• Tidak ada hasil yang ditemukan

Chapter 3: Sistem Akuntansi. Transi 1 11/12/2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Chapter 3: Sistem Akuntansi. Transi 1 11/12/2010"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Chapter 3:

(2)

Fotokopi Cemerlang

Pemilik

Akuntan

Visualisasi Konsep

Kesatuan Usaha

(3)

Pemisahan manajemen dan pemilikan sehingga

hubungan keduanya merupakan hubungan bisnis

(utang-piutang)

Perusahaan menjadi subjek pelaporan

Sistem berpasangan

Ekuitas atau modal merupakan “utang” perusahaan

kepada pemilik

Perlunya pertanggungjawaban

(4)

Aset = Utang + Ekuitas

Kas atau aset lain

Kreditor, Pemilik,

Pihak lain

Hubungan bisnis menghendaki

adanya pertanggungjawaban

keuangan dalam bentuk

statemen keuangan

Arti dan Impikasi Hubungan Bisnis

Utang

Unit Usaha (perusahaan)

(5)

Implikasi Konsep Perioda

• Perlunya penandingan yang tepat antara

pendapatan dan biaya agar laba yang tepat dapat

ditentukan (matching concept)

• Penerapan asas akrual

Asas akrual:

Pendapatan diakui bukan pada saat kas diterima tetapi pada

saat hak menerima kas atau aset timbul akibat suatu transaksi

(misalnya penjualan).

(6)

Konsep Perioda

Konsep ini menyatakan bahwa akuntansi lebih

menekankan aspek substantif suatu kejadian

daripada aspek yuridis atau legal.

Substansi ekonomik suatu transaksi lebih

penting daripada aspek yuridis.

Contoh:

Untuk mengakui suatu objek sebagai aset, akuntansi tidak

mensyaratkan pemilikan

(aspek yuridis) tetapi lebih

(7)

Proses Terbentuknya Statemen Keuangan

Sistem akuntansi yang dikenal sekarang ini

berkembang dari sistem sederhana (embrionik)

atas dasar penerapan konsep dasar tertentu.

Kasus Fotokopi CEMERLANG dijadikan

contoh tentang bagaimana sistem akuntansi

dikembangkan dari sistem ingatan sampai

sistem komputerisasian.

(8)

Fotokopi CEMERLANG

Pemilik

(Hariman)

terpisah

Kapan Fotokopi CEMERLANG berdiri?

Pada saat Hariman berminat

mendirikan perusahaan.

Manajer

(Hariman)

(9)

Hariman menanamkan uang Rp2.500.000.

Fotokopi CEMERLANG

Pemilik

(Hariman)

Kas Rp2.500.000 Utang Rp2.500.000 Uang Rp2.500.000 Utang Rp2.500.000

(10)

Bagaimana posisi keuangan

setelah transaksi?

Fotokopi CEMERLANG

Pemilik

(Hariman)

Kas Rp2.500.000 Utang Rp2.500.000 Uang Rp2.500.000 Utang Rp2.500.000 Posisi Keuangan

Sumber daya Sumber dana

(11)

Utang kepada pemilik disebut Modal.

Fotokopi CEMERLANG

Neraca, 20 Desember 2000

Aset Kewajiban dan Ekuitas

Kas Rp2.500.000 Modal , Hariman Rp2.500.000

(12)

Analisis transaksi persiapan dan neraca awal.

Fotokopi CEMERLANG

Pemilik

Kas Rp2.500.000 Utang Rp2.500.000

Bank

Kas Rp800.000 Utang Rp800.000 Perlengkapan kios Rp500.000 Kas Rp500.000 Modal Rp1.000.000

Fotokopi CEMERLANG

Neraca, 30 Desember 2000

Aset Kewajiban dan Ekuitas

Kas Rp3.800.000 Perlengkapan kios 500.000 Rp4.300.000 Utang Rp 800.000 Modal , Hariman 3.500.000 Rp4.300.000

(13)

Fotokopi CEMERLANG

Neraca, 1 Januari 2001

Aset Kewajiban dan Ekuitas

Kas Rp3.800.000 Perlengkapan kios 500.000 Rp4.300.000 Utang Rp 800.000 Modal , Hariman 3.500.000 Rp4.300.000

