BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pemasalahan
Keselamatan di jalan raya merupakan hal yang sangat utama dalam mengendarai kendaraan bermotor. Akhir-akhir ini keselamatan di jalan raya selalu diabaikan oleh pengguna jalan. Salah satu penyebab utama terjadinya kecelakaan lalulintas jalan raya (traffic accident) adalah faktor manusia. Walaupun demikian, pencegahan kecelakaan lalulintas jalan raya (accident prevention) yang dimulai dari tahap perencanaan dan perancangan jalan merupakan salah satu upaya yang rasional untuk mencegah terjadinya traffic accident. Upaya ini diharapkan mempengaruhi perilaku pengemudi untuk lebih berhati-hati di jalan raya.
Dengan perkembangan pembangunan Indonesia dimasa sekarang ini yang dimulai dari bidang ekonomi, politik dan bidang pendidikan. Bidang transportasi juga ikut disertakan, oleh sebab itu di bidang transportasi dan keamanan jalan raya selalu menjadi sorotan penting bagi instansi-instansi terkait.
khusus yang dapat dijadikan sebagai perbandingan, namun akibat yang terjadi menuntut segera dilakukan upaya pencegahannya.
Pada kantor Polisi sektor (POLSEK) pada bidang satuan Lalulintas selalu mencatat secara manual dengan menulisnya di buku pencatatan kecelakan sehingga membuat pekerjaan semakin lama dan tidak efisien mencatat ulang dengan menulis membuat sebagian laporan mencari data lama untuk membongkaar document pada ahirnya meperlama dalam hasil laporan yang menjadikan tidak akurat kasus ini juga terjadi pada PORLES Sidoarjo dalam satuan SATLANTAS.
Pada kantor Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Jawa Timur Resort Kota (POLRESTA) Sidoarjo pada bidang Satuan Lalulintas (SATLANTAS) angka pertumbuhan traffic accident tersebut banyak yang tercatat, sehingga proses pencatatan dan pendataan sering kali terjadi dan waktu yang lama dan memakai sistem lama yaitu pencatatan manual di buku.
Dan dari data traffic accident yang masuk tersebut maka penulis mengambil kesimpulan untuk merancang sistem informasi data kecelakaan lalulintas jalan raya dengan implementasi bahasa pemrograman PHP MySQL berbasis web dengan menyajikan laporan per bulan dan per tahun. Dan penulis mencoba mengangkat penulisan skripsi ini dengan judul :
“Sistem Informasi Data Kecelakaan Lalulintas Jalan Raya Pada Kantor
Resort Kota (POLRESTA) Sidoarjo” dimana Sistem Informasi ini akan menampilkan data Kecelakaan dan Infografik kecelakaan.
1.2 Rumusan Masalah
Pembuatan laporan pada sebuah perusahaan/instansi, yang terlebih dahulu melalui tahap pencatatan data-data yang terjadi setiap harinya. Dan kemudian data tersebut baru dilakukan pemrosesan lebih lanjut supaya data dapat dikelompokkan sebagai mestinya. Dalam merancang sistem informasi kecelakaan lalulintas jalan raya memerlukan teknik dan metode rancangan, untuk membuat laporan yang lebih sempurna.
Dari uraian di atas dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang timbul yaitu:
b) Dan dari data traffic accident yang masuk tersebut maka penulis mengambil kesimpulan untuk merancang sistem informasi data kecelakaan lalulintas jalan raya dengan implementasi bahasa pemrograman Visual Basic dengan menyajikan laporan per bulan dan per tahun.
1.3Batasan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah di atas maka diambil batasan masalah sebagai berikut:
a. Untuk mengembangkan sistem yang baru secara komputerisasi dengan penerapan pemrograman PHP MySQL berbasis web dalam pengolahan data kecelakaan lalulintas jalan raya, maka dapat memberikan informasi yang akurat.
b. Memberikan data kecelakaan dapat tersimpan pada satu medeia atau stroge komputer sehingga keamanan data dapat terjamin serta daapt diakses dengan cepat dan akurat.
