• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KOTA BEKASI INSPEKTORAT DAERAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KOTA BEKASI INSPEKTORAT DAERAH"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KOTA BEKASI

INSPEKTORAT DAERAH

Jl. Rawa Tembaga I No. 1 Kel. Marga Jaya Kec. Bekasi Selatan 17141

Telp/Fax. (021) 88969205, (021) 88969204

PEMERINTAH KOTA BEKASI

INSPEKTORAT DAERAH

Jl. Rawa Tembaga I No. 1 Kel. Marga Jaya Kec. Bekasi Selatan 17141

Telp/Fax. (021) 88969205, (021) 88969204

PEMERINTAH KOTA BEKASI

INSPEKTORAT DAERAH

Jl. Rawa Tembaga I No. 1 Kel. Marga Jaya Kec. Bekasi Selatan 17141

Telp/Fax. (021) 88969205, (021) 88969204

(2)

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan inayah NYA, Inspektorat Kota Bekasi telah menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019.

LKIP merupakan salah satu perwujudan kewajiban Inspektorat untuk mempertanggungjawabkan

mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggung Tahun Anggaran 2019.

Pada hakekatnya LKIP merupakan perwujudan pertanggung

pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya, pelaksanaan kebijakan dan program yang dipercayakan kepada setiap Perangkat Daerah berdasar

memadai sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah da

dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis.

Tersusunnya LKIP ini merupakan hasil kerja semua pihak yang turut serta memberikan bimbingan dan masukan sehingga penyusunan LKIP Inspekt

ini dapat diselesaikan sesuai dengan target yang ditetapkan.

Kami menyadari LKIP ini masih terdapat kekurangan, namun demikian kami berharap dengan LKIP ini semua kebijakan, program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Ins

Daerah Kota Bekasi dapat dipertanggungjawabkan secara akuntabel dan transparan serta dapat menjadi dasar penyusunan LKIP Kota Bekasi, disamping juga dapat dijadikan pedoman, perbaikan dan perencanaan bagi Inspektorat

pihak lain yang memerlukannya.

INSPEKTORAT DAERAH KOTA BEKASI

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan inayah NYA, Inspektorat Kota Bekasi telah menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)

LKIP merupakan salah satu perwujudan kewajiban Inspektorat

untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggung

Pada hakekatnya LKIP merupakan perwujudan pertanggung

pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya, pelaksanaan kebijakan dan program yang dipercayakan kepada setiap Perangkat Daerah berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis.

Tersusunnya LKIP ini merupakan hasil kerja semua pihak yang turut serta memberikan bimbingan dan masukan sehingga penyusunan LKIP Inspektorat

ini dapat diselesaikan sesuai dengan target yang ditetapkan.

Kami menyadari LKIP ini masih terdapat kekurangan, namun demikian kami berharap dengan LKIP ini semua kebijakan, program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Ins

Kota Bekasi dapat dipertanggungjawabkan secara akuntabel dan transparan serta dapat menjadi dasar penyusunan LKIP Kota Bekasi, disamping juga dapat dijadikan pedoman, perbaikan dan perencanaan bagi Inspektorat Daerah Kota Bekasi dimasa yang

pihak lain yang memerlukannya.

Bekasi INSPEKTUR

WIDODO INDRIJANTORO, SH, MM Pembina Utama Muda

NIP.

INSPEKTORAT DAERAH KOTA BEKASI | LKIP TAHUN 2019 i

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan inayah-NYA, Inspektorat Kota Bekasi telah menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

LKIP merupakan salah satu perwujudan kewajiban Inspektorat Daerah Kota Bekasi keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban selama

Pada hakekatnya LKIP merupakan perwujudan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya, pelaksanaan kebijakan dan program yang kan suatu sistem akuntabilitas yang memadai sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem n Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis.

Tersusunnya LKIP ini merupakan hasil kerja semua pihak yang turut serta memberikan orat Daerah Kota Bekasi Tahun 2019

Kami menyadari LKIP ini masih terdapat kekurangan, namun demikian kami berharap dengan LKIP ini semua kebijakan, program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kota Bekasi dapat dipertanggungjawabkan secara akuntabel dan transparan serta dapat menjadi dasar penyusunan LKIP Kota Bekasi, disamping juga dapat dijadikan pedoman, perbaikan Kota Bekasi dimasa yang akan datang maupun bagi

Bekasi,

INSPEKTUR DAERAH KOTA BEKASI

WIDODO INDRIJANTORO, SH, MM Pembina Utama Muda

(3)

INSPEKTORAT DAERAH KOTA BEKASI | LKIP TAHUN 2019 ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Dalam kerangka mewujudkan cita-cita bernegara sesuai dengan konstitusi negara Republik Indonesia setiap penyelenggara pemerintahan, baik Pusat maupun Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota), wajib menyelenggarakan kepemerintahan yang baik.

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan mengelola sumber daya yang dimilikinya. Pertanggungjawaban tersebut disajikan dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Penyusunan LKIP Pemerintah Pemerintah Kota Bekasi berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Selain itu, penyusunan LKIP mengacu pada dokumen Perencanaan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kota Bekasi Tahun 2018-2023, Rencana Kinerja Tahun 2019, Perjanjian Kinerja Tahun 2018 serta Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) APBD Tahun 2019.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi pemerintah sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan sekaligus sebagai bentuk pertanggungjawaban Inspektorat Daerah Kota Bekasi atas penyelenggaraan program kegiatan pada Tahun 2019 yang sekaligus menjadi masukan dan bahan pengambilan keputusan dalam perencanaan tahun berikutnya.

Laporan Kinerja ini disusun dengan menyajikan hasil Pengukuran Kinerja yang merupakan bentuk penilaian yang dilakukan terhadap keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Inspektorat Daerah Kota Bekasi yang dilaksanakan Tahun 2019. Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target setiap Indikator Kinerja Sasaran dengan realisasinya.

Inspektorat Daerah Kota Bekasi dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 15 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 07 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Bekasi yang dipimpin oleh Inspektur Daerah Kota Bekasi. Selanjutnya untuk mengatur pelaksanaan Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Inspektorat Daerah Kota Bekasi ditetapkan Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor 07 Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja pada Inspektorat Daerah Kota Bekasi.

(4)

INSPEKTORAT DAERAH KOTA BEKASI | LKIP TAHUN 2019 iii

Berdasarkan Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor 07 Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja pada Inspektorat Daerah Kota Bekasi, Inspektur Daerah mempunyai tugas pokok membantu Wali Kota dalam memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasikan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Bekasi untuk mencapai visi dan misi.

Sesuai dengan tupoksi yang diembannya, maka pada Tahun 2019 ini Inspektorat Daerah Kota Bekasi memiliki 2 (dua) sasaran strategis serta 4 (empat) Indikator Kinerja Utama (IKU). Secara umum realisasi masing-masing IKU telah tercapai.

Sementara apabila dibandingkan dengan target perencanaan jangka menengah, maka terlihat bahwa pada Tahun 2019 ini hampir keseluruhan target yang telah ditetapkan telah tercapai, bahkan ada beberapa yang melebihi target.

Secara umum disimpulkan bahwa pencapaian target terhadap seluruh indikator yang dicantumkan dalam Renstra Inspektorat Daerah Kota Bekasi Tahun 2018-2023 khususnya untuk Tahun Anggaran 2019 terpenuhi sesuai dengan harapan.

Memperhatikan perbandingan capaian kinerja antara target indikator kinerja dan realisasi Kinerja Sekretariat Daerah nampak seluruh indikator yang direncanakan berhasil dicapai dengan optimal sesuai target. Hal ini tidak terlepas dari keberhasilan pembinaan dan komitmen kuat dari seluruh pihak mulai dari Inspektur Daerah, Sekretaris, para Inspektur Pembantu dan para Kepala Sub Bagian serta seluruh Pelaksana di lingkungan Inspektorat Daerah Kota Bekasi dalam melaksankan program kegiatan sesuai dengan prinsip efektivitas dan akuntabiltas penyelenggaraan pemerintahan.

