PENDIDIKAN GENERASI MUDA
D I S U S U N O L E H :
PERGERAKAN NASIONAL DAN PEMUDA
Tahun 1908 adalah titik permulaan bangkitnya kesadaran nasional dengan
munculnya organisasi pergerakan nasional
Latar Belakang tumbuhnya pergerakan nasional dapat identifikasi:
A. Penderitaan rakyat yang cukup lama hingga menimbulkan dorongan yang kuat untuk berjuang membebaskan diri dari segala penderitaan
B. Timbulnya kaum terpelajar dan pemuda yang menjadi pelopor pergerakan nasional C. Pengalaman perjuangan masa lalu berupa perjuangan bersifat kedaerahan yang
tidak membawa hasil sehingga memotivasi untuk memperjuangan pergerakan bersifat nasional
D. Kemenangan Jepang atas Rusia pada perang 1904-1905 yang bisa menimbulkan semangat bangsa-bangsa Asia termasuk Indonesia untuk mengusir Penjajah
1. LATAR BELAKANG LAHIRNYA PERGERAKAN
NASIONAL
PERGERAKAN NASIONAL LAHIR DARI
PENDERITAAN RAKYAT. BANGSA INDONESIA
TERBELAKANG DISEMUA BIDANG. MEREKA
MISKIN, EKONOMINYA DIKUASAI BANGSA ASING.
PENDIDIKAN INDONESIAPUN TERTINGGAL
2. PENGERTIAN PERGERAKAN NASIONAL
Maksud
dari
kata “Pergerakan” disini
meliputi segala macam aksi dengan
menggunakan
“organisasi”
untuk
menentang penjajahan dan mencapai
kemerdekaan.
Dengan
organisasi
ini
menunjuk bahwa aksi tersebut disusun
secara
teratur,
dalam
arti
ada
pemimpinnya, anggota, dasar, dan tujuan
yang ingin dicapai.
B.
Nasional
Istilah “Nasional” menunjuk sifat dari
pergerakan, yakni semua aksi dengan
organisasi yang mencakup semua aspek
kehidupan, seperti ekonomi, sosial,
politik, budaya, dan kultural
3. FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG LAHIRNYA PERGERAKAN NASIONAL
Faktor Intern
a. Sejarah Masa lampau yang gemilang indonesia sebagai bangsa telah
mengalami zaman nasional pada masa kebesaran Majapahit dan Sriwijaya
b. Penderiataan rakyat akibat penjajah. Bangsa Indonesia mengalami
masa penjajahan yang panjang dan menyakitkan sejak masa Portugis
c. Pengaruh perkembangan pendidikan barat di Indonesia
d. Pengaruh perkembangan pendidikan Islam di Indonesia
3. FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG
LAHIRNYA PERGERAKAN NASIONAL
Faktor Ekstern
a.
Kemenangan Jepang melawan Rusia dalam perang
tahun 1905 yang bisa menimbulkan semangat bangsa -
bangsa Asia termasuk Indonesia untuk mengusir
Penjajah
AWAL PERTUMBUHAN ORGANISASI PEMUDA
Tidak dapat dipungkiri bahwa sejarah pergerakan nasional sebagai fenomena
historis adalah hasil dari perkembangan faktor ekonomi, sosial, politik,
kultural, dan religius dan di antara faktor-faktor itu saling terjadi interelasi.
