• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS KE 1 HUKUM PIDANA SEJARAH PEMBENTU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS KE 1 HUKUM PIDANA SEJARAH PEMBENTU"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS KE 1 HUKUM PIDANA

SEJARAH PEMBENTUKAN KUHP SAMPAI DIBERLAKUKAN DI INDONESIA

Oleh :

LEADY NURAWANDA (10040016091) Kelas C

FAKULTAS HUKUM

(2)

A. SEJARAH PEMBENTUKAN KUHP

Sejarah hukum pidana tertulis, terkecuali bagian yang ada dalam piagam-piagam raja-raja (KROM, Hindoe-Javaansche Geschiedenis, 1931, hal.230,421), mulai dengan waktu kedatangan orang belanda yang pertama di Indonesia. Sejak dahulu, maka hukum yang berlaku bagi orang belanda di Indonesia sebanyak-banyaknya disamakan dengan hukum yang berlaku di Negeri Belanda. Azas konkordasi (concor dantil-beginsel) ini senantiasa dipegang teguh selama orang belanda itu menguasai perundang-undangan di Indonesia pasal 131 ayat 2 sub a IS. Jadi, sejak permulaan, hukum pidana tertulis ( yang berlaku bagi orang belanda ) dikonkordinasikan (disamakan) dengan hukum pidana yang berlaku di Negeri Belanda. Hanya dalam hal keadaan di Indonesia sungguh-sungguh berlain-lainan dengan keadaan di Negeri Belanda. Maka terhadap azas konkordansi itu diadakan perkecualian. Hukum yang berlaku bagi orang Belanda di pusat-pusat degang VOC yang pertama-tama didirikan disini adalah hukum yang dijalankan di atas kapal-kapal VOC. Hukum kapal-kapal (scheepsrecht) itu terdiri atas dua bagian yaitu Hukum Belanda yang kuno (Ound-Nederlans recht) yang ditambah dengan azas-azas Hukum Romawi. Bagian terbesar hukum kapal tersebut adalah hukum disiplin (tuchtrecht). Karena lama-kelamaan hukum kapal itu tidak lagi dapat menyelesaikan semua perkara yang terjadi di pusat-pusat dagang VOC, maka perlu dibuat peraturan-peraturan lain yang dapat memenuhi keperluan khusus di daerah yang dikuasai VOC itu. Berdasarkan oktroi (Octrooi) yang oleh Steten-Generaal di Negeri Belanda diberi kepadanya, maka VOC dapat bertindak sebagai suatu badan pemerintah (SUPOMO dan DJOKOSUTONO, sejarah hukum adat, I) dari zaman kompeni sehingga tahun 1848, 1950 hal.7 Hukum yang berlaku di daerah yang dikuasai oleh VOC : Hukum Statuta (yang termuat dalam Statuta Betawi), Hukum Belanda yang kuno, Azas-azas Hukum Romawi.

Pada tahun 1798 VOC dibubarkan dan semua kekayaan dan hutangnya diserahkan kepada Bataafse Republik. Pemerintahan atas daerah bekas VPC dilakukan oleh suatu Raad der Aziatische bezittingenen etablissementen (disingkatkan Aziatische Raad). Aziatische raad tersebut mulai dengan pekerjaannya pada tanggal 1 januari 1800.

(3)

Didalam panitia inilah terdapat 2 aliran, yaitu ‘aliran yang tak suka pada perobahan ‘ (‘behoudende richting’) (Nederburgh) dan ‘aliran yang suka pada peobahan ‘ (‘vrijzinnige richting’) (Van Hogendorp) Akibat dari pertemuan antara dua aliran ini ialah suatu ‘kerukunan’ (‘compromis-compromis’)” (I,1950, hal.40).

Pada jaman penduduk tantara Inggris yang menjadi penguasa terpenting ialah SIR THOMAS STAMFORD RAFFLES. Pentingnya orang ini ialah minat besarnya terhadap adat istiadat dan bahasa rakyat Indonesia. RAFFLES berhasil menulis buku paling pertama yang bermutu tentang kebudayaan Indonesia, yaitu khusus kebudayaan jawa. Buku ini “ History of Java “ (cetakan kedua tahun 1930).

Pemerintahan Inggris mengadakan beberapa perubahan dalam hukum positif. Perubahan ini sangat besar dalam hukum acara dan susunan pengadilan. Di Jawa diadakan suatu susunan pengadilan baru yang bercermin pada susunan pengadilan di India (Hindia-Inggris).

