• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN PERANAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERANAN PERANAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN-PERANAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN

DALAM PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN INDIVIDU

PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menemukan berbagai fenomena yang terjadi di dalam masyarakat. Fenomena tersebut muncul akibat dari berbagai kemampuan akal dan jiwa manusia yang semakin berkembang dalam hal mempertahankan kehidupannya. Oleh sebab itu dalam mempelajari hal tersebut tentunya dapat dikaji lebih teperinci dalam ilmu antopologi budaya, karena antropologi budaya kajiannya mempelajari tentang manusia dan perilakunya.

Dalam hal perilaku dan kejiwaan manusia ini bisa terjadi karena berbagai faktor. Misalnya kepribadian induvidu dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dimana indivudu tersebut berada. Lingkunga dalam hal ini dapat memiliki peranan penting dalam rangka membentuk kepribadian khususnya dalam lingkungan keluarga. Dalam hal ini orang tua dan family serta kerabat lainnya merupakan bagian yang utama dan penting dalam pembentukkan kepribadia seorang individu. Dikarenakan bahwa pengaruh keluarga dalam pembentukan kepribadian individu dalam beberapa masalah seperti masalah kaidah, budaya, norma, emosional dan fisik. Oleh karena itu mau tidak mau keluarga diharuskan untuk menyiapkan sarana yang wajar bagi pertumbuhan dan pembentukan kepribadian individu tersebut.

Perlu dikatahui bahwa keluarga merupakan bagian dari sebuah masyarakat, dan memiliki peranan yang sangat penting dalam mewujudkan kepribadian seorang individu. Pengaruh keluarga dalam pembentukan kepribadian individu sangat besar dalam berbagai macam segi. Jadi, keluargalah yang menyediakan segala potensi pertumbuhan dan pembentukan kepribadian individu. Perilaku-perilaku individu akan menjadikan penyempurna seperti mata rantai interaksi anggota keluarga dan pada saat yang sama interaksi itu akan membentuk kepribadiannya secara bertahap dan memberikan arah serta menguatkan perilaku individu tersebut pada kondisi-kondisi yang sama dalam kehidupan.

II. Rumusan Masalah

Dari latar belakang maslah di atas maka, saya dapat membuat suatu rumusan masalah sebagai berikut :

Bagaimana peranan keluarga dalam melakukan pembentukan kepribadian individu ?

III. Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peranan keluarga dalam pembentukan kepribadian seorang individu.

(2)

Makalah ini diharapkan agar bermanfaat bagi setiap pembaca khususnya dalam kajian antopologi budaya tentang peranan keluarga dalam pembentukan kepribadian individu, sehingga baik kaum awam maupun mahasiswa dapan memahami bagaimana peranan dirinya sebagai bagian dari keluarga untuk melakukan peranannya.

V. Metode Penulisan Analisa

Dalam melakukan penulisann makalah ini, menggunakan metode penulisan deskriptif kualitatif, yaitu uraian yang dilakukan terhadap analisan tidak menggunakan angka dan tidak mengadakan pengukuran, sehingga analaisa yang di tulis bersifat deskriptif.

PEMBAHASAN

Peranan Keluarga Dalam Melakukan Pembentukan Kepribadian Individu

Keluarga sebagai lingkungan pertama dan utama yang pertama-tama dapat berinteraksi langsung kepada individu, artinya disinilah dimulai suatu proses pengenalan akan diri dan pembentukkan kepribadian seorang individu. Lingkungan keluarga juga dapat dikatakan lingkungan yang paling utama, karena sebagian besar keberadaan kehidupan individu tersebut ada di dalam keluarga.

Dalam menjalankan fungsi keluarga pada pembentukan kepribadian tersebut di atas diharapkan agar secara maksimal dilakukan, sehingga keluarga harus memiliki kualitas diri yang memadai, sehingga individu akan berkembang sesuai dengan harapan. Maksudnya keluarga harus memahami hakikat dan peran mereka sebagai orang yang paling dekat dalam mengembangkan kepribadian individu tersebut, membekali diri dengan ilmu tentang pola pengarahan pada hal-hal yang baik dengan tepat. Misalnya keluarga orang tua dan anak, orang tuan dalam hal melakukan perannya terhadap anaknya harus baik dan benar sehingga anak yang diasuh tersebut dapa berkembang dengan baik.

