• Tidak ada hasil yang ditemukan

9 May 10 1 LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "9 May 10 1 LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN DAN

ASUHAN KEPERAWATAN AUTISME

By Trinoval Yanto Nugroho

www.trinoval.web.id

D E F I N I S I

Autisme adalah gangguan perkembangan yang kompleks,

yang biasanya pada usia 1-3 tahun.

Autisme merupakan gangguan perkembangan pervasif

pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan

keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku,

komunikasi, dan interaksi sosial.

Autisme merupakan istilah untuk perilaku yang aneh atau

ganjil dan kelambatan perkembangan sosial dan

komunikasi yang berat (Krik & Gallagher, 1986).

E T I O L O G I

Penyebab yang pasti dari autisme belum diketahui,

yang pasti hal ini bukan disebabkan karena pola asuh

yang salah.

Menurut penelitian para ahli menunjukkan bahwa

autisme mempunyai penyebab neurobiologist yang

sangat kompleks.

Gangguan neurobiologist ini dapat disebabkan oleh

interaksi faktor genetik dan lingkungan seperti

pengaruh negatif selama masa perkembangan otak .

Banyak faktor yang menyebabkan pengaruh negatif

selama masa perkembangan otak , antara lain ;

penyakit infeksi yang mengenai susunan saraf pusat,

trauma, keracunan logam berat dan zat kimia lain baik

selama masa dalam kandungan maupun setelah

dilahirkan, gangguan imunologis, gangguan absorpsi

protein tertentu akibat kelainan di usus.

MANIFESTASI KLINIS

Gejala autisme mulai tampak pada

anak sebelum mencapai usia 3 tahun.

Secara umum, gejala paling jelas

terlihat antara umur 2-5 tahun.

Gejala pada anak autisme mencakup

(2)

GANGGUAN PADA

KOMUNIKASI

–Terlambat bicara atau tidak dapat berbicara –Mengeluarkan katakata yang tidak dapat dimengerti

oleh orang lain

–Tidak mengerti dan tidak menggunakan kata-kata dalam konteks yang sesuai

–Bicara tidak digunakan untuk komunikasi –Meniru atau membeo, beberapa anak sangat pandai

menirukan nyanyian, nada, maupun kata-kata tanpa mngerti artinya

–Kadang bicara monoton seperti robot –Mimik muka datar

–Seperti anak tuli, tetapi bila mendengar suara yang disukainya akan bereaksi dengan cepat

GANGGUAN PADA INTERAKSI

SOSIAL

–Menolak atau menghindar untuk bertatap muka

–Anak mengalami ketulian

–Merasa tidak senang dan menolak jika dipeluk

–Tidak ada usaha untuk melakukan interaksi dengan orang

–Bila menginginkan sesuatu ia akan menarik tangan orang terdekat dan mengharapkan orang tersebut melakukan sesuatu untuknya

–Bila didekati untuk bermain justru menjauh

–Tidak berbagi kesenangan dengan orang lain

–Kadang mereka masih mendekati orang lain untuk makan atau duduk di pangkuan sebentar, kemudian berdiri tanpa memperlihatkan mimik apapun

–Keengganan untuk berinteraksi lebih nyata pada anak sebaya dibandingkan terhadap orangtuanya

GANGGUAN PADA PERILAKU &

BERMAIN

– Seperti tidak mengerti cara bermain, bermain sangat monoton dan melakukan gerakan yang sama berulang-ulang

– Bila sudah senang satu mainan tidak mau mainan yang lain dan cara bermainnya juga aneh

– Keterpakuan pada roda (dapat memegang roda mobil-mobilan terus-menerus untuk waktu lama) atau sesuatu yang berputar

– Terdapat kelekatan dengan benda-benda tertentu, seperti sepotong tali, kartu, kertas, gambar yang terus dipegang dan dibawa kemana-mana

– Sering memperhatikan jari-jarinya sendiri, kipas angin yang berputar, air yang bergerak

– Perilaku ritualistik sering terjadi

– Anak dapat terlihat hiperaktif sekali, misal: tidak dapat diam, lari kesana-sini, melompat-lompat, berputar-putar, memukul benda berulang-ulang

– Dapat pula duduk benging dengan tatapan kosong

GANGGUAN PADA PERASAAN &

EMOSI

Tidak ada atau kurangnya rasa empati, misal

melihat anak menangis tidak merasa kasihan,

bahkan merasa terganggu

Tertawa-tawa sendiri, menangis atau

marah-marah tanpa sebab yang jelas

(3)

GANGGUAN PADA PERSEPSI

SENSORI

Mencium-cium, menggigit, atau menjilat mainan

atau benda apa saja

Bila mendengar suara keras langsung menutup

telinga

Tidak menyukai rabaan dan pelukan, bila

digendong cenderung merosot untuk melepaskan

diri dari pelukan

Merasa tidak nyaman bila memakai pakaian

dengan bahan tertentu

K L A S I F I K A S I

• Jenis Persepsi

Autisme persepsi merupakan autisme yang timbul sebelum lahir dengan gejala adanya rangsangan dari luar, baik kecil maupun kuat dapat menimbulkan kecemasan.

