• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN media PEMBELA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN media PEMBELA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. Hakikat Pengembangan RPP

Menurut Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar. Selanjutnya menurut Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 Lampiran IV tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran (Kemdikbud, 2013: 37) tahapan pertama dalam pembelajaran menurut Standar Proses adalah perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. Sementara itu menurut Panduan Teknis Penyusunan RPP di SD (Kemdikbud, 2013: 9) RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih.

(2)

Pengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap awal semester atau awal tahun pelajaran dengan maksud agar RPP telah tersedia terlebih dahulu dalam setiap awal pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh guru secara individu maupun berkelompok dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) di gugus sekolah, di bawah koordinasi dan supervisi oleh pengawas atau dinas pendidikan. Kurikulum 2013 untuk SD menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik Terpadu dari kelas I sampai kelas VI.

Kurikulum 2013 SD melaksanakan pembelajaran Tematik Terpadu dan prosesnya menerapkan pendekatan scientific. Penerapan pembelajaran Tematik Terpadu dengan pendekatan scientific membawa implikasi perubahan dalam pembelajaran di SD. Perubahan itu mengakibatkan perubahan pada perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, sistem penilaian, buku siswa, buku guru, program remedial serta pengayaan, dan sebagainya. Panduan penyusunan RPP ini diperlukan agar semua pemangku kepentingan pendidikan dasar memiliki persepsi yang sama dalam pelaksanakan Kurikulum 2013 SD, khususnya perencanaan pembelajaran. Hal ini sangat mendukung proses dan hasil pembelajaran.

B. Pengertian dan Fungsi RPP

(3)

Figur 1 Menggambarkan alur perumusan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

ALUR RPP

Perencanaan pembelajaran merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Melalui perencanaan pembelajaran yang baik, guru akan lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran dan siswa akan lebih terbantu dan mudah dalam belajar. Perencanaan pembelajaran dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik, sekolah, mata pelajaran, dsb.

Mungkin masih ada guru yang beranggapan bahwa mengajar bagi seorang guru adalah tugas rutin atau pekerjaan keseharian. Dengan demikian, muncul anggapan berikutnya yaitu bahwa guru yang berpengalaman tidak perlu membuat perencanaan , sebab ia telah tahu dan hafal apa yang harus dikerjakannya di dalam kelas. Pendapat itu mungkin ada benarnya, seandainya mengajar hanya dianggap sebagai proses menyampaikan materi pelajaran.

Pendapat ini jelas berbeda dengan yang sudah dipelajari di muka bahwa mengajar tidak sesempit itu. Mengajar adalah proses mengatur lingkungan supaya

SK dan KD

SILABUS

(4)

siswa belajar yang kemudian diistilahkan dengan pembelajaran. Dengan demikian, maka setiap proses pembelajaran selamanya akan berbeda tergantung pada tujuan, materi pelajaran serta karakteristik siswa sebagai subjek belajar. Oleh sebab itu, guru perlu merencanakan dengan matang, sebagai bagian dari tugas profesionalnya.

C. Komponen-komponen RPP Komponen-komponen RPP

1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan. 2. Identitas tema/subtema.

3. Kelas/semester. 4. Materi pokok.

5. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai.

6. Kompetensi Inti (KI), merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari siswa untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan matapelajaran.

7. Kompetensi Dasar dan Indikator pencapaian kompetensi.

a. Kompetensi Dasar; merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan pelajaran;

b. Indikator pencapaian merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

c. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik siswa, satuan pendidikan, dan potensi daerah. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. Dalam merumuskan indikator perlu memperhatikan beberapa hal di bawah ini.

1) Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang dalam kata kerja yang digunakan dalam KI-KD.

(5)

3) Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan dapat dikembangkan melebihi kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan kebutuhan siswa.

4) Indikator harus menggunakan kata kerja operasional yang sesuai. 8. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan. Tujuan dapat diorganisasikan mencakup seluruh KD atau diorganisasikan setiap pertemuan. Tujuan pembelajaran yang dinyatakan dengan baik mulai dengan menyebut Audience peserta didik untuk siapa tujuan itu

dimaksudkan. Tujuan itu kemudian mencantumkan Behavior atau kemampuan yang akan diamati. Akhirnya, tujuan itu mencantumkan Degree keterampilan itu harus dicapai dan diukur, yaitu dengan standar seperti apa kemampuan itu dapat dinilai.