Awal pertumbuhan organisasi pemuda pada saat itu dapat diidentifikasi
sebagai berikut :
a. Budi Utomo (BU) , didirikan 20 Mei 1908 oleh mahasiswa STOVIA di
Batavia dengan pimpinan Soetomo atas idenya dr.Wahidin Sudirohusodo
dengan idenya membentuk Studiesfound (pergerakan ini tidak dalam
politik tetapi memajukan pendidikan pemuda saat itu
b. Sarikat Islam (SI), didirikan 10 September 1912. Organisasi ini bertujuan :
1) memajukan perdagangan, 2) memberi modal usaha anggotanya, 3)
memajukan kepentingan rohani dan jasmani pribumi, dan 4) memajukan
kehidupan agama Islam
LAHIRNYA SUMPAH
PEMUDA
LAHIRNYA SUMPAH
PEMUDA
DAN
LAHIRNYA SUMPAH PEMUDA
Lahirnya Sumpah Pemuda hasil perkembangan dari dari organisasi Budi
Utomo yang mempelopori perjuangan menanamkan rasa kebangsaan dan
nasionalisme yang melahirkan organisasi pemuda yang menjadi cikal bakal
Sumpah pemuda
Tanggal 30 April 1926 berbagai organisasi organisasi Pemuda
mengadakan Rapat Besar yang dikenal dengan Kongres Pemuda I
26-28 Oktober 1928, Organisasi-Organisasi Pemuda, Mahasiswa
danPartai Politik berkumpul kembali dalam Kongres Pemuda II dengan
agenda utama mempersatukan dan mengobarkan semangat perjuangan
dalam diri masing-masing peserta. Pada hari ke ketiga tepatnya 28 Oktober
1928 Sumpah Pemuda di deklarasikan
Latar
Latar
Lahirn
ya
Lahirn
ya
Tujuan
Tujuan
Organi
sasi
Organi
LAHIRNYA SOEMPAH
PEMOEDA
P A D A S A A T M A S A P E N J A J A H A N P O R T U G I S , P E R J U A N G A N R A K Y A T I N D O N E S I A T E R U S M E N G A L A M I K E G A G A L A N K A R E N A P E R J U A N G A N B A N G S A K I T A P A D A S A A T I T U M A S I H B E R S I F A T K E D A E R A H A N S E R T A S A N G A T B E R G A N T U N G K E P A D A P E M I M P I N , H A L I N I M E N J A D I D A S A R T E R C E T U S N Y A S U M P A H P E M U D A P A D A T A H U N 1 9 2 8 .
S U M P A H P E M U D A A D A L A H S A T U T O N G G A K U T A M A D A L A M S E J A R A H
P E R G E R A K A N K E M E R D E K A A N
Awal perjuangan para pemuda Indonesia memprakarsai
Sumpah pemuda 1928 adalah berdirinya Budi Utomo. Pada
saat itu bangsa Indonesia Khususnya pemuda Indonesia mulai
bangkit.
Akibat
berdirinya
organisasi
Budi
Utomo,
memunculkan organsisasi baru seperti Tri Koro Darmo, Jong
Sumatranen Bond, Jong Ambon, Jong Betawi, Jong Minahasa,
Sekar Rukun, dan Pemuda Timor. Pemuda di daerah sangat
bersemangat , namun rasa persatuan mereka terhadap tanah
air sangat minim. Organisasi-organisasi itu gencar melakukan
pengumandangan persatuan bangsa, khususnya organisasi
Perhimpunan Indonesia (PI).
Pada rapat umum yang ketiga yang juga merupakan sidang penutup kongres,bertepatan dengan hari Minggu malam Senin 28 Oktober 1928, dibacakan hasil keputusan kongres, intinya berbunyi:
1. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu,tanah Indonesia.
2. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bebangsa satu, bangsa Indonesia.
3. Kami Putra dan Putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Inilah yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda,dan dibacakan kembali setiap upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober setiap tahun.
Pokok persoalan yang dibahas dalam kongres tersebut adalah bagaimana cara mendapatkan bentuk persatuan diantara pemuda-pemuda Indonesia yang sudah lama dicita-citakan oleh para pemuda dan mahasiswa Indonesia,baik di Indonesia maupun di negeri Belanda.
