• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKEMAPELATIHAN BAGI PERUSAHAAN ASURANSI berbasis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SKEMAPELATIHAN BAGI PERUSAHAAN ASURANSI berbasis "

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

SKEMA PELATIHAN

BAGI KARYAWAN &

MANAGEMENT TRAINEE

(MT/

ODP/ MDP) PERUSAHAAN

ASURANSI KERUGIAN

BERBASIS SERTIFIKASI LSPP AAMAI

(2)

CGI

S001

S002

ALUR SERTIFIKASI AAMAI

AAAIK

3 Subjek Pilihan

AAIK

(3)

Target Program Pelatihan:

Program Pelatihan ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan perusahaan agar mempunyai karyawan yang:

1. Berkompetensi dibidang asuransi kerugian, dan

2. Mampu mencapai gelar sertifikasi dibidang asuransi kerugian

Melalui pelatihan yang mendukung peningkatan kompetensi dan pencapaian gelar dibidang asuransi kerugian, yang merujuk pada:

 Referensi silabi Certificate of General Insurance (CGI) AAMAI

 Referensi silabi Sertifikasi Ajun Ahli Asuransi Indonesia (AAAIK) LSPP AAMAI

 Referensi silabi Sertifikasi underwriter AAMAI

 Referensi silabi Sertifikasi Ahli Asuransi Indonesia (AAIK) LSPP AAMAI

(4)

Pelatihan Dasar-Dasar Asuransi Kerugian

(Merujuk pada referensi silabi

Certificate of

(5)

Pelatihan Pengantar Prinsip Asuransi

(Merujuk pada referensi silabi 001

Certificate

(6)

Tujuan Instruksional

Memberikan pengetahuan dan pengertian tentang:

1. Konsep risiko, karakteristik risiko dan proses manajemen risiko serta

struktur dan mekanisme penerbitan polis termasuk pasar asuransi.

2. Prinsip-prinsip dasar asuransi dan prinsip-prinsip hukum yang terkait

(7)

Materi Pembahasan

Materi yang dibahas adalah sebagai berikut:

1. Konsep dan karakteristik risiko dalam konteks asuransi serta manajemen risiko.

 Fungsi dan kebutuhan dasar asuransi serta mekanisme pengalihan risiko.  Fungsi dan karakteristik risiko serta proses manajemen risiko.

 Peril, hazard, frequency dan severity terkait dengan asuransi.

2. Prinsip-prinsip asuransi dan proses serta prosedur underwriting.

 Prinsip insurable interest, utmost good faith, indemnity, kontribusi dan subrogasi termasuk penerapannya dalam praktek.

 Proximate cause dan penerapannya dalam kasus klaim.

 Fakta material, physical dan moral hazard serta konsekwensi non disclosure.

3. Polis dan struktur pasar asuransi

o Jenis-jenis polis dan struktur polis asuransi.

o Proses dan prosedur penerbitan cover note, polis serta klausul terkait.

(8)

Durasi Pelatihan

Efektif

dilaksanakan

selama

2-3

hari

pelatihan

(9)

Pelatihan Pengantar Hukum Asuransi

(Merujuk pada referensi silabi 002

Certificate

(10)

Tujuan Instruksional

Memberikan pengetahuan dan pengertian tentang:

1. Sistim hukum yang menjadi dasar perjanjian asuransi

(11)

Materi Pembahasan

Materi yang dibahas adalah sebagai berikut:

1. Aspek hukum dan perjanjian/kontrak.

 Pengertian, klasifikasi hukum perdata dan pidana serta sumbernya.

 Asas hukum perjanjian Indonesia, pengertian perjanjian/kontrak dan jenis-jenis perjanjian.

 Syarat-syarat sahnya perjanjian/kontrak dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

2. Sistim keagenan dan perjanjian asuransi.

 Konsep, tujuan dan hakekat hubungan principal, agen serta pihak ketiga.

 Prosedur, tanggung jawab dan wewenang agen.

 Prinsip dan konsep yang mengatur terbentuknya perjanjian asuransi. 3. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan penyelenggaraan

usaha perasuransian.

 Penutupan obyek asuransi dan bentuk hukum usaha perasuransian, kepemilikan dan permodalan.

 Perijinan, persyaratan pendirian dan ketentuan tenaga ahli.

(12)

Durasi Pelatihan

Efektif

dilaksanakan

selama

2-3

hari

pelatihan

(13)

Target Peserta

Peserta yang mengikuti pelatihan ini (1a dan 1b) diharapkan adalah:

1.

Karyawan baru dan

Management Trainee

2.

Karyawan yang belum pernah mengikuti pelatihan dasar asuransi

3.