9. Materi pembelajaran adalah rincian dari materi pokok yang memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi.

10. Metode pembelajaran merupakan rincian dari kegiatan pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai.

11. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

a. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran.

b. Alat pembelajaran adalah alat bantu pembelajaran yang memudahkan memberikan pengertian kepada siswa.

c. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan.

12. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran, mencakup:

a. Pertemuan pertama, berisi pendahuluan; kegiatan Inti, dan penutup. b. Pertemuan kedua, berisi pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. 13. Penilaian

a. Berisi jenis/teknik penilaian. b. Bentuk instrumen.

(6)

Pembelajaran merupakan suatu system yang terdiri atas komponen-komponen yang satu sama lain saling berkaitan. Dengan demikian, maka merencanakan pelaksanaan pembelajaran adalah merencanakan setiap komponen yang saling berkaitan. Dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran minimal ada lima komponen pokok, yaitu komponen tujuan pembelajaran, materi pelajaran, metode, media dan sumber pelajaran serta komponen evaluasi. Hal ini seperti yang digariskan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Bab IV Pasal 20 yang menyatakan bahwa perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya:

1. Tujuan Pembelajaran 2. Materi ajar

3. Metode pengajaran 4. Sumber belajar

5. Dan penilaian hasil belajar

Berikut ini adalah rincian dari komponen minimal RPP yang dimaksud: 1) Tujuan Pembelajaran

Dalam Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk kompetensi yang harus dicapai atau dikuasai oleh siswa. Melalui rumusan tujuan, guru dapat memproyeksikan apa yang harus dicapai oleh siswa setelah berakhir suatu proses pembelajaran. Dalam merumuskan tujuan pembelajaran, tugas guru adalah menjabarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SK/KD) menjadi indikator hasil belajar. Mengapa demikian? Sebab SK/KD itu sendiri telah ada dalam Standar Isi kecuali seandainya guru ingin mengembangkan Kurikulum Muatan Lokal (Mulok) sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik daerah.

(7)

berorientasi pada hasil belajar (Anda bisa pelajari lagi dalam merumuskan tujuan pembelajaran khusus).

2) Materi/Isi

Materi/Isi pelajaran berkenaan dengan bahan pelajaran yang harus dikuasai siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Materi pelajaran harus digali dari berbagai sumber belajar sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai. Dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) materi pelajaran yang harus dikuasai siswa bisa berbeda antar daerah. Hal ini dikarenakan setiap daerah memiliki karakteristik yang tidak sama. Misalkan, ketika guru akan mengajarkan tokoh penyebar agama Islam di Indonesia.

Dalam sistem Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, guru diberikan kewenangan untuk mengajarkan materi-materi yang bersifat atau lebih tepatnya berstandar local termasuk ketika guru mengajarkan tokoh penyebar Islam di Indonesia. Guru bisa menentukan sendiri tokoh yang mana yang akan dibahas berdasarkan daerah masing-masing. Jadi ketika berbicara penyebaran dan dakwa Islam di pulau Jawa maka pembahasan Wali Songo tidak bisa dihilangkan, bahkan guru bisa lebih spesifik lagi menentukan dari asal tokoh tersebut.

Contoh, ketika berbicara tokoh penyebar Islam pertama di Cirebon adalah Sunan Gunung Djati dan ketika berbicara mengenai tokoh di Surabaya maka Sunan Ampel adalah tokoh yang dikaji. Kalau kebetulan tidak terdapat tokoh di daearah tersebut, maka guru bisa mencari tokoh yang berpengaruh dan terdekat dengan lokasi satuanpendidikan tempat pembelajaran SKI tersebut diselenggarakan.

(8)

Strategi adalah rancangan serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu; sedangkan metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi. Dengan demikian, strategi dengan implementasi itu tidak dapat dipisahkan. Strategi dan metode pembelajaran harus dirancang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan yang berhubungan dengan bidang kognitif berbeda strategi dan metodenya dengan tujuan dalam bidang afektif dan psikomotor. Dengan demikian juga materi yang diajarkan berupa data dan fakta harus berbeda strategi dan metode yang digunakan dengan mengajarkan konsep atau prinsip. Masing-masing memiliki perbedaan. Satu ha yang perlu diperhatikan dalam menentukan strategi dan metode pembelajaran adalah, bahwa strategi dan metode itu harus dapat mendorong siswa untuk beraktivitas sesuai dengan gaya belajarnya. Sejumlah prinsip yang telah diselenggarakan dalam PP No. 19 tahun 2005 adalah bahwa proses pembelajaran harus diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, memberikan ruang yang cukup bagi perkembangan fisik serta psikologi peserta didik.

