• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Program Listrik Prabayar Di Pt. Pln (Persero) Rayon Wonogiri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Efektivitas Program Listrik Prabayar Di Pt. Pln (Persero) Rayon Wonogiri"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

EFEKTIVITAS PROGRAM LISTRIK PRABAYAR

DI PT. PLN (PERSERO) RAYON WONOGIRI

Disusun Oleh:

ALIF ASDIANTO

D0108030

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Sosial pada Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Administrasi Program Studi

Ilmu Administrasi Negara

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)
(3)
(4)

commit to user

iv

HALAMAN PERNYATAAN

Nama : Alif Asdianto NIM : D0108030

Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul:

“EFEKTIVITAS PROGRAM LISTRIK PRABAYAR DI PT. PLN

(PERSERO) RAYON WONOGIRI”

Adalah benar-benar karya asli dan bukan plagiat. Apabila ditemukan hal-hal yang bukan karya saya sendiri maka saya akan siap menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang saya peroleh.

Surakarta, Desember 2012 Yang membuat pernyataan

(5)

commit to user

v

MOTTO

”Sebab sungguh, bersama kesukaran ada keringanan. Sungguh, bersama

kesukaran ada keringanan. Karena itu, selesai (tugasmu), teruslah rajin

bekerja. Kepada Tuhanmu tujukan permohonan.”

(QS. Alam Nasyrah 94:5-8)

“Man Jadda Wajada, Man Shabbara Zafira

(Barang siapa bersungguh-sungguh maka akan berh asil, barang siapa

bersabar maka akan menuai hasilnya).”

( Pepatah)

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau

telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang

lain), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.”

(Q.S. Al-Insyiroh: 6-8)

“Hargailah masa depanmu, dengan begitu kau akan menghargai misteri

yang terkandung di dalamnya.”

(6)

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Tulisan sederhana ini penulis persembahkan untuk :

· Ayah dan ibu yang telah mendidikku dengan kasih sayang yang tulus.

· Adikku yang selalu mengisi hari-hariku.

· Keluarga dan kerabatku yang telah memberi dukungan dan semangat.

· Seseorang yang selalu menemani hari-hariku dan selalu memberikan semangat.

(7)

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh

Alhamdulillahi rabbil’aalamiin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwata’ala, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “EFEKTIVITAS PROGRAM LISTRIK PRABAYAR DI PT. PLN (PERSERO) RAYON

WONOGIRI” sebagai salah satu persyaratan akademis dalam rangka

menyelesaikan studi di Program

Penulis menyadari bilamana sejak awal hingga selesainya penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dorongan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. H. Sakur, M.S. selaku pembimbing skripsi, atas bimbingannya, arahan, dan motivasi sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. 2. Bapak Soeharmanto, S.E. selaku Bagian Humas PT. PLN (Persero) Area

Surakarta yang telah memberikan bantuan dan informasi yang bermanfaat bagi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

3. Bapak Ulung Setyobudi, S.E. selaku Manajer PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri yang telah memberikan bantuan dan informasi yang bermanfaat bagi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Seluruh karyawan PT. PLN (Persero) Area Surakarta dan PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri yang telah memberikan bantuan dan informasi yang bermanfaat bagi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Seluruh informan yang telah memberikan bantuan dan informasi yang bermanfaat bagi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

(8)

commit to user

viii

Akhir kata penulis menyadari penulisan skripsi in i masih belum sempurna. Oleh karena, itu kritik dan saran yang membangun penulis harapkan untuk perbaikan skripsi ini. Penulis berharap penelitian ini dapat dijadikan awal bagi penelitian selanjutnya yang lebih mendalam dan dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya.

Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh.

Surakarta, Desember 2012

(9)
(10)

commit to user

B. Pembahasan Efektivitas Program Listrik Prabayar di P T. PLN (Persero) Rayon Wonogiri ... 75

1. Waktu Pencapaian ... 78

2. Perubahan Perilaku Masyarakat ... 86

3. Pelajaran yang Diperoleh para Pelaksana Proyek ... 90

(11)

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1: Jumlah Pelanggan Listrik Prabayar

di P T. PLN (Persero) Area Surakarta ... 5 Tabel 2.1: Biaya Beban Berdasarkan Tarif Dasar Listrik

Tahun 2010 ... 22 Tabel 2.2: Tarif Prabayar Berdasarkan Tarif Dasar Listrik

Tahun 2010 ... 23 Tabel 4.1: Kondisi Demografi Kabupaten Wonogiri

Tahun 2010-2011 ... 43 Tabel 4.2: Jumlah Pelanggan PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri

(12)

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1: Logo PT. PLN (Persero) ... 49

Gambar 4.2: Sosialisasi Program Listrik Prabayar oleh PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri dalam Pertemuan Warga Giri Asri... 81

Gambar 4.3: Meter Listrik Prabayar ... 97

Gambar 4.4: Struk Stroom Listrik Prabayar ... 99

(13)

commit to user

xiii

DAFTAR BAGAN

(14)

commit to user

xiv

ABSTRAK

Alif Asdianto, D0108030, Efektivitas Program Listrik Prabayar di PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri, Skripsi, Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2012, 108 Halaman.

Program listrik prabayar merupakan inovasi PLN yang bertujuan mengurangi tunggakan pembayaran rekening listrik dan peningkatan pelayanan pelanggan. Begitu pula yang ada di PLN Rayon Wonogiri yang masih adanya tunggakan pembayaran rekening listrik dan pelanggan masih menginginkan peningkatan pelayanan. Kemudian tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas program listrik prabayar di PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif sehingga dapat menggambarkan efektivitas program listrik prabayar di PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sumber data yang digunakan adalah narasumber (informan) dan arsip atau dokumen, dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Kemudian teknik analisis yang digunakan adalah analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Setelah itu untuk menjamin valid dan tidaknya data maka dilakukan triangulasi data.

(15)

commit to user

xv

ABSTRACT

Alif Asdianto, D0108030, The Effectiveness of Prepaid Electricity Program at PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri, Thesis, Department of Administrative Sciences, Faculty of Social and Political Sciences, Sebelas Maret University, Surakarta, 2012, 108 Pages.

Prepaid electricity is an innovative program that aims to reduce the arrears PLN electricity bill payment and to increase customer service. There are arrears of payment of electricity accounts in PLN Rayon Wonogiri and customers still want the service improvement. The purposes of this study are to determine the effectiveness of prepaid electricity program in the PT P LN (Persero) Rayon Wonogiri.

The research method used in this research paper is descriptive qualitative. This research method can describe the effectiveness of prepaid electricity program in the PT PLN (Persero) Rayon Wonogiri. Data collection techniques are interviews, observation, and documentation. The data sources used are informants and records or documents; the sampling technique is purposive sampling. Analytical technique used is interactive analysis, consisting of data reduction, display data, and drawing conclusions. To ensure the data validity of the researcher use data triangulation.

(16)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 Pasal 33 Ayat 2 yang berbunyi “Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara”.

Seperti halnya listrik yang sangat dibutuhkan oleh semua rakyat, di dalam mengatur atau menjaga distribusi listrik di Indonessia mempunyai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN). PT. PLN (Persero) merupakan perusahaan listrik satu-satunya yang memberikan pelayanan kepada seluruh rakyat Indonesia, dimana pelayanan ini diberikan agar seluruh rakyat Indonesia mampu menikmati listrik.

(17)

commit to user

Jika pasokan listrik tersebut terhenti walau hanya dalam hitungan menit maka dampak yang terjadi sangat besar bagi kehidupan masyarakat. Salah satu contoh kasus yaitu terhentinya pasokan listrik pada fasilitas umum yaitu bandara. Jika pasokan listrik terhenti atau padam merugikan bagi penumpang atau pengguna fasilitas bandara, seperti halnya yang pernah terjadi di Bandara Soekarno-Hatta. Listrik tiba-tiba padam di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng. Padam tanpa pemberitahuan itu terjadi pada saat bandara penuh sesak penumpang. Padamnya listrik pada pukul 04.02 WIB itu terjadi di pintu masuk utama Indonesia, yang menghubungkan negeri in i dengan dunia internasional. Akibatnya, ratusan penumpang antre hingga 300 meter serta 63 penerbangan domestik dan internasional tertunda (www.metrotvnews.com). Hal tersebut memperlihatkan pentingnya keberadaan listrik sebagai penunjang kehidupan rakyat Indonesia.

