• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASKEP KELUARGA BINAAN DO at N

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ASKEP KELUARGA BINAAN DO at N"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA

I. DATA UMUM

1. Nama Kepala Keluarga : Tn. M

2. Alamat dan No. Telp : jln Rasuna Said No 203 kelurahan Payobasung Kecamatan Payakumbuh Timur

3. Pekerjaan Kepala Keluarga : Supir 4. Pendidikan Kepala Keluarga : SMP 5. Komposisi Keluarga

Nama Jk

Mardi Lk Kep

(2)

6. Tipe Keluarga.

Tipe kelurga Tn. M adalah tipe keluarga tradisional dengan keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan tiga orang anaknya yang sudah dewasa, satu orang anak bekerja untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan bantu keluarga , dan anak yang bungsu masih sekolah.

7. Suku Bangsa.

Keluarga Tn. M adalah dari suku minang. Pada keluarga Tn M terdapat kebiasan makan yang pedas dan bersantan.

8. Agama.

Agama yang dianut oleh Tn. M beserta keluarga adalah Islam. Keluarga Tn. M biasanya melakukan shalat 5 waktu dirumah. Tn. M dan Ny. Y jarang melaksanakan shalat berjamaah, Tn M kurang aktif didalam kegiatan mushalla dan juga jarang ikut dalam kepengurusan mushalla. Namun agama tetap menjadi sumber kekuatan bagi keluarga.

9. Status Sosial Ekonomi.

Tn. M adalah Kepala keluarga dan seorang supir dan Ny. Y adalah seorang ibu rumah tangga. Tn. M kepala keluarga dengan penghasilan ± Rp 2.500.000,-/bulan, penghasilan berfokus pada pembiayaan kebutuhan sehari-hari, Tn M juga menyisihkan sebagian dari pendapatannya perhari yang bisa digunakan untuk kebutuhan mendadak dan untuk pengobatan anggota keluarga yang sakit, keluarga menerima kartu JKN.

Ket:

: meninggal : serumah

: perempuan : garis keturunan

(3)

10.Aktivitas rekreasi kelurga.

Keluarga Tn.M tidak mempunyai aktivitas rekreasi yang tidak terjadwal, karena Tn.M bekerja hari, adapun aktivitas rekreasi keluarga Tn. M berupa berkumpul dengan anggota keluarga lain, setiap waktu senggang Tn M duduk-duduk di ruang tamu sambil bercerita ringan dan menonton TV.

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA. 11. Tahap perkembangan keluarga saat ini.

Tahap perkembangan keluarga Tn. M saat ini adalah tahap perkembangan keluarga dengan dewasa awal dengan tugas perkembangan sebagai berikut : 1. Persiapan menjadi orang tua .

2. Adapatasi dengan perubahan anggota keluarga peran, interaksi, hubungan seksual dan kegiatan .

3. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan

12.Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.

Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga, karena anggota keluarga seperti Tn. M mempunyai penyakit asma.

13.Riwayat keluarga inti

Ny. Y mengatakan belakangan ini penyakit asma Tn.M sering kumat , Ny. Y mengatakan jika serangan sesak datang hanya minum obat asma yang di beli di warung , apabila obat warung tidak bisa mengurangi serangan asma baru Tn.M memeriksakan dirinya ke puskesmas. Anak pertama dan kedua tidak ada mengeluhkan sakit. Anak yang ketiga menderita deman dan sudah berobat ke Puskesmas.

14.Riwayat keluarga sebelumnya.

(4)

- Ny. N mengatakan Bapaknya menderita penyakit Hipertensi semenjak beberapa tahun yang lalu.

III. Riwayat Kesehatan Lingkungan 15.Karakteristik rumah

Rumah yang dimiliki oleh Tn. M dan Ny. Y adalah rumah permanen. dengan luas 7 x 6 .Rumah tersebut milik pribadi Tn M yang terdiri dari ruang tamu, 3 kamar tidur, 1 buah (dapur tungku dan dapur kompor), dinding rumah dari batu bata yang sudah dicor dengan semen yang dinding sudah di cat.

