Chapter 3:
Fotokopi Cemerlang
Pemilik
Akuntan
Visualisasi Konsep
Kesatuan Usaha
Pemisahan manajemen dan pemilikan sehingga
hubungan keduanya merupakan hubungan bisnis
(utang-piutang)
Perusahaan menjadi subjek pelaporan
Sistem berpasangan
Ekuitas atau modal merupakan “utang” perusahaan
kepada pemilik
Perlunya pertanggungjawaban
Aset = Utang + Ekuitas
Kas atau aset lain
Kreditor, Pemilik,
Pihak lain
Hubungan bisnis menghendaki
adanya pertanggungjawaban
keuangan dalam bentuk
statemen keuangan
Arti dan Impikasi Hubungan Bisnis
Utang
Unit Usaha (perusahaan)
Implikasi Konsep Perioda
• Perlunya penandingan yang tepat antara
pendapatan dan biaya agar laba yang tepat dapat
ditentukan (matching concept)
• Penerapan asas akrual
Asas akrual:
Pendapatan diakui bukan pada saat kas diterima tetapi pada
saat hak menerima kas atau aset timbul akibat suatu transaksi
(misalnya penjualan).
Konsep Perioda
Konsep ini menyatakan bahwa akuntansi lebih
menekankan aspek substantif suatu kejadian
daripada aspek yuridis atau legal.
Substansi ekonomik suatu transaksi lebih
penting daripada aspek yuridis.
Contoh:
Untuk mengakui suatu objek sebagai aset, akuntansi tidak
mensyaratkan pemilikan
(aspek yuridis) tetapi lebih
Proses Terbentuknya Statemen Keuangan
Sistem akuntansi yang dikenal sekarang ini
berkembang dari sistem sederhana (embrionik)
atas dasar penerapan konsep dasar tertentu.
Kasus Fotokopi CEMERLANG dijadikan
contoh tentang bagaimana sistem akuntansi
dikembangkan dari sistem ingatan sampai
sistem komputerisasian.
Fotokopi CEMERLANG
Pemilik
(Hariman)
terpisah
Kapan Fotokopi CEMERLANG berdiri?
Pada saat Hariman berminat
mendirikan perusahaan.
Manajer
(Hariman)
Hariman menanamkan uang Rp2.500.000.
Fotokopi CEMERLANG
Pemilik
(Hariman)
Kas Rp2.500.000 Utang Rp2.500.000 Uang Rp2.500.000 Utang Rp2.500.000Bagaimana posisi keuangan
setelah transaksi?
Fotokopi CEMERLANG
Pemilik
(Hariman)
Kas Rp2.500.000 Utang Rp2.500.000 Uang Rp2.500.000 Utang Rp2.500.000 Posisi KeuanganSumber daya Sumber dana
Utang kepada pemilik disebut Modal.
Fotokopi CEMERLANG
Neraca, 20 Desember 2000
Aset Kewajiban dan Ekuitas
Kas Rp2.500.000 Modal , Hariman Rp2.500.000
Analisis transaksi persiapan dan neraca awal.
Fotokopi CEMERLANG
Pemilik
Kas Rp2.500.000 Utang Rp2.500.000Bank
Kas Rp800.000 Utang Rp800.000 Perlengkapan kios Rp500.000 Kas Rp500.000 Modal Rp1.000.000Fotokopi CEMERLANG
Neraca, 30 Desember 2000
Aset Kewajiban dan Ekuitas
Kas Rp3.800.000 Perlengkapan kios 500.000 Rp4.300.000 Utang Rp 800.000 Modal , Hariman 3.500.000 Rp4.300.000
Fotokopi CEMERLANG
Neraca, 1 Januari 2001
Aset Kewajiban dan Ekuitas
Kas Rp3.800.000 Perlengkapan kios 500.000 Rp4.300.000 Utang Rp 800.000 Modal , Hariman 3.500.000 Rp4.300.000
Sistem Embrionik
Piutang Usaha K a s Tgl. Bhn. Habis Pakai Perlengkp. Kios Mesin Fotokopi Utang Usaha Modal Keterangan Perubahan Modal 3.800.000Transaksi a
Fotokopi CEMERLANG
Kas Rp2.500.000
Mesin Fotokopi Rp2.500.000
Transaksi b
Fotokopi CEMERLANG
Utang Rp500.000 Perlengkapan kios
Transaksi d
Fotokopi CEMERLANG
Utang kepada pemilik (modal) bertambah Rp300.000 berasal dari pendapatan
Kas Rp300.000
Simpulan:
Transaksi e
Fotokopi CEMERLANG
Utang kepada pemilik (modal) berkurang Rp100.000 untuk menanggung biaya gaji. Kas Rp100.000
Transaksi i
Fotokopi CEMERLANG
Utang kepada pemilik (modal) berkurang Rp25.000 untuk keperluan pribadi pemilik (prive) Kas Rp25.000
Simpulan:
Pengambilan oleh pemilik dapat
dipandang sebagai pelunasan
utang kepada pemilik. Jadi,
modal berkurang.
