• Tidak ada hasil yang ditemukan

11th Meeting Mengelola Informasi untuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "11th Meeting Mengelola Informasi untuk"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Mengelola Informasi-informasi untuk

Laporan Diagnosis Klien/Kasus:

“Pelayanan Psiko-Edukasional”

(2)

Jangan hanya berdasar pada tugas layanan

administrasi tes, membuat skor (hasil) dan

membuat psikogram dan/atau

psikodinamika

 Ini belum merupakan “pelayanan

psiko-edukasional” tetapi baru merupakan potret

sesaat (

snap-shot

) tanpa suatu “Cerita

Lengkap” tentang klien (kasus).

(3)

1. Menyajikan (mengadministrasikan) tes, menyekor

dan membuat hasil dalam bentuk psikogram

2. Membuat kesimpulan “klinis” – mengenai:

(a) penyebab yang mungkin menimbulkan

kondisi yang ditemukan dalam evaluasi tentang subjek/klien;

(b) apa yang bisa diharapkan dari subjek yang diperiksa (prognosis);

(c) penjelasan diagnosis dan penjelasan apa yang dapat dilakukan untuk membantunya

(perlakuan/treatment).

(4)

1.

Ciri-ciri dan kondisi fungsi klien pada saat

pemeriksaan  harus dideskripsikan dan/atau

dievaluasi

2.

Kemungkinan faktor penyebab atau etiologi

harus ditemukan

3.

Prognosis (apa yang dapat diharapkan dari

subjek yang diperiksa – kemungkinan positif

atau negatif, baik atau buruk) dan

pendekatan perlakuan (treatment) yang

disarankan

(5)

Informasi-informasi penting tentang subjek

yang bermasalah (klien)

Gambaran kepribadian

Gambaran latar belakang klien, baik yang

terungkap melalui pengamatan,

wawancara, maupun dari pengukuran

psikologis

(6)

 Dapat berupa informasi dari:

(a) pengamatan;

(b) wawancara (autoanamnesa: wawancara terhadap klien yang mampu menjawab secara mandiri; atau aloanamnesa: wawancara yang

dilakukan secara tidak langsung mengenai kondisi klien, misal dengan orangtua, guru, dll);

(c) angket/kuesioner;

(d) data sekunder lain: hasil belajar di sekolah; latar belakang pendidikan dan sekolah; latar belakang

fisik dan kesehatan; latar belakang orangtua, keluarga, dan tempat tinggal.

(7)

1.

Identitas Pribadi

2.

Perumusan Masalah

3.

Informasi Latar Belakang

4.

Informasi Diagnostik Baku

5.

Gambaran Kepribadian

6.

Psikodinamika

7.

Saran-saran

8.

(Rencana

Follow-up

)*

(8)

Terdiri dari: nama subjek, umur, jenis

kelamin, kelas, agama, kedudukan dalam

keluarga, nama ayah dan ibu, pekerjaan

mereka, pendidikan mereka, agama

mereka, banyaknya saudara dalam

keluarga, usia-usia mereka, alamat klien,

dan informasi lain jika diperlukan.

(9)

 Berisi “ringkasan masalah” atau minimal alasan

dilakukannya pemeriksaan

 Dengan dmkn bisa juga disebutkan sebagai “Tujuan

Pemeriksaan”

 Fokus pada: “perilaku-perilaku” siswa yang

dipermasalahkan dan/atau perlu diubah; perilaku-perilaku tersebut hendaknya ditulis dalam bentuk daftar perilaku yang konkret, yang dapat diamati atau dapat diukur.

 Informasi dapat diperoleh dari: hasil amatan, wawancara

terhadap guru kelas, guru BP, kepala sekolah, orangtua, dll.

 RUMUSAN TUJUAN PEMERIKSAAN ini penting karena

menjadi “penentu arah” tujuan layanan psikologis yang kita lakukan.

(10)

Yaitu informasi-informasi yang dapat digali dari:

(a) pengamatan;

(b) wawancara (

autoanamnesa atau

aloanamnesa)

(c) angket/kuesioner;

(d) data sekunder lain: hasil belajar di sekolah;

latar belakang pendidikan dan sekolah; latar

belakang fisik dan kesehatan; latar belakang

orangtua, keluarga, dan tempat tinggal.

(11)

Informasi dasar diagnostik yang berasal dari:

(a) pengamatan

(b) wawancara

(c) pengetesan (pengukuran psikologis)

(d) catatan yang dimiliki sekolah, termasuk

nilai-nilai raport, perilaku yang telah dicatat

(dibuat dalam catatan detil); dan/atau

(e) informasi-informasi informal lain (misal

catatan prestasi jika ada, atau bahkan catatan

treatment tertentu yang pernah dilakukan

sebelumnya).

