• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN ARSIP UNDANG UNDANG PERPUSTAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MANAJEMEN ARSIP UNDANG UNDANG PERPUSTAK"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

UNDANG-UNDANG PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Manajemen Arsip Semester Genap Yang Diampu Oleh

Yuvita Prapitha, S.Sos, M.M

Oleh :

Husna Nabilah

13040116060016

PRODI DIPLOMA III PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

(2)

Dibawah ini merupakan review dari Undang-Undang Perpustakaan yaitu UU No. 43 Tahun 2007 dan Undang-Undang Kearrsipan yaitu UU No. 43 Tahun 2009.

I. Undang-Undang Perpustakaan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2007

TENTANG PERPUSTAKAAN

BAB I Ketentuan Umum

Pasal ( 1- 4 )

1. Perpustakaan merupakan instutisi pengelolaan koleksi, karya tulis, karya cetak/ karya rekaman secara profesional dengan sistem yang baku guna untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian informasi dan rekrearsi bagi para pemustakanya. Koleksi perpustakaan yang mempunyai nilai pendidikan, koleksi nasional, semua karya tulis baik yang diterbitkan atau tidak diterbitkan, yang berada di luar negeri atau dalam negeri meerupakan perpustakaan milik NKRI. Naskah kuno minimal mempunyai 50 yahun.

2. Perpustakaan terbagi menjadi dua yaitu perpustakaan nasional dan perpustakaan umum. Orang yang mengelola perpustakaan di sebut pustakawan dan penggunanya disebut pemustaka.

3. Perpustajaan diselengarakan berdasarkan asas demokrasi,keadilan, pembelajaran yang berfungsi sebagai pendidikan, penelitian informasi dan rekrearsi yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada para pemustaka.

BAB II

Hak, Kewajiban dan Kewenangan

Pasal ( 5 – 10 ) 1. Hak untuk masyarakat :

(3)

2. Kewajiban Masyarakat :

Masyarakat selain mempunyai hak juga mempunyai kewajiban diantaranya menjaga dan memelihara koleksi perpustakaan, menyimpan dan merawat naskah kuno kemudian mendaftarkan ke Perpustakaan Nasioanal. Mematuhi ketentuan peraturan dalam pemanfaatan perpustakaan serat menjaga ketertiban lingkungan perpustakaan. 3. Kewajiban Pemerintahan :

3.1 Pengembangan perpustakaan melalui penyelengaraan dan oengolahan perpustakaan menjamin ketersediaan layanan perpustakaan dalam translasi, transliterasi, transkripsi dan transmedia. Peningkatan kualitas dan kuantitas juga termasuk kewajiban pemerintah serta memberikan penghargaan bagi orang yang melakukan perawatan dan penyimpanan naskah kuno.

3.2 Pemerintahan berwewenang dalam penetapan kebijakan nasional pengembangan semua jenis perpustakaan di negara republik indonesia. Pengevaluasian dan pengelolaan negara republik Indonesia serta mengalih mediakan naskah kuno.

BAB III

Standart Nasional Perpustakaan

Pasal ( 11 ) Standar nasional perpustakaan meliputi :

a. Standart Koleksi Perpustakaan b. Standart sarana dan prasarana c. Standart pelayanan perpustakaan d. Standart tenaga perpustakaan e. Standart penyelengaraan f. Standart pengolahan

Standart tersebut merupakan acuan penyelengaraan, pengolahan dan pengembangan perpustakaan.

BAB IV Koleksi Perpustakaan

Pasal ( 12 – 13 )

(4)

komunikasi sesuai standar nasional perpustakaan, bahan pemustaka yang dilarang disimpan sebagai koleksi diperpustakaan.

2. Koleksi naional diterbitkan dalam bentuk katalog induk nasional oleh perpustakaan nasional, untuk didaerah dalam bentuk katalog induk daerah.

BAB V Layanan Perpustakaan

Pasal ( 14 )

Layanan perpustakaan berdasarkan standarnasional perpustakaan yang dilahirkan secara prima dan berorientasi bagi kepentingan pemustaka dengan kemajuan tehnologi informasi dan komunikasi untuk mengoptimalkan pelayanan kepada pemustaka sehingga pemustaka merasakan puasa dan mendapatkan apa yang mereka inginkan.