Mereka menggunakan lampu listrik sebagai penerangan. Peralatan yang ada dirumah Tn. M diantaranya : 1 set kursi tamu, lemari, kasur dan termpat tidur serta peralatan rumah tangga. Terlihat keluarga menggunakan TV dan tape sebagai media informasi dan untuk hiburan anak-anak..

Untuk penyedia air bersih berasal dari PDAM. Keluarga mengatakan sampah yang sudah dikumpul dan dibakar. Air pembuangan limbah di buang ke got di depan rumah dan pembuangan dikamar mandi ke septik tank .Kebersihan rumah lumayan bersih termasuk perkarangan rumah dan di depan rumah juga terdapat bunga sebagai hiasan rumah Tn. M, Didepan perkarangan rumah ada jalan dan diseberangnya adalah halaman rumah tetangga dari Tn. M

Denah rumah :

Kamar

Anak Dapur

Kamar Mandi

Kamar Anak

Kamar

Utama

Ruang

Makan

(5)

16.Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW

Hubungan keluarga Tn.M dengan tetangga berjalan baik tipe komunitas sifatnya heterogen namun dominan bersuku minang. Sebagian besar komunitas RW adalah penduduk asli berprofesi sebagai wiraswasta akan tatapi Tn.M adalah sopir

17.Mobilitas Geografis

Keluarga Tn.M tinggal di daerah ini sudah 15 tahun, sebelumnya Tn M tinggal di jambi. kemudian Tn M pindah ke Payakumbuh karena pekerjaan sekarang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

18.Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat

Keluarga Tn.M berinteraksi yang lebih sering pada sore dan pagi hari dimana anggota keluarga dapat berkumpul secara utuh setelah kesibukan mereka pada siang hari, Aktivitas yang dilakukan biasanya menonton TV. Hubungan keluarga Tn.M dengan keluarga besar dari pihak Tn.M sendiri ataupun pihak istri berjalan baik dan saling mengunjungi sedangkan dengan masyarakat di lingkungan rumahnya, Ny. Y cukup aktif dalam kegiatan pengajian bulan dan sering berinteraksi dengan tetangga dekatnya

19.Sistem Pendukung Keluarga.

Tn.M mempunyai istri yang menyayanginya dan tiga orang anak, walaupun hanya tinggal berempat tapi Tn. M selau berusaha menjaga keharmonisan dalam keluarganya.

IV. Struktur Keluarga

20.Pola Komunikasi Keluarga

(6)

21.Struktur Kekuatan Keluarga

Tn M merupakan pemegang kendali rumah tangga yang berperan sebagai kepala keluarga, proses pengambilan keputusan dengan cara musyawarah antara Tn M, Ny. Y dan anak mereka.

Tn M dan Ny. Y mengendalikan pendapatan untuk digunakan sebagai pengeluaran rumah tangga dan pengeluaran wajib seperti tagihan listrik, air dan biaya yang tidak terduga lainnya.

22.Struktur Peran

Tn M berperan sebagai bapak dan juga sebagai kepala keluarga dan bertindak sebagai pencari nafkah. Ny.Y berperan sebagai ibu rumah tangga yang ikut bertugas merawat anak mereka..Sedangkan anak pertama kadang ikut membantu keluarga. Anak kedua membantu pekerjaan Ny.Y dan anak ketiga sebagai pelajar.

.

23.Nilai dan Norma Keluarga

Keluarga Tn.M menganggap nilai dan norma sesuai dengan yang ada di masyarakat seperti jam tamu sampai jam 21.00 WIB. Selain berobat ke Pelayana kesehatan , Tn.M mengatakan percaya dan pergi ke dukun/ paranormal.

V. Fungsi Keluarga

24.Fungsi Efektif

Tn.M dan Ny. Y mengatakan sangat bahagia dengan perkawinan mereka, jarang sekali ada pertengkaran dan apabila ada kesalah pahaman langsung dibicarakan/ dimusyawarahkan bersama.

