• Tidak ada hasil yang ditemukan

implementasi dan evaluasi kebijakan UMP (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "implementasi dan evaluasi kebijakan UMP (1)"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peran tenaga kerja yang begitu penting dalam perekonomian suatu perusahaan atau bahkan Negara yang terkadang terlupakan, membuat kami memilih Gerakan Buruh di Indonesia sebagai suatu topik dalam pembahasan yang hangat pada saat ini. Dan disini, kelompok kami akan membahas lebih mendalam.

Tenaga kerja sebagai salah satu organ aktif dalam menjalankan roda suatu perusahaan, dan dari perusahaan atau pabrik menjadi kontributor besar pada Negara dalam perolehan pajak akan tetapi justru terkadang terlupakan oleh pemerintah dengan mementingkan kepentingan pemilik modal dibandingkan dengan peran penting para pekerja buruh.

Pekerjaan berat seorang buruh atau tenaga kerja yang terkadang menerima perilaku ketidakadilan, dikesampingkan dari pihak-pihak tertentu, dan bahkan kesejahteraan buruh dalam menyejahterakan keluarganya sendiri menjadi suatu jalan timbulnya gerakan buruh nasional di Indonesia. Kepentingan buruh yang dikesampingkan melahirkan suatu pergerakan buruh nasional. Dan, melalui gerakan-gerakan sosial, perserikatan buruh memperjuangkan hak mereka dan kesejahteraan mereka untuk menyatakan diri sebagai suatu golongan yang sanggup memberikan suara dan aspirasi bahkan mempengaruhi suatu kebijakan dan peraturan perundangan daerah, akan tetapi yang kami akan bahas didalam penelitian kami ini.

Banyak hal yang juga yang terjadi tentang upah minimum provinsi, setelah banyak juga perusahaan-perusahaan yang ternyata melakukan pelanggaran tentang upah yang layak juga kerja yang layak. Keadaan dan situasi pasar yang dualistic dengan kelebihan penawaran tenaga kerja dan mutu angkatan kerja yang rendah disatu sisi menyebabkan kebijakan dalam upah menjadi suatu issu yang sentral dalam hal ketenagakerjaan.

(2)

Indonesia. Dalam hal ini, Upah Minimum adalah upah bulanan yang terdiri atas upah pokok termasuk tunjangan yang ditetapkan oleh Gubernur sebagai jaring pengaman.

Penetapan Upah Mininum didasarkan pada Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dengan memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi tidak jarang penetapan UMP menjadi suatu polemik dalam masyarakat melalui gerakan sosial untuk melakukan penekanan pada pemerintah dalam memperjuangan kenaikan upah khususnya , di Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.

Dalam membentuk suatu kebijakan publik penetapan UMP harus berdasarkan dengan PP no.78 tahun 2015 tentang pengupahan berdasarkan Kehidupan yang Layak.

Kami disini akan membahas PP no.78 tahun 2015 tentang pengupahan minimum provinsi , tentang bagaimana peran Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) dalam memperjuangan tuntutannya mengenai tuntutan kenaikan upah khususnya, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta di tahun 2017. Serta membahas kondisi setelah kebijakan publik tersebut diimplementasikan.

1.2 Tujuan

Tujuan kami pada penelitian ini bertujuan untuk memberikan manfaat juga wawasan kepada setiap pembaca dari penelitian kami, tentang bagaimana suatu pergerakan yang terdiri dari masyarakat sipil dan menyatakan diri mereka sebagai suatu organisasi dalam Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia, yang bermotto “Buruh Bersatu Pasti Menang” dapat menjadi wadah dan tempat masyarakat sipil dalam melakukan suatu perubahan juga bisa dikatakan sebagai kelompok penekan pemerintah dalam menentukan suatu kebijakan publik terutama dalam ketenagakerjaan.

(3)

Berikutnya tujuan kami sebagai mahasiswa dengan ini untuk mengedepankan pilar-pilar pancasila yang berbunyi “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.” Ingin menyampaikan bagaimana sisi positif dari sebuah organisasi yang dapat memperjuangkan seorang buruh dalam menetapkan suatu pendapatan dari buruh serta melihat sebuah akan suatu dampak dari implementasi kebijakan publik , khususnya implementasi kebijakan publik dalam penetapan upah minimum di Ibukota Jakarta .

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis telah merumuskan masalah yang berkaitan dengan Penetapan UMP di DKI JAKARTA Tahun 2018 Sebagai berikut:

 Bagaimana proses implementasi kebijakan publik dalam penetapan UMP tahun 2018 ?

(4)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Dasar Kebijakan Publik

Kebijakan Publik merupakan suatu aturan-aturan yang dibuat oleh pemerintah dan merupakan bagian dari keputusan politik untuk mengatasi berbagai persoalan dan isu-isu yang ada dan berkembang di masyarakat. Kebijakan publik juga merupakan keputusan yang dibuat oleh pemerintah untuk melakukan pilihan tindakan tertentu untuk tidak melakukan sesuatu maupun untuk melakukan tidakan tertentu.

Dalam kehidupan masyarakat yang ada di wilayah hukum suatu negara sering terjadi berbagai permasalahan. Negara yang memengang penuh tanggung jawab pada kehidupan rakyatnya harus mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut. Kebijakan publik yang dibuat dan dikeluarkan oleh negara diharapkan dapat menjadi solusi akan permasalahan-permasalahan tersebut.

Kebijakan Publik adalah suatu keputusan yang dimaksudkan untuk tujuan mengatasi permasalahan yang muncul dalam suatu kegiatan tertentu yang dilakukan oleh instansi pemerintah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan.

