Lampiran 1. Pedoman Wawancara dan Transkrip Hasil Wawancara
Implementasi Pendidikan Karakter dalam Mata Pelajaran Normatif dan Adaptif di SMK Negeri 1 Klaten
Tahun Pelajaran 2013/2014
1. Apakah sekolah pernah melakukan kegiatan sosialisasi tentang adanya pendidikan karakter?
MS (Kepsek) : Pernah, antara lain pada hari Senin, 20 Desember 2010 dalam
forum koordinasi pimpinan dan staf guru & karyawan, juga pada hari Senin, 18 Juli 2011 sosialisasi kepada seluruh Bp/Ibu guru & karyawan SMK negeri 1 Klaten dari dinas Pendidikan Kab. Klaten, yaitu Bp. Drs. Wahono, M.Pd. dan pada pembinaan apel Korpri tanggal 17 April 2011
WKS Kesiswaan :Pernah, pada setiap apel (guru PKn) Korpri di lingkungan SMKN 1 Klaten, dan juga pada upacara bendera tanggal 29 Desember 2012
WKS Kurikulum : Pernah, pada saat pertemuan rapat-rapat di SMKN 1 Klaten, dan saat upacara apel Korpri WKS Humas : Pernah, pada saat apel Korpri dan dalam forum workshop
silabus berkarakter di Solo.
KTU : Ya pernah, pada saat kegiatan
pertemuan, rapat breafing dan apel/upacara, pernah juga dalam bentuk workshop
Guru Produktif : Ya, pada saat upacara
bendera, rapat koordinasi dan pembinaan dari kepala sekolah Guru Bhs. Indonesia: Pernah
Guru Matematika : Secara terstruktur tidak,
tetapi pernah kita dengarkan pada saat pertemuan rapat-rapat atau pembinaan dari kepala sekolah
Guru IPS : Ya pernah, pada saat rapat- rapat sekolah, dan sat sosialisasi
oleh WKS kurikulum
Siswa kelas XI : Pernah Bu, pada setiap apel Setiap tanggal 17 di lingkungan
SMKN 1 Klaten, dan juga pada upacara-upacara bendera
Siswa Kelas XII : Pernah, Bu pada saat upacara bendera, dan beberapa guru ketika mengajar di kelas juga menjelaskan adanya nilai-nilai karakter yang harus dilakukan oleh siswa.
2. Siapa saja yang diundang dalam sosialisasi tentang adanya pendidikan karakter?
MS (Kepsek) : - Para WKS, para K3, KTU - Semua Bapak & Ibu guru SMKN 1 Klaten
(guru PKn) 1 Klaten baik guru maupun karyawan dan semua petugas yang bekerja di SMKN 1 Klaten
WKS Kurikulum : Semua guru diundang WKS Humas : Yang diundang semua guru
KTU : Ya seluruh civitas SMKN 1
Klaten: guru, karyawan, dan siswa
Guru PAI : Seluruh personil SMKN 1
Klaten, yaitu guru dan karyawan
Guru Produktif : Semua guru Guru Bhs. Indo. : Semua guru
Guru Matematika : tidak ada undangan khusus untuk sosialisasi, biasanya kalau
ada undangan rapat sekolah, nanti dalam rapat sekolah ikut disampaikan/diselpikan tentang adanya pendidikan karakter di sekolah
Guru IPS : Semua guru SMK Negeri 1 Klaten
Siswa kelas XI : Semua warga sekolah yang ikut upacara tersebut
Siswa Kelas XII : Semua warga sekolah.
3. Apa saja materi yang diberikan dalam kegiatan sosialisasi tentang pendidikan karakter tersebut? MS (Kepsek) : Penanaman nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa
dimasukkan dalam setiap mata pelajaran di SMK, seperti gama, PKn, bahasa Indonesia dan mata pelajaran yang lain, dan juga dimasukkan dalam kurikulum KTSP.
Penanaman nilai-nilai karakter
yang ada 18 point
Sebelum KBM dimulai, yaitu pukul 06.45 diperdengarkan lagu-lagu kebangsaan untuk menumbuhkan kecintaan thd tanah air, pada saat KBM selalu diselibkan waktu 3-5 menit untuk menanamkan nilai-nilai karakter, begitu juga pada waktu istirahat
WKS Kesiswaan : ada delapan belas budaya
karakter yang ditanamkan ke anak-anak, yaitu:religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi,
bersahabat/ komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggungjawab
WKS Kurikulum : Materinya ya tentang integrasi pendidikan karakter ke dalam
mata pelajaran
WKS Humas : materinya antara lain: iman, taqwa, dan softskill serta
tanggungjawab.
KTU : materinya tentang wawasan
kebangsaan, cinta tanah air, belanegara…, dan lain-lain
Guru PAI : materinya ya meliputi latar belakang pentingnya pendidikan
karakter, karakter apa saja, dan 18 karakter bangsa
Guru Produktif : materinya bahwa guru
religius, cinta tanah air dan seterusnya
Guru Bhs. Indo. : Marteri yang diberikan dalam kegiatan sosiialisasi antra lain adalah: latar belakang perlunya pendidikan karakter, dan
indicator ketercapaian
pendidikan karakter
Guru Matematika : materinya yang diberikan
Tentang muatan-muatan pendidikan karakter
Guru IPS : Materi yang diberikan adalah tentang pentingnya/arti penting
penanaman karakter bagi peserta didik
Siswa kelas XI : Tentang nilai-nilai karakter yang ada 18 macam itu
Siswa Kelas XII : tentang 18 Karakter dan nilai-nilai etika yang lain.
