• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode metode dasar partisipasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Metode metode dasar partisipasi"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

iii Panduan Untuk Pelatih

TEKNOLOGI PARTISIPASI

(METODE DASAR FASILITASI KELOMPOK)

Panduan Untuk Pelatih

(4)
(5)

i Panduan Untuk Pelatih

Diproduksi oleh:

LGSP (Local Governance Support Program) 2006

Disadur dan diadaptasi dari:

Technology of participation – Basic Group Facilitation Methods Course (Manual for Trainers)

ARD – Governance and Local Democracy (GOLD) Project Filipina 1999

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:

LGSP

Jakarta Stock Exchange Building Tower 1, 29th Floor

Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190

Telepon: +62 21 515 1755-57 Faks: +62 21 515 1752 E-mail: info@lgsp.or.id

(6)
(7)

i Panduan Untuk Pelatih

PRAKATA

Reformasi desentralisasi Indonesia yang dimulai pada tahun 2001 merupakan perwujudan dari komitmen penduduk Indonesia menuju pemerintahan daerah yang demokratis dan pembangunan yang berkelanjutan. Dikeluarkannya peraturan pemerintah sekaligus menjadi penanda terbukanya kesempatan luas bagi usaha pembangunan daerah dan bagi partisipasi warga yang lebih besar dalam pemerintahan. Sejak awal penerapannnya, masyarakat dan pemerintah daerah telah menjawab kesempatan tersebut dengan antusias dan kreativitas yang luar biasa hingga menghasilkan capaian dan inovasi yang luar biasa pula.

Local Governance Support Program (LGSP) merupakan sebuah program bantuan bagi pemerintah Republik Indonesia yang berasal dari United States Agency for International Development (USAID). Program ini dirancang untuk menunjukkan bahwa melalui sistem pemerintahan yang terdesentralisasi masyarakat di daerah dapat mempercepat proses pembangunan yang demokratis dan meningkatkan kinerja serta transparansi pemerintah dalam penyediaan pelayanan umum. LGSP memberikan bantuan teknis bagi masyarakat dan pemerintah daerahnya dengan membantu mereka mencapai tujuan dan prioritas pembangunan dan penyediaan pelayanan secara demokratis.

Alat utama yang digunakan dalam LGSP adalah Teknologi Partisipasi, yaitu sebuah metode fasilitasi tingkat lanjut yang telah dikembangkan berdasarkan pengalaman internasional dan disesuaikan dengan konteks budaya Indonesia oleh para fasilitator profesional di Indonesia. Panduan ini – Teknologi Partisipasi, Metode Dasar Fasilitasi Kelompok – berisi tentang metode fasilitasi yang efektif digunakan dalam bekerjasama dengan beragam kelompok dan organisasi. Metode ini terbukti berhasil diterapkan dalam berbagai program, lokakarya, seminar, dan pertemuan dimana para pesertanya terdiri dari pemerintah daerah, organisasi masyarakat, LSM, universitas, dan lembaga pemerintah nasional.

LGSP bermitra dengan pemerintah daerah dan organisasi masyarakat di beberapa provinsi yaitu Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Panduan ini disusun berdasarkan pengalaman yang diperoleh LGSP dalam kerjasama yang sedang berlangsung dengan beberapa pemerintah daerah di provinsi tersebut di atas dan sebagai bentuk dukungan bagi prakarsa daerah di masa datang. Melalui panduan ini, diharapkan pemerintah daerah lain dapat memetik manfaat dari prakarsa para mitra LGSP dan menandingi – bahkan mungkin melampaui – pencapaian daerah-daerah tersebut sampai saat ini.

Philip B. Schwehm

Chief of Party, USAID-Local Governance Support Program RTI International

(8)

DAFTAR ISI

Prakata - i Daftar Isi - ii

Bagian 1 – Pengantar

Arti Lambang - 1

Pedagogi dan Andragogi - 1

Bagian 2 – Tahapan kegiatan

Langkah 1: Selamat Datang dan Pengenalan TOP - 6 Langkah 2: Metode ORIK - 12

Langkah 3: Metode Lokakarya - 20 Langkah 4: Metode Perencanaan – 26

Langkah 5: Evaluasi, Wisuda & Penutupan - 32

(9)

1 Panduan Untuk Pelatih

PETUNJUK

PENGGUNAAN

Panduan ini disusun untuk memberikan panduan bagi Anda dalam bentuk langkah-langkah yang harus sebaiknya dilakukan dalam melakukan pelatihan TOP. Panduan ini disajikan dalam bentuk gambar maupun narasi.

Berarti waktu bagi Anda untuk menyampaikan materi.

Berarti waktunya menggunakan alat peraga.

Apa yang perlu Anda sampaikan ditulis dalam huruf miring, sementara hal-hal yang perlu Anda lakukan dituliskan dalam huruf tegak.

Pedagogi & Andragogi

Menguasai suatu pekerjaan tidak menjamin Anda akan mampu melatih orang lain melakukan pekerjaan tersebut. Ada beberapa bidang kompetensi yang harus dikuasai agar bisa menjadi Pelatih yang efektif, yaitu:

• Yang pertama dan terpenting, para profesional yang bergerak di bidang pelatihan harus memiliki orientasi bisnis. Mereka harus mementingkan adanya peningkatan kinerja dan fokus pada bisnis outcome.

• Para profesional yang bergerak di bidang pelatihan harus mampu melihat dan mengakui jika memang pelatihan bukanlah solusi yang tepat untuk suatu masalah.

• Agar berhasil di berbagai lingkungan yang berbeda, para pelatih harus segera mampu menyesuaikan diri dalam berkomunikasi dengan orang lain dan beradaptasi dengan beragam golongan, budaya dan situasi.

• Mereka yang bertanggungjawab untuk melatih orang lain dalam sebuah lokakarya/pelatihan harus mengembangkan dan menguasai beragam keterampilan melatih. Pelatih profesional yang sejati menghabiskan seluruh hidupnya memperbaiki hasil karyanya dan menyempurnakan keterampilannya, mempelajari metode-metode baru, dan terus memantau perkembangan

(10)

berbagai tren, konsep, dan aplikasi terkini yang terjadi di lapangan.

Selama bertahun-tahun, penelitian di bidang pendidikan telah mengidentifikasi karakteristik personal dan profesional serta hal-hal khusus yang terkait dengan pengajaran yang baik. Hal-hal khusus tersebut dapat juga dijabarkan lebih lanjut. Silahkan lihat daftar periksa berikut untuk mengidentifikasi karakteristik yang diperlukan dalam peran Anda sebagai seorang pelatih. Cantumkan tanda cek pada bagian yang paling menggambarkan diri Anda.

Penguasaan subyek Punya selera humor

Sungguh-sungguh Menggunakan beragam

metode

Disiapkan secara baik Ramah; mudah akrab

Berorientasi pada tujuan Cerdas dan bijaksana Tenang, berwibawa Kualitas suara yang bagus

Berpenampilan profesional Bersemangat

Mampu mengaitkan materi pelatihan dengan situasi peserta

Pendengar yang baik

Sabar Konsep diri yang positif

Fleksibel, spontanius Jujur dan terbuka

Bersikap positif Berorientasi pada peserta

Dapat dipercaya Menghormati peserta

Mampu berhubungan

dengan semua orang dari semua tingkatan

Emosi yang stabil

Obyektif Mampu melakukan

diagnostik

Empati dan pengertian Pembimbing dan penasehat

Artikulatif

Kita telah diperkenalkan pada model pembelajaran pedagogi yang mendominasi dunia pendidikan dan pelatihan selama berabad-abad. Karena hal tersebut telah menjadi standar, orang biasa menggunakan pendekatan tersebut jika mereka diminta untuk mengajarkan atau melatih orang lain. Model pedagogi berpegang pada beberapa asumsi berikut:

• Pengajar/guru bertanggungjawab atas proses pembelajaran, termasuk apa dan bagaimana peserta/siswa belajar. Peran peserta/siswa menjadi pasif.

(11)

3 Panduan Untuk Pelatih

peserta/siswa. Hal ini berarti membanjiri peserta dengan informasi melalu cara-cara tradisional seperti ceramah, buku pelajaran, panduan, dan video yang digunakan oleh para “ahli” untuk membagi pengetahuan dan pengalaman mereka.

• Kita termotivasi untuk belajar karena hal tersebut ”harus” jika ingin lulus tes, naik ke tingkat yang lebih tinggi, atau memperoleh ijasah.

• Belajar adalah pemberian informasi secara terpusat. Guru ”mengulas materi” sehingga para peserta/siswa dapat menyerap informasi yang diberikan dalam urutan logis tertentu.

(12)

TAHAPAN KEGIATAN

Ringkasan tahapan pelatihan ToP 1 dapat dilihat dalam tabel berikut.