Induk peraturan hukum pidana positif Indonesia adalah kitab undang-undang pidana (KUHP). KUHP ini mempunyai nama asli Wetboek van Strafrecht voor Nederlandsch Indie (WvSNI) yang diberlakukan di Indonesia pertama kali dengan Koninklijk Besluit (Titah Raja) Nomor 33 15 oktober 1915 dan mulai diberlakukan sejak tanggal 1 januari 1918. WvSNI merupakan turunan dari Wvsnegeri Belanda yang dibuat tahun 1881 dan diberlakukan di Negara Belanda pada tahun 1886. Walaupun WvSNI notabene turunan (copy) dari WvS Belanda, namun pemerintah colonial pada saat itu menerapkan asas konkordansi (penyesuaian) bagi pemberlakuan Wvs di negara jajahannya. Beberapa pasal dihapuskan dan disesuaikan dengan kondisi dan misi kolonialisme belanda atas wilayah Indonesia.

(4)

Pasal VI Undang-undang Nomor 1 Tahun 1946 disebutkan bahwa nama Wetboek van Strafrecht voor Nederlandsch-Indie diubah menjadi Wetboek van Strafrecht dan “dapat disebut Kitab Undang-undang Hukum Pidana”. Di samping itu, undang-undang ini juga tidak memberlakukan kembali peraturan-peraturan pidana yang dikeluarkan sejak tanggal 8 Maret 1942, baik yang dikeluarkan oleh pemerintah Jepang maupun oleh panglima tertinggi Balatentara Hindia Belanda. Oleh karena perjuangan bangsa Indonesia belum selesai pada tahun 1946 dan munculnya dualisme KUHP setelah tahun tersebut maka pada tahun 1958 dikeluarkan Undang-undang Nomor 73 Tahun 1958 yang memberlakukan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1946 bagi seluruh wilayah Republik Indonesia.

Meskipun Kitab Undang-Undang Hukum Pidana telah diberlakukan secara nasional tidak berarti bahwa upaya untuk membuat sistem hukum pidana yang baru terhenti. Upaya melakukan pembaruan hukum pidana terus berjalan semenjak tahun 1958 dengan berdirinya Lembaga Pembinaan Hukum Nasional sebagai upaya untuk membentuk KUHP Nasional yang baru. Seminar Hukum Nasional I yang diadakan pada tahun 1963 telah menghasilkan berbagai resolusi yang antara lain adanya desakan untuk menyelesaikan KUHP Nasional dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Sebenarnya sudah beberapa kali ada usaha perbaikan KUHP dengan pembuatan Rancangan KUHP. Rancangan tersebut antara lain:

1. Konsep Rancangan Buku I KUHP tahun 1968. 2. Konsep Rancangan Buku I KUHP tahun 1971.

3. Konsep Tim Harris, Basaroeddin, dan Situmorang tahun 1981. 4. Konsep RKUHP tahun 1981/1982 yan diketuai oleh Prof. Soedarto. 5. Konsep RKUHP tahun 1982/1983.

6. Konsep RKUHP tahun 1982/1983 yang mengalami perbaikan.

7. Konsep RKUHP tahun 1982/1983 yang merupakan hasil penyempurnaan tim sampai 27 April 1987 dan disempurnakan lagi sampai pada November 1987.

(5)

Referensi

Dokumen terkait

Judul Skripsi : Kajian Potensi Industri Kuliner Dalam Membentuk Lingkungan Kreatif (Studi Kasus : Kawasan Jalan Mojopahit Kecamatan Medan Petisah).. Nama Mahasiswa :

Kualitas Laba Dengan Konvergensi IFRS Sebagai Variabel Mediasi (Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Memahami peran Pancasila di era reformasi, khususnya dalam konteks sebagai dasar negara dan ideologi nasional, merupakan tuntutan hakiki agar setiap warga

Gugatan perwakilan kelompok ( class action ) ha- rus diajukan oleh konsumen yang benar-benar dirugikan dan dapat dibuktikan secara hukum, dan dengan kepentingan yang

Filipina adalah salah satu negara yang mengalami demokratisasi gelombang ketiga. Marcos, sang diktator, telah dijatuhkan dalam Revolusi EDSA-People Power 1986. Salah satu pihak

Sel surya berpewarna tersensitisasi atau dikenal dengan dye-sensitized solar cell (DSSC) dengan menggunakan semikonduktor tipe-n dan tipe-p serta ekstrak jeruk Mentui (khas

Dalam penginputan jumlah piutang per toko terdapat sales tertentu pada. wilayah tertentu, sales pada wilayah tertentu tersebut memiliki diskon

Hukum Tertulis adalah Hukum Hukum baru yang dicipatkan seiring dengan perkembangan budaya dan kehidupan masyarakat yang mengatur kehidupan masyrakat secara luas