• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranacangan Sistem Informasi Komputer. pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peranacangan Sistem Informasi Komputer. pdf"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL MATA KULIAH

PERANCANGAN SISITEM INFORMASI KOMPUTER

REFERENSI

1. Analisis & Perancangan Sistem Informasi : Hanif Al fatta : Penerbit Andi

2. Analisis & Perancangan Sistem Infromasi dengan Metodologi Berorientasi Obyek : Adi Nugroho : Informatika

Catatan:

1. Materi berhubungan dengan mata kuliah SIM-kom, Basis data dan Analisis

design sistem

2. Materi ditekankan pada perancangan Sistem berbasis komputer analisis sistem

( data ), DAD, ERD perancangan antar muka ( interface ), Flowchart dan

pengujian sistem untuk target Pembuatan TA.

3. Untuk pengembangan materi dosen dipersilahkan menambah materi dari

pustaka lainnya, dengan tetap berpedoman pada cat no 1.

Catatan Untuk Mhs :

Dasar dari Perancangan Sistem Informasi ini dasarnya adalah materi perkuliahan (

Sistem Informasi Manajemen Komputer ) SIM-KOM. Silahkan Download bila belum

(2)

BAB I

TERMINOLOGI ANALISA

DAN PERANCANGAN SISTEM

Analisa: Suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal didalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan (case) yang ada.

Sistem: Seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia, mesin atau alat dan prosedur serta konsep-konsep yang dihimpun menjadi satu untuk maksud dan tujuan bersama.

Informasi: Data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya

Beberapa defini sistem menurut para ahli, diantaranya yaitu :

Prof. Dr. Mr. S. Prajudi A. mendefinisikan sistem adalah suatu yang terdiri dari obyek, unsur-unsur atau komponen- komponen yang berkaitan dan

berhubungan satu sama lainnya, sehingga unsur-unsur tersebut

merupakan satu kesatuan proses.

Drs. Komarudin, mendefinisikan sistem adalah suatu susunan yg teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya serta prosedur-prosedur

yang berkaitan untuk melaksanakan dan memudahkan pelaksanaan

kegiatan dari suatu organisasi

Menurut Gordon B Davis

Sistem adalah seperangkat unsur unsur yang terdiri dari manusia, alat konsep dan prosedur yang dihimpun untuk maksud dan tujuan bersama.

Menurut Raymond Mc Leod

Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencpai suatu tujuan.

Gordon B. Davis, menyatakan bahwa sistem bisa berupa abstrak atau fisik. Sistem Abstrak yaitu suatu sistem yang memiliki susunan yang teratur

(3)

Fisik yaitu suatu sistem yang berupa serangkaian unsur yang bekerja

sama untuk mencapai suatu tujuan.Beberapa pengertian atau defmisi dari Sub Sistem, diantaranya yaitu :

Gordon B. Davis,mendefinisikan sistem dibagi menjadi beberapa faktor atau unsur-unsur kedalam subsistem-subsistem.

Norman L. Enger, mendefinisikan suatu sub-sistem adalah serangkaian kegiatan yg dapat ditentukan identitasnya

Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan defmisi yang lebih luas.

Pendekaan sistem yang menekankan pada komponen akan lebih mudah digunakan untuk mempelajari sistem dengan tujuan analisi dan perancangan.

Suatu sistem memiliki suatu tujuan (goal) dan ada juga memiliki sasaran (objectives). Dalam hal ini tujuan (goal) biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas. Sedangkan sasaran (objectives) memiliki ruang lingkup yang lebih sempit.

A. MODEL UMUM SISTEM

Model umum sistem terdiri dari 2 (dua) model, yaitu : a. Model Sistem Sederhana.Model sistem sederhana hanya terdiri dari input, proses dan output. Berikut beberapa contoh dari Model Sistem Sederhana :

• Program Perhitungan Pascal, nilai dimasukan, setelah dijalankan (running) • Data Mahasiswa berupa nim, nama, niluts, niluas, niltgs,

(4)

B. KARAKTERISTIK SISTEM

Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan sebagai suatu sistem. Karakteristik juga mengambarkan sistem secara logik. Adapun karakteristik-karakteristik yang tersebut yaitu :

Komponen-Komponen Sistem ( Components System)

Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat dari sistem dan menjalankan fungsi tertentu dari sistem. Subsistem yang menjalankan fungsi tertentu tersebut dapat mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

Batasan Sistem ( Boundary System )

Batasan sistem (Boundary System) merupakan daerah yang dibatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dibatasi dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batasan sistem ini menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut

Lingkungan Sistem ( Environment System )

Lingkungan luar (Environment) dari suatu sistem adalah apapun yang ada diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat menguntungkan atau merugikan.

(5)

Merupakan energi dari sistem yang harus tetap dijaga dan dipelihara karena bersifat menguntungkan.

Merugikan

Merupakan energi yang harus ditahan dan dikendalikan, energi ini bisa merusak kelangsungan hidup dari sistem.

Penghubung Sistem (Inteface System )

Jalinan atau penghubung (Interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Kegunaan penghubung yang lainnya adalah :

• Memungkinkan sumber-sumber daya dapat mengalir dari subsitem yang satu kesubsistem yang lainnya.

• Keluaran dari subsistem menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya melalui penghubung.

• Satu subsitem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya untuk membentuk satu kesatuan.

Masukan Sistem {Input System)

Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa Masukan Perawatan {Maintenance Input) dan Masukan Signal (Signal Input).

Masukan Perawatan {Maintenance Input)

Merupakan energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Contoh : Program Komputer

Masukan Signal (Signal Input)

(6)

Keluaran Sistem ( Output System )

Keluaran adalah hasilkan dari energi yang diolah dan klasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan berupa sisa pembuangan. Keluaran dapat menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya atau kepada sistem.

Contoh : Pada sistem komputer, sebagai keluaran yang berguna adalah Informasi yang dibutuhkan, kemudian sebagai keluaran yang tidak dibutuhkan adalah panas yang dihasilkan.

Pengolah Sistem ( Process System )

Suatu sistem dapat memiliki suatu bagian pengolah. Bagian pengolah ini yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

Sebagai contoh sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan barang-barang lainnya menjadi barang jadi.

Sasaran dan Tujuan Sistem ( Objective and Goal System )

(7)

C. KLASIFIKASI SISTEM

Sistem mempakan suatu bentuk yang saling terintegrasi antar komponen yang satu dengan komponen yang lainnya. Setiap sistem memiliki sasaran atau goal yang berbeda-beda.

Sistem juga diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang dan bentuk sistem tersebut. Adapun klasifikasi sistem tersebut yaitu :

Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

(8)

Sistem Fisik adalah Mempakan kumpulan elemen-elemen atau unsur-unsur yang saling berinteraksi satu sama lain secara fisik serta dapat diidentifikasikan secara nyata tujuan-tujuannya. Contoh sebagai berikut :

• Sistem transportasi, memiliki elemen : petugas, mesin, organisasi yang menjalankan transportasi.

• Sistem Komputer, memiliki elemen : peralatan yang berfungsi bersama-sama untuk menjalankan pengolahan data.

Sistem Alamiah dan Buatan Manusia

Sistem Alamiah merupakan sistem yang terjadi secara alamiah dan tidak diproses oleh manusia, dan terbentuk dari kejadian didalam alam. Sebagai contoh yaitu :

• Sistem Atmosfier • Sistem Tata Surya

• Sistem pertumuhan pada Pohon

Sistem Buatan Manusia merupakan sisem yang buat oleh manusia dan merupakan interaksi antara manusia dengan mesin. Sebagai contoh yaitu :

• Sistem Informasi Berbasis Komputer (Computer Base System Information) • Sistem Mobil

Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik

Sistem Deterministik merupakan sistem yang melakukan prosesnya dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh yaitu :

Sistem Komputer karena sistem komputer dapat diprediksi berdasarkan program-program yang dijalankan.

