• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP EF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP EF"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI DALAM SEBUAH ORGANISASI

THE EFFECT OF ORGANIZATIONAL STRUCTURE ON EFFECTIVENESS OF EMPLOYEES IN AN ORGANIZATION

Oleh

Olivia Laksmi Leireta 165211017

Program Studi D3 Administrasi Bisnis Jurusan Administrasi Niaga

Politeknik Negeri Bandung Email: Laksmiolivia@gmail.com

Abstrak

Sebuah organisasi didirikan atau tercipta karena adanya suatu tujuan, sehingga seluruh kegiatan yang dilakukan dalam organisasi berorientasi pada tujuan tersebut. Dan hal itu berlaku juga pada struktur organisasi yang diadaptasi oleh organisasi tersebut. Organisasi dapat berjalan dengan baik apabila memiliki aturan, koordinasi dan tingkat disiplin yang tinggi dari tiap individu yang ada didalamnya dan hal tersebut haruslah jelas. Apabila organisasi tersebut memiliki peraturan yang ketat dan garis koordinasi yang jelas tetapi tiap individu yang ada didalamnya tidak menjalankan tugasnya sebagai mana mestinya atau minat yang ditunjukan oleh setiap individu atau pewainya kurang maka hasil kerja yang dihasilkan tidak akan optimal. Hal ini menunjukan bahwa sumber manusia di dalam sebuah organisasi merupakan faktor yang penting sebagai penggerak organisasi. Individu didalam sebuah organisasi dapat bekerja secara individu atau di dalam sebuah kelompok yang harus mendapatkan arahan atau intruksi. Sehingga hal ini harus dibarengi dengan adanya pimpinan yang dapat mengarahkan sesuai dengan garis komando dan garis koordinasi yang ada dan sesuai dengan tupoksinya. Pemberian tugas sendiri harus dibarengi dengan kemampuan tiap individunya. Karena apabila tidak akan menyebabkan tekanan pada diri tiap individunya. Adanya tekanan dari ketidakmampuan ini akan menyebabkan frustasi, stress dan konflik dengan diri sendiri yang akan menyebabkan kinerja yang menurun.

Kata Kunci : Struktur organisasi, efektifitas kerja

Abstract

(2)

and high level of discipline of each individual and it must be clear. If the organization has strict rules and clear lines of coordination but each individual does not run it as it should, or the individual are less interested then the result will not be optimal. This indicates that the human source within an organization is an important factor as an organizer. The individuals within an organization can work individually or in a group that must obtain a direction or an instruction. So this should be accompanied by a leader which can lead according to the command line and the coordination linein accordance with the duties and functions. The task itself should be followed by the ability of each individual. Because if not it can cause a pressure to each individual. The pressure of this incapacity will lead to frustration, stress and self-conflict that will lead to declining performance.

Keywords : Organizational structure, work effectiveness

PENDAHULUAN

Organisasi didirikan atau tercipta karena adanya suatu tujuan, sehingga seluruh kegiatan yang dilakukan dalam organisasi berorientasi pada tujuan tersebut. Dan hal itu berlaku juga pada struktur organisasi yang diadaptasi oleh organisasi tersebut.

Organisasi sendiri terdiri dari sekelompok orang yang bersatu dan membentuk sebuah sistem demi mencapai suatu tujuan yang sama. Sehingga didalam organisasi tersebut terdapat kerjasama antara satu sama lainnya. Kecenderungan kerjasama ini akan terus berlanjut selama tujuan tersebut belum tercapai sehingga terjadinya suatu ketergantungan antara satu individu dan individu yang lainnya didalam organisasi. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi terdiri dari beberapa unsur yaitu, adanya sekelompok orang, adanya tujuan dan adanya kerjasama.

Organisasi dapat berjalan dengan baik apabila memiliki aturan, koordinasi dan tingkat disiplin yang tinggi dari tiap individu yang ada didalamnya dan hal tersebut haruslah jelas. Apabila organisasi tersebut memiliki peraturan yang ketat dan garis koordinasi yang jelas tetapi tiap individu yang ada didalamnya tidak menjalankan

tugasnya sebagai mana mestinya atau minat yang ditunjukannya kurang maka hasil kerja yang dihasilkan tidak akan optimal. Dan tujuan organisasi pun tidak akan dapat dicapai.