4. Apakah keterangan / penjelasan tentang pendidikan karakter tersebut diberikan secara jelas? Uraikan pendapat/asalan Anda!
MS (Kepsek) : Jelas dan gamblang, karena dari masing-masing nilai
karakter dijelaskan maksud, tujuan, dan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari WKS Kesiswaan : Ya, diberikan secara jelas,
disampaikan dengan jelas, dengan kalimat yang sederhana, dan mudah dipahami.
WKS Kurikulum : sangat jelas sekali
WKS Humas : penjelasan dari sekolah
KTU : Meskipun hanya dijelaskan secara lisan dan garis besarnya
saja, namun cukup jelas untuk mengingatkan kembali tentang nilai-nilai karakter, nasionalisme dan jatidiri bangsa
Guru PAI : Belum cukup memadai,
seharusnya dengan uraian perilaku masing-masing karakter yang harus diterapkan
Guru Produktif : belum jelas, karena yang
kami dengarkan sebatas muatan-muatan nilai pendidikan karakter yang terdiri dari 18 ranah itu saja, seperti jujur, religius, demokratis, dll.
Guru Bhs. Indo. : Penjelasan tentang pendidikan karakter yang diberikan cukup
jelas karena peserta diberi softcopy materi pendidikan karakter, selain itu juga didatangkan narasumber dari dinas pendidikan (Pak Wahono)
Guru Matematika : Penjelasan tentang
implementasi
Hanya secara garis besarnya saja, guru diminta ikut mengimplementasikan sesuai dengan bidang studi dan kompetensi yang diajarkan. Tetapi belum ada aturan yang
jelas yang mengatur
inplementasi tersebut, misalnya ada sanksi atau tidak bagi guru yang tidak melaksanakan penanaman karakter kepada siswa, atau karyawan yang tidak menegur siswa yang berbuat
melanggar karakter di
Guru IPS :Ya cukup jelas, sebab
dijelaskan beberapa contoh nilai karakter seperti tanggungjawab, disiplin, kerja sama, dll) dan contoh penerapannya dalam diri siswa
Siswa kelas XI : Kalau kami, para siswa yang diperhatikan hanya nilai-nilai karakter yang harus kami laksanakan saja, yang lainnya tidak begitu diperhatikan.
Siswa Kelas XII : Cukup jelas, bu. Dijelaskan juga bahwa nanti dalam pembelajaran semua guru akan menyampaikan/menyisipkan nilai-nilai karakter kepada siswa, jadi siswa diminta tidak kaget. 5. Apakah keterangan/penjelasan tentang pendidikan
karakter diberikan secara konsisten? Uraikan pendapat/alasanmu!
MS (Kepsek) : Ya, karena setiap ada
pertemuan rapat, meskipun sebentar pasti diselipkan tentang pendidikan karakter agar selalu diajarkan paling tidak 5 menit sebelum pembelajaran dimulai WKS Kesiswaan : Ya. Meskipun tidak terprogram Secara khusus tetapi pada setiap
kesempatan rapat-rapat selalu dianjurkan dan diingatkan oleh kepala sekolah dan para WKS WKS Kurikulum : Ya, sosialisasi tentang
pendidikan karakter diberikan secara konsisten terutama setiap akan dimulai penyusunan silabus & RPP
WKS Humas : Ya, setiap ada kesempatan pada acara rapat-rapat selalui
lebih dekat dengan hal-hal yang positif
KTU : menurut saya konsisten dan
secara periodik dalam
pemberian informasi, tetapi dalam pelaksanaannya menjadi kabur, karena jarang sekali para petugas (wakil kepala sekolah) itu sidak ke kelas-kelas untuk melihat/ mengkroscek apakah
para guru benar-benar
menanam-kan nilai-nilai karakter kepada anak, atau melihat ke sekeliling sekolah untuk melihat apakah para karyawan juga turut serta dalam penanaman nilai-nilai karakter. Guru PAI : Belum, karena terkesan
penjelasannya masih sepotong-sepotong
Guru Produktif : Sesekali diselipkan dalam
pertemuan rapat-rapat, namun begitu guru sudah mampu melaksanakan/meimplementasik an dalam proses KBM
Guru Bhs. Indo. : Penjelasan tentang adanya pendidikan karakter diberikan di
SMKN 1 Klaten secara konsisten sebab setiap ada pertemuan rapat-rapat penanaman karakter
selalu disinggung dan
melakukan pengamatan ke kelas-kelas untuk melihat implementasi dari silabus dan RPP yang telah dibuat.
Guru Matematika : Setiap ada rapat selalu
diberikan, namun belum ada penjelasan secara khusus,
sehingga kami harus
mencari/mencoba
menafsirkannya sendiri Guru IPS :Ya konsisten, walaupun
kurang maksimal, dikarenakan oleh beberapa kendala di dalam penerapannya di lapangan, contoh masih ada anak yang terlambat karena bocor atau karena hujan, hal itu mau gimana lagi.
Siswa kelas XI : Kalau guru PKn, guru agama, dan bahasa Jawa, biasanya selalu menyampaikan nilai-nilai karakter dan memberikan contoh-contoh pelaksanannya dalam kehidupan sehari-hari Siswa Kelas XII :Tidak selalu bu, hanya
guru-guru tertentu saja yang menjelaskan tentang nilai-nilai karakter.