(9)

• Sistem penilaian ujian • Sistem pemasaran.

Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

Sistem terbuka merupakan sistem yang berinteraksi dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya dan sistem ini menerima masukan dari luar serta menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Sistem terbuka merupakan sistem yang mengalami pertukaran energi, mated atau informasi dengan lingkungannya. Sistem terbuka cenderung memiliki sifat adaptasi, dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga dapat meneruskan eksistensinya. Sebagai contoh yaitu :

• Sistem keorganisasian memiliki kemampuan adaptasi. ( Sistem dalam menghadapi persaingan dari pasar yang berubah. Perusahaan yang tidak dapat menyesuaikan diri akan tersingkir ).

Sistem terbukaharus memiliki pengendalian yang baik supaya bisa berjalan dengan baik.

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berinteraksi dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem tertutup ini melakukan pekerjaannya secara otomatis tanpa campur tangan dari pihak luar.

D. KOMPONEN SISTEM INFORMASI

Pada sistem mempunyai beberapa komponen yang berkenaan dengan sistem komputerisasi. Menurut Gordon B. Davis, beberapa komponen yang digunakan untuk melengkapi suatu sistem.

Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras bagi suatu Sistem Informasi terdiri atas:

(10)

penyimpan file dan sebagainya. 2. Peralatan penyiapan data. 3. Terminal masukan dan keluaran.

Perangkat Lunak (Software)

Perangkat Lunak (Software) dibagi menjadi 3(tiga) jenis utama, yaitu :

1. Sistem Perangkat Lunak Umum.

Seperti sistem pengoperasian dan sistem manajemen data yang memungkinkan untuk pengoperasian sistem komputer.

2. Aplikasi Perangkat Lunak Umum.

Seperti model analisis dan keputusan.

3. Aplikasi Perangkat Lunak yang terdiri atas program yang secara spesifik dibuat untuk tiap-tiap aplikasi.

Database

Database merupakan file yang berisikan tabel-tabel yang saling berinteraksi sehingga dapat diproses dan digunakan dengan cepat dan mudah.

Tabel Merupakan kumpulan data yang tersusun menurut aturan tertentu dan berhubungan dengan topik tertentu. Tabel diorganisasikan dalam dua bagian, bagian menurun atau kolom disebut dengan field dan bagian mendatar atau baris disebut dengan record.

(11)

Menurut Mc. Leod, database merupakan suatu kumpulan data yang saling terintegrasi, diatur dan disimpan menurut suatu cara yang memudahkan

pengambilan kembali.

Prosedur

Prosedur merupakan komponen fisik, kerena prosedur disediakan dalam bentuk fisik seperti buku panduan dan instruksi. Terdapat 3 (tiga) jenis prosedur yang dibutuhkan, yakni.

1. Instruksi untuk pemakai.

2. Instruksi untuk penyiapan masukan.

3. Instruksi pengoperasian untuk karyawan pusat komputer.

Personil

Personil dapat terdiri dari beberapa bagian:

a. Pimpinan Sistem Informasi ( EDP Manager / IT Manager )

Merupakan orang yang merencakan, mengoranisasikan, menyusun staff, mengarahkan dan mengendalikan didalam organisasinya.

b. Sistem Analis ( Analyst System )

Bekerja sama dengan pemakai mengembangkan sistem baru dan memperbaiki sistem yang ada sekarang ini. Analisis sistem adalah pakar dalam mengidentifikasi masalah dan menyiapkan dokumentasi tertulis mengenai cara komputer membantu pemecahan masalah.

c. Pemrogram ( Programmer )

Menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem untuk membuat kode instruksi-instruksi yang menyebabkan komputer mengubah data menjadi informasi yang diperlukan pemakai.

(12)

Menangani peralatan komputer berskala besar seperti komputer mainframe dan mini komputer. Operator memantau layar komputer, mengganti ukuran-ukuran kertas di printer, mengelola perpustakaan tape dan disk storage, serta melakukan tugas-tugas serupa lainnya.

e. Data Entry

User yang bertugas memasukan data kedalam database melalui software aplikasi yang disediakan

f. Teknisi Komputer

Bagian yang bertugas me-maintance peralatan komputer yang ada seperti PC, Printer dan lain-lain.

E. SISTEM ANALIS

Analisis sistem adalah pakar dalam mengidentifikasi masalah dan menyiapkan dokumentasi tertulis mengenai cara komputer membantu pemecahan masalah. Sistem Analis bekerja sama dengan pemakai (user) mengembangkan sistem baru dan memperbaiki sistem yang ada sekarang ini.

a. Fungsi Sistem Analis

Adapun fungsi dari Sistem Analis sebagai berikut :

• Mengidentifikasi Masalah Kebutuhan User

• Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai • Memilih alternatif metode pemecahan masalah

• Merencanakan dan menerapkan rancangan sistem.

b. Tugas Sistem Analis

Adapun Tugas dari Sistem Analis sebagai berikut :

(13)

• Menyusun Dan Menyajikan Rekomendasi • Merancang Dan Mengidentifikasi Sistem • Menganalisa Dan Menyusun Biaya • Mengawasi Kegiatan Penerapan Sistem

c. Pribadi Sistem Analis

Sistem Analis hams memiliki kreteria pribadi sebagai berikut

• Mampu Bekerja sama • Berkomunikasi dgn Baik • Bersikap Dewasa

• Sopan Santun

• Mempunyai Pendirian • Bersikap Tegas

• Bertindak secara Metodik • Akurat

(14)

BAB II

PENGERTIAN ANALISIS

DAN PERANCANGAN SISTEM

Analisis sistem didefinisikan bagaimana memahami dan menspesifikasi dengan detail apa yang harus dilakukan oleh sistem. Sementara sistem desain diartikan menjelaskan dengan detail bagaimana bagian-bagian dari sistem informasi diimplementasikan. Dengan demikian, analisis dan desain sistem informasi (ANSI) biasa didefinisikan sebagai : Proses organisasional kompleks dimana sistem informasi berbasis komputer diimplementasikan. Atau bisa diringkas sebagai berikut :

Analysis : mendefinisikan masalah.

From requirements to specification. Design : memecahkan masalah

From specification to implementation.

Ada pertanyaan kunci, mengapa urutan tahapan-tahapan dalam ANSI menjadi sangat penting. Ada beberapa alasan spesifik:

(15)

Kedua, metode ANSi merupakan metode yang cukup lama dipakai untuk membangun perangkat lunak konvensional. Dengan demikian, kesahihan langkah-langkah baku yang ada sudah teruji. Metode ini juga telah digunakan secara luas di berbagai industri (teknologi yang telah teruji).