Hal ini menunjukan bahwa sumber manusia di dalam sebuah organisasi merupakan faktor yang penting sebagai penggerak organisasi. Individu didalam sebuah organisasi dapat bekerja secara individu atau di dalam sebuah kelompok yang harus mendapatkan arahan atau intruksi. Sehingga hal ini harus dibarengi dengan adanya pimpinan yang dapat mengarahkan sesuai dengan garis komando dan garis koordinasi yang ada dan sesuai dengan tupoksinya. Pemberian tugas sendiri harus dibarengi dengan kemampuan tiap individunya. Karena apabila tidak akan menyebabkan tekanan pada diri tiap individunya. Adanya tekanan dari ketidakmampuan ini akan menyebabkan frustasi, stress dan konflik dengan diri sendiri yang akan menyebabkan kinerja yang menurun.

(3)

organisasi adalah struktur organisasi yang dianut oleh organisasi tersebut.

Namun para pimpinan organisasi banyak yang kurang mementingkan akan struktur organisasi yang akan dianut atau diadaptasi oleh organisasinya. Hal ini terjadi karena masih banyak pimpinan yang lebih mementingkan tentang bagaimana cara operasi organisasi sehingga dapat menghasilkan keuntungan bagi organisasi tersebut dan bagaimana cara mengelola sumber daya yang ada. Dibalik itu semua, sebenarnya struktur organisasi memiliki hal yang sama penting akan hal – hal yang telah disebutkan tersebut.

Struktur organisasi pun ikut berpengaruh dalam jalannya organisasi? Mengapa? Karena dari struktur organisasi ini kita dapat melihat tugas dari masing – masing individu atau masing – masing divisi dan unit yang ada didalam organisasi.

Dengan adanya struktur organisasi di dalam sebuah organisasi, maka tugas antara individu yang satu dan yang lain tidak akan saling berebut atau terjadinya pembagian kerja yang kurang merata. Hal ini juga dapat mengontrol kerja tiap individu di dalam organisasi atau setiap pegawainya. Karena dengan adanya struktur organisasi, setiap individu atau pegawai memiliki tanggung jawab yang sama serta adanya garis koordinasi yang sama sehingga setiap tugas yang diberikan dapat terselesaikan dan hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.

Serta adanya pimpinan yang dalam struktur organisasi memiliki tingkatan yang lebih tinggi dan memiliki tanggun jawab akan pegawai – pegawainya atau para bawahannya.

Selain hal diatas, pentingnya struktur organisasi di dalam perusahaan yaitu agar tercipta kerjasama yang baik diantara pegawainya karena antar pegawai akan

timbul rasa saling membutuhkan sehingga tercipta pula rasa saling menghargai akan hasil kerja satu sama lainnya. Hal ini terjadi selama antar pegawainya memiliki tujuan dan paham yang sama.

PEMBAHASAN

PENGERTIAN ORGANISASI

Organisasi merupakan sebuah wadah yang didalamnya terdapat sekelompok orang yang terdiri dari beberapa bagian dan saling berhubungan dan bergantung satu sama lainnya demi mewujudkan satu tujuan yang sama. Dan bekerja sdesuai dengan urutan dan rencana yang sebelumnya telah diatur.

Sedangkan bebrapa ahli memandang organisasi dengan beberapa pendekatan.

1. Pendekatan struktural 2. Pendekatan prilaku

Dalam pendekatan struktural, organisasi dipandang sebagai wadah. Sedangkan dengan pendekatan prilaku, organisasi dipandang sebagi suatu organisme.

Organisasi dipandang sebagai wadah yaitu dilihat dari organisasi yang dapat berbentuk statis yang digambarkan dengan kotak – kotak hubungan, kedudukan atau jabatan yang diduduki oleh seseorang, wewenang dan tanggung jawab seseorang pada organisasi, dan sebagai alat pencapaian tujuan organisasi.

(4)

Didalam organisasi terdapat beberapa unsur yang penting yaitu

1. Adanya sekelompok orang 2. Adanya kerjasama, dan 3. Adanya tujuan

Ketiga unsur tersebut bersatu dan membentuk sebuah organisasi dan saling berkaitan satu sama lainnya. Dan unsur yang paling penting adalah kerja sama. Mengapa? Karena kerjasama sebagai penggerak aktivitas organisasi. Tanpa kerjasama tujuan organisasi akan sulit untuk dicapai.