6. Apakah ada pelatihan-pelatihan/workshop untuk implementasi pendidikan karakter di SMKN 1 Klaten? MS (Kepsek) : Ada
WKS Kesiswaan : O ada, dalam penyusunan
silabus dan RPP di SMKN 1 Klaten, dimana silabus yang
disusun harus memuat
yaitu di Hotel Edotel (SMKN3 Klaten), dan di Hotel Teratai Solo WKS Kurikulum : Ada bu, baik di SMKN 1
Klaten, di Hotel Edotel, dan juga
pernah diselenggarakan
penyusunan silabus berkarakter di Hotel Teratai Solo
WKS Humas : Ya bu ada, workshop untuk menyisipkan nilai-nilai karakter
dalam kurikulum KTSP di SMKN 1 Klaten
KTU : Ada bu, baik di sekolah
maupun di luar sekolah, pernah dilaksanakan penyusunan silabus berkarakter
Guru PAI : Pernah ada bu
Guru Produktif : Pernah ada bu, yaitu
bagaimana tatacara menyusun silabus dan RPP yang memuat karakter bangsa
Guru Bhs. Indo. : Ada pelatihan-pelatihan
/workshop tentang penysunan
silabaus berkarakter,
dilanjutkan penyusunan RPP berkarakter
Guru Matematika : Pernah ada
Guru IPS : Ya, pernah ada
Siswa kelas XI : Ada bu. Pelatihan-pelatihan untuk siswa biasanya diundang
melalui OSIS SMKN 1 Klaten. Siswa Kelas XII :Pernah bu, diundang di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten
untuk mendengarkan ceramah tentang pendidikan karakter, pernah juga diundang ke Lembang bersama dengan Pembina OSIS
MS (Kepsek) : Semua pihak mendukung
pelaksanaan pendidikan karakter, karena penanaman nilai pendidikan karakter dimulai dari staf pimpinan sebagai pucuk pimpinan, kemudian kepada semua bp/ibu guru dan karyawan. Disamping itu segala program kerja dari staf pimpinan harus mencerminkan nilai-nilai pendidikan karakter WKS Kesiswaan : Ya bu mendukung, WKS
kesiswaan, kurikulum, humas, ketenagaan, TU semuanya ikut melaksanakan kegiatan yang mencerminkan nilai-nilai karakter, seperti upacara,
pelatihan, kebersihan
lingkungan, yang merupakan contoh implementasi pendidikan karakter di SMKN 1 Klaten
WKS Kurikulum : Ya bu, sangat mendukung sekali
WKS Humas : Ya mendukung bu, karena agar output SMKN 1 Klaten lebih
diterima oleh masyarakat
KTU : Sangat mendukung bu,
karena kegiatan tersebut berguna bagi semua warga sekolah, apalagi bagi anak-anak itu dapat menjadi bekal dalam memimpin bangsa
Guru PAI : Menurut saya semua
mendukung bu, karena sudah menjadi program dan komitmen untuk diterapkan di sekolah Guru Produktif : Wah saya bukan pengamat yang baik, bu. Tetapi menurut
semuanya mendukung
pelaksanaan pendidikan
karakter di SMKN 1 Klaten Guru Bhs. Indo. : Semua warga sekolah tak
terkecuali pimpinan dan stafnya menurut saya ikut mendukung
pelaksanaan pendidikan
karakter bu.
Guru Matematika : Mendukung bu secara
struktural, tetapi menurut saya implementasinya belum
Guru IPS :Ya bu, semua hadir dalam
pelatihan dan juga selalu kooperatif dalam penanganan di sekolah setiap ada perilaku yang menyimpang dari para siswa
walaupun masih kurang
maksimal.
Siswa kelas XI : Saya kira mendukung semua bu
Siswa Kelas XII : menurut saya, semuanya mendukung bu.
8. Apakah guru-guru berperan aktif dalam pelaksanaan pendidikan karakter? Berilah contohnya!
MS (Kepsek) : Ya harus ikut berperan,
contoh bapak/ibu guru menegur siswa yang makan/minum dg berdiri atau sambil berjalan. Mengingatkan siswa harus jujur dalam membayar makanan di kantin, menegakkan kedisiplinan bagi siswa yang terlambat masuk.
WKS Kesiswaan : ya ikut, contoh sebelum
mandiri, serta peduli pada sesamanya.
WKS Kurikulum : Ya tentu berperan aktif,
contoh mengembangkan dan melaksanakan kegiatan senyum, salam, sapa dan santun.
WKS Humas : Ya, ikut meskipun tidak
penuh. Contoh memperingat-kan anak-anak yang tidak seragam (sabuk, dasi, nama, dll)
KTU : Iya bu, contoh dalam kegiatan pramuka, memperingatkan
untuk selalu sholat, atau berdoa) Guru PAI :Sebagian, dengan adanya
kegiatan keagamaan yang itensif Guru Produktif : Ya bu, selalu menyisipkan
nilai-nilai budi pekerti dalam setiap KBM, seperti memberi contoh cara berbicara yang sopan, cara berpakaian yang rapi
Guru Bhs. Indo. : Iya. Ikut bu. Apa yang
tercantum dalam RPP sebisa mungkin melaksanakan sesuai yang tertulis di dalam RPP. Misal
pada RPP kita ingin
mengembangkan karaker
tanggung jawab dan disiplin, maka kalau guru memberikan PR ya harus ditanyakan PR nya sebagai wujud tanggungjawab siswa.