Karyawan yang akan mengikuti Sertifikasi Asuransi Kerugian CGI

(14)

(Merujuk pada referensi silabi Subjek Wajib

Program AAAIK AAMAI)

(15)

Pelatihan Praktek Asuransi

(16)

Tujuan Instruksional

Memberikan pengetahuan dan pengertian tentang: 1. Sifat dan fitur pokok risiko dalam konteks asuransi

2. Cara penerapan fitur pokok risiko dan manajemen risiko pada suatu situasi yang tertentu 3. Fitur pokok asuransi

4. Struktur dan fitur pokok pasar asuransi

5. Insurable interest dan posisinya dalam asuransi 6. Prinsip utmost good faith

7. Fakta material berkaitan dengan proses underwriting asuransi

8. Doktrin proximate cause dan penerapannya dalam kasus klaim sederhana 9. Prinsip indemnity dan penerapannya dalam kontrak asuransi

10. Prinsip kontribusi dan subrogasi

11. Prosedur underwriting berkaitan dengan proses underwriting asuransi 12. Polis asuransi berkaitan dengan proses underwriting asuransi

13. Perpanjangan dan pembatalan polis berkaitan dengan proses underwriting asuransi 14. Asuransi pribadi berkaitan dengan proses underwriting asuransi

15. Asuransi komersial berkaitan dengan proses underwriting asuransi 16. Pertimbangan underwriting berkaitan dengan proses underwriting asuransi 17. Prinsip-prinsip dan praktek penetapan premi

(17)

Durasi Pelatihan

(18)

Pelatihan Hukum dan Asuransi

(19)

Tujuan Instruksional

Memberikan pengetahuan dan pengertian tentang:

1. Hukum dan Sistim Hukum 2. Subyek Hukum

3. Hukum Mengenai Torts dan Perbuatan Melawan Hukum 4. Hukum Perjanjian/Kontrak

5. Keagenan

6. Perjanjian Asuransi

7. Itikad Yang Sangat Baik (Utmost Good Faith)

8. Warranties dan Syarat Serta Kondisi Lainnya Dalam Asuransi 9. Pengajuan Klaim Asuransi

10. Penetapan Besarnya Kerugian 11. Subrogasi dan Kontribusi

(20)

Durasi Pelatihan

(21)

Pelatihan Praktek Bisnis dan Keuangan

dibidang Asuransi

(22)

Tujuan Instruksional

Memberikan pengetahuan dan pengertian tentang:

1. Struktur Bisnis Asuransi

2. Pengertian Manajemen dalam Bisnis Asuransi 3. Aspek Utama Tata Kelola Perusahaan

4. Fungsi Umum Lainnya didalam Perusahaan Asuransi 5. Prinsip dan Praktek Akuntansi Pokok

6. Praktek Utama Laporan Perusahaan Asuransi

(23)

Durasi Pelatihan

(24)

Target Peserta

Peserta yang mengikuti pelatihan ini (2a, 2b dan 2c) diharapkan

adalah:

1.

Karyawan baru dan

Management Trainee

2.

Karyawan yang belum pernah mengikuti pelatihan dasar asuransi

3.

Karyawan yang akan mengikuti Sertifikasi Asuransi Kerugian Program

(25)

(Merujuk pada referensi silabi Subjek Pilihan

Program AAAIK AAMAI)

(26)

Pelatihan Pengenalan Produk

(27)

Tujuan Instruksional

(Contoh: Asuransi Kendaraan Bermotor)

Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang:

1. Sejarah kendaraan bermotor

2. Sejarah Asuransi kendaraan bermotor

3. Pengertian Istilah Kendaraan Bermotor Ditinjau Dari Segi Undang-undang 4. Pengertian Istilah Kendaraan Bermotor Ditinjau Dari Segi Asuransi

5. Penggolongan Kendaraan Bermotor 6. Risiko kendaraan bermotor

7. Underwriting

8. Perhitungan premi 9. Klaim

(28)

Target Peserta

Peserta yang mengikuti pelatihan ini (3a) diharapkan adalah:

1.

Karyawan baru dan

Management Trainee

2.

Karyawan yang telah mengikuti pelatihan dasar asuransi

3.

Karyawan yang akan mengikuti Sertifikasi Asuransi Kerugian Program

AAAIK Subjek Pilihan AAMAI dan Sertifikasi Underwriter

4.

Dianjurkan

diikuti

pula

oleh

Staf

bagian

underwriting,

klaim,

(29)

Durasi Pelatihan

(30)

Pelatihan Bedah Polis

(31)

Tujuan Instruksional

(Contoh: Asuransi Kendaraan Bermotor)

Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang isi Polis Asuransi Kendaraan Bermotor sesuai dengan Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSKBI) dari Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) – kata per kata

1. Luas jaminan 2. Pengecualian

(32)

Target Peserta

Peserta yang mengikuti pelatihan ini (3a) diharapkan adalah:

1.

Karyawan baru dan

Management Trainee

2.

Karyawan yang telah mengikuti pelatihan dasar asuransi dan

Pelatihan pengenalan produk

3.

Karyawan yang akan mengikuti Sertifikasi Asuransi Kerugian Program

AAAIK Subjek Pilihan AAMAI dan Sertifikasi Underwriter

4.