NO LANGKAH KEGIATAN MATERI

1 Pengantar dan Pengenalan TOP

- Selamat datang - Perkenalan peserta,

penggalian harapan, kekhawatiran, penyepakatan aturan main, agenda

- Sekilas TOP (sejarah) - Gaya kepemimpinan - Nilai-nilai Dasar TOP - Tiga metode TOP - Fasilitasi bukanlah.... - Pendekatan TOP

- Kertas metaplan warna

- Spidol berujung datar

2 Metode ORIK

(diskusi)

- Ice Breaking

- Peta Pikiran Fasilitator - Tanya jawab tentang

proses

- Lagu Kenangan - Penjelasan teori - Kartu Acak

- Rambu-rambu ORIK - Makan Siang

- Kertas flipchart - Poster

- Spidol berujung datar

- Kartu acak

3 Metode

Lokakarya

- Pengantar

- Lokakarya versi peserta - Demonstrasi Metode

Lokakarya Versi TOP - Penjelasan Teori

Lokakarya

- Lima Langkah Metode Lokakarya

- Kapan Metode Lokakarya digunakan - Koreografi dan

penutup

- Kertas Flipchart - Poster

- Spidol berujung datar

- Kertas metaplan warna

- Template mood line

4 Metode

Perencanaan

- Sekilas pelatihan Hari 1 - Tujuh langkah

Perencanaan

- Poster

- Spidol berujung datar

(13)

5 Panduan Untuk Pelatih

NO LANGKAH KEGIATAN MATERI

- Kapan digunakan - Demonstrasi Metode

Perencanaan - Penjelasan Teori

Perencanaan

- Kertas metaplan warna

- Form evaluasi fasilitator sesi

5 Evaluasi dan Penutupan

- Evaluasi pelatihan - Penyerahan lembar

evaluasi setiap peserta dan sertifikat TOP - Penutupan

- Kertas flipchart - Spidol berujung

datar

- Form evaluasi fasilitator sesi - Form sertifikat

(14)

LANGKAH 1: SELAMAT DATANG DAN

PENGENALAN TOP

Tujuan:

• Saling mengenal, memahami latar belakang serta pengantar pelatihan

• Memahami gaya kepemimpinan yang dibutuhkan dalam fasilitasi

• Mengenal lebih jauh nilai-nilai hakiki darimana pemimpin fasilitatif berpijak

• Memiliki orientasi terhadap tiga metode dasar fasiltasi ToP

• Mengenal pentingnya perangkat inovatif yang bisa mengundang partisipasi

Materi : Alat bantu permainan dalam perkenalan, kertas flip-chart, spidol, kertas metaplan berwarna dan poster TOP No.a, b, c, 1, 2, 3, 4, 5, 6, & 7

Waktu : + 90 menit.

Metode : Permainan, diskusi pleno.

Alur Proses:

Selamat datang (5 menit)

Mengucapkan selamat datang pada para peserta dalam pelatihan TOP.

Perkenalan Peserta (20 menit)

(Poster a, b & c)

Perkenalkan diri anda sebagai Trainer serta staf yang membantu. Minta kepada para peserta untuk memperkenalkan diri. Gunakan permainan dalam perkenalan ini untuk mencairkan suasasana. Minta peserta mengutarakan harapan dan kekhawatiran mereka untuk pelatihan ini

(Poster a & b). Tulis dalam selembar flipchart dengan huruf besar lalu tempelkan di dinding ruang pelatihan. Buat kesepakatan yang akan berlaku selama pelatihan berlangsung (Poster c).

…………

(15)

7 Panduan Untuk Pelatih

Sekilas TOP (10 menit) (Poster 1)

Jelaskan pada peserta mengenai tujuan TOP dan sekilas mengenai LGSP. --- Teknologi Partisipasi dimulai + 30 tahun lalu. Di perkenalkan oleh Institute of Cultural Affairs (ICA), sebuah organisasi di Amerika yang banyak bersentuhan dengan masyarakat marjinal di Amerika. Kemudian metode ini mulai diperkenalkan ke seluruh dunia oleh orang-orang yang pernah bekerja sama dengan ICA karena metode ini

dirasakan bermanfaat dan bisa diterapkan di segala bidang. Pemerintahan yang dinamis dan responsif bergantung pada seberapa baik pemerintah dapat membangkitkan rasa percaya, memanfaatkan dan mempertahankan rasa kepemilikan yang utuh dalam tata pemerintahan dan pembangunan daerah pada sebanyak mungkin sektor yang ada di masyarakat. Partisipasi memungkinkan pemerintah daerah untuk benar-benar responsif terhadap perubahan dalam segala situasi serta berusaha berinovasi untuk dapat memberikan pelayanan dasar yang menjadi mandatnya. Partisipasi luas membantu menghasilkan cara pandang yang sama dalam pengambilan keputusan, komunikasi dan pemecahan masalah. Namun yang lebih penting lagi, partisipasi juga menghasilkan komitmen yang lebih luas dan menghimpun kemampuan yang lebih besar untuk melaksanakan keputusan bersama tersebut. Karena itu, partisipasi yang luas merupakan cara yang efektif untuk mendorong dan membangun inisiatif dan tanggungjawab bagi pemerintahan dan pembangunan daerah.

TOP bertujuan menyediakan perangkat praktis yang memungkinkan terciptanya partisipasi yang tinggi, produktif dan membawa hasil dalam proses yang dibutuhkan oleh pemerintah yang benar-benar proaktif dan responsif. Metode yang diajarkan dalam TOP ini mencakup cara menyelenggarakan diskusi serta lokakarya, serta cara melakukan perencanaan kegiatan yang partisipatif. Urutan agenda pelatihan 2 hari ini adalah seperti yang terdapat pada Poster 1.

Waktu Hari 1 Hari 2 Pagi Pengantar TOP

Metode ORIK

Refleksi dengan ORIK Metode Perencanaan

Sore Metode Lokakarya Metode Perencanaan (lanjutan)

Penutup

(16)

LGSP atau Program dukuangan bagi Tata Pemerintahan Daerah adalah program kerjasama pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat bagi pemerintah daerah yang menjadi mitra LGSP dalam bidang perencanaan, penganggaran kinerja, sistem pengelolaan layanan publik, penguatan legislatif, media lokal dan organisasi masyarakat. Dengan adanya LGSP diharapkan pemerintah daerah akan semakin terbiasa dengan pengambilan keputusan yang partisipatif, semakin tanggap terhadap prioritas warganya, semakin transparan dan profesional dalam tindakannya, serta semakin mampu mempertanggungjawabkan kinerjanya.

LGSP dilaksanakan oleh RTI (Research Triangle Institute) bekerjasama dengan ICMA dan CADI.

---

Kalimat transisi:

--- ”Pelatihan ini berkenaan dengan metode fasilitasi kelompok yang efektif karena kita semua tahu bahwa memfasilitasi secara partisipatif dan efektif dalam proses kelompok ini sebetulnya berarti juga telah menerapkan kepemimpinan yang efektif.”

---

Gaya Kepemimpinan (15 menit) (Poster 2)

Jelaskan pentingnya fasilitasi yang efektif dan partisipatif karena hal tersebut merupakan cerminan dari kepemimpinan yang efektif. Untuk lebih mendapatkan gambaran, bandingkan gaya kepemimpinan yang fasilitatif dengan gaya kepemimpinan tradisional menggunakan gambar yang menggambarkan:

Cara Pandang – dalam gaya tradisional struktur wewenang adalah top down, dari pimpinan kepada bawahan, apa kata pemimpin harus dilakukan bawahan. Sementara gaya fasilitatif berpendapat bahwa ada banyak pendapat mengenai suatu isu atau topik;

Pengetahuan – gaya tradisional menganggap pemimpin tahu apa yang harus dilakukan dan apa hasil yang akan diperoleh, sementara pemimpin yang fasilitatif dengan metode dan alat yang tepat, membantu kelompok menentukan apa yang harus dilakukan serta menetapkan hasilnya;

Sasaran – pemimpin tradisional menentukan satu keputusan yang ”benar”, sementara pemimpin fasilitatif mencari satu keputusan bersama, meskipun mungkin itu bukan keptusan terbaik, tapi didukung oleh seluruh anggota;

(17)

9 Panduan Untuk Pelatih

Kalimat Transisi:

--- ”Pemimpin yang fasilitatif biasanya menerapkan berbagai metode yang partisipatif, salah satunya adalah TOP. Apa saja nilai-nilai dasar TOP ini sehingga begitu direkomendasikan bagi seorang pemimpin yang ingin menjadi pemimpin yang fasilitatif?”.

---

Nilai-nilai dasar TOP (10 menit) (Poster 3)

Jelaskan nilai-nilai dasar TOP tersebut dengan menampilkan gambar yang mewakili setiap nilai diikuti penjelasan secara lisan yaitu:

Partisipasi – setiap anggota dalam suatu kelompok merupakan keping dari puzzle yang dibutuhkan agar gambar menjadi lengkap, pandangan berbeda dibutuhkan untuk mendapatkan hasil terbaik;

Kerja Tim – setiap orang punya peran, kerja tim diperlukan agar pekerjaan dapat diselesaikan secara efektif, efisien dan ekonomis;

Kreativitas – menimbulkan semangat yang melibatkan pikiran, perasaan, dan bahasa tubuh sehingga menghasilkan kreativitas;

Konsensus - setiap ide/pendapat anggota berarti untuk kemudian disimpulkan menjadi satu kesatuan ide yang dimiliki oleh kelompok;

Refleksi – melihat kembali yang telah dilakukan melalui kerja tim, semua hasil dilihat kembali, diselaraskan dan dikonfirmasikan kembali;

Aksi – mengajak kelompok untuk melakukan tindakan yang kongkrit.