Dalam mewujudkan kerjasama yang baik didalam organisasi maka diharuskan untuk memiliki beberapa unsur kerjasama itu sendiri yaitu sebagai berikut

1. Komunikasi 2. Koordinasi 3. Kepemimpinan 4. Motivasi

Sebuah organisasi terbentuk dari sekelompok orang yang memilki sifat serta latar belakang yang berbeda – beda. Oleh sebab itu komunikasi mengambil peranan penting dalam menjalankan aktivitas organisasi. Komunikasi disini yaitu adanya keterbukaan dan rasa saling percaya antar individu didalam organisasi. Tanpa danya keterbukaan maka penyampaian informasi, ide dan pendapat pun tidak akan tersampaikan. Hal ini dapat menuntun pada budaya diorganisasi itu sendiri. Apabila tidak ada keterbukaan maka antara pimpinan dan pegawai tidak akan tumbuh rasa percaya antara satu sama lainnya. Sehingga hubungan antara pimpinan dan pegawaipun akan terkesan buruk.

Lalu tujuan organisasi pun dapat tercapai apabila didalamnya terdapat kerja sama dan koordinasi yang baik antara satu individu dengan individu lainnya. Maka dari itu diperlukan adanya seorang pemimpin

yang dapat mengarahkan hal tersebut. Koordinasi yang dimaksud yaitu adanya keselarasan dan kontak diantara orang – orang yang termasuk didalamnya. Dengan adanya koordinasi ini maka organisasi dapat menghindari konflik, kekacauan, dan pembagian tugas yang tidak merata.

Pembagian tugas atau pendelegasian tugas merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam pengorganisasian organisasi karena hal ini menyangkut harga diri pegawai yang mendapat limpahan tugas tersebut sebagai satu cara untuk menjaga keseimbangan emosional pegawai dari tekanan dan beban kerja yang ada sehingga kondisi organisasi pun akan tetap baik – baik saja.

Selain komunikasi, koordinasi dan kepimpinan hal lain yang menjadi pendorong adanya kerjasama yang baik didalam organisasi yaitu dengan adanya motivasi. Motivasi sendiri dapat diberika oleh pimpinan sebagi suatu apresiasi dari hasil kerja pegawai dan motivasi yang paling penting adalah motivasi yang dimilki oleh setiap individunya.

Tujuan dari organisasi yang ingin dicapai dalam sewaktu waktu mungkin saja dapat berubah. Perubahan itu bisa terjadi selama masih selaras dengan fungsi, misi dan visi serta peranan organisasi tersebut. Dalam mewujudkan tujuan organisasi, orang – orang yang berada di dalam organisasi cenderung memiliki rasa bersatu atau saling membutuhkan selama tujuan tersebut belum tercapai.

(5)

Kerangka – kerangka yang disusun tersebut memuat kedudukan, fungsi serta wewenang masing – masing individu yang bertugas didalam organisasi tersebut. Kerangka tersebut biasa kita kenal sebagai struktur organisasi.

STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi setiap organisasi berbeda – beda. Hal inni dikarena setiap organisasi merancang strukturnya sesuai dengan keadaan dan kebutuhan organisasi mereka sendiri. Seiring dengan berkembangya organisasi, maka semakin jumlah unit didalam organisasi tersebut pun akan ikut bertambah dan hal ini akan menyebabkan bertambahnya jarak antara pimpinan dengan bawahannya. Maka dari itu, sebagai seorang pimpinan haruslah memilki pemahaman yang baik akan aktivitas dan tujuan organisasi sehingga dapat memilih dan menggunakan struktur organisasi yang sesuai dengan keadaan di organisasi tersebut. Hal ini merupakan hal penting mengingat akan pentingnya struktur organisasi didalam organisasi.

Menurut Chaniago (2013), struktur organisasi sendiri biasanya menggambarkan beberapa hal didalamnya yaitu :

1. Adanya pembagian kerja.

2. Bawahan dan atasan. Yakni adanya garis komando yang dapat menunjukan kepada siapakah setiap individu harus beratanggung jawab. 3. Fungsi yang dilaksanakan. Yakni

adanya tugas atu fungsi yang dikerjakan oleh setiap unit didalam organisasi tersebut.