Sistem Embrionik

Piutang Usaha K a s Tgl. Bhn. Habis Pakai Perlengkp. Kios Mesin Fotokopi Utang Usaha Modal Keterangan Perubahan Modal 3.800.000

(14)

Transaksi a

Fotokopi CEMERLANG

Kas Rp2.500.000

Mesin Fotokopi Rp2.500.000

(15)

Transaksi b

Fotokopi CEMERLANG

Utang Rp500.000 Perlengkapan kios

(16)

Transaksi d

Fotokopi CEMERLANG

Utang kepada pemilik (modal) bertambah Rp300.000 berasal dari pendapatan

Kas Rp300.000

Simpulan:

(17)

Transaksi e

Fotokopi CEMERLANG

Utang kepada pemilik (modal) berkurang Rp100.000 untuk menanggung biaya gaji. Kas Rp100.000

(18)

Transaksi i

Fotokopi CEMERLANG

Utang kepada pemilik (modal) berkurang Rp25.000 untuk keperluan pribadi pemilik (prive) Kas Rp25.000

Simpulan:

Pengambilan oleh pemilik dapat

dipandang sebagai pelunasan

utang kepada pemilik. Jadi,

modal berkurang.

(19)

Transaksi j

Fotokopi CEMERLANG

Utang kepada pemilik (modal) bertambah Rp400.000 berasal dari pendapatan

Piutang Usaha Rp400.000

Simpulan:

• Asas akrual menghendaki pengakuan

pendapatan pada saat hak timbul.

• Utang kepada pemilik (modal) langsung

(20)

Transaksi m

Fotokopi CEMERLANG

Utang kepada pemilik (modal) berkurang Rp90.000 untuk menanggung biaya pemakaian bahan habis pakai

Bahan habis pakai Rp90.000

Simpulan:

• Alasan kepraktisan mengharuskan pencatatan

pemakaian bahan habis pakai dilakukan

sekaligus pada akhir perioda.

• Transaksi semacam ini nantinya disebut dengan

transaksi penyesuaian (adjustment).

(21)

Transaksi n

Fotokopi CEMERLANG

Utang kepada pemilik (modal) berkurang Rp35.000 untuk menanggung biaya depresiasi mesin

Mesin Rp35.000

Simpulan:

(22)

Bagian kos aset tetap berwujud yang telah

diperhitungkan sebagai biaya karena pemakaian

atau penyerapan manfaat (potensi jasa) aset.

Depresiasi merupakan biaya sehingga berakibat

berkurangnya modal.

Untuk kekayaan tambang disebut

deplesi

sedangkan untuk aset tak berujud disebut

amortisasi

.

(23)

Neraca Setelah Transaksi

Lihat hasil akhir pencatatan pada Gambar 4-6 di halaman 110.

Fotokopi CEMERLANG

Neraca, 31 Januari 2001

Aset Kewajiban dan Ekuitas

Kas Rp1.745.000 Piutang usaha 250.000 Bahan habis pakai 60.000 Perlengkapan kios 985.000 Mesin fotokopi 2.465.000 Rp5.505.000 Utang Rp1.225.000 Modal , Hariman 4.280.000 Rp5.505.000

(24)

Kelemahan Sistem Embrionik

• Jumlah rupiah yang tidak terpengaruh transaksi

harus ditulis kembali sehingga pencatatan tidak

efisien.

• Sistem akun dapat mengatasi kelemahan tersebut.

• Dengan sistem akun, disediakan tempat mencatat

sendiri dan terpisah untuk tiap pos.

• Tempat mencatat tiap pos disebut akun (account)

atau rekening.

• Bentuk akun belum standar dan hanya memuat

informasi yang penting untuk penyusunan

(25)