(5)

INSPEKTORAT DAERAH KOTA BEKASI | LKIP TAHUN 2019 iv

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ... i IKHTISAR EKSEKUTIF ... ii DAFTAR ISI ... iv DAFTAR TABEL ... v BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Maksud dan Tujuan ... 1

1.3 Gambaran Umum Organisasi Inspektorat Daerah ... 2

1.4 Data Kepegawaian ... 5

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 8

2.1 Visi dan Misi ... 8

2.2 Indikator Kinerja Utama Inspektorat Daerah ... 9

2.3 Perjanjian Kinerja Inspektorat Daerah Tahun 2019 ... 10

2.4 Program dan Kegiatan Inspektorat Daerah ... 10

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 13

3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama ... 13

3.2 Analisis dan Evaluasi Capaian Kinerja ... 15

3.2.1. Sasaran Strategis Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan 15 3.2.2. Meningkatnya Profesionalisme APIP ... 40

3.3 Akuntabilitas Keuangan ... 45

(6)

INSPEKTORAT DAERAH KOTA BEKASI | LKIP TAHUN 2019 v

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Sumber Daya Manusia Inspektorat Daerah Berdasarkan Jenis Kelamin

Periode Desember 2019 ... 5

Tabel 1.2 Data PNS dan TKK di Lingkungan Inspektorat Daerah Berdasarkan Unit Kerja Periode Desember 2019 ... 6

Tabel 1.3 Profil Sumber Daya Manusia Inspektorat Daerah Kota Bekasi Berdasarkan Pangkat dan Golongan Periode Desember 2019 ... 6

Tabel 1.4 Profil Sumber Daya Manusia Inspektorat Daerah Kota Bekasi Berdasarkan Pendidikan Periode Desember 2019 ... 7

Tabel 2.1 Indikator Kinerja Utama Inspektorat Daerah ... 9

Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Inspektorat Daerah ... 10

Tabel 2.3 Program dan Kegiatan Inspektorat Daerah Tahun 2019 ... 10

Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja ... 14

Tabel 3.2 Capaian Kinerja Sasaran Inspektorat Daerah Kota Bekasi Tahun 2019 ... 14

Tabel 3.3 Capaian Kinerja Persentase Perangkat Daerah dengan Hasil Penilaian Evaluasi Akuntabilitas Kinerjanya Baik (Kategori “B” Ke atas) ... 16

Tabel 3.4 Capaian Persentase Tindak Lanjut Temuan Eksternal ... 18

Tabel 3.5 Laporan Hasil Pemeriksaan BPK Semester II Tahun 2019 ... 19

Tabel 3.6 REKAPITULASI HASIL PEMANTAUAN TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN BPK SEMESTER II TAHUN 2019 ... 20

Tabel 3.7 Capaian Persentase Tindak Lanjut Temuan Internal ... 23

Tabel 3.8 Capaian Nilai Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Level 3 ... 26

Tabel 3.9 Capaian Jumlah Perangkat Daerah yang mendapat predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) ... 29

Tabel 3.10 Hasil Penilaian dan Penetapan Atas Usulan Perangkat Daerah Berpredikat Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi (WBK) di Pemerintah Kota Bekasi Tahun 2018 oleh KEMENPAN dan RB/ TPN ... 31

Tabel 3.11 Capaian Tingkat Level Kapabilitas APIP ... 42

Tabel 3.12 Realisasi Anggaran BLU Tahun Anggaran 2019 ... 45

(7)

INSPEKTORAT DAERAH KOTA BEKASI | LKIP TAHUN 2019 1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam kerangka mewujudkan cita-cita bernegara sesuai dengan konstitusi negara Republik Indonesia setiap penyelenggara pemerintahan, baik Pusat maupun Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota), wajib menyelenggarakan kepemerintahan yang baik. Untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik diperlukan suatu sistem yang dapat menunjang pelaksanaannya, sistem tersebut dikenal dengan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Sistem ini mencakup Perencanaan Strategis, Perencanaan Kinerja, Perjanjian Kinerja, Pengukuran Kinerja dan Pelaporan Kinerja.

Penyusunan SAKIP didasarkan pada Tap MPR RI Nomor XI/MPR/1998 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, Undang–Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, serta Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan mengelola sumber daya yang dimilikinya. Pertanggungjawaban tersebut disajikan dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Penyusunan LKIP Pemerintah Kota Bekasi berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Selain itu, penyusunan LKIP mengacu pada dokumen Perencanaan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kota Bekasi Tahun 2018-2023, Rencana Kinerja Tahun 2019, Perjanjian Kinerja Tahun 2019 serta Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) APBD Tahun 2019.

1.2. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Inspektorat Daerah Kota Bekasi tahun 2019 dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja organisasi

Pemerintah Kota Bekasi dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan. Tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Inspektorat Daerah Kota Bekasi adalah sebagai sarana bagi Pemerintah Kota Bekasi dalam menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh pemangku kepentingan (presiden, DPRD dan masyarakat) atas pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan pengelolaan sumberdaya yang telah dipercayakan kepada Pemerintah Kota Bekasi. Selain sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja, LKIP

(8)

INSPEKTORAT DAERAH KOTA BEKASI | LKIP TAHUN 2019 2

diharapkan dapat bermanfaat dalam rangka :

1. Mendorong Pemerintah Kota Bekasi untuk dapat melaksanakan tugas umum

pemerintahan dan pembangunan secara baik dan benar, yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan yang transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat Kota Bekasi;

2. Menjadikan Pemerintah Kota Bekasi yang akuntabel, sehingga dapat berperan secara

efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan yang tentram, tertib, dan kondusif;

3. Menjadikan masukan dan umpan balik dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam

rangka meningkatkan kinerja Pemerintah Kota Bekasi guna membantu pelayanan kepada masyarakat lebih baik;

4. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara Pemerintah Kota

Bekasi.

1.3. Gambaran Umum Organisasi Inspektorat Daerah

Inspektorat Daerah Kota Bekasi dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 15 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 07 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Bekasi. Selanjutnya untuk mengatur pelaksanaan Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Inspektorat Daerah Kota Bekasi ditetapkan Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor 07 Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja pada Inspektorat Daerah Kota Bekasi.

Kedudukan Inspektorat Daerah adalah sebagai unsur pembantu Wali Kota dalam pelaksanaan fungsi penunjang urusan Pemerintahan bidang pengawasan.

Berdasarkan Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor 07 Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja pada Inspektorat Daerah Kota Bekasi, Inspektur Daerah mempunyai tugas pokok membantu Wali Kota dalam memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasikan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Bekasi untuk mencapai visi dan misi. Inspektur Daerah mempunyai fungsi :

1. Perumusan dan penetapan rencana strategis dan rencana kerja Inspektorat Daerah sesuai dengan visi dan misi Daerah;

2. Penetapan pedoman dan petunjuk teknis penyelenggaraan urusan lingkup bidang Pengawasan Daerah;

3. Pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas Sekretariat, Inspektorat Pembantu dan Jabatan Fungsional;

(9)

INSPEKTORAT DAERAH KOTA BEKASI | LKIP TAHUN 2019 3

4. Pengkoordinasian dan perumusan perencanaan program pengawasan, kebijakan dan penilaian tugas pengawasan serta fasilitasi pengawasan yang meliputi audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap kinerja dan keuangan penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

5. Pembinaan, pengawasan dan konsultansi dalam proses pelaksanaan kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;

6. Perencanaan program, perumusan kebijakan pelaksanaan pengawasan dan pembinaan pencegahan tindak pidana korupsi, kolusi, dan nepotisme;

7. Pemberian pelayanan dan pembinaan kepada unsur terkait di bidang Pengawasan daerah serta pelaksanaan hubungan kerja sama dengan Perangkat Daerah, lembaga/instansi terkait dalam rangka penyelenggaraan kegiatan Inspektorat Daerah ; 8. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai Inspektorat Daerah ;

9. Pelaksanaan tugas selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang;

10. Penyusunan dan penyampaian laporan keuangan Inspektorat Daerah sesuai ketentuan yang berlaku;

11. Pemberian laporan pertanggungjawaban tugas Inspektorat Daerah kepada Wali Kota melalui Sekretaris Daerah dan laporan kinerja Inspektorat Daerah sesuai ketentuan yang berlaku;

12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Wali Kota.

Susunan Organisasi Inspektorat Daerah, terdiri atas:

a. Sekretaris Inspektorat Daerah

Sekretaris mempunyai tugas membantu Inspektur dalam memimpin dan mengkoordinasikan penyelenggaraan pelayanan teknis administratif kegiatan dan ketatausahaan yang meliputi urusan umum dan perencanaan, evaluasi dan pelaporan serta keuangan dan kepegawaian untuk mencapai tata kelola kesekretariatan yang baik. Untuk menyelesaikan tugasnya dibantu oleh:

1. Sub Bagian Umum dan Perencanaan

Kepala Sub Bagian Umum dan Perencanaan mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melaksanakan pelayanan pendataan rencana program, kegiatan perencanaan, ketata usahaan dan rumah tangga untuk mencapai perencanaan, ketata usahaan dan rumah tangga yang baik.

2. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan

Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam menyiapkan bahan penyusunan evaluasi dan pelaporan pengawasan untuk mencapai hasil evaluasi dan pelaporan yang baik.

(10)

INSPEKTORAT DAERAH KOTA BEKASI | LKIP TAHUN 2019 4 3. Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian

Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melaksanakan penatausahaan keuangan, akuntansi dan verifikasi pembukuan keuangan serta administrasi kepegawaian lingkup Inspektorat untuk mencapai tata kelola keuangan dan kepegawaian yang baik.

b. Inspektur Pembantu Wilayah I

Inspektur Pembantu Wilayah I mempunyai tugas membantu Inspektur melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Inspektorat dalam pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan administrasi umum Pemerintahan dan urusan Pemerintahan daerah dalam bidang keuangan dan kekayaan daerah untuk mencapai pelaksanaan pembinaan dan pengawasan urusan di bidangnya.

Dalam pelaksanaan tugasnya Inspektur Pembantu Wilayah I dibantu oleh Pejabat Fungsional Auditor yang menangani bidang keuangan dan kekayaan daerah.

c. Inspektur Pembantu Wilayah II

Inspektur Pembantu Wilayah II mempunyai tugas membantu Inspektur melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Inspektorat dalam pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan administrasi umum Pemerintahan dan urusan Pemerintahan daerah dalam bidang aparatur dan pemerintahan untuk mencapai pelaksanaan pembinaan dan pengawasan urusan di bidangnya.

Dalam pelaksanaan tugasnya Inspektur Pembantu Wilayah II dibantu oleh Pejabat Fungsional Auditor yang menangani bidang aparatur dan pemerintahan.

d. Inspektur Pembantu Wilayah III

Inspektur Pembantu Wilayah III mempunyai tugas membantu Inspektur melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Inspektorat dalam pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan administrasi umum Pemerintahan dan urusan Pemerintahan daerah dalam bidang pembangunan dan pelayanan publik untuk mencapai pelaksanaan pembinaan dan pengawasan urusan di bidangnya.

Dalam pelaksanaan tugasnya Inspektur Pembantu Wilayah III dibantu oleh Pejabat Fungsional Auditor yang menangani bidang pembangunan dan pelayanan publik.

(11)

INSPEKTORAT DAERAH KOTA BEKASI | LKIP TAHUN 2019 5 e. Inspektur Pembantu Wilayah IV

Inspektur Pembantu Wilayah IV mempunyai tugas membantu Inspektur melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Inspektorat dalam pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan administrasi umum Pemerintahan dan urusan Pemerintahan daerah dalam bidang pencegahan dan investigasi untuk mencapai pelaksanaan pembinaan dan pengawasan urusan di bidangnya.

Dalam pelaksanaan tugasnya Inspektur Pembantu Wilayah IV dibantu oleh Pejabat Fungsional Auditor yang menangani pencegahan dan investigasi.

1.4. Data Kepegawaian

Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas dan peran Inspektorat Daerah yang berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanan tugas-tugas dan peran Inspektorat Daerah dalam menghadapi dinamika perubahan lingkungan strategis, diantaranya keberadaan sumber daya manusia (SDM). Dengan SDM yang berpendidikan tinggi, Inspektorat Daerah diharapkan dapat melaksanakan tugas-tugas lembaga dan unit kerja secara lebih baik.

Untuk menunjang pelaksanaan tugas Inspektorat Daerah Kota Bekasi memiliki pegawai sebanyak 91 orang yang terdiri dari 86 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 5 orang Tenaga Kontrak Kerja (TKK). Disamping potensi-potensi positif yang dimiliki SDM, juga dihadapkan pada beberapa potensi permasalahan, yaitu: a) SDM tersebut belum sepenuhnya diarahkan kepada pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; b) pola pembinaan pegawai sejak rekrutmen, mutasi, rotasi dan promosi hingga pensiun masih belum sepenuhnya berbasiskan pada kompetensi; c) penerapan sistem manajemen sumber daya manusia masih belum optimal, dan perlu terus ditingkatkan untuk mendorong peningkatan kinerja organisasi dan pegawai.

Tabel. 1.1

Sumber Daya Manusia Inspektorat Daerah Berdasarkan Jenis Kelamin Periode Desember 2019

NO JENIS KELAMIN JUMLAH

PEGAWAI KETERANGAN PNS TKK 1 2 3 4 5 1 LAKI - LAKI 51 47 4 2 PEREMPUAN 40 39 1 JUMLAH 91 86 5

(12)

INSPEKTORAT DAERAH KOTA BEKASI | LKIP TAHUN 2019 6

Tabel. 1.2

Data PNS dan TKK di Lingkungan Inspektorat Daerah Kota Bekasi Berdasarkan Unit Kerja Periode Desember 2019

NO. NAMA UNIT KERJA

ESELON JAFUNG PELAKSANA

TOTAL II III IV AUDITOR P2UPD PNS TKK

1. Inspektur Daerah 1 1

2. Sekretaris 1 1

a. Sub Bagian Umum dan Perencanaan

1 12 1 14

b. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan

1 6 2 9

c. Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian 1 8 2 11 3. Inspektur Pembantu Wilayah I 1 14 15 4. Inspektur Pembantu Wilayah II 1 15 16 5. Inspektur Pembantu Wilayah III 1 11 12 6. Inspektur Pembantu Wilayah IV 1 11 12 JUMLAH 1 5 3 51 0 27 5 91

Sumber : BKPPD Kota Bekasi

Tabel. 1.3

Profil Sumber Daya Manusia Inspektorat Daerah Kota Bekasi Berdasarkan Pangkat dan Golongan Periode Desember 2019

NO. PANGKAT GOLONGAN TINGKAT GAJI JUMLAH PEGAWAI KET.

1 Pembina Utama IV/e -

2 Pembina Utama Madya IV/d -

3 Pembina Utama Muda IV/c 7

4 Pembina Tingkat I IV/b 7

5 Pembina IV/a 2

6 Penata Tingkat I III/d 21

7 Penata III/c 13

8 Penata Muda Tingkat I III/b 18

9 Penata Muda III/a 4

10 Pengatur Tingkat I II/d 3

11 Pengatur II/c 9

12 Pengatur Muda Tingkat I II/b 1

13 Pengatur Muda II/a 1

14 Juru Tingkat I I/d -

15 Juru I/c -

16 Juru Muda Tingkat I I/b -

17 Juru Muda I/a -

18 Tenaga Kontrak Kerja - 5

JUMLAH 91

(13)

INSPEKTORAT DAERAH KOTA BEKASI | LKIP TAHUN 2019 7

Tabel 1.4.

Profil Sumber Daya Manusia Inspektorat Daerah Kota Bekasi Berdasarkan Pendidikan Periode Desember 2019

NO. PENDIDIKAN JUMLAH PEGAWAI

PNS TKK 1 STRATA 3 (S-3) - - - 2 - - - 3 - - 2 STRATA 2 (S-2) 24 3 STRATA 2 (S-1) 46 4 DIPLOMA 4 (D-4) - 5 DIPLOMA 3 (D-3) 3 6 DIPLOMA 2 (D-2) -

7 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) 13 8 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) -

9 Sekolah Dasar (SD) -

JUMLAH 86 5

(14)

INSPEKTORAT DAERAH KOTA BEKASI | LKIP TAHUN 2019 8 BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. Visi dan Misi

Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, kabupaten dan kota atau provinsi dengan kabupaten dan kota, diatur berdasarkan penyelenggaraan urusan pemerintahan yang dibagi berdasarkan kriteria eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi dengan memperhatikan keserasian hubungan antar susunan pemerintahan. Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah, diselenggarakan berdasarkan kriteria tersebut terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan.