4. Pengelompokan bidang kerja. Adanya pengelompokan setiap unit didalam organisasi yang didasarkan kepada beberapa hal yaitu fungsi, proses dan wilayah atau pun ketiganya sekaligus.

5. Spesialisasi pekerjaan, artinya tiap individu didalam organisasi akan digabungkan sesuai dengan kemampuan dan spesialisasi pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh individu tersebut.

6. Tingkat manajeman, mulai dari tingakatan pimpinan yang tinggu sampai terendah.

7. Kompleksitas kegiatan yang dilakukan oleh organisasi.

Adapun didalam pembentukannya sendiri struktur organisasi dapat dibuat berdasarkan beberapa hal, diantaranya:

1. Fungsi

2. Produksi atau proses 3. Wilayah atau geografis

Struktur organisasi yang dibuat berdasarkan fungsi, mengelompokan tiap individu kedalam satu unit yang didalamnya mengerjakan suatu aktivatas yang sama. Sedangkan untuk struktur organisasi yang dibuat berdasarkan produksi atau proses yaitu mengelompokan sumber daya manusianya kedalam suatu unit yang berdasarkan pada proses produksi organisasi tersebut. Dan struktur organisasi yang dibut berdasarkan wilayah atau geografs yaitu struktur yang dibuat karena adanya wilayah – wilayah tempat individu tersebut melakukan tugasnya.

PEMBAGIAN KERJA DI DALAM

ORGANISASI

Pembagian kerja didalam organisasi haruslah dilakukan secara terstruktur sesuai dengan kapasitas dan kepampuan pegawai. Sebab pembagian kerja sangatlah berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi dan menyangkut kepentingan segala pihak di dalam organisasi tersebut.

(6)

minat pegawai. Hal ini dilakukan agar pegawai tersebut memilki rasa tanggung jawab yang lebih terhadap tugas yang telah diberikan terhadapnya serta penyelesaian tugasnya pun akan lebih maksimal karena sesuai dengan minat dan bakat pegawai tersebut. Ketidaksesuaian pembagian tugas terhadap pegawai sendiri dapat mengakibatkan pekerjaan menjadi terganggu dan menghambat aktivitas organisasi. Dan pembagian kerja ini dapar dibedakan menjadi dua jenis yaitu secara fungsional dan divisional.

Struktur fungsional mengelompokan pembagian kerjanya sesuai dengan fungsi atau keahlian dan kegiatan kerja yang sama. Biasanya struktur fungsional ini digungakan oleh organisasi yang masih berukuran kecil dan skala produksinya yang juga kecil. Sedangkan struktur divisional mengelompokan tugas kerja sesuai dengan kesamaan dalam melakukan produksi atau jasa, geografis dll.

BENTUK - BENTUK STRUKTUR

ORGANISASI

Bentuk dari setiap struktur organisasi dari setiap organisasi berbeda – beda sesuai dengan kebutuhan dan keadaan organisasi tersebut. Ada beberapa bentuk dari struktur organisasi yang biasa diginakan oleh organisai diantaranya yaitu:

 Struktur organisasi garis

 Struktur organisasi garis dan staf  Struktur organisasi garis, staf dan

fungsional

 Struktur organisasi matriks

1. Struktur organisasi garis

Struktur organisasi yang berbentuk garis ditandai dengan adanya garis komando serta garis lurus dan tidak terputus – putus. Struktur organisasi garis ini biasanya dibuat berdasarkan fungsi, produksi atau proses dan

wilayah atau geografis. Berikut adalah contoh dari struktur organisasi garis.

 Struktur organisasi garis berdasarkan fungsi

 Struktur organisasi garis berdasarkan produksi atau proses

 Struktur organisasi garis berdasarkan wilayah atau geografis

Struktur organisasi garis ini biasanya digunakan oleh organisasi yang berukuran kecil. Adapun kelebihan dari penggunaan struktur organisasi ini didalam organisasi yaitu:

 Memudahkan pimpinan untuk melakukan pengawasan terhadap bawahannya

 Adanya pembentukan spesialisasi pekerjaan

(7)

 Penyelesaian masalah akan menjadi lambat karena harus menunggu keputusan dari pimpinan masing – masing unit yang ada

 Timbulnya sifat egois karena hanya memikirkan unit sendiri.