(18)

commit to user

berkisar antara Rp 2,7 miliar sampai Rp 2,8 m iliar dari 25 ribu sampai 26 ribu pelanggan (www.timlo.net).

Permasalahan lainnya mengenai kesalahan baca meter, seperti yang dilangsir pada website www.bangka.tribunnews.com. Salah seorang warga jalan Cut Nyak Din Belinyu bernama Lidia yang mengeluhkan membengkaknya tagihan rekening untuk bulan Juni 2011 sebesar Rp 526.276. Sebelumnya pelanggan tidak pernah membayar tagihan sebesar itu, lalu pelanggan melayangkan protes atas tagihan tersebut karena menduga telah terjadi kesalahan pembacaan oleh petugas pencatat meter kepada Kantor PLN Subranting Belinyu dan Ranting Bangka di Sungailiat. Keberatan pelanggan diterima bahkan sudah ada berita acara perhitungan kembali pemakaian Kwh dan dilakukan pemeriksaan dan penelitian kembali ternyata telah terjadi kesalahan pembacaan, setelah dikoreksi tagihan bulan Juni 2011 menjadi Rp 116.399 (www.bangka.tribunnews.com).

(19)

commit to user

konvensional dan adanya inovasi ini sekaligus meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan.

Program listrik prabayar tersebut disosialisasikan ke pengguna layanan PT. PLN (Persero) seluruh Indonesia. Sama halnya yang dilakukan oleh PT. PLN (Persero) Area Surakarta yang mulai mensosialisasikan adanya program listrik prabayar, awalnya program listrik prabayar ini diberlakukan pada semua karyawan PT. PLN (Persero) Area Surakarta untuk dilakukannya uji coba. Setelah diimplementasikan kepada karyawan PT. PLN (Persero) Area Surakarta awal tahun 2010 mulai d ipasarkan untuk pelanggan PLN di wilayah eks-karesidenan Surakarta, hingga bulan Mei 2011 PLN Area Surakarta mencatatkan angka pertumbuhan yang cepat di daerah jawa tengah. Lantaran tingginya minat masyarakat akan program listrik prabayar ini, maka PLN Area Surakarta menorehkan angka pertumbuhan tertinggi di Jawa Tengah (www.timlo.net).

(20)

commit to user

dekat dengan pelanggan. Pero lehan pelanggan yang dicatat oleh masing-masing rayon dari tahun 2010 hingga bulan Mei 2012 yaitu sebagai berikut:

Tabel 1.1

Jumlah Pelanggan Listrik Prabayar di PT. PLN (Persero) Area Surakarta

Tahun 2010-2012

(Sumber: P T. PLN Area Surakarta)

Jumlah pelanggan yang berada pada tabel di atas merupakan

(21)

commit to user

menempati posisi tujuh dari sebelas rayon yang ada di PT. PLN (Persero) Area Surakarta.

Keberadaan pelanggan di PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri beragam tidak hanya di daerah perkotaan tetapi juga di daerah pedesaan. Dimana wilayah kerja PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri juga tersebar di daerah pegunungan. Karena Kabupaten Wonogiri mempunyai topografi daerah yang tidak rata, perbedaan antara satu kawasan dengan kawasan lain membuat kondisi sumber daya alam juga saling berbeda (www.wonogirikab.go.id). Keberadaan pelanggan yang tersebar tidak hanya di perkotaan tetapi juga di pedesaan serta topografi Wonogiri yang tidak rata, hal tersebut akan memunculkan permasalahan yang berbeda yang dihadapi oleh pelanggan P T. PLN (Persero) Rayon Wonogiri.

(22)

commit to user

menggunakan listrik prabayar di mana pelanggan hanya akan membayar jika hanya ingin menggunakan saja tetapi jika ditinggal merantau sehingga rumah akan ditinggal maka pelanggan tidak perlu membayar berbeda dengan listrik pascabayar walau tidak menggunakan listrik pelanggan masih diharuskan untuk membayar batas minimal biaya listrik. Adanya hal tersebut merangsang pelanggan yang merantau untuk menggunakan listrik prabayar.

(23)

commit to user

(24)

commit to user

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah penelitian ini dirumusakan sebagai berikut: bagaimana efektivitas program Listrik Prabayar di P T. PLN (Persero) Rayon Wonogiri?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui efektivitas program listrik prabayar di PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri.

2. Sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Administrasi.

D. MANFAAT PENELITIAN

Hasil dari kegiatan penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:

1. Bagi PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri, sebagai bahan masukan yang dapat digunakan untuk menentukan langkah-langkah dalam meningkatkan program yang ada.

2. Bagi masyarakat, sebagai bahan wacana dan informasi bagi masyarakat luas mengenai program listrik prabayar di PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri.

(25)

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah konsep efektivitas program atau kebijakan publik yang sesuai dengan yang diterapkan pada organisasi publik, yaitu:

A. Efektivitas Program

1. Definisi Efektivitas

Terdapat banyak definisi efektivitas hal tersebut disebabkan oleh para ahli yang memiliki sudut pandang sendiri terhadap efektivitas. Tetapi sering kali efektivitas selalu dikaitkan dengan adanya pencapaian hasil atau tujuan. Seperti definisi yang diungkapkan oleh McDonald dan Lawton (1997) dalam bukunya Ratminto dan Atik Septi Winarsih (2010: 174) efektivitas adalah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, baik itu dalam bentuk target, sasaran jangka panjang maupun misi organisasi. Efektivitas merupakan kesesuaian antara hal yang sudah ditetapkan dengan hasil yang didapatkan, kesesuaian inilah yang din ilai dari suatu program

Sedangkan definisi efektivitas menurut Mardiasmo (2002: 232) adalah menggambarkan tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan. Secara sederhana efektivitas merupakan perbandingan antara outcome dengan output (target atau result). Dimana efektivitas dalam definisi tersebut merupakan perbandingan antara hasil yang didapat

(26)

commit to user

dengan dampak yang akan dialam i setelah implementasi suatu kebijakan atau program.

Sedangkan menurut Yeremias T. Keban (2008: 222) yang menyebutkan kriteria efektivitas adalah:

“Ketepatan hasil sesuai dengan harapan atau rencana, dan parameter yang sering digunakan adalah hasil apa dan berapa yang dapat dinikmati (ketepatan jenis dan jumlah produk/pelayanan), siapa yang mengambil manfaat, dan berapa yang dapat menikmati hasil tersebut (ketepatan jenis dana jumlah/sasaran yang dijangkau), kapan dinikmati (ketepatan waktu), dan dimana menikmati (ketepatan lokasi).” (Yeremias T. Keban, 2008: 222)

Dari definisi yang sudah disebutkan di atas mengenai efektivitas,

dimana kunci dari efektivitas itu sendiri merupakan sebuah tindakan untuk mencapai sebuah tujuan atau target yang sudah ditentukan sebelumnya.

Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran tentang pencapaian target, dimana nantinya dapat diketahui apa yang dilakukan

atau kemampuan organisasi dalam rangka pencapaian target tersebut. Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa efektivitas akan selalu berorientasi pada pencapaian tujuan dalam suatu program. Jika suatu program mampu memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya maka program tersebut dapat dikatakan sebagai program yang efektif, selain hal tersebut program yang dapat memberikan

(27)

commit to user

Seperti yang diungkapkan oleh Casley dan Kumar dalam Samodra Wibawa (1994: 17), efektivitas implementasi kebijakan sangat ditentukan oleh perilaku birokrasi pelaksanaanya. Perilaku ini dipengaruhi oleh lingkungan keb ijakan. Masih dalam Samodra Wibawa (1994: 17) Widaningrum (1993) mengungkapkan lingkungan kebijakan yang dapat mempengaruhi perilaku birokrasi dalam efektivitas implementasi kebijakan atau program antara lain, lingkungan bio-fisik, teknologi, struktur sosial, peristiwa/kejadian, nilai, sikap, emosi dan peran dalam organisasi.