4) Media dan sumber belajar

Media dalam proses pembelajaran diartikan sebagai alat bantu untuk mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran. Sedangkan sumber belajar adalah segala sesuatu yang mengandung pesan yang harus dipelajari sesuai materi pelajaran. Penentuan media dan sumber belajar harus sesuai dengan karakteristik peserta didik dan karakteristik daerah. Suatu media dan sumber belajar yang digunakan tidak mungkin cocok untuk semua siswa.

5) Evaluasi

(9)

hanya menentukan tes sebagai alat evaluasi akan tetapi juga menggunakan non-tes dalam bentuk tugas, wawancara, dan lain sebagainya.

d. Prinsip-prinsip penyusunan RPP

1. memperhatikan perbedaan individu peserta didik

RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tinggal intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik

Proses pembelajaran dirancangdengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan smangat belajar.

3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis

Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut

RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

5. Keterkaitan dan keterpaduan

(10)

dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

6. Menerafkan teknologi informasi dan komunikasi

RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan afektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

e. Langkah-langkah penyusunan RPP

Langkah-langkah minimal dari penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dimulai dari mencantumkan Identitas RPP, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian. Setiap komponen mempunyai arah pengembangan masing-masing, namun semua merupakan suatu kesatuan.

Penjelasan tiap-tiap komponen adalah sebagi berikut:

1. Mencantumkan Identitas

Terdiri atas nama sekolah, mata pelajaran, kelas, semester, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan alokasi waktu.

Hal yang perlu diperhatikan adalah:

a. RPP boleh disusun untuk suatu kompetensi dasar.

b. Standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator dikutip dari silabus. (Standar Kompetensi-Kompetensi Dasar-Indikator adalah suatu alur pikir yang saling terkait tidak dapat dipisahkan).

c. Indikator merupakan:

(11)

 Penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikpa, pengetahuan, dan keterampilan.

 Dikembangkan sesuai karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi daerah.

 Rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.

 Digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.

d. Alokasi waktu diperhitungkan untuk mencapai suatu kompetensi dasar; dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan (contoh: 2x35 menit).

Karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada kompetensi dasarnya.

2. Merumuskan Tujuan Pembelajaran

Output (hasil langsung) dari satu paket kegiatan pembelajaran. Misalnya: kegiatan pembelajaran: “Menyimak penjelasan mengenai kebiasaan masyarakat pra-Islam di jazirah Arab.”

Tujuan pembelajaran, boleh salah satu atau keseluruhan tujuan pembelajaran, misalnya peserta didik dapat:

a. Mendeskripsikan kebiasaan buruk masyarakat Arab pra-Islam. b. Mendeskripsikan kebiasaan baik masyarakat Arab-pra-Islam.

c. Membenci tanggapan atas kebiasaan buruk dan baik masyarakat Arab pra-Islam.

d. Menceritakan kebiasaan-kebiasaan orang-orang Arab pra-Islam.

(12)

3. Menentukan Materi Pembelajaran

Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat diacu dari indikator. Contoh:

indikator: peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri masyarakat jahiliyah.

Materi pembelajaran: masyrakat Islam: kebiasaan buruk masyarakat Arab pra-Islam: menyembah berhala, suka minum-minuman keras, hidup boros, bermain judi, berbuat riba, membunuh anak bayi perempuan, suku berkelahi. Kebiasaan baik orang Arab pra-Islam: dermawan, suka menepati janji, memiliki tekad yang kuat, menjaga harga diri, teguh pendirian, dan dapat dipercaya.

4. menentukan Metode Pembelajar

Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan atau strategi yang dipilih.

Karena itu pada bagian ini cantumkan pendekatan pembelajaran dan metode yang diintegrasikan dalam satu kegiatan pembelajaran peserta didik:

a. Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan proses, kontekstual, pembelajaran langsung, pemecahan masalah, dan sebagainya. b. Metode-metode yang digunakan misalnya: ceramah, inkuiri, observasi, tanya

jawab, e-learning dan sebagainya. 5. Menetapkan Kegiatan Pembelajaran

(13)

langkah-langkah minimal yang harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan pembelajara adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan pendahuluan

a) Orientasi: merumuskan perhatian peserta didik pada materi yang akan dibelajarkan dengan cara menunjukan benda yang menarik, memberikan ilustrasi, membaca berita disurat kabar, menampilkan slide animasi dan sebagainya.

b) Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada peserta didik tentang materi yang akan diajarkan.

c) Motivasi: guru memberikan gambaran manfaat mempelajari gempa bumi, bidang-bidang pekerjaan berkaitan dengan gempa bumi, dan sebagainya.

d) Pemberian acuan: biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang akan dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar.

e) Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar (sesuai dengan rencana langkah-langkah pembelajaran).