Begitupun dengan banyaknya definisi kebijakan publik menurut para ahli dibawah sebagai berikut :

1. Thomas R. Dye (2011,1)

Kebijakan publik adalah segala sesuatu yang dikerjakan oleh pemerintah , mengapa mereka melakukan , dan hasil yang membuat sebuah kehidupan tampil berbeda. 1 Pengertian yang diberikan Thomas R. Dye ini memiliki ruang lingkup yang sangat luas kepada seluruh komponen masyarakat yang diwajibkan tunduk pada setiap kebijakan yang telah ditetapkan atau diterbitkan oleh pemerintah. Selain itu, kajiannya yang hanya terfokus pada negara sebagai pokok kajian.

Dia juga mengatakan bahwa apabila pemerintah memilih untuk melakukan suatu tindakan, maka tindakan tersebut harus memiliki tujuan. Kebijakan publik tersebut harus meliputi semua tindakan pemerintah, bukan hanya merupakan keinginan atau pejabat pemerintah saja.

(5)

Di samping itu, sesuatu yang tidak dilaksanakan oleh pemerintah pun termasuk kebijakan publik. Hal ini disebabkan karena sesuatu yang tidak dilakukan oleh pemerintah akan mempunyai

2. David Easton (1969)

Mendefinisikan kebijakan publik sebagai pengalokasian nilai-nilai kekuasaan untuk seluruh masyarakat yang keberadaannya mengikat. Dalam pengertian ini hanya pemerintah yang dapat melakukan sesuatu tindakan kepada masyarakat dan tindakan tersebut merupakan bentuk dari sesuatu yang dipilih oleh pemerintah yang merupakan bentuk dari pengalokasian nilai-nilai kepada masyarakat. Dan kebijakan publik menurut Easton akibat dari aktivitas pemerintah itu sendiri ( the impact of the government activity).2

Dalam hal lain Easton juga mendefinisikan public policy sebagai : “The authoritative allocation of value for the whole society, but it turns out that only theg overnment can authoritatively act on the ‘whole’ society, and everything the government choosed do or not to do result in the allocation of values.” Maksudnya, public policy tidak hanya berupa apa yang dilakukan oleh pemerintah, akan tetapi juga apa yang tidak dikerjakan oleh pemerintah karena keduanya sama-sama membutuhkan alasan-alasan yang harus dipertanggungjawabkan.

4. Chief J.O. Udoji (1981)

Mendefinisikan kebijaksanaan publik sebagai “ An sanctioned course of action addressed to a particular problem or group of related problems that affect society at large.” Maksudnya ialah suatu tindakan bersanksi yang mengarah pada suatu tujuan tertentu yang diarahkan pada suatu masalah atau sekelompok masalah tertentu yang saling berkaitan yang mempengaruhi sebagian besar warga masyarakat.

Pada sudut pandang lain, Hakim (2003) mengemukakan bahwa Studi Kebijakan Publik mempelajari keputusan-keputusan pemerintah dalam mengatasi suatu masalah yang menjadi perhatian publik. Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Pemerintah sebagian disebabkan oleh kegagalan birokrasi dalam memberikan pelayanan dan menyelesaikan persoalan publik. Kegagalan tersebut adalah information failures, complex side effects, motivation failures, rentseeking, second best theory, implementation failures (Hakim, 2002).

(6)

Selain itu, dari sudut manajemen, proses kerja dari kebijakan publik dapat dipandang dalam proses kegiatan yang bersifat politis. Aktivitas politis tersebut diartikan sebagai proses pembuatan kebijakan dan divisualisasikan sebagai serangkaian tahap yang saling tergantung, yaitu :

Proses formulasi kebijakan dapat dilakukan melalui tujuh tahapan sebagai berikut: Pengkajian Persoalan. Tujuannya adalah untuk menemukan dan memahami hakekat persoalan dari suatu permasalahan dan kemudian merumuskannya dalam hubungan sebab akibat.

sejumlah solusi pemecahan masalah yang mungkin diaplikasikan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

4 Penyusunan Model.

Model adalah penyederhanaan dan kenyataan persoalan yang dihadapi yang diwujudkan dalam hubungan kausal. Model dapat dibangun dalam berbagai bentuk, misalnya model skematik, model matematika, model fisik, model simbolik, dan lain-lain.

5 Penentuan kriteria.

(7)

6 Penilaian Alternatif.

Penilaian alternatif dilakukan dengan menggunakan kriteria dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran lebih jauh mengenai tingkat efektivitas dan kelayakan setiap alternatif dalam pencapaian tujuan.

Perumusan Rekomendasi. Rekomendasi disusun berdasarkan hasil penilaian alternatif kebijakan yang diperkirakan akan dapat mencapai tujuan secara optimal dan dengan kemungkinan dampak yang sekecil-kecilnya.

Dalam tahapan rekomendasi, biasanya melibatkan banyak aktor dalam proses tahapan pembentukan kebijakan publik.

Berikutnya istilah kebijakan atau policy digunakan untuk menunjuk perilaku seorang aktor ( misalnya seorang pejabat, suatu kelompok, maupun suatu lembaga pemerintah ). Pengertian kebijakan seperti ini dapat digunakan dan relatif memadai untuk keperluan pembicaraan-pembicaraan biasa, namun menjadi kurang memadai untuk pembicaraan-pembicaraan yang lebih bersifat ilmiah dan sistematis yang akut mengenai analisis kebijakan publik.