BAB VI

Pembentukan, penyelengaraan, Serat Pengelolaan dan Pengembangan Perpustakaan

Pasal ( 15 – 19 )

Pada dasarnya perpustakaan dibentuk sebagai wujud pelayanan kepada pemustaka dan masyarakat yang dilakukan untuk pemerintahan, pemerintahan daerah dan masyarakat yang terdapat syarat pembantukan perpustakaan yang meliputi koleksi, tenaga, sarana dll. Penyelengaraan perpustakaan berdasarkan kepemilikan terdiri dari :

a. Perpustakaan pemerintahan b. Perpustakaan provinsi c. Perpustakaan kabupaten d. Perpustakaan kecamatan e. Perpustakaan desa

f. Perpustakaan masyarakat g. Perpustakaan Keluarga h. Perputakaan pribadi

(5)

komunikasi karena perkembangan perpustakaan merupakan upaya peningkatan sumber daya, pelayanan , pengolahan, perpustakaan baik kualitas ataupun kuantitas.

BAB VII

Jenis- Jenis Perpustakaan

Pasal ( 20 – 28 ) Jenis-jenis perpustakaan dapat dibagi menjadi berikut :

a) Pepustakaan Nasional yang berkedudukuan di IbuKota negara untuk melakukan tugas pemerintahan dibidang perpustakaan.

b) Perpustakaan Umum Di

selenggarakan oleh pemerintahan propinsi, kota, desa, kecamatan yang diselenggarakan oleh masyarakat.

c) Perpustakaan Sekolah/ Madrasah

Perpustakaan yang berada disekolah yang bertugas untuk melayani peserta didik. d) Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaanyang berada di perguruan tinggi yang memiliki koleks, baik judul ataupun jumlah eksemolarnya yang mencukupi dan memenuhi standar nasional perpustakaan dengan memperhatikan standarn nasional perpustakaan.

e) Perpustakaan Khusus

Perpustakaaan yang memberikan layanan kepada pemustaka secara khusus dan terbatas biasaya untukmasyarakat terpencil atau kelainan.

BAB VIII

Tenaga Perpustakaan, Pendidikan dan Organisasi Profesi

Pasal ( 29 – 37 )

1. Tenaga perpustakaan terdiri dari pustakawan dan tenaga tekhnis perpustakaan. Ketentuan dan tugas serta tanggung jawab dilakukan sesuai dengan peraturan yang ditetapka oleh penyelaenggara perpustakaan yang bersangkutan. Tenaga perpustakaan berhak atas penghasilan, pembinaan karier, penggunaan sarana dan prasarana serta fasilitas perputakaan untuk kelncaran tugas serta berkewajiban menjaga nama baik perpustakaan.

(6)

BAB XI Sarana dan Prasarana

Pasal ( 38 )

Sarana dan prasarana perpustakaan harus dimanfaaatkan dan dikembangkan sesuai dengan tehnologi informasi dan komunikasi. Sistem penyediaan sarana dan prasarana harus sesuai dengan standar perpustakaan nasional agar terciptanya pelyanan yang memuaskan terhadap pemustaka.

BAB X Perdana

Pasal ( 39 – 41 )

Perdana perpustakaan didasarkan pada prinsip kecukupan dan berkelanjutan yang bersumber dari anggaran pendapatan, pendidikan, sumbangan, masyarakat serta kerja samavantuan dari luar negeri dll. Pengelolaan dana perpustakaan dilakukan secara evisien, adil terbuka dan tanggung jawab.

BAB XI

Kerjasama dan peran serta Masyarakat

Pasal ( 42 – 43 )

1. Kerjasama dilakukan untuk meningkatkan layanan kepada pemustaka. Peningkatan pelayanan untuk menigkatkan jumlah pemustaka yang dapat dilayani dan layanan pemustaka dilakukan dengan memanfaatkan sistem jejaring perpustakaan yang berbasis tehnologi dan informasi.

(7)

BAB XII Dewan Perpustakaan

Pasal ( 44 - 47 )

Persediaan yang menetapkan Dewan Perpustakaan Nasional atas usul menteri dengan memperhatikan masukan dari perpustakaan nasional. Gubernur Dewan Perpustakaan dipimpin oleh ketua dan di bantu oleh seorang sekertaris yang dipilih dari anggota oleh anggota dewan perpustakaan. Dalam pelaksanakan yugasnya dibiayaai oleh anggaran pendapatan belanja negara.