Guru Matematika : Ya menurut saya, ada guru yang aktif ada yang tidak. Ada
ruang kelas, lupa mengisi jurnal kelas, dll.
Guru IPS : Ya. Semua guru mata
pelajaran diwajibkan untuk menanamkan nilai-nilai karakter kepada kelas yang diajar seperti berdoa, kerjasama piket, kerapian baju, sepatu, kaos kaki. Siswa kelas XI : Ada bu, tetapi tidak semua guru menyampaikan nilai-nilai karakter saat mengajar. Contoh guru PKn, dan guru agama pasti menghubungkan materi yang diberikan dengan nilai-nilai karakter dan memberikan contoh pelaksanannya dalam kehidupan sehari-hari. Guru
yang lain, kadang
menyampaikan nilai-nilai karakter, kadang tidak.
Siswa Kelas XII :yang aktif berpartisipasi hanya beberapa guru saja, Bu.
Contohnya guru bahasa Jawa dengan mengenalkan berbagai etika dan unggah ungguh yang berlaku dalam masyarakat, tidak
lupa guru PKn selalu
mengingatkan 18 nilai karakter bangsa, juga guru agama, tetapi belum semuanya mengajarkan nilai-nilai karakter
9. Informasi apa saja yang sering Anda tanyakan terkait dengan implementasi pendidikan karakter di SMKN 1 Klaten? Mengapa?
anak di SMKN 1 Klaten, apakah sudah semakin baik?
WKS Kesiswaan : ketika Anda (guru) mengajar menanamkan karakter atau
tidak?
Sebab berdasarkan pengamatan, belum semua guru mengajar sambil menyelipkan pendidikan karakter di dalamnya
WKS Kurikulum :bagaimana cara Anda
menyelipkan pendidikan
karakter kepada anak didik? Karena ada guru yang tidak
memprogramkan pendidikan karakter ketika mengajar
WKS Humas : tidak ada
KTU : tidak ada
Guru PAI : apakah ada aturan khusus
yang mengatur tentang
pelaksanaan pendidikan
karakter? Karena selama ini perintah untuk menanamkan pendidikan karakter baru dijalankan oleh sebagian guru saja
Guru Produktif : Maaf saya tidak begitu
memperhatikan. Karena kalo guru produktif itu lebih menekankan pada materinya masing-masing
Guru Bhs. Indo. : aturan tertulis dan sanksi
yang tegas untuk pelaksanaan pendidikan karaker
Guru Matematika : tidak ada
Guru IPS : aturan yang jelas
Siswa kelas XI : Contoh-contoh kongkrit dari nilai-nilai karakter yang diajarkan guru.
nilai karakter dan sanksi yang menyertainya
10.Apakah kelengkapan informasi tentang implementasi pendidikan karakter di SMKN 1 Klaten memudahkan Bp/Ibu/Saudara dalam melaksanakan pendidikan karakter?
MS (Kepsek) :Ya
WKS Kesiswaan : Ya, seperti masjid, kantin, WKS Kurikulum : ya membantu memudahkan pelaksanaan pendidikan
karakter, seperti toko, laboratorium, kantor, kantin bahkan semua sarana yang ada di SMKN 1 Klaten
WKS Humas : ya bu sangat membantu.
KTU : ya
Guru PAI : memudahkan bu
Guru Produktif : membantu tetapi belum maksimal bu.
Guru Bhs. Indo. :Iya bu Guru Matematika : Tidak bu.
Guru IPS : Iya, membantu. Siswa kelas XI : Ya Bu
Siswa Kelas XII :ya, apalagi di beberapa
dinding sekolah dan taman ada
tulisan-tulisan yang
mengingatkan siswa menjadi pribadi yang berkarakter.
11.Apa Anda diberikan wewenang (misalnya dalam bentuk surat, SK, dll) untuk melaksanakan pendidikan karakter?
MS (Kepksek) :Ya, ketika rapat di Dinas
Pendidikan Kabupaten Klaten dijelaskan oleh Kepala Dinas tentang beberapa landasan
hukum pelaksananan
pendidikan karakter di Indonesia WKS Kesiswaan : meskipun perintah secara
wewenang oleh kepala sekolah untuk mengajarkan karakter kepada peserta didik. Dan perencanaannya dapat dilihat pada silabus dan RPP masing-masing guru.
WKS Kurikulum : Ya. Di dalam Permendiknas Nomor No 23 Tahun 2006
Tentang Standar Kompetensi Lulusan dijelaskan bahwa Pendidikan Menengah Kejuruan yang terdiri atas SMK/MAK bertujuan: Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. Pendidikan karakter di SMKN 1 Klaten diberikan dalam rangka meningkatkan kepribadian dan akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri tersebut. WKS Humas : Wewenang diberikan kepada tim STP2K dan dibantu oleh
bapak/ibu guru yang lain
KTU : Belum
Guru PAI : Ada surat keputusan tentang STP2K (Satua Tugas Pelaksana Pembinaan Kesiswaan)
Guru Produktif : SK tugas yang berisi tentang pelaksanaan pendidikan karakter
tidak ada, tetapi semua guru diberikan wewenang untuk mengajar materi sambil menanamkan karakter kepada peserta didik
Guru IPS : Ya, saya selaku guru Sejarah sekaligus Pembina Pramuka
diberi tugas oleh Kepala Sekolah untuk menanamkan karakter kepada siswa baik melalui kegiatan pembelajaran maupun kegiatan Kepramukaan.