TUJUAN SUMPAH PEMUDA
Nilai-nilai itu antara lain:
1. Kebersamaan dan persaudaraan 2. Toleransi
3. Tanggung jawab dan disiplin diri 4. Wawasan
5. Nasionalisme
ORGANISASI POLITIK YANG LAHIR SETELAH SUMPAH PEMUDA: 1. Partai Sarekat Islam(PSII) Tahun1929
2. Partai Indonesia(PARTINDO)Tahun 1931
PEMUDA DI GERBANG KEMERDEKAAN
Kekalahan Jepang terhadap Sekutu adalah awal timbulnya semangat para pemuda pada saat itu untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia
Pemerintah Jepang mulai mengubah kebijakan politiknya, yaitu merangkul barisan nasionalis-nasionalis muda Indonesia untuk memperoleh kemenangan di medan tempur perang Asia Timur Raya dengan membentuk sebuah organisasi pemuda yang diberi nama Pusat Tenaga Rakyat (Putera) yang dipelopori oleh ”empat serangkai” terdiri dari Sukarno, Moh. Hatta, Ki Hadjar Dewantoro, dan Haji Mas Mansyur.
15 Agustus dua pemuda yakni Darwis dan Wikana menyampaikan hasil rapat pemuda kepada Sukarno. Rapat yang telah dipimpin oleh Chaerul Saleh memutuskan memproklamirkan kemerdekaan harus segera diumumkan dan dilaksanakan oleh bangsa Indonesia, dan yang tepat mengumandangkan adalah Sukarno dan Hatta.
Latar belakang kekalahan
jepang dimulai pada akhir Perang Dunia
II teijadi penyerangan besar-besaran terhadap kekuasaan Jepang
diAsia. Peristiwa-penistiwa yang terjadi pada masa tersebut yaitu
tentara sekutu mënjatuhkan bom atom yang pertama pada
tanggal 6 Agustus 1945 di Hiroshima, Jepang, yang menewaskan
sedikitnya 78.000 orang.
Sehari kemudian keanggotaan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang telah dibentuk pada tanggal 7Agustus 1945 menggantikan BPUPKI diumumkan di Jakarta yang kemudan disiarkan ke seluruh Indonesia Lembaga ini adalah Iembaga yang nantinya menjadi perumus kemendekaan bangsa Indonesia. Keanggotaannya terdiri dan wakil-wakil dan Jawa maupun dan luar Jawa, yang didominasi oleh genenasi tua. Rencana untuk melakukan pertemuan dijadwalkan pada tanggal 19 Agustus 1945.
Perbedaan pendapat terjadi ketika para pemuda yang melihat kekosongan kekuasaan di Indonesia ingin segera di proklamirkan mengenai wilayah Indonesia. Namun, pada golongan tua menolak untuk segera memerdekakan diri dengan cara sendiri. Golongan tua berpendapat bahwa kemerdekaan Indonesia harus dilaksanakan melalui revolusi secara terorganisasi. Hal ini memicu perbedaan pendapat mengenai masalah kemerdekaan antara golongan tua dan golongan muda.
Dalam perumusan naskah proklamasi itu Ir. Soekarno membuat suatu konsep dan kemudian disempurnakan dengan paendapat dari Drs. Moh Hatta dan Ahmad Soebardjo. Saat menjelang subuh naskah proklamasi berhasil diselesaikan. Ketika naskah proklamasi selesai dibuat timbul masalah mengenai penandatanganan teks proklamasi tersebut. Sukarni sebagai wakil dari golongan muda mengusulkan agar yang menandatangani naskah proklamasi adalah Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia. Usul Sukarni itu disetujui dengan baik para hadirin yang menyaksikan dalam pembuatan naskah proklamasi. Setelah mendapat persetujuan dari para hadirin, maka Soekarno meminta Sayuti Melik untuk mengetik sesuai dengan naskah tulisan tangannya yang telah mengalami perubahan-perubahan yang telah disepakati.