Ketiga, ANSI menawarkan profesi baru sebagai seorang analis. Di bagian sebelumnya, telah kita bahas bahwa stakeholder yang bertanggung jawab pda pelaksanaan seluruh tahapan ANSI adalah seorang analis. Dengan perkembangan industri sisten informasi maka sistem analis merupakan bagian dari karir dalam dunia IT, menawarkan banyak kesenangan dan tantangan, serta gaji yang tidak rendah. Dan permintaan akan keahlian sistem analis dari tahun ke tahun juga semakin meningkat. Sistem analis adalah profesi yang menantang karena menggabungkan banyak keahlian seperti keahlian analisis, teknis, interpersonal, dan manajerial. Hal ini bias dilihat dari tanggung jawab seorang analis berdasarkan pendekatan ANSI, yang meliputi :

a. Bagaimana membangun sistem informasi

b. Bagaimana menganalisis kebutuhan dari sistem informasi

c. Bagaimana merancang sebuah sistem informasi berbasis computer d. Bagaimana memecahkan masalah dalam organisasi melalui sistem

informasi

A. METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM

Systems Development Life Cycle (SDLC) yang merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan usaha analisis dan desain. SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut :

1. Identifikasi dan seleksi proyek 2. Inisiasi dan perencanaan proyek 3. Analisis

4. Desain

(16)

b. Desain Fisikal 5. Implementasi 6. Pemeliharaan

1. IDENTIFIKASI DAN SELEKSI PROYEK

Merupakan langkah pertama dalam SDLC keseluruhan informasi yang dibutuhkan oleh sistem: identifikasi, analisis, prioritas, dan susun ulang. Dalam tahapan ini ada beberapa hal yang harus dilakukan, diantaranya :

a. Mengidentifikasi proyek-proyek yang potensial b. Melakukan klasifikasi dan merangking proyek c. Memilih proyek untuk dikembangkan

2. INISIASI DAN PERENCANAAN PROYEK

Pada tahap ini ditentukan secara detail rencana kerja yang harus dikerjakan, durasi yang diperlukan masing-masing tahap, sumber daya manusia, perangkat lunak, perangkat keras, maupun financial diestimasi. Biasanya hal-hal tadi dituangkan dalam jadwal pelaksanaan proyek.

3. TAHAPAN ANALISIS

Ada enam aktivitas utama dalam fase ini : a. Pengumpulan Informasi

b. Mendefinisikan sistem requirement(kebutuhan sistem) c. Memprioritaskan kebutuhan

d. Menyususn dan mengevaluasi alternatif e. Mengulas kebutuhan dengan pihak manajemen

4. TAHAPAN DESAIN

(17)

DESAIN LOGIS

Hasil dari tahapan ini adalah :

a. Deskripsi fungsional mengenai data dan proses yang ada dalam sistem baru b. Deskripsi yang detail dari spesifikasi sistem, meliputi :

 Input (data apa saja yang menjadi input)

 Output ( informasi apa saja yang menjadi output)

 Process (prosedur apa saja yang harus dieksekusi untuk mengubah input menjadi output).

DESAIN FISIK

Adapun output dari sistem ini adalah :

Deskripsi teknis, mengenai pilihan teknologi perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan

a. Deskripsi yang detail dari spesifikasi sistem meliputi: b. Modul-modul program

 File-file

 Sistem jaringan

 Sistem perangkat lunak

Pada tahapan desain, ada beberapa aktivitas utama yang dilakukan, yaitu : a. Merancang dan mengintegrasikan jaringan

b. Merancang arsitektur aplikasi c. Mendesain antar muka pengguna d. Mendesain sistem antar muka

(18)

5. IMPLEMENTASI

Pada tahapan kelima SDLC ini terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu : a. Testing (program, konfirmasi dng pengguna )

b. Instalasi

6. PEMELIHARAAN

Langkah terakhir dari SDLC dimana pada tahapan ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan.

KELEMAHAN DARI SDLC TRADISIONAL

Kelebihan sistem tradisional adalah langkah-langkah yang sekuensial memungkinkan pengembang system focus pada 1 langkah terlebih dahulu, baru setelah selesai berpindah ke langkah berikutnya. Untuk pemula langkah ini sangat bermanfaat. Tetapi ada beberapa kelemahan sebagai akibat dari langkah-langkah sekuensial ini, diantaranya :

1. Terlalu boros, baik dari segi biaya maupun waktu, saat terjadi perubahan ketika sistem sudah dikembangkan. Hal ini disebabkan perubahan pada satu tahap akan berakibat pada tahap berikutnya. Dengan demikian, SDLC harus dilaksanakan dengan asumsi setiap tahap tidak boleh salah.

(19)

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

฀ Suatu proses pengaplikasian teknologi informasi untuk suatu tujuan atau menyelesaikan suatu masalah.

฀ Memilah suatu masalah yang besar dan kompleks menjadi beberapa bagian kecil yang dapat diatur.

Beberapa Bentuk:

PENDEKATAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

Pendekatan Berorientasi Proses

฀ Fokus pada alur, penggunaan dan transformasi data dalam suatu sistem informasi

฀ Menggunakan representasi grafik seperte Data Flow Diagram dan Bagan ฀ Data mengalir dari sumber ke tujuan melalui beberapa tahapan

diantaranya

฀ Struktur data tidak dispesifikasikan

฀ Kerugian: Berkas Data bergantung pada bentuk aplikasi.

Pendekatan Berorientasi Data

(20)

aplikasi.

฀ Model data menggambarkan data dan hubungan bisnis antar data ฀ Aturan bisnis menggambarkan bagaimana organisasi

merepresentasikan dan memproses data,

METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM

Model Waterfall

(Air Terjun) Fase

Model Waterfall

1. Analisis Kebutuhan dan pendefinisiannya

2. Perancangan sistem dan Perangkat Lunak

3. Implementasi dan unit testing

4. Integrasi dan pengujian sistem

5. Pengoperasian dan perawatan

Proses kembali ke state sebelumnya untuk mengantisipasi perubahan

setelah proses menuju ke suatu state di bawahnya adalah sangat sulit.

Masalah pada Model Air Terjun:

฀ Partisi projek ke stages yang berbeda tidak fleksibel.

฀ Hali ini mengakibatkan sulitnya untuk merespon perubahan kebutuhan pengguna

(21)

ALTERNATIF SDLC

฀ Pengembangan secara Pararel ฀ Rapid Application Development (RAD) ฀ Pengembangan Bertahap

฀ Pengembangan secara Prototype ฀ Model Spiral

฀ Model Paket

RAPID APPLICATION DEVELOPMENT

CASE Tool

Join Application Development

Menggunakan Bahasa Pemrograman Generasi ke 4 / Visualisasi

Menggunakan Pembangkit Code (Code Generator)

Tiga Kategori RAD

฀ Pengembangan bertahap

o Deretan Versi ฀ Prototype

o System Prototyping ฀ Throw-Away Prototyping

(22)
(23)

Permasalahan dalam model pengembangan yang berevolusi:

฀ Kekurangan visibilitas proses

฀ Model sistem biasanya tidak terstruktur

฀ Membutuhkan kemampuan khusus (mis.: bahasa pemrograman untuk rapid prototyping).

Pemakaian model pengembangan yang berevolusi

฀ Untuk sistem interaktif yang kecil atau menengah

฀ Untuk salah satu bagian dari sistem yang besar (mis. User Interface) Untuk sistem yang digunakan tidak terlalu lama (short

lifetime).