Siswa kelas XI : Untuk siswa tidak ada bu
Siswa Kelas XII :Tidak ada, kecuali siswa-siswa yang masuk dalam anggota OSIS 12.Apakah ada sanksi yang jelas bagi pihak-pihak yang
tidak melaksanakan pendidikan karakter? MS (Kepsek) :Ada.
WKS Kesiswaan : Ada, bagi para siswa yang
melanggar nilai-nilai karakter di sekolah, karena ada buku saku yang isinya peraturan dan besarnya skor bagi pelanggar. Bagi guru belum ada sanksi WKS Kurikulum : Tidak ada
WKS Humas : Belum ada
KTU : Belum ada, Bu
Guru PAI : Sepengetahuan saya belum ada bu, sanksi bagi guru yang
tidak menanamkan karakter dalam pembelajaran maupun di luar kegiatan pembelajaran
Guru Produktif : Tidak ada sanksi bagi guru yang ketika mengajar tidak
menyampaikan nilai-nilai karakter.
Guru Bhs. Indo. : Tidak ada. Tetapi jika dalam silabus dan RPP tidak ada
perencanaan tentang nilai-nilai karakter yang ditanamkan akan ditegur oleh WKS Kurikulum Guru Matematika : tidak ada sanksi
moral, artinya kalau guru dijadikan panutan oleh
siswanya, jika tidak
menanamkan nilai-nilai yang baik tentunya malu.
Siswa kelas XI : untuk siswa sanksinya ada pada buku saku bu yang isinya berbagai macam peraturan yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama menjadi siswa SMK Negeri 1 Klaten, lengkap dengan skornya. Tapi saya kadang ingin protes bu, untuk siswa ada larangannya di buku saku banyak, tetapi untuk guru kok tidak ada, contohnya kalau siswi rambutnya lebih sebahu harus dikuncir, tetapi untuk guru rambutnya panjang tidak ada teguran atau skor, atau aturan
mematikan motor ketika
memasuki lingkungan sekolah, tetapi untuk guru sampai tempat parker motor tetap dihidupkan. Siswa Kelas XII :Ada bu tertulis pada buku saku
bagi siswa. Di buku saku tersebut juga ada kode dan bobot skor untuk setiap pelanggaran yang dilakukan siswa, dan siapa yang berhak mengambail tindakan.
13.Apakah ada fasilitas khusus (petunjuk, buku, ruangan, jurnal kegiatan, dll) yang disediakan pihak sekolah untuk implementasi pendidikan karakter di SMKN 1 Klaten? Jelaskan!
MS (Kepsek) : yang untuk mengontrol anak ada berupa buku saku tata tertib
informasi untuk menyampaikan informasi/pengumuman tentang barang hilang, menengok orang sakit, jadwal kebersihan sekolah, jadwal jalan sehat atau senam, dll. Juga disediakan masjid untuk beribadah, tape recorder untuk memutar lagu-lagu nasional, dan kantin kejujuran. WKS Kesiswaan : ada beberapa buku tentang pendidikan karakter yang
disediakan di perpustakaan sekolah, baik berisi tentang petunjuk pelaksanaan maupun tentang nilai-nilai karakter yang harus ditanamkan ke peserta didik. Sebetulnya setiap tempat di SMK Negeri 1 Klaten ini dapat
dijadikan media untuk
pelaksanaan pendidikan
karakter, seperti taman, ruang kelas, mushola, kantin, bahkan kamar mandi bisa dipakai untuk menanamkan kedisiplinan dan kepedualian siswa
WKS Kurikulum : Ada mushola untuk
beribadah bapak/ibu guru/karyawan, dan untuk anak-anak. di samping mushola ada kantin kejujuran yang dikelola oleh sei rohis tiap-tiap kelas secara bergantian.
WKS Humas : Ada, Bu.
KTU : Ada, di perpustakaan banyak disediakan referensi tentang
pendidikan karakter.
Guru PAI : ada tetapi belum seperti yang Idealnya diinginkan oleh guru
rekan-rekan kita yang berama non muslim.
Guru Produktif : Setahu saya di mushola ada kantin kejujuran, di depan
tiap-tiap kelas juga ada kantin kejujuran yang di kelola oleh masing-masing kelas.
Guru Bhs. Indo. : Ada. Bu.
Guru Matematika : Sepertinya ada bu. Guru IPS :Ya, sebagian. Contoh
diadakannya sidak mendadak untuk tiap-tiap kelas.
Siswa kelas XI : saya melihat di perpustakaan ada beberapa buku yang berisi tentang nilai-nilai karakter dan contoh-contoh pelaksanaannya. Siswa Kelas XII :Ada banyak bu, perpustakaan
ada buku, mushola untuk beribadah, ruangan kelas, dan lain-lain .
14.Menurut bapak/ibu/saudara, bagaimanakah komitmen dari warga SMKN 1 Klaten (kepala sekolah, guru, staf kantor, siswa) dalam rangka memudahkan implementasi pendidikan karakter?