Setelah disebutkan adanya berbagai definisi yang diungkapkan oleh para ahli, maka untuk mengukur suatu efektivitas dibutuhkan adanya indikator yang nantinya digunakan sebagai acuan. Terdapat berbagai indikator yang dapat digunakan sebagai tolak ukur efektivitas. Seperti yang dikemukakan oleh Henry, Bryant, dan White yang terdapat dalam Samodra Wibawa (1994: 65) yang menyebutkan beberapa indikator dari efektivitas, yaitu sebagai berikut:

a. Waktu pencapaian.

b. Tingkat pengaruh yang diinginkan. c. Perubahan perilaku masyarakat.

d. Pelajaran yang diperoleh para pelaksana proyek.

e. Tingkat kesadaran masyarakat akan kemampuan dirinya.

Berbeda lagi dengan yang dikemukakan oleh Richard M. Steers (1985 : 206) yang memberikan indikator untuk mengukur efektivitas organisasi, yaitu:

(28)

commit to user

b. Kemampuan berlaba.

c. Pencarian sumber daya.

Sedangkan menurut Price dalam Steers (1985 : 53) menyebutkan

efektivitas organisasi dapat diukur dengan beberapa indikator, sebagai berikut: yang dikemukakan oleh Schein digunakan untuk mengukur efektivitas, antara lain :

Bila efektivitas program dikaitkan dengan suatu program dari sebuah organisasi atau dinas maka akan menunjuk pada kemampuan organisasi untuk mencapai program yang sesuia dengan tujuan dan sasarannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Henry dalam Samodra Wibawa (1994: 64) yang menyebutkan bahwa efektivitas program menunjuk pada tingkat pencapaian tujuan.

(29)

commit to user

a. Waktu pencapaian

Merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur efektivitas program listrik prabayar berdasarkan capaian waktu yang dibutuhkan PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri dalam melaksanakan program tersebut. Pada waktu pencapaian ini dapat terlihat usaha yang dilakukan suatu instansi dalam hal ini PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri untuk melakukan pencapaian waktu sesuai dengan target yang telah ditentukan.

b. Perubahan perilaku masyarakat

Merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur efektivitas program listrik prabayar berdasarkan perubahan-perubahan perilaku yang dialami masyarakat setelah diterapkan program tersebut. Suatu program jika telah dilaksanakan akan membawa dampak kepada sasaran dalam hal ini pelanggan PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri. Perubahan perilaku yang didapatkan akan mengarah ke hal yang lebih baik dari yang sebelumnya.

c. Pelajaran yang diperoleh para pelaksana proyek

(30)

commit to user

puas dengan pelayanan yang diberikan PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri.

d. Tingkat kesadaran masyarakat akan kemampuan dirinya

Pelaksanaan suatu program merupakan proses pembangunan yang dilakukan oleh suatu instansi dalam hal ini PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri melalui program listrik prabayar semestinya mengarah ke peningkatan kemampuan masyarakat, dan juga proses pembangunan dipandang sebagai usaha penyadaran masyarakat. Merupakan pengukuran efektivitas program listrik prabayar didasarkan pada program yang dilaksanakan oleh P T. PLN (Persero) Rayon Wonogiri yang dapat mengarahkan masyarakat untuk meningkatkan kemampuannya dan menjadi sadar atas kemampuan dirinya.

Suatu program yang tidak mengarah pada indikator tersebut dipandang tidak efektif. Oleh karena itu, program listrik prabayar di PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri dapat dikatakan efektif maka harus dapat memenuhi beberapa indikator di atas.

2. Definisi Program

Selanjutnya akan dijelaskan mengenai definisi program. Definisi program menurut Pariata Westra (1989: 41) adalah:

(31)

commit to user

Masih menurut Pariata Westra (1983: 32) definisi program adalah:

“Sebagai keseluruhan langkah atau kegiatan yang saling bergantungan yang menuju ke arah pencapaian suatu tujuan yang telah disebutkan,…seperangkat aktivitas yang dilakukan untuk mencapai sesuatu atau sejumlah tujuan dan maksud dari suatu rencana pembangunan.”

Dari definisi di atas disebutkan mengenai program, dan hal-hal yang terdapat dalam suatu program. Sedangkan menurut Arikunto dan C. S. Abdul Jabar (2004: 2-3) program didefinisikan sebagai rencana. Masih di dalam Arikunto dan C. S. Abdul Jabar (2004: 2-3) dijelaskan bila program langsung dikaitkan dengan evaluasi program maka program dapat didefinisikan sebagai berikut:

“Suatu unit atau kesatuan kegiatan yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang.” (Arikunto dan C.S. Abdul Jabar, 2004: 2-3)

Defin isi program menurut Arikunto (1988: 1) yaitu “sederetan kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”. Masih di dalam Arikunto (1988: 2-3) menjelaskan bahwa program dapat bermacam-macam wujudnya jika ditinjau dari berbagi aspek antara lain: a. Ditinjau dari tujuan

(32)

commit to user

b. Ditinjau dari jenis

Dilihat dari jenisnya, program dapat berupa program pendidikan, program kemasyarakatan, program pertanian dan sebagainya. Dalam mengukur keberhasilannya pada setiap program-program tersebut tidak mempunyai ukuran khusus, tetapi cenderung mempunyai cara yang sama dalam mengukur keberhasilan program yang ada.

c. Ditinjau dari jangka waktu

Dilihat dari jangka waktunya, jenis-jenis program terdiri dari program jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Adapun dalam mengukur keberhasilannya yaitu dengan menilai apakah program dapat mencapai tujuan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. d. Ditinjau dari keluasannya

Ada program sempit dan program luas, yakni mencakup batasan sasaran kebijakannya apakah program tersebut mempunyai sasaran kebijakan yang luas atau hanya pada kalangan tertentu saja.

e. Ditinjau dari pelaksana

Terdapat program kecil dan juga besar, yakni dilihat dari seberapa banyak pelaksana yang terlibat dalam suatu program. Program tersebut disebut program besar apabila mempunyai pelaksana lebih dari seratus orang.

f. Ditinjau dari sifatnya

Ada program penting dan program kurang penting. P rogram penting dan kurang penting dapat dilihat dari dampak dari program tersebut, yakni apakah program tersebut mempunyai dampak yang menyangkut nasib orang banyak atau hanya beberapa kalangan tertentu saja. (Arikunto, 1988: 2-3)

B. Program Listrik Prabayar di PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri

1. Pengertian Program Listrik Prabayar

Listrik prabayar merupakan program nasional yang diluncurkan oleh kantor pusat PT. PLN (Persero) lalu disosialisasikan ke daerah-daerah oleh PT. PLN (Persero) yang ada di daerah-daerah. Program listrik

prabayar berangkat dari masih tingginya angka tunggakan pembayaran rekening listrik banyaknya keluhan pelanggan diantaranya mengenai

(33)

commit to user

Wonogiri sesuai dengan surat edaran dari PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta Nomor 191/532/BIAGA/2010 sebagai tindak lanjut dari surat edaran yang dikeluarkan oleh kantor pusat PT. PLN (Persero) Nomor 01178/532/DITBMR/2010 mengenai pelaksanaan program listrik prabayar yang diterima PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri dan digunakan sebagai landasan dalam pelaksanaan program listrik prabayar di wilayah kerjanya

Sebelum adanya listrik prabayar para pelanggan PLN menggunakan layanan listrik pascabayar dimana pelanggan menggunakan energi listrik terlebih dahulu dan melakukan pembayaran pada bulan berikutnya. Mekanisme yang digunakan dalam listrik pascabayar agar dapat diketahui tagihan pembayaran pada pelanggan setiap bulannya, PLN melakukan pencatatan meter, dengan hasil pencatatan meter lalu dihitung dan untuk tahap akhirnya PLN menerbitkan rekening yang harus dibayar pelanggan, tagihan rekening listrik dapat dibayar oleh pelanggan antara tanggal 6 sampai dengan tanggal 20 setiap bulannya. Jika ada pelanggan yang terlambat atau tidak membayar maka akan dilakukan pemutusan aliran listrik setelah waktu tertentu. Sedangkan mekanisme untuk program listrik prabayar, pelanggan terlebih dahulu mengeluarkan uang atau biaya digunakan untuk pembelian energi listrik atau stroom yang akan dikonsumsinya.

(34)

commit to user

(kWh) yang masih bisa dikonsumsi. Persediaan kWh tersebut bisa ditambah berapa saja dan kapan saja sesuai kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dengan demikian,.pelanggan dapat mengetahui secara langsung konsumsi listriknya dan juga listrik yang dibayar sesuai dengan listrik yang digunakan. Seperti yang diungkapkan oleh Emmanuel A.