2. Struktur organisasi garis dan staf

Struktur organisasi garis dan staf muncul karena organisasi yang terus berkembang sehingga pimpinan akan merasa kesulitan untuk menjalankannya seorang diri maka dibutuhkan tenaga ahli yang lainnya untuk membantu pimpinan. Namun yang berhak memberikan perintah tetap pimpinan. Namun hal tersebut berbeda lagi apabila pimpinan telah mendelagasikan tugasnya kepada staf ahli tersebut. Hal tersebut akan mengakibatkan adanya dua wewenang didalam organisasi. Yang pertama dipegang oleh pimpinan dan satu lagi dipegang oleh staf ahli yang membantu pimpinan.

Struktur organisasi garis dan staf biasanya ditandai dengan adanya garis putus – putus yang murapakan kebalikan dari struktur organisasi garis. Sedangkan untuk penentuan unit didalam organisasinya berdasarkan fungsi, produksi atau proses dan wilayah atau geografis.

 Struktur organisasi garis dan staf yang berdasarkan fungsi

 Struktur organisasi garis dan staf yang berdasarkan produksi atau proses

 Struktur organisasi garis dan staf yang berdasarkan wilayah atau geografis

Struktur organisasi garis dan staf ini memilki kelebihan juga kekurangan dalam penerepannya di dalam organisasi. Kelebihannya yaitu :

 Jelasnya tugas, wewenang dan tanggung jawab antara pimpinan dan bawahan.

 Mudahnya koordinasi karena pembagian tugasnya jelas seperti point diatas.

 Pembagian tugas sesuai fungsinya  Fleksibel. Yakni dapat digunakan

oleh organisasi kecil dan besar sekalipun.

 Pengambilan keputusan lebih mudah.

Adapun kelemahan dari struktur organisasi ini yaitu:

(8)

 Pegawai susah untuk berkembang

ataupun menyampaikan

pendapatnya.

 Terjadi persaingan antara unit kerja.  Dibutuhkan kontrol yang tegas dan

lebih jelas dari pimpinan agar tidak terjadi kekacauan yang lebih tinggi antar pegawai.

3. Struktur organisasi garis, staf dan fungsional

Struktur organisasi ini merupakan perpaduan dari dua struktur yang telah dijelaskan sebelumnya. Berikut adalah salah satu contohnya.

Adapun kelebihan dari struktur organisasi ini yaitu:

 Mudah untuk dipahami dan tersusun secara sistematis

 Pembagian tugas tersusun secara jelas.

 Kerjasama antara pimpinan dengan staf terjalin dengan baik

 Proses kerja lebih terkontrol.

 Dalam melaksanakan tugasnya pegawai lebih disiplin

Sedangkan kekurangannya yaitu:

 Aktifitas yang dilakukan pegawai terbatas

 Ego diantara pegawai tinggi karena terlalu meminting unit keja masing – masing

 Pimpinan terkesan otoriter

4. Struktur organisasi matriks

Dalam struktur organisasi matriks ini bawahan akan memiliki lebih dari satu pimpinan sekaligus. Hal ini terjadi karena, struktur ini terdiri dari garis vertical dan horizontal didalamnya sehingga kewenangan, tanggung jawab dan evaluasi pengendaliannyapun menjadi ganda. Sehingga menyebabkan pegawainya bertanggung jawab kepada lebih dari satu orang pimpinan.

Adapun sebelum menggunakan struktur organisasi ini didalam organisasi. Maka diperlukan beberapa persyartan yang mendukung terwujudnya struktur organisasi yang baik untuk organisasi tersebut. Salah satunya yaitu sumber daya manusianya yang memiliki kualiatas serta terbiasa mengerjakan tugas didalam kelompok.

Sama halnya dengan struktur organisasi yang lainnya, struktur organisasi matriks ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Dan kelebihan struktur matriks yaitu:

 Semua unit saling berhubungan dan mendukung satu sama lainnya

 Semua individu akan memahami permasalahan unit yang lain

 Banyak jalur komunikasi

(9)

 Strukturnya lebih rumit

 Memerlukan komunikasi yang lancar antara satu sama lainnya

 Pertanggung jawaban dari bawahan diberikan kepada beberapa pimpinan sesuai fungsinya.