MODEL PENGEMBANGAN INCREMENTAL

Pengembangan sistem berdasarkan model sistem yang dipecah

sehingga model pengembangannya secara increament/bertahap. Kebutuhan

pengguna diprioritaskan dan priritas tertinggi dimasukkan dalam awal increment

Setelah pengembangan suatu increment dimulai, kebutuhan dibekukan

dulu hingga increment berikutnya dimulai

Keuntungan

Nilai penggunan dapat ditentukan pada setiap increament sehingga

fungsionalitas sistem disediakan lebih awal, Increment awal berupa prototype

untuk membantu memahami kebutuhan pada increment berikutnya, Memiliki

risiko lebih rendah terhadap keseluruhan pengembagan sistem, Prioritas

(24)

MODEL PENGEMBANGAN SPIRAL

Proses direpresentasikan sebagai model spiral (bukan berupa barisan aktfitas

yang dapat ditrack mundur) Setiap loop dalam model spiral menyatakan fase

proses, idak terdapat fase tertentu seperti spesifikasi atau perancangan, tetapi

loop dalam spiral ditentukan pada apa yang dibutuhkan,

Sektor pada model Spiral

฀ Menentukan Tujuan

o Mengidentifikasikan spesifikasi tujuan setiap fase

฀ Menilai Resiko dan Pengurangannya

o Resiko dinial dan aktifitas ditempatkan untuk mengurangi resiko kunci

฀ Pengembangan dan validasi

o Suatu model pengembangan sistem dipilih dari model generic

(25)

Kriteria Pemilihan Metodologi yang Tepat

฀ Kebutuhan Pengguna yang Jelas

฀ Penggunaan Teknologi

฀ Kompleksitas

฀ Kehandalan

฀ Jadual

฀ Ketersediaan Waktu

Personal dalam Pengembangan Sistem

฀ Sistem Analis

฀ Bisnis Analis

฀ Infrastruktur Analis

฀ Analis Perubahan Manajemen

฀ Manajer Proyek

B. TEKNOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM

Tujuan penggunaan perangkat lunak untuk analisis memiliki beberapa tujuan : a. Meningkatkan produktivitas

b. Berkomunikasi lebih efektif dengan pengguna

c. Mengintegrasikan pekerjaan yang telah dilaksanakan dari awal pengembangan sampai akhir.

(26)

C. ANALISIS SISTEM

Tahapan analisis sebenarnya merupakan rangkaian kegiatan untuk menjawab beberapa pertanyaan kunci :

1. Apakah sistem informasi perlu dikembangkan ? 2. Apa alasan pengembangan tersebut ?

3. Sistem seperti apa yang akan dikembangkan ?

D. DEFINISI DESAIN SISTEM

Desain sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang saling melengkapi (dengan analisis sistem) yang merangkai kembali bagian-bagian komponen menjadi sistem yang lengkap-harapannya, sebuah sistem yang diperbaiki.

E. ANALISIS SISTEM INFORMASI

Tujuan utama dari analisis sistem informasi ada beberapa hal, yaitu :

1. Menetukan kelemahan dari proses-proses sistem pada sistem lama untuk bias menentukan kebutuhan dari sistem baru.

2. Menentukan tingkat kelayakan kebutuhan sistem baru tersebut ditinjau dari beberapa aspek, diantaranya ekonomi, teknik, operasional, dan hukum.

F. ARTI PENTING TAHAPAN ANALISIS

Tujuan dari analisis sistem adalah menghindari kondisi ini, dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :

a. Siapa yang menggunakan sistem ?

b. Sistem yang dikembangkan akan seperti apa ? c. Apa yang biasa dikerjakan sistem ?

d. Kapan sistem akan digunakan ? G. IDENTIFIKASI MASALAH

(27)

a. Apa masalah yang harus diselesaikan dengan sistem informasi ? b. Apa penyebab masalah tersebut ?

c. Siapa yang menjadi pengguna akhir sistem ? Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah ;

1. Mendefinisikan batasan dan sasaran

2. Mendefinisikan masalah yang dihadapi pemakai 3. Mengidentifikasi penyebab masalah dan titik keputusan 4. Mengidentifikasi pengguna akhir

5. Memilih prioritas penanganan masalah

6. Memperkirakan biaya dan manfaat secara kasar 7. Membuat laporan hasil pendefinisian masalah

H. SASARAN DAN BATASAN SISTEM INFORMASI

Sasaran sistem informasi adalah peningkatan kinerja, peningkatan efektifitas informasi, penurunan biaya, peningkatan keamanan aplikasi, peningkatan efisiensi, dan peningkatan pelayan pada pelanggan.

I. MASALAH DALAM SISTEM INFORMASI

Masalah dalam sistem informasi adalah kondisi atau situsi yang menyimpang dari sasaran sistem informasi, bahkan menyimpang dari sasaran organisasi atau perusahaan, misalnya kinerja mengalami penurunan, informasi tidak efektif, atau sistem informasi tidak aman. Biasanya masalah dinyatakan dalam pertanyaan ini, misalnya :

a. Apakah sistem informasi ini dapat meningkatkan kinerja ? b. Apakah sistem informasi dapat menurunkan biaya ? c. Apakah sistem informasi dapat meningkatkan keamanan ? d. Apakah sistem informasi bisa menurunkan pemborosan ? e. Apakah sistem informasi bisa meningkatkan penjualan ? f. Apakah sistem informasi bisa meningkatkan pelayanan ?

(28)

Tahapan desain adalah tahapan dimana spesifikasi proyek secara lengkap dibuat. Thapan desain menjawab pertanyaan : Bagaimana wujud dari sistem yang akan dibuat?” Pada tahapan desain ada beberapa dokumen yang akan dibuat, meliputi :

a. Process Modelling (Pemodelan Proses) b. Data Modelling (Pemodelan Data) c. Interface Design (Desain antar muka)

(29)

BAB III

PEMODELAN PROSES (PROCESS MODELLING)

Setelah tahapan analisis selesai, maka usulan kebutuhan sistem harus diterjemahkan menjadi sistem informasi berbasis komputer. Pemodelan yang dilakukan biasanya mencakup dua hal, yaitu pemodelan proses dan pemodelan data.

A. PROSES MODEL

Pemodelan proses adalah cara formal untuk menggambarkan bagaimana sistem beroperasi. Cara yang popular adalah dengan menggunakan data flow diagram (DFD).

DATA FLOW DIAGRAM

Ada 4 elemen yang menyusun suatu DFD, yaitu : 1. Proses

2. Data Flow 3. Data Store 4. External entity

DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.

(30)

DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. Kelebihan utama pendekatan aliran data, yaitu :

1. Kebebasan dari menjalankan implementasi teknis sistem.

2. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain dalam sistem dan subsistem.

3. Mengkomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan pengguna melalui diagram aliran data.

4. Menganalisis sistem yang diajukan untuk menentukan apakah data-data dan proses yang diperlukan sudah ditetapkan.

Disamping itu terdapat kelebihan tambahan, yaitu :

1. Dapat digunakan sebagai latihan yang bermanfaat bagi penganalisis, sehingga bisa memahami dengan lebih baik keterkaitan satu sama lain dalam sistem dan subsistem.

2. Membedakan sistem dari lingkungannya dengan menempatkan batas-batasnya.

3. Dapat digunakan sebagai suatu perangkat untuk berinteraksi dengan pengguna.

4. Memungkinkan penganalisis menggambarkan setiap komponen yang digunakan dalam diagram.

(31)

Dalam DFD levelled akan terjadi penurunan level dimana dalam penurunan level yang lebih rendah harus mampu merepresentasikan proses tersebut ke dalam spesifikasi proses yang jelas. Jadi dalam DFD levelled bisa dimulai dari DFD level 0 kemudian turun ke DFD level 1 dan seterusnya. Setiap penurunan hanya dilakukan bila perlu. Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level x harus berhubungan dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level x+1 yang mendefinisikan proses pada level x tersebut. Proses yang tidak dapat diturunkan/dirinci lagi dikatakan primitif secara fungsional dan disebut sebagai proses primitif.