1.4Ruang Lingkup
1.5Tujuan Penelitian
Adapun beberapa tujuan penelitian ini adalah:
a. Menganalisa sistem yang lama dengan mempelajari kelemahan-kelemahan dari sistem tersebut sebagai dasar untuk perancangan sistem baru.
b. Untuk dapat mengetahui secara langsung penerapan sistem pengolahan data kecelakaan lalulintas yang lama, sehingga dapat diketahui kelemahan sistem yang lama tersebut.
c. Membantu Kantor Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Jawa TImur Resort Kota (POLRESTA) Sidoarjo khususnya bidang Satuan Lalulintas (SATLANTAS) dalam meningkatkan pelayanan dan perluasan orientasi kerja.
d. Mencoba meningkatkan efesiensi dan efektifitas kinerja Kantor Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Jawa Timur Resort Kota (POLRESTA) Sidoarjo khususnya bidang Satuan Lalulintas (SATLANTAS), dengan melakukan penghematan baik dari segi waktu maupun tenaga yang digunakan serta menekan biaya operasional yang dilakukan.
1.6Sitematika Penulisan
Penyusunan skripsi ini ditulis dan disusun secara sistematis dengan susunan sebagai berikut :
BAB 1 : Pendahuluan
Berisi tentang hal – hal yang mendorong dilakukannya penelitian. Menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB 2 : Tinjauan Pustaka dan Dasar Teori
Menjelaskan mengenai penelitian terdahulu dan materi-materi yang berhubungan dalam Sistem Informasi Pada (KAPOLRESTA) Sidoarjo” .
BAB 3 : Metodologi Penelitian
Membahas tentang alat dan bahan penelitian dan metode-metode yang digunakan dalam mengumpulkan data serta perancangan sistem yang akan dibuat.
BAB 4 : Hasil dan Pembahasan
Berisi tentang pengujian, analisa perangkat lunak dan pengujian terhadap sistem aplikasi
BAB 5 : Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dari dari keseluruhan proses dan hasil
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
2.1 Penelitian Terdahulu
Menurut Herman (2008) dalam skripsinya yang berjudul ”Perancangan Website Sistem Informasi Lalu Lintas Kota Depok” menyatakan bahwa perkembangan era globalisasi sarana transportasi dituntut untuk semakin berkembang baik dalam hal kualitas maupun kuantitasnya agar dapat menunjang semua aktifitas manusia yang menggunakannya. Namun perkembangan tersebut dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, salah satu dampak tersebut adalah semakin meningkatnya kemacetan lalu lintas. (Herman,2008)
Selain itu menurut Agung Prasetyo (2012) dalam skripsinya yang berjudul “Mengaplikasikan algoritma Classification based on Predictive Association Rules (CPAR) untuk memperoleh Class Association Rules (CARs)”, bahwa Ditlantas Polda telah memiliki data kecelakaan lalu lintas yang tersimpan dalam basis data Sistem Informasi Manajemen Data Kecelakaan Lalu Lintas. basis data tersebut baru digunakan untuk memperoleh informasi data statistik korban kecelakaan lalu lintas. Informasi ini yang selanjutnya digunakan oleh Dirlantas untuk membantunya dalam mengambil kebijakan.
kelemahan dalam keakuratan, oleh karena itu peneliti ingin memberi sesuatu yang berbeda yaitu dengan menambahkan grafik dan sistem data base akurat dalam menyampaikan informasi yang benar dan memberi tampilan yang menarik pada aplikasi yang akan dibuat.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
2.2 Pengenalan Sistem Pengolahan Data
Pengembangan sistem dapat diartikan suatu sistem lama yang secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang sedang dipakai.