Dari beberapa bentuk struktur organisasi tersebut, seorang pimpinan harus bisa memilih struktur organisasi yang tepat untuk digunakan didalam organisasinya. Setelah membentuk struktur organisasinya maka akan timbul tingkatan manajemen yang ada didalamnya.

Tingkatan manajemen didalam organisasi dilihat dari gambar diatas yaitu mengerucut keatas. Dan akan lebih baik lagi jika tingkatan ini dibuat tidak terlalu tinggi. Karena apabila semakin tinggi dapat menyebabkan komunikasi antara top managemen dengan lower management susah terjadi dan penyampaian informasi pun akan memakan waktu yang lebih lama.

Dan setiap pimpinan didalam organisasi memiliki rentang kendali masing – masing. Rentang kendali sendiri yaitu berapa banyak bawahan yang dapat dipimpin atau dirahkan oleh pimpinan dalam melakukan pekerjaan dalam satu waktu. Jumlah orang yang dapat dikendalikan oleh pimpinan berbeda – beda disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.

Dalam pembagian kerja didalam organisasi terdapat tiga sistem yang

biasanya digunakan oleh organisasi yaitu sistem sentralisasi, sistem desentralisasi dan sistem campuran.

Selain itu karena tujuan utama dari sebuah organisasi yaitu melakukan dan memberikan pelayanan kepada client atau orang yang membutuhkan. Maka dalam upaya pemberian pelayanan yang terbaik tersebut organisasi akan berusaha sebaik mungkin untuk memberikan pelayanannya. Dan salah satu cara yang dilakukan oleh organisasi yaitu memilih penempatan pelayanan yang akan dilakukan apakah akan dilakukan secara terpusat (sentralisasi) atau tersebar (desentralisasi) atau bahkan gabungan dari keduanya.

A. SISTEM SENTRALISASI

Sistem sentralisasi berasal dari kata “sentral” yang berarti terpusat. Jadi, sistem sentralisasi dapat diartikan sebagai pemusatan seluruh aktivitas kegiatan kantor yang bersifat khusus atau spesifik kepada divisi atau unit atau badan khusus yang dibentuk di dalam organisasi tersebut.

Selain itu apabila organisasi tesebut merupakan sebuah organisasi yang besar maka divisi atau unit atau badan tersebut dapat dibentuk menjadi sebuah departemen tersendiri .

(10)

Sistem sentralisasi ini memiliki bebarapa kelebihan dan kekurang.

 Kelebihan

1. Pegawai dapat lebih cermat dalam melakukan pekerjannya

2. Pengawasan terhadap hasil mudah dilakukan

3. Penggunaan sumber daya lebih hemat

4. Mengurangi tingkat kecurangan antar pegawai

 Kekurangan

1. Pegawai hanya bisa melakukan satu jenis pekerjaan saja

2. Terlalu banyak unit yang menyebabkan lambatnya tingkat pelayanan yang diberikan oleh organisasi

3. Kurang terjaminnya kerahasiaan organisasi

B. SISTEM DESENTRALISASI

Sistem desentralisasi yaitu pelimpahan wewenang atau tanggung jawab dari pimpinan kepada bawahannya untuk mengurus kepentingan dan pekerjaannya masing – masing.

 Kelebihan

1. Kegiatan organisasi dilakukan berdasarkan skala prioritas

2. Kegiatan organisasi dilakukan ditiap unit sesuai dengan peraturan yang ada

3. Efektifnya pengawasan pekerjaan didalam organisasi

 Kekurangan

1. Lebih boros dalam penggunaan biaya dalam melakukan pekerjaan organisasinya

2. adanya peluang dalam

penduplikasian arsip

3. organisasi tidak akan harmonis Dari kedua sistem diatas ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh organisasi sebelum memilih salah satu sistem tersebut, yakni diantaranya :

1. Ukuran organisasi apakah besar atau kecil,

2. Luas ruang lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh organisasi,

3. Level organisasi atau tinggi rendahnya struktur yang ada di dalam organisasi,

4. Gaya kepimpinan yang dilakukan oleh pimpinan didalam organisasi 5. Visi dan misi yang dimiliki oleh

organisasi

Dengan melihat hal diatas, maka organisasi dapat menentukan sistem mana yang baik dan sesuai dengan keadaan organisasi sehingga tiadak terjadi kesalahan di masa yang akan datang.