Salah satu yang mendukung pelaksanaan penyelenggaraan pemerintah daerah adalah Inspektorat Daerah. Inspektorat Daerah berfungsi sangat strategis dalam melaksanakan pengawasan, pembinaan, pendampingan dan bahkan berbagai aspek fungsi penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Dengan demikian peranan dan fungsi serta kinerja Inspektorat Daerah begitu penting dan sangat strategis dalam menjalankan roda Pemerintahan Daerah. Sejalan dengan Visi Kota Bekasi Tahun 2018-2023, yaitu “Kota Bekasi Cerdas, Kreatif, Maju,

Sejahtera dan Ihsan” yang mempunyai makna sangat dalam, yaitu:

“Bekasi Cerdas” menggambarkan bahwa Aparatur Pemerintah Kota Bekasi

mengaplikasikan layanan kota dan tata kelola sumber daya secara efektif dan efesien untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dengan solusi inovatif, integratif dan berkelanjutan yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup warganya, serta memfasilitasi kreasi masyarakat dalam menciptakan manfaat sosial dan nilai tambah ekonomi;

“Bekasi Kreatif” menggambarkan bahwa warga Kota Bekasi memiliki semangat

untuk membangun wilayah dan masyarakat yang dilandasi nilai-nilai kreativitas, mengingat kehidupan dan kemajuan masa depan masyarakat Kota Bekasi tidak dapat mengandalkan terhadap daya dukung sumber daya alam, dibutuhkan nilai, sikap, dan perilaku kreatif dari aparatur, masyarakat dan pelaku usaha dalam beraktivitas, berkehidupan dan berusaha;

“Bekasi Maju” menggambarkan pembangunan Kota Bekasi menjadi lebih baik

dengan prasarana dan sarana perkotaan untuk memfasilitasi kehidupan warga yang semakin dinamis, kreatif dan inovatif, disisi lain kreativitas dan partisipasi masyarakat juga mendukung perwujudan kota yang semakin maju dengan estetika dan etika kehidupan menuju peradaban yang tinggi;

“Bekasi Sejahtera” menggambarkan derajat kehidupan warga Kota Bekasi yang

meningkat dengan terpenuhinya kebutuhan dasar pendidikan, kesehatan, terbukanya kesempatan kerja dan berusaha serta lingkungan fisik, sosial dan reegius sebagai bentuk perwujudan masyarakat yang sejahtera;

(15)

INSPEKTORAT DAERAH KOTA BEKASI | LKIP TAHUN 2019 9

dan perilaku untuk berbuat baik dalam lingkup individu, keluarga dan masyarakat Kota Bekasi. Kedisiplinan, ketertiban sosial, keteladanan, dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan tumbuh seiring dengan meningkatnya tata kelola pemerintahan yang

baik untuk mewujudkan kehidupan yang beradab.

Untuk mewujudkan Visi Pembangunan Kota Bekasi tahun 2018-2023 akan dicapai melalui 5 (lima) Misi, yaitu

1. Meningkatnya kapasitas tata kelola pemerintahan yang baik;

2. Membangun, meningkatkan dan mengembangkan prasarana dan sarana kota yang maju dan memadai;

3. Meningkatkan perekonomian berbasis potensi jasa kreatif dan perdagangan yang berdaya saing;

4. Meningkatkan dan mengembangkan kualitas kehidupan masyarakat yang berpengetahuan, sehat, berakhlak mulia, kreatif dan inovatif;

5. Membangun, meningkatkan dan mengembangkan kehidupan kota yang aman dan cerdas serta lingkungan hidup yang nyaman.

Sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai unsur pengawas penyelenggaraan pemerintahan daerah, maka Inspektorat Daerah Kota Bekasi terkait dengan Misi Pertama yaitu “Meningkatnya kapasitas tata kelola pemerintahan yang baik”.

2.2. Indikator Kinerja Utama Inspektorat Daerah

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, Indikator Kinerja Utama Inspektorat Daerah di tetapkan sebagai berikut :

Tabel 2.1. Indikator Kinerja Utama Inspektorat Daerah

NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA KET

1. Meningkatnya

Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan

Persentase Perangkat Daerah dengan Hasil Penilaian Evaluasi Akuntabilitas Kinerjanya Baik (Kategori “B” Ke atas)

Nilai Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Level 3 Persentase Tindak Lanjut Temuan Eksternal

2. Meningkatnya

Profesionalisme APIP

(16)

INSPEKTORAT DAERAH KOTA BEKASI | LKIP TAHUN 2019 10 2.3. Perjanjian Kinerja Inspektorat Daerah Tahun 2019

Tabel 2.2. Perjanjian Kinerja Inspektorat Daerah

NO. SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3 4

1. Meningkatnya

Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan

Persentase Perangkat Daerah dengan Hasil Penilaian Evaluasi Akuntabilitas Kinerjanya Baik (Kategori “B” Ke atas)

74%

Persentase Tindak Lanjut Temuan Eksternal

85% Persentase Tindak Lanjut Temuan

Internal

71% Nilai Maturitas Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah (SPIP) Level 3

3,15 Jumlah Perangkat Daerah yang

mendapat predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK)

1 OPD

2. Meningkatnya

Profesionalisme APIP

Tingkat Level Kapabilitas APIP Level 3

2.4. Program dan Kegiatan Inspektorat Daerah

Adapun program dan kegiatan Inspektorat Daerah pada Tahun Anggaran 2019 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.3.

Program dan Kegiatan Inspektorat Daerah Tahun 2019

NO SASARAN STRATEGIS PROGRAM KEGIATAN

1. Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksana Kebijakan KDH

Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tingkat Kota Bekasi Evaluasi SAKIP Tindak Lanjut Temuan Pengawasan

Reviu Perencanaan dan Penganggaran Daerah Penguatan Pengawasan Pembangunan pada Pemerintah Kota Bekasi (Banprov Luncuran) Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala Pelaksanaan Pengawasan Pembangunan dan

Pelayanan Publik Gelar Pengawasan

Pemeriksaan dengan Tujuan Tertentu

Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan

Pengelolaan LHKPN dan LHKASN

Pencegahan Tindak Pidana Korupsi

(17)

INSPEKTORAT DAERAH KOTA BEKASI | LKIP TAHUN 2019 11

NO SASARAN STRATEGIS PROGRAM KEGIATAN

Penyelenggaraan

Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN di Kota Bekasi Implementasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di

Lingkungan Pemerintah Kota Bekasi

2. Meningkatnya Profesionalisme APIP

Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan

Penyusunan Program Kerja Inspektorat

Workshop Penilaian Kinerja Individu

Workshop Audit Kinerja BUMD dan BUD Diklat Pengadaan Barang/Jasa

Workshop Manajemen Aset Workshop Investigasi Peningkatan Kompetensi Internal Audit (DID)

Pendidikan dan Diklat APIP (DID)

APIP Assesment (DID) Peningkatan Kompetensi Fraud Auditing, Soft Skill dan Sertifikat Profesi (DID) Pemeriksaan Kualitas dan Kuantitas hasil pekerjaan infrastruktur (DID) 3. Meningkat dan Optimalnya

Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Penyediaan Jasa Surat Menyurat

Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

Penyediaan Alat Tulis Kantor Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan

Penyediaan Makanan dan Minuman

Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah Penyediaan Jasa Tenaga Administrasi/Teknis Perkantoran

Penyebarluasan Informasi Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

(18)

INSPEKTORAT DAERAH KOTA BEKASI | LKIP TAHUN 2019 12

NO SASARAN STRATEGIS PROGRAM KEGIATAN

Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor

4. Meningkatnya Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Pendidikan dan Pelatihan Formal

5. Meningkatnya Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Perangkat Daerah

Program Peningkatan Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD Penyusunan Laporan Keuangan

(19)

INSPEKTORAT DAERAH KOTA BEKASI | LKIP TAHUN 2019 13 BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama

Akuntabilitas Kinerja dalam format Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LKIP) Inspektorat Daerah Kota Bekasi tidak terlepas dari rangkaian mekanisme fungsi perencanaan yang sudah berjalan mulai dari Perencanaan Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja, dan Penetapan Kinerja (PK) Inspektorat Daerah Kota Bekasi, yang tidak terlepas dari pelaksanaan pembangunan itu sendiri sebagai fungsi Actuating dari berbagai piranti perencanaan yang sudah dibuat tersebut, hingga kemudian sampailah pada saat pertanggungjawaban pelaksanaan pembangunan yang mengerahkan seluruh sumber daya manajemen pendukungnya.

Pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan pembangunan sifatnya terukur, terdapat standar pengukuran antara yang diukur dengan piranti pengukurannya. Pertanggungjawaban pengukuran yang diukur adalah kegiatan, program, dan sasaran, yang prosesnya adalah sejauh mana kegiatan, program, dan sasaran dilaksanakan tidak salah arah dengan berbagai piranti perencanaan yang telah dibuat.

