• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1

DISUSUN OLEH:

Yuni efnita

Suci fitriani

Rachmanitya khadifah

Kelompok: 3

Dosen pemateri :

Rani Munika, SE. AK

(2)

BAB 1

1.1 Latar Belakang masalah

Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam keadaan siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aktiva tetap mempunyai sifat relatif permanen dan digunakan dalam kegiatan pengelolaan perusahaan secara normal. Aktiva tetap akan megalami penurunan nilai akibat pemakaian dan harus dibebankan secara tepat dengan cara melakukan penyusutan dengan metode yang tepat. Penyusutan adalah proses alokasi sebagian harta perolehan aktiva menjadi biaya, penyusutan berlaku sebagai pengurang dalam menentukan atau menghitung laba suatu perusahaan yang bersangkutan. Perhitungan beban penyusutan sangat penting bagi perusahaan karena pengakuan beban penyusutan setiap tahun dapat digunakan sebagai alokasi perusahaan untuk membeli aktiva baru jika masa manfaat aktiva lama telah habis. Perusahaan harus mampu menerapkan metode penyusutan yang tepat pada aktiva tertentu, metode penyusutan yang berbeda akan menghasilkan biaya penyusutan yang berbeda sehingga akan mempengaruhi harga pokok penjualan dan beban usaha yang akan mempengaruhi besarnya laba yang akan diperoleh perusahaan. Kesalahan dalam menghitung biaya penyusutan yang mungkin disebabkan oleh kesalahan dalam menentukan harga perolehan, kesalahan dalam menaksir umur ekonomis, atau penyusutan sebagai periode yang dihitung dalam satu tahun penuh dapat menyebabkan laba perusahaan bisa menjadi lebih kecil dan bisa pula sebaliknya. Oleh karena itu metode penyusutan harus ditentukan secara tepat agar biaya penyusutan yang dibebankan dapat m encerminkan kewajaran nilai aktiva tetap pada neraca.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

1. Sesuai dengan Tema makalah ini “Isi Teknik Depresiasi Aktiva

Tetap” maka penulis akan memaparkan atau membatasi masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut

 Pengertian Depresiasi  Metode Penyusutan

 Alasan Kenapa Aktiva Tetap Disusutkan

 Faktor – Factor Yang Mempengaruhi Biaya Depresiasi

1.3

TUJUAN PENULISAN

Dapat memahami apa yang dimaksud Deprsiasi.

Mengetahui metode Penyusutan dalam menentukan nilai Depresiassi

ü Mengetahui alasan kenapa aktiva tetap disusutkan

(3)

I.4 METODE PENULISAN

Dari banyak metode yang penulis ketahui, penulis menggunakan metode kepustakaan. Pada zaman modern ini metode kepustakaan tidak hanya berarti pergi ke perpustakaan tapi dapat pula dilakukan dengan pergi ke warung internet (warnet). Penulis menggunakan metode ini karena jauh lebih praktis, efektif, efsien, serta sangat mudah untuk mencari bahan dan data – data tentang topik ataupun materi yang penulis gunakan untuk karya tulis ini.

BAB II PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Depresiasi

Depresiasi adalah mengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi beban ke dalam periode akuntansi yang menikmati manfaat dari aktiva tetap tersebut. Depresiasi juga dapat didifnisikan yaitu sebagian dari Harga perolehan suatu aktiva berwujud yang dialokasikan atau diakui sebagai biaya baik setiap tahun atau setiap bulan setiap periode akuntansi. Menurut Psak No. 17 depresiasi adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi yang akan dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung.

II.2 Metode Penyusutan

Dasar penyusutan aktiva tetap adalah harga perolehan dan nilai buku. Jika setelah masa pakai dianggap masih memiliki nilai (nilai sisa), maka dasar penyusutan adalah harga perolehan dikurangi nilai sisa. Nilai sisa adalah taksiran harga pasar aset tetap pada akhir masa manfaat. Beban penyusutan = Tarif Penyusutan x Dasar Penyusutan.