Menurut Easton, sebagai”penguasa” dalam suatu sistem politik yaitu para sesepuh suku, anggota eksekutif, legislatif, yudikatif, administrator, penasihat, raja dan semacamnya. Menurut Easton mereka ini merupakan orang-orang yang terlibat dalam masalah sehari-hari dalam suatu sistem politik, diakui oleh sebagian terbesar anggota sistem politik, dan mengambil tindakan-tindakan yang diterima secara mengikat dalam waktu panjang.3

Dalam penentuan suatu kebijakan publik tidak terlepas dari aktor dari masyarakat sipil , atau bisa dikatakan disini adalah kelompok penekan dalam makalah ini yang akan saya masukkan adalah salah satu peran KSBSI dalam menentukan Kebijakan UMP DKI Jakarta tahun 2017 berdasarkan PP no.78 tahun 2015. KSBSI termasuk dalam kelompok yang berperan penting dalam memberikan sumbangsi atau contributor pembentukan kebijakan upah hingga mengalami suatu perubahan di tahun 2017.

(8)

KSBSI ( Konfederasi Serikat Buruh Indonesia) sebagai suatu

gerakan sosial yang mewakilkan golongan buruh dan pekerja .Gerakan sosial (social movement) merupakan tipe paling penting dari perilaku kolektif (collective behavior) Teori yang akan kami gunakan adalah kerangka teori yang berupa dengan gerakan sosial (social movement), social movement adalah suatu tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan status, kekuasaan atau pengaruh dari seluruh kelompok, bukan untuk seseorang atau beberapa orang4.

Ketika gerakan Sosial sebagai suatu bentuk pernyataan suatu kelompok yang biasanya juga untuk menentang suatu kebijakan-kebijakan yang dibentuk oleh pihak pemerintah / orang memiliki otoritas. Gerakan sosial juga terbentuk berdasarkan struktur yang jelas, memiliki suatu kepemimpinan didalamnya, memiliki anggota, dan keadaan psikologis dari individu yang terlibat langsung dalam bentuk gerakan sosial, adalah kesadaran diri atas partisipasi individu didalam gerakan tersebut.

Teori dasar dari gerakan sosial juga terlihat dari daya ketahanan atas struktur tersebut, biasanya gerakan sosial bukan untuk waktu yang sesaat atau sebentar, melainkan untuk jangka waktu yang bertahan lama , dan memiliki suatu visi dan misi yang sama berupa bentuk dari solidaritas untuk menyatakan diri tentang keberadaannya dalam masyarakat.

Gerakan sosial juga bagian dari kedaulatan rakyat untuk menyatakan diri atas suatu kebijakan tertentu dan terkadang berupa suatu tuntutan atas aturan-aturan yang berlaku biasanya ditujukan pada pihak yang melaksanakan otoritas peraturan pemerintahan atau pihak-pihak elit lainnya.

Gerakan sosial juga terkadang menjadi suatu tindakan perlawanan atas diri mereka terhadap lawannya, lawannya bisa terjadi dari berbagai bentuk, perlawanan antara gerakan sosial, atau perlawanan akan rezim tertentu untuk melakukan perubahan yang sedikit atau menyeluruh. Suatu situasi dari gerakan sosial bisa menyebabkan efek yang menyeluruh pada bagian komponen masyarakat, baik masyarakat kecil atau masyarakat atas yang

berarti disini adalah kelompok elit, atau kelompok

pemerintah.

Pengertian Masyarakat Sipil sebagai aktor atau agen, maka istilah yang biasa dipergunakan oleh Civil Society Organization (CSO) atau Organisasi Masyarakat

(9)

Sipil (OMS). OMS (Organisasi Masyarakat Sipil) adalah semua Negara organisasi atau asosiasi yang berada di luar sektor Negara. Mereka mencakup dari organisasi baik yang formal maupun informal.

Landasan yang akan kami gunakan disini adalah berkaitan dengan kepentingan (interest); disini kelompok-kelompok yang berupaya untuk memajukan, mempertahankan juga memperjuangkan kepentingan-kepentingan fungsional atau material bersama untuk para anggotanya; Contohnya adalah serikat buruh, kelompok professional,dsb.5

Berikutnya adalah tentang peran suatu kelompok menjadi suatu kelompok penekan (interest group) yang memiliki kemampuan untuk bernegosiasi juga berkompromi bersama dengan pemerintah dalam menentukan suatu kebijakan. Tentang bagaimana pengaruh besar dari suatu kelompok juga memiliki peran besar dalam berpartisipasi sebagai suatu bentuk demokrasi. Aksi-aksi dilakukan bisa berbagai macam rupa, dimulai dari survey, hingga melakukan aksi unjuk rasa.

2.2 Teori Implementasi Kebijakan Publik

Studi implementasi kebijakan dijelaskan tentang adanya dua pendekatan guna memahami implementasi kebijakan secara sederhana,yakni pendekatan top down dan pendekatan bottom up. Pendekatan ini selanjutnya dikenal dengan the command and control approach(pendekatan kontrol dan komandoyang mirip dengan top down approach) dan the market approach (pendekatan pasar yang mirip dengan bottom up approach).

Penjelasan tentang pendekatan top down awalnya adalah pendekatan yang

paling banyak digunakan oleh pembuat kebijakan publik, walaupun dikemudian hari terdapat pula kelemahan-kelemahan dalam pendekatan ini sehingga menimbulkan perdebatan-perdebatan yang menghasilkan pendekatan baru bernama bottom up approach.

Dalam pendekatan top down, implementasi kebijakan dilakukan secara tersentralisasi dan dimulai dari aktor di tingkat pusat, serta keputusannya pun dilakukan pada tingkat pusat. Pendekatan ini bertitik tolak pula dari perspektif bahwa keputusan- keputusan politik (kebijakan publik) yang telah ditetapkan oleh pembuat

(10)

kebijakan harus dilaksanakan oleh administrator-administrator atau birokrat-birokrat pada level dibawahnya.

Inti pendekatan ini secara sederhana dapat dimengerti sebagai sejauh mana tindakan para pelaksana (admnistrator dan birokrat) sesuai dengan prosedur serta tujuan yang telah digariskan oleh para pembuat kebijakan ditingkat pusat. Maka untuk memahami pendekatan yang kedua yaitu bottom up, pada intinya bertitik tolak pada asumsi-asumsi yang sama dan memahaminya adalah secara terbalik dari apa yang kita pahami pada pendekatan top down.