PROKLAMASI
Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia itu dilaksanakan
pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945. Detik-detik yang sangat
bersejarah bagi bangsa Indonesia itu dilaksanakan di Jalan
Pegangsaan Timur No. 56. Sekarang jalan itu disebut sebagai Jalan
Proklamasi No.1, Jakarta Pusat
Soekarno didampingi oleh Drs. Moh Hatta membacakan teks naskah
Proklamasi yang sebelumnya telah diketik oleh Sayuti Melik. Teks
proklamasi yang dibacakan pada hari itu sebelumnya disusun oleh Ir.
Soekarno, Drs. Muhammad Hatta dan Mr. Achmad Soebardjo.
Pembacaan proklamasi juga disaksikan oleh Sukarni, BM. Diah,
Sudiro dan Sayuti Melik..
PERISTIWA RENGAS DENGKLOK
DETIK – DETIK PEMBACAAN NASKAH
PROKLAMASI
Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dan penyusunan
teks proklamasi kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00 – 04.00
dini hari.
Teks proklamasi ditulis di ruang Laksamana Tadashi Maeda Jln. Imam
Bonjol no 1 para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs.
Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebardjo.
Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri di ruang depan,
hadir B.M.Diah , Sayuti Malik, Sukarni, dan Sudiro.
ISI TEKS PROKLAMASI : NASKAH PROKLAMASI
KLAD
Teks naskah Proklamasi Klad adalah asli tulisan tangan sendiri oleh Ir. Soekarno sebagai pencatat dan merupakan hasil gubahan ( karangan ) oleh Drs. Moh. Hatta dan Mr. Raden Ahmad Soebardjo Djojoadisoerdjo.
NASKAH BARU SETELAH
MENGALAMI
PERUBAHAN
PROKLAMASI
KAMI BANGSA INDONESIA DENGAN INI MENYATAKAN KEMERDEKAAN INDONESIA . HAL – HAL YANG MENGENAI PEMINDAHAN,
KEKUASAAN DAN LAIN – LAIN DISELENGGARAKAN DENGAN CARA SEKSAMA DAN DALAM TEMPO YANG SESINGKAT – SINGKATNYA.
JAKARTA, 17 AGUSTUS 1945
ATAS NAMA BANGSA INDONESIA
PEMUDA DAN KONFLIK POLITIK
Mengungkapkan realitas politik pada kenyataannya eksistensi konflik politik dengan keberadaan pemuda memnjurus pada suatu disimpulkan bahwa
transformasi politik adalah suatu keniscayaan, sehingga sekurang-kurangnya yang menjadi agenda atas persoalan itu adalah:
1. Soal bagaimana para elit-elit partai politik mampu memberi arti keberadaan suatu partai politik, bukan semata pada tujuannya untuk menjadi instrumen pencapaian kedudukan, tetapi jauh lebih berarti adalah menggerakan fungsi-fungsinya untuk mengartikulasikan kemaslahatan rakyat banyak.
2. Elit-elit para pelaku politik untuk tidak terjebak pada adagium dan paradigma lama untuk meletakkan status quo, tetapi pada komitmen dan integritas sebagai elemen perubahan khususnya pemberian kesempatan kepada kalangan pemuda.
3. Bagaimana para pelaku politik mampu mendorong tercipatanya sistem politik di satu sisi, dan menggerakkannya secara komplementer dengan budaya politik yang bertumbuh kembang di tengah masyarakat, dengan pemberian pembelajaran kepada generasi penerusnya
Potensi pemuda untuk masuk kedunia politik diIndonesia tidaklah
kecil.Potensi mereka justru dapat dikatakan besar.Potensi yang besar
itu sekarang ini di Indonesia jarang yang dikembangkan dan dibina
terus menerus,hal ini terlihat partisipasi pemuda dalam partai politik
sanagtlah kecil,walaupun ada juga yang ikut dalam partai politik serta
terpengaruh terhadap politik di Indonesia.
“Berikan padaku 10 pemuda revolusioner,maka akan kuguncang dunia….