Pengembangan sistem dilakukan dengan alasan sebagai berikut: a. Seringnya terjadi kesalahan yang timbul
b. Adanya permasalahan yang timbul dari sistem lama c. Tidak efesien lagi bila dioperasikan sistem lama
Adanya permasalahan, instruksi dan kesempatan maka sistem yang lama perlu dikembangkan untuk mengantisipasi permasalahan yang ada, kesempatan yang ada atau instruksi yang diberikan oleh pimpinan.
Dengan dikembangnya suatu sistem baru, maka diharapkan akan terjadi peningkatan-peningkatan terhadap sistem yang baru, ini akan berhubungan dengan:
a. Performance
Peningkatan terhadap hasil kerja sistem yang baru. b. Information
Peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan. c. Economy
Peningkatan terhadap manfaat-manfaat, keuntungan atau penurunan biaya yang terjadi.
d. Eficiency
e. Services
Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem kepada pemakai sistem (user).
2.2.1 Konsep Dasar Sistem
Sistem dapat bersifat abstrak atau fisik, sistem yang bersifat abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau kensepsi-konsepsi yang saling ketergantungan. Sistem yang bersifat fisik adalah serangkaian unsur yang bekerja untuk mencapai suatu tujuan tertentu.( Jerry F. Gerreld dan Werren D.2008)
Pengertian sistem dalam bahasa Indonesia adalah suatu rangkaian prosedur yang telah merupakan suatu kebulatan untuk melaksanakan suatu fungsi. Dalam ensiklopedi manajemen dijelaskan bahwa sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari atas sejumlah variabel yang berintegrasi. Suatu sistem pada dasarnya adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu dengan yang lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan yang melaksanakan dan memudahkan pelaksanaan , kegiatan utama dari suatu organisasi. ( Jerry F. Gerreld dan Werren D.2008)
Menurut Jerry F. Gerreld dan Werren D. Stalling (terjemahan):
Sistem adalah “Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedure yang
saling berhubungan, berkumpul bersama -sama untuk melakukan suatu
Karakteristik sistem secara umum adalah:
1. Sistem terdiri dari bagian-bagian yang terkecil yang disebut sub sistem.
2. Sistem menunjukkan adanya entrop artinya keadaan sistem yang tertutup atau tidak ada input dari luar.
3. Sistem mempunyai komponen-komponen yang saling berhubungan santara satu dengan yang lainnya.
4. Semua sistem mempunyai input dan output. 5. Sistem mengubah input menjadi output.
6. Sistem mempunyai suatu deferensiasi yaitu tiap-tiap unit khusus menangani tugas yang komplek atau rumit.
7. Sistem adalah mengejar sasaran dalam berbagai cara. 8. Sistem harus dipandang secara keseluruhan.
9. Sistem mengajukan akhir yang sama artinya keadaan terakhir yang dicapai dari jalur atau titik awal berlainan untuk mencapai tujuan. 2.2.2 Konsep Dasar Informasi
Informasi ibarat darah yang mengalir didalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi itu sangat penting didalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi kurus, kerdil, dan akhirnya berakhir. Apa informasi itu?…
Kualitas suatu informasi tergantung kepada tiga hal yaitu: a. Informasi harus akurat
Yaitu informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan serta harus jelas mencerminkan maksudnya.
b. Tepat pada waktunya
Yaitu informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. c. Relevan
Yaitu informasi tersebut mempunyai manfaat untuk penerimanya.
2.2.3 Konsep Dasar Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen dalam pengambilan keputusan,
Sistem informasi itu sendiri mempuyai komponen-komponen sebagai berikut:
1. Blok Masukan
Input yang mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input disini termasuk metode-metode dan media merangkap data yang akan dimasukkan serta dapat berupa dokumen dasar.
2. Blok Model
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.s
4. Blok Teknologi
Teknologi merupakan kotak alat dalam sistem informasi teknologi digunakan untuk menerima input, menjlankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan model, menyimpan dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari bagian yaitu: teknisi (human/brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
5. Blok Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan dengan yang lainnya tersimpan diperangkat keras dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.