Dalam penelitian ini , dari segi Top Down, pemerintah berpacu pada PP no.78 tahun 2015 dengan dasar Undang-Undang nomor 13 tahun 2003 Ketenagaan Kerja tentang pengupahan. Dalam PP itu disebutkan, bahwa kebijakan pengupahan diarahkan untuk pencapaian penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi pekerja/buruh. Penghasilan yang layak sebagaimana dimaksud merupakan jumlah penerimaan atau pendapatan pekerja/buruh dari hasil pekerjaannya sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidup pekerja/buruh dan keluarganya secara wajar. Sedangkan pada tahap formulasi kebijakan publik UMP DKI Jakarta tahun 2018, didasari oleh Upah Kehidupan yang Layak. "Penghasilan yang layak sebagaimana dimaksud diberikan dalam bentuk: a. upah; dan b. pendapatan non upah," bunyi pasal 4 ayat (2) PP ini. Kebijakan pengupahan itu meliputi:

a. Upah minimum; b. Upah kerja lembur;

c. Upah tidak masuk kerja karena berhalangan;

d. Upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain di luar pekerjaannya; e. Upah karena menjalankan hak waktu istirahat kerjanya;

f. bentuk dan cara pembayaran upah; g. denda dan potongan upah;

h. hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan upah;

i. struktur dan skala pengupahan yang proporsional; j. Upah untuk pembayaran pesangon; dan

k. Upah untuk perhitungan pajak penghasilan.

(11)

pokok, tunjangan tetap, dan tunjangan tidak tetap.

Dalam proses implementasi kebijakan publik menentukan suatu kebijakan tersebut berjalan dengan baik atau tidak dalam kata lain , mengalami kegagalan atau keberhasilan dari suatu kebijakan publik. Teori Grindel mengklasifikasi dasar Keberhasilan implementasi menurut Merilee S. Grindle (1980) dipengaruhi oleh dua variabel besar, yakni isi kebijakan, dan lingkungan implementasi. Variabel isi kebijakan ini mencakup:

1.sejauh mana kepentingan kelompok sasaran atau termuat dalam isi kebijakan; 2.jenis manfaat yang diterima oleh target group, sebagai contoh, masyarakat diwilayah slum areas lebih suka menerima program air bersih atau perlistrikan daripada menerima program kredit sepeda motor;

3.Sejauh mana perubahan yang diinginkan dan sebuah kebijakan. Suatu program yang bertujuan mengubah sikap dan perilaku kelompok sasaran relatif lebih sulit diimplementasikan daripada program yang sekedar memberikan bantuan kredit atau bantuan beras kepada kelompok masayarakat miskin;

4 apakah letak sebuah program sudah tepat:

5 apakah sebuah kebijakan telah menyebutkan implementornya dengan rinci; 6 apakah sebuah program didukung oleh sumberdaya yang memadai.

Tidak jarang suatu kebijakan publik mengalami kendala , seperti yang selalu terjadi dengan kebijakan atau peraturan mengenai pengupahan, setiap tahunnya hampir selalu ada aksi buruh pada tanggal 1 may (mayday) untuk mengeluarkan setiap aspirasi sebagai pekerja/buruh. Mencegah terjadinya konflik sosial karena suatu pergerakan dan tuntutan atas suatu hal ekonomi, dibutuhkan suatu kebijakan yang memberikan dampak secara merata dan adil.

Suatu kebijakan publik yang ideal biasanya diawali oleh keadaan kondisi masyarakat berikutnya keadaan pada masyarakat yang mengalami transisi dan masyarakat yang diciptakan ( masyarakat dari hasil ditetapkannya suatu kebijakan publik itu berlaku ) Dengan demikian , kebijakan publik adalah fakta strategis daripada fakta politis atau fakta teknis. Sebuah strategi, maka didalam kebijakan publik sudah terangkum preferensi-preferensi politis dari para aktor yang terlibat di dalam proses kebijakan, khususnya pada proses perumusan. Dalam hal ini saya akan menjelaskan proses dalam penetapan Upah Minimum Provinsi DKI Jakarta tahun 2018.

BAB III

(12)

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati melalui Survey dan Wawancara mendalam.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Wawancara

Wawancara (interview), berupa wawancara berstruktur maupun wawacara tidak berstruktur.

a. Wawancara tak berstruktur atau wawancara mendalam (in-depth interviewing) yaitu cara untuk memperoleh data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan yang jawabannya diserahkan kepada informan. b. Wawancara berstruktur dilakukan dengan mempersiapkan terlebih dahulu

pertanyaan-pertanyaan sebagai pedoman tetapi masih memungkinkan adanya variasi-variasi pertanyaan yang disesuaikan dengan situasi ketika wawancara.

2. Observasi

Selain wawancara, cara lain yang digunakan adalah pengamatan (observasi) yaitu dengan menggunakan pengamatan berperan serta (participant observation), dalam hal ini peneliti tidak sepenuhnya berperan serta namun bertindak sebagai pengamat. 3. Sumber Pustaka

Selain Wawancara dan Obesevasi cara lain yang digunakan adalah melalui daftar pustaka, yaitu dengan menggunakan sumber-sumber pembukuan yang memadai dan bisa dijadikan sumber.

