskesmas Terhadap Jumlah Penduduk menurut Kecamatan di Kota Tangerang Tahun 2016

No Kecamatan Jumlah Puskesmas Jumlah Penduduk Rasio PKM:Penduduk 1 Ciledug 2 141.575 1 : 70.787 2 Larangan 2 158.029 1 : 79.014 3 Karang Tengah 3 118.780 1 : 59.390 4 Cipondoh 4 218.079 1 : 54.519 5 Pinang 3 179.053 1 : 59.684 6 Tangerang 3 176.017 1 : 58.672 7 Karawaci 4 196.566 1 : 49.141 8 Jatiuwung 1 111.945 1 : 111.945 9 Cibodas 2 169.991 1 : 84.995 10 Periuk 3 145.904 1 : 48.634 11 Batu Ceper 2 98.230 1 : 49.115 12 Neglasari 2 124.500 1 : 62.250 13 Benda 2 83.270 1 : 41.635 Jumlah 33 1.921.940 1 : 58.240

Sumber : Subbag. Perencanaan – Dinkes Kota Tangerang, 2016

(55)

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016 Idealnya setiap 30.000 penduduk dilayani oleh satu buah Puskesmas, maka bila dilihat dari tabel diatas jumlah Puskesmas di Kota Tangerang dirasa masih kurang. Namun demikian, jumlah sarana pelayanan kesehatan baik balai pengobatan, rumah bersalin, praktek dokter perorangan, maupun praktek bidan swasta sebagai penyedia pelayanan kesehatan dasar sudah cukup banyak keberadaannya di Kota Tangerang.

Selain Posyandu dan Puskesmas juga terdapat Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling untuk membantu meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat di Kota Tangerang. Jumlah Puskesmas Pembantu (Pustu) di Kota Tangerang pada tahun 2016 berjumlah 6 buah, yaitu Pustu Jurumudi Lama (Puskesmas Benda), Pustu Nambo Jaya (Puskesmas Pabuaran Tumpeng), Pustu Bayur (Puskesmas Periuk Jaya), Pustu Selapajang (Puskesmas Kedaung Wetan), Pustu Cipete (Puskesmas Panunggangan) dan Pustu Larangan Indah (Puskesmas Larangan Utara). Sementara itu jumlah Puskesmas Keliling pada tahun 2016 sebanyak 33 buah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel rincian jumlah sarana kesehatan dasar di Kota Tangerang pada tahun 2016 berikut ini.

(56)

BAB IV SUMBER DAYA KESEHATAN

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016

Tabel 4.3

Jenis & Jumlah Sarana Kesehatan Dasar Tahun 2016 NO JENIS SARANA KESEHATAN DASAR JUMLAH

1. PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 1.860

2. BP / KLINIK 129 3. LABKESDA 1 4. PUSKESMAS 33 5. PUSTU 6 6. PUSLING PUSKESMAS 33 7. AMBULANCE GRATIS 13

8. AMBULANCE IGD RSUD 4

9. AMBULANCE JENAZAH 2

10. INSTALASI FARMASI 1

11. APOTIK 413

12. TOKO OBAT BERIJIN 46

13. USAHA MIKRO OBAT TRADISIONAL 2

14. PRAKTEK PENGOBATAN

TRADISIONAL 1

TOTAL SARANA KESEHATAN DASAR 2.538

Sumber: Bid. SDK dan Perencanaan – Dinas Kesehatan, 2016

3. Sarana Kesehatan Rujukan

Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang 34 menyelenggarakan pelayanan kesehatan perseorangan secara

(57)

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016 gawat darurat. Jumlah Rumah Sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan rujukan di Kota Tangerang pada tahun 2016 ada sebanyak 28 Rumah Sakit. Rincian jumlah sarana kesehatan rujukan menurut jenis dan status kepemilikan dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.4