MS (Kepsek) : mendukung pelaksanaan
pendidikan karakter bangsa, dan berperan aktif
WKS Kesiswaan : menurut saya, seluruh warga sekolah mendukung dan
berpartisipasi dalam
implementasi pendidikan karakter
WKS Kurikulum : mendukung bu dalam hal
implementasi pendidikan karakter
WKS Humas : Sangat mendukung bu
Pendidikan karakter saling asah, asih dan asuh berkolaborasi dan saling melengkapi
Guru PAI : dalam bentuk dukungan ada, tetapi belum berpartisipasi aktif
dalam pelaksannaanya. Guru Produktif : menurut saya, Bu, lebih
dibebankan pelaksanannya kepada para guru saja.
Guru Bhs. Indo. : Ya, ada
Guru Matematika : tergantung sistem yang
dibangun di sekolah, ada yang berkomitmen tetapi ada juga yang tidak berkomitmen menanamkan nilai-nilai karakter
Guru IPS : Mendukung, Bu.
Siswa kelas XI : saya melihat ada beberapa kelas yang mempunyai
komitmen menjaga kebersihan dan kenyamanan kelas, tetapi juga ada kelas-kelas yang terlihat kotor saat proses pembelajaran. Ada juga siswa-siswa yang makan sambil berjalan bu. Tetapi beberapa guru juga ada yang tidak berkomitmen bu.
Siswa Kelas XII : Saya rasa semua warga SMKN 1 Klaten mempunyai komitmen
15.Apakah masukan (saran/kritik) dari
Bapak/Ibu/saudara untuk memudahkan
implementasi pendidikan karakter di SMKN 1 Klaten? MS (Kepsek) : Staf pimpinan, guru, wali
kelas, guru BP/BK, dan karyawan supaya bersama-sama kompak dalam implementasi pendidikan karakter.
WKS Kesiswaan : Ada, Bu. Informamsi tentang implementasi pendidikan
karakter lebih ditingkatkan penyampiannya kepada semua warga sekolah
WKS Kurikulum : Bapak ibu guru supaya
konsisten dalam memberikan contoh/teladan
WKS Humas : semua informasi tentang
pendidikan karakter supaya dirembug secara bersama oleh seluruh warga sekolah
KTU : supaya ada anggaran
operasional, sumber dana yang cukup, dan perlu adanya instruksi yang mempunyai wawasan kebangsaan yang tinggi.
Guru PAI : Perlu adanya panduan dan pedoman secara lengkap tentang implementasi pendidikan karakter sampai pada sanksi-sanksinya.
Guru Produktif : Seharusnya ada
contoh/teladan dari atasan dan ada aturan yang jelas, karena seringkali anak melanggar peraturan, harusnya diberi sanksi tetapi malah dibiarkan saja oleh guru
bersama-sama hendaknya mengimplementasikan
pendidikan karakter
Guru Matematika : perlu adanya contoh dari semua pihak
Guru IPS : perlunya adanya kekompakan dalam memberikan sanksi
apabila terjadi penyimpangan, pelanggaran yang dilakukan siswa.
Siswa kelas XI : saya usul supaya yang diberi sanksi pelanggaran itu tidak
hanya siswa saja, tetapi juga para guru juga diberi buku saku seperti siswa. Penataan motor supaya semua motor siswa mendapatkan tempat parkir yang layak seperti juga guru, juga keamanan yang baik agar helm siswa tidak hilang.
Siswa Kelas XII :Saya berharap semua guru mengajarkan nilai-nilai karakter untuk bekal siswa ketika sudah lulus dan bekerja, sehingga
menjadi manusia yang
berkarakter dan diterima baik hidup dalam bermasyarakat.
16.Apakah sebaiknya ada dana/anggaran khusus untuk implementasi pendidikan karakter di SMKN 1 Klaten? MS (Kepsek) : Sebaiknya ada anggaran
khusus dan kalau perlu dimasukkan dalam RAKS
WKS Kesiswaan : Ya, bu, sebaiknya ada
anggaran khusus untuk implementasi pendidikan karakter
WKS Kurikulum : Ya
WKS Humas : Ya
operasional
Guru PAI : Perlu ada penghargaan dana apresiasi atas usahanya
sehingga jelas target yang hendak dicapai
Guru Produktif : Seharusnya ada anggaran khusus untuk implementasi
pendidikan karakter Guru Bhs. Indo. : Ya, sebaiknya ada Guru Matematika : bisa ya, bisa tidak, Bu
Guru IPS : Ya, Bu.
Siswa kelas XI : Menurut saya sebaiknya ada dana yang khusus untuk
pelaksananan pendidikan karakter di SMKN 1 Klaten
Siswa Kelas XII :Kalau ada dana untuk itu, yang menurut saya lebih baik bu.
17.Apakah ada aturan yang jelas mengenai pembagian tugas, wewenang dan tanggungjawab dalam pelaksanaan pendidikan karakter di SMKN 1 Klaten? MS (Kepsek) : Ada, tercantum dalam SK
Kepala sekolah tentang tugas-tugas pokok dan tugas tambahan
WKS Kesiswaan : Belum ada bu WKS Kurikulum : Tidak, Bu.
WKS Humas : Ada tercantum dalam tugas- tugas pokok dan tugas
tambahan
KTU : Ya, kelihatannya sekarang
Ada, Bu.
Guru PAI : Belum, tetapi diharapkan semua berperan aktif. Guru Produktif : Tidak ada, Bu.
Guru Bhs. Indo. : Ya
Guru Matematika : Pendidikan karakter kan yang paling strategis pada
sedangkan seperti lainnya kurang bisa diaplikasikan dalam pembelajaran, apalagi pada mata pelajaran produktif. Jadi materi pelajaran produktif kurang tepat, jika diselipkan sebenarnya juga bisa hanya masalahnya materi kurang sesuai dengan pesan yang disampaikan (pendidikan Karakter)”
Guru IPS :Tidak ada.