“(Soekarno,Proklamator RI)
1. Angkatan 08 lahirnya Budi Utomo
2. Angkatan 28 dengan lahirnya Sumpah pemuda
3. Angkatan 45 kegigihan pemuda yang
“menekan” golongan tua untuk memproklamasikan kemerdekaan RI
4. Angkatan 66 tumbangnya Soekarno dan lahirnya orde baru
5. Angkatan 74 peristiwa malarinya
6. Angkatan 98 meruntuhkan Soeharto dengan orde baru
KRISIS POLITIK PERJUANGAN
Berbagai fenomena krisis politik perjuangan mewarnai dari berbagai
manuver para elit politik yang lebih dominan ke luar dari koridor dari
tujuan yang hakiki yaitu untuk kemaslahatan bersama dalam berbangsa
dan bernegara. Kondisi ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:
a. Adanya berbagai kepentingan sehingga terindikasi dengan jelas
kepentingan pribadi dan golongannya lebih dominan dari kepentingan
bangsa dan negara
b. Orientasi para elit politik cenderung lebih mendahulukan kepentingan
pribadi dan golongannya ketimbang memikirkan persoalan bangsa
yang semakin rumit
c. Makin bertambahnya jumlah oknum elit politik yang sudah menjadi
anggota dewan terjerat dengan kejahatan korupsi, kondisi ini
menendakan betapa perekrutan anggota kader partainya tidak lagi
berdasarkan kualitas pribadi namun lebih cenderung kedekatan dan
unsur menguntungkan partainya
KRISIS POLITIK PERJUANGAN (PEMUDA, KONFLIK POLITIK)
KRISIS POLITIK ADALAH MASALAH YANG MENGAKIBATKAN KEJADIAN DIMANA PEMERINTAHAN TIDAK DAPAT MENJALANKAN PEMERINTAHAN DENGAN BAIK YANG
DIAKIBATKAN OLEH MASALAH POLITIK SEPERTI KRISIS KEPERCAYAAN RAKYAT TERHADAP PEMERINTAH ATAU PESELISIHAN KAUM BIROKRAT DENGAN WAKIL-WAKIL RAKYAT KARENA WAKIL-WAKIL-WAKIL-WAKIL RAKYAT MEMENTINGKAN KEPENTINGAN
KRISIS POLITIK
KRISIS POLITIK YANG TERJADI PADA TAHUN 1998 MERUPAKAN PUNCAK DARI BERBAGAI KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAHAN ORDE BARU. BERBAGAI KEBIJAKAN POLITIK YANG DIKELUARKAN PEMERINTAH ORDE BARU SELALU DENGAN ALASAN DALAM KERANGKA PELAKSANAAN DEMOKRASI PANCASILA.
DEMOKRASI YANG DILAKSANAKAN PEMERINTAH ORDE BARU BUKAN DEMOKRASI YANG SEMESTINYA MELAINKAN DEMOKRASI REKAYASA,DENGAN DEMIKIAN YANG TERJADI BUKAN DEMOKRASI YANG BERARTI DARI ,OLEH ,DAN UNTUK RAKYAT, MELAINKAN DEMOKRASI YANG BERARI DARI,OLEH,DAN UNTUK PENGUASA.KEJADIAN ITU
PERAN PEMUDA UNTUK IKUT SERTA DALAM MENGELOLA KONFLIK
Penyelesaian konflik politik di indonesia tidak jarang hanya merupakan
Represi konflik ,sehingga terjadi proses pengawetan dan penumpukan konflik.
Konflik dapat di bagi dua tipe yaitu :
1.Konflik Positif ,yaitu Konflik yang tidak mengancam eksistensi sistem politik yang biasanya disalurkan melalui mekanisme penyelesaian konflik yang di sepakati bersama dalam konstitusi.