(7)

25.Fungsi Sosialisasi

Tn.M dan Ny.Y bertanggung jawab merawat dan membesarkan anaknya dan juga memberi perhatian kepada lingkungan sekitar, keluarga mudah berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

26.Fungsi Perawatan Kesehatan a. Praktik Diit Keluarga

Keluarga sering mengkonsumsi makanan pedas dan bersantan, jarang mengkonsumsi sayur dan buah tiap hari .

b. Kebiasaan tidur keluarga

Kebiasaan tidur Tn.M sering tidur agak larut dan kadang terganggu apabila asma kambuh. Ny. Y tidur sekitar jam 09.00 malam, tapi anak-anak ada yang tidur agak larut karena menonton TV.

c. Latihan fisik

Kegiatan Latihan fisik keluarga Tn. M jarang kecuali Ny.Y yang kadang jalan pagi dan melakukan aktivitas rumah tangga.

d. Kebiasaan Penggunaan obat – Obatan

Kebiasaan keluarga kalau sakit, Ny.Y dan anak- anak pergi berobat ke puskesmas, Sedangkan Tn.M karena bekerja sering membeli obat di warung dan hanya kadang kadang pergi berobat ke Puskesmas.

e. Peran Kelurga dalam pratik perawatan diri.

(8)

f. Tingkatan preventif Dasar

Tn.M mengatakan hanya mengetahui sedikit tentang perawatan penyakitnya ini, seperti jangan terlalu lelah dan kena dingin, tapi karena pekerjaan sebagai supir sering terkena faktor penyebab tersebut dan apabila asmanya kambuh membeli obat di warung.

g. Praktik Keperawatn gigi

Keluarga Tn.M dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut melakukan sikat gigi 2 kali sehari setelah bangun tidur dan waktu mandi di sore hari.

h. Pelayanan Perawatan Gawat darurat.

Tn.M mengatakan sejak kecil ia sudah menderita penyakit asma, Tn.M masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti bekerja. Tn.M jarang memeriksakan kesehatannya ke dokter tetapi hanya membeli obat di warung, karena Tn M merasa masih dapat mengatasi keadaan disaat serangan asma itu kambuh, akan tetapi pada usia 15 tahun Tn. M pernah dirawat karena penyakit asmanya,Tn.M juga mengatakan bahwa salah satu anggota keluargan yaitu Ibunya juga menderita penyakit yang sama seperti Tn. M.

i. Sumber Pembiayaan

Keluarga Tn.M dapat kartu JKN dari pemerintah, hanya Ny.Y dan anak-anak yang sering menggunakan, sedangkan Tn.M jarang menggunakan karena tidak ada berobat ke Puskesmas karena harus bekerja.

27.Fungsi Reproduksi

(9)

28.Fungsi Ekonomi

Tn.M dan Ny.Y dapat mengatur keuangan dengan baik, keluarga mampu memenuhi kebutuhan pangan, sandang dan jasa kebutuhan lainnya seperti peralatan rumah tangga yang lengkap serta transportasi.

VI. Stres dan Koping Keluarga 29.a. Stressor jangka pendek:

Perubahan dalam kesehatan seperti Tn.M sering merasakan sesak pada dadanya, susah untuk beristirahat dan untuk tidur di malam .

b. Stressor jangka panjang

Tn.M bingung bila asmanya kambuh dan mengganggu pekerjaan untuk membiayai kelurga

30.Kemampuan Keluarga Berespons.

Terhadap stressor jangka pendek keluarga membawa Tn.M ke praktek Puskesmas apabila obat yang di beli diwarung tidak dapat mengatasi serangan asma. Biasanya keluarga mendiskusikan masalah yang dihadapi anggota keluarga lain.

31.Strategi Koping yang Digunakan.

Keluarga menggunakan sistem dukungan sosialnya dan keluarga besar jika memanfaatkan pusat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit. Sedangkan jika ada masalah keluarga berusaha mengkomunikasikan bersama.