Pengukuran Kinerja merupakan bentuk penilaian yang dilakukan terhadap keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Inspektorat Daerah Kota Bekasi yang dilaksanakan Tahun 2019. Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target setiap Indikator Kinerja Sasaran dengan realisasinya. Setelah dilakukan penghitungan akan diketahui selisih atau celah kinerja (peformance gap). Selanjutnya berdasarkan selisih Kinerja tersebut dilakukan evaluasi guna mendapatkan strategi yang tepat untuk peningkatan Kinerja dimasa yang akan datang (performance

improvement).

Pencapaian sasaran diperoleh dengan cara membandingkan Target dengan Realisasi Indikator Sasaran, Pencapaian Kinerja Program/Kegiatan diperoleh dengan cara membandingkan Target dengan Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan menggunakan media formulir Pengukuran Kinerja. Atas hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Kota Bekasi.

Untuk mempermudah interpretasi atas pencapaian sasaran dan program/kegiatan diberlakukan nilai disertai makna dari nilai tersebut, yaitu : Semakin tinggi realisasi menunjukan pencapaian kinerja yang semakin baik, maka digunakan rumus :

(20)

INSPEKTORAT DAERAH KOTA BEKASI | LKIP TAHUN 2019 14

Tabel 3.1

Skala Nilai Peringkat Kinerja

No. Interval Nilai Realisasi Kinerja

Kriteria Penilaian

Realisasi Kinerja Nilai

1 > 91 - 100 Sangat Memuaskan AA 2 > 80 - 90 Memuaskan A 3 > 70 - 80 Sangat Baik BB 4 > 60 - 70 Baik B 5 > 50 - 60 Cukup CC 6 > 30 - 50 Kurang C 7 > 0 - 30 Sangat Kurang D Sumber : http://e-sakip.bekasikota.go.id/

Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian sasaran strategis berikut indikator kinerjanya, namun demikian juga terdapat beberapa sasaran strategis yang tidak berhasil diwujudkan pada tahun 2019.

Tabel 3.2

Capaian Kinerja Sasaran Inspektorat Daerah Kota Bekasi Tahun 2019

NO. SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA TARGET REALISASI NILAI

1. Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan Persentase Perangkat Daerah dengan Hasil Penilaian Evaluasi Akuntabilitas Kinerjanya Baik (Kategori “B” Ke atas) 74% 100% 135% Persentase Tindak Lanjut Temuan Eksternal 85% 94,54% 111,22% Persentase Tindak Lanjut Temuan Internal 71% 80,28% 113,07% Nilai Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Level 3 3,15 3,06 97,14% Jumlah Perangkat Daerah yang mendapat predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) 1 OPD 0 OPD 0% 2. Meningkatnya Profesionalisme APIP Tingkat Level Kapabilitas APIP Level 3 Level 3 100%

(21)

INSPEKTORAT DAERAH KOTA BEKASI | LKIP TAHUN 2019 15 3.2. Analisis dan Evaluasi Capaian Kinerja

Evaluasi capaian kinerja Inspektorat Daerah Kota Bekasi Tahun 2019 sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah diuraikan melalui pencapaian indicator kinerja masing-masing sasaran strategis Inspektorat Daerah Kota Bekasi, sebagai berikut :

3.2.1. Sasaran Strategis Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan

Sasaran strategis Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan, dicapai melalui 5 (lima) indikator sebagaimana dapat diuraikan di bawah ini :

A. Persentase Perangkat Daerah dengan Hasil Penilaian Evaluasi Akuntabilitas Kinerjanya Baik (Kategori “B” Ke atas)

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik.

Untuk mencapai target, indikator ini didukung oleh 1 Program dan 2 Kegiatan yaitu Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH dengan Kegiatan (1) Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tingkat Kota Bekasi, dan (2) Evaluasi SAKIP.

Indikator ini mendukung keberhasilan dalam pencapaian Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Kota Bekasi Tahun 2019 yang merupakan termasuk dalam Visi Kesatu Kota Bekasi yaitu “Meningkatkan Kapasitas Tata Kelola Pemerintahan yang baik” sejalan dengan Tujuan Kota Bekasi “Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Profesional dan Akuntabel”.

Penguatan akuntabilitas kinerja merupakan salah satu program yang dilaksanakan dalam rangka reformasi birokrasi untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN, meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada masyarakat, dan meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi. Penguatan akuntabilitas ini dilaksanakan dengan penerapan SAKIP sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP. Sebagai pelaksanaan dari Perpres tersebut, Pemerintah Kota Bekasi telah mengeluarkan Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor 82 Tahun 2019 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Kota Bekasi.

(22)

INSPEKTORAT DAERAH KOTA BEKASI | LKIP TAHUN 2019 16

Bekasi telah mengimplementasikan sistem akuntabilitas kinerja secara baik, maka perlu dilakukan reviu atas laporan kinerja dan evaluasi atas implementasi SAKIP. Reviu atas laporan kinerja untuk memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi, keandalan, dan keabsahan data/informasi kinerja sehingga dapat menghasilkan Laporan Kinerja yang berkualitas. Evaluasi atas implementasi SAKIP merupakan penilaian terhadap fakta objektif pada setiap unit organisasi di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi dalam mengimplementasikan sistem akuntabilitas kinerja.

Evaluasi atas implementasi akuntabilitas kinerja pada Organisasi Perangkat Daerah dilaksanakan oleh Inspektorat Daerah Kota Bekasi melalui Tim yang telah dibentuk oleh Inspektur Daerah Kota Bekasi.

Formulasi untuk menghitung capaian realisasi ini adalah Jumlah Perangkat Daerah yang Akuntabilitas Kinerjanya Baik (Kategori B ke Atas) dibagi Jumlah Seluruh Perangkat Daerah Kota Bekasi (47 Perangkat Daerah) dikali 100%.

Tabel 3.3

Capaian Kinerja Persentase Perangkat Daerah dengan Hasil Penilaian Evaluasi Akuntabilitas Kinerjanya Baik (Kategori “B” Ke atas)

Sasaran Strategis Indikator Sasaran Kinerja Program / Kegiatan Pendukung Keuangan

Target Realisasi % Pagu Realisasi %

Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan Persentase Perangkat Daerah dengan Hasil Penilaian Evaluasi Akuntabilitas Kinerjanya Baik (Kategori “B” Ke atas) 74% 100% 135 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksana Kebijakan KDH Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tingkat Kota Bekasi 14.100.000 14.100.000 100 Evaluasi SAKIP 43.500.000 0 0

Dari tabel diatas dapat dideskripsikan bahwa Target dari Indikator Persentase Perangkat Daerah dengan Hasil Penilaian Evaluasi Akuntabilitas Kinerjanya Baik (Kategori “B” Ke atas) Tahun 2019 dapat tercapai dengan sangat baik didukung dengan 1 Program yaitu Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksana Kebijakan KDH dan 2 Kegiatan antara lain (1) Kegiatan Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tingkat Kota Bekasi dengan Pagu Anggaran sebesar Rp. 14.100.000 serta Realisasi Anggaran sebesar Rp. 14.100.000 dan (2) Kegiatan Evaluasi SAKIP dengan Pagu Anggaran sebesar Rp. 43.500.000 serta Realisasi Anggaran sebesar Rp. 0 karena adanya penyesuaian kebijakan anggaran.

Adapun faktor-faktor penghambat dalam mencapai Indikator Persentase Perangkat Daerah dengan Hasil Penilaian Evaluasi Akuntabilitas Kinerjanya Baik (Kategori “B” Ke atas) Tahun 2019 antara Lain :

(23)

INSPEKTORAT DAERAH KOTA BEKASI | LKIP TAHUN 2019 17

1. Belum Optimalnya Koordinasi antar Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Bekasi;

2. Belum tertatanya penetapan Peta Proses Bisnis pada Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Bekasi;

3. Masih kurangnya pemahaman Perangkat Daerah terhadap pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Instansi Daerah;

4. Sistem Informasi Akuntabilitas Kinerja belum terintegrasi secara optimal.

Sedangkan faktor-faktor pendukung dalam mencapai Indikator Persentase Perangkat Daerah dengan Hasil Penilaian Evaluasi Akuntabilitas Kinerjanya Baik (Kategori “B” Ke atas) Tahun 2019 antara Lain :

1. Komitmen Pimpinan untuk mencapai peningkatan Akuntabilitas Kinerja Yang Baik dengan melaksanakan Evaluasi dan pengawasan secara berjenjang;

2. Telah tersusunnya Pedoman SAKIP sebagai acuan bagi Pemerintah Daerah dalam melaksanakan akuntabilitas dan peningkatan kinerja yaitu Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor 82 Tahun 2019 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Kota Bekasi;

3. Telah terbangunnya sistem perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi dengan aplikasi Siencang (Sistem Perencanaan Pembangunan dan Penganggaran).