Sistem Akun Fotokopi CEMERLANG

Utang Usaha Jumlah 800.000 +500.000 1.300.000 -75.000 1.225.000 Tg 1 b h Piutang Usaha Jumlah +400.000 -150.000 250.000 Tg j k Jumlah 3.800.000 -2.500.000 1.300.000 -150.000 1.150.000 +300.000 1.450.000 -100.000 1.350.000 -50.000 1.300.000 +250.000 1.550.000 -75.000 1.475.000 -25.000 1.450.000 +150.000 Tg 1 a c d e f g h i k K a s Perlkp. Kios Jumlah 500.000 +500.000 1.000.000 -15.000 Tg 1 b n B. Habis Pakai Jumlah +150.000 -90.000 60.000 Tg c m Tg 1 d e f g i j l m n Saldo awal pendapatan jasa FK biaya gaji pegawai biaya reparasi pendapatan jasa FK prive (pengambilan) pendapatan jasa FK setoran pemilik biaya b. habis pakai biaya depresiasi Jumlah 3.500.000 +300.000 3.800.000 -100.000 3.700.000 -50.000 3.650.000 +250.000 3.900.000 -25.000 3.875.000 +400.000 4.275.000 +145.000 4.420.000 -90.000 4.330.000 -50.000 Modal Keterangan

(26)

Kelemahan Sistem Akun Sederhana

• Hanya neraca dapat disusun

• Harus dilakukan analisis perubahan modal untuk

dapat menyusun statemen laba-rugi

• Statemen laba-rugi dan perubahan modal hanya

berfungsi sebagai lampiran

• Kelemahan dapat diatasi dengan menyediakan

akun-akun terpisah untuk pos-pos penyebab

perubahan modal (sistem akun penuh)

(27)

Analisis Perubahan Modal Fotokopi CEMERLANG

Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2001

Perubahan akibat transaksi operasi:

Yang menambah:

Pendapatan jasa fotokopi

Pendapatan total

Yang mengurangi:

Biaya Gaji

Biaya reparasi

Biaya bahan habis pakai

Biaya depresiasi

Biaya total

Transaksi operasi neto (laba)

Perubahan akibat transaksi modal:

Rp200.000

250.000

400.000

Rp950.000

290.000

Rp660.000

Rp100.000

50.000

90.000

50.000

(28)

Sistem Akun Penuh

Tg 1 d e f g i j l m n Saldo awal pendapatan jasa FK biaya gaji pegawai biaya reparasi pendapatan jasa FK prive (pengambilan) pendapatan jasa FK setoran pemilik biaya b. habis pakai biaya depresiasi Saldo akhir Jumlah 3.500.000 +300.000 3.800.000 -100.000 3.700.000 -50.000 3.650.000 +250.000 3.900.000 -25.000 3.875.000 +400.000 4.275.000 +145.000 4.420.000 -90.000 4.330.000 -50.000 4.280.000 Modal Keterangan Jumlah +300.000 +250.000 550.000 400.000 950.000 Tg d g j Pendapatan Jumlah 3.500.000 Tg 1 Modal Jumlah +100.000 Tg e B. Gaji Peg. Jumlah +50.000 Tg f B. Reparasi Jumlah 90.000 Tg m Biaya BHP Jumlah +50.000 Tg n B. Depresiasi Jumlah +145.000 Tg l Setoran Jumlah +25.000 Tg i Prive MODAL

Sistem Akun Penuh

Penyebab Perubahan Modal Dipisahkan Sistem Akun Sederhana

(29)

Konsekuensi Sistem Akun Penuh

• Statemen laba-rugi harus disusun dahulu

• Kemudian statemen perubahan modal disusun

• Barulah neraca disusun

• Statemen laba-rugi dan perubahan modal bukan

lagi berfungsi sebagai lampiran tetapi menjadi

komponen utama seperangkat statemen keuangan

• Kedudukan pendapatan, biaya, setoran, dan prive

(30)

• Hubungan fungsional antarakun sebagai akibat konsep

kesatuan usaha

• Keterpisahan antara manajemen dan pemilik menuntut

adanya pertanggungjawaban

• Pertanggungjawaban yang menghendaki bahwa

kekayaan yang dipercayakan kepada manajemen

ditunjukkan sumber atau asalnya

• Pelaporan keuangan harus mengikuti hubungan tersebut

• Agar statemen dapat disusun dengan cepat tempat

mencatat harus mengikuti persamaan akuntansi

(31)

Notasi Persamaan Akuntansi

Dengan Sistem Sederhana:

Status awal:

A = U + M

Selama perioda:

A* = U* + M*

Status akhir:

A* = U* + M*

Dengan Sistem Pemisahan Penyebab Perubahan Modal:

Status awal:

A = U + M

(32)

Persamaan Buku Besar

Buku Besar ASET Buku Besar KEWAJIBAN Buku Besar EKUITAS Buku Besar PENDAPATAN Buku Besar BIAYA

A = K + E + P -

B

Kumpulan akun-akun yang berfungsi sama sebagai elemen

statemen tertentu disebut dengan buku besar (ledger).