• Jenis Reaksi

Autisme reaktif yaitu dengan gejala penderita membuat gerakan-gerakan tertentu berulang-ulang dan kadang disertai kejang dan dapat diamati pada usia 6-7 tahun, memiliki sifat rapuh, mudah terpengaruh oleh dunia luar.

• Jenis Autisme yang Timbul Kemudian

Jenis ini diketahui setelah anak agak besar dan akan mengalami kesulitan dalam mengubah perilakuknya karena sudah melekat atau ditambah adanya pengalaman yang baru.

PENCEGAHAN

upaya pencegahan hanya bertujuan agara

gangguan perilaku yang terjadi tidak

semakin parah bukan untuk mencegah

terjadinya autis.

Pencegahan ini dapat dilakukan sedini

mungkin sejak merencanakan kehamilan,

saat kehamilan, persalinan dan periode

usia anak.

PENCEGAHAN SEJAK

KEHAMILAN

»Periksa dan konsultasi ke dokter spesialis kandungan lebih awal »Melakukan pemeriksaan screening secara lengkap terutama infeksi

virus TORCH (Toxoplasma, Rubella, Citomegalovirus, Herpes)

»Segara periksa ke dokter spesialis kandungan jika terjadi perdarahan

selama kehamilan

»hati-hati minum obat selam kehamilan, bila perlu konsultasi ke dokter

lebih dulu.

»Hindari paparan alergi berupa asap rokok atau makanan penyebab

alergi sejak usia kandungan di atas 3 bulanjaga higiene, sanitasi, dan kebersihan diri serta lingkungan.

»Konsumsi makanan yang bergizi baik dan dalam jumlah yang cukup. »Konsumsi mineral dan vitamin tertentu sesuai anjuran dokter secara

teratur.

(4)

PENCEGAHAN SAAT PERSALINAN

»

Konsultasi dengan dokter spesialis

kandungan tentang rencana persalinan.

»

Pemantauan perkembangan secara cermat

sejak usia dini segera setelah bayi lahir.

PENCEGAHAN SEJAK

USIA BAYI

» Amati gangguan saluran cerna pada bayi sejak lahir, meliputi:

sering muntah, BAB sulit (mengejan), sering kembung, rewel pada malam hari (kolik), cegukan berlebihan, sering flatus.

» Bila terdapat kelainan bawaan seperti: kelainan jantung bawaan,

kelainan genetik, kelainan metabolik, maka harus dilakukan perawatan oleh dokter ahli dan amati tanda dan gejala autisme secara cermat sejak dini.

» Bila terjadi gangguan saraf seperti trauma kepala, gangguan

kelemahan otot, maka deteksi secara dini gangguan perkembangan.

» Pada bayi prematur, hiperbilirubenemia, infeksi berat saat usia

bayi, maka harus dilakukan monitoring tumbuh kembang dan perilaku pada anak secara rutin.

» Pada bayi dengan gangguan pencernaan yang disertai gejala

alergi atau terdapat riwayat alergi pada orangtua, sebaiknya menunda pemberian makanan yang beresiko alergi (telor, ikan laut, kacang tanah, keju) hingga usia 2 atau 3 tahun dan juga menghindari MSG, dan zat pewarna makanan.

PENGOBATAN

• Bergabung dengan anak ketika anak sedang bermain, jauhkan anak dari perilaku dan ritualnya yang sering diulang-ulang, dan tuntunlah mereka menuju kegiatan yang lebih beragam. Misalnya, orang tua mengajak anak mengitari kamarnya, kemudian tuntun mereka ke ruang yang lain. Orang tua perlu memasuki dunia mereka untuk membantu mereka masuk ke dunia luar.

• Berikan waktu lebih untuk bermain dengan mainan kesukaannya jika anak telah melakukan tugasnya dengan baik karena kata-kata pujian kadang tidak berarti apa-apa bagi anak autis. Sehingga orangtua harus mencari cara lain untuk mendorong perilaku yang baik dan untuk mengangkat harga diri anak.

• Anak autis belajar lebih baik jika informasi disampaikan secara visual (melalui gambar) dan verbal (melalui kata-kata). Misal,

menggabungkan kata-kata dan foto, lambang atau isyarat tangan untuk membantu anak mengutarakan kebutuhan, perasaan dan gagasannya.