Kalimat Transisi:

--- ”Nilai-nilai dasar tadi menjadi inti dari tiga metode yang akan diberikan dalam pelatihan 2 hari ini”.

--- ---

Tiga Metode TOP (10 menit) (Poster 4)

(18)

Kalimat Transisi:

--- ”Metode ini dapat diterapkan untuk segala situasi dan keperluan yang bertujuan mengedepankan proses kelompok. Pelatihan ini merupakan pelatihan mengenai metode fasilitasi. Ada baiknya sekarang kita sepakati apa yang kita maksud dengan fasilitasi.

---

Fasilitasi Bukanlah... (10 menit) (Poster 5 & 6)

Jelaskan tentang kerancuan yang selama ini sering diidentikan dengan fasilitasi.

Kalimat Transisi:

--- ”Karena ini adalah pelatihan tentang suatu metode, maka cara terbaik untuk mempelajarinya adalah dengan mempraktekan sendiri metode ini secara langsung. Dengan demikian kita akan menggunakan pendekatan belajar melalui pengalaman untuk pelatihan ini”.

---

Pendekatan TOP (10 menit)

(Poster 7)

Dengan menggunakan Poster 7, jelaskan secara ringkas pendekatan yang digunakan dalam pelatihan ini, yaitu:

Partisipasi – pelatihan ini akan banyak menggunakan demonstrasi atau peragaan yang memungkinkan peserta merasakan langsung metode yang diberikan dari sisi peserta;

Refleksi – mengulas kembali metode setelah peragaan dengan memberikan penjelasan mengenai teori yang mendasarinya sehingga peserta dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik;

Praktek – peserta akan mempraktekkan metode yang telah dipelajari secara langsung, sehingga bisa merasakannya sebagai seorang fasilitator.

Setelah selesai melakukan setiap kegiatan, tempelkan alat bantu visual dan hasil tiap tahap di sekeliling ruangan sehingga semua peserta dapat melihat kembali apa yang telah dicapai dalam waktu-waktu tertentu selama pelatihan berlangsung.

Kalimat Transisi:

(19)

11 Panduan Untuk Pelatih

Rehat (15 menit)

(20)

LANGKAH 2: METODE DISKUSI (ORIK)

Tujuan:

• Memungkinkan semua anggota kelompok berpartisipasi

• Menyediakan ruang bagi dialog terfokus dan bermakna

• Mengundang berbagai perspektif terhadap suatu topik secara damai

• Menggali lebih dalam pendapat kolektif dari kelompok

• Menghasilkan ide-ide dan kesimpulan yang jelas

• Mengantar kelompok pada keputusan yang berakhir pada tindakan dan penyelesaian yang jelas.

Materi : Kertas Flipchart, poster no. 8a, 8b, 9a, 9b, dan 9c; kartu-kartu berisi pertanyaan ORIK, lakban kertas, kertas meta plan sebanyak 5-6 set bertuliskan huruf-huruf ORIK di setiap kartu (satu huruf per kartu).

Waktu : + 90 menit.

Metode : Permainan, diskusi terbuka.

Alur Proses : Tahap ini dapat dijelaskan lebih lanjut ke dalam beberapa langkah, sebagai berikut:

Ice Breaking (pilihan) – (5-10 menit)

Ini adalah saat yang tepat untuk memperkenalkan bentuk-bentuk permainan sebagai ice-breaking. Gunakan ice-breaking dari waktu ke waktu bila dirasakan semangat peserta mulai menurun atau bosan.

Peta Pikiran Fasilitator (20 menit)

Minta peserta untuk melihat peta pikiran yang ada di buku manual. Berikan waktu 2 menit untuk peserta mengamati peta tersebut. Kalimat Pembuka:

--- ”Sekarang saya akan membawa Anda berjalan-jalan sebentar. Untuk mengetahui tujuan kita, kita butuh peta. Silahkan lihat buku manual Anda pada hal... Saya beri waktu 2 menit bagi Anda untuk mengamati peta itu sebentar.

Sekarang, tutup buku Anda. Kita akan mendiskusikan isi peta tadi dengan dua cara, cara Anda sebelum mengenal TOP dan cara TOP”.---

…………

(21)

13 Panduan Untuk Pelatih

- Minta sukarelawan dari peserta untuk memimpin diskusi membahas isi peta. Tekankan bahwa tugasnya adalah memfasilitasi proses diskusi. Beri waktu maksimum 10 menit saja.

- Setelah waktunya habis, peragakan cara memandu diskusi dengan menggunakan ORIK.

Contoh Pertanyaan O:

- Gambar apa yang Anda ingat?

- Kata atau kalimat apa yang Anda ingat?

- Apa judul dari kelompok gambar yang terdapat di sudut kiri atas? - Yang terdapat di sudut kanan atas?

- Yang terdapat di sudut kiri bawah? - Yang terdapat di sudut kanan bawah? - Apa judul dari peta pikiran tadi?

Kalimat Transisi:

--- ”Sekarang silahkan buka manual Anda lagi. Lihat apakah ada yang terlewat oleh kita.”

---

Contoh Pertanyaan R

- Gambar apa yang mengingatkan Anda dengan pengalaman fasilitasi Anda sebelum ini?

- Gambar mana yang menurut Anda paling berkesan?

- Dari aspek-aspek fasiltasitasi, mana yang menurut Anda paling mudah diterapkan? Mana yang paling sulit?

Contoh Pertanyaan I

- Diantara gambar tadi, menurut Anda mana yang paling penting dalam fasilitasi? Yang paling tidak penting?

- Lihat peta itu kembali; apakah ada hal-hal penting yang terlewatkan? Apa lagi yang bisa kita tambahkan?

- Pandangan baru apa yang Anda dapatkan dari peta pikiran tadi berkaitan dengan fasilitasi?

Contoh Pertanyaan K

- Elemen mana dari peta pikiran yang paling ingin Anda pelajari dalam pelatihan ini?

(22)

Kalimat Penutup:

--- “Sekarang kita tahu bahwa fasilitasi sebenarnya adalah perjalanan membantu sebuah kelompok untuk melalui suatu proses dalam usaha mencapai tujuan dan menghasilkan keputusan bersama. Terima kasih atas partisipasi Anda .”

---

Penjelasan Demo ORIK (15 menit)

Tanyakan pendapat peserta apa yang mereka rasakan berbeda pada kedua cara tadi dengan mengajukan beberapa pertanyaan seperti: - Apakah percakapan tadi dirasakan mengalir lancar?

- Berapa orang yang hanya berbicara satu kali? Dua kali? Lebih dari dua kali?. Minta peserta mengangkat tangan. Anda harus berusaha melibatkan sebanyak mungkin peserta dalam diskusi - Bagaimana kualitas diskusi tadi?

- Berapa lama percakapan/diskusi berlangsung?

Idealnya, diskusi ORIK berlangsung 20-40 menit namun lamanya diskusi berjalan sering tidak terasa karena kualitas diskusi/percakapan yang baik.

- Bagaimana semangat dalam diskusi tadi?

- Apa yang terasa berbeda dari kedua cara berdiskusi tadi?

Kalimat Transisi:

--- ”Metode Diskusi adalah Metode yang dapat membantu Anda memfasilitasi percakapan dengan efektif seperti yang baru saja kita lakukan bersama. Jadi sebenarnya Anda telah mengenal Metode ORIK. Metode ini sangat sederhana karena metode ini mengikuti alur/proses berpikir manusia. Kita akan melakukan latihan sederhana sekali lagi untuk membuktikannya.”

---

Lagu Kenangan (10 menit)

Gambarkan skenario ”Lagu Kenangan” kepada peserta.

(23)

15 Panduan Untuk Pelatih

Bangunlah percakapan/diskusi dengan menggunakan metode ORK. - Saat mendengar lagu mengalun, apa reaksi spontan Anda? Apa

lagi? (kumpulkan sebanyak mungkin jawaban dari tingkat pertanyaan R ini)

- Apa lagi yang ada di pikiran Anda? Apa yang Anda pikirkan? (kumpulkan sebanyak mungkin jawaban dari tingkat pertanyaan I) - Ketika taksi berhenti di depan rumah mertua Anda, apa yang

Anda katakan pada diri Anda sendiri? (kumpulkan jawaban dari tingkat pertanyaan K)

Kalimat Transisi:

--- ”Latihan sederhana ini memperlihatkan satu hal yang penting. Melihat dari reaksi Anda semua terhadap pertanyaan yang saya ajukan, Anda semua memiliki reaksi yang mirip. Sesungguhnya otak manusia berfungsi dengan cara yang universal – berkembang dari rangsangan yang bersifat inderawi sampai ke tindakan kita. Metode diskusi disusun berdasarkan fakta tersebut sehingga sangat dimungkinkan terbangunnya percakapan yang bermanfaat dan berarti dalam waktu sesingkat mungkin”.