3.3 Teknik Analisa Data

Data – data yang diambil lebih kepada data-data yang merujuk kepada sumber pustaka, dimana penulis menganalisa setiap kasus yang berhubungan dengan tema penelitian, dan kasus penelitian, lebih banyak mengutip dari pembukuan

(13)

4.1 Formulasi Penetapan Upah Minimum DKI Jakarta

Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia atau KSBSI berperan dalam

melakukan upaya dalam penetapan UMP DKI JAKARTA tahun 2018, sebesar

3.355.750. Angka ini naik 8.25% dari UMP 2017 DKI Jakarta. Upaya-upaya yang

dilakukan oleh KSBSI melalui berbagai macam tahapan sebelum melakukan aksi

penuntutan suatu Upah Minimum Provinsi DKI JAKARTA.

Hal-hal yang dilakukan berupa proses survey-survey lapangan pada pasar selama 3

bulan. Survey ini yang dilakukan oleh dua jenis pasar, yaitu pasar modern juga pasar

tradisional. Yaitu: Pasar Kramat Jati, Pasar di bilangan Jakarta Utara dan Giant untuk

pasar modern. Aksi tidak hanya dengan aksi unjuk rasa, tetapi aksi yang berdasarkan

data, yang dipadankan untuk diajukan kepada Gubernur DKI Jakarta tentang Upah

Minimum Provinsi DKI Jakarta. Peran dan aksi dari KSBSI salah satu unjuk rasa

yang juga berpegang pada Peraturan Pemerintah no. 78 tahun 2015 yang

ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo

6

. Pada hal ini yang mengacu pada UU

pasal 1 no. 3 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum, dalam

arti adalah “aksi unjuk rasa”.

Aksi-aksi yang dilakukan berupa tuntutan untuk mendapatkan upah yang layak

beserta dengan kerja yang layak. Peraturan mengenai upah minimum provinsi

berdasarkan PP no.78 tahun 2015 mengenai upah yang diatur berdasarkan tingkat

inflasi ekonomi dan pertumbuhan ekonomi secara Nasional.

Hal ini yang menjadi kendala dan menjadi perjuangan daripada KSBSI dalam

menuntuk nilai upah suatu provinsi karena dalam hal ini , beliau Sekretariat DPC DKI

Jakarta, pak Edy Irawan mengatakan, tentang bagaimana jika suatu upah hanya

dituntut melalui perkembangan Inflasi Ekonomi secara menyeluruh , keinginan

mendasar dari KSBSI adalah upah dan pekerjaan yang lain yang melalui 60

6

(14)

komponen undang-undang yaitu UU no.13 tahun 2003 tentang ketenagaan kerja

dalam pengupahan.

Komponen undang-undang tersebut diharapkan bisa melihat juga pendapatan upah

tersebut berdasarkan pengalaman dan berapa lama telah bekerja di dalam perusahaan.

Kerja layak disini, ternyata masih banyak tempat bekerja di DKI Jakarta Utara yang

mempekerjakan pekerja dengan kerja yang tidak layak, sedangkan kelayakan yang

seharusnya terjadi adalah pekerjaan yang 8 jam dan libur di hari Sabtu dan Minggu.

Atau dikatakan 40 jam dalam 1 minggu.

Outsourcing dilakukan yang kurang lebih dari 5 pekerja mengalami kerja tidak layak yang bertentangan dengan aturan hukum yang berlaku. Peran KSBSI disini selain aksi juga dilakukan secara bottom up, yaitu bergerak langsung dari bawah ke atas, dengan contoh langsung terjun dan bertindak pada perusahaan yang menaungi para pekerja yang mengalami hal-hal yang bertentangan dengan PP no 78 tahun 2015.

Aksi dilakukan sebagai suatu tindakan responsive dari ketidaksesuaian atas aturan, dimana adanya rasa kekecewaan ketika mendapati suatu keputusan, meskipun pada akhirnya sebagai perannya dalam organisasi, tetap harus mematuhi segala peraturan yang berlaku.

Dalam hal lain , pihak pemerintah melakukan upaya untuk menetapkan UMR DKI Jakarta maka didasarkan dari perhitungan oleh Dewan Pengupahan Daerah (DPD). DPD memiliki tim survei yang akan turun ke lapangan untuk melakukan survei untuk mencari tahu sejumlah harga kebutuhan yang dibutuhkan oleh pegawai, karyawan dan buruh. Survei dari sejumlah kota pun diperlukan dalam provinsi tersebut untuk menjadi perwakilan untuk mengolah angka Kebutuhan Hidup Layak (KHL) perorangan yang belum menikah atau berkeluarga di setiap provinsi.

(15)

Hasil survei KHL tersebut nantinya akan menjadi dasar perumusan tingkat upah oleh pemerintah daerah, serikat pekerja/serikat buruh dan juga dunia usaha. Ketiga lembaga tripartit tersebut mewakili kepentingan masing-masing. Sehingga mereka mengusulkan tingkat upah yang berbeda-beda sesuai dengan kemampuan dan kepentingan yang melatar belakangi mereka. Hanya pemerintah lah yang menjadi penengah antara kedua kelompok kepentingan tersebut. Tidak lah mudah untuk mencapai kesepakatan dalam menentukan tingkat upah minimum tersebut, karena masing-masing pihak memiliki pandangan dan latar belakang kepentingan yang berbeda tentang upah. Keinginan untuk mempertahankan pandangan atau pun kepentingannya pasti ada. Setiap perbedaan dan perdebatan tentang tingkat upah.

Selain itu, pemerintah daerah terkadang lebih mengutamakan kepentingan para pengusaha yang menguntungkan mereka. Padahal mereka adalah wakil rakyat yang harusnya mengutamakan kepentingan rakyat. Pemerintah daerah hendaknya berperan sebagai stabilisator antara serikat buruh/pekerja dengan pengusaha. Upah Minimum memang sangat diperlukan, tetapi untuk upah layak haruslah melalui negosiasi tripartit sesuai kemampuan dan produktivitas usaha masing-masing. Upah layak harus di atas upah minimum.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Hanif Dhaikiri baru saja menetapkan Upah Minimum Provinsi tahun depan dengan kenaikan 8,71%. Kenaikan ini telah

diumukan serentak pada 1 November 2017. Lalu berapa kenaikan UMP atau UMR DKI Jakarta 2018?

