MODEL-MODEL
PEMBELAJARAN INOVATIF
Dr. Hj. Rahayu
Kariadinata,M.Pd.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN)-Bandung
Era globalisasi
mengharuskan manusia
siap berkompetisi, mampu
bertahan
(survive)
hidup,
dan memberikan warna
dalam kehidupan ini
(life
skills)
Pendidikan merupakan
bagian dari usaha untuk
meningkatkan taraf
kesejahteraan kehidupan
manusia
Tiga indikator utama dari hasil pendidikan
yang bermutu dan tercermin dari
kemampuan pribadi lulusannya, yaitu :
a. Kemampuan untuk bertahan dalam
kehidupan
b. Kemampuan untuk meningkatkan
KEMAMPUAN-KEMAMPUAN LAIN
YANG SANGAT DIPERLUKAN DI
GLOBALISASI SAAT INI ADALAH :
Kemampuan untuk mengembangkan
jaringan-jaringan kerjasama (network).
Networking sangat diperlukan karena
manusia tidak hidup terpisah-pisah tetapi
berhubungan satu dengan lainnya.
Kemampuan kerjasama (teamwork), bila
kemampuan spesifk dari setiap SDM secara
keseluruhan dikembangkan pada gilirannya
dapat menghasilkan produk-produk yang
Dunia pendidikan perlu
melakukan perubahan guna
mempersiapkan peserta didik
siap menghadapi masa
depannya dengan memiliki
kemampuan bekerjasama
(teamwork) dan
KOMPETENSI LULUSAN
Teknologi
Ilmu
Pengetahuan
Bekerja dalam Tim
Bekerja Mandiri
Berfikir Logis
Berkomunikasi Lisan
Berkomunikasi tertulis
1 Kemampuan Komunikasi 4.69 2 Kejujuran/Integritas 4.59 3 Kemampuan Bekerja Sama 4.54 4 Kemampuan Interpersonal 4.50
5 Beretika 4.46
6 Motivasi/Inisiatif 4.42 7 Kemampuan Beradaptasi 4.41
8 Daya Analitik 4.36
9 Kemampuan Komputer 4.21 10 Kemampuan Berorganisasi 4.05 11 Berorientasi pada Detail 4,00
12 Kepemimpinan 3.97
13 Kepercayaan Diri 3.95
14 Ramah 3.85
15 Sopan 3.82
16 Bijaksana 3.75
17 Indeks Prestasi (>=3.0) 3.68
18 Kreatif 3.59
19 Humoris 3.25
20 Kemampuan Berwirausaha 3.23
dari 457 pimpinan Diterbitkan
oleh National Association of
Colleges and Employers,
USA, 2002 (disurvei )
Kualitas Lulusan
Perguruan Tinggi
yang Diharapkan
Dunia Kerja
(Skala 1 – 5)
Kesimpulan :
Soft skills
(kemampuan
Perubahan tersebut dapat
dilakukan dengan
menerapkan berbagai
model pembelajaran yang
inovatif
dengan
memposisikan peserta
didik sebagai pusat
pembelajaran
(student
BUKAN LAGI BAGAIMANA GURU
MENGAJAR DENGAN BAIK
(
TEACHER CENTER
),
TAPI…….
BAGAIMANA SISWA BISA BELAJAR
DENGAN BAIK DAN
ERKELANJUTAN
( STUDENT CENTERED LEARNING )
TEACHING
TRANSFER OF
KNOWLEDGE
LEARNING
Seiring dengan kemajuan
di era globalisasi,
guru /dosen harus senantiasa
melakukan perubahan-perubahan,
misalnya dalam
As Gerstner et al(Supradi, 2002)
that teacher’s role in the 21st
century is
“
teachers as learners – who
Beragam model pembelajaran inovatif
dengan pendekatan SCL, di antaranya :
•
Computer Based Learning
(CBL)
•
Small Group Discussion
•
Role-Play & Simulation
•
Case Study
•
Discovery Learning (DL)
•
Self-Directed Learning (SDL)
•
Cooperative Learning (CL)
•
Collaborative Learning (CbL)
•
Contextual Instruction (CI/CTL)
•
Project Based Learning (PjBL)
•
Computer Based Learning (CBL)
Perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi
(
information and
communicatin
technology-ICT)
telah memberikan
pengaruh terhadap dunia
pendidikan khususnya
ICT dalam pembelajaran,
memfokuskan pada proses bagaimana
teknologi perangkat lunak
(software)
dan perangkat keras
(hardware)
Salah satu bentuk aplikasi ICT
yang dapat digunakan dalam
pembelajaran adalah
MULTIMEDIA
MULTIMEDIA
Konsep dalam bidang komputer.