Melihat capaian Indikator Persentase Perangkat Daerah dengan Hasil Penilaian Evaluasi Akuntabilitas Kinerjanya Baik (Kategori “B” Ke atas) dan mempertimbangkan faktor pendorong dan faktor penghambat dalam pencapaiannya, maka direkomendasikan hal-hal sebagai berikut :

1. Meningkatkan Koordinasi antar Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Bekasi;

2. Meningkatkan Pemahaman dan Pengembangan Kompetensi Pengelola Akuntabilitas Kinerja Perangkat Daerah dengan cara melaksanakan bimbingan baik secara informal maupun formal;

3. Mengembangkan Sistem Informasi Pengelolaan Perencanaan, Penganggaran dan Pelaporan yang terintegrasi.

B. Persentase Tindak Lanjut Temuan Eksternal

Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui akuntabilitas suatu pemerintah daerah adalah dengan melihat seberapa aktif pemerintah daerah menindaklanjuti rekomendasi hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Hal ini merupakan tugas Inspektorat Daerah selaku APIP dalam mendorong Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi untuk selalu menindaklanjuti rekomendasi hasil pemeriksaan BPK. Rekomendasi BPK adalah saran dari pemeriksa berdasarkan hasil

(24)

INSPEKTORAT DAERAH KOTA BEKASI | LKIP TAHUN 2019 18

pemeriksaannya kepada entitas untuk melakukan perbaikan.

Untuk mencapai target, indikator ini didukung oleh 1 Program dan 3 Kegiatan yaitu Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH dengan Kegiatan (1) Tindak Lanjut Temuan Pengawasan, (2) Reviu Perencanaan dan Penganggaran Daerah dan (3) Penguatan Pengawasan Pembangunan pada Pemerintah Kota Bekasi (Banprov Luncuran).

Tindak lanjut atas rekomendasi diperlukan untuk memperbaiki Sistem Pengendalian Internal (SPI) dan Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara. Pasal 20 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara mewajibkan auditee untuk menindaklanjuti rekomendasi dalam hasil pemeriksaan.

Formulasi untuk menghitung capaian realisasi ini adalah Jumlah tindaklanjut rekomendasi temuan BPK-RI tahun sebelumnya dan tahun-tahun sebelumnya dibagi Jumlah rekomendasi temuan BPK-RI tahun sebelumnya dan tahun-tahun sebelumnya dikali 100%.

Tabel 3.4

Capaian Persentase Tindak Lanjut Temuan Eksternal

Sasaran Strategis Indikator Sasaran Kinerja Program / Kegiatan Pendukung Keuangan

Target Realisasi % Pagu Realisasi %

Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan Persentase Tindak Lanjut Temuan Eksternal 85% 94,54% 111,22 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksana Kebijakan KDH Tindak Lanjut Temuan Pengawasan 111.350.000 22.545.000 20,25 Reviu Perencanaan dan Penganggaran Daerah 235.250.000 115.300.000 49,01 Penguatan Pengawasan Pembangunan pada Pemerintah Kota Bekasi (Banprov Luncuran) 120.563.200 92.235.489 76,50

Dari tabel diatas dapat dideskripsikan bahwa target dari Indikator Persentase Tindak Lanjut Temuan Eksternal Tahun 2019 dapat tercapai dengan sangat baik didukung dengan 1 Program yaitu Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksana Kebijakan KDH dan 3 Kegiatan antara lain (1) Kegiatan Tindak Lanjut Temuan Pengawasan dengan Pagu Anggaran sebesar Rp. 111.350.000 serta Realisasi Anggaran sebesar Rp. 22.545.000, (2) Reviu Perencanaan dan Penganggaran Daerah dengan Pagu Anggaran sebesar Rp. 235.250.000 serta Realisasi Anggaran sebesar Rp. 115.300.000 dan (3) Penguatan Pengawasan Pembangunan pada

(25)

INSPEKTORAT DAERAH KOTA BEKASI | LKIP TAHUN 2019 19

Pemerintah Kota Bekasi (Banprov Luncuran) dengan Pagu Anggaran sebesar Rp. 120.563.200 serta Realisasi Anggaran sebesar Rp. 92.235.489.

Tabel 3.5

Laporan Hasil Pemeriksaan BPK Semester II Tahun 2019 Periode

Pemeriksaan Temuan Rekom Sesuai

Blm Sesuai Blm di TL Tdk dpt di TL dg alasan sah 2005-2018 396 928 840 (90,52%) 76 (8,19%) 2 (0,22%) 10 (1,08%) Sumber : Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan

(26)

INSPEKTORAT DAERAH KOTA BEKASI | LKIP TAHUN 2019 20 Tabel 3.6

REKAPITULASI HASIL PEMANTAUAN TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN BPK SEMESTER II TAHUN 2019

Tahun Jml LHP

Temuan Rekomendasi

Perkembangan Status Pemantauan Tindak Lanjut

Nilai Penyerahan aset atau penyetoran uang

ke kas negara/daerah/perus

ahaan Sesuai dengan

Rekomendasi

Belum Sesuai dan Dalam

Proses Tindak Lanjut Belum Ditindaklanjuti

Tidak Dapat Ditindaklanjuti dengan

alasan yang sah

Jml Nilai Jml Nilai Jml Nilai Jml Nilai Jml Nilai Jml Nilai

2019 1 18 7.438.187.864,25 60 7.438.187.864,25 53 6.517.619.629,25 7 920.568.235,00 - - - - 6.517.619.630,53 2018 2 24 17.523.099.025,76 78 15.367.762.671,16 72 11.180.029.554,29 6 4.187.733.117,04 - - - - 13.062.057.242,97 2017 2 25 3.071.535.969,29 88 3.003.724.569,29 75 1.460.922.906,29 13 1.542.801.663,00 - - - - 2.134.109.303,00 2016 2 28 5.716.395.226,25 93 2.795.646.463,45 87 2.218.593.416,45 6 577.053.047,00 - - - - 5.101.700.535,55 2015 2 30 21.746.892.566,47 82 21.745.540.831,47 79 21.142.352.147,47 3 603.188.684,00 - - - - 21.143.903.920,75 2014 3 39 10.544.313.229,00 115 9.639.866.442,00 98 6.659.155.666,36 17 2.595.148.926,64 - - - 385.561.849,00 7.225.514.364,15 2013 1 18 1.212.925.433,94 39 1.212.952.433,94 38 1.212.952.433,94 1 - - - - - 1.212.952.433,94 2012 1 24 2.096.378.683,93 64 565.585.832,93 61 465.040.332,93 3 100.545.500,00 - - - - 502.337.183,93 2011 2 32 3.901.615.112,34 71 3.291.915.923,84 60 2.388.343.843,34 5 903.572.080,50 - - 6 - 648.443.843,34 2010 1 20 6.844.044.737,00 34 6.317.544.737,00 29 5.307.385.729,00 1 194.457.000,00 1 815.702.008,00 3 - 5.307.385.729,00 2009 3 46 356.018.570,92 70 356.018.570,93 70 356.018.570,93 - - - - - - 285.940.715,48 2008 2 23 29.057.447.889,98 42 1.491.490.758,35 38 1.314.067.780,55 3 154.784.705,80 - - 1 22.638.272,00 1.783.608.693,96 2007 3 25 9.955.608.750,02 40 8.644.107.575,38 39 8.644.107.575,38 1 - - - - - 8.669.679.224,02 2006 2 14 14.836.586.965,26 19 14.836.586.965,26 16 3.333.148.123,57 3 11.503.438.841,69 - - - - 3.333.148.123,57 2005 2 30 9.031.938.545,53 33 7.668.682.472,53 25 4.489.273.629,53 7 3.165.008.843,00 1 14.400.000,00 - - 4.306.507.814,98 Total 29 396 143.332.988.569,94 928 104.375.614.111,78 840 76.689.011.339,28 76 26.448.300.643,67 2 830.102.008,00 10 408.200.121,00 81.234.908.759,17 Sumber : Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan

(27)

INSPEKTORAT DAERAH KOTA BEKASI | LKIP TAHUN 2019 21

Adapun faktor-faktor penghambat dalam mencapai Indikator Persentase Tindak Lanjut Temuan Eksternal Tahun 2019 antara Lain :

1. Pejabat/ASN terkait temuan belum sepenuhnya berkomitmen terhadap penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK, sehingga penyelesaiannya menjadi berlarut-larut karena tidak segera dilaksanakan pada saat hasil pemeriksaan diketahui;

2. Lemahnya pengendalian internal Perangkat Daerah;

3. Pihak terkait temuan sudah mutasi/pensiun/meninggal dunia dan yang terkait dengan pihak ketiga yaitu perusahaan telah non aktif serta alamat tidak diketahui lagi;

4. Pengembalian kerugian Negara/Daerah belum dilaksanakan secara maksimal oleh Perangkat Daerah;

5. Rotasi pegawai berdampak pada kelambanan penanganan tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK;

6. Adanya ketidaksepakatan atas hasil pemeriksaan yang berdampak pada berlarut-larutnya temuan yang tidak dapat ditindaklanjuti karena penghapusan temuan oleh BPK harus melalui proses yang cukup lama.