Gubernur baru DKI Jakarta telah menetapkan UMP atau UMR DKI Jakarta 2018 yaitu Rp3.648.035. UMR DKI Jakarta 2018 tersebut dihitung berdasarkan inflasi nasional 3,72% pertumbuhan ekonomi sebesar Rp4,99% dan keunikan UMP yang ditetapkan Menteri Ketenagakerjaan sebesar 8,71%. Dibandingkan tahun lalu UMP atau UMR DKI 2018 lebih tinggi karena tahun lalu UMR DKI hanya Rp3.355.750.

(16)

tetap dengan besarnya upah pokok adalah minimal 75% dari jumlah upah pokok dan tunjangan tetap itu sendiri.

Berdasarkan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. SE-07/MEN/1990 Tahun 1990 tentang Pengelompokan Komponen Upah dan Pendapatan Non Upah, yang termasuk di dalam komponen upah adalah:

1 Upah pokok : imbalan dasar yang dibayarkan kepada pekerja menurut tingkat atau jenis pekerjaan yang besarnya ditetapkan

berdasarkan kesepakatan

2 Tunjangan tetap : suatu pembayaran yang teratur berkaitan dengan pekerjaan yang diberikan secara tetap untuk pekerja dan keluarganya serta dibayarkan dalam satuan waktu yang sama dengan pembayaran upah pokok.

3 Tunjangan tidak tetap : suatu pembayaran yang secara langsung atau tidak berkaitan dengan pekerja yang diberikan secara tidak tetap untuk pekerja dan keluarganya serta dibayarkan menurut satuan waktu yang tidak sama dengan waktu pembayaran upah pokok.

Secara umum, ketentuan mengenai pengupahan telah diatur di dalam pasal 88-98 Undang-Undang Ketenagakerjaan. Tepatnya pada pasal 88, kebijakan pengupahan yang melindungi pekerja/buruh meliputi:

1. upah minimum;

2. upah kerja lembur;upah tidak masuk kerja karena berhalangan;

3. upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain di luar pekerjaannya; 4. upah karena menjalankan hak waktu istirahatnya;

5. bentuk dan cara pembayaran upah; 6. denda dan potongan upah;

7. hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan upah; 8. struktur dan skala pengupahan yang proporsional; 9. upah untuk pembayaran pesangon; dan

10.upah untuk perhitungan pajak penghasilan.

(17)

Dengan demikian, wajib hukumnya bagi setiap perusahaan untuk memberikan upah kepada setiap pekerjanya paling tidak sebesar UMP atau UMR yang berlaku. Besarnya upah minimum ini ditentukan langsung oleh Gubernur dengan pertimbangan Dewan Pengupahan Povinsi. Apabila kemudian diketahui bahwa sebuah perusahaan membayar upah pekerjanya lebih rendah dari UMP atau UMR, maka pengusaha yang akan dikenai sanksi pidana penjara dengan jangka waktu paling dekat yaitu 1 tahun dan paling lama 4 tahun seperti yang termaktub dalam pasal 185 UU Ketenagakerjaan.

Hasil dari musyawarah yang mencapai kemufakatan bersama, mempertemukan kedua

belah survey antara pihak KSBSI dengan Pengusaha juga Dewan Pengupahan Daerah

beracuan pada UMP DKI Jakarta yang digunakan oleh Gubernur Anies Baswedan dan

Sandiaga Uno berdasarkan perhitungan dibawah ini dengan landasan hukum berupa

PP nomor 78 tahun 2015 :

Cara menghitungnya UMP atau UMR DKI Jakarta tahun 2018

= (UMP tahun2017 x kenaikan UMP) + UMP tahun 2017 = (Rp. 3.355.750,00 x 3,72%) + Rp. 3.355.750,00 = Rp. 292.285,00 + Rp. 3.355.750,00

= Rp. 3.648.035,00

4.2 Evaluasi Kebijakan Publik Mengenai UMP DKI Jakarta 2018

Hasil dari kebijakan tersebut tetap menimbulkan spekulasi antara kedua belah pihak , dimana berdasarkan hasil dari wawancara bersama dengan DPC KSBSI , dasar dari UMP DKI Jakarta untuk pekerja sarjana s1. Tidak berlaku pada pekerja yang tidak memiliki ijazah, dalam kendala ini ditemukan , hal-hal seperti bagaimana jika pekerja yang tidak memiliki dasar pendidikan sarjana tetapi telah bekerja lebih dari 2 tahun pada suatu perusahaan tertentu.

(18)

prakteknya berdasarkan hasil wawancara upah minimum tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup dasar pekerja. Banyak pekerja yang harus mencari tambahan upah diluar jam kerja.

Hal ini menyebabkan para pekerja harus bekerja terus menerus tanpa istirahat yang cukup. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, upah minimum sebenarnya adalah upah yang ditujukan bagi pekerja lajang dengan masa kerja kurang dari satu tahun. Namun, upah minimum juga berlaku bagi pekerja yang telah berkeluarga dan telah bekerja lebih dari satu tahun. Dari penjelasan dalam pembahasan diatas, maka dalam proses perumusan kebijakan upah minimum provinsi, sangat diperlukan sebuah perundingan antara unsur pemerintah daerah, serikat kerja dan para pengusaha serta dewan pengupahan untuk memperoleh keputusan yang mufakat. Dan diharapkan masing-masing unsur tidak egois dalam mempertahankan kepentingannya. Sehingga tidak akan terjadi konflik antara pengusaha dan serikat buruk. Dengan begitu akan tercipta hubungan yang baik antara pekerja dan pengusaha.