Dalam penggambaran DFD, ada beberapa peraturan yang harus diperhatikan sehingga dalam penggambarannya tidak terjadi kesalahan, aturan tersebut yaitu :

1. Antar entitas tidak diijinkan terjadi hubungan atau relasi.

2. Tidak boleh ada aliran data antara entitas eksternal dengan data store. 3. Untuk alasan kerapian (menghindari aliran data yang bersilangan),

entitas eksternal atau data store boleh digambar beberapa kali dengan tanda khusus, misalnya diberi nomor

4. Satu aliran data boleh mengalirkan beberapa paket data. 5. Bentuk anak panah aliran data boleh bervariasi

6. Semua objek harus mempunyai nama.

7. Aliran data selalu diawali atau diakhir dengan proses. 8. Semua aliran data harus mempunyai tanda arah.

9. Jumlah proses tidak lebih dari sembilan proses dalam sistem, jika melebihi aka sebaiknya dikelompokkan beberapa proses yang bekerja bersama-sama idalam suatu subsistem.

Ada beberapa petunjuk yang dapat digunakan dalam pembuatan DFD, yaitu sebagai berikut :

1. Penamaan yang jelas

(32)

• Nama aliran data dalam kata benda karena menunjukkan seseorang, tempat atau sesuatu.

• Proses diberi nama menggunakan format kata kerja - kata sifat - kata benda untuk proses-proses yang rinci.

• Penyimpanan data diberi nama dengan suatu kata benda.

2. Memberi nomor pada proses

• Nomor yang diberikan pada proses tidak harus menjadi nomor urut. • Penomoran dimaksudkan sebagai identifikasiproses dan

memudahkan

penurunan (level yang lebih rendah) ke proses berikutnya.

• Untuk proses primitif selain diberi nomor juga diberi tanda khusus (biasanya anda *) untuk menyatakan bahwa proses tersebut tidak dirinci lagi

3. Penggambaran kembali

• Ukuran dan bentuk lingkaran tetap sama

• Panah yang melengkung dan lurus tidak jadi masalah.

(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)

B. PEMODELAN DATA (DATA MODELLING)

DATA MODEL

(39)

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD)

ERD adalah gambar atau diagram yang menunjukkan informasi dibuat, disimpan, dan digunakan dalam sistem sistem. Entitas biasanya menggambarkan jenis informasi yang sama.

ELEMEN-ELEMEN ERD Entitas

Entitasbisa berupa orang, kejadian, atau benda dimana data akan dikumpulkan. Atribut

a. Informasi yang diambil tentang sebuah entitas

b. Hanya yang digunakan organisasi yang dimasukkan dalam model c. Nama atribut harus merupakan kata benda

d. Kadang nama entitas diletakkan di depan nama atribut untuk ketelitian

Relationships

a. Hubungan antar entitas

b. Entitas pertama dalam relationship disebut entitas induk, entitas kedua disebut entitas anak

(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)

NORMALISASI

Normalisasi adalah teknik yang digunakan untuk memvalidasi model data.

 Normalisasi merupakan teknik analisis data yang mengorganisasikan atribut-atribut data dengan cara mengelompokkan sehingga terbentuk entitas yang non-redundant, stabil, dan fleksible

 Normalisasi dilakukan sebagai uji coba pada suatu relasi secara berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi itu sudah baik, yaitu dapat dilakukan proses insert,update,delete, dan modifikasi pada satu atau beberapa atribut tanpa mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut.

Pada proses normalisasi terhadap tabel pada database dapat dilakukan dengan tiga tahap normalisasi antara lain :

1. Bentuk Normal ke Satu(1NF) a. Syarat :

b. Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda. c. Telah ditentukannya primary key untuk tabel atau relasi. d. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.

e. Tiap atribut yang dapat memiiki banyak nilai sebenarnya menggambarkan entitas atau relasi yang terpisah.

(47)

b. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke satu.

c. Atribut bukan kunci(non-key attribute) haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya pada primary key

3. Bentuk Normal ke Tiga(3NF) a. Syarat :

b. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke dua.

c. Atribut bukan kunci(non-key attribute) tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya. Seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi itu saja.

Contoh Normalisasi pada beberapa tingkatan.

Diberikan tabel Mahasiswa di bawah ini, akan dilakukan normalisasi sampai bentuk normal ke tiga

Perhatikanbahwa tabel di atas sudah dalam bentuk normal ke Satu(1NF).

Belum memenuhi kriteria 3NF, Karena atribut non-key Nilai dan Bobot masih memiliki ketergantu-ngan fungsional.

(48)

Bentuk Normal 3 NF3

(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)

BAB IV

HIERARCHY INPUT OUTPUT CHART (HIPO

)

A. HIERARCHY INPUT OUTPUT CHART (HIPO)

HIPO dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan beberapa pengguna untuk kepentingan berbeda-beda, antara lain :

a. Seorang manajer dapat menggunakan dokumentasi HIPO untuk memperoleh gambaran umum sistem

b. Seorang programmer menggunakan HIPO untuk menentukan fungsi-fungsi dalam program yang dibuatnya.

c. Programmer juga dapat menggunakan HIPO untuk mencari fungsi-fungsi yang dimodifikasi dengan cepat.

Teknik ini mempunyai beberapa tujuan utama.

Pertama dapat dibuat sebuah struktur yang menggambarkan hubungan antar fungsi dalam program secara hierarkis. Perhatikan gambar berikut .

(55)

kedua adalah untuk menentukan fungsi-fungsi apa saja yang harus ada dalam sistem yang dikembangkan. Dari gambar diatas terlihat jelas fungsi apa saja yang harus dibuat.

Sasaran ketigaadalah untuk mendapatkan gambaran input dari fungsi dan output apa saja yang dihasilkan.

Sebagai contoh, perhatikan model fungsi no 3. Diagram HIPO yang bisa dibuat adalah sebagai berikut :

B, JENIS DIAGRAM HIPO

Paket hipo terdiri dari 3 diagram yaitu Diagram Daftar isi Visual ( DIV ), Diagram Ringkas dan Diagram Rinci

 Daftar isi Visual (DIV)

Diagram ini memuat semua modul; yang nantinya akan dijelaskan pada diagram ringkas dan rinci

 Diagram Ringkas

Daigram ini menerangkan input, proses dan output dari sistem  Diagram Rinci

(56)

C. DESAIN ANTAR MUKA

Tujuan dari antra muka pengguna adalah untuk memungkinkan pengguna menjalankan setiap tugas dalam kebutuhan pengguna (user requirement). Jadi dalam membangun sebuah antarmuka pengguna harus berdasar pada kebutuhan pengguna.

Dalam mengembangkan antarmuka pengguna perlu diingat beberapa prinsip antarmuka pengguna antara lain, yaitu :

a. Antarmuka yang baik tidak mengharuskan pengguna untuk mengingat tampilan antarmuka pengguna.

b. Antarmuka pengguna menampilkan apa yang dimengerti oleh pengguna atau visualisasi keadaan dari sistem sekarang.

(57)

a. Menampilkan terlalu banyak informasi dan terlalu banyak pilihan b. Menampilkan terlalu sedikit informasi, terlalu sedikit pilihan, dan

tanpa konteks

(58)
(59)

BAB V

PERANCANGAN DENGAN METODOLOGI OBYEK

Apa itu OOP (object Oriented Programming)

OOP (Object Oriented Programming) atau Pemrograman Berorientasi Objek adalah suatu cara baru dalam berpikir serta berlogika dalam menghadapi masalah-masalah yang akan dicoba-diatasi dengan bantuan komputer.