Ogujor dan Paul O. Otasowie (2010: 141) menjelaskan bahwa prepaid electricity ensures that the consumer pays only for energy consumed and not the estimated bill in post paid. Telah disebutkan pelanggan membayar hanya energi yang digunakan dan bukan estimasi seperti halnya yang terjadi pada listrik pascabayar. Sehingga pelanggan akan membayar sesuai dengan yang digunakan dan tidak ada lagi kesalahan dalam pencatatan meter.

2. Tujuan Program Listrik Prabayar

Tujuan diluncurkannya program listrik prabayar, sebagai berikut:

a. Menekan tingginya angka tunggakan rekening listrik b. Mengurangi keluhan dari pelanggan

3. Sasaran Program Listrik Prabayar

(35)

commit to user

pelanggan yang rumahnya sering kali ditinggalkan kosong dan untuk rumah yang dikontrakkan atau kos. Tetapi, pelanggan yang diluar itu pun juga menjadi sasaran dari listrik prabayar.

4. Keuntungan Program Listrik Prabayar

Listrik prabayar mempunyai keuntungan yang dapat dinikmati oleh pelanggannya, yang sebagian dari keuntungan tersebut akan menjawab permasalahan yang hadir pada listrik pascabayar, seperti yang terdapat dalam www.pln.co.id dan juga brosur yang diterbitkan PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri, yaitu sebagai berikut:

a. Pelanggan lebih mudah mengendalikan pemakaian listrik.

Melalui meter elektronik prabayar pelanggan dapat memantau pemakaian listrik sehari-hari dan setiap saat. Di meter tersebut tertera angka sisa pemakaian kWh terakhir. Bila dirasa boros, pelanggan dapat mengerem pemakaian listriknya.

b. Pemakaian listrik dapat disesuaikan dengan anggaran belanja.

(36)

commit to user

listriknya. Hal tersebut sama seperti yang diungkapkan oleh Ibrahim Dasuki, et al (2012: 43) menjelaskan bahwa prepaid billing system has provided consumers the freedom of transparency with the elimination of estimated billing. Keberadaan program listrik prabayar akan menumbuhkan transparansi dimana pembayaran listrik sudah tidak melalui penghitungan yang dilakukan oleh PT. PLN (Persero) dan pelanggan akan tahu tagihan saat membayarnya. Tetapi, dengan program listrik prabayar pelanggan dapat menggunakan listrik sesuai dengan keinginannya.dan pelanggan akan tahu secara langsung konsumsi listrik yang dipergunakan. c. Tidak akan terkena biaya keterlambatan.

Tidak ada lagi biaya tambahan bayar listrik dikarenakan terbebani biaya keterlambatan akibat lupa bayar tagihan listrik.

d. Privasi lebih terjaga.

Untuk pelanggan yang menginginkan kenyamanan lebih, dengan menggunakan Listrik Pintar tidak perlu menunggu dan membukakan pintu untuk petugas pencatatan meter karena meter prabayar secara otomatis mencatat pemakaian listrik anda (akurat dan tidak ada kesalahan pencatatan meter).

e. Tepat digunakan bagi Anda yang memiliki usaha rumah kontrakan atau kamar sewa (kos).

(37)

commit to user

kontrakan karena pemakaian listrik sudah menjadi tanggung jawab dan sudah disesuaikan dengan kebutuhan penyewa.

f. Bebas dari biaya beban

Untuk pelan ggan pascabayar disetiap rekening tagihan terdapat biaya beban atau biaya minimum bulanan. Berdasarkan Tarif Dasar Listrik (TDL) Tahun 2010 biaya beban yang dikenakan kepada pelanggan, yaitu:

Tabel 2.1

Biaya Beban Berdasarkan Tarif Dasar Listrik Tahun 2010

GOLONGAN

x daya tersambung (kVA) x biaya pemakaian

x daya tersambung (kVA) x biaya pemakaian

R-1/TR 2.200 VA

R-2/TR 3.500-5.500 VA

R-3/TR 6.600 VA ke atas

40 (jam nyala) x daya tersambung (kVA)

x biaya pemakaian blok I

Tarif Bisnis (B)

B-1/TR 450 VA 23.500

B-1/TR 900 VA 26.500

B-1/TR 1.300 VA 40 (Jam nyala)

(38)

commit to user

(

g. Bebas dari blok tarif

Untuk listrik prabayar tarif yang digunakan flat jadi untuk

penggunaan dari 0 kWh sampai seterusnya akan sama tarifnya, sedangkan dengan pascabayar menggunakan blok tarif, dimana dalam penggunaan dari 0 kWh sampai seterusnya akan digolongkan dengan tarif sendiri-sendiri. Tarif prabayar yang digunakan saat ini terdapat pada Tarif Dasar Listrik (TDL) tahun 2010, sebagai berikut:

Tabel 2.2

Tarif Prabayar Berd asarkan Tarif Dasar Listrik Tahun 2010 B-2/TR 6.600-200 kVA

40 (jam nyala) x daya tersambung (kVA)

x biaya pemakaian blok I

Tarif Industri (I)

I-1/TR 450 VA 26.000

I-1/TR 900 VA 31.500

I-1/TR 1.300 VA 40 (Jam nyala)

x daya tersambung (kVA) x biaya pemakaian

x daya tersambung (kVA) x biaya pemakaian P-1/TR 2.200-5.500 VA

P-1/TR 6.600-200 kVA

40 (jam nyala) x daya tersambung (kVA)

x biaya pemakaian blok I

NO GOLONGAN TARIF BATAS DAYA

TARIF

(39)

commit to user

( S u

h. Bebas dari kesalahan pencatatan meter

(40)

commit to user

i. Bebas pemutusan listrik karena tunggakan

Jika pelanggan pascabayar menunggak selama lebih dari 2 bulan maka akan dilakukan pemutusan listrik, tidak adanya tunggakan dalam prabayar maka pemutusan listrik akan hilang.

Keuntungan yang akan didapatkan oleh pelanggan listrik prabayar merupakan terobosan dari PT. PLN (Persero) dalam memberikan pelayanan, tidak hanya berhenti pada jenis pelayanan tertentu saja tetapi PT. PLN (Persero) berinovasi agar pelanggan menjadi lebih puas dengan pelayanan yang diberikan oleh PT. PLN (Persero).

5. Proses Pemasangan Listrik Prabayar

Keberadaan listrik prabayar tidak akan memberikan kesulitan bagi penggunannya, di dalam pengajuannya pun para pelanggan dipermudah. Pengajuan permohonan listrik prabayar melalui pasang baru atau dengan migrasi dari pascabayar ke prabayar dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

a. Pasang Baru

Datang langsung ke Kantor Pelayanan PLN terdekat dengan domisili atau lokasi bangunan yang akan disambung listriknya dengan membawa :

1) Calon pelanggan datang sendiri ke kantor PLN terdekat (tidak diwakili).

(41)

commit to user

3) Membawa fotokopi KTP yang masih berlaku dan denah lokasi bangunan atau rumah atau rekening listrik tetangga sebelah yang terdekat, nomor ponsel atau telepon yg bisa dihubungi. 4) Calon Pelanggan menerima SIP (Surat Ijin Penyambungan) dari

PLN terlebih dahulu sebelum membayar biaya pasang baru. 5) Mempersiapkan biaya seperti biaya penyambungan (BP),

Materai , stroom awal minimal Rp 20.000.

6) Penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL).

b. Migrasi dari Pascabayar ke Prabayar

1) Pelanggan membawa rekening listriknya ke kantor PLN terdekat (tidak diwakili).

2) Mengajukan permohonan perubahan layanan dari listrik paska bayar ke listrik prabayar.

3) Membawa fotocopy KTP yang masih berlaku, No ID Pelanggan, No HP/Telp yg bisa dihubungi (PLN akan memproses bila pelanggan tidak ada tunggakan rekening listrik).

4) Pelanggan menerima SIP (Surat Ijin Penyambungan) baru yang sesuai dengan permohonan pelanggan.

5) Membayar biaya pemakaian listrik yang telah digunakan sebelum migrasi ke listrik prabayar.

