• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GLOBALISASI PASAR TERHADAP BUDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH GLOBALISASI PASAR TERHADAP BUDA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konsumerisme merupakan Gerakan atau kebijaksanaan untuk melindungi konsumen dengan menata metode dan standar kerja produsen, penjual, dan pengiklan maupun paham atau gaya hidup yang mengganggap barang-barang mewah sebagai ukuran kebahagiaan, kesenangan dan gaya hidup yang boros dan sebagainya.1 Dimana globalisasi pasar memiliki hubungan dengan budaya

konsumerisme dilihat dari sudut pandang strategi pemasaran (marketing strategy). Strategi pemasaran (marketing strategy) adalah suatu rencana yang didisain untuk mempengaruhi pertukaran dalam mencapai tujuan organisasi. Biasanya strategi pemasaran diarahkan untuk meningkatkan kemungkinan atau frekuensi budaya konsumen, seperti peningkatan kunjungan pada toko tertentu atau pembelian produk tertentu. Hal ini dicapai dengan mengembangkan dan menyajikan bauran pemasaran terdiri dari elemen produk, distribusi, dan harga. Sangat jelaslah bahwa strategi pemasaran, khususnya yang dikembangkan dan diterapkan oleh perusahaan yang berhasil, memiliki kekuatan besar terhadap konsumen dan masyarakat luas dalam fisik misalnya mengubah apa yang dipikirkan dan dirasakan konsumen tentang diri mereka sendiri, tentang berbagai macam tawaran.2 hubungan budaya dan lingkungan itu sendiri yang saling

mempengaruhi, karena budaya itu adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan rasa sedangkan lingkungan (environment) adalah semua karakteristik fisik dan sosial dari dunia eksternal konsumen, termasuk di dalamnya objek fisik (produk dan toko), hubungan keruangan (lokasi toko dan produk di toko), dan perilaku sosial orang lain (siapa yang berada disekitar dan apa yang mereka lakukan). Misalnya, sistem kognisi dan afeksi konsumen menanggapi adanya mall baru

1 B. N. Marbun, Kamus Politik (Jakarta: Sinar Harapan, 2013), hlm. 266.

▸ Baca selengkapnya: kelompok masyarakat yang tidak setuju dengan adanya globalisasi beranggapan bahwa globalisasi merupakan...

(2)

dengan mengintepretasikan ciri-ciri lingkungan tersebut dan memutuskan perilaku apa yang akan dilakukan agar sasaran berbelanja dapat dicapai.3

Makna budaya produk adalah makna yang ada pada produk yang dikomsumsikan oleh masyarakat tetapi lebih cenderung beragam sesuai dengan masyarakat di mana produk tersebut berada. Misalnya, sebagian besar masyarakat memiliki makanan favorit yang mewakili makna penting dalam budaya tersebut, tapi tidak berlaku sama di tempat lain. Beberapa makna budaya dalam produk sangat jelas bagi setiap orang yang terbiasa dengan budaya tersebut. Simbol juga sangat berpengaruh terhadap budaya konsumerisme dimana simbol sebagai sesuatu (kata, gambar, atau objek) yang mencerminkan atau mengartikan sesuatu yang lain (makna budaya yang diinginkan). Misalnya saja dari kata diskon dan gratis yang sesuai dengan barang yang akan di promosikan seperti tempat perbelanjaan di toko, mall, swalayan, dll. Disini dengan mudahnya masyarakat tergiur, disisi lain globalisasi pasar terkait langsung seperti kelompok kapitalis global sama halnya juga dengan budaya konsumerisme misalnya simbol gambar di TV, model cantik untuk produk kosmetik, penataan ruang di mall atau supermarket yang ikut mengkondisikan keinginan belanja dari konsumen dan budaya konsumerisme juga dimanfaatkan oleh kapitalis pasar dunia, yang bergumul dalam kehidupan budaya konsumerisme sulit untuk menangani hasrat diri yang selalu “haus” terus dan tidak pernah merasa cukup, sebenarnya sangat mudah untuk menangani hasrat diri yang konsumtif dengan mengenal kelemahan atau kekurangan pada diri sendiri dalam memenuhi kebutuhan yang menjadi prioritas, bukan menutupi kekurangan tapi berusaha untuk memperbaiki kekurangan atau kelemahan pada diri sendiri. Dan manusia itu cenderung untuk menjadi yang perfeksionis dan eksis akhirnya dapat menimbulkan fasis.