Apa itu Object Oriented Development ?

Object Oriented Development adalah suatu cara pengembangan perangkat lunak dan sistem informasi berdasarkan abstraksi objek-objek yang ada di dunia nyata.

PEMODELAN OBJEK

Pemodelan objek sangat penting sebab ia menggambarkan secara abstraktif tentang fakta-fakta yang ada pada dunia nyata sehingga mudah diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (atau sistem informasi). Pemodelan objek juga merupakan sarana komunikasi antar anggota pengembang yang sangat efektif. Sehingga itu, pemodelan objek juga merupakan sarana komunikasi antara pengembang dengan calon pengguna untuk menangkap keinginan/kebutuhan serta harapan calon penguna (user’s needs and expectation).

A. OBJEK DAN KELAS 1. Objek

(60)

2. Kelas

Kelas didefinisikan sebagai kumpulan/himpunan objek dengan atribut/property yang mirip, perilaku (operasi) yang mirip, serta hubungan dengan objek yang lain dengan cara yang mirip.

Kelas Obyek

1.Atribut

Atribut adalah data yang dimiliki suatu objek dalam kelas

Kelas dengan Atribut

PERANCANGAN SISTEM DENGAN OBYEK

Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasikan sistem ke dalam subsistem-subsistem, serta alokasi subsistem-subsistem ke komponen-komponen perangkat keras, perangkat lunak, serta prosedur-prosedur.

A. TOPOLOGI SISTEM

1. Topologi Fisik

a. Linear Bus. Pada topologi ini, satu kabel utama menghubungkan tiap simpul ke saluran tunggal computer. Masing-masing simpul dihubungkan ke dua simpul lainnya, kecuali simpul yang terletak di ujung. Sistem operasi jaringan

(61)

mencatat alamat elektronik yang unik untuk setiap simpul serta mengelola aliran informasi berdasarkan skema pengalamatan ini.

b. Topologi Ring. Topologi ini mirip dengan topologi linear bus, kecuali simpul terhubung dalam satu lingkaran dengan menggunakan segmen kabel. Dalam topologi ini, tiap simpul secara fisik terhubung hanya ke dua simpul lain. Masing-masing simpul mengirim informasi ke simpul berikutnya hingga tiba disasaran. Kinerja pada sistem ini dapat lebih cepat sebab tiap bagian dari sistem pengkabelan hanya menangani aliran informasi antara dua mesin. Jenis ini dapat dijumpai pada jaringan peer-to-peer dimana tiap mesin dapat menangani penyebaran maupun pemrosesan informasi.

c. Star. Tiap simpul terhubung ke file server tunggal terpusat dengan menggunakan segmen kabel sendiri. Topologi ini memiliki keunggulan dalam minimalnya lintas data (hanya dari simpul ke server) sehingga dapat dicapai kinerja yang optimal. Tetapi karena hanya ada satu server yang harus mengkoordinir seluruh komunikasi data maka topologi ini memerlukan server yang kuat (dan tentu saja mahal).

d. Daisy-Chain. Topologi ini seperti peralihan antara linear bus dan ring yaitu tiap simpul terhubung langsung ke dua simpul lain melalui segmen kabel, tetapi segmen tidak membentuk lingkaran utuh. Sistem operasi jaringan mengirim informasi menyusuri rantai ke atas atau ke bawah hingga mencapai sasaran. Topologi ini jarang digunakan sebab tidak begitu handal.

2. Topologi Logika

Topologi logika adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan skema yang digunakan sistem operasi jaringan (NOS - Network Operating System) untuk mengelola aliran informasi diantara simpul. Skema komunikasi sistem operasi mempengaruhi cara pengguna komputer dalam membayangkan komunikasi antar komputer.

(62)

yang unik dan alamat diakses secara sekuensial (urut). Informasi dikirim menyusuri daftar diatas dan dibawah hingga dijumpai alamat sasaran yang tepat.

b. Token Ring. Skema ini dapat dijumpai pada topologi linear bus dan ring. Tiap simpul memiliki alamat yang unik dan alamat diakses dalam pola melingkar. Disini tidak diperlukan korespondensi antara alamat logika dan lokasi fisik komputer relative satu dengan yang lainnya.

3. Memilih Topologi Jaringan

Pemilihan topologi jaringan akan ditentukan dengan parameter-parameter dibawah ini :

Arsitektur kompilasi adalah cara bagaimana sebuah aplikasi lengkap dieksekusi. Pada aplikasi yang menyangkut basis data, arsitektur kompilasi juga mengandung arti dimana basis data serta aplikasi pengaksesan diletakkan. Ada beberapa arsitektur kompilasi sepanjang sejarah pengolahan data terkomputerisasi. Arsitektur-arsitektur kompilasi itu adalah :

1. Arsitektur Tersentralisasi

(63)

pada gilirannya mengurangi kinerja sistem. Pemrosesan berjalan dengan lambat karena padatnya jaringan. Selain itu, penambahan mainframe kurang cocok sebab harganya sangat mahal.

2. Arsitektur File-Server

Pada tahun 1980-an, kekuatan pemrosesan PC bertumbuh dengan signifikan sehingga terminal tidak digunakan sehingga terminal bodoh (dumb terminal) lagi melainkan ia bisa melakukan pemrosesan tersendiri dan yang diletakkan pada server hanyalah basis datanya saja sehingga terminal-terminal dinamakan workstation

3. Arsitektur Client-Server

Arsitektur client-server adalah suatu cara untuk meningkatkan kinerja konfigurasi file-server yang menurun karena factor skalabilitas (penambahan workstation dalam jumlah yang signifikan). Pada arsitektur ini, 2 aplikasi yang terpisah, beroperasi secara mandiri dan bekerja-sama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Suatu aplikasi yang cocok dengan arsitektur ini adalah DBMS (Database Management System) berbasis SQL (Structured Query Language).

C. SISTEM OPERASI JARINGAN

Sistem operasi jaringan (NOS –Network Operating System) mengerjakan segala sesuatu yang dikerjakan oleh sistem operasi client, namun lebih jauh lagi, sistem operasi jaringan bertanggung-jawab atas :

 Mengarahkan lalu-lintas data pada jaringan

 Memungkinkan dan mencegah akses ke data berdasarkan persyaratan keamanan

 Mencegah akses pada data yang sedang digunakan

 Mengelola aliran data diantara berbagai workstation yang berbeda dan seringkali tidak memiliki kompatibilitas satu sama lain

 Mengelola permintaan layanan printer

 Mengelola komunikasi dan pesan antarpengguna jaringan

(64)

DBMS (Database Management System)

Secara umum di pasaran, dikenal jenis perangkat lunak DBMS (Database Management System) yaitu yang bersifat jaringan (Network), hierarki, OODBMS (Object Oriented Database Management System – DBMS berorientasi objek) serta relational (RDBMS/Relational Database Management System). Saat ini, di kalangan para pengembang sistem informasi dan perangkat lunak, tipe DBMS yang terakhirlah (RDBMS) yang popular sebagai implementasi basis data bagi basis data.

Alasan pemilihan RDBMS oleh para pengembang adalah, a.l. : kemudahan operasional (dengan bahasa basis data non-prosedural seperti SQL/Structured Query Language kita dengan mudah dapat menyaring data-data yang memenuhi kriteria tertentu), sesuai dengan banyak ‘tool’ perancangan seperti ERD (Entity Relationship Diagram) serta normalisasi, efisiensi dalam menggunakan ruang penyimpanan, serta dukungan banyak perangkat lunak pemrograman – baik yang berorientasi objek (OOP) maupun yang bersifat procedural.

D. PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK IMPLEMENTASI

A. Sistem yang dikendalikan Prosedur

Pada sistem yang mengikuti prosedur tertentu, kendali diletakkan dalam kode program. Prosedur menerbitkan permintaan untuk masukan eksternal dan menunggu; ketika masukan datang, kendali mengembalikannya pada prosedur yang memanggilnya. Lokasi dari penghitung (counter) program, antrian pemanggilan prosedur, serta peubah (variable) lokal mendefinisikan keadaan (‘state’) suatu sistem.

B. Sistem yang Dikendalikan Event

(65)

tertentu dilampirkan pada event Form_OnClick() (event yang terjadi saat pengguna aplikasi menekan dan melepaskannya-kembali dengan cepat tombol mouse kiri pada suatu form) pada Visual BASIC, C++ Builder, atau Borland Delphi.

E. PEMILIHAN BAHASA PEMROGRAMAN

Pemilihan bahasa pemrograman ditentukan oleh pertanyaan-pertanyaan berikut : 1. Apakah kita perlu meningkatkan kinerja perangkat lunak karena

spesifikasi perangkat kerasnya tidak cukup baik ? 2. Apakah aplikasi kita perlu mengakses basis data ?

3. Apakah penguna kelak adalah orang-orang yang mahir tentang penggunaan program aplikasi ?

4. Apakah kita akan mengadopsi konsep GUI (Graphical User Interface) ? 5. apakah kita memerlukan bahasa yang procedural ?

6. apakah kita punya lebih dari satu CPU untuk menyelesaikan permasalahan sehingga kita perlu lakukan deploymentkomponen-komponen ?

F. TAHAP IMPLEMENTASI

Secara umum tahapan implementasi terdiri atas : a. Pengujian sistem

b. Konversi sistem c. Pemeliharaan sistem

(66)

BAB V

PENGUJIAN, IMPLEMENTASI, DAN

PEMELIHARAAN SISTEM

A. FILOSOFI PENGUJIAN

Pengujian sistem merupakan proses mengeksekusi sistem perangkat lunak untuk menentukan apakah sistem perangkat lunak tersebut cocok dengan spesifikasi sistem dan berjalan sesuai dengan lingkungan yang diinginkan. Pengujian sistem sering diasosiasikan dengan pencarian bug, ketidaksempurnaan program, kesalahan pada baris program yang menyebabkan kegagalan eksekusi sistem perangkat lunak.

Ada 2 metode untuk melakukan unit testing, yaitu : 1. Black Box Testing

Terfokus pada apakah unit program memenuhi kebutuhan (requirement) yang disebutkan dalam spesifikasi. Pada black box testing, cara pengujian hanya dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul, kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses sistem yang diinginkan. Jika ada unit yang tidak sesuai outputnya, maka untuk menyelesaikannya, diteruskan pada pengujian yang kedua, yaitu white box testing.

2. White Box Testing

(67)

Pentingnya pengujian perangkat lunak dan implikasinya yang mengacu pada kualitas perangkat lunak tidak dapat terlalu ditekan karena melibatkan sederetan aktivitas produksi di mana peluang terjadinya kesalahan manusia sangat besar dan arena ketidakmampuan manusia untuk melakukan dan berkomunikasi dengan sempurna maka pengembangan perangkat lunak diiringi dengan aktivitas jaminan kualitas.

Meningkatnya visibilitas (kemampuan) perangkat lunak sebagai suatu elemen sistem dan “biaya” yang muncul akibat kegagalan perangkat lunak, memotivasi dilakukannya perencanaan yang baik melalui pengujian yang teliti. Pada dasarnya, pengujian merupakan satu langkah dalam proses rekayasa perangkat lunak yang dapat dianggap sebagai hal yang merusak daripada membangun.

Sejumlah aturan yang berfungsi sebagai sasaran pengujian pada perangkat lunak adalah:

1. Pengujian adalah proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan kesalahan

2. Test case yang baik adalah test case yang memiliki probabilitas tinggi untuk menemukan kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya 3. Pengujian yang sukses adalah pengujian yang mengungkap semua

kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya

Sasaran itu berlawanan dengan pandangan yang biasanya dipegang yang menyatakan bahwa pengujian yang berhasil adalah pengujian yang tidak ada kesalahan yang ditemukan. Data yang dikumpulkan pada saat pengujian dilakukan memberikan indikasi yang baik mengenai reliabilitas perangkat lunak dan beberapa menunjukkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan, tetapi ada satu hal yang tidak dapat dilakukan oleh pengujian, yaitu pengujian tidak dapat memperlihatkan tidak adanya cacat, pengujian hanya dapat memperlihatkan

bahwa ada kesalahan perangkat lunak.

(68)

semua pengujian harus dapat ditelusuri sampai ke persyaratan pelanggan, maksudnya mengungkap kesalahan dari cacat yang menyebabkan program gagal.

Pengujian harus direncanakan lama sebelum pengujian itu mulai, maksudnya semua pengujian dapat direncanakan dan dirancang sebelum semua kode dijalankan.

Prinsip Pareto berlaku untuk pengujian perangkat lunak, maksudnya dari 80% kesalahan yang ditemukan selama pengujian dapat ditelusuri sampai 20% dari semua modul program.

Pengujian harus mulai “dari yang kecil” dan berkembang ke pengujian “yang besar”, Selagi pengujian berlangsung maju, pengujian mengubah focus dalam usaha menemukan kesalahan pada cluster modul yang terintegrasi dan akhirnya pada sistem.

Pengujian yang mendalam tidak mungkin karena tidak mungkin mengeksekusi setiap kombinasi jalur skema pengujian dikarenakan jumlah jalur permutasi untuk program menengah pun sangat besar.  Untuk menjadi paling efektif, pengujian harus dilakukan oleh pihak

ketiga yang independent

Dalam lingkungan yang ideal, perekayasa perangkat lunak mendesain suatu program computer, sebuah sistem atau produk dengan testabilitas dalam pikirannya. Hal ini memungkinkan individu yang berurusan dengan pengujian mendesain test case yang efektif secara lebih mudah. Testabilitas adalah seberapa mudah sebuah program computer dapat diuji. Karena sangat sulit, perlu diketahui apa yang dapat dilakukan untuk membuatnya menjadi lebih mudah. Procedural dan menggunakannya sebagai pedoman untuk menetapkan basis set dari jalur eksekusi.

(69)

B. FOKUS PENGUJIAN

Pengujian white-box berfokus pada struktur control program. Test case dilakukan untuk memastikan bahwa semua statemen pada program telah dieksekusi paling tidak satu kali selama pengujian dan bahwa semua kondisi logis telah diuji. Pengujian basic path, tehnik pengujian white-box, menggunakan grafik (matriks grafiks) untuk melakukan serangkaian pengujian yang independent secara linear yang akan memastikan cakupan.

Pengujian aliran data dan kondisi lebih lanjut menggunakan logika program dan pengujian loop menyempurnakan tehnik white-box yang lain dengan memberikan sebuah prosedur untuk menguji loop dari tingkat kompleksitas yang bervariasi. Pengujian black-box didesain untuk mengungkap kesalahan pada persyaratan fungsional tanpa mengabaikan kerja internal dari suatu program.