• Buat jadwal kegiatan sehari-hari, berikan makanan dan aktivitas favorit, serta teman dan anggota keluarga lainnya untuk membantu anak berkomunikasi dengan dunia di sekitarnya.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan neurologis

Tes neuropsikologi

Tes pendengaran

Tes ketajaman penglihatan

MRI (Magnetic Resonance Imaging)

EEG (Electro Encephalogram)

Pemeriksaan sitogenetik untuk abnormalitas kromosom

Pemeriksaan darah

(5)

PATHWAY KEPERAWATAN

Gangguan komunikasi verbal & non verbal

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN AUTISME

PENGKAJIAN

Pengkajian terdiri atas evaluasi komprehensif mengenai:

Gangguan interaksi sosial. Contoh: suka menyendiri Gangguan komunikasi verbal dan non verbal. Contoh: sulit bicara atau bicara berulang-ulang

Gangguan respon emosi. Contoh: sering marah-marah dan tertawa tanpa alasan

Ganguan sensori, seperti tidak sensitif terhadap rasa sakit/takut

Gangguan pola bermain. Contoh: tidak suka bermain dengan teman sebaya

Gangguan tingkah laku

Gangguan tingkah laku

Untuk membantu mengobservasi tingkah laku anak antara lain:

–Apakah penampilan anak tenang, cemas, tegang, sesuka hati, marah, pemalu, banyak bicara, agresif, lebih memikirkan diri sendiri(egois), stabil, atau murung.

–Apakah anak aktif, diam di tempat, gelisah atau tidak dalam diam.

–Apakah mudah atau susah untuk memperhatikan sesuatu.

–Apakah anak diam duduk, memanjat, lari, buka pintu, ingin tahu sesuatu di lingkungannya.

–Apakah ada reaksi terhadap perintah dengan perasaan takut dan senang.

–Kemampuan mengikuti perintah, dapat mengikuti 2 atau 3 perintah dengan baik tanpa diulangi.

Kaji riwayat kehamilan ibu, nutrisi saat hamil dan terjadi gangguan pada saat hamil atau tidak.

(6)

DIAGNOSA

»

Hambatan interaksi sosial berhubungan dengan tidak

adanya teman sebaya atau orang lain yang penting.

»

Gangguan komunikasi verbal dan non verbal berhubungan

dengan hambatan psikologis.

»

Gangguan persepsi sensori: penciuman dan taktil

berhubungan dengan perubahan penerimaan sensori,

transmisi atau integrasi.

»

Resiko kekerasan terhadap diri sendiri berhubungan

dengan status emosi.

INTERVENSI

Diagnosa I : Hambatan interaksi sosial berhubungan dengan

tidak adanya teman sebaya atau orang lain yang penting.

Tujuan : Pasien dapat menggunakan aktivitas yang diperlukan untuk kesenangan, hiburan dan perkembangan.

NOC : Partisipasi bermain

» Berpartisipasi dan menikmati permainan »Meningkatkan ketrampilan interaksi sosial »Menunjukkan perilaku yang menunjukkan perbaikan

interaksi sosial

»Memahami efek perilaku diri terhadap interaksi sosial »Memainkan permainan interaktif dengan teman

seusia/sebaya Keterangan skala:

1 : tidak adekuat 2 : sedikit adekuat 3 : sedang 4 : banyak 5 : adekuat

NIC

: Peningkatan sosialisasi

Aktivitas :

Fasilitasi kemampuan dengan orang lain

Identifikasi perubahan perilaku yang spesifik

Identifikasi permainan yang dapat

meningkatkan interaksi sosial

Libatkan pendukung sebaya dalam memberikan

umpan balik dalam interaksi sosial

Gunakan teknik bermain peran untuk

meningkatkan ketrampilan dan teknik

berkomunikasi

Berikan umpan balik positif jika pasien dapat

berinteraksi dengan orang lain

Diagnosa II : Gangguan komunikasi verbal

dan non verbal berhubungan

dengan hambatan psikologis.

Tujuan

: Pasien dapat mengungkapkan

pesan verbal dan non verbal.

NOC

: Komunikasi: kemampuan ekspresif

»

Berbicara pada orang lain

»

Menggambar

»

Pertukaran pesan dengan orang

lain

(7)

NIC

: Pencapaian komunikasi

Aktivitas

:

Kaji kemampuan bicara dan berkomunikasi

Anjurkan kehadiran pada pertemuan

kelompok untuk melakukan kontak

interpersonal

Sering berikan pujian positif pada pasien

bila mau berkomunikasi

Pelihara atau mengusahakan kontak mata

dengan pasien

Libatkan keluarga dalam latihan komunikasi

• Diagnosa III : Gangguan persepsi sensori: penciuman dan taktil berhubungan dengan perubahan penerimaan sensori, transmisi, atau integritas.