Menggabungkan beberapa komponen penyampai
informasi, seperti teks, gambar, grafik,
suara,
warna, visualisasi, animasi, video, dalam suatu
perangkat lunak
(software)
dan disampaikan secara
interaktif.
Konsep dalam bidang komputer.
Menggabungkan beberapa komponen penyampai
informasi, seperti teks, gambar, grafik,
suara,
warna, visualisasi, animasi, video, dalam suatu
perangkat lunak
(software)
dan disampaikan secara
0
Konsep Multimedia
Konsep Multimedia
INTERAKTIF
GRAFIK
SUARA
VIDEO
ANIMASI
TEKSMultimedia menyediakan proses interaktif dan
memberikan kemudahan umpan balik;
Multimedia memberikan kebebasan kepada siswa
dalam menentukan sendiri topik yang akan dipelajari
terlebih dahulu;
Multimedia memberikan kemudahan kontrol yang
sistematis dalam proses belajar.
Multimedia menyediakan proses interaktif dan
memberikan kemudahan umpan balik;
Multimedia memberikan kebebasan kepada siswa
dalam menentukan sendiri topik yang akan dipelajari
terlebih dahulu;
Multimedia memberikan kemudahan kontrol yang
sistematis dalam proses belajar.
Keistimewaan multimedia sebagai media dalam
pembelajaran diantaranya :
Slow learner
Membantu siswa dengan cara
mengulang-ulang materi sampai
beberapa kali hingga ia
menguasai materi pelajaran
Fast learner
Sebagai pengayaan, sehingga
mereka lebih tertantang untuk
melakukan eksplorasi konsep
Setting Pembelajaran
Berbasis Multimedia
•
Cooperative Learning
(CL)
Pembelajaran kooperatif didasari oleh
falsafah
homo homini socius
Falsafah ini menekankan bahwa manusia
adalah makhluk social, kerja sama
Pembelajaran kooperatif adalah suatu model
pembelajaran :
Yang mendorong siswa untuk aktif bertukar
pikiran dalam memahami suatu materi pelajaran
Dimana Siswa belajar dan bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil yang anggotanya terdiri
dari 4-6 orang dengan struktur heterogen
(kemampuan tinggi, sedang, dan rendah), bila
memungkinkan berbeda ras, budaya, suku dan
jenis kelamin
Yang memberikan penghargaan yang lebih
Terdapat beberapa tipe dalam pembelajaran
kooperatif (Slavin, 1995:76) diantaranya :
Student
Teams-Achievement
Division
(STAD), Teams Games Tournament (TGT),
Jigsaw, dan Group Investigation (GI).
UNSUR-UNSUR DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Unsur-unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif menurut
Lundgren (1994:5) adalah sebagai berikut :
1. Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam
atau berenang bersama”
2. Para siswa memiliki tanggungjawab terhadap tiap siswa lain
dalam kelompoknya, disamping tanggungjawab terhadap diri
mereka sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi
3. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semuanya
memilki tujuan yang sama
4. Para siswa harus membagi tugas dan berbagi tanggungjawab
sama besarnya antara anggota kelompok
5. Para siswa akan diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang
akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi seluruh anggota
kelompok
6. Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka
memperoleh keterampilan bekerja sama selama belajar
PERANAN KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF
PERANAN KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN KELOMPOK BIASA
(TRADISIONAL)
UNSUR-UNSUR DASAR DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERSEBUT YANG
MEMBEDAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK BIASA
Perbedaan Antara Peranan Kelompok Dalam Pembelajaran Kooperatif Dengan
Peranan Kelompok Dalam Pembelajaran Biasa/Tradisional (Nur, 1996:2)
1. Kepemimpinan Bersama
2. Saling Bergantungan Yang Positif
3. Keanggotaan Heterogen
4. Mempelajari Keterampilan-keterampilan Kooperatif
5. Tanggung Jawab Terhadap Hasil Belajar Seluruh Anggota Kelompok
6. Menekankan Pada Tugas dan Hubungan Kooperatif
7. Ditunjang Oleh Guru
8. Satu Hasil Kelompok
9. Evaluasi Kelompok
1. Satu Pemimpin
2. Tidak Ada Saling Ketergantungan
3. Keanggotaan Yang Homogen
4. Asumsi Adanya Keterampilan-keterampilan Yang Efektif
5. Tanggung Jawab Terhadap Hasil Belajar Sendiri
6. Hanya Menekankan Pada Tugas
7. Diarahkan Oleh Guru
8. Beberapa Hasil Individual
•
Sebagai fasilitator, motivator, dan manajer belajar.