(42)

commit to user

7) Penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) baru. (www.p ln.co.id)

6. StroomListrik Prabayar

Stroom listrik prabayar merupakan isi untuk meter prabayar. Seperti halnya pulsa isi ulang pada telepon seluler. Saat membeli stroom pada struknya akan tertera 20 digit angka yang nantinya akan dimasukan ke dalam meter prabayar dengan cara mengetik angka yang sesuai pada struk tersebut.

Pada meter prabayar pelanggan dapat melihat beberapa informasi yang langsung bisa dilihat di layar LCD yang terdapat pada meter prabayar, seperti:

· Informasi jumlah energi listrik (kWh) yang dimasukkan (diinput).

· Jumlah energi listrik (kWh)) yang sudah terpakai selama ini.

· Jumlah energi listrik yang sedang terpakai saat ini (real time).

· Jumlah energi listrik yang masih tersisa.

Meter prabayar akan membunyikan alarm jika persediaan

stroom yang terdapat di dalamnya hampir habis. Hal tersebut menandakan bahwa pelanggan diharapkan untuk melakukan pembelian

(43)

commit to user

tunai mandiri (ATM), bank yang bekerja sama dengan PLN untuk menyediakan stroom, yaitu:

1. Bank Bukopin (ATM, SMS Banking, Teller) 2. Bank BPRKS (ATM, Internet Banking) 3. Bank Danamon

4. Bank Danamon Syariah 5. Bank BNI (ATM) 6. Bank Mandiri (ATM) 7. Bank BRI

8. Bank NISP (ATM)

9. Bank BCA (ATM) (www.pln.co.id)

Besaran stroom yang dapat dibeli oleh pelanggan, yaitu sebagai berikut:

1. Rp 20.000,00 2. Rp 50.000,00 3. Rp 100.000,00 4. Rp 250.000,00 5. Rp 500,000,00 6. Rp 1.000.000,00

Cara pembelian di PPOB dan juga cara pengisian stroom ke meter prabayar, sebagai berikut:

(44)

commit to user

2. Tunjukan ID meter atau nomor seri meter kepada operator/petugas yang melayani

3. Beritahukan nilai nominal jumlah listrik isi ulang yang ingin dibeli. Misal : Rp. 100.000

4. Anda akan menerima 20 digit kode listrik isi ulang yang akan tercetak pada tanda terima

5. 20 digit nomor tersebut lalu dimasukkan ke meter prabayar dengan cara mengetikkan melalui tombol angka yang terdapat pada meter prabayar.

C. Kerangka Pikir

(45)

commit to user

Masih adanya permasalahan dalam penyaluran tenaga listrik baik yang disebabkan oleh PT. PLN (Persero) dan juga pelanggan. Hal tersebut mendorong PT. PLN (Persero) berinovasi dengan mengeluarkan program listrik prabayar. Listrik prabayar tersebut merupakan program nasional yang di mana pelaksanaannya melingkupi seluruh daerah di Indonesia, seperti halnya PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri yang sudah melaksanakan program listrik prabayar tersebut. Sesuai dengan surat edaran dari PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta Nomor 191/532/BIAGA/2010 sebagai tindak lanjut dari surat edaran yang dikeluarkan oleh kantor pusat PT. PLN (Persero) Nomor 01178/532/DITBMR/2010 mengenai pelaksanaan program listrik prabayar yang diterima PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri dan digunakan sebagai landasan dalam pelaksanaan program listrik prabayar di wilayah kerjanya.

(46)

commit to user

a. Waktu pencapaian

Merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur efektivitas program listrik prabayar berdasarkan capaian waktu yang dibutuhkan PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri dalam melaksanakan program tersebut. Pada waktu pencapaian ini dapat terlihat usaha yang dilakukan suatu instansi dalam hal ini PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri untuk melakukan pencapaian waktu sesuai dengan target yang telah ditentukan.

b. Perubahan perilaku masyarakat

Merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur efektivitas program listrik prabayar berdasarkan perubahan-perubahan perilaku yang dialami masyarakat setelah diterapkan program tersebut. Suatu program jika telah dilaksanakan akan membawa dampak kepada sasaran dalam hal ini pelanggan PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri. Perubahan perilaku yang didapatkan akan mengarah ke hal yang lebih baik dari yang sebelumnya.

c. Pelajaran yang diperoleh para pelaksana proyek

(47)

commit to user

pelanggannya. Sehingga pelanggan akan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri.

d. Tingkat kesadaran masyarakat akan kemampuan dirinya

Pelaksanaan suatu program merupakan proses pembangunan yang dilakukan oleh suatu instansi dalam hal ini PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri melalui program listrik prabayar semestinya mengarah ke peningkatan kemampuan masyarakat, dan juga proses pembangunan dipandang sebagai usaha penyadaran masyarakat. Merupakan pengukuran efektivitas program listrik prabayar didasarkan pada program yang dilaksanakan oleh PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri yang dapat mengarahkan masyarakat untuk meningkatkan kemampuannya dan menjadi sadar atas kemampuan dirinya.

(48)

commit to user

Hasil program listrik prabayar: Berkurangnya angka tunggakan pembayaran tagihan listrik; Berkurangnya keluhan dari pelanggan.

Tujuan program listrik prabayar: Menekan tingginya angka tunggakan pembayaran tagihan listrik;

Menekan keluhan dari pelanggan.

Bagan 2.1

Kerangka Pemikiran

Masih adanya permasalahan mengenai tunggakan pembayaran rekening dan adanya komplain pelanggan mengenai salah baca meter

Surat edaran PT. PLN (Persero) Distribusi Jateng dan DIY nomor 191/532/BIAGA/2010 sebagai tindak lanjut surat edaran kantor pusat PT. PLN (Persero) nomor 01178/532/DITBMR/2010 tentang pelaksanaan program listrik prabayar

Efektivitas program listrik prabayar di P T. PLN (Persero) Rayon Wonogiri diukur dengan indikator, sebagai berikut:

1. Waktu pencapaian.

2. Perubahan perilaku masyarakat.

(49)

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian in i menitikberatkan pada jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian yang melakukan kegiatannya dengan mendeskripsikan, memaparkan, menuturkan, menginterpretasikan, dari hasil analisa data yang

ada. Penelitian kualitatif merupakan pendeskripsian secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan studinya (H.B. Sutopo, 2002: 35).

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di Kantor PT. PLN (Persero) Area Surakarta, Kantor PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri, dan Kecamatan-kecamatan yang sudah terdapat pelanggan listrik prabayarnya. Alasan pemilihan tempat tersebut sebagai berikut :

1. PT. PLN (Persero) Area Surakarta pada tahun 2010 merupakan pencapai pertumbuhan pelanggan listrik prabayar tertinggi di jawa tengah.

2. Wilayah kerja PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri yang tersebar baik di sekitaran kota kabupaten bahkan juga ada di daerah pegunungan kapur. 3. Adanya izin dari pihak-pihak terkait untuk melakukan penelitian di

daerah–daerah tersebut.

(50)

commit to user

C. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: 1. Narasumber (Informan)

Dalam penelitian kualitatif posisi sumber data manusia (narasumber) sangat penting perannya sebagai individu yang memiliki informasi. Untuk menentukan narasumber dalam penelitian, peneliti wajib memahami posisi dengan beragam peran dan keterlibatannya dengan kemungkinan akses informasi yang dimilikinya sesuai dengan kebutuhan penelitian (H.B. Sutopo, 2002: 50-51).

Dalam penelitian ini yang menjadi narasumber, yaitu: a. Bagian humas PT. PLN (Persero) Area Surakarta.

b. Manager PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri. c. Karyawan PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri

d. Pelanggan listrik prabayar di PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri. 2. Arsip dan Dokumen

(51)

commit to user

a. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009 Tentang Ketenagalistrikan. b. Surat edaran PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I.

Yogyakarta Nomor 191/532/BIAGA/2010 Tentang pelaksanaan listrik prabayar.

c. Data jumlah pelanggan listrik prabayar di PT. PLN (Persero) Area Surakarta dan Rayon Wonogiri.

d. Data jumlah tunggakan pembayaran tagihan rekening listrik P T. PLN (Persero) rayon Wonogiri.

e. Profil program listrik prabayar.

f. Profil PT. PLN (Persero) Area Wonogiri.

g. Informasi laporan penyelenggara pemerintah daerah Kabupaten Wonogiri tahum 2011.