• Tujuan : Pasien mampu menahan diri dari gangguan persepsi, proses pikir, isi pikir.

• NOC : Pengendalian distorsi pikir

»Berinteraksi sesuai dengan orang lain dan

lingkungan

»Memperlihatkan pengaturan pikiran yang logis »Penuh perhatian, konsentrasi dan orientasi

• Keterangan skala: 1 : tidak pernah dilakukan 2 : jarang dilakukan 3 : kadang dilakukan 4 : sering dilakukan

5 : selalu dilakukan secara konsisten

NIC

: Pengelolaan sensori perifer

Aktivitas :

Pantau kemampuan untuk membedakan

tajam atau tumpul, panas atau dingin

Pantau adanya parestesia: mati rasa

Tingkatkan jumlah stimuli untuk mencapai

input sensori yang sesuai (peningkatan

interaksi sosial, jadwal kontak)

Kurangi jumlah stimulus untuk mencapai

input sensori yang sesuai (hindarkan dari

suara yang keras atau bising)

Hindari atau pantau secara ketat

penggunaan dingin dan panas

Pantau adanya barang-barang yang

membahayakan di lingkungan

Diagnosa IV

: Resiko kekerasan terhadap diri sendiri

berhubungan dengan status emosi.

Tujuan

: Pasien mampu mengendalikan emosinya

sehingga tidak beresiko untuk menyakiti diri

sendiri.

NOC

: Mood equilibrium

– Melaporkan tidur yang adekuat

– Melaporkan adanya nafsu makan yang normal

– Menunjukkan ketertarikan dalam

(8)

NIC

: Mood management

Aktivitas :

Monitor kemampuan perawatan diri

Monitor intake cairan dan nutrisi

Monitor status fisik pasien

Berikan kesempatan untuk latihan fisik, contoh:

berjalan atau membaca

Monitor status mental dan psikologis pasien

setelah dilakukan terapi

E V A L U A S I

Diagnosa I

: Hambatan interaksi sosial

berhubungan dengan tidak ada

teman sebaya atau orang lain yang

penting.

Dx Kriteria Hasil Skala I 1. Berpartisipasi dan menikmati permainan

2. Meningkatkan ketrampilan interaksi sosial

3. Menunjukkan perilaku yang menunjukkan perbaikan interaksi sosial

4. Memahami efek perilaku diri terhadap interaksi sosial

5. Memainkan permainan interaktif dengan teman seusia/sebaya

Diagnosa II

: Kerusakan komunikasi

verbal dan non verbal berhubungan

dengan hambatan psikologis.

Dx

Kriteria hasil

Skala

II

1. Berbicara pada orang lain

2. Menggambar

3. Pertukaran pesan dengan

orang lain

Diagnosa III

: Gangguan persepsi sensori

berhubungan dengan perubahan

penerimaan sensori, transmisi, atau

integrasi.

Dx

Kriteria Hasil

Skala

III

1. Berinteraksi sesuai dengan orang

lain dan lingkungan

2. Memperlihatkan pengaturan pikiran

yang logis

(9)

Diagnosa IV

: Resiko kekerasan terhadap

diri sendiri berhubungan

dengan status emosi

Dx

Kriteria Hasil

Skala

IV

1. Melaporkan tidur yang adekuat

2. Melaporkan adanya nafsu makan

yang normal

Referensi

Dokumen terkait

Autisme adalah ketidakmampuan perkembangan yang biasanya terlihat sebelum usia dua setengah tahuan dan ditandai dengan gangguan pada wicara, bahasa, mobilitas, persepsi dan

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa itu gangguan perkembangan pada anak yang ditandai dengan slow learner adanya keterlambatan dalam bidang

Autisme (hambatan perkembangan komunikasi, interaksi sosial, dan kognisi) Apakah anak tersebut menunjukkan perilaku sebagai berikut :... Tampak seperti tuli, sulit

Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa autisme adalah gangguan perkembangan pada anak-anak yang ditandai dengan gangguan interaksi sosial seperti pengasingan diri

Penerapan Metode ABA (Applied Behaviour Analysis) dalam Meningkatkan Kemampuan Perilaku Interaksi Sosial, Bahasa dan Komunikasi Anak Autisme.. Jurnal Paedaggiga

Gangguan perkembangan kompleks yang biasanya terjadi pada anak autis meliputi gangguan respon kognitif, komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku.Autisme adalah gangguan

Menurut DSM-IV ini yang dimaksud dengan autisme adalah semua jenis gangguan perkembangan pervasif yang ditandai oleh keadaan klinis sebagai berikut: gangguan dalam komunikasi;

Pengidap autisme memiliki beberapa ciri-ciri yang dapat terlihat melaui gangguan komunikasi, interaksi sosial, perilaku, emosi, dan sensoris, dimana gejala dalam penentuan autisme juga