Yang menjadi alasan saya sangat penting dalam membahas pengaruh globalisasi pasar terhadap budaya konsumerisme, karena saya melihat globalisasi pasar sangat luas menyebar di negara maju dan berkembang. Bahkan budaya konsumerisme bukan hanya ada pada masyarakat yang memiliki ekonomi yang

(3)

tinggi, tetapi juga masyarakat menengah dan miskin. Dan ada hubungannya menurut Polanyi, ekonomi pasar menciptakan sebuah tipe masyarakat baru4 yaitu

masyarakat yang komsumtif. Dalam masyarakat tersebut muncullah sebuah ‘ruang ekonomi’ yang dibatasi dengan ketat dari domain-domain lain dalam masyarakat. Mulai sekarang, institusi-institusi masyarakat ‘ditentukan’ oleh ruang ekonomi ini, sementara mekanisme pasar menciptakan ‘khayalan’ determinasi ekonomi sebagai sebuah hukum umum bagi semua kelompok manusia. 5

Hasil yang saya buat dalam penelitian ini, diharapkan agar masyarakat dapat belajar dari globalisasi pasar dalam menangani hasrat keinginan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah diuraikan maka perumusan masalah yang dikaji dalam tugas ini yaitu:

“Bagaimana pengaruh globalisasi pasar terhadap budaya konsumerisme ?”

C. Tujuan Penelitian

Penulisan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan pengetahuan akan suatu permasalahan dengan menggunakan cara-cara yang sistematis dan metedologis. Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sejauh mana globalisasi pasar mempengaruhi budaya konsumerisme.

2. Untuk mengetahui sejauh mana hubungan globallisasi pasar dengan manusia dalam memenuhi kebutuhannya.

3. Untuk mengetahui seperti apa hubungan globalisasi pasar dengan hasrat manusia yang membentuk budaya konsumerisme.

D. Kegunaan Penelitian

4 Scott Burchill & Andrew Linklater, Teori-Teori Hubungan Internasional (Terjemahan: M. Sobirin) (Bandung:Nusa Media, 2009), hlm. 59-60.

(4)

Kegunaan dari penulisan ini antara lain adalah untuk memberikan manfaat kepada para pembaca, mahasiswa pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya. Adapun yang menjadi kegunaan penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Penulisan ini diharapkan dapat menjadi literatur tambahan bagi pengembangan studi Hubungan Internasional. Khusunya peminat masalah globalisasi pasar dan budaya konsumerisme.

2. Penulisan ini diharapkan dapat mengubah pola pikir masyarakat yang komsumtif.

(5)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teori

Teori yang saya gunakan adalah globalisasi, pasar, budaya, konsumerisme, dan globalisasi pasar. Dimana globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya teori ini dikembangkan oleh Al-Rodhan, R.F. Nayef and Gérard Stoudmann.6 Pasar merupakan kebijakan sadar dan disengaja

berkenaan dengan tujuannnya sendiri, dan bukan ekspresi otomotis dan spontan dari fakta-fakta ekonomi, teori ini dikembangkan oleh A. Gramsci, Selection From Prison Notebooks dalam buku Scott Burchil dan Andrew Linklater.7 Budaya

menurut Drs. Joko Tri Prasetya, dkk adalah suatu pengetahuan yang menelaah

6 Al-Rodhan, R.F. Nayef and Gérard Stoudmann, “Definitions of Globalization: A Comprehensive Overview and a Proposed Definition” dalam http://www.hvk.org/articles.globalilzation

market/65.html , globalisasi pasar, diakses pada hari jumat/19 Desember 2014/ 10.30

(6)

berbagai masalah kemanusiaan dan budaya8 Konsumerisme menurut B.N.

Marbun, S.H. adalah Gerakan atau kebijaksanaan untuk melindungi konsumen dengan menata metode dan standar kerja produsen, penjual, dan pengiklan maupun paham atau gaya hidup yang mengganggap barang-barang mewah sebagai ukuran kebahagiaan, kesenangan dan gaya hidup yang boros dan sebagainya.9

Globalisasi pasar menurut teori kaum neo-liberal adalah untuk menguniversalkan prinsip ekonomi pasar bebas melalui perdagangan bebas. Jadi sebuah pasar global yang terbuka, dimana barang dan jasa bisa bergerak bebas melewati batas-batas negara, sehingga menjadi sasaran utama para pembuat kebijakan di semua negara-bangsa.