Ada beberapa metode penetapan nilai penyusutan yaitu;

1. Metode Garis Lurus (Straight Line)

 Berdasarkan berlalunya waktu

 umlah penyusutan sama sepanjang masa manfaat

 Beban penyusutan = Tarif Penyusutan x Dasar Penyusutan

 atau Depresiasi = Hrg. Perolehan – nilai sisa . Taksiran umur ekonomis aktiva

 Dasar penyusutan = Harga Perolehan –Nilai Sisa

 Contoh : Taksiran masa manfaat 5 tahun, maka tarif penyusutan = 100% : 5 = 20% per tahun. Jika ada nilai sisa 20%, maka tarif penyusutan = (100% ‐20%) : 5 = 16% per tahun

(4)

 Metode ini biasanya digunakan untuk mesin produksi dan

Dasar penyusutan = Harga Perolehan –Nilai Sisa

Contoh : mesin dengan harga perolehan Rp. 6,000, nilai sisa Rp. 400 dengan asumsi mesin tersebut dapat digunakan selama 10,000jam depresiasi per-jam dapat dihitung dengan cara :

Tarif Depresiasi = (Rp. 6,000 - Rp. 400) : 10,000 = Rp. 0.56/jam

Apabila pada tahun pertama mesin dipakai selama 2,000 jam maka biaya depresiasinya adalah = 2,000 x Rp. 0.56 = Rp. 1,120

3. Metode Saldo Menurun (Declining Balance)

Beban penyusutan menurun sejalan dengan berlalunya waktu (dari tahun ke tahun)

Makin tua aset, makin berkurang kemampuan memberikan manfaat juga menurun

Dasar penyusutan = Nilai Buku Awal Periode

Nilai Buku Awal Periode = Nilai Perolehan –Akumulasi Penyusutan

Umumnya tarif penyusutan = 2 x tarif metode garis lurus.

4. Dasar penyusutan adalah jumlah angka tahun masa manfaat

Contoh:

Masa manfaat 5 tahun, maka dasar penyusutan adalah 1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 15

Tarif penyusutan tahun I = 5/15; Tarif penyusutan tahun II = 4 /15, dst.

Beban Penyusutan Tahun I = 5/15 x (Harga Perolehan –Nilai Sisa)

5. Metode Nilai Produksi (Unit of Production)

 Dasar penyusutan adalah kapasitas produksi yang dihasilkan selama aset dapat digunakan (selama masa manfaat)

 Tarif Penyusutan = Produksi Aktual Tahun Berjalan / Kapasitas Produksi selama masa manfaat

Contoh:

Tarif Penyusutan =245,000/1,000,000 x 100% = 24.5%

Beban Penyusutan = 24.5% x (Harga Perolehan –Nilai Sisa)

(5)

metode garis lurus dan saldo menurun. (untik lebih jelasnya lihat peraturan atau UU pajak penghasilan pasal 11 dan penggolongan jenis – jenis harta dalam Kep. Men. Keu. No. 138/KMK.03/2002)

Langkah‐Langkah Menghitung Penyusutan Aset Tetap

1.Susun daftar aset tetap dengan mengelompokkannya berdasarkan jenis;

2.Untuk masing‐masing jenis aset tetap tentukan masa manfaat;

3.Untuk masing‐masing aset tetap tentukan nilai sisa di akhir masa manfaat;

4.Untuk masing‐masing aset tetap hitung dasar penyusutan, yakni nilai perolehan dikurangi prakiraan nilai sisa;

5.Susun suatu jadwal penyusutan untuk masing‐masing aset tetap;

6.Terapkan penyusutan secara berkala dengan metode garis lurus (straight line method)

CONTOH Kebijakan Penyusutan Aset Tetap:

CONTOH:

Sebuah notebook computer dibeli tanggal 1 Juli 2009. Harga perolehan Rp. 10 juta, nilai sisa ditaksir 20% dari harga perolehan. Bagaimana menyusutkannya? (metode garis lurus)

Penyusutan Tahunan = (100% ‐20%) x Rp. 10 juta : 4 tahun .= Rp. 2 juta per tahun

= Rp. 1 juta per enam bulan

II.3 Alasan Kenapa Aktiva Tetap Disusutkan

Alasan kenapa suatu perusahaan melakukan penyusutan terhadap aktiva tetapnya yaitu karena suatu aktiva tetap yang dimiliki oleh suatu perusahaan dengan tujuan untuk memproduksi barang atau jasa, memasok barang atau jasa, disewakan, atau untuk administrasi kantor di taksir dapat digunakan lebih dari 1 periode akuntansi dan Memiliki masa manfaat yang terbatas sehingga akan mengurangi nilai baik nilai guna, nilai pemanfaatan dan kualiatas dari aktiva tersebut.