BAB XIII

Pembudayaan Kegemaran Pembaca

Pasal (48 - 51 )

Pembudayaan kegemaran membaca dapat dilakukan melalui keluarga , satuan pendidikan, masyarakat yang difasilitasi pemerintahan melalui penyediaan sarana / buku yang murah dan berkualitas agar dapat mendorong tumbuhnya taman bacaan masyarakat dan rumah baca dapat dilakukan melalui gerakan nasional gemar baca.

BAB XIV Ketentuan Sanksi

Pasal ( 52 )

(8)

BAB XIV Ketentuan Penutup

Pasal (53 - 54 )

Semua perturan perundangan yang diperlukan untuk melaksanakan undang ini harus diselesaikan paling lambat 2 tahun terhitung sejak berlakunya undang-undang ini.

II. Undang-Undang Kearsipan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009

TENTANG KEARSIPAN

BAB I Ketentuan Umum

Pasal ( 1 )

Secara Umum pada bab 1 membahas tentang arsip dan macam-macam arsip antaranya meliputi :

1. Kerasipan adalah hal-hal yang berkenaan dengan arsip. Jadi segala sesuatu yang berkenaan dengan arsip disebut Kearsipan.

2. Arsip merupakan Rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan tehnologi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahan, organisasi politik

3. Lembaga Kearsipan adalah lembaga yang memilki fungsi tugas dan tanggung jawab di bidang pengelolaan arsip statis dan pembinaan arsip.

4. Perusahaan adalah Setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan dengan tujuan memperoleh keuntungan atau laba yang berbentuk badan hukum yang didirikan dan berkedudukan dalam wilayah negara kesatuan Republik Indonesia.

(9)

tertentu , interaksi antara pelakuserta unsur lain yang slaing mempengaruhi dalam penyelengaraan kearsipan secara nasional.

BAB II

Maksud, tujuan, Asas dan Ruang Lingkup

Pasal ( 2 – 5 ) Mengenai Maksud dari Kerasipan :

1. Undang- undang yang dimaksud untuk memberikan kepastian hukum dalam penyelengaraan kearsipann.

2. Menjamin terciptanya asip dari kegiatan yang dilakukan oleh lembaga negara, pemerintahan dan pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, lembaga perusahaan, organisasi politik, Organisasi kemasyarakatan, perseorangan. ANRI sebagai penyelengaraan kearsipan nasional.

Dari Tujuan Kearsipan meliputi :

a. Menjamin keselamatan aset nasional dalam bidang ekonomi, sosial, politik budaya, pertahanan serta keamanan sebagai identitas dan jati diri bangsa.

b. Menjamin ketersediaan dan kualitas pelayanan publik arsip yang autentik dan terpercaya sebagai alat bukti yang syah.

Penyelengaraan kearsipan dilaksanakan berdasarkan asas : a. Kepastian Hukum.

(10)

BAB III

Penyelengaraan Kerasipan

Pasal ( 4 – 39 )

Penyelenggaran Kearsipan Nasional merupakan tanggung jawab pemerintahan sedangkan penyelengaraan kearsipan dilaksanak oleh suatu lembaga negara, pemerintahan daerah, pemerintahan pendidikan, perusahaan, organisasi, politik, masyarakat maupun perorangan. Pengelolaan arsip sebagaimana dimaksud pasal 6 ayat ( 5 ) di lakukan arsip dinamis dan arsip statis, sedangkan pengelolaan arsip dinamis merupakan tanggung jawabb pencipta arsip dan arsip statis tanggung jawab lembaga kearsipan. Penyelengaraan kearsipan nasional meliputi penyelengaraan arsip dinamis dan statis. Dalam perlindungan dan penyelamatan arsip menggunakan pelayanan publik yang autentik dan dapat dipercaya.