Terutama pada pekerja outsourcing atau pekerja kontrak , Polemik ini terus menjadi tuntutan buruh/pekerja kepada pemerintah. Perdebatan yang tidak ada hentinya juga mengenai Outsourcing atau pekerja kontrak, pada fakta survey lapangan dan hasil dari wawancara, akibat dari pekerjaan outsourcing, 5 pekerja mengalami pekerjaan yang tidak lain, dengan jam lembur yang lebih daripada orang kerja layak, pekerjaan yang melebih jam kerja , yaitu lebih dari 8 jam sehari.

Dewan pengupahan harusnya mengkaji lebih dalam apa yang benar-benar dibutuhkan oleh buruh/pekerja. Sehingga upah yang mereka dapatkan dapat meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. Dan setelah upah minimum ditentukan, hendaknya para pengusaha memberikan upah diatas upah minimu tersebut (upah layak). Dalam hal ini menurut saya , bisa juga termasuk dalam Regim Theory seperti yang dikatakan oleh Robert Stoker yang memiliki beberapa proposisi. Diawali dengan proposisi yang terlibat dalam implementasi adalah aktor-aktor yang memiliki nilai-nilai yang ingin diwujudkan dalam proses implementasi.7 Selanjutnya aktor-aktor yang terlibat menciptakan kerangka organisasi yang mendukung pencapaian nilai-nilai tersebut. Pilihan yang dilakukan untuk menghindari konflik adalah menekan

7 Erwan Agus Purwanto, Ph.d dan Dyah Ratih Sulistyastuti, Ph.D, Implementasi

Kebijakan Publik konsep dan aplikasinya di Indonesia, Penerbit Gava

(19)

konflik atau melepaskan kontrol ( memberikan konsensi ) terhadap pihak lain untuk dapat melakukan kerjasama. Dengan demikian regim pelaksa implementasi harus diatur agar implementasi dapat berjalan dengan baik.

Seperti dua sisi koin yang berbeda dalam menentukan suatu kebijakan publik terlebih dari dengan metode perbandingan, suatu kebijakan publik tidak bisa dikatakan benar-benar berhasil atau gagal, selalu ada sisi baik dan selalu ada sisi yang melihatnya buruk atau mengalami kekurangan. Jika menilai suatu kebijakan penetapan UMP DKI JAKARTA tahun 2018 , dengan nominal gaji/upah sebesar Rp.3.648.035,- . Mungkin untuk kelompok pekerja, masih banyak kekurangan akan besarnya gaji /upah/pendapatan, akan tetapi jika melihat kebijakan publik secara multinasional dan global, Jakarta mengalami laju yang sangat pesat dibanding ibukota lain di Indonesia, juga apabila dibandingkan dengan beberapa ibukota negara di Asia.

Kebijakan publik tersebut merupakan kebijakan publik yang unggul dengan Negara maju lainnya jika dilihat dari persepektif kenaikan inflasi secara makro ekonomi nasional, dengan catatan kenaikan upah buruh/pekerja per-tahun didasari oleh dasar inflasi pendapat kapita secara nasional, dan jika membanding UMR DKI Jakarta yang mengalami kenaikan hingga 8,71% sedangkan Singapura, kenaikan gaji riil tahun depan sebesar 2,7%, setelah memperhitungkan inflasi yang diprediksi akan menjadi 1,3%.

(20)

Upah minimum provinsi atau UMP DKI Jakarta 2017 sebesar Rp 3.355.750. Kenaikan UMR ditetapkan pada tanggal 1 november 2017 , dan diberlakukan pada tahun 2018, dan setelah mengalami berbagai macam variable dalam formulasi penentuan nilai upah minimum, ditetapkan di angka Rp.3.648.035 , yaitu kenaikan angka hingga hamping menyentuh tiga ratus ribu, tepatnya Rp. 292.285,- .

Ini tergolong tinggi jika dibandingkan dengan ibu kota lain di Asia. Contohnya Beijing, Tiongkok dengan upah minimum Rp 3.317.427 dan New Delhi, India yang hanya Rp 1.958.800. dan saya bisa mengatakan bahwa ini suatu kebijakan unggul dalam Negara yang berkembang atau Negara maju dengan tingkat kemajuan persentasi yang mencapai 8,71%.

(21)

masing-masing Negara8. Salah satu karakteristik dari penelitian ini, dan formulasi , Indonesia menganut paham politik yang demokrasi dan musyawarah untuk mencapai suatu keputusan bersama.

Analisis mengenai implementasi kebijakan publik dengan menggunakan metode perbandingan kebijakan publik, kebijakan ini tergolong berhasil jika dilihat secara makro ekonomi global dan secara kacamata yang globalisasi, sebuah kebijakan juga terkadang dibutuhkan sebuah forecasting yaitu sebuah proses peramalan atau prediksi dengan laju ekonomi Indonesia secara mendatang, dan mengantisipasi apa yang akan menjadi suatu kendala dan tantangan secara global.

(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Pada tahap kesimpulan saya akan menjelaskan tentang kebijakan publik yang cukup rumit untuk diformulasikan dan diimplementasikan. Banyak variable dan menggunakan banyak perspektif dalam menentukan suatu kebijakan publik. Kebijakan publik ditetapkan pada pemerintahan guna untuk menjalankan fungsi pemerintahan yang efektif.

Kebijakan publik diperlukan berbagai macam aktor dengan lintas kalangan, khususnya dalam penetapan nilai upah , yang melibatkan aktor dari kelompok penekan yaitu suatu gerakan organisasi buruh , aktor elite yang melibatkan persatuan pengusaha berikutnya juga birokrasi / pemerintah/ gubernur yang memegang kendali dalam suatu daerah.