Agar orang tua dapat menjalankan fungsinya tersebut secara maksimal, maka orang tua harus memiliki kualitas diri yang memadai, sehingga anak-anak akan berkembang sesuai dengan tujuan orang tua dalam mengasuh anak. Misalnya orang tua harus memahami tata cara dalam membesarkan anak, membekali diri dengan ilmu pola pengasuhan yang tepat, pengetahuan tentang pendidikan yang dijalani anak, dan ilmu tentang perkembangan anak, sehingga tidak salah dalam menerapkan suatu bentuk pola pendidikan terutama dalam pembentukan kepribadian anak yang sesuai denga tujuan pendidikan dalam rangka untuk mencerdasakan kehidupan anak dan mengembangkan anak seutuhnya, yaitu anak harus beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta dpat bertanggung jawab di mana anak tersebut berada.

(3)

a. Peran

Peran adalah suatu fungsi yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok dalam mencapai tujuan tertentu sesuai dengan tujuan awal yang direncanakan atau rencana yang akan diharapkan dapat terjadi. Dalam hal pembentukan kepribadia individu berarti peran yang akan dijalankan oleh orang yang memberikan arahan, bimbingan kepada pribadi individu tersebut harus tau dan merencanakan dari awal sesuai kemampuan pengetahuannya untuk membentuk kepribadia individu.

b. Keluarga

Keluarga adalah semua orang yang memiliki hubungan darah hingga tingkat tertentu atau hubungan perkawinan dengan mereka yang terlibat dalamnya. Maksudnya mereka senantiasa memiliki kekerabatan yang sangat dekat. Sehingga dalam upaya untuk melakukan pembentukan kepribadian individu yang ada dalam lingkungan keluarga mereka sama-sama terlibat dan penting untuk pembinaan pribadi individu tersebut.

c. Kepribadian

Kepribadian adalah sesuatu yang dimiliki oleh individu berdasarkan akal dan jiwanya. Dimana hal tersebut kelihatan pada karakter dan cirri khas yang muncul ketikan individu tersebut bertindak berdasarkan akal dan jiwannya. Kepribadian yang dimiliki individu kelihatan baik dan benar serta tidak menyimpang dari norma yang berlaku bila individu tersebut kepribadiannya mendapat asupan pengetahuan yang baik dari keluarga dimana ia berada dan di asuh.

d. Individu

Individu adalah seorang manusia yang memiliki perbedaan karakter dan ciri khas dengan manusia lainnya. Individu ini merupaka bagian dari sebuah keluarga dimana ia berada. Perkembangan seorang individu sangat ditentukan oleh lingkungan ia berada, oleh sebab itu individu sangat bergantung pada orang lain yang mana sering kita kenal dengan sebutan sebagai makhlik sosial yang bearti manusia/individu yang satu dengan individu lainnya saling kebergantunga antara satu sama lain.

e. Lingkungan

Lingkungan adalah suatu kesatuan ruang dengan semua benda dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang dapat mempengaruhi alam dalam proses kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk lain. Jadi dalam hal pembentukan kepribadian individu mau tidak mau bahwa kepribadian individu tersebut sangat di pengaruhi oleh lingkungan dimana ia berada.

Peran Keluarga

(4)

individu. Adapun peran serta fungsi dan cara keluarga dalam membentuk kepribadian individu adalah sebagai berikut :

Keluarga dalam pembentukan kepribadian seorang individu di lingkungan rumah. Misalnya berperan sebagai penanam pendidikan moral, pendidikan sosial, pendidikan agama, bertanggung jawab memotivasi dan mendorong untuk keberhasilan, memberikan kesempatan belajar dengan mengenalkan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupannya kelak, menjaga kesehatan, memberikan kebahagiaan;

Keluarga dalam pembentukan kepribadiab individu harus menyekolahkan serta memberi dukungan yang memadai. Misalnya keluarga berperan keluarga bekerjasama dengan sekolah, keluarga harus memperhatikan perkembangan pengetahuan yang didapat dari sekolah, keluarga harus menunjukkan kerjasama dalam menyerahkan cara belajar di rumah, membuat pekerjaan rumah dan memotivasi dan membimbimbing, keluarga bersama individu mempersiapkan jenjang pendidikan yang akan dimasuki dan mendampingi selama menjalani proses belajar di lembaga pendidikan.