II.4 Faktor – Factor Yang Mempengaruhi Biaya Depresiasi

Ada beberapa Faktor – factor yang mempengaruhi biaya depresiasidiantaranya sebagai berikut :

1. Harga perolehan (hp) adalah uang yang dikeluarkan atau hutang yang timbul dari semua biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh suatu aktiva.

2. Nilai residu (sisa) adalah nilai suatu aktiva jika aktiva tersebut habis masa manfaatnya, ditukar dengan aktiva lain, atau dijual. Nilai ini merupakan estimasi.

(6)

BAB III PENUTUP

III.1 KESIMPULAN

Semua bentuk aset tetap dikenai penyusutan atau depresiasi Kecuali tanah atau lahan, aset tetap merupakan subyek dari depresiasi atau penyusutan artinya nilai aktiva tetap selain tanah, misalnya mobil, berkurang seiring dengan realisasi masa umur pemanfaatannya, sampai ketika masa guna itu habis, nilai aktiva mobil yang bersangkutan adalah nol. Depresiasijuga dapat didifnisikan yaitu sebagian dari Harga perolehan suatu aktiva berwujud yang dialokasikan atau diakui sebagai biaya baik setiap tahun atau setiap bulan setiap periode akuntansi.

Secara umum perusahaan dalam menentukan depresiasi biasanya menggunakan beberapa metode penetapan nilai penyusutan

yaitu; Metode Garis Lurus, Metode jam jasa, Metode Saldo

Menurun, Metode Jumlah Angka‐Angka Tahun dan Metode Nilai

Produksi. Tetapi secara umum biasanya perusahaan menggunakan salah 1 dari banyak metode yang ada, biasanya yang digunakan adalah metode garis lurus dan metode saldo menurun karena dalam perpajakan, pajak penghasilan pasal 11, metode yang boleh dalam pelaporan pajak adalah metode garis lurus dan saldo menurun. (untik lebih jelasnya lihat

peraturan atau UU pajak penghasilan pasal 11 dan penggolongan jenis – jenis harta dalam Kep. Men. Keu. No. 138/KMK.03/2002). Dalam

menentukan suatu keputusan untuk menyusutkan aktiva tetapnya tentu didasari dengan alasan kenapa aktiva tetap disusutkandan faktor – factor yang mempengaruhi biaya depresiasi.

III.2 USUL DAN SARAN

Makalah ini tentunya jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu masukan serta saran dari para pembaca sangat kami harapkan demi tercapainya kesempurnaan tersebut.

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA 1. http://id.blogspot.org/wiki/aktiva_tetap

2. www.idxakuntansi.co.id 3. www.wikipedia.com

4. www.akuntansi_keu.com

5. http://jurnal_depresiasi.blogspot

6. http:// penyusutan_aktiva_tetap .blog.gunadarma.ac.id 7. http://blog.keuangandadiu.com

Referensi

Dokumen terkait

>> Kas  >> Piutang  >> Wesel .

Berkaitan dengan praktek yang terjadi di perusahaan Temuan hasil penelitian Penyusutan Berkaitan dengan penyusutan yang dilakukan pada aset tetap yang dimiliki

Penulis telah menganalisa aktiva tetap perusahaan dan tepat diambil suatu kesimpulan bahwa perusahaan telah menggolongkan aktiva tetapnya secara baik, harga perolehan aktiva

(5) Berdasarkan hasil analisis atas perhitungan aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan, perhitungan penyusutan aktiva tetap yang sudah dibuat oleh perusahaan

diketahui bahwa metode yang digunakan pada perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ45 periode 2005-2015 untuk menilai penyusutan aktiva tetapnya adalah

Standar Kompetensi : Menghitung nilai perolehan aktiva tetap, penyusutan aktiva tetap, dan keuntungan atau kerugian yang terjadi karena adanya transaksi pelepasan aktiva

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa BPKAD hanya melakukan penghapusan pada aset tetapnya saja, sedangkan untuk akumulasi penyusutan atas aset tetap yang telah rusak

Nilai aktiva tetap dalam perusahaan yang jumlahnya san gat material tersebut, embutuhkan pengalokasian beban penyusutan atas aktiva tetap yang telah digunakan secara cermat karena