Organisasi kearsipan terdiri dari : a. Unit Kearsipan

Wajib dibentuk oleh setiap lembaga negara, pemerintahan daerah, perguruan tinggi negeri, BUMN dan BUMD.

b. Lembaga Kearsipan

a) ANRI ( Arsip Negara Republik Indonesi ) b) Arsip Daerah Propinsi

c) Arsip Daerah Kabupaten atau Kota d) Arsip Perguran Tinggi

Penegembangan sumber daya manusia terdiri atas arisparis dan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan profesionalitas dibidang kearsipan. Sarana dan Prasaran dikembangkan sesuai kemajuan tehnologi informasi dan komunikasi. Dalam mewujudkan masyarakat yang sadar akan arsip perlu kerja sama penciptaan arsip dan dapat mengadakan kerjasama dengan luar negeri. Pendanaan dalam penyelengaraan arsip yang diselengarakan pemerintahan daerah dialokasika dalam APMD.

BAB IV

Pengelolaan Arsip Dinamis

(11)

Pengelolaan arsip dinamis dilaksanakan untuk menjamin ketersediaan arsip dalam penyelengaraan kegiatan akuntabilitas kinerja dan alat bukti yang sah berdasarkan suatu sistem yang memenuhi persyaratan :

a. Andal b. Sistematis c. Utuh d. Menyeluruh

e. Sesuai dengan norma

Pengelolaan arsip dinamis meliputi penciptaan arsip, pengunaan dan pemeliharaan arsip serta penyusutan arsip. Pelaksanaan pengelolaan arsip dengan baik untuk menjamin rekaman kegiatan dan peristiwa sehingga menghasilakan arsip yang autentik dan dapat dipercaya.

Dalam penggunaan dan pemeliharaan arsip dinamis, penciptaan arsip dapat menutup akses atas arsip dengan alsan apabila arsip dibuat untuk umum dapat :

a) Menghambat proses penegakan hukum b) Membahayakan pertahanan, keamanan negara c) Merugikan ketahanan ekonomi nasional

Kewajiban penciptaan arsip berlaku bagi lembaga negara, pemerintahan daerah, perguruan tinggi negeri, BUMN/BUMD.

BAB V

Pengelolaan Arsip Statis

Pasal ( 59 – 68 )

Pengelolaan arsip statis dilaksanakan untuk menjamin keselamatan arsip sebagai pertanggung jawaban nasional bagi kehidupan berbangsa dan negara meliputi :

a) Akuisi arsip statis yang telah diverivikasi secara langsung ataupun tidak langsung. b) Pengelolaan arsip statis berdasarkan asal usul dan aturan asli.

(12)

BAB VI Autentitas

Pasal ( 68 – 69 )

Penciptaan arsip/ lembaga kearsipan dapat membuat arsip dalam berbagai bentuk meliputi media elektronik dan media lain yang daoat dilakukan oleh lembaga arsip dan harus dapat dibuktikan persyaratan yang harus diatur dengan peraturan pemerintahan harus didukung dengan peralatan dan tehnologi yang memadai. Dalam penetapan autentitas suatu arsip statis lembaga dapat berkoordinasi dengan instansi yang kompeten.

BAB VII

Organisasi dan Peran serta Masyarakat

Pasal ( 70 – 77 )

Arsiparis dapat membentuk organisasi profesi dengan pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah dan pemerintah daerah. Masyarakat dapat berperan meliputi perseorangan organisasi politik dan organisasi kemasyarakatan sebagaimana dalam penyelamatan arsip penggunaan arsip , penyediaan sumber daya perlindungan, penciptaan arsip. Pemeritahan dapat memberikan imbalan kepada masyarakat yang telah berperan dalam kearsipan. Semua organisasi kemasyarakatan dan perorangan menyerahkan arsip statis dari kegiatan yang danai negara.

BAB VIII Sanksi Administrasi

Pasal ( 78 – 80 )

(13)

BAB IX Ketentuan Pidana

Pasal ( 81 – 80 )

Pengrusakan arsip dengan sengaja untuk kepentingan sendiri dan tidak menjaga kerahasiaan arsi di kenakan denda Rp 250.000.000,00; atau penjara 5 tahun. Menyediakan arsip dinamis untuk pengguna arsip yang tidak berhak dikenakan denda Rp 125.000.000,00; atau penjara selam 3 tahun. Pejabat yang tidak melakukan pemberkasan atau memperjualbelikan arsip akan di denda Rp 500.000.000,00; atau penjara 10 tahun.