32.Strategi Adaptasi Disfungsional

(10)

VII. Harapan Keluarga Terhadap Petugas Kesehatan yang Ada.

Harapan keluarga terhadap kesehatan yang ada yaitu agar masalah tersebut bisa diatasi tanpa gangguan kesehatan dan keluarga dapat melakukan aktivitas sehari-hari.

Harapan keluarga terhadap kunjungan perawat keluarga adalah membantu

keluarga mengatasi masalah kesehatan yang terjadi dan dapat memberikan solusi

yang tepat terhadap masalah kesehatan, dan jasa dengan adanya kunjungan rumah

tersebut keluarga berharap dapat menambah pengetahuan mereka tentang

(11)

Pemeriksaan Fisik

No Pemeriksaan Fisik Tn.M Ny.Y An.D An.B An.R

1. Keadaan Umum

- Kepala

Benjolan (-), lesi (-)

Ikal, tidak rontok

Konjunctiva tidak anemis sklera tidak ikterik, penglihatan baik.

Cerumen (-), pendengaran baik.

Polip (-), sinusitis (-), lendir (-), penciuman baik

TB : 151 cm BB : 40 kg Lila: 28 cm

Benjolan (-), lesi (-)

Lurus, rontok sedikit

Konjunctiva tidak anemis sklera tidak ikterik, penglihatan baik.

Cerumen (-), pendengaran baik.

Polip (-), sinusitis (-), lendir (-), penciuman baik

Lurus, rontok sedikit

Konjunctiva tidak anemis sklera tidak ikterik, penglihatan baik.

Cerumen (-), pendengaran baik.

Polip (-), sinusitis (-), lendir (-),

Lurus, rontok sedikit

Konjunctiva tidak anemis sklera tidak ikterik, penglihatan baik.

Cerumen (-), pendengaran baik.

Polip (-), sinusitis (-), lendir (-),

Ikal, rontok sedikit

(12)

- Mulut

- Kuku

- Kulit

Lidah bersih, nafas tidak berbau, jumlah gigi lengkap tidak ada sariawan.

Kuku bersih pendek dan terawat dengan baik

Bersih, turgor baik kulit teraba hangat dan suhu 36,5oC

Lidah bersih, nafas tidak berbau, jumlah gigi lengkap tidak ada sariawan.

Kuku bersih pendek dan terawat dengan baik

Bersih, turgor baik kulit teraba hangat dan suhu 36oC

Lidah bersih, nafas tidak berbau, jumlah gigi lengkap tidak ada sariawan.

Kuku bersih pendek dan terawat dengan baik

Bersih, turgor baik kulit teraba hangat dan suhu 36,4oC

Lidah bersih, nafas tidak berbau, jumlah gigi lengkap tidak ada sariawan.

Kuku bersih pendek dan terawat dengan baik

Bersih, turgor baik kulit teraba hangat dan suhu 36,7oC

Lidah bersih, nafas tidak berbau, dan geraham belakang bagian atas dan bawah gigi belum lengkap, tidak ada sariawan.

Kuku kurang bersih dan kurang terawat dengan baik

Bersih, turgor baik kulit teraba hangat dan suhu 36oC

2 Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Tidak ada

pembesaran kelenjar tiroid 3 Payudara/ Thorax Tidak ada benjolan

berbentuk simetris tidak ada lesi dan lecet.

Tidak ada teraba benjolan, bentuk simetris tidak ada lesi dan lecet.

Tidak ada teraba benjolan, bentuk simetris tidak ada lesi dan lecet.

Tidak ada teraba benjolan, bentuk simetris tidak ada lesi dan lecet.