Dianjurkan

diikuti

pula

oleh

Staf

bagian

underwriting,

klaim,

(33)

Durasi Pelatihan

(34)

Pelatihan Bedah Klausula

(35)

Tujuan Instruksional

(Contoh: Asuransi Kendaraan Bermotor)

(36)

Target Peserta

Peserta yang mengikuti pelatihan ini (3a) diharapkan adalah:

1.

Karyawan baru dan

Management Trainee

2.

Karyawan yang telah mengikuti pelatihan dasar asuransi, Pelatihan

pengenalan produk dan Pelatihan bedah polis

3.

Karyawan yang akan mengikuti Sertifikasi Asuransi Kerugian Program

AAAIK Subjek Pilihan AAMAI dan Sertifikasi Underwriter

4.

Dianjurkan diikuti pula oleh Staf bagian underwriting, klaim dan

(37)

Durasi Pelatihan

(38)

Pelatihan

Sharing Experience

How to

underwrite?

(Merujuk pada referensi silabi Subjek Pilihan

Program AAAIK & AAIK AAMAI, serta praktek

(39)

Tujuan Instruksional

(Contoh: Asuransi Kendaraan Bermotor)

Memberikan pengetahuan, wawasan dan pemahaman tentang bagaimana teknik meng-underwrite risiko kendaraan bermotor, baik yang standar maupun non standar, melalui sharing experience, dengan memaparkan:

1. Profile risiko melalui gambaran survey lapangan 2. Rekomendasi surveyor

3. Analisa risiko 4. Coverage

5. Term & condition

(40)

Target Peserta

Peserta yang mengikuti pelatihan ini (3a) diharapkan adalah:

1.

Karyawan baru dan

Management Trainee

2.

Karyawan yang telah mengikuti pelatihan dasar asuransi, pelatihian

pengenalan produk, Pelatihan bedah polis dan Pelatihan bedah

klausula

3.

Karyawan yang akan mengikuti Sertifikasi Asuransi Kerugian Program

AAAIK Subjek Pilihan AAMAI dan Sertifikasi Underwriter

(41)

Durasi Pelatihan

(42)

Pelatihan

Sharing Experience

Bedah Kasus

Klaim dan Potensi

dispute

Klaim

(Merujuk pada referensi silabi Subjek Pilihan

Program AAAIK & AAIK AAMAI, serta praktek

(43)

Tujuan Instruksional

(Contoh: Asuransi Kendaraan Bermotor)

Memberikan pengetahuan, wawasan dan pemahaman tentang bagaimana menganalisa suatu klaim melalui sharing experience, termasuk penanganan dan penyelesaiannya, dengan memaparkan:

1. Claim survey 2. Claim handling

(44)

Target Peserta

Peserta yang mengikuti pelatihan ini (3a) diharapkan adalah:

1.

Karyawan baru dan

Management Trainee

2.

Karyawan yang telah mengikuti Pelatihan dasar asuransi, Pelatihan

pengenalan produk, Pelatihan bedah polis, dan Pelatihan bedah

klausula.

3.

Karyawan yang akan mengikuti Sertifikasi Asuransi Kerugian Program

AAAIK Subjek Pilihan AAMAI dan Sertifikasi Underwriter

4.

Dianjurkan diikuti pula oleh Staf bagian underwriting, klaim dan

(45)

Durasi Pelatihan

(46)
(47)

(Merujuk pada referensi silabi Subjek 403

Program AAIK AAMAI)

(48)

(Merujuk pada referensi silabi Subjek 401

Program AAIK AAMAI)

(49)

(Merujuk pada referensi silabi Subjek 402

Program AAIK AAMAI)

(50)

(Merujuk pada referensi silabi Subjek 404

Program AAIK AAMAI)

(51)

(Merujuk pada referensi silabi Subjek 406

Program AAIK AAMAI)

(52)

(Merujuk pada referensi silabi Subjek 408

Program AAIK AAMAI)

Referensi

Dokumen terkait

Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa,

Pada tahun 2004 Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan Fatwa No. 1 Tahun 2004 tentang Bunga yang menyatakan bahwa praktek pembungaan uang, baik yang dilakukan oleh bank, asuransi,

Merujuk hasil penelitian pada bagian sebelumnya, pada umumnya komunitas masyarakat Bali di Medan tidak menggunakan pilihan bahasa baik Bahasa Bali (BB) maupun

Dalam karya tulis ini akan dibahas beberapa program investasi pendidikan, yaitu asuransi pendidikan, tabungan pendidikan serta asuransi jiwa, dan tabungan pendidikan melalui

Kegiatan usaha asuransi ini baik asuransi jiwa, kerugian dan reasuransi adalah dalam setiap pemasaran program asuransi harus diungkapkan informasi yang relevan, tidak ada yang

Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau bisnis di mana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa,

Pada tulisan ini, penulis akan mengupas tuntas tentang Asuransi dalam perspektif Al-Qur’an, Landasan Hukum atas Asuransi, Konsep Asuransi yang Islami Asuransi Syari’ah serta berbagai

Hasil analisis pada pada variabel Risk Based Capital terhadap laba perusahaan asuransi menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan dapat dikarenakan tingkat solvency yang terlalu tinggi,