(33)

Status awal:

A = U + M

Selama perioda:

A* = U* + M + P - B + S - K

M* = M + Laba + Transaksi modal

Persamaan Akuntansi dan Artikulasi

transaksi

Ditutup ke M

Statemen laba-rugi Statemen transaksi modal

Statemen perubahan modal Neraca awal

(34)

Salah satu bentuk penyempurnaan sistem.

Kontra-Akun

Tanpa

kontraakun:

Perlkp. KiosJumlah 500.000 +500.000 1.000.000 -15.000 985.000 Tg 1 b n Mesin Fkopi Jumlah +2.500.000 -35.000 2.465.000 Tg a n Biaya Depr. Ms Jumlah +35.000 Tg n

K a s

Piutang Usaha

Bahan Habis Pakai

Perlengkapan Kios

Mesin Fotokopi

Aset total

Rp1.745.000

250.000

60.000

985.000

2.465.000

Rp5.505.000

Biaya Depr. Plk Jumlah +15.000 Tg n Seksi aset dalam neraca

(35)

Dengan

kontraakun:

Biaya Depr. Ms Jumlah +35.000 Tg n

K a s

Piutang Usaha

Bahan Habis Pakai

Perlengkapan Kios

Depresiasi Akumulasian Plk

.

Rp1.745.000

250.000

60.000

985.000

Biaya Depr. Plk Jumlah +15.000 Tg n Seksi aset dalam neraca Depr. Akm. Ms Jumlah +35.000 Tg n Perlkp. Kios Jumlah 500.000 +500.000 1.000.000 Tg 1 b Mesin Fkopi Jumlah +2.500.000 Tg a Depr. Akm. Plk Jumlah +15.000 Tg n

Rp1.000.000

15.000

(36)

Metoda langsung:

Jumlah depresiasi langsung dikurangkan terhadap aset

yang didepresiasi.

Di neraca langsung tampak jumlah neto (nilai buku)

Metoda Pencatatan Depresiasi

Metoda akumulasi:

Jumlah depresiasi dicatat terpisah dalam akun

depresiasi akumulasian (accumulated depreciation)

Pengurangan ditampakkan di neraca sehingga

penyajian lebih informatif.

(37)

TUGAS:

Pada tanggal 1 Desember 2006, Pak Budi mendirikan usaha bengkel dan

cuci sepeda motor di pinggir jalan dekat rumahnya.

Pak Budi menyerahkan uang tunai Rp.

10.000.000,-Kemudian P Budi membeli dengan tunai peralatan Rp

Mesin Rp. 5.000.000,- serta membayar sewa tempat Rp.

2.500.000,-Juga membeli perlengkapan Rp.2.500.000,- secara kredit.

Dalam transaksi ini meskipun aktiva bertambah tetapi tidak terjadi

pertambahan modal.

Referensi

Dokumen terkait

Data penelitian adalah data yang diperoleh dari dinas pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah Kabupaten Bantul yang kemudian dihitung menggunakan rasio

Sekiranya Allah mengetahui ada yang lebih baik dari itu, tentu Dia akan telah memberikannya kepadanya.” Dalam hadits, dikatakan juga bahwa “ Rumah yang tidak ada

Selain itu, CPIN juga memiliki 5 pabrik pengolahan daging ayam yang terletak di Banten, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Jawa Timur.. Dari sisi penjualan konsolidasi,

Dari teori yang dikemukakan oleh Grindle tersebut peneliti dapat menjelaskan mengenai implementasi Program Beras Miskin (Raskin) di Kelurahan Winangun I

Pada apel keadaan utuh pada kondisi sebelum blanching dengan perlakuan hot water blanching pada dua menit menghasilkan aroma yang tidak khas, pada empat menit menghasilkan aroma

Kripik Kulit Singkong dengan aneka rasa yang kaya akan insoluble fiber (serat yang tidak larut dalam air) yang bermanfaat untuk memperlancar proses buang air

Terlepas dari permasalahan tentang wadah hukum maka materi dari peraturan presiden ini hampir sama dengan Keppres No 55/1993 tentang pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan

[r]