2) Kegiatan inti

Berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui peserta didik untuk dapat mengkonstruksi ilmu sesuai dengan kerangka pemikiran masing-masing. Langkah-langkah tersebut disusun sedemikian rupa agar peserta didik dapat menunjukan perubahan prilaku sebagaimana dituangkan pada tujuan pembelajaran dan indikator.

(14)

waktu akses dan alamat website yang jelas. Termasuk alternatif yang harus ditempuh jika koneksi mengalami kegagalan.

3) Kegiatan Penutup

a) Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat rangkuman atau simpulan.

b) Guru memeriksa hasil belajar peserta didik. Dapat dengan memberikan tes tertulis atau tes lisan atau meminta peserta didik untuk mengulang kembali simpulan yang telah disusun atau dalam bentuk tanya-jawab dengan mengambil ± 25% peserta didik sebagai sampelnya.

c) Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa kegiatan di luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian remidial/pengayaan. b. Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh

rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan.

6. Memilih Sumber Belajar

Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional, dan bisa langsung dinyatakan bahan aar apa yang digunakan. Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referensi, dalam RPP harus dicentumkan bahan ajar yang sebenarnya.

(15)

file yang digunakan, atau alamat website yang digunakan sebagai acuan pembelajaran.

7. Menentukan Penilaian

Penilaian dijabarkan atas enis penilaian, bentuk instrumen, dan teknik instrumen yang dipakai.

Contoh Format Rencana Pelaksanan Pembelajaran

Seperti yang telah dikemukakan di atas, Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada dasarnya adalah pengembangan dari silabus dengan demikian, maka apa yang telah dirumuskan dalam silabus menjadi dasar penyusunan RPP.

(sumber buku lain)

Dra. Loeloek Endah Poerwatu, M.Pd Sopam Amri, S.Pd

Panduan memahami kurikulum 2013. Jakarta: PT Prestasi Pustaka Raya

2013

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(16)

RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalam RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.

Komponen RPP adalah:

Standar kompetensi merupakan kulaifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilam yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan semester pada suatu mata pelajaran.

3. Kompetensi dasar

Kompetensi dasar adalah seumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.

4. Indikator pencapaian kompetensi

Indikator kompetensi adalag perilaku yang dapat diukur dan diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

5. Tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.

6. Materi ajar

Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip-prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalma bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.

(17)

Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar.

8. Metode pembelajaran

Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Pendekatan pembelajaran tematik digunakan untuk peserta didik kelas 1 sampai kelas 3 SD/MI.

9. Kegiatan pembelajaran Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interakti, inspriratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakars kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistematik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

c. Penutup

Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.

10. Penilaian hasil belajar

(18)

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serat materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

Prinsip-prinsip Penyusunan RPP

Penyusunan RPP sangat di perlukan dalam konsep pembelajaran, maka perhatikan pola-pola berikut ini:

1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik

RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minta, motivasi belajar, bakat, potnsi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, dan lingkungan peserta didik.

2. Mendorong partisipasi peserta didik

Proses pembelajaran dirancamg dengan berpusat pada peserta didik untu mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.

3. Mengembang budaya membaca dan menulis

Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekpresi dalam berbagai bentuk tulisan. 4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut

RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

5. Keterkaitan dan keterpaduan

RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajara dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keberagaman budaya.

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe NHT ( Numbered Heads Together ) dapat meningkatkan motivasi

[r]

Penelitian Fella memiliki relevansi dengan penelitian ini yaitu sama-sama menganalisis pada objek yang sama yakni karangan narasi siswa sekolah dasar, tetapi yang membedakan

貿易パートナーでもある。ベトナムは 2006 年以降、日本の対外 ODA 供与相 手として 1 位もしくは 2 位の座を占めている。 1990

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk menganalisis kinerja keuangan guna mengetahui perkembangan posisi keuangan pada koperasi Sawit Gung Sangkur pada priode 2011

Pengaruh Caring climate terhadap Kinerja Karyawan dengan Mediasi Variabel Kepuasan kerja dan Komitmen organisasi menurut proporsi Gender.. (Studi Empiris Pada Universitas

Bagi orang yang tidak menginginkan nikah karena tidak mampu memberi nafkah lahir maupun batin kepada istrinya serta nafsunya tidak mendesak, atau dia mempunyai keyakinan