C. SISTEM CAMPURAN

(11)

memungkinkan untuk setiap unitnya memiliki kantornya tersendiri. Namun, kegiatan organisasi yang akan dilakukan dikendalikan dan dipantau oleh kantor pusat. Berikut adalah gambarnya.

Adapun kelebihan dan kekurangan dari sistem ini yaitu diantaranya,

 Kelebihan

1. Pembagian tugas antar unit yang lebih jelas.

2. Adanya keterpasuan dan kesusaian dalam pelaksanaan kerjanya

 Kekurangan

1. Adanya kemungkinan terjadi kekacauan didalam melakukan pekerjaan

2. Pengawasan antar pegawainya kurang.

Setelah pemilihan sistem yang tepat bagi organisasi . Maka setiap pimpinan dapat melakukan delegasi. delegasi ini dilakukan dari tingkatan atas menuju tingkat yang berada dibawahnya.

Delegasi sendiri yaitu penyerahan tugas kepada bawahan atau pihak lainnya untuk melakuka tugas yang diberikan, sehingga orang yang melaksanakan mendapatkan wewenang untuk melakukan dan mengerjakan tugas yang telah diserahkan kepadanya.

Meskipun begitu, orang yang memberikan wewenang atau orang yang mendelegasikan tetap memiliki tanggung

jawab penuh akan hal yang dia delegasikan kepada orang lain. Dan orang yang mendapatkan wewenang tersebut bertanggung jawab kepada “si pemberi wewenang”.

Namun dalam pelaksanaanya pimpinan tidak bisa semena – mena mendelegasikan tugasnya kepada bawahannya. Pimpinan juga harus memikirkan kesiapan dan kemampuan dari bawahan yang dia berikan wewenang. Sehingga meskipun didelegasikan, tugas yang diserahkan dapat terselesaikan dengan baik dan tidak akan berdampak buruk bagi organisasi. Sehingga pimpinan tetap mengawasi proses penyelesaian tugas tersebut. Selain dapat mendelegasikan wewenangnya, setiap pimpinan mempunyai rentang kendali masing – masing. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

KESIMPULAN

Dari penjelasan – penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pemilihan struktur organisasi bagi setiap organisasi berbeda – beda. Pemilihan ini haruslah didasari oleh beberapa hal, salah satu faktor penentunya yaitu ukuran dari organisasi dan kegiatan apa yang akan dilakukan oleh organisasi tersebut. Pemilihan struktur organisasi yang tepat sendiri dapat menentukan pembagian wewenang dan tugas bagi setiap individu didalam organisasi tersebut.

(12)

sama lainnya dalam menyelesaikan tugas pekerjaannya. Komunikasi didalam organisasi merupakan suatu hal yang penting mengingat setiap individu yang berada didalam organisasi bekerja secara berkelompok sehingga penyampaian informasi tidak akan terhalang suatu masalah.

Pembagaian tugas yang dilakukan didalam organisasu haruslah sesuai dengan minat dann bakat setiap individu yang ada didalam organisasi. Hal ini penting karena sumber daya manusai merupakan suatu aspek penting dalam kegiatan organisasi. Pembagian tugas yang baik dan adil akan menbuat pegawai didalam organisasi bekerja semaksimal mungkin sehingga hasil kerja yang dihasilkan dapat memuaskan segala aspek yang terdapat didalam organisasi.

Selain itu, dengan adanya pimpinan yang kompeten didalam bidangnya dapat menuntun organisasi dalam mewujudkan tujuannya dan membuat bawahan yang diarahkannya sejahtera tanpa harus menanggung beban dari pekerjaan yang diberikan kepadanya.

DAFTAR PUSTAKA

Budiasih, Y. (2012). Struktur Organisasi, Desain Kerja, Budaya Organisasi dan

Pengaruhnya Terhadap Produksivitas Karyawan. Jurnal STIE Ahmad Dahlan Jakarta, Vol.1 No.2 hlm.99-105.

Chaniago, H. (2013). Manajemen Kantor

Kontemporer. Bandung: CV Akbar Limas Perkasa.