(13)

4 Sistem pernafasan Bunyi nafas mengi, sesak nafas, rasa dada tertekan, frekuensi nafas 30 kl/i, takipneau

Bunyi nafas vesikuler frekuensi 20x/mnt tidak ada wheezing dan ronchi

Bunyi nafas vesikuler frekuensi 20x/mnt tidak ada wheezing dan ronchi

Bunyi nafas vesikuler frekuensi 20x/mnt tidak ada wheezing dan ronchi

Bunyi nafas veikuler, frekuensi 18 x/mnt, tidak ada wheezing dan ronchi 5 Sistem

kardiovaskular

TD: 120/80 mmHg, nadi: 90 x/mnt, atus cordis tidak terlihat irama jantung teratur.

TD: 120/80 mmHg, nadi: 80 x/mnt, atus cordis tidak terlihat, irama jantung teratur.

TD: 120/80 mmHg, nadi: 80 x/mnt, atus cordis tidak terlihat, irama jantung teratur.

TD: 120/80 mmHg, nadi: 80 x/mnt, atus cordis tidak terlihat, irama jantung teratur.

TD:

72 x/mnt, atus cordis tidak terlihat, irama jantung teratur

6 Sistem

gastrointestinal

Bising usus normal, BAB 1 x sehari

Bising usus normal, BAB 1 x sehari

Bising usus normal, BAB 1 x sehari

Bising usus normal, BAB 1 x sehari

Bising usus normal, BAB 1 x sehari

7 Sistem genitounaria

Tidak ada keluhan BAK, frek 5 – 7 x/hari

Tidak ada keluhan BAK, frek 5 – 7 x/hari

Tidak ada keluhan BAK, frek 5 – 7 x/hari

Tidak ada keluhan BAK, frek 5 – 7 x/hari

Tidak ada keluhan BAK, frek 5 – 7 x/hari 8 Sistem

muskuloskeletal Kekuatan otot dan ekstremitas baik, refleks patella (+), edema (-), varises (-)

Kekuatan otot dan ekstremitas baik, refleks patella (+), edema (-), varises (-)

Kekuatan otot dan ekstremitas baik, refleks patella (+), edema (-), varises (-)

Kekuatan otot dan ekstremitas baik, refleks patella (+), edema (-), varises (-)

Kekuatan otot dan

(14)

ANALISA DATA

No Data Penunjang Problem Etiologi

1 Ds:

- Menurut Tn.M mengatakan sering merasa sesak.

- Tn.M mengatakan sering merasa gelisah.

- Tn.M mengatakan sering batuk apabila asma kambuh khususnya pada malam hari.

Do:

- Takipneau

- Pernafasan : 30 kl/i - TD Tn.M: 120/80 mmHg. - Nadi: 90 x/menit

- Mengi (+)

Pola nafas tidak efektif

Ketidakmampuan keluarga dalam merawat

penyakit asma bronchial

2 DS :

- Keluarga mengatakan tidak tahu/ tidak mengerti terlalu rinci dengan penyakit pada Tn.M Baik itu mengenai pengertian, tanda gejala, etiologi maupun pencegahan dan perawatannya.

- Ny. Y mengatakan selalu bertanya kepada petugas kesehatan tentang penyakit yang di derita Tn.M

- Ny.Y mengatakan khawatir terhadap kesehatan Tn.M

DO :

Managemen regimen terapeutik tidak efektif

Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah

(15)

- Keluarga tidak mampu menjelaskan tentang penyakit asma bronchial yang diderita Tn.M

- Tn.M dan Ny.Y banyak bertanya kepada perawat mengenai penyakit asma.

SCORING ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa Keperawatan I : Pola nafas tidak efektif : ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah asma bronkial

No Kriteria Nilai Bobot Skor Pembenaran 1. Sifat masalah

Skala: ancaman kesehatan

3 1 3/3 x 1 = 1

Masalah ini aktual dan jika tidak ditangani akan

mengganggu kesehatan dan aktivitas klien jadi diperlukan tindakan segera.

2. Kemungkinan masalah dapat diubah

Skala: sebagian

1 2 ½ x 2 = 1 Informasi tentang asma kurang banyak dan berbagai tindakan dapat dilakukan di rumah, masalah tidak dapat di atasi dengan tuntas karena proses menua yang memang tidak dapat diubah.