D. Teknik Pengambilan Sampel

(52)

commit to user

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini, yaitu: 1. Wawancara

Untuk mengumpulkan informasi dari sumber data ini diperlukan teknik wawancara, yang dalam penelitian kualitatif khususnya dilakukan dalam bentuk wawancara mendalam. Dengan wawancara dapat mengkonstruksi beragam hal seperti itu sebagai bagian dari pengalaman masa lampau, dan memproyeksikan hal-hal tersebut dikaitkan dengan harapan yang bisa terjadi di masa yang akan datang (H.B. Sutopo 2002: 58).

Wawancara dilakukan kepada:

a. Bagian humas PT. PLN (Persero) Area Surakarta. b. Manager PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri. c. Karyawan PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri.

d. Pelanggan listrik prabayar di PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri. 2. Dokumentasi

(53)

commit to user

a. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009 Tentang Ketenagalistrikan. b. Surat edaran PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I.

Yogyakarta Nomor 191/532/BIAGA/2010 Tentang pelaksanaan listrik prabayar.

c. Data jumlah pelanggan listrik prabayar di PT. PLN (Persero) Area Surakarta dan Rayon Wonogiri.

d. Data jumlah tunggakan pembayaran tagihan rekening listrik PT. PLN (Persero) rayon Wonogiri.

e. Profil program listrik prabayar.

f. Profil PT. PLN (Persero) Area Wonogiri.

g. Informasi laporan penyelenggara pemerintah daerah Kabupaten Wonogiri tahum 2011.

3. Observasi

(54)

commit to user

mengisi meter prabayar dan juga melihat cara pengisian stroom ke meter prabayar.

F. Validitas Data

Valid itas data merupakan cara untuk memperoleh kebenaran dalam suatu penelitian, berdasarkan dari hasil temuan maupun data yang diperoleh peneliti yang dilakukan dengan mencari data maupun informasi yang sama dari sumber yang berbeda. Untuk mendapatkan validitas data peneliti menggunakan teknik triangulasi data (triangulasi sumber). Disini peneliti mengumpulkan data dari beragam sumber data, untuk memantapkan kebenaran data yang sejenis.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengolah hasil penelitian menjadi data, dimana data yang diperoleh, dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga dapat menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian. Proses analisis data mengandung tiga komponen menurut Miles dan Huberman (1984, dalam H.B. Sutopo, 2002: 91-93), yang terdiri dari:

1. Reduksi Data

(55)

commit to user

penelitian ini dapat dilakukan. Reduksi data ini dilakukan dengan membuat ringkasan dari catatan data yang diperoleh di lapangan, di sini peneliti membuat coding, memusatkan tema, menentukan batas-batas permasalahan, dan juga menulis memo. Proses tersebut berlangsunug sampai laporan penelitian selesai (H.B. Sutopo, 2002: 92)

2. Sajian Data

Sajian data merupakan suatu rakitan informasi, deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan. Sajian data harus disesuaikan dengan rumusan permasalahan yang ada. Semua dirancang guna merakit informasi secara teratur supaya mudah dilihat dan dapat dimengerti dalam bentuk yang leb ih kompak (H.B. Sutopo, 2002: 92).

3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Dari awal pengumpulan data, peneliti harus mengerti tentang arti data yang diperoleh dan mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi, yang mungkin terjadi, alur sebab-akibat, dan proposisi, pada dasarnya makna data harus diuji valid itasnya supaya simpulan penelitian menjadi lebih kokoh dan dapat dipercaya (H.B. Sutopo, 2002: 93).

(56)

commit to user

penelusuran data kembali dengan cepat. Kemudian verifikasi juga dapat dilakukan dengan lebih memusatkan pada ketelitian (H.B. Sutopo, 2002 : 93).

Bagan 3.1

Model Analisis Interaktif

(H.B. Sutopo, 2002: 96)

Pengumpulan Data

Penyajian Data Reduksi Data

(57)

commit to user

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi

1. Gambaran Umum Kabupaten Wonogiri

a. Kondisi Geografis

Kabupaten Wonogiri dengan luas wilayah 182.236,02

Hektar atau 5,59% luas wilayah Propinsi Jawa Tengah secara geografis terletak antara 7032’ dan 8015’ Lintang Selatan (LS) dan antara 110041’ dan 111018’ Bujur Timur (BT). Kabupaten Wonogiri memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar. Sebelah Timur : Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ponorogo. Sebelah Selatan : Kabupaten Pacitan dan Samudra Indonesia. Sebelah Barat : Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Secara umum daerah ini beriklim tropis, mempunyai 2 musim yaitu penghujan dan kemarau dengan temperatur rata-rata 240C hingga 320C.

Secara administrasi terbagi 25 Kecamatan 251 Desa dan 43 Kelurahan serta 2.306 Dusun/Lingkungan. Keadaan alamnya sebagian besar terdiri dari pegunungan yang berbatu gamping, terutama di bagian selatan. Termasuk dalam jajaran pegunungan seribu yang merupakan mata air dari Sungai Bengawan Solo.

(58)

commit to user

b. Kependudukan

Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Wonogiri tahun 2011 jumlah penduduk Kabupaten Wonogiri pada tahun 2011 mencapai 1.252.930 jiwa dengan komposisi 629.432 penduduk laki-laki dan 623.498 jiwa penduduk perempuan dan laju pertumbuhan penduduk 0,56 %.

Tabel 4.1

Kondisi Demografi Kabupaten Wonogiri

Tahun 2010-2011

Indikator Satuan 2010 2011

Jumlah Penduduk Jiwa 1.245.923 1.252.930

· Laki-laki Jiwa 625.901 629.432

· Perempuan Jiwa 620.022 623.498

Laju Pertumbuhan Penduduk Persen 0,89 0,56 Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten

Wonogiri.

(59)

commit to user

jalan provinsi dari arah kecamatan Selogiri sampai ke arah Kecamatan Purwantoro. Sedangkan Jumlah Kepala Keluarga (KK) mencapai 375.701 KK sehingga secara rata-rata jumlah jiwa dalam 1 (satu) KK sebanyak 3-5 jiwa/KK.

Dengan adanya pertumbuhan penduduk diikuti dengan pertambahan pelanggan dari PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri, pertambahan penduduk akan selalu diikuti dengan pertambahan pelanggan hal ini dikarenakan pada zaman sekarang ini listrik memang merupakan kebutuhan yang utama bagi manusia pada umumnya dan penduduk Kabupaten Wonogiri khususnya, pertambahan pasang baru antara tahun 2010 hingga tahun 2011 sebesar 7204 pelanggan. Hal tersebut berarti semakin bertambahnya penduduk akan berdampak semakin bertambahnya pula pelanggan yang menginginkan aliran listrik dari PT. PLN (Persero).

(60)

commit to user

2. Profil PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri

a. Sejarah Keberadaan PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri

Berdasarkan profil sejarah PT. PLN (Persero) Area Surakarta ketenagalistrikkan di Indonesia sudah ada sejak zaman Belanda pada akhir abad ke-19. Bermula dari munculnya ketenagalistrikkan yang dibangkitkan oleh beberapa perusahaan Belanda untuk keperluan sendiri, diantaranya pabrik gula dan pabrik teh. Ketenagalistrikkan untuk kemanfaatan umum mulai ada pada saat perusahaan swasta Belanda yaitu CV. Nign di Batavia (sekarang Jakarta). Perusahaan tersebut awalnya bergerak di bidang gas. Kemudian memperluas usahanya di bidang listrik untuk kemanfaatan umum. Pada tahun 1893 oleh pemerintah daerah zaman penjajahan Belanda mendirikan perusahaan listrik di berbagai daerah di Indonesia, antara lain: di Batavia (sekarang Jakarta), Surabaya, Medan, Palembang, Makassar (sekarang Ujung Pandang), dan Ambon.

(61)

commit to user

karena sudah ada Dagstrom. Ketika itu layanan listrik sudah punya ranting di daerah Klaten, Boyolali, Sragen. Selanjutnya pada tahun 1942 kekuasaan diambil alih dari tangan Belanda ke tangan Jepang. Jepang menguasai perlistrikan di Indonesia berlangsung sampai dengan tahun 1945 dengan nama diganti menjadi Jawa Dengki Jigiyosa (Listrik Jawa Tengah) yang berkantor di Purbayan.