B. Hipotesis

Setelah merumuskan kerangka teoritis di atas, langkah berikutnya adalah mengajukan hipotesis dengan memakai 5 tipe hipotesis yaitu:

1. Hipotesis Deskriptif.

Globalisasi pasar lebih banyak memberikan pengaruh terhadap budaya konsumerisme.

2. Hipotesis Asosiatif.

 Hipotesis nondirectional.

Ada hubungan antara globalisasi pasar dan budaya konsumerisme.

 Hipotesis directional.

8 Joko Tri Prasetya & dkk, Ilmu Budaya Dasar (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1991), hlm. 1

(7)

Ada hubungan negatif globalisasi pasar dan budaya konsumerisme.

3. Hipotesis Kausal.

 Pernyataan: Proposisional.

Globalisasi pasar dapat mempengaruhi budaya konsumerisme.

 Pernyataan : Jika-Maka.

Jika tingkat globalisasi pasar tinggi, maka tingkat budaya konsumerisme juga tinggi.

 Pernyataan: Semakin.

Semakin tinggi globalisasi pasar, semakin tinggi budaya konsumerisme.

4. Hipotesis Tak Linear.

Semakin tinggi globalisasi pasar semakin tinggi juga budaya konsumerisme dan pada saat atau kondisi tertentu bisa juga semakin rendah.

5. Hipotesis Perbedaan.

 Hipotesis perbedaan directional deskriptif.

Ada perbedaan antara globalisasi pasar dengan budaya konsumerisme. Globalisasi pasar lebih tinggi pengaruhnya di bandingkan dengan budaya konsumerisme.

(8)

Ada perbedaan pengaruh globalisasi pasar terhadap budaya konsumerisme. Pengaruh globalisasi pasar lebih berpengaruh dari pada budaya konsumerisme.

 Hipotesis perbedaan nondirectional.

(9)

BAB 3

METODE PENELITIAN A. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penulisan ini penulis menggunakan teknik Sekunder data dari Studi kepustakaan (Library Research) yakni meneliti dan mengumpulkan data serta informasi dari berbagai bahan bacaan baik dari buku, tinjauan pustaka, riset, jurnal maupun dokumen yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. Baik yang terdapat di perpustakaan maupun yang berasal dari berbagai instansi pemerintah, badan-badan resmi maupun lembaga-lembaga lainnya maupun lewat media internet.

(10)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk mempermudah di dalam penyusunan penelitian ini, maka penulis menguraikannya dalam bentuk bab-bab yang terdiri dari:

BAB 1 Pendahuluan

Bagian ini merupakan pembuka suatu permasalahan yang diharapkan dapat menghantarkan pembaca untuk dapat memahami permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini. Di dalamnya meliputi latar belakang masalah yang membahas tentang konsumerisme, pasar, makna budaya produk dan hubungan globalisasi pasar terhadap budaya konsumerisme, alasan penting saya dalam membahas pengaruh globalisasi pasar terhadap budaya konsumerisme serta hasil dan penelitian yang saya harapkan.

BAB 2 Tinjauan Pustaka

Bagian ini merupakan tinjauan pustaka dari kerangka teori dan hipotesis, dimana kerangka teori membahas globalisasi, pasar, budaya, konsumerisme serta globalisasi pasar dan budaya konsumerisme sesuai dengan teorinya masing-masing.

BAB 3 Metode Penelitian

Bagian ini merupakan teknik pengumpulan data sesuai dengan berapa lama penelitian yang dikerjakan penulis serta waktunya.

BAB 4 Hasil dan Pembahasan

Bagian ini merupakan memberikan hasil dan pembahasan dari setiap masing-masing bab mulai dari bab 1-5.