Sedangkan faktor-faktor pendukung dalam mencapai Indikator Persentase Tindak Lanjut Temuan Eksternal Tahun 2019 antara Lain :

1. Komitmen Pimpinan untuk penyelesaian tindak lanjut rekomendasi temuan BPK;

2. Adanya Aplikasi Sistem Informasi Pemantauan Tindak Lanjut (SIPTL), dengan aplikasi tersebut data tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK yang selama ini secara manual disampaikan ke BPK akan digantikan dengan data elektronis;

3. Telah meningkatnya kesadaran Perangkat Daerah dalam menindaklanjuti rekomendasi temuan BPK;

4. APIP Inspektorat Daerah aktif melakukan monitoring tindaklanjut rekomendasi temuan BPK.

Melihat capaian Indikator Persentase Tindak Lanjut Temuan Eksternal dan mempertimbangkan faktor pendorong dan faktor penghambat dalam pencapaiannya, maka direkomendasikan hal-hal sebagai berikut :

1. Pemerintah Kota Bekasi perlu mendorong terwujudnya tata kelola keuangan yang transparan dan akuntabel melalui percepatan penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK;

2. Pemerintah Kota Bekasi perlu meningkatkan komitmen dalam bentuk pemberian sangsi yang lebih tegas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi pejabat yang lambat dalam melaksanakan penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK;

3. Perangkat Daerah Pemerintah Kota Bekasi perlu menetapkan prosedur formal dalam bentuk SOP sebagai pedoman melaksanakan tugas dan tanggung jawab serta

(28)

INSPEKTORAT DAERAH KOTA BEKASI | LKIP TAHUN 2019 22

melaksanakan dengan sebaik-baiknya sesuai pedoman yang telah ditetapkan;

4. Pimpinan Perangkat Daerah selaku Pengguna Anggaran harus lebih meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan fisik di lapangan agar temuan tidak semakin menumpuk;

5. Pemerintah Kota Bekasi perlu membuat SK Pencatatan untuk pegawai bukan bendahara dan pejabat lain yang telah pensiun/meninggal/dan atau tidak diketahui lagi alamatnya untuk dimasukkan ke dalam kategori temuan yang tidak dapat ditindaklanjuti;

6. Melakukan penatausahaan administrasi terkait penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan secara tertib dan lengkap agar memudahkan Perangkat Daerah dalam menangani penyelesaian tindak lanjut walaupun terjadi rotasi pegawai;

7. Meningkatkan koordinasi antara auditan dengan auditor sekaligus menyamakan pemahaman terhadap hasil pemeriksaan, sehingga solusi terhadap temuan-temuan yang sulit ditindaklanjuti dapat segera dicapai;

8. Membentuk tim satgas percepatan penyelesaian tindak lanjut pada masing-masing Perangkat Daerah agar setiap hasil pemeriksaan dapat ditangani dengan baik hingga tuntas sesuai dengan jangka waktu penyelesaian yang ditentukan;

9. Melakukan pemantauan oleh satgas pada tiap Perangkat Daerah secara berkala dan pembahasan tindak lanjut rekomendasi bersama BPK minimal setiap 3 bulan;

10. Penguatan peran APIP bukan hanya didasarkan atas banyaknya temuan yang diperoleh auditor atau besarnya pengembalian ke kas Negara/Daerah, namun harus dapat memerankan perannya sebagai “early warning system” atau bisa mengurangi tingkat penyimpangan dengan memberikan peringatan lebih dini.

C. Persentase Tindak Lanjut Temuan Internal

Audit internal telah menjadi kebutuhan bagi pimpinan untuk membantu mengendalikan jalannya kegiatan operasional suatu organisasi. Audit internal perlu dilakukan secara teratur agar dapat mencegah terjadinya masalah dan pimpinan akan dapat segera mengetahui dan mengatasi masalah sebelum permasalahan tersebut berkembang lebih luas. Selain itu audit internal juga dapat mengindentifikasi penyebab timbulnya serta mengetahui langkah-langkah efektif untuk mengatasinya. Audit internal dilakukan oleh orang profesional yang memiliki pemahaman mendalam mengenai sistem dan kegiatan operasi suatu organisasi. Aktivitas audit internal memberikan jaminan bahwa pengendalian internal yang dijalankan suatu organisasi telah cukup memadai untuk memperkecil terjadinya risiko, menjamin kegiatan operasi organisasi telah berjalan secara efektif dan efisien serta memastikan bahwa sasaran dan tujuan organisasi telah tercapai.

(29)

INSPEKTORAT DAERAH KOTA BEKASI | LKIP TAHUN 2019 23

Untuk mencapai target, indikator ini didukung oleh 1 Program dan 4 Kegiatan yaitu Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH dengan Kegiatan (1) Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala, (2) Pelaksanaan Pengawasan Pembangunan dan Pelayanan Publik, (3) Gelar Pengawasan, dan (4) Pemeriksaan dengan Tujuan Tertentu.

Keberhasilan dari peran dan tugas yang diemban oleh auditor internal adalah salah satunya ditunjukan dengan adanya kecenderungan berkurangnya jumlah temuan audit. Hal ini menunjukkan bahwa auditor dapat berperan sebagai konsultan yang berarti dalam melakukan audit, auditor juga ikut berperan dalam menyampaikan permasalahan yang terkait dalam organisasi. Banyaknya temuan yang diperoleh pada saat dilakukan audit, tidak otomatis menunjukkan bahwa auditor tersebut telah bekerja dengan baik. Hal ini terkait dengan penyelesaian tindak lanjut temuan hasil audit yang masih perlu diselesaikan oleh auditee dan organisasi. Banyaknya temuan audit yang belum ditindaklanjuti merupakan tanggung jawab bagi auditee untuk penyelesaiannya dengan tetap dimonitor oleh auditor internal.

Formulasi untuk menghitung capaian realisasi ini adalah Jumlah tindak lanjut rekomendasi temuan pengawas internal tahun sebelumnya dan tahun-tahun sebelumnya dibagi jumlah rekomendasi temuan pengawas internal tahun sebelumnya dan tahun-tahun sebelumnya dikali 100%.

Tabel 3.7

Capaian Persentase Tindak Lanjut Temuan Internal

Sasaran Strategis Indikator Sasaran Kinerja Program / Kegiatan Pendukung Keuangan

Target Realisasi % Pagu Realisasi %

Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan Persentase Tindak Lanjut Temuan Internal 71% 80,28% 101 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksana Kebijakan KDH Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala 100.000.000 47.200.000 47,20 Pelaksanaan Pengawasan Pembangunan dan Pelayanan Publik 200.000.000 0 0 Gelar Pengawasan 0 0 0 Pemeriksaan dengan Tujuan Tertentu 196.050.000 14.000.000 7,14

Dari tabel diatas dapat dideskripsikan bahwa target dari Indikator Persentase Tindak Lanjut Temuan Internal Tahun 2019 dapat tercapai dengan baik didukung dengan 1 Program yaitu Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksana Kebijakan KDH dan 4 Kegiatan antara lain (1) Pelaksanaan Pengawasan

(30)

INSPEKTORAT DAERAH KOTA BEKASI | LKIP TAHUN 2019 24

Internal Secara Berkala dengan Pagu Anggaran sebesar Rp. 100.000.000 serta Realisasi Anggaran sebesar Rp. 47.200.000, (2) Pelaksanaan Pengawasan Pembangunan dan Pelayanan Publik dengan Pagu Anggaran sebesar Rp. 200.000.000 serta Realisasi Anggaran sebesar Rp. 0, (3) Gelar Pengawasan dengan Pagu Anggaran sebesar Rp. 0 serta Realisasi Anggaran sebesar Rp. 0 dan (4) Pemeriksaan dengan Tujuan Tertentu dengan Pagu Anggaran sebesar Rp. 196.050.000 serta Realisasi Anggaran sebesar Rp. 14.000.000.