Untuk mewujudkan kepribadian individu yang diinginkan oleh keluaraga, maka keluarga harus berperan untuk memperhatikan pola pendampingan pada individu yang sedang bekembang pengetahuannya sebagai berikut :

1. Pola pendampingan yang otoritative (otoriter) artinya keluarga dalam mendampingi individu tersebut tidak memikirkan apa yang terjadi di kemudian hari tapi hanya fokus pada masa kini. Efek pola seperti ini akan mengakibatkan individu tersebut menjadi tidak percaya diri, kurang spontan ragu-ragu dan pasif, serta memiliki masalah konsentrasi dalam belajar;

2. Pola pendampingan yang permisive (pemanjaan) artinya segala sesuatu terpusat pada kepentingan individu, keluarga tidak berani menegur, takut individu tersebut sedih dan khawatir inividu merasa kecewa pada keluarga. Efek pola seperti ini, individu tersebut akan menjadi tampak responsif dalam belajar, namun tampak kurang matang karena manja, hingga mementingkan diri sendiri, kurang percaya diri dan mudah menyerah dalam menghadapi hambatan atau kesulitan;

3. Pola pendampingan yang autoritatif (demokratis) yaitu keluarga menerima keberadaan individu tersebut sepenuh hati, memiliki wawasan kehidupan masa depan yang dipengaruhi oleh tindakan-tidakan masa kini, memprioritaskan kepentingan individu, tapi tidak ragu-ragu mengendalikannya, membimbing individu kearah kemandirian, menghargai individu yang memiliki emosi dan pikirannya sendiri. Efek pola ini akan menjadikan individu lebih mandiri, tegas terhadap diri sendiri dan memiliki kemampuan introspeksi serta pengendalian diri.

PENUTUP Kesimpulan

(5)

sangat ditentukan oleh akal dan jiwanya yang mana memiliki kepribadian yang tidak menyimpang dari asas kekeluargaan. Dari beberapa pola di atas maka, menurut saya yang paling tepat untuk dilakukan oleh keluarga dalam melakukan perannya terhadap individu adalaha pola pendampingan yang autoritatif (demokratis) yaitu keluarga menerima keberadaan individu tersebut sepenuh hati, memiliki wawasan kehidupan masa depan yang dipengaruhi oleh tindakan-tidakan masa kini, memprioritaskan kepentingan individu, tapi tidak ragu-ragu mengendalikannya, membimbing individu kearah kemandirian, menghargai individu yang memiliki emosi dan pikirannya sendiri. Efek pola ini akan menjadikan individu lebih mandiri, tegas terhadap diri sendiri dan memiliki kemampuan introspeksi serta pengendalian diri

Saran

Untuk lebih mamahami bagaimana cara dan pola apa yang lebih cocok untuk melakukan pembentukan kepribadian seorang individu itu harus mendasarkan pada bagaimana individu tersebut respon pada pola yang ditanamkan oleh keluarga. Jadi artinya segala cara dan upaya kelurga itu tidak berarti bila individu yang dibimbing tidak mau menerima dan tidak respon terhadap bimbingan dari keluarga. Oleh sebab itu, agar kita bisa memahami mengapa tidak ada respon dari individu maka untuk lebih lanjut harus ada penelitian khusus yang dapat dikaji dalam ilmu antropologi budaya sosial.

Sumber :

- Undang-Undang Dasar Tahun 1945

- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

Oleh:

Frianto Laia

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang pernah dilakukan adalah pada penelitian ini terfokus pada persepsi dan perilaku Komunitas Madura Ampel terhadap keberadaan

Determinan suatu matriks yang salah satu baris (kolom) nya ditukar dengan baris (kolom) yang lain, maka nilai determinan matriks tersebut berubah menjadi negatip determinan semula.

40 Article 30 point (1) and (2) Governemnet Regulation Number 101 of 2014 on Waste Management and Toxic Material (State Gazette of the Republic of Indonesia Year 2014 Number

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) kritik masalah sosial yang ada di Jerman dalam roman Pünktchen Und Anton Karya Erich Kästner dan (2) bentuk penyampaian

Adapun saran yang dapat diajukan penulis sebagai hasil dari penelitian ini dalam rangka penerapan SIMDA Keuangan pada organisasi/instansi lain yang tertarik untuk

Media pembelajaran interaktif sangat berperan penting di dalam pendidikan karena dengan media pembelajaran interaktif yang tepat materi dan sesuai dengan tujuan

Berdasarkan hasil penelitian uji tingkat keasama (pH) yoghurt umbi ganyong dengan pewarna alami kelopak bunga rosella dapat dilihat bahwa hasil uji tingkat keasama (pH)

penerus bangsa yang tidak memiliki masa depan yang baik dan tidak mengharumkan nama baik bangsa ini. Pada dasarnya, pembelajaran berbasis karakter pada peserta