KAMPUS DAN PENGALAMAN BERPOLITIK
Pemuda dan karakter dinamisnya pada dasarnya bukan cuma pengalaman unik Indonesia. Sejarah dunia telah menunjukkan bagaimana kaum muda menempatkan diri sebagai sebuah kekuatan kolektif yang berkemampuan menjebol tatanan mapan dan memimpikan dunia baru
Potensi pemuda untuk masuk ke dunia politik di Indonesia tidaklah kecil. Potensi mereka justru dapat dikatakan besar.Potensi yang besar itu sekarang ini di Indonesia jarang yang dikembangkan dan dibina terus menerus, hal ini terlihat paritisipasi pemuda dalam partai politik masihlah kecil
Pemikiran-pemikiran mereka yang cerdas serta cara pikir atau pandang mereka yang baik mungkin dapat memperbaiki kondisi politik di Indonesia. Kondisi politik di Indonesia yang saat ini diwarnai dengan golongan elite yang menjadikan politik sebagai tempat untuk mendapatkan kekuasaan dan uang sehingga mereka tidak memikirkan orang lain, yang mereka pikirkan hanyalah mendapat kekuasaan serta uang yang mengakibatkan kepentingan-kepentingan orang lain terlupakan
Dengan masuknya orang-orang muda dalam dunia politik di Indonesia diharapkan kondisi politik di Indonesia dapat berubah dan dapat mensejahterahkan kehidupan
KONFERENSI MAHASISWA ASIA
AFRIKA
Diadakan pada Tanggal 16 Juni 1956 (KMAA) yang diikuti oleh 28 negara. Seharusnya penyelenggaraan diadakan pada 26 Mei, tetapi pihak panitya mengalami kesulitan karena belum lengkapnya negara-negara yang memastikan diri hadir. Mulainya panitia terdiri 9 negara, Jepang, Filipina, Mesir, RRC, India, Indonesia, Birma, Iran dan Lebanon. Kemudian menyusut menjadi 5 negara , Indonesia, Jepang, Filipina, Mesir dan RRC. Selain itu ada gerakan diam-diam yang menghalangi terselenggaranya konferensi ini.Negara yang diundang semula adalah 46 negara.
Wakil Presiden RI Hatta mengeluarkan reaksi keras bahwa mereka yang menghalangi KMAA adalah pengkihanat. Untung atas upaya MenteriPendidikan, Pengaran dan Kebudayaan masa itu Sarino Mengunranoto konferensi diundur antara 30 Mei hingga 10 Juni (Madjalah Merdeka, 9 Juni 1956). Pikiran Rakjat 23 Mei 1956 melaporkan bahwa wakil-wakil dari Tunisa, Madagaskar, Sudan dan Monaco adalah kontingen-kontingen yang pertama datang ke kota Bandung. Terpilih sebagai Ketua KMAA adalah Agusdin Aminoedin, yang juga menjadi Ketua Perserikatan Perhimpunan-perhimpunan Mahasiswa Indonesia.
PERJUANGAN TRI TURA
TRIRURA : 1) Pembubaran PKI, 2) Retooling Kabinet, 3) Penurunan Harga
dan Perbaikan Ekonomi
Tuntutan mahasiswa yang tercermin dalam demonstrasi terus-menerus setiap hari dan
dipimpin oleh Kesatuan Aksi Mahsiswa Indonesia (KAMI) berpokok pada soal pembubaran PKI dan ormas-ormasnya, retooling Kabinet Dwikora dan penurunan kenaikan tarif-harga.
Menindaklanjuti demonstrasi mahasiswa yang semakin gencar di berbagai daerah Presidium Pusat KAMI telah menginstruksikan mahasiswa Indonesia khususnya yang berada di Jakarta dan yang bernaung di bawah panji KAMI untuk mempertinggi kewaspadaan dan jangan
bertindak sendiri-sendiri. Instruksi itu diberikan berhubung dengan terjadinya insiden antara unsur-unsur Front Marhaenis (Ali-Surachman) dengan mahasiswa-mahasiswa dari kalangan KAMI ketika mereka sedang mendengar amanat Presiden/ Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno di Istana Merdeka. Insiden Istana Merdeka ini telah membawa korban, beberapa orang mahasiswi terpaksa diangkut ke rumah sakit karena terluka.