3. Potensial masalah untuk dicegah. Skala: cukup

2 1 2/3 x 1 = 2/3

Masalah dapat dicegah dan klien serta keluarga berperan aktif untuk mencegah

terjadinya masalah tapi asma bisa sewaktu-waktu kambuh.

4. Menonjolnya masalah. Skala: masalah berat harus segera

Keluarga melihat bahwa permasalahan Tn.M harus diatasi karena bisa

mempengaruhi aktivitas Tn.M sehari-hari.

(16)

2. Managemen regimen terapeutik tidak efektif : ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan/ asma bronchial.

No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

1 Sifat Masalah : ancaman kesehatan

2 1 2/3 x 1 = 2/3 Tn.M mengalami kekambuhan penyakit asma dan keluarga kurang paham tentang penyakit asma bronchial.

2 Kemungkinan masalah dapat dirubah : mudah.

2 2 2/2 x 2 =2 Memberikan pendidikan kesehatan, kesadaran keluarga untuk mencegah kekambuhan, kemauan Tn.M untuk menjaga pola istirahat dan menghindari pencetus terjadinya asma bronchial.

3 Potensi masalah dapat dicegah : cukup.

2 1 2/3 x 1 = 2/3 Tn.M mau hidup sehat dengan menjaga pola istirahat dan bisa menghindari pencetus kambuhnya asma bronchial. 4 Menonjolnya

masalah : berat, harus segera di tangani.

2 1 2/2 x1 = 1 Keluarga tahu bahwa penyakit asma bronchial yang dialami Tn.M bisa menimbulkan komplikasi dan mengganggu pekerjaan bila tidak ditangani segera.

(17)

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No Diagnosa

Keperawatan Tujuan Umum Tujuan Khusus Standar Intervensi 1. Gangguan

pertukaran gas : ketidakmampuan merawat anggota keluarga dengan masalah asma bronkial

Keluarga mampu mengatasi masalah pernafasan yang terjadi

Setelah dilakukan intervensi klien selama 2 x 45 menit diharapkan keluarga mampu: 1. Mengenal masalah

Asma Bronkhial a. Menyebutkan

pengertian asma bronkhial

b. Menyebutkan penyebab asma bronkhial.

c. Menyebutkan tanda dan gejala asma

d. Mengidentifikasi tanda dan gejala asma bronkhial yang dialami anggota keluarga.

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1 x 45 menit diharapkan keluarga mampu:

(Keluarga dapat menyebutkan pengertian asma bronkhial dengan bahasanya sendiri atau dengan bantuan leaflet)

Asma Bronkhial adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan episode yang berulang penyempitan bronkus yang reversible, biasanya diantar aepisode terdapat periode pernafasan yang lebih normal.

(Keluarga dapat menyebutkan 4 dari 6 faktor pencetus dari penyakit asma bronkhial dengan bahasa sendiri atau dengan bantuan minimal dan leaflet) 1. zat-zat alergen. 2. iritan.

3. perubahan cuaca yang ekstrim

4. kegiatan yang berlebihan. 5. lingkungna kerja

6. obat-obatan 7. stress emosional.

a. Kaji pengetahuan keluarga tentang pengertian asma bronkhial b. Beri reinforcement positif

atas jawaban keluarga. c. Diskusikan pengertian asma

broonkhial dengan keluarga.

d. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya. e. Minta keluarga

menyebutkan kembali. f. Jawab pertanyaan keluarga.

a. Kaji pengetahuan keluarga tentang penyebab asma bronkhial.

b. Beri reinforcement positif atas jawaban keluarga.

c. Diskusikan penyebab asma bronkhial dengan keluarga.

(18)

No KeperawatanDiagnosa Tujuan Umum Tujuan Khusus Standar Intervensi 2. Mengambil

keputusan yang tepat untuk merawat anggota keluarga dengan masalah asma bronkhial.

Menyebutkan akibat lanjut dari asma bronkhial.