Setelah adanya proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. perusahaan listrik yang dikuasai Jepang direbut oleh pemerintah Indonesia. Pada tanggal 27 Oktober 1945, kesatuan aksi karyawan perusahaan listrik diseluruh Indonesia mengambil alih perusahaan-perusahaan listrik dan diserahkan kepada pemerintah pusat CQ. Departement Put. Dan kemudian melalui ketetapan Presiden RI No. 1/S.D./1945 dibentuklah jawatan Listrik dan Gas oleh presiden Soekarno yang berkedudukan di Yogyakarta.

(62)

commit to user

Pusat untuk melakukan pengambilan alih perusahaan yang dikuasai Belanda. Tindakan nasionalisasi dari perusahaan milik Belanda menjadi milik negara itu kemudian dituangkan dalam bentuk undang-undang nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda yaitu UU No. 86 tahun 1958 tertanggal 27 Desember 1958. Kemudian baru pada tahun 1959 dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1959 tentang Nasionalisasi Perusahaan Listrik dan gas milik Belanda yang selanjutnya berganti nama menjadi Perusahaan Listrik Negara (PLN).

(63)

commit to user

dimana salah satunya PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri yang merupakan bagian dari PT. PLN (Persero) Area Surakarta.

b. Visi dan Misi PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri

Visi dari PT. PLN (Persero) ialah: Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul, dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.

Sedangkan misi dari PT. PLN (Persero) ialah:

· Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegang saham.

· Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

· Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi yang pada akhirnya meningkatkan taraf hidup masyarakat luas.

(64)

commit to user

c. Motto dan Logo PT PLN (Persero)

1) Motto: “Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik (Electricity for a better life)”

2) Logo PT. PLN (Persero):

Gambar 4.1

Logo PT. PLN (Persero)

· Lambang kilat berwarna merah. Listrik akan membawa manfaat positif bagi semua pihak apabila dimanfaatkan secara tepat. Namun juga dapat membawa hal negatif apabila disalahgunakan.

· Gelombang udara yang berwarna biru. Udara merupakan medium penghantar bagi ion-ion listrik. Dem ikian pula P T PLN (Persero) berkeinginan untuk menjadi media atau penyalur energi listrik bagi konsumennya.

· Persegi panjang berwarna kuning. Diartikan sebagai cahaya yang terang. Diharapkan energi listrik yang diproduksi dan

(65)

commit to user

d. Susunan Organisasi PT. PLN (Persero) Rayon Won ogiri

Bagan 4.1

Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri

(66)

commit to user

e. Tugas Pokok dan Fungsi PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri

Tugas pokok dan fungsi yang ada di PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri adalah sebagai berikut:

1) Manajer Rayon

Manajer Rayon memiliki tugas pokok bertanggungjawab atas pengelolaan pendistribusian dan penjualan tenaga listrik, pelayanan pelanggan, administrasi keuangan dan sumber daya manusia untuk mencapai target kinerja serta membina hubungan kerja, kemitraan dan komunikasi yang efektif dan efisien guna menjaga citra perusahaan untuk mewujudkan Good Corporate Governance. Untuk menyelenggarakan tugas pokoknya manajer memiliki fungsi, yaitu:

· Mengkoordinasikan tugas untuk mencapai target kinerja perusahaan.

· Mengkoordinasikan pengendalian operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi untuk mempertahankan keandalan pasokan

energi tenaga listrik.

· Mengkoordinasikan penjualan tenaga listrik dan menjamin mutu keandalan.

(67)

commit to user

· Mengkoordinasikan pelaksanaan Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) dan Keamanan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

· Mengkoordinasikan pelaksanaan penyambungan baru, perubahan daya, administrasi pelanggan, pembacaan meter, proses rekening, pengelolaan piutang pelanggan.

· Mengkoordinasikan pelaksanaan sosialisasi kebijakan-kebijakan dan produk perusahaan, hak dan kewajiban pelanggan untuk peningkatan citra perusahaan.

· Mengkoordinasikan penerimaan dan pengeluaran dana imprest dan receipt untuk kelancaran operasional perusahaan.

· Mengkoordinasikan pengelolaan sumber daya manusia (SDM) dalam penetapan cascading KPI, penyusunan /

pemantauan dan pembinaan SMUK, serta pembinaan kompetensi dan karier pegawai.

· Mengkoordinasikan pelaksanaan kerjasama dengan stakeholder, penandatanganan dan pertanggungjawaban aspek hukum sesuai dengan kewenangan di wilayah kerjanya.

(68)

commit to user

2) Supervisor Teknik

Supervisor teknik memiliki tugas pokok bertanggungjawab atas pengelolaan pendistribusian dan penjualan tenaga listrik untuk mencapai target kinerja yang efektif dan efisien guna menjaga citra perusahaan untuk mewujudkan Good Corporate Governance. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, supervisor teknik memiliki fungsi:

· Melaksanakan pencapaian target kinerja fungsi teknik distribusi.

· Melaksanakan pengendalian konstruksi, operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi untuk mempertahankan keandalan pasokan energi tenaga listrik.

· Menjaga asset dan pemutakhiran data perusahaan fungsi distribusi.

· Melaksanakan penyambungan dan pemutusan aliran tenaga listrik.

· Melaksanakan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) untuk menekan losses.

· Melaksanakan Keselamatan Ketenagalistrikan (K2). 3) Assistant Operator Operasi Distribusi

(69)

commit to user

menjamin mutu keandalan serta efisiensi penyaluran tenaga listrik kepada pelanggan. Untuk melaksanakan tugas pokoknya assistant operator operasi distribusi memiliki fungsi, diantaranya:

· Menyiapkan data rencana operasi jaringan distribusi dalam keadaan normal atau gangguan untuk menjaga mutu dan keandalan tenaga listrik.

· Melaksanakan operasi jaringan dan proteksinya sesuai SOP untuk menjaga keandalan operasi dan keselamatan penyaluran tenaga listrik.

· Melaksanakan realisasi pencapaian tingkat mutu pelayanan, saidi-saifi, losses sesuai kinerja yang ditetapkan.

· Melaksanakan pencatatan data counter PMT, LBS, Recloser dan Sectionalizer

· Memelihara alat kerja operasi jaringan distribusi.

· Melaksanakan pengukuran tegangan jaringan distribusi (termasuk trafo) dan tegangan di titik pelayanan serta menyampaikan kepada fungsi terkait.

· Melaksanakan pemulihan gangguan jaringan distribusi.

· Menghitung dan membuat laporan SAIDI / SAIFI dan gangguan trafo.

(70)

commit to user

4) Junior Operator Operasi Distribusi

Junior operator operasi distribusi mempunyai tugas pokok, yaitu: melaksanakan perencanaan dan kegiatan operasi jaringan distribusi dalam rangka menjaga kontinuitas dan menjamin mutu keandalan serta efisiensi penyaluran tenaga listrik kepada pelanggan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok, junior operator operasi distribusi mempunyai fungsi:

· Melengkapi data rencana operasi jaringan distribusi dalam keadaan normal atau gangguan untuk menjaga mutu dan keandalan tenaga listrik.

· Melaksanakan operasi jaringan dan proteksinya sesuai SOP untuk menjaga keandalan operasi dan keselamatan penyaluran tenaga listrik.

· Melaksanakan realisasi pencapaian tingkat mutu pelayanan, saidi-saifi, losses sesuai kinerja yang ditetapkan.

· Melaksanakan pencatatan data counter PMT, LBS, Recloser dan Sectionalizer

· Memelihara alat kerja operasi jaringan distribusi.

· Melaksanakan pengukuran tegangan jaringan distribusi (termasuk trafo) dan tegangan di titik pelayanan serta menyampaikan kepada fungsi terkait.

(71)

commit to user

· Menghitung dan membuat laporan SAIDI / SAIFI dan gangguan trafo.

· Melaksanakan inspeksi jaringan.

5) Assistant Technician Pemeliharaan Distribusi

Assistant technician pemeliharaan distribusi memiliki tugas pokok bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan pemeliharaan jaringan distribusi dalam rangka menjaga kontinuitas dan menjamin mutu keandalan serta efisiensi penyaluran tenaga listrik kepada pelanggan. Di dalam melaksanakan tugas pokok yang sudah disebutkan, assistant technician pemeliharaan distribusi mempunyai fungsi:

· Menyusun perencanaan pemeliharaan jaringan d istribusi.