Transaksi j
Fotokopi CEMERLANG
Utang kepada pemilik (modal) bertambah Rp400.000 berasal dari pendapatan
Piutang Usaha Rp400.000
Simpulan:
• Asas akrual menghendaki pengakuan
pendapatan pada saat hak timbul.
• Utang kepada pemilik (modal) langsung
Transaksi m
Fotokopi CEMERLANG
Utang kepada pemilik (modal) berkurang Rp90.000 untuk menanggung biaya pemakaian bahan habis pakai
Bahan habis pakai Rp90.000
Simpulan:
• Alasan kepraktisan mengharuskan pencatatan
pemakaian bahan habis pakai dilakukan
sekaligus pada akhir perioda.
• Transaksi semacam ini nantinya disebut dengan
transaksi penyesuaian (adjustment).
Transaksi n
Fotokopi CEMERLANG
Utang kepada pemilik (modal) berkurang Rp35.000 untuk menanggung biaya depresiasi mesin
Mesin Rp35.000
Simpulan:
Bagian kos aset tetap berwujud yang telah
diperhitungkan sebagai biaya karena pemakaian
atau penyerapan manfaat (potensi jasa) aset.
Depresiasi merupakan biaya sehingga berakibat
berkurangnya modal.
Untuk kekayaan tambang disebut
deplesi
sedangkan untuk aset tak berujud disebut
amortisasi
.
Neraca Setelah Transaksi
Lihat hasil akhir pencatatan pada Gambar 4-6 di halaman 110.
Fotokopi CEMERLANG
Neraca, 31 Januari 2001
Aset Kewajiban dan Ekuitas
Kas Rp1.745.000 Piutang usaha 250.000 Bahan habis pakai 60.000 Perlengkapan kios 985.000 Mesin fotokopi 2.465.000 Rp5.505.000 Utang Rp1.225.000 Modal , Hariman 4.280.000 Rp5.505.000
Kelemahan Sistem Embrionik
• Jumlah rupiah yang tidak terpengaruh transaksi
harus ditulis kembali sehingga pencatatan tidak
efisien.
• Sistem akun dapat mengatasi kelemahan tersebut.
• Dengan sistem akun, disediakan tempat mencatat
sendiri dan terpisah untuk tiap pos.
• Tempat mencatat tiap pos disebut akun (account)
atau rekening.