Memutuskan untuk merawat anggota keluarga dengan masalah asma bronkhial

(Keluarga mampu menyebutkan 4 dari 6 tanda dan gejala asma bronkhial dengan bahasa sendiri, dengan bantuan minimal atau leaflet):

Pada waktu serangan: 1. mengi berulang 2. sesak nafas 3. rasa dada tertekan 4. gelisah

5. batuk khususnya pada malam hari

6. nafas cepat cepat dan dangkal

7. nafas cuping hidung 8. usaha nafas meningkat.

.

(19)

No KeperawatanDiagnosa Tujuan Umum Tujuan Khusus Standar Intervensi

CATATAN PERKEMBANGAN KELUARGA

TUJUAN HARI/TGL IMPLEMENTASI EVALUASI

Keluarga mengenal asma Senin/26-jan-2009

1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang asma

2. Menjelaskan pengertian asma.

o Asma adalah Bronkus (jalan nafas )yang normal yang revelsibel. Biasanya diantara periode terdapat periode pernafasan yang asma suatu keadaan klinis yang di tandai dengan episode berulang, 3. Meminta keluarga untuk

mengulang pengertian asma 4. Mendiskusikan penyebab asma.

o Zat-zat elergen

o iritan

o perubahan udara yang ektrim

o kegiatan yang berlebihan

o obat obatan

o kegiatan yang berlebihan

S :

- Keluarga mengatakan bahwa asma adalah penyempiyan jalan nafas.

- Keluarga mengatakan bahwa penyebab asma

oBawaan dari lahir

- Keluarga mengatakan tanda dan gejala asma Sesak nafas

Nafas cepat dan dangkal O :

- Keluarga menyebutkan pengertian dan penyebab asma secara sederhana

- Keluaraga mengidentifikasi penyebab asma - Keluarga menyebutkan tanda dan gejala asma yang ada pada keluarga

A:

- keluaraga dapat mengenal gejala asma P :

(20)

5. Meminta keluarga menyebutkan penyebab asma, mengidentifikasi apakah penyebab asma yang diderita oleh keluarga .

6. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang gejala asma

o Nafas sesak

o gelisah

o batuk khususnya pada malam hari

o nafas cepat dan dangkal

o peningkatan usaha nafas 7. Memberikan penjelasan kepada

keluarga tentang asma

o Adanya rasa nyeri pada kaki

o Pembengkakan pada kaki

o Keadaan mudah lelah dan letih

o Rasa kaku pada malam/pagi hari

8. Meminta keluarga menjelaskan kembali tanda dan gejala asma

Referensi

Dokumen terkait

Ongky Setio Study Park of Confucius (SPOC) • Year : 2015 1. Majalah Parlementaria :

Cost Driver, sehinggan sistem Activity-Based Costing mampu mengalokasikan biaya aktivitas ke setiap produk secara tepat berdasarkan konsumsi masing-masing aktivitas.Perbedaan

Secara parsial diketahui bahwa ketidakpastian lingkungan tidak secara signifikan memoderasi hubungan antara SAM Broad Scope, SAM Timeliness, SAM Aggregated dan SAM

Realitas objektif yang seharusnya ada adalah yang tertuang di dalam surat keputusan Dirjen Dikti, dimana kegiatan ospek merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi mahasiswa baru

Dela Harti Elistiani, 301 12 11 025, PENGARUH OPINI AUDITOR, SOLVABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LABA/RUGI OPERASI, DAN LAMANYA PERUSAHAAN MENJADI KLIEN KAP TERHADAP

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis BTS (Budaya Tudang Sipulung) dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam memiliki

membosankan, dan kurang menarik. Hasil wawancara dengan guru kelas VII MTs 1 Lampung Selatan, Bapak Abdurrahman mengungkapkan ketika guru meminta peserta didik untuk

Pada model Vertical Wall Abutment untuk arah C terjadi fenomena yang berbeda dengan arah A, seperti tampak pada Gambar 5 (b). Pada Arah C, saat dilakukan simulasi