Akhirnya, Tujuan dari Tri Tuntutan Rakyat dapat terwujud dengan keluarnya Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar) yang memerintahkan kepada Mayor Jenderal Suharto untuk
AWAL ORDE BARU
Ada 3 Peristiwa Besar Menjelang Periode Orde Baru yaitu : 1)
Lahirnya Tri TuRa, 2) SUPERSEMAR, 3) Dualisme Kepemimpinan
Nasional dan Ditolaknya Pidato Pertanggungjawaban Presiden
Sukarno,
Kronologis Peristiwa Politik Pada Masa Orde Baru
SUPERSEMAR
Tanggal 11 Maret 1966 para pelajar dan mahasiswa siap memboikot sidang paripurna kabinet Dwikora yang disempurnakan. Sidang kabinet dipimpin oleh presiden Soekarno.Pada saat sidang kabinet berjalan, Brigjen Sabur (ajudan presiden/komandan pasukan pengawal cakrabirawa)melihat “pasukan tak dikenal” berkeliaran di sekitar Istana Merdeka. Ia segera melaporkan kepada presiden tentang keberadaan pasukan tak dikenal itu.
Demi keselamatan jiwa, presiden Soekarno memutuskan meninggalkan sidang dan menyerahkan pimpinan sidang kepada WaperdamII, Dr. J. Leimena, presiden kemudian meninggalkan sidangmenuju Istana Bogor dengan disertai WaperdamIDr. Soebandrio dan Waperdam III Chaerul Saleh.Setelah sidang ditutup, tiga perwira tinggi ABRI yang ikut menghadiri rapat segera mengambil prakarsa untuk menemui presiden Soekarno di Istana Bogor.
LAHIRNYA KAMI DAN KNPI
Ketika bangsa ini mengalami goncangan social dan politik pada era orde lama akibat ancaman komunisasi idiologi Negara yang begitu kuat melalui gerakan revolusioner Partai Komunis Indonesia (PKI), serta problem bangsa lainya yang kian membebani rakyat, memantik semangat kelompok organisasi pemuda yang berbasis mahasiswa untuk ikut mengambil peran atas kondisi kritis tersebut dengan membentuk Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) pada tanggal 25 Oktober 1965, KAMI kemudian mengelola massa dan melancarkan demontrasi yang berujung pada pembubaran PKI dan lengsernya Orde Lama, meskipun peran tersebut harus dibayar dengan gugurnya Arif Rahman Hakim sebagai pahlawan AMPERA.
ORGANISASI PEMUDA DIBAWAH ORGANISASI POLITIK
Garda Pemuda di bawah parpol Nasdem
GP Ashor di bawah Parpol PKB
Kosgoro, SOKSI
,MKGR, GAKARI, Pemuda Pancasila,
dibawah partai Golkar
Ikatan Pelajar Putra Putri Nahdatul Ulama (IPPNU) di
bawah partai PPP
Banteng Muda Indonesia, Relawan Pejuang Demokrasi,
Taruna Merah Putih di bawah parpol PDI Perjuangan
PENDIDIKAN GENERASI MUDA BERTUJUAN
UNTUK MENGHASILKAN PESERTA DIDIK YANG
BERPERILAKU:
1.
Memiliki
kemampuan
untuk
mengambil
sikap
yang
bertanggung jawab sesuai dengan hati nuraninya.
2.
Mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan politik
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
3.
Memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah dan
nilai-nilai budaya bangsa untuk menggalang persatuan
Indonesia.
TERIMAKASI
H
“……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa
hidup dalam damai dan persaudaraan……”
“Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita
masih hidup di masa pancaroba, tetaplah
bersemangat elang rajawali
“. (Pidato HUT