Jenis dan Jumlah Sarana Kesehatan Rujukan di Kota Tangerang Tahun 2016

NO

SARANA KESEHATAN

RUJUKAN

STATUS KEPEMILIKAN

PEMERINTAH TNI-AD SWASTA TOTAL

1 Rumah Sakit

Umum 2 1 22 25

2 Rumah Sakit Ibu &

Anak - - 3 3

3 Rumah Sakit Jiwa - - - -

JUMLAH 2 1 25 28

Sumber: Bid. SDK dan Subbag. Perencanaan – Dinas Kesehatan, 2016

Jumlah Rumah Sakit yang berada diwilayah Kota Tangerang dan dalam pembinaan Dinas Kesehatan pada tahun 2016 ada sebanyak 28 Rumah Sakit, terdiri dari 1 Rumah Sakit Umum Sitanala dengan status pemilikan milik Kementerian Kesehatan, 1 Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang, 1 Rumah Sakit Umum milik TNI – AD yaitu RS Daan Mogot, 22 Rumah Sakit Umum Swasta (RS Sari Asih Karawaci, RS Sari Asih Ciledug, RS Sari Asih Sangiang, RS Islam Sari Asih Ar- Rahmah, RS Aminah, RS Medika Lestari, RS Karang Tengah Medika, RS Bhakti Asih, RS Mulya, RS Usada Insani, RS Mayapada, RS Melati, RS An-Nisa, RS Dinda, RS Bunda Sejati, RS Ariya Medika, RS Awal Bros Tangerang, RS Hermina, RS As-Syifa, RS Aqidah, RS Permata

Ibu, dan RS Tiara), dan 3 Rumah Sakit Ibu dan Anak Swasta (RSIA 35 Mutiara Bunda, RSIA Pratiwi, RSIA Karunia Bunda).

(58)

BAB IV SUMBER DAYA KESEHATAN

Institusi kerjanya.

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016 Jumlah tempat tidur rumah sakit dapat digunakan untuk menggambarkan kemampuan rumah sakit tersebut dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Jumlah tempat tidur Rumah Sakit di Kota Tangerang pada tahun 2016 sebanyak 2.847 buah. Menurut standar WHO, rasio ideal jumlah tempat tidur rumah sakit terhadap jumlah penduduk adalah 1 tempat tidur untuk 1.000 orang. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk maka rasio TT di Kota Tangerang pada tahun 2016 adalah 1,48 per 1.000 penduduk. Angka ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2015 yaitu sebanyak 2.394 buah (1,31 per 1.000 penduduk).

B. TENAGA KESEHATAN

Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan, memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang memerlukan kewenangan dalam menjalankan pelayanan kesehatan (UU Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan). Tenaga kesehatan juga harus bekerja secara aktif dan profesional dibidang kesehatan, baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan maupun tidak, yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan. Tenaga kesehatan merupakan bagian terpenting dalam peningkatan pelayanan kesehatan di Kota Tangerang.

Jumlah tenaga kesehatan di Kota Tangerang pada tahun 2016 sebanyak 8.161 orang, yang tersebar di Rumah Sakit, Puskesmas, Dinas Kesehatan dan UPTD lainnya di seluruh wilayah Kota Tangerang dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan di Kota Tangerang.

36 Jumlahnya meningkat dibandingkan dengan tahun 2015. Berikut ini

(59)

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016

Tabel 4.5

Penyebaran Tenaga Kesehatan menurut Institusi Kerja di Kota Tangerang Tahun 2016

No Jenis Institusi Jumlah

Tenaga %

1

Rumah Sakit Umum / RSIA (Swasta, TNI-AD, dan RS Depkes)

7.662

92.31%

2 UPTD Puskesmas dan

Puskesmas Pembantu 452 5.45%

3 Dinas Kesehatan 150

1.81%

4

Sarana Kesehatan lain (UPTD Labkesda, UPTD Kesehatan Daerah, dan UPTD Gudang Farmasi)