Tehnik pengujian black-box berfokus pada domain informasi dari perangkat lunak, dengan melakukan test case dengan menpartisi domain input dari suatu program dengan cara yang memberikan cakupan pengujian yang mendalam.

Metode pengujian graph-based mengeksplorasi hubungan antara dan tingkah laku objek-objek program. Partisi ekivalensi membagi domain input ke dalam kelas data yang mungkin untuk melakukan fungsi perangkat lunak tertentu. Analisis nilai batas memeriksaa kemampuan program untuk menangani data pada batas yang dapat diterima.

Metode pengujian yang terspesialisasi meliputi sejumlah luas kemampuan perangkat lunak dan area aplikasi. GUI, arsitektur client/ server, dokumentasi dan fasilitas help dan sistem real time masing-masing membutuhkan pedoman dan tehnik khusus untuk pengujian perangkat lunak.

(70)

baik, penarikan keputusan terjadi pada tingkat hirarki yang lebih tinggi sehingga terjadi lebih dulu.

Strategi top-down kelihatannya tidak sangat rumit, tetapi di dalam praktenya banyak menimbulkan masalah logistic. Biasanya masalah ini terjadi jika dibutuhkan pemrosesan di dalam hirarki pada tingkat rendah untuk menguji secara memadai tingkat yang lebih tinggi.

Pengujian Integrasi Bottom-up memulai konstruksi dan pengujian dengan modul atomic (modul pada tingkat paling rendah pada struktur program). Karena modul diintegrasikan dari bawah ke atas, maka pemrosesan yang diperlukan untuk modul subordinate ke suatu tuingkat yang diberikan akan selalu tersedia dan kebutuhan akan stub dapat dieliminasi. Strategi integrasi bottom-up dapat diimplementasi dengan langkah-langkah:

1. Modul tingkat rendah digabung ke dalam cluster (build) yang melakukan subfungsi perangkat lunak spesifik.

2. Driver (program control untuk pengujian) ditulis untuk mengkoordinasi input dan output test case

3. Cluster diuji

4.

Driver diganti dan cluster digabungkan dengan menggerakkannya ke atas

(71)

B. IMPLEMENTASI SISTEM

Tahapan implementasi sistem dapat terdiri dari langkah-langkah berikut :  Menerapkan rencana implementasi

 Melakukan kegiatan implementasi  Tindak lanjut implementasi

1. Kegiatan implementasi

Kegiatan yang dilakukan dalam tahapan implementasi adalah :  Pemilihan dan pelatihan personel

 Pemilihan tempat dan instalasi perangkat lunak dan perangkat keras  Pemrograman dan pengujian program

 Pengujian sistem  Konversi sistem

2. Pemiliharaan Dan Pelatihan Personel Pelatihan karyawan :

Ada beberapa pendekatan pelatihan, yaitu :  Ceramah/seminar

 Pelatihan procedural  Pelatihan tutorial

(72)

C. PENERAPAN dan PEMELIHARAAN SIM

Langkah-langkah Penerapan

Setelah desain Sistem selesai dibuat, ada empat metode dasar yang dapat digunakan untuk penerapan MIS tersebut. Ini meliputi :

1. Pasang sebuah sistem dalam suatu organisasi yang baru dibentuk

Hentikan pemakaian sistem lama, dan pasang sistem baru. Ini menimbulkan kesenjangan waktu (time gap), di mana tidak ada satu sistem pun yang dioperasikan. Hal ini praktis hanta untuk sebuah perusahaan kecil atau untuk sistem yang kecil, dimana pemasangannya hanya membutuhkan satu atau dua hari saja. Kecuali kalau pemasangan sistem yang lebih besar dilakukan selama pabrik ditutup karena libur, atau pada periode tidak ada kegiatan apa pun di pabrik tersebut

Alihkan atau pindahkan operasinya secara bertahap. Cara ini juga merujuk kepada “tahapan masuk” (phasing in) dari sistem baru yang bersangkutan. Bagian yang kecil atau subsistem dan sistem baru digantikan terhadap sistem lama. Jika cara ini mungkin dilaksanakan, perlu rasanya sistem baru itu dinilai secara seksama

Jalankan sistem baru dan sistem lama secara paralel dan lakukan pengalihan secara bertahap. Sistem baru dipasang dan dijalankan secara pararel dengan sistem lama yang ada, sampai seluruh fungsinya telah berjalan dengan baik, kemudian sistem lama dihentikan. Keuntungan utama dari cara ini adalah kesempatan untuk melakukan koreksi (debugging) yang diperlukan sambil berjalan, sehingga sistem ini dapat diandalkan untuk sistem informasi utama dari perusahaan.

2. Buat rencana penerapannya

(73)

kegiatan penerapan ini harus dilaksanakan secara paralel, untuk mengurangi waktu penerapan.

a. Identifikasi tugas-tugas penerapan

Tugas-tugas utama dalam penerapan ini, patokannya, pada umumnya terdiri dari :  Merencanakan kegiatan penerapan

 Mencari tempat yang sesuai, dan membuat tata-letak (layout) untuk peralatan dan kantor-kantor

 Menyusun organisasi personalia untuk penerapan ini

 Menyiapkan prosedur-prosedur untuk pemasangan atau instalisasi, dan untuk diuji-coba

 Menyiapkan program latihan kerja untuk pegawai yang akan menjalankan tugas operasinya.

 Menyiapkan perangkat lunak yang diperlukan  Membeli perangkat keras yang diperlukan  Menyusun arsip-arsipnya (files)

 Membuat formulir-formulir yang diperlukan  Menguji-coba keseluruhan sistem

 Menyelesaikan peralihan dari sistem lama ke sistem baru  Mendokumentasikan sistemnya

 Menyediakan pemeliharaan sistemnya (untuk menyempurnakan/ memperbaiki kekurangan atau kemacetan, dan untuk meningkatkan dayagunanya = debugging and improving)

b. Susun hubungan antara tugas-tugas

Untuk proyek yang kecil, urutan tugas yang harus dilaksanakan dapat dicantumkan dalam bentuk instruksi tertulis yang sederhana. Meskipun demikian, dalam proyek yang kecil sekalipun

c. Buatkan jadwalnya

(74)

jaringan kerja. Jalur kritisnya ( waktu yang terpanjang yang diperlukan untuk seluruh jaringan kerja )dapat dihitung dari sini.

d. Susun sistem laporan dan pengendalian

Laporan dan pengendalian dari pekerjaan dalam pelaksanaan ini dapat diperoleh dengan mewngadakan rapat mingguan yang dihadiri oleh semua petugas kunci yang terlibat, atau dengan laporan kemajuan kerja tertulis dan singkat. Tujuan dari system pengendalian adalah untuk mengurangi kekacauan tersebut sampai seminimal mungkin dan berbagai akibatnya dalam bentuk penundaan waktu serta tambahan biaya.

Jenis-jenis pemeliharaan perangkat lunak meliputi :

 Korektif, yaitu pemeliharaan yang dilakukan apabila terjadi kesalahan atau kerusakan

 Adaptif atau produktif, yaitu pemeliharaan yang dilakukan secara terus-menerus melalui proses monitoring

 Penyempurnaan, yaitu pemeliharaan sebagai hasil dari penemuan perawatan adaptif.

Gambar

Tabel Karyawan
Tabel Karyawan

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Andri Kristanto (2008:61) DFD adalah, “ Suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar

DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data

“Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari

Menurut Kristanto (2008:61), DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem,

DFD merupakan suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, porses

Atau DFD bisa juga dikatakan sebagai suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem,

lain.Menurut (Kristanto : 2003), Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana

DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data