---

Penjelasan Teori ORIK – (15 menit) (Poster 8a)

Kalimat Pembuka:

--- ”Metode ORIK sangat handal dan dapat digunakan dalam berbagai situasi. ORIK memungkinkan terbangunnya percakapan yang terstruktur, fokus dan berarti dalam hampir semua keadaan. ORIK menggali beragam perspektif mengenai suatu topik dengan cara yang tidak memaksa. ORIK mengumpulkan pendapat-pendapat terdalam dari suatu kelompok yang kemudian menghasilkan ide-ide baru, kesimpulan dan tindakan yang harus dilakukan. Dan Anda akan merasakan bahwa hasil diskusi yang didapat jauh lebih banyak dibandingkan dengan sebelumnya dan dalam waktu yang lebih singkat.”

”Metode ORIK adalah cara menyusun serangkaian pertanyaan yang menuntuk kelompok melalui empat tahap pengetahuan” ---

(24)

”Lagu Kenangan”. Ada empat kelompok pertanyaan yang digunakan dalam metode ini. Alur ini memungkinkan kelompok untuk merasakan proses diskusi mulai dari awal hingga ke tahap yang paling dalam. Tetapkan apa yang menjadi tujuan diskusi terlebih dahulu (tujuan rasional dan/atau tujuan emosional). Kejelasan tujuan diskusi merupakan dasar dalam menyiapkan pertanyaan dan memfasilitasi. Pertanyaan yang diajukan akan membantu kelompok mengidentifikasi tindakan atau keputusan yang diperlukan. Lalu ajukan tahapan pertanyaan berikut:

Objektif – yang berkaitan dengan panca indera, nyata. Pertanyaan di tahap ini sangatlah spesifik. Penting sekali untuk menanyakan apa yang dilihat, dengar, atau ingat. Jawaban dari pertanyaan tahap ini bisa sangat beragam, tergantung ingatan dan kesan setiap orang. Agar tidak monoton, siapkan beberapa pertanyaan tahap Objektif.

Reflektif – berkaitan dengan perasaan, emosi. Merupakan ekspresi dari apa yang dirasakan oleh peserta diskusi. Ajukan pertanyaan mulai dari yang berkaitan dengan emosi dan reaksi positif, perlahan-lahan bergerak ke yang negatif. Meskipun topik diskusi mungkin tidak mengundang emosi, namun reaksi emosional dari beberapa anggota kelompok bisa menghidupkan diskusi.

Interpretatif – berkaitan dengan pikiran, analisa. Dimulai dari pertanyaan yang mudah dijawab dan bergerak ke pertanyaan yang lebih sulit. Ajukan pertanyaan yang mengajak kelompok untuk mempertimbangkan arti dan dampak dari topik, termasuk pentingnya dan manfaat bagi kelompok. Pada tahap ini sering terjadi perdebatan. Tugas fasilitator adalah mengedepankan pentingnya mengundang sebanyak mungkin pendapat dan pandangan namun tetap menjaga fokus kelompok pada topik yang sedang dibahas.

Keputusan – tindak lanjut. Mengulas kembali pokok-pokok bahasan kelompok, ingatkan kembali apa yang menjadi tujuan diskusi. Tahap ini mengakhiri diskusi dengan menyerahkan pada kelompok apa tindakan selanjutnya yang akan mereka lakukan.

Kalimat Transisi:

--- ”ORIK dapat digunakan dalam berbagai situasi, bahkan dalam percakapan sehari-hari.”

---

Kartu Acak (20 menit) (Poster 8b)

(25)

17 Panduan Untuk Pelatih

Latihan Tahap I:

1. Tempelkan satu set pertanyaan ORIK secara acak di satu sisi papan/flip-cahrt.

2. Dipapan/flip-chart yang bersebelahan, atur kartu-kartu bertuliskan O, R, I, dan K menurun.

3. Minta peserta mengidentifikasikan mana pertanyaan-pertanyaan yang sesuai untuk tingkat O, R, I, dan K; lalu tempelkan pertanyaan-pertanyaan tersebut di sebelah huruf yang tepat.

Latihan Tahap 2:

1. Bagilah peserta dalam beberapa kelompok kecil secara acak (4-5 orang/kelompok). Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membagi kelompok:

- Minta peserta menghitung 1 sampai 4, setiap peserta dengan nomor sama akan menjadi satu kelompok.

- Bagi peserta dalam kelompok berdasarkan kesamaan fisik (warna baju, jenis rambut, dll)

- Minta peserta membagi diri dengan catatan tidak boleh ada peserta yang bergerak dalam bidang pekerjaan yang sama di satu kelompok.

- Anda membagi langsung peserta ke dalam kelompok.

2. Bagikan kartu dan minta kepada setiap kelompok untuk menggolongkan pertanyaan yang ada dalam setiap kartu ke dalam tahapan O, R, I, atau K.

3. Siapkan kartu-kartu bertuliskan O, R, I dan K dan bagikan kepada setiap kelompok sebagai pedoman dalam menyusun kartu-kartu mereka.

4. Mintalah setiap kelompok mengatur kartu-kartu dalam selembar kertas flip-chart yang ditempelkan di dinding.

(26)

Kunci Jawaban:

Diskusi pasca pertengkaran

Rin, apa yang sebenranya terjadi? Heru, apa yang sedang terjadi? O

Bagaimana perasaanmu ketika dia membentakmu? R

Menurut Anda, apa yang dia rasakan saat Anda meninggalkannya?

R

Bagaimana menurutmu pertengkaran itu bermula? I

Apa yang mungkin bisa Anda lakukan bila pertengkaran ini terjadi lagi?

I

Apa yang bisa kita lakukan sekarang sehingga kita bisa bekerjasama lebih baik?

K

Pemerintah daerah menolak proposal kita

Apa sebetulnya yang mereka katakan setelah kita mempresentasikan proposal kita?

O

Apa tanggapan pertama Anda terhadap penolakan tersebut? R

Menurut Anda apa alasan dibalik penolakan mereka? R

Apa aladan mereka yang kelihatannya masuk akal? Mana yang mengada-ada?

I

Apa langkah kita selanjutnya? K

Siapa yang akan menyusun K

Pembahasan Proposal

Apa judul proposal itu? Siapa yang mengirim? O

Apa tujuan program yang Anda ingat dari proposal itu? O

Apa saja komponen proyek yang diusulkan? O

Apa yang paling mengesankan bagi Anda dari keseluruhan konsep yang diajukan?

R

Apa menurut Anda dampak dari proyek tersebut nantinya? R

Seberapa pentingkah proyek ini bila dikaitkan dengan misi kita sendiri?

I

Apa jawaban kita terhadap proposal ini? K

Evaluasi terhadap sebuah buku manual

Apa saja isinya? O

Bagaimana kesan pertama Anda terhadap buku ini? R

Bagian mana yang menarik bagi Anda? Yang tidak begitu menarik?

R

Apa kelebihan buku ini dibandingkan dengan buku yang sebelumnya?

I

Bagaimana buku ini bisa membantu meningkatkan cara kerja kita?

I

Apa yang dapat kita lakukan agar buku ini digunakan dengan tepat?

(27)

19 Panduan Untuk Pelatih

Obrolan setelah rapat

Apa saja yang dibahas dalam pertemuan tadi pagi? O

Siapa saja yang ikut bicara? Apa kata mereka? O

Bagian mana dari pertemuan itu yang menyenangkan bagi Anda? R

Apa yang terpikir olehmu ketika dia keluar meninggalkan pertemuan?

R

Apa hasil pertemuan tersebut? I

Apa arti keputusan itu bagi pekerjaan kita? I

Bagaimana kita melaksanakan keputusan itu di divisi kita? K

Kalimat Transisi:

--- “Anda telah mempelajari hal-hal penting mengenai metode ORIK. Ada beberapa hal panduan penting yang bisa membantu Anda menerapkan metode ORIK dengan efektif.”

---

Rambu-Rambu ORIK (20 menit) (Poster 9a, 9b & 9c)

Dengan bantuan Poster 9a, 9b, dan 9c jelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode ORIK, contoh situasi yang bisa diselesaikan dengan menggunakan metode ORIK dan kata tanya yang biasa digunakan dalam metode ORIK. Jika waktu masih memungkinkan, pilih 4 peserta untuk menggunakan metode ORIK pada contoh situasi yang diberikan.

(28)

LANGKAH 3: METODE LOKAKARYA

Tujuan:

• Memberikan kesempatan pada semua anggota kelompok untuk memberikan kontribusi dan berpartisipasi

• Mengundang kreativitas dan energi dalam waktu yang singkat/pendek

• Menyarikan pemikiran bersama secara terintegrasi

• Membangun konsensus kelompok secara praktis

• Memfasilitasi perumusan solusi yang inovatif dan kreatif terhadap suatu masalah atau isu

• Menanamkan rasa kepemilikan bersama dan tanggungjawab kepada kelompok.

Materi : Poster (10a, 11, 12, 13, 14a, & 14b), kertas metaplan berwarna, lakban kertas, spidol besar berujung datar.