36 0.43%

JUMLAH 8.300 100%

Sumber: Subbag. Umpeg dan Profil RS se-Kota Tangerang, 2016

Sementara itu penyebaran tenaga kesehatan menurut jenis profesinya adalah sebagai berikut; dokter spesialis 10,00%, dokter umum 5,35% dan dokter gigi 1,87%, untuk tenaga perawat umum sebanyak 33,78%, perawat gigi 0,81%, bidan 8,40%, tenaga farmasi 4,83%, apoteker 1,29%, tenaga kesehatan masyarakat 0,70%, tenaga kesehatan lingkungan 0,65% , tenaga gizi 1,20%, tenaga teknisi medis (meliputi fisotherapi, terapi okupasi, terapi wicara, akupunktur,

37 radiografer, radioterapis, teknisi gigi, teknisi elektromedis, analis

kesehatan, refraksionis optisien, otorik prostetik, rekam medis dan informasi kesehatan, dan teknisi transfusi darah) sebanyak 6,30%,

(60)

BAB IV SUMBER DAYA KESEHATAN

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016 tenaga terapi fisik (meliputi fisioterapis, okupasi terapis, terapis wicara, dan akupuntur) sebanyak 1,31%, tenaga kesehatan lainnya 0,47% (meliputi pengelola program kesehatan dan tenaga kesehatan lainnya), dan tenaga non kesehatan 23,04%. Untuk lebih jelasnya, seperti terlihat pada grafik dibawah ini .

Grafik 4.3

Jenis Tenaga Kesehatan di Kota Tangerang Tahun 2016

Sumber : Subbag. Umpeg dan Profil RS se-Kota Tangerang, 2016

(61)

Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016

Tabel 4.6

Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan per 100.000 Penduduk di Kota Tangerang Tahun 2016

No Jenis Tenaga Jumlah

Rasio terhadap 100.000 Pddk Tahun 2016 1 Dokter Umum 444 23 2 Dokter Gigi 155 8 3 Dokter Spesialis 830 43 4 Bidan 697 36 5 Perawat Umum 2,804 146 6 Perawat Gigi 67 3 7 Gizi 100 5 8 Apoteker 107 6 9 Asst. Apoteker 401 21 10 Kesehatan Masyarakat 58 3 11 Kesehatan Lingkungan 54 3 13 Terapi Fisik 109 6 14 Teknis Medis 523 27

15 Tenaga Kesehatan lainnya 39 2

16 Tenaga non-Kesehatan 1,912 99

JUMLAH 8,300 432

Sumber : Subbag. Umpeg - Dinkes Kota Tangerang, 2016

Gambar

Tabel  dibawah  ini  memaparkan  jumlah  alokasi  anggaran  kesehatan dibandingkan dengan total APBD Kota Tangerang dari tahun  2012 sampai dengan tahun 2016
Tabel 49  Tabel 50

Referensi

Dokumen terkait

Sektor Industri kertas, barang cetakan dan penerbitan (26) merupakan sector yang memiliki nilai indeks keterkaitan ke belakang yang paling tinggi yaitu sebesar 1,41815415,

Akan tetapi, jika ditelaah dengan seksama, dalam Inpres tersebut, terkandung pengertian bahwa (i) pemegang utama tugas dan kewenangan untuk mengadakan sosialisasi UUD

Kedua angka tersebut dapat dijadikan alternatif ketika melakukan generalisasi unsur transportasi peta RBI dari 1:25.000 menjadi 1:50.000, namun karena kerapatan

20 Jefry Mairico, Dkk UNPAD √ 16 April - 18 Mei 2013 Manajemen Perubahan Kapasitas Organisasi Sektor Publik di Era Desentralisasi Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung BULAN : APRIL

Faktor faktor yang mungkin dapat mempengaruhi proses implementasi suatu sistem informasi adalah (Applegate, 1999) : Bantuan dan keterlibatan dari top manajemen, Kebutuhan akan

dan efficiency (Koutsoyiannis, 1977). Model ekonometrika dibedakan atas persamaan tunggal dan persamaan simultan, persamaan tunggal adalah persamaan dimana peubah

Maka dalam penelitian ini saya akan menguji kembali pengaruh variasi tingkat kesulitan tujuan terhadap kinerja individu dengan memberi pilihan cash reward dan tangible reward

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non- exclusive Royalti-Free