BAB X Ketentuan Peralihan

Pasal ( 89 )

Peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan kearsipan tetap berlaku selama tidak bertentangan atau belum dikeluarka peraturan pelaksanaan baru berdasarkan perundang-undangan ini.

BAB XI PENUTUP

( Pasal 90 – 91 )

Peraturan pemerintahan dan peraturan kepala ANRI yang diamantkan undang-undang ini diselesaikan paling lama satu tahun sejak perundang-undangan berlaku. Undang-undang mulai berlaku pada tangal diundang-undangkan agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan undang ini dengan penempatannya dalam lembaga negara Republik Indonesia.

Oleh : Heni Setiyaningsih

(14)

 Perustakaan: menyimpan dan menyediakan koleksi dan bahan tercetak tertentu lainya.

 Perpustakaan: Mengumpulkan.

 Perpustakaan: subyek.

 Perpustakaan: secara nomor kelas.

 Perpustakaan: menyediakan bahan bacaan.

 Perpustakaan: buku bisa di fotokopi.

 Perpustakaan: pustakawan berinteraksi dengan buku satuan individu.

 Perpustakaan: buku sumber sekunder.

 Perpustakaan: pemakai lebih luas. .

 Arsip:memelihara akumulasi arsip dan dinamais atau makalah dari menjadi organik dan peroranagn termasuk bahankearsipan tercetak semacam bahan buku panduan yang di keluarkan oleh sebuah badan, lembaga/ institusi.

 Arsip: menerima

 Arsip: tupoksi (catatan yang dilestarikan)

 Arsip sangat unik dan tidak ada ditempat lain

 Arsip sebagai kegiatan

 Arsip tidak bisa di fotokopi

 Arsip: sebagai satuan tidak lazim dalam perorangan

 Arsip: sumber primer

 Arsip: pemakai terbatas

 Tercipta sebagai aktivitas organisasi

 Arsip yang rusak atau hilang tidak dapat digantikan/ diperoleh ditempat lain

 Tidak dapat diperjual belikan

IV. Persamaan Perpustakaan dan Kearsipan

 Sama-sama yang menyediakan informasi dan pengetahuan

 Mendokumentasikan dokumen

 Sama-sama menyimpan bahan tercetak

 Sama-sama melakukan preservasi

 Sama-sama melakukan konservasi dan penjagaan koleksi

 Memiliki tujuan menyediakan koleksi seekonomis& seefektif mungkin

 Menghadapi masalah pelestarian, menangani pendididkan pemakai

 Menangani media elektronik dan optic

(15)

DAFTAR PUSTAKA

http://arifrahmawati21.blogspot.co.id/2013/07/ringkasan-mata-kuliah-pengantar-ilmu_5.html

http://darwantoamd-wanto.blogspot.co.id/2010/09/hubungan-antara-kearsipan-dengan.html

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, sistem hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pengembang website untuk dapat memperbaiki struktur web-nya agar sesuai dengan harapan

Berpijak dari kajian teori dan kerangka berpikir dapat dinyatakan bahwa besarnya medan magnet di titik pusat suatu bangun poligon yang terbuat dari kawat konduktor

Dari gambar 3, terlihat bahwa grafik hubungan antara konsumsi daya pada generator HHO terhadap waktu pengujian 15 kali per 10 detik dengan variasi prosentase

Simpulan yang didapatkan adalah PT.Lippo Karawaci Tbk hanya akan memiliki satu infrastruktur jaringan sehingga memudahkan dalam maintenance dan management dan biaya yang

Dengan menggunakan data empiris yang diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada responden mahasiswa Prodi S1 Keperawatan FIKKES UNIMUS dapat dibuktikan bahwa

Dalam pengamatan ini IKG dihitung dengan memisahkan kelamin jantan dan betina, sehingga kelihatan nilai IKG cukup bervariasi antar tingkatan TKG, pada bulan Maret, Mei, Juli

Parkir diluar badan jalan tidak begitu menjadi persoalan bagi pengguna jalan kecuali ketik akan masuk atau keluar tempat parkir, namun pada parkir yang

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode ANFIS untuk memprediksi IHK sudah baik karena hasil prediksi cukup dekat dengan data aktual dan MAPE yang