Waktu : + 180 menit.

Metode : Diskusi, tanya jawab, permainan.

Alur Proses :

Pengantar (5 menit)

1. Jelaskan bahwa metode workshop digunakan bila peserta ingin mencapai suatu kesepakatan bersama atau konsensus

2. Beritahukan bahwa sesi ini akan dimulai dengan latihan pertama, latihan membuat kesepakatan versi peserta, kedua latihan membuat kesepakatan versi TOP.

Lokakarya versi peserta (10 menit)

Sebagai fasilitator, para peserta seringkali memfasilitasi sebuah diskusi untuk mendapatkan konsensus terhadap suatu masalah. Mintalah salah seorang peserta secara sukarela memandu diskusi untuk menjawab pertanyaan berikut: “Cara-cara praktis apa saja yang bisa digunakan untuk membangun kerja tim yang efektif?”. Minta peserta lain berperan sebagai peserta diskusi tersebut.

…………

(29)

21 Panduan Untuk Pelatih

--- Pertanyaan kunci ini dapat Anda ganti, sesuai dengan konteks situasi setempat yang dekat dengan peserta dan mereka kenal, Beberapa alternatif lain, misalnya:

- Apa yang dapat dan perlu kita lakukan untuk membuat kampung kita lebih bersih?

- Apa yang dapat dan perlu kita lakukan agar kita mempunyai MCK umum yang terawat bersih di kampung kita?

- Apa masalah yang Anda rasakan di bidang pendidikan dasar di Kecamatan ini?

- Apa menurut Anda yang membuat kurangnya partisipasi masyarakat dalam pembuatan kebijakan atau peraturan di kabupaten kita ini? ---

Demonstrasi Lokakarya (60 menit) (Poster 12 & 13)

--- “Setelah melihat cara yang biasa Anda gunakan dalam memfasilitasi suatu proses membangun kesepakatan bersama, sekarang kita akan membandingkannya dengan cara yang biasa digunakan dalam TOP, yaitu Metode Lokakarya. Kita akan menjawab pertanyaantersebut.”

---

Pilih salah satu pertanyaan alternatif. Bisa juga Anda minta mereka menjawab pertanyaan yang sama.

Gunakan kalimat transisi ini hanya bila Anda akan menggunakan pertanyaan tentang membangun tim kerja yang efektif. Bila tidak, berimprovisasilah untuk memberikan konteks pertanyaan yang Anda pilih.

--- “Kita tidak bisa menghindar dari kerja tim. Pengalaman kita telah membuktikan itu. Beberapa tim bisa bekerja dengan baik dan tugas-tugas yang dibebankan dapat terlaksana secara efektif dan efisien. Sebagian lagi mungkin kerja tim nya kurang kompak tapi tugas tetap dapat diselesaikan dengan baik. Yang paling parah adalah jika tim tersebut tidak kompak dan tugas yang dibebankan tidak terselesaikan. Pencapaian tim tidak terjadi secara kebetulan, sebagian besar bergantung pada usaha tim. Karena itulah kerjasama tim merupakan kunci dari keberhasilan.”

(30)

Tunjukkan bagaimana metode Lokakarya versi TOP dilakukan untuk menyepakati jawaban atas pertanyaan itu. Tampilkan format langkah proses dan berikan penjelasan mengenai tahapan yang akan dilalui

(1) Konteks – tahap penetapan tujuan dari diskusi kelompok yang akan dilakukan, biasanya berupa perumusan pertanyaan kunci (focus question) yang nantinya akan terjawab sebagai hasil diskusi.

(2) Sumbang Saran – dibagi dalam beberapa tahap

- Minta peserta menuliskan jawaban/pendapat masing-masing di atas kertas (5 menit),

- Bagi peserta dalam kelompok kecil (+ 5 orang) dan minta setiap kelompok untuk mendiskusikan jawaban masing-masing anggota

- Minta mereka menyepakati 3 jawaban sebagai jawaban kelompok (berikan waktu 5 – 10 menit untuk berdiskusi dan ingat jawaban kelompok harus lebih banyak atau lebih sedikit dari jumlah anggota kelompok),

- tulis jawaban yang terpilih dalam kartu ide dengan ketentuan:

¾ satu ide perkartu

¾ dengan tulisan yang besar

¾ ide yang dituliskan konkrit

¾ terdiri dari 5-7 kata (Poster 12).

Kumpulkan jawaban dari tiap kelompok, bacakan dengan keras satu persatu. Setelah disepakati oleh peserta, tempelkan setiap kartu ide di dinding/kertas. Setelah semua kartu ditempelkan, tanyakan pada peserta secara pleno, adakah pendapat lain yang belum dan perlu ditambahkan.

(3) Pengelompokan – dengan melihat semua kartu yang tertempel, minta pada peserta untuk melihat kartu mana yang punya kesamaan ide untuk dikelompokkan menjadi satu kolom. Gunakan tanda gambar untuk mempermudah pengelompokkan ide. Buat satu kolom untuk satu kelompok ide, terus lakukan pengelompokkan sampai semua kartu terkelompokkan. Jika ada yang tidak jelas, tanyakan pada kelompok penulis kartu apa maksud kartu tersebut dan minta kelompok untuk menuliskan kembali idenya agar lebih konkrit. Setelah pengelompokkan selesai, tanyakan pada peserta kata kunci dari masing-masing kolom. Tulis kata kunci tersebut dalam kartu ide lalu letakkan sebagai judul kolom. Perhatikan bahwa kartu tersisa tidak harus menjadi bagian dari kelompok kartu yang sudah ada. Jika memang kartu tersebut merupakan ide yang bisa berdiri sendiri, tempatkan kartu tersebut di kelompok terpisah.

(31)

23 Panduan Untuk Pelatih

mewakili ide-ide kartu yang terdapat dibawahnya. Hati-hati, salah memilih judul malah akan menghilangkan ide-ide yang dimaksud.

(5) Refleksi – Ajak peserta untuk melihat kembali ide-ide yang telah dihasilkan secara konsensus dan apakah ide-ide tersebut telah menjawab pertanyaan kunci.

Setelah demo selesai, ajukan pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman peserta dalam demo tadi. Sekali lagi, alur metode ORIK bisa digunakan dalam tanya jawab ini. Jika tersedia waktu yang cukup, minta peserta untuk mendemostrasikan metode ini secara langsung, gunakan contoh pertanyaan kunci pada Poster 13.

Kalimat Transisi:

--- ”Sekarang mari kita lihat kembali metode Lokakarya ini. Untuk itu, Anda akan diminta untuk saling membantu memahami mekanisme penerapan metode ini dengan menggunakan apa yang telah Anda pelajari dalam peragaan barusan.”

---

Penjelasan Teori Lokakarya (60 menit) (Poster 14a & 14b)

(32)

konsensus kelompok. Fasilitator diharapkan untuk bisa mengantisipasi ini dengan memompakan semangat agar Lokakarya bisa diselesaikan dengan baik.

Lima Langkah Lokakarya (10 menit) (Poster 10a)

Metode Lokakarya terutama berguna untuk membantu kelompok merumuskan konsensus mengenai suatu masalah atau topik. Gunakan Poster 10a untuk menjelaskan lima langkah yang dilalui dalam metode ini, yaitu: Konteks, Sumbang Saran, Pengelompokan, Penjudulan, dan Refleksi. Tahap Sumbang Saran (Brainstorming) dilakukan dengan 3 tahap, yaitu: Perorangan – setiap orang menuliskan pendapatnya masing-masing; Kelompok Kecil – dalam kelompok kecil, minta kelompok memilih pendapat/jawaban yang mewakili kelompok (jumlah jawaban harus lebih banyak dari jumlah anggota kelompok); dan Pleno – Jawaban yang terkumpul dari semua kelompok dibahas bersama.

Kalimat Transisi

--- “Metode ini adalah salah satu metode yang paling menarik dalam mengelola proses kelompok. Metode ini lebih rumit dibandingkan ORIK, tapi lebih mudah untuk dipelajari. Metode Lokakarya membantu menciptakan rasa kebersamaan dalam kelompok.”

---• Kapan Metode Lokakarya Digunakan (10 menit) (Poster 11)

Gunakan Poster 11 untuk menjelaskan kapan sebaiknya metode Lokakarya ini digunakan.

Kalimat Transisi:

--- ”Metode Lokakarya membangun kerjasama tim karena sifat dari proses yang dilalui peserta”.

---

Koreografi dan penutup (20 menit)

(33)

25 Panduan Untuk Pelatih

memunggungi peserta ketika menempelkan kartu ide. Lakban disiapkan dalam bentuk gulungan-gulungan kecil yang mudah dijangkau oleh fasilitator. Beri kesempatan pada peserta untuk mencoba membuat gulungan lakban kertas seperti yang Anda peragakan.

Review sekilas apa saja yang telah diberikan hari ini, dan berikan gambaran sekilas tentang apa yang akan diberikan di hari kedua. Ingatkan peserta bahwa pada hari kedua mereka akan diminta untuk mempraktekkan langsung metode yang diajarkan.