Adapun faktor-faktor penghambat dalam mencapai Indikator Persentase Tindak Lanjut Temuan Internal Tahun 2019 antara Lain :

1. Kurangnya komunikasi yang baik pada tingkatan Manajemen Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Bekasi;

2. Lemahnya kesadaran Perangkat Daerah dalam melakukan TLHP (Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan) Internal;

3. Belum maksimalnya prosedur dan mekanisme pengawasan Inspektorat Daerah Kota Bekasi dalam penanganan TLHP Internal.

Sedangkan faktor-faktor pendukung dalam mencapai Indikator Persentase Tindak Lanjut Temuan Internal Tahun 2019 antara Lain :

1. APIP Inspektorat Daerah aktif melakukan monitoring tindaklanjut rekomendasi temuan APIP Inspektorat Daerah Kota Bekasi;

2. Komitmen dari pemangku jabatan Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Bekasi untuk melakukan penyelesaian tindak lanjut rekomendasi APIP Inspektorat Daerah Kota Bekasi.

Melihat capaian Indikator Persentase Tindak Lanjut Temuan Internal dan mempertimbangkan faktor pendorong dan faktor penghambat dalam pencapaiannya, maka direkomendasikan hal-hal sebagai berikut :

1. Para pemangku jabatan Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Bekasi memiliki komitmen dalam upaya penyelesaian dapat mengkomunikasikan lebih baik; 2. Perangkat Daerah harus melibatkan semua komponen dalam organisasi dengan

membentuk pola hubungan tugas dalam rangka penyelesaian TLHP;

3. Mengoptimalkan SDM dengan jalan meningkatkan kemampuannya dengan diklat-diklat, bimtek, pembinaan, PPM, sosialisasi formal maupun non formal.

D. Nilai Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Level 3

Maturitas SPIP merupakan Tingkat kematangan/kesempurnaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dalam mencapai tujuan pengendalian intern sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

(31)

INSPEKTORAT DAERAH KOTA BEKASI | LKIP TAHUN 2019 25

Untuk mencapai target, indikator ini didukung oleh 1 Program dan 1 Kegiatan yaitu Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan dengan Kegiatan (1) Implementasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di Lingkungan Pemerintah Kota Bekasi.

Pengertian Sistem Pengendalian Intern menurut PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

Sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2008, SPIP terdiri dari lima unsur, yaitu (1)

Lingkungan pengendalian, (2) Penilaian risiko, (3) Kegiatan pengendalian, (4) Informasi dan komunikasi, (5) Pemantauan pengendalian intern. Proses pengendalian menyatu pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai. Oleh karena itu, yang menjadi fondasi dari pengendalian adalah orang-orang (SDM) di dalam organisasi yang membentuk lingkungan pengendalian yang baik dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ingin dicapai instansi pemerintah.

Penyelenggaraan unsur lingkungan pengendalian (delapan sub unsur) yang baik akan meningkatkan suasana lingkungan yang nyaman yang akan menimbulkan kepedulian dan keikutsertaan seluruh pegawai. Untuk mewujudkan lingkungan pengendalian yang demikian diperlukan komitmen bersama dalam melaksanakannya. Komitmen ini juga merupakan hal yang amat penting bagi terselenggaranya unsur-unsur SPIP lainnya.

SPIP adalah suatu proses yang terintegrasi dan melibatkan semua tahapan manajemen dalam suatu organisasi. Dengan SPIP diharapkan memberikan keyakinan yang memadai (reasonable assurance) atas tercapainya tujuan organisasi. Memiliki Hard Control (kebijakan dan prosedur, struktur organisasi, birokrasi) dan Soft Control (kompetensi, komitmen trust, nilai-nilai luhur dan kepemimpinan).

Tingkatan/Level SPIP, antara lain :

1. Belum Ada (Level 0) : Tidak ada kebijakan & prosedur pengendalian intern

2. Rintisan (Level 1) : Pendekatan Risiko dan Pengendalian bersifat Ad-hoc, tidak terorganisir dengan baik

3. Berkembang (Level 2) : Praktik Pengendalian Intern belum terorganisir dgn baik, Efektivitas pengendalian belum dievaluasi sehingga banyak terjadi kelemahan yang belum ditangani secara memadai.

4. Terdefinisi (Level 3) : Praktik Pengendalian telah dilakukan, evaluasi belum terdokumentasi dengan baik.

(32)

INSPEKTORAT DAERAH KOTA BEKASI | LKIP TAHUN 2019 26

5. Terkelola dan Terukur (Level 4) : Praktik Pengendalian telah dilakukan, evaluasi terdokumentasi.

6. Optimum (Level 5) : Praktik Pengendalian Intern kontinu, integrasi berbasis teknologi informasi.

Formulasi untuk menghitung capaian realisasi ini adalah hasil dari skor/nilai Maturitas SPIP oleh BPKP.

Tabel 3.8

Capaian Nilai Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Level 3

Sasaran Strategis Indikator Sasaran Kinerja Program / Kegiatan Pendukung Keuangan

Target Realisasi % Pagu Realisasi %

Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan Nilai Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Level 3 3,15 3,06 97,14 Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan Implementasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di Lingkungan Pemerintah Kota Bekasi 400.000.000 268.764.076 67,19

Dari tabel diatas dapat dideskripsikan bahwa target dari Indikator Nilai Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Level 3 Tahun 2019 kurang sepenuhnya tercapai dari target yang terealisasi 97,14%. Dalam mencapai indikator ini didukung dengan 1 Program yaitu Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan dan 1 Kegiatan yaitu Kegiatan Implementasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di Lingkungan Pemerintah Kota Bekasi dengan Pagu Anggaran sebesar Rp. 400.000.000 serta Realisasi Anggaran sebesar Rp. 268.764.076 atau terealisasi 67,19%.

Adapun faktor-faktor penghambat dalam mencapai Indikator Nilai Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Level 3 Tahun 2019 antara Lain :

1. Kualitas SDM yang belum mampu baik dalam tingkat pemahaman akan SPIP maupun dalam hal penempatan sesuai kebutuhan, serta pelatihan, diklat, bintek untuk pengembangan kapasitas yang masih kurang, sehingga mengakibatkan minimnya pengetahuan mengenai SPIP;

2. Pergantian pimpinan yang kemudian menyebabkan SPIP luput dari perhatian;

3. Inspektorat telah melakukan penilaian risiko maupun pemetaan risiko namun belum optimal, keterbatasan waktu juga menyebabkan hal ini tidak dilakukan dengan maksimal;

4. Persepsi pimpinan Instansi Pemerintah dan auditor atau evaluator terhadap pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern tidak mendukung terciptanya lingkungan

Gambar

Tabel 2.1. Indikator Kinerja Utama Inspektorat Daerah
Tabel 2.2. Perjanjian Kinerja Inspektorat Daerah

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti lain, Sulistyawati dan Nugraha (2008) melaporkan bahwa kompos sampah organik dapat menggantikan penggunaan pupuk kimia sampai 50% dari dosis standar pada

Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, semua peraturan perundang-undangan yang merupakan peraturan pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1982

pada sisi pengguna harus dilakukan konfigurasi yang spesifik untuk pada sisi pengguna harus dilakukan konfigurasi yang spesifik untuk suatu proxy tertentu agar bisa

Tujuan kajian ini adalah untuk mencari solusi pengembangan mebel rotan di Sumbawa Barat yang bahan bakunya masih berupa rotan asalan yaitu berupa rotan batangan menjadi

Tentang Pemerintahan Daerah, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun

Yang memberikan opini bahwa laporan keuangan Perseroan telah disajikan secara wajar dalam semua hal yang material, maka Dewan Komisaris memberikan rekomendasi kepada para

Pernyataan tersebut mengandung arti bahwa hipotesis yang menyatakan adanya hubungan positif antara kecerdasan emosional dengan intensi prososial pada mahasiswa Fakultas

Untuk mencapai sasaran strategis kedua yaitu meningkatnya pembinaan akuntabilitas dari perangkat daerah, Sekretariat Daerah Kota Bekasi telah menetapkan persentase