Djasuli, M. (2006). Pengaruh Struktur Dan Kultur Organisasi Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggran Dengan

Kinerja Manajerial. Jurnal Universitas Trunojoyo, Vol.2 No.1 hlm 1-14.

Dr.Laksmi, M. F. (2015). Manajemen Perkantoran Modern. Depok: PT Rajagrafindo Persada.

Fianda Gammahendra, D. H. (2014). Pengaruh Struktur ORganisasi terhadap Efektifitas Organisasi (Studi Pada Persepsi Pegawai Tetap Kantor Perwakilan Bank

Indonesia Kediri). Jurnal Administrasi Bisnis(JAB), Vol. 7 No.2 .

Gie, T. L. (2000). Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Liberty yogyakarta.

Juniarti, A. T. (2009). Pengaruh Struktur

Organisasi dan Kepimpinan pada Kinerja Pgawai PT Bumitama Gunajaya Argo.

Jurnal Trikonomika, Vol.2 No.3.

Kusdi. (2009). Teori Organisasi dan Admiistrasi.

Jakarta: Penerbit Salemba.

Kusumawati, L. (2015). Pengaruh Struktur Organisas, Kepemimpinan Dan

Kemampuan Sumber Daya Manusia Terhadap Kineja Karyawan Rumah Sakit Ibu dan Anak Anugerah Bunda

Khatulistiwa Pontianak. Jurnal Universitas Tanjungpura.

Mariam, R. (2009). PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI KEPUASAN KERJA KARYAWAN SEBAGAI VARIABEL

INTERVENING Studi Pada Kantor Pusat

PT.Asuransi Jasa Indonesia (Persero).

(13)

Moekijat. (2002). Manajemen Perkantoran.

Yogyakarta: BPFE.

Mohyi, A. (2012). Teori dan Perilaku Organisasi.

Malang: UMM Press.

Nuraida, I. (2008). Manajemen Administrasi Perkantoran. Yogyakarta: Kanisius.

Rahmadana, F. W. (2002). Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Dan Struktur Organisai Terhadap Efektivitas

Pengambila Keputusan Pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Belawan. Jurnal ilmiah manajemen dan bisnis, Vol.2 No.2.

Robbins, S. (1994). Teori Organisasi:Konsep, Struktur,Proses. Jakarta: Penerbit Arcan.

Sedarmayanti. (2009). Pengetahuan tentang Manajemen Perkantoran. Bandung: Mandar Maju.

Soeprihanto, J. (2003). Manajemen Bisnis.

Jakarta: Grasindo.

Streers, R. M. (1984). Efektofotas Organisasi: KAidah Perilaku. Jakarta: Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen

dan Penerbit Erlangga.

Tintri, D. (2002). Pengaruh struktur dan kultur organisasi terhadap keefektifan anggaran partisipatif dalam

peningkatan kinerja manajerial. Jurnal ekonomi dan bisnis, No.2 Jilid 7.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian i ~ i i beitujuan ~mtuk niengidentifikasi dan rnenganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan, serta rnengkaji pengaruh

NO HARI/ TGL JAM PUKUL JURUSAN SMT KELAS MATAKULIAH DOSEN PEMBINA PENGAWAS RUANG JUML.. MHS IX A Maharah Al Kitabah

Magister Farmasi, Magister Teknik Informatika, Magister Pend. Matematika, Magister Pendidikan Guru Vokasi, Magister Manajemen, Magister Pendidikan Agama Islam.. b)

 Siswa diharapkan mampu menyampaikan pertanyaan teknik (tidak memerlukan jawaban) secara tertulis sesuai dengan tujuan dan situasi.  Siswa mampu

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemilihan dan penggunaan model manajemen konflik serta penggunaan komunikasi yang baik, efektif dan saling mengakomodasi

PERANCANGAN RODA GIGI LURUS PADA SEPEDA MOTOR SUPRA X.

Metode pengumpulan data adalah informasi yang dapat diperoleh. melalui pengukuran-pengukuran tertentu, untuk digunakan

Percobaan terdiri atas lima perlakuan pemupukan yaitu campuran kultur penambat N-bebas dan pelarut fosfat tanpa pupuk NPK (PKC), kultur campuran penambat N-bebas dan