(12)

Menggambarkan aspek kepribadian dan aspek

kebutuhan siswa

Dalam sub-informasi juga termasuk:

gambaran masalah fisik-motorik; kognitif

perseptif; aspek afeksi-sosial

(sosial-emosional); afektif-motivasional

Deskripsi juga dapat berisi kesimpulan

tentang: (a) kekuatan, (b) kelemahan, dan (c)

kesempatan sumber daya dari klien yang

mungkin bisa dimanfaatkan (baik internal

klien maupun eksternal)

(13)

 Menggambarkan asalah masalah dalam bentuk pembahasan

kemungkinan-kemungkinan hubungan logis (dinamika) antara berbagai faktor yang telah disajikan sebelumnya sehingga dapat dihipotesiskan: apakah masalah terutama muncul karena adanya faktor internal dari siswa pribadi, penyimpnangan perilaku siswa dalam menghadapi lingkungannya (faktor interaksional) dan/atau faktor yang berasal dari luar diri siswa, seperti teman, guru, sekolah, orangtua, atau bahkan masyarakat secara lebih luas.

 Bila dalam “gambaran kepribadian” muncul kekuatan dan kelemahan

subjek sebagai individu, maka dalam PSIKODINAMIK lebih

menggambarkan “dugaan kaitan sebab dan akibat” – hasil interaksi individu dengan lingkugannya maupun tuntuan situasi saat itu.

 JADI  hanya melihat aspek-aspek yang terlibat (sebagai EITOLOGI)

saja yang digambarkan dalam alur paradigma sebab-akibat (psikodinamika).

 Dari Psikodinamika ini lalu dihasilkan kesimpulan berupa garis-garis besar dugaan penyebab permasalahan

(14)

 Bila alur laporan pemeriksaan sudah sesuai, maka

saran-saran yang muncul akan sangat erat

berkaitan dengan garis besar dugaan penyebab permasalahan

 Saran-saran dapat berupa tindakan nyata (sedapat

mungkin konkret, namun tidak menggurui), untuk membenahi masalah yang dialami siswa;

menunjukkan kekuatan yang ada dalam diri siswal atau pun memunculkan program tertentu yang

mungkin diperlukan untuk membentuk perilaku yang diinginkan dan/atau menghilangkan perilaku yang tidak diinginkan

(15)

Follow-up dapat berupa tindakan lanjutan yang berisi tindakan pengamatan dan/atau mencari informasi lanjutan tentang perubahan perilaku

(jika muncul), terhadap reaksi pada orangtua atau lingkungan (sekolah), perbaikan pelaksanaan

tugas-tugas di sekolah, dan/atau perubahan dalam skor tes baku (inteligensi, dll), sosiometri, dsb.

Dengan demikian follow-up dimaksudkan untuk mengetahui tercapai atau tidaknya sasaran

perbaikan dalam diri siswa (klien).

Follow-up

Referensi

Dokumen terkait

Dari beberapa pendapat konsep kualitas layanan tersebut, penulis berkesimpulan bahwa kualitas pelayanan dalam hubungan dengan penyelenggaraan diklat adalah suatu kegiatan

Motivasi kerja mempunyai pengaruh positif serta signifikan terhadap komitmen organisasional karyawan pada industri kecantikan (hair removal service) di Surabaya.. Dapat

Berdasarkan latar belakang diatas penelitian yang akan dilakukan berbeda dengan penelitian sebelumnya, karena penelitian ini melakukan uji daya hambat formula gel

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang faktor yang berhubungan dengan pengetahuan, sikap, ketersediaan sarana,

Penjaga kebun binatang mengatakan bahwa jika dia menambahkan 10 tahun dengan umur beruang dan kemudian dua kali lipatnya, beruang akan berumur 90 tahun.. Berapa

Tabel 5.. 2) Strategi penyembunyian informasi ID kendaraan pada QR Code dapat dilakukan dengan cara menambahkan string rahasia dan kemudian dienkripsi menggunakan MD5

Hasil penelitian menunjukan bahwa: efektifitas pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah pada SD Negeri lingkup UPTD Kecamatan Palangga Selatan dilihat dari: perencanaan,

Dari hasil sintesis didapatkan senyawa N-(2-nitrobenzil)-1,10- fenantrolinium klorida yang berupa padatan amorf berwarna dengan rerata rendemen yang optimal sebesar 37%+5%,