Siswa kelas XI : Setahu saya yang yang
berwenang adalah kepala sekolah dan para stafnya bu, juga para karyawan kantor. Tetapi yang lebih sering memberikan teguran kepada siswa adalah guru-guru yang menjadi tim STP2K dan para wali kelas, serta guru BP/BK
Siswa Kelas XII :Sebetulnya tidak perlu setiap saat guru bertanggungjawab
mengingatkan/menyampaikan siswa untuk melaksanakan nilai-nilai karakter bu, tetapi apabila semua guru memberikan teladan yang baik dalam keseharian melalui perilaku dan penampilan yang baik, saya rasa siswa akan terketuk hatinya mengikutinya.
18.Apakah ada kontrol/pengawasan terhadap implementasi pendidikan karakter di SMKN 1 Klaten? Bagaimana caranya?
MS (Kepsek) : Ada, saya serahkan kepada para WKS dan stafnya
WKS Kesiswaan : Selama ini kontrol pelaksana- an pendidikan karakter baru
seperti silabus berkarakter, RPP berkarakter. Kami merasa belum perlu melakukan cek langsung karena: (1) kami yakin ketika mengajar di kelas, bapak ibu
guru telah
mengimplementasikan
pendidikan karakter seperti yang direncanakan pada RPP, (2) mengingat banyaknya guru yang ada di SMK Negeri 1 Klaten, yaitu 143 orang sangat sulit menentukan waktu untuk observasi ke dalam kelas
WKS Kurikulum : kontrol terhadap pelaksanaan pendidikan karakter dapat
ditanyakan kepada para guru ketika diadakan rapat-rapat dengan wali kelas dan guru BP/BK
WKS Humas : ddilakukan dengan
melihat/mengatai guru saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung
KTU : Kadang-kadang ada
Guru PAI : Kelihatannya belum, Bu. Guru Produktif : Untuk saya bu, sebagai guru produktif kalau setiap masuk
kelas harus menanamkan nilai-nilai karakter kok eman-eman waktunya, sebab materi produktif yang harus diberikan kepada anak itu cakupannya luas. Jadi untuk penanaman nilai lebih baik diserahkan kepada guru PKn atau guru agama saja
Guru Bhs. Indo. : Ya, ada
wong saya belum pernah membaca sumber tertulis untuk implementasi pendidikan karakter. Jadi saya tidak takut jika tidak menanamkan nilai-nilai karakter kepada anak sebab tidak ada sanksi yang menakutkan buat saya. Dan memang selama ini tidak ada sanksi bagi guru yang tidak mengimplementasikan nilai-nilai karakter kepada anak
Guru IPS : ada, pengawasan dilakukan oleh pihak terkait seperti dari
tim STP2K, BP/BK, dan tentunya dari kepala sekolah. Siswa kelas XI : Di SMK Negeri 1 Klaten selain ada penertiban secara khusus
bagi siswa, ada yang namanya sidak, dimana dilakukan ke setiap kelas tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. Sidak ini untuk penertiban kelas, pakaian, HP, flasdis, dan lain-lain.
Siswa Kelas XII : Ada jurnal kelas yang mendata keadaan siswa, ada juga laporan kepada wali kelas setiap bulannya, itu bisa digunakan sebagai kontrol setiap kelas
19.Menurut Anda, pentingkah pendidikan karakter? Jelaskan alasannya!
MS (Kepsek) : Sangat penting, karena
WKS Kesiswaan : Penting. Pendidikan karakter memberikan dasar bagi
warga/siswa SMKN 1 Klaten dalam kehidupan di masyrakat, bangsa dan negara
WKS Kurikulum : Penting, Bu.
WKS Humas : Penting, Bu, agar sekolah
tercipta iklim keterbukaan dan tanggungjawab bersama
KTU : Penting, Bu. Sebagai bekal
untuk siswa ketika nanti mereka bekerja menjadi pekerja yang bertanggung-jawab, tekun dan disiplin. Atau sebagai bekal hidup bermasyarakat supaya bisa menjadi conoth bagi anggota masyarakat yang lain. Guru PAI : Penting, karena untuk
memanusiakan manusia Guru Produktif : Sangat penting, karena
selama ini masih ada beberapa guru SMKN 1 Klaten yang membiarkan anak melanggar peraturan tanpa diberikan sanksi yang tegas, sementera aturannya dalam buku saku jelas. Tidak ada jeleknya kalau kita mecontoh (ngangsu kawruh) ketertiban dan kedisiplinan yang tinggi sari sekolah sebelah, padahal SMK Swasta
Guru Bhs. Indo. : Ya, Bu penting. Bila anak-
anak kita berkarakter baik maka itu akan mengurangi calon-calon koruptor dan pejabat pelanggar norma di masa depan
Guru Matematika : Penting. Semua komponen sekolah harus konsisten
mengimplementasikannya
dan memerlukan waktu untuk mencapainya
Guru IPS : Sangat penting, sebab nilai- nilai karakter merupakan hal
yang mendasar dan menjadi bekal bagi siswa supaya tahu tentang hak dan kewajibannya di sekolah, menjadi manusia yang beretika di masyarakat dan berbangsa sehingga menjadi generasi penerus yang lebih baik.