Dalam proses implementasi dan evaluasi kebijakan publik, perlu diberlakukan beberapa metode perbandingan untuk melihat secara luas apakah kebijakan publik itu termasuk dalam kategori kebijakan yang berhasil bahkan unggul dalam perkembangan secara nasional atau global.

Indonesia menganut sistem politik yang demokrasi yang juga mengenal asas nilai-nilai pancasila berupa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dalam hal ini sistem politik pun berjalan secara politis, yaitu adanya proses negosisasi, konvensi, lalu konsolidasi untuk mencapai suatu kemufakatan yang musyawarah agar tidak terjadi konflik sosial dalam masyarakat.

Kebijakan publik berlaku untuk seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah sebagai penentu dan pemegang otoritas atas terbentuknya suatu kebijakan publik, intinya kebijakan publik mengikat seluruh elemen masyarakat, dan seluruh elemen masyarakat wajib mematuhi setiap kebijakan yang sudah ditetapkan.

(23)

Negara berkembang akan menemukan segala pergolakan dan konflik antar masyarakat, dan banyaknya juga yang mengadakan suatu demokratisasi atas nama identitas, dari segi politik , dan utama segi ekonomi. Dinamika sosial yang bersifat dinamis di Negara yang berkembang, seperti Indonesia.

Inflasi laju ekonomi yang cepat , pertumbuhan ekonomi yang cepat, serta persaingan global yang cepat sekali berubah setiap tahunnya. Sikap-sikap demokratis, seperti pada akhirnya yang harus dilakukan adalah melibatkan seluruh lapisan masyarakat, yaitu dari transisi menjadi konsolidasi untuk mencapai suatu konvensi.

Dalam hal ekonomi terutama, terkadang tindak tanduk seseorang dipengaruhi oleh perut yang lapar, sehingga pentingnya suatu komunikasi dua arah yang konsisten agar tidak terjadi miscommunication antar beberapa golongan atau kelompok atau individu. Karena segala sesuatu yang berawal dari suatu kegagalan komunikasi , dapat menjadi suatu hal petaka besar di Negara berkembang seperti Indonesia.

Komunikasi dua arah dibutuhkan agar terjadi follow up dan menghindari kesalahpahaman akan beberapa sudut pandang yang harus dipersatukan dalam “ke-bijak-an”. Tanpa komunikasi yang baik dan lancar, dalam menentukan ‘ke-bijak-an’ akan selalu menghasilkan pemahaman yang berbeda-beda dan memicu konflik. Menghadapi banyak perbedaan , baik dalam berbagai sisi, fenomena baru yang sekarang ini terjadi adalah ketika segala pergejolakan sosial pun membawa suatu identitas, pergejolakan identitas harus dihindari dengan bersikap pluralisme dan kepala dingin dalam membuat ‘ke-bijak-an’ (sesuatu yang bijak) untuk publik ( masyarakat umum/rakyat.)

(24)

Dr.Riant Nugroho.2016. Public Policy edisi 6. PT. Elex Media Komputindo;Kompas Gramedia : Jakarta.

Dwiyanto Indihano.2009. Kebijakan Publik: berbasis dynamic policy analisys. Penerbit Gava Media: Yogyakarta.

Prof. Drs. Budi Winarno, MA, PhD. 2012.Kebijakan Publik : Teori, Proses, dan Studi Kasus. PT. Buku Seru : Jakarta.

Erwan Agus Purwanto, Ph.D, Dyah Ratih Sulistyastuti, M.Si . 2012. Implementasi Kebijakan Publik : konsep dan aplikasinya di Indonesia. Penerbit Geva

Media:Yogyakarta.

Bahan Bacaan :

https://www.bantuanhukum.or.id/web/wp-content/uploads/2015/11/PP+78+2015+PENGUPAHAN.pdf, diunduh pada tanggal

21 juni 2018 pk.4.40

https://drive.google.com/file/d/0BwU82A_-zhEFQ0g3aXJ4cDhkbTg/view UU RI no.

13 tahun 2003 Ketenagaan Kerja

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3715288/ini-daftar-lengkap-upah-minimum-provinsi-2018

https://nasional.kontan.co.id/news/pemerintah-terbitkan-aturan-khl

http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt585a775030b38/begini-catatan-apindo-untuk-perekonomian-indonesia-2017

Referensi

Dokumen terkait

Metode Bisho p’s menganggap bahwa gaya -gaya yang bekerja pada sisi irisan mempunyai resultan nol pada arah vertical dan Persamaan kuat geser dalam tinjauan

Keterkaitan dengan masa studi mahasiswa ini adalah semua mahasiswa yang telah menyelesaikan stduinya dengan tepat waktu akan mendapatkan balasan yang baik pula seperti halnya

Pada penelitian ini biji pepaya disiapkan untuk proses ekstraksi dengan pelarut etanol sehingga diperoleh ekstrak yang mengandung senyawa fenolik sebagai

Sasaran dari verifikasi setelah tahap desain sistem selesai dilakukan adalah untuk menilai apakah sistem yang dirancang betul-betul akan dapat memecahkan permasalahan- permasalahan

Dan dalam syahadat itu, kemudian dengan segera disusul dengan pengecualian, bahwa tidak semua tuhan itu tidak ada, kecuali satu, yaitu Tuhan itu sendiri, atau Allah (Allah adalah

EFEKTIFITAS FLASH CARD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF PADA SISWA TUNARUNGU KELAS TK-A2 DI SLB NEGERI CICENDO KOTA BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Dalam kaitan dengan Batubara, ekplorasi Batubara merupakan suatu proses kegiatan untuk menentukan lokasi endapan Batubara yang prospek untuk dikembangkan,

Menimbang, bahwa setelah membaca, meneliti dan mempelajari dengan seksama berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini, turunan resmi putusan Pengadilan