KERTAS KERJA

Berikut adalah contoh template yang digunakan untuk menggambarkan mood-line. (disarankan untuk membuatnya dalam ukuran kertas flip-chart)

KONTEKS

Langkah:

Suasana

(34)

LANGKAH 4: METODE PERENCANAAN

Tujuan:

• Memberikan kesempatan pada anggota kelompok untuk berkontribusi dan berpartisipasi

• Menghasilkan rencana kerja yang realistis dalam jangka waktu yang pendek

• Merangsang cara berpikir yang terintegrasi melalui proses rasional dan intuitif

• Membangun konsensus kelompok secara praktis

• Menanamkan rasa kepemilikan bersama dalam kelompok

• Mengidentifikasi pusat tanggungjawab untuk berbagai aspek rencana

• Memudahkan kelompok untuk memasukkan faktor target/sasaran dan alokasi sumber daya

• Menerjemahkan hasil dalam bentuk yang mudah dipantau kemajuan pelaksanaannya.

Materi : Kertas flip-chart, spidol, kertas metaplan berwarna dan poster TOP (no. 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21a, & 22), lembaran ”Kelebihan/Perlu diperbaiki”.

Waktu : + 240 menit.

Metode : Permainan, sumbang saran, diskusi pleno.

Alur Proses :

Sekilas pelatihan hari 1 (20 menit)

Kalimat Pembuka:

--- ”Selamat Pagi. Seperti yang sudah dijelaskan kemarin bahwa hari pertama mungkin Anda lebih banyak mendengarkan penjelasan dari Trainer, pada hari ini kita akan lebih banyak membiarkan Anda semua secara langsung melakukan fasilitasi. Dan kita akan mulai dengan melakukan rekap dari sesi-sesi yang telah kita lakukan kemarin.”

---

Dengan cara diundi, tentukan empat orang peserta yang akan memperagakan metode ORIK (setiap orang mewakili O, R, I, dan K)

…………

(35)

27 Panduan Untuk Pelatih

untuk mengingat sekilas apa saja yang telah di pelajari pada Hari 1. Trainer diminta untuk mengamati presentasi setiap peserta terpilih dan menuliskan komentarnya dalam lembar ”Kelebihan/Perlu diperbaiki”. Peserta lain juga diminta untuk memberikan komentarnya pada lembar ”Kelebihan/Perlu diperbaiki”, satu orang per lembar (lihat kertas kerja). Setelah selesai, berikan masukan Anda pada setiap fasilitator berdasarkan lembaran ”Kelebihan/Perlu diperbaiki” yang telah Anda isi. Beberapa hal yang perlu diingat: - Awal yang baik membantu membangun suasana yang bersahabat - Sikap yang tidak mengintimidasi sangatlah penting

- Memanggil peserta dengan nama membantu menciptakan yang santai dan akrab

- Kunci dari percakapan ORIK yang efektif adalah perencanaan dan persiapan yang matang. Ajukan pertanyaan yang sederhana dan tidak berbelit-belit. Transisi yang baik dari satu pertanyaan ke pertanyaan berikutnya akan menjaga minat peserta.

- Buat rencana percakapan ORIK yang baik. Kenali pertanyaan yang penting di setiap tingkat sehingga Anda bisa bersikap fleksibel

- Berjalan mendekati para peserta membantu memelihara perhatian peserta dan meminimalkan obrolan antar peserta. - Memelihara kontak mata, membuat catatan, dan sesekali

menyimpulkan jawaban memberikan kesan bahwa Anda sebagai fasilitator menyimak dengan baik setiap jawaban.

Berikan komentar mengenai kualitas pertanyaan yang diajukan, dan beri saran untuk perbaikan serta beri masukan mengenai gaya fasilitasi setiap peserta. Peserta lain juga boleh memberikan masukan yang dapat memperbaiki gaya fasilitasi secara umum. Jelaskan bahwa nantinya peserta juga akan diberi kesempatan untuk mempraktekkan metode Lokakarya dalam metode TOP yang ketiga yaitu metode Perencanaan.

Kalimat Penutup/Transisi:

--- ”Terima kasih atas ide-ide Anda semua, terutama pada para peserta yang telah memperagakan metode ORIK. “Kita akan mempraktekkan metode Lokakarya di sesi siang. Namun sebelum itu, kita akan mempelajari metode TOP yang ketiga yaitu Metode Perencanaan.”

(36)

Tujuh Langkah Perencanaan (15 menit) (Poster 15)

Metode terakhir dalam TOP adalah Perencanaan yang sangat baik digunakan untuk merencanakan kegiatan yang akan dilakukan dalam 3-12 bulan ke depan. Langkah-langkah tersebut adalah:

(1) Konteks – sebagai persiapan tahapan Perencanaan, membangun konsensus;

(2) Indikator Keberhasilan – penetapan indikator keberhasilan;

(3) Kenyataan Saat Ini – menggambarkan keadaan saat ini, serta peluang dan hambatan yang mungkin dihadapi;

(4) Komitmen – penetapan pernyataan bersama sebagai komitmen kelompok;

(5) Penentuan Kegiatan Kunci – mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan serta membentuk tim kerja;

(6) Penjadwalan & Penugasan – penetapan jadwal bagi setiap kegiatan dan tugas bagi setiap anggota kelompok;

(7) Refleksi – menegaskan kembali kesepakatan kelompok.

Kapan Perencanaan Digunakan(10 menit)

(Poster 16)

Dengan bantuan Poster, jelaskan waktu terbaik penggunaan metode Perencanaan.

Kalimat Transisi:

--- ”Seperti 2 metode yang telah kita pelajari sebelumnya, Metode Perencanaan juga mempunyai beberapa tahapan kunci.

Dan seperti 2 metode sebelumnya, kita akan mempraktekkannya untuk membantu Anda mendapatkan gambaran nyata dari setiap tahapan. Dalam peragaan

tersebut, Anda semua akan berperan lebih banyak dibandingkan 2 metode sebelumnya.’’

---

Demo Metode Perencanaan (135 menit) (Poster 17, 18, 19, 20, 21a, 21b, 22)

(37)

29 Panduan Untuk Pelatih

mengisi lembaran ”Kelebihan/Perlu diperbaiki” untuk setiap peserta yang terpilih sebagai fasilitator tahap. Tahapan pertama yaitu Konteks akan dipandu oleh Trainer.

--- ”Sebelum mulai menyusun rencana kerja, harus ditetapkan dulu kegiatan apa yang akan kita susun rencan kerjanya.”

---

(1) Konteks – dengan menggunakan model Poster 17, trainer akan memandu peserta untuk menetapkan konteks berdasarkan konsensus dengan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan kegiatan yaitu, apa, kapan, dimana, siapa, dan asumsi lain (dapat mencakup logistik, dukungan dari pihak lain, dana tersedia dll). (2) Indikator Keberhasilan – peserta yang terpilih akan menjadi

fasilitator langkah ini. Minta peserta melihat ke bagian ini pada Buku Panduan. Fasilitator akan memandu kelompok untuk menentukan indikator keberhasilan. Tulis dalam template

Poster 18.

(3) Kenyataan Saat Ini – peserta terpilih akan menjadi fasilitator pada langkah ini. Fasilitator akan memandu peserta untuk melihat kelebihan dan kelemahan yang dimiliki kelompok saat ini, serta mengidentifikasi peluang dan ancaman yang bisa mempengaruhi pelaksanaan kegiatan. Gunakan Poster 19.

(4) Komitmen – peserta terpilih akan memfasilitasi peserta lain untuk mengartikulasikan semangat kelompok ke dalam kalimat/pernyataan yang mendukung keberhasilan kegiatan yang direncanakan (Poster 20).

(5) Penentuan Kegiatan Kunci (Poster 21a) – dilakukan dengan metode Lokakarya. Ingatkan pada peserta yang menjadi fasilitator bahwa:

a. Tidak boleh ada rencana. Fasilitator harus mengajukan pertanyaan kunci, misalnya: ”Apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah disepakati tadi?”.

b. Tidak boleh ada jawaban ”membentuk panitia” dari peserta (Poster 21b).

c. Tidak perlu penjelasan jawaban ”menyusun jadwal”. .

(38)

Setelah selesai melakukan pengisian, bahas template secara pleno untuk melihat apakah semua sudah lengkap, hal-hal apa saja yang terlewatkan untuk kemudian ditambahkan.

(7) Refleksi - Ajak kembali semua peserta melihat kembali secara sepintas proses yang telah dilalui. Akhiri dengan menegaskan kembali kegiatan-kegiatan yang berhasil diidentifikasi dan para pelaksana yang telah disepakati.

Penjelasan Teori Perencanaan (45 menit)

Tanyakan pendapat peserta mengenai metode yang baru saja di lakukan (sekali lagi, gunakan alur ORIK).

- Apakah sesi tadi berjalan baik? Berapa lama demo berlangsung? - Seberapa mirip/berbeda hasil yang didapat dengan yang

diharapkan? Dimana perbedaan hasil yang didapat dengan yang diharapkan?

- Apa yang paling menarik dari sesi ini? Yang paling membosankan? Yang tidak disukai?