•
Pemberian bantuan secara scaffolding sangat diperlukan.
•
Scaffolding adalah pemberian sejumlah bantuan kepada
anak pada tahap-tahap awal pembelajaran, kemudian
menguranginya dan memberi kesempatan kepada anak
untuk mengambil alih tanggungjawab saat mereka mampu.
•
Bantuan tersebut berupa petunjuk, peringatan, dorongan,
menguraikan masalah pada langkah-langkah pemecahan
masalah, memberi contoh, atau hal-hal yang memungkinkan
siswa tumbuh mandiri.
PERBANDINGAN PERANAN GURU YANG
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF DENGAN PEMBELAJARAN
TRADISIONAL
Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran
Tradisional
1. Menunjang
2. Mengarahkan kembali
pertanyaan
3. Keterampilan social guru
4. Mengelola konflik
5. Menumbuhkan nuansa saling
membutuhkan
6. Membantu siswa mengevaluasi
kerja kelompok
7. Mengembangkan perbedaan
pendapat
8. Menyediakan sumber daya
1. Mengarahkan
2. Menjawab pertanyaan
3. Membuat aturan
4. Disiplin
5. Menganjurkan kebebasan atau
berdiri sendiri
6. Mengevaluasi individu
7. Mengarahkan diskusi
DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERDAPAT 6 LANGKAH (FASE)
YANG PERLU DILAKUKAN OLEH GURU (ARENDS, 1997:113)
FASE
LANGKAH GURU
1. Menyajikan rencana dan tujuan pembelajaran
2. Menyajikan materi
3. Mengorganisasai siswa dalam kelompok
4. Membantu kerja kelompok dalam belajar
5. Memberikan quiz
6. Memberikan penghargaan
1. Membuat rencana pembelajaran dan menginformasikan tujuan pembelajaran
2. Menyajikan materi kepada siswa dengan demonstrasi
3. Mengatur kelompok berdasarkan kemampuan yang bervariasi
4. Berkeliling membantu kelompok-kelompok belajar saat mengerjakan pekerjaan
5. Memberikan quiz kepada kelompok-kelompok belajar
6. Menemukan cara-cara untuk mengenali upaya dan prestasi baik individu maupun kelompok
PEMBENTUKKAN KELOMPOK DALAM
PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Pengelompokkan Heterogenitas Berdasarkan Kemampuan Akademis
Kemampuan Akademis
Peringkat
Nama Kelompok
Kemampuan Tinggi
Kemampuan Sedang
Kemampuan Rendah
PEMBERIAN SKOR PERKEMBANGAN INDIVIDU
Skor Tes (Quiz)
•
Lebih dari 10 poin dibawah skor awal
•
10 poin hingga 1 poin dibawah skor awal
•
Skor awal sampai 10 poin diatasnya
•
Lebih dari 10 poin di atas skor awal
Nilai Perkembangan
5
10
20
30
Perhitungan skor kelompok dihitung dengan cara menjumlahkan tiap
perkembangan skor individu dibagi jumlah anggota kelompok.