· Menyiapkan jadwal pelaksanaan survey pemeliharaan jaringan distribusi.

· Menyiapkan rancangan teknis dan RAB pemeliharaan jaringan d istribusi.

· Melaksanakan SOP dan kegiatan pemeliharaan jaringan distribusi.

· Menyiapkan SPK/kontrak dan pengawasan kegiatan pemeliharaan jaringan distribusi.

(72)

commit to user

6) Junior Technician Pemeliharaan Distribusi

Junior technician pemeliharaan distribusi mempunyai tugas pokok melaksanakan perencanaan dan kegiatan pemeliharaan jaringan distribusi dalam rangka menjaga kontinuitas dan menjamin mutu keandalan serta efisiensi penyaluran tenaga listrik kepada pelanggan. Untuk menyelenggarakan tugas pokoknya, Junior technician pemeliharaan distribusi memiliki fungsi:

· Menyusun perencanaan pemeliharaan jaringan distribusi.

· Menyiapkan jadwal pelaksanaan survey pemeliharaan jaringan distribusi.

· Menyiapkan rancangan teknis dan RAB pemeliharaan jaringan d istribusi.

· Melaksanakan SOP dan kegiatan pemeliharaan jaringan distribusi.

· Menyiapkan SPK/kontrak dan pengawasan kegiatan pemeliharaan jaringan distribusi.

· Melaporkan progres kerja kegiatan pemeliharaan jaringan distribusi.

7) Assistant Engineer Pengendalian Susut dan PJU

(73)

commit to user

pokok, assistant engineer pengendalian susut dan pju memiliki fungsi:

· Menyiapkan data sasaran target operasi pada Pelanggan

yang diduga melakukan pelanggaran.

· Menyiapkan perlengkapan administrasi, peralatan kerja dan sarana P2TL .

· Melaksanakan P2TL sesuai Target Operasi (TO)

· Menghitung kerugian kWh akibat pelanggaran.

· Melaksanakan inventarisasi dan penertiban/pembongkaran PJU secara periodik.

· Menghitung dan membuat laporan susut distribusi.

· Menyusun laporan rutin sesuai bidang tugasnya.

8) Junior Engineer Pengendalian Susut dan PJU

Junior engineer pengendalian susut dan pju memiliki

tugas pokok melaksanakan penyusunan rencana dan kegiatan Pengendalian Losses & PJU. Di dalam melaksanakan tugas pokok, junior engineer pengendalian susut dan pju memiliki fungsi:

· Menyiapkan data sasaran target operasi pada Pelanggan yang diduga melakukan pelanggaran.

· Menyiapkan perlengkapan administrasi, peralatan kerja dan sarana P2TL .

(74)

commit to user

· Menghitung kerugian kWh akibat pelanggaran.

· Melaksanakan inventarisasi dan penertiban/pembongkaran PJU secara periodik.

· Menghitung dan membuat laporan susut distribusi.

· Menyusun laporan rutin sesuai bidang tugasnya.

9) Assistant Engineer Pengendalian Konstruksi

Assistant engineer pengendalian konstruksi

mempunyai tugas pokok menyiapkan rencana pengendalian dan pelaksanaan kegiatan konstruksi Pembangunan Jaringan

Distribusi dan Pembangkitan Tenaga Listrik Mikro Hidro (PLTM) untuk menjamin penyelesaian pekerjaan

pengembangan jaringan distribusi sesuai rencana. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, assistant engineer pengendalian konstruksi memiliki fungsi, sebagai berikut:

· Melaksanakan dan mengendalikan pekerjaan Pembangunan Jaringan Distribusi dan PLTM sesuai jadwal dan standar konstruksi.

· Memonitor penyelesaian pekerjaan dan melakukan koordinasi commisioning test.

(75)

commit to user

10) Junior Engineer Pengendalian Konstruksi

Junior engineer pengendalian konstruksi memiliki tugas pokok melaksanakan pengendalian pelaksanaan kegiatan konstruksi Pembangunan Jaringan Distribusi dan Pembangkitan Tenaga Listrik Mikro Hidro (PLTM) untuk menjamin penyelesaian pekerjaan pengembangan jaringan distribusi sesuai rencana. Untuk menyelenggarakan tugas pokok yang dimaksud, junior engineer pengendalian konstruksi mempunyai fungsi:

· Melaksanakan dan mengendalikan pekerjaan Pembangunan Jaringan Distribusi dan PLTM sesuai jadwal dan standar konstruksi.

· Mengecek penyelesaian pekerjaan dan melakukan koordinasi commisioning test.

· Melengkapi administrasi Serah Terima Fisik Teknik (STFT).

11) Assistant Technician Penyambungan dan Pemutusan

(76)

commit to user

Untuk melaksanakan tugas pokoknya, assistant technician penyambngan dan pemutusan memiliki fungsi:

· Menyiapkan jadwal pelaksanaan pemutusan dan

penyambungan aliran tenaga listrik pelanggan potensial.

· Melaksanakan pemutusan, penyambungan dan penyegelan APP untuk aliran listrik pelanggan potensial / pelanggan umum

· Melaporkan hasil pemutusan / penyambungan dan pengoperasian pelanggan / calon pelanggan potensial

· Memelihara alat kerja pemutusan dan penyambungan

· Melaksanakan pemeliharaan APP (untuk didiskusikan).

12) Junior Technician Penyambungan dan Pemutusan

Junior technician penyambungan dan pemutusan

memiliki tugas pokok melaksanakan pengelolaan pemutusan dan penyambungan aliran tenaga listrik serta menyiapkan

jadwal pelaksanaannya untuk meningkatkan pengamanan pendapatan dalam penjualan tenaga listrik sesuai standard. Didalam melaksanakan tugas pokoknya, junior technician penyambungan dan pemutusan memiliki fungsi:

(77)

commit to user

· Melaksanakan pemutusan, penyambungan dan penyegelan APP untuk aliran listrik pelanggan potensial / pelanggan umum

· Melaporkan hasil pemutusan / penyambungan dan pengoperasian pelanggan / calon pelanggan potensial

· Memelihara alat kerja pemutusan dan penyambungan

· Melaksanakan pemeliharaan APP (untuk didiskusikan).

13) Assistant Officer Administrasi Teknik

Assistant officer administrasi teknik mempunyai tugas

pokok melaksanakan pendataan asset teknik, survey jaringan dalam rangka perluasan dan pemeliharaan jaringan serta

kegiatan pembangunan JTR dan SR untuk keandalan pasokan dan pemenuhan kebutuhan energi tenaga listrik. Untuk melaksanakan tugas pokok yang dimaksud, assistant officer administrasi teknik memiliki fungsi:

· Melaksanakan pendataan dan membuat laporan pemutakhiran data asset jaringan distribusi.

· Melakukan survey perluasan jaringan sehubungan adanya permintaan PB / PD dan sambungan sementara.

· Melakukan survey pemeliharaan jaringan untuk peningkatan keandalan pasokan tenaga listrik

Gambar

Tabel 1.1: Jumlah Pelanggan Listrik Prabayar
Gambar 4.1: Logo PT. PLN (Persero)  ................................................
Tabel 1.1
Biaya Beban Berdasarkan Tarif Dasar Listrik Tahun 2010Tabel 2.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini saya menyatakan menyatakan bahwa skripsi Pengaruh Kenaikan Tarif Cukai Rokok Kretek terhadap Harga, Penawaran dan Permintaan Komoditas Rokok Kretek dan Komoditas

Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset

Dari hasil normalisasi maka didapatlah rancangan model konseptual yang dibuat di Oracle SQL Developer Data Modeler seperti pada Gambar 7..

Maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh yang terjadi antara ukuran perusahaan dengan variabel perataan laba berpengaruh positif, namun tidak signifikan terhadap

Tujuan penelitian Untuk mengetahui efektifitas penerapan pendekatan CL versi STAD dalam upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar Matematika peserta didik kelas

Badan pengawasan pasar modal dan lembaga keuangan harus dapat menegakkan aturan-aturan yang berlaku di pasar modal serta mempunyai kewenangan dalam hal melakukan

descriptive statistics data points minimum maximum mean median mode standard deviation variance. coefficient of variation

reward berupa pesan yang berisikan tentang sejarah dari gedung Lawang Sewu yang diharapkan dapat menambah wawasan pemain.. Game “Find Me: Lawang Sewu” didesain dengan