- Bagaimana kualitas sesi ini? Elemen-elemen apa yang membuat proses berjalan lancar? Seberapa berbeda metode ini dengan metode penyusunan rencana yang pernah mereka ketahui/gunakan?

Kemudian, berikan ulasan singkat mengenai teori Perencanaan, yaitu: Konteks – merupakan asumsi yang mendasari konsensus awal atau penetapan kegiatan yang akan direncanakan.

Indikator Keberhasilan – penetapan konsensus mengenai indikator yang menunjukkan bahwa tujuan telah tercapai.

Kenyataan Saat Ini – penegasan tentang apa yang diketahui peserta dan apa yang masih harus mereka cari tahu.

Komitmen – pada tahap ini harus dicapai kesepakatan dari para peserta.

Penentuan Kegiatan Kunci – langkah ini mencakup semua kelompok tugas yang diperlukan agar kegiatan bisa berhasil. Pastikan semua peserta mendapatkan penugasan secara sukarela, hindari pengajuan nama peserta oleh peserta lain.

Penjadwalan & Penugasan – pada langkah ini dimungkinkan perencanaan secara bersama-sama oleh kelompok tugas yang berbeda sehingga rencana kegiatan dari masing-masing kelompok dapat lebih lengkap dan saling mendukung. Dalam tahap ini biasanya juga memuat target spesifik dalam pelaksanaan rencana sehingga rencana yang ada juga menjadi alat monitor.

(39)

31 Panduan Untuk Pelatih

Sekali lagi tekankan bahwa metode ini sangat berguna dalam merencanakan kegiatan atau acara tertentu yang akan dilakukan dalam waktu maksimal satu tahun.

KERTAS KERJA

Contoh Lembar Isian “Kelebihan/Perlu Diperbaiki” bagi tiap peserta

Fasilitator: _____________________________

Sesi: _____________ Waktu: ___________

(40)

LANGKAH 5: EVALUASI, WISUDA &

PENUTUPAN

Tujuan :

• Memberikan saran/cara bagaimana pelatihan ToP yang akan datang dapat lebih ditingkatkan

• Memperoleh pengetahuan dan pemahaman lengkap mengenai tiga metode dasar fasilitasi kelompok

Materi : Lembar Sertifikat.

Waktu : + 60 menit.

Metode : Permainan.

Alur Proses :

Evaluasi Pelatihan (20 menit) (Poster 23)

Dengan menggunakan Poster 23, minta para peserta untuk menjawab pertanyaan yang tertera di poster pada kertas yang telah dibagikan. Beri waktu sepuluh menit, lalu kumpulkan.

Penyerahan lembar evaluasi dan sertifikat TOP (30 menit) (Template Sertifikat)

Trainer mengumpulkan lembar evaluasi dan mengelompokkannya berdasarkan nama lalu serahkan pada masing-masing peserta. Atur kursi membentuk lingkaran. Bagikan sertifikat TOP kosong kepada masing peserta dan minta peserta menuliskan nama masing-masing pada serifikat. Berikan gambaran bagaimana proses akan berjalan:

--- ”Bersama-sama kita akan menghitung 1 sampai 4 sambil menggeser sertifikat masing-masing searah jarum jam. Lihat nama yang ada di depan Anda, silahkan tuliskan kelebihan dan kekurangan dari orang tersebut sebagai fasilitator dalam satu kalimat singkat”.

---

Lakukan ini sekitar 4-5 kali. Setelah selesai, Trainer akan memanggil nama peserta yang namanya ada padanya untuk menerima sertifikat.

…………

(41)

33 Panduan Untuk Pelatih

Bacakan satu hal yang paling menarik dari masing-masing bagian. Peserta yang telah menerima sertifikat kemudian memanggil nama peserta yang sertifikatnya ada padanya. Bacakan satu hal yang menarik dari masing-masing bagian. Begitu seterusnya sampai semua peserta telah menerima sertifikatnya.

Penutupan (10 menit)

Trainer mengucapkan terimakasih atas partisipasi peserta dan berharap bahwa apa yang diperoleh dalam pelatihan ini akan berguna dalam perjalanan mereka sebagai fasilitator. Minta semua peserta untuk memberikan tepuk tangan pada diri masing-masing atas keberhasilannya menyelesaikan pelatihan ini.

LAMPIRAN

• Daftar Alat Peraga (Poster)

• Teknologi Partisipasi – Panduan untuk Fasilitator.

(42)
(43)

Lampiran 1

EVALUASI

Pelatihan Teknologi Partisipasi

Tempat……, Tanggal……. Berikanlah penilaian Anda pada hal-hal berikut ini :

Skor

No Faktor yang dinilai

5 4 3 2 1 Evaluasi Umum

1 Ruang Pelatihan

2 Sekretariat dan Pengorganisasian

3 Akomodasi

4 Makanan

Evaluasi Substansi Pelatihan

1 Materi yang disampaikan dalam pelatihan 2 Handout materi yang diberikan

3 Cara trainer menyampaikan materi

4 Jadwal pelatihan

5 Metode yang digunakan dalam pelatihan 6 Alat dan bahan yang digunakan dalam pelatihan

7 Dinamika kelompok

Skor :

5 = sangat baik; 4 = baik; 3 = sedang; 2 = kurang baik; 1 = buruk

Lebih Jauh Lagi :

1. Apa hal/materi baru yang anda dapatkan dalam pelatihan ini ?

- ………..

- ………..

- ………..

- ………..

- ……….. 2. Apa yang paling menarik bagi anda selama pelatihan ini ?

- ………..

- ………..

- ………..

- ………..

(44)

3. Apa beda metode ToP ini dengan cara Anda biasanya memfasilitasi sebelum ini ?

- ………..

- ………..

- ………..

- ………..

- ……….. 4. Apa yang perlu disempurnakan bila pelatihan semacam ini akan diadakan lagi ?

- ………..

- ………..

- ………..

- ………..

- ……….. 5. Bila ada saran dan komentar lain, silahkan tuliskan di bawah ini.

- ………..

- ………..

- ………..

- ………..

- ………..

- ………..

- ………..

- ………..

- ………..

- ………..

(45)

Contoh Alat Peraga

(46)

Lampiran 2

TEKNOLOGI PARTISIPASI

(METODE DASAR FASILITASI KELOMPOK)

Contoh Alat Peraga

(47)

Contoh Alat Peraga

iii

Diproduksi oleh:

LGSP (Local Governance Support Program) 2006

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:

LGSP

Jakarta Stock Exchange Building Tower 1, 29th Floor

Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190

Telepon: +62 21 515 1755-57 Faks: +62 21 515 1752 E-mail: info@lgsp.or.id

(48)
(49)

Contoh Alat Peraga

Poster No.9b: Contoh kasus untuk latihan ORID 10

Poster No.9c: Contoh pertanyaan ORID 11

Poster No.17: Apa,kapan,dimana,siapa, dan asumsi 17

Poster No.18: Tujuan kegiatan 18

Poster No.19: Kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman 18

Poster No.20: Komitmen 19

Poster No.21a: Pertanyaan fokus kegiatan kunci 19

Poster No.21b: Reminder menjawab pertanyaan di atas 19

Poster No.22: Jadwal kerja dan penanggung jawab 21

(50)
(51)

Contoh Alat Peraga

1

Cara pandang setiap orang terhadap suatu

kenyataan merupakan sudut pandang yang unik.

Bila saya dapat melihat melalui kacamata Anda,

dan Anda menggunakan kacamata saya,

masing-masing dari kita mungkin akan melihat

sesuatu yang sebelumnya tak terlihat

Katakan dan

Aku

akan

lupa

Tunjukkan dan

Aku mungkin tidak

akan

ingat

(52)

Poster a:

HARAPAN PESERTA: 1.

2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. ...

Poster b:

KEKHAWATIRAN PESERTA: 1.

(53)

Contoh Alat Peraga

3 Poster c:

KESEPAKATAN:

1. 2. 3.

4. 5. 6.

7. 8. 9.

Poster no. 1

AGENDA

Waktu Hari 1 Hari II

Pagi Pengantar TOP

Metode ORIK

Refleksi dengan ORIK

Metode Perencanaan

Sore Metode LokakaryaMetode Perencanaan

(lanjutan)

(54)

Poster No.2

GAYA KEPEMIMPINAN

Tradisional Fasilitatif

Cara Pandang

Pengetahuan

Sasaran

Andalan

Note:

Bagian berwarna kuning dan pink dibuat dalam kartu-kartu metaplan lepas dengan menggunakan Gambar/visualisasi yang mewakili masing-masing kata kunci.

(55)

Contoh Alat Peraga

5 Poster No.3

NILAI-NILAI DASAR TOP

Partisipasi Kerja Tim

Kreatifitas Konsensus

Refleksi Aksi

Note:

Visualisasi masing-masing nilai dibuat dalam kertas metaplan lepas

Poster No.4

3 METODE TOP

1. Diskusi/ORIK

Membahas suatu hal/pengalaman secara terfokus

Berbagi pandangan dengan ”damai”

Memperdalam pengertian suatu kelompok

Kadang-kadang mencapai konsensus

2. Metode Lokakarya

Memusatkan pemahaman kelompok terhadap suatu hal

Mencapai konsensus

Merangsang kerja bersama

3. Metode Perencanaan

Membuat rencana konkrit yang disepakati bersama

Menghasilkan bentuk pertanggungjawaban yang jelas

(56)

TRAINING Poster No. 5 & 6

Fasilitasi bukanlah………..