Siswa kelas XI : Penting bu. Kadang kami para siswa itu betul-betul tidak akan
hal-hal yang dijelaskan guru mengenai karakter yang baik, sehingga secara tidak sengaja hal yang menyimpang atau merugikan orang lain itu kami lakukan. Beruntung masih ada beberapa guru di SMK Negeri 1 Klaten yang memberikan penjelasan dan pengarahan tentang nilai-nilai yang berkarakter sehingga kami dapat merubah perilaku yang tidak baik menjadi lebih baik.
Siswa Kelas XII : Penting, bu. Beberapa kali saya bertemu dan berbincang-bincang dengan alumni SMKN 1 Klaten yang sudah bekerja, ternyata tidak semua pabrik / perusahaan membutuhkan pegawai/karyawan yang pandai dengan nilai tinggi, tetapi membutuhkan pegawai yang kurang pandai tidak apa-apa tetapi jujur, disiplin dan berkarakter baik.
MS (Kepsek) : Ada beberapa hal yang
menghambat bu, seperti (1) kurangnya koordinasi antar wakil-wakil kepala sekolah, guru BP/BK, para wali kelas dan pembina OSIS, (2) Belum satu kata (persepsi yang sama) dalam penanganan terhadap siswa yang melanggar /menyimpang WKS Kesiswaan : Ternyata masih ada beberapa
guru dan karyawan yang datang terlambat, sehingga tidak baik sebagai keteladanannya, sehingga setiap harainya para siswa juga banyak yang datang terlambat. Hal ini menjadi penghambat implementasi pendidikan karakter
WKS Kurikulum : Kurangnya kesadaran guru dan peserta didik dalam
implementasi pendidikan karakter, juga kurangnya fasilitas yang dapat memicu siswa menjadi tidak berkarakter, seperti tempat sepeda, ruang kelas, lab, pintu masuk ke SMKN 1 Klaten, gedung yang berada di unit 1 dan 2.
WKS Humas : (1) Dari siswa, adanya latar belakang ekonomi dan tingkat
pendidikan orang tua siswa yang berbeda-beda. (2) Guru, adanya cara pandang/cara pikir yang berbeda-beda.
KTU : Belum adanya anggaran yang
jelas dan memadai
Guru PAI : Komitmen semua warga
belum berjalan sebagaimana mestinya
konsisten baik bagi guru maupun bagi siswa, contoh masalah nuntun sepeda motor. Banyak guru yang apriori terhadap penanaman karakter. Guru Bhs. Indo. : kekompakan dari pihak
sekolah (Kepala sekolah, wakil-wakil kepala sekolah, guru, dan karyawan) dalam menanamkan karakter dan menangani anak yang melanggar nilai belum maksimal. Jumlah guru dan murid yang banyak juga
menghambat penanaman
karakter di SMK Negeri 1 Klaten Guru Matematika : Peraturan yang kurang jelas dan penegakan disiplin sekolah
yang lentur (tidak sesuai aturan yang telah ditetapkan)
Guru IPS : Kurangnya fasilitas dan
kekompakkan dalam menerapkan peraturan dan menangani apabila terjadi pelanggaran disiplin oleh siswa maupun guru.
Siswa kelas XI : Kedisiplinan dan kekompak- kan guru dalam menyampaikan
nilai-nilai karakter dan
menangani siswa yang
panjang tidak dikucir, memakai seragam tidak sesuai jadwal. Siswa Kelas XII : Konsistensi dan keteladanan guru dalam berperilaku dan
Lampiran 2. Pedoman Observasi
PEDOMAN OBSERVASI
Beri tanda contreng (√) dibawah kata “ya” bila aspek yang dinyatakan itu muncul dan benar dilakukan guru, dan berilah
1.Guru mengucapkan salam
dengan ramah kepada siswa ketika memasuki ruang kelas untuk mencotohkan sikap santun pada peserta didik
2.Guru meminta ketua kelas
untuk memimpin doa
sebelum embuka pelajaran
untuk menanamkan nilai
religius
3.Guru menanya-kan karakter
apa yang sudah dimiliki
peserta didik dari pelajaran sebelumnya atau dari mata pelajaran yang lain
4.Dengan melihat pada silabus,
RPP,
dan bahan ajar, guru
menyampai-kan butir
karakter yang hendak
dikembangkan pada
pembelajaran yang sedang berlangsung
2 Kegiatan Inti
a. Eksplorasi 1.Guru melibatkan peserta
menum-buhkan sikap mandiri dan rasa ingintahu
2.Guru menggu-nakan beragam
pende-katan, media pembela-jaran, dan sumber belajar lain
supaya siswa mempunyai
sikap rasa ingin tahu dan tanggung jawab
3.Guru memfasi-litasi
terjadinya interaksi antara peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lain untuk
menanamkan sikap
kerjasama dan saling
menghargai
b. Elaborasi 5.Guru memfasi-litasi peserta
didik untuk memperdalam
materi melalui pemberian
tugas dan diskusi sehingga memiliki sikap kerja keras
6.Memberi kesempatan berfikir
dan menyelesaikan masalah untuk menumbuhkan sikap berfikir kreatif
7.Guru memfasi-litasi peserta
jujur
c.Konfirmasi 11. Guru memberi-kan umpan balik positif dan
2.Guru melakukan penilaian
hasil pembelajaran untuk menanamkan sikap saling menghargai
4.Guru member-tahu materi
untuk pertemuan berikutnya sehingga siswa dapat