(11)

Bagian ini merupakan kesimpulan dan saran yang dibuat sesuai dengan penelitian mengenai pengaruh globalisasi pasar terhadap budaya konsumerisme yang dikemukanan bahwa secara garis besar globalisai pasar sangat mempengaruhi budaya konsumerisme, bahkan peran masyarakat bisa diatur oleh pasar itu sendiri. Dimana peran budaya sangat penting untuk menangani hasrat keinginan dalam mengkomsumsi barang. tetapi cenderung masyarakat kita sangat kurang berhati-hati dalam permainan globalisasi pasar tersebut.

.

(12)

PENUTUP A. Kesimpulan

Kesimpulan dari pembahasan ini mengenai pengaruh globalisasi pasar terhadap budaya konsumerisme sebagaimana dibahas dalam pembahasan yang dikemukanan bahwa secara garis besar globalisai pasar sangat mempengaruhi budaya konsumerisme, bahkan peran masyarakat bisa diatur oleh pasar itu sendiri. Dimana peran budaya sangat penting untuk menangani hasrat keinginan dalam mengkomsumsi barang. untuk itu masyarakat agar dapat mengurangi budaya yang konsumtif.

Disisi lain globalisasi pasar terkait langsung seperti kelompok kapitalis global sama halnya juga dengan budaya konsumerisme misalnya simbol gambar di TV, model cantik untuk produk kosmetik, penataan ruang di mall atau supermarket yang ikut mengkondisikan keinginan belanja dari konsumen. yang bergumul dalam kehidupan budaya konsumerisme adalah sulit untuk menangani hasrat diri yang selalu “haus” terus dan tidak pernah merasa cukup, sebenarnya sangat mudah untuk menangani hasrat diri yang konsumtif dengan mengenal kelemahan atau kekurangan pada diri sendiri dalam memenuhi kebutuhan yang menjadi prioritas, bukan menutupi kekurangan tapi berusaha untuk memperbaiki kekurangan atau kelemahan pada diri sendiri

B. Saran

(13)

dipengaruhi dalam mengkomsumsi dan begitu juga halnya dengan simbol kata yang sering kita jumpai di tempat perbelanjaan.

(14)

DAFTAR PUSTAKA BUKU:

Burchil, Scott and Andrew Linklater. 2009. Teori-Teori Hubungan Internasional, Bandung: Nusa Media.

Marbun, B.N. 2013. Kamus Politik, Jakarta: Sinar Harapan

Paul Peter. J dan C. Olson Jerry (eds). 2000. Consumer Behavior dan Strategi Pemasaran, Jakarta: Penerbit Erlangga

Prasetyo Tri Joko & dkk, 1991. Ilmu Budaya Dasar, Jakarta: PT Rineka Cipta

WEBSITE:

Al-Rodhan, R.F. Nayef and Gérard Stoudmann, “Definitions of Globalization: A Comprehensive Overview and a Proposed Definition” dalam

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Sebagaimana dijelaskan di atas, data utama yang akan digunakan dalam analisis meliputi data nilai ulangan harian operasi aljabar yang digunakan untuk melihat seberapa

6 Semangat yang hanya berorentasi untuk perbaikan sistem hukum materiil dapat diihat dari peraturan perundang-undangan tentang tindak pidana korupsi yang telah mengalami beberapa

Negara-Negara Pihak harus mengambil semua kebijakan yang diperlukan untuk menjamin akses bagi penyandang disabilitas terhadap pelayanan kesehatan yang sensitif gender,

Anggaran fleksibel dapat digunakan untuk menghitung berapa biaya yang harus dikeluarkan pada tingkat aktivitas actual. Setelah biaya yang diharapkan

Oi lingkungan, gas-gas asam yang dikeluarkan melalui cerobong akan tersebar dan berubah menjadi asam yang terlarut dalam air hujan sehingga menimbulkan hujan asam pada kawasan

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa pada bangunan Perumahan Pondok Pasir Mas Palangka Raya teridentifikasi ada 9 (sembilan) macam kerusakan yang terjadi, yaitu: Kebocoran

 Mencoba memecahkan masalah dengan tenang dan berfikir dengan cerdas  Memperbaiki diri sendiri dari kesalahan yang telah berlalu.  Belajar mengatur dir,i dsb MUHAMMAD ILHAM

Telur diletakkan satu-satu atau dalam kelompok. Warna telur mula-mula putih lalu berubah menjadi kuning, kemudian merah disertai titik coklat kehitam-hitaman pada