…..nama/sebutan baru untuk training

™ tidak ada agenda tersembunyi (fasi-pulasi)

™ tidak menyuapi/mencekoki

™ tidak bisa diduga apa yang akan terjadi

™ bukan semata-mata berbagi pengetahuan

™ memberi kesempatan pada peserta untuk

mengangkat substansi

...kata lain untuk tanya-jawab atau kerja kelompok

¾ selalu ada alasan untuk bertanya-jawab dan

tugas kelompok

¾ tanya-jawab dan tugas kelompok adalah bagian

dari proses besar dengan urutan yang logis

¾ membangun interaksi antar anggota kelompok

...gampaaaaang

ƒ menuntut banyak persiapan

ƒ makin baik persiapannya, makin gampang

kelihatannya

...keajaiban

o bukan pertunjukkan, melainkan

teknologi/metode

o bukan untuk mempertunjukkan

kemampuan/pengetahuan

...terhanyut dalam pusaran gagasan

proses dalam kelompok melibatkan banyak energi

energi kolektif ini perlu diarahkan menjadi produktif

(57)

Contoh Alat Peraga

7 Poster no. 7

Pendekatan Pelatihan TOP

1. Demo

Æ

partisipasi

2. Teori

Æ

refleksi

3. Praktek

Æ

uji

coba

Poster No. 8a

METODE DISKUSI/ORIK

O

byektif

¾ panca indera, nyata

R

eflektif

¾ perasaan, emosi

I

nterpretatif

¾ pikiran, analisis

K

eputusan

¾ tindak lanjut

Note:

(58)

Poster No.8b (latihan: Kartu Acak)

Minta Peserta mengklasifikasikan kelompok pertanyaan-pertanyaan berikut kedalam golongan O, R, I atau K sesuai template

Diskusi Pasca Suatu Pertengkaran di Lapangan

Pemerintah Daerah Menolak Proposal Kita

Rin, apa yang sebenarnya terjadi? Heru, apa yang sedang terjadi?

Bagaimana perasaanmu ketika dia membentakmu?

Menurut Anda, Apa yang dia rasakan saat anda

meninggalkannya?

Bagaimana menurutmu pertengkaran itu bermula?

Apa yang mungkin bisa Anda lakukan bila pertengkaran ini terjadi lagi?

Apa yang bisa kita lakukan sekarang sehingga kita bisa bekerjasama lebih baik?

Apa sebetulnya yang mereka katakan setelah kita mempresentasikan proposal kita

Apa tanggapan pertama Anda terhadap penolakan tersebut

Alasan mana yang kelihatannya masuk akal? Mana yang mengada-ada?

Menurut Anda apa alasan dibalik penolakan mereka? Siapa yang akan menyusun

rancangan tanggapan kita?

Apa langkah kita selanjutnya?

O

R

I

(59)

Contoh Alat Peraga

9 Pembahasan Proposal

Evaluasi Terhadap Sebuah Buku Manual

Obrolan Setelah Rapat

Apa saja komponen proyek yang diusulkan?

Apa menurut Anda dampak proyek tersebut nantinya?

Apa jawaban kita terhadap proposal ini?

Seberapa pentingkah proyek ini bila dikaitkan dengan misi kita sendiri?

Apa yang paling mengesankan bagi Anda dari keseluruhan konsep yang diajukan?

Apa judul proposal itu? Siapa yang mengirim?

Apa tujuan program yang Anda ingat dari proposal itu?

Bagaimana buku ini bisa membantu kita meningkatkan cara kerja kita?

Bagian mana yang menarik bagi Anda?

Yang tidak begitu menarik?

Apa yang dapat kita lakukan agar buku ini digunakan dengan tepat?

Apa kelebihan buku ini dibandingkan dengan buku yang sebelumnya?

Bagaimana kesan pertama Anda terhadap buku ini? Apa saja isinya?

Bagian mana dari pertemuan itu yang menyenangkan bagi Anda?

Apa saja yang dibahas dalam pertemuan tadi pagi?

Siapa saja yang ikut bicara? Apa kata mereka?

Apa hasil pertemuan tersebut?

Bagaimana kita melaksanakan keputusan itu di divisi kita?

Apa arti keputusan itu bagi pekerjaan kita?

(60)

Poster No. 9a

Rambu-Rambu ORIK

1. Siapkan tujuan rasional

2. Siapkan tujuan emosional/pengalaman

3. Hindari “Apakah”

4. Hindari “Mengapa”

5. Jangan memancing

6. Mudah Æ sukar

7. + & --

8. Anda sendiri bisa

9. Beberapa untuk tiap tingkat

10. Beri semangat

11. Cepat – max. 45”

Poster No. 9b

Contoh Kasus untuk Latihan ORIK

1. Putera Anda sering menggunakan telepon berjam-jam, berantem

dengan sang pacar. Ternyata mereka putus. Telepon Anda sudah menunggak 1 bulan

2. Ketua kelompok tukang becak di kompleks Anda protes, mereka

dilarang mangkal di jalan masuk kompleks, padahal sudah bertahun-tahun ada di situ. Pak RW melarang karena mereka suka berjudi.

(61)

Contoh Alat Peraga

11 Poster No. 9c

Contoh Pertanyaan ORIK

O

Apa…….

Siapa…….

Dimana………. Kapan………

Seperti apa……… Berapa………..

R

Apa yang Anda rasakan ketika...

Bagaimana perasaan Anda waktu.../jika...

I

Apa yang menyebabkan ...

Bagaimana kalau...

Apa kaitannya dengan...

Mana yang lebih...

Apa bedanya...

Apa kesamaannya...

K

Apa rencana Anda dalam menerapkan....

Apa perubahan yang akan Anda lakukan dalam ...

(62)

Poster No.10a

METODE LOKAKARYA

1. Konteks

¾ Memberi latar belakang

¾ Meminta peserta berpartisipasi

¾ Memberitahu pokok persoalan

2. Sumbang Saran

¾ Menggali & menyaring gagasan

¾ Melalui 3 tahap: perorangan – kelompok kecil – pleno

3. Pengelompokkan

¾ Melihat hubungan dari gagasan-gagasan yang terjaring

4. Penjudulan

¾ Mendapatkan konsensus bersama

5. Refleksi

¾ Menegaskan kesimpulan kelompok

Poster No. 10b

SUMBANG SARAN

1. Perorangan:

¾ Buat beberapa gagasan sebagai jawaban atas pertanyaan kunci

2. Kelompok Kecil:

¾ Bahas semua gagasan

¾ Pilih 7-10 yang terbaik menurut kelompok

¾ Tuliskan gagasan yang terpilih di kartu

(63)

Contoh Alat Peraga

13 Poster No. 11

Kapan Metode Lokakarya Digunakan??

¾

Pertemuan-pertemuan dengan masyarakat

¾

Mengidentifikasi masalah dan pemecahannya

¾

Menggalang kreatifitas dan inovasi dalam waktu singkat

¾

Merangsang cara berfikir yang terintegrasi

¾

Membangun konsensus praktis kelompok

Poster No. 12

Untuk mengingatkan peserta beberapa hal yang perlu diingat dalam melakukan langkah Sumbang Saran.

Note:

Ditulis dalam kartu/metaplan berwarna yang lepas

MAXIMUM

7 KATA

KONKRIT

TULISAN

BESAR

Referensi

Dokumen terkait

 Langkah ketiga → tentukan ordinat dari masing-masing kelompok, ordinat tersebut kita cari dengan cara menjumlahkan semua nilai ordinat, misalkan y1 dalam kelompok

Agar dapat membuat laporan hasil penelitian tindakan kelas dengan baik, efektif, maka peneliti harus mencatat semua pengalaman sewaktu melakukan penelitian tindakan

langsung dengan lebih fokus dan efektif. Guru memfasilitasi siswa.. yang akan bertanya atau menanggapi presentasi dari kelompok lain. Partisipasi siswa dalam presentasi meningkat.

Kegiatan pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi para dosen PGPAUD berkenaan dengan pemahaman tentang konsep dan penyelenggaraan PAUD yang secara

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pelatihan pendamping sosial dalam meningkatkan kemampuan fasilitasi kelompok

Jika sebelumnya telah mendapatkan hasil perbedaan signifikan antara variabel X (kelompok eksperimen) dan variabel Y (kelompok kontrol), selanjutnya kita akan mencari tahu

Masalah berkenaan dengan gejala yang tampak (yang ditangkap oleh pancaindera) yang muncul akibat rasa ingin tahu. Namun tidak semua hal yang kita rasakan merupakan masalah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelompok A berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran terutama pada aspek sikap rasa ingin tahu, sikap keaktifan, sikap konsentrasi, dan