Berdasarkan rata-rata nilai perkembangan tersebut, ditetapkan tiga
tingkat penghargaan kelompok, yaitu :
Kelompok dengan rata-rata skor 15, sebagai kelompok Good Team
Kelompok dengan rata-rata skor 20, sebagai kelompok Great Team
PERHITUNGAN SKOR KELOMPOK
Nama Kelompok
Nama
Siswa/Peringkat siswa
Skor
Awal Skor Quiz
Nilai
Perkembangan Individu
Skor
Kelompok Penghargaan Kelompok
A
Good Team
B
Great Team
(ARONSON, BLANEY, STEPHEN, SIKES, AND SNAPP, 1978)
JIGSAW (MODEL TIM AHLI
)
Langkah-langkah :
1.Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim
2.Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
3.Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub
bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk
mendiskusikan sub bab mereka
5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka
tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya
mendengarkan dengan sungguh-sungguh
6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
7. Guru memberi evaluasi
Contoh Penerapan Tipe Jigsaw
Mata pelajaran : PAI
Topik
:
Iman Kepada Hari Akhir
1
.
Organisasi pengaturan kelas :
Bangku-bangku diatur untuk pembelajaran
kelompok Siswa duduk dalam kelompok.
Jumlah siswa dalam kelompok tergantung
pada jumlah siswa di kelas, tetapi besar
kelompok yang ideal antara 4 – 6 orang
(dengan kemampuan heterogen)
2. Bahan stimulus misalnya:
Topik :
Iman Kepada Hari Akhir
Sub Topik :
1. Pengertian beriman kepada hari akhir
2. Ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan
hari akhir
Tahap Pembagian
Tugas
•
Tiap siswa dalam kelompok diberi bagian
materi yang berbeda
•
Tiap siswa dalam kelompok mempelajari
materi yang ditugaskan
Kelompok A
A1, A2, A3
Kelompok B
B1, B2, B3
Kelompok D
D1, D2, D3
Kelompok C
C1, C2, C3
A1,B1,C1,D1
A2, B2, C2,D2
A3, B3, C3, D3
Anggota dari kelompok yang berbeda yang telah
mempelajari bagian materi /sub bab yang sama
bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli)
untuk mendiskusikan bagian materi/ sub bab
mereka
Tahap Kegiatan
Kelompok
Ilustrasi Kelompok Jigsaw
Kelompok Asal
Setelah selesai diskusi sebagai kelompok ahli tiap
anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian
mengajar teman satu kelompok mereka tentang
bagian materi/sub bab yang mereka kuasai dan
tiap anggota lainnya mendengarkan dengan
sungguh-sungguh
Kembali ke kelompok asal
(Kegiatan “tutor sebaya”)
Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
Kelompok A
A1, A2, A3
Kelompok B
B1, B2, B3
Kelompok C
C1, C2, C3
Kelompok D
PEMBERIAN SKOR PERKEMBANGAN INDIVIDU
Skor Tes (Quiz)
•
Lebih dari 10 poin dibawah skor awal
•
10 poin hingga 1 poin dibawah skor awal
•
Skor awal sampai 10 poin diatasnya
•
Lebih dari 10 poin di atas skor awal
Nilai Perkembangan
5
10
20
30
Perhitungan skor kelompok dihitung dengan cara menjumlahkan tiap
perkembangan skor individu dibagi jumlah anggota kelompok.
Berdasarkan rata-rata nilai perkembangan tersebut, ditetapkan tiga
tingkat penghargaan kelompok, yaitu :
Kelompok dengan rata-rata skor 15, sebagai kelompok Good Team
Kelompok dengan rata-rata skor 20, sebagai kelompok Great Team
Kelompok dengan rata-rata skor 25, sebagai kelompok Super Team
PERHITUNGAN SKOR KELOMPOK
Nama
Kelompok
Nama Siswa /
Peringkat
siswa
Skor
Awal
Skor
Quiz
Nilai
Perkembangan
Individu
Skor
Kelompok
Penghargaan
Kelompok
A
Budi
Nani
Euis
B
Susi
Tuti
Mira
Tahap Penghargaan
Kelompok
Guru memberikan
penghargaan
berdasarkan perolehan
rata-rata skor tiap
kelompok
SUPER TEAM GOOD TEAM