• Bentuk akun belum standar dan hanya memuat
informasi yang penting untuk penyusunan
Sistem Akun Fotokopi CEMERLANG
Utang Usaha Jumlah 800.000 +500.000 1.300.000 -75.000 1.225.000 Tg 1 b h Piutang Usaha Jumlah +400.000 -150.000 250.000 Tg j k Jumlah 3.800.000 -2.500.000 1.300.000 -150.000 1.150.000 +300.000 1.450.000 -100.000 1.350.000 -50.000 1.300.000 +250.000 1.550.000 -75.000 1.475.000 -25.000 1.450.000 +150.000 Tg 1 a c d e f g h i k K a s Perlkp. Kios Jumlah 500.000 +500.000 1.000.000 -15.000 Tg 1 b n B. Habis Pakai Jumlah +150.000 -90.000 60.000 Tg c m Tg 1 d e f g i j l m n Saldo awal pendapatan jasa FK biaya gaji pegawai biaya reparasi pendapatan jasa FK prive (pengambilan) pendapatan jasa FK setoran pemilik biaya b. habis pakai biaya depresiasi Jumlah 3.500.000 +300.000 3.800.000 -100.000 3.700.000 -50.000 3.650.000 +250.000 3.900.000 -25.000 3.875.000 +400.000 4.275.000 +145.000 4.420.000 -90.000 4.330.000 -50.000 Modal KeteranganKelemahan Sistem Akun Sederhana
• Hanya neraca dapat disusun
• Harus dilakukan analisis perubahan modal untuk
dapat menyusun statemen laba-rugi
• Statemen laba-rugi dan perubahan modal hanya
berfungsi sebagai lampiran
• Kelemahan dapat diatasi dengan menyediakan
akun-akun terpisah untuk pos-pos penyebab
perubahan modal (sistem akun penuh)
Analisis Perubahan Modal Fotokopi CEMERLANG
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2001
Perubahan akibat transaksi operasi:
Yang menambah:
Pendapatan jasa fotokopi
Pendapatan total
Yang mengurangi:
Biaya Gaji
Biaya reparasi
Biaya bahan habis pakai
Biaya depresiasi
Biaya total
Transaksi operasi neto (laba)
Perubahan akibat transaksi modal:
Rp200.000
250.000
400.000
Rp950.000
290.000
Rp660.000
Rp100.000
50.000
90.000
50.000
Sistem Akun Penuh
Tg 1 d e f g i j l m n Saldo awal pendapatan jasa FK biaya gaji pegawai biaya reparasi pendapatan jasa FK prive (pengambilan) pendapatan jasa FK setoran pemilik biaya b. habis pakai biaya depresiasi Saldo akhir Jumlah 3.500.000 +300.000 3.800.000 -100.000 3.700.000 -50.000 3.650.000 +250.000 3.900.000 -25.000 3.875.000 +400.000 4.275.000 +145.000 4.420.000 -90.000 4.330.000 -50.000 4.280.000 Modal Keterangan Jumlah +300.000 +250.000 550.000 400.000 950.000 Tg d g j Pendapatan Jumlah 3.500.000 Tg 1 Modal Jumlah +100.000 Tg e B. Gaji Peg. Jumlah +50.000 Tg f B. Reparasi Jumlah 90.000 Tg m Biaya BHP Jumlah +50.000 Tg n B. Depresiasi Jumlah +145.000 Tg l Setoran Jumlah +25.000 Tg i Prive MODALSistem Akun Penuh
Penyebab Perubahan Modal Dipisahkan Sistem Akun Sederhana
Konsekuensi Sistem Akun Penuh
• Statemen laba-rugi harus disusun dahulu
• Kemudian statemen perubahan modal disusun
• Barulah neraca disusun
• Statemen laba-rugi dan perubahan modal bukan
lagi berfungsi sebagai lampiran tetapi menjadi
komponen utama seperangkat statemen keuangan
• Kedudukan pendapatan, biaya, setoran, dan prive
• Hubungan fungsional antarakun sebagai akibat konsep
kesatuan usaha
• Keterpisahan antara manajemen dan pemilik menuntut
adanya pertanggungjawaban
• Pertanggungjawaban yang menghendaki bahwa
kekayaan yang dipercayakan kepada manajemen
ditunjukkan sumber atau asalnya
• Pelaporan keuangan harus mengikuti hubungan tersebut
• Agar statemen dapat disusun dengan cepat tempat
mencatat harus mengikuti persamaan akuntansi
Notasi Persamaan Akuntansi
Dengan Sistem Sederhana:
Status awal:
A = U + M
Selama perioda:
A* = U* + M*
Status akhir:
A* = U* + M*
Dengan Sistem Pemisahan Penyebab Perubahan Modal:
Status awal:
A = U + M
Persamaan Buku Besar
Buku Besar ASET Buku Besar KEWAJIBAN Buku Besar EKUITAS Buku Besar PENDAPATAN Buku Besar BIAYAA = K + E + P -
B
Kumpulan akun-akun yang berfungsi sama sebagai elemen
statemen tertentu disebut dengan buku besar (ledger).
Status awal:
A = U + M
Selama perioda:
A* = U* + M + P - B + S - K
M* = M + Laba + Transaksi modal
Persamaan Akuntansi dan Artikulasi
transaksi
Ditutup ke M
Statemen laba-rugi Statemen transaksi modal
Statemen perubahan modal Neraca awal