6. Blok Kendali
2.2.4 Daur Hidup Pengembangan Sistem ( SDLC)
Daur hidup pengembangan sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau sub sistem informasi yang berbasis komputer. SDLC terdiri dari serangkaian tugas yang erat mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem. Karena tugas-tugas tersebut mengikuti suatu pola yang teratur dan dilakukan secara top-down. SLC sering disebut pendekatan air terjun (Waterfal Approach ) bagi pengembangan dan penggunaan sistem
Ada lima tahap dalam siklus hidup sistem, yaitu perencanaa, analisis, rancangan dan penggunaan. Tahap ini secara bersana-sama dinamakan siklus hidup pengembangan sistem ( System Development Life Cycle ) SDLC. Setelah tahap yang kelima yaitu tahap penggunaannya telah sampai pada waktunya untuk dirancang kembali. Proses perancangan sistem kembali dilakukan dengan mengikuti kelima tahap diatas.
Gambar 2.1 : Siklus Hidup Pengembangan Sistem (Jerry F. Gerreld dan Werren D.2008)
Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa siklus hidup sistem informasi dimulai dari perencanaan, pengembangan dan evaluasi yang dilakukan secara terus-menerus untuk menetapkan apakah sistem informasi tersebut harus diganti dengan sistem yang baru atau tidak, apabila harus diganti dengan sistem yang baru harus dimulai dari perencanaan kembali. Sedangkan tahap pengembangan sistem terdiri dari tahap survei, analisa, disain, implementasi dan perawatan.
Tahap perencanaan pengembangan sistem informasi bertujuan untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan sistem informasi apa yang akan dikembangkan, sasaran yang ingin dicapai, jangka waktu pelaksanaan serta mempertimbangkan dana yang tersedia dan siapa yang melaksanakan.
2.2.5 Konsep Dasar Flowchart
Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan hubungan antar proses digambarkan dengan garis penghubung. Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan program. Dengan adanya flowchart urutan poses kegiatan menjadi lebih jelas. Jika ada penambahan proses maka dapat dilakukan lebih mudah. Setelah flowchart selesai disusun, selanjutnya pemrogram (programmer) menerjemahkannya ke bentuk program dengan bahsa pemrograman.
Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan hubungan antar proses digambarkan dengan garis penghubung. Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan program. Dengan adanya flowchart urutan poses kegiatan menjadi lebih jelas. Jika ada penambahan proses maka dapat dilakukan lebih mudah. Setelah flowchart selesai disusun, selanjutnya pemrogram (programmer) menerjemahkannya ke bentuk program dengan bahsa pemrograman. (Andreyanto, 2012)
Simbol-simbol flowchart
Flow Direction symbol
Yaitu simbol yang digunakan untuk menghubungkan antara simbol yang satu dengan simbol yang lain. Simbol ini disebut juga connecting line.
Terminator Symbol
Yaitu simbol untuk permulaan (start) atau akhir (stop) dari suatu kegiatan
Connector Symbol
Yaitu simbol untuk keluar – masuk atau penyambungan proses dalam lembar / halaman yang sama.
Connector Symbol
Yaitu simbol untuk keluar – masuk atau penyambungan proses pada lembar / halaman yang berbeda.
Processing Symbol
Simbol Manual Operation
Simbol yang menunjukkan pengolahan yang tidak dilakukan oleh komputer
Simbol Decision
Simbol pemilihan proses berdasarkan kondisi yang ada.
Simbol Input-Output
Simbol yang menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya
Simbol Manual Input
Simbol untuk pemasukan data secara manual on-line keyboard
Simbol Preparation
Simbol untuk mempersiapkan penyimpanan yang akan digunakan sebagai tempat pengolahan di dalam storage.
Simbol Predefine Proses
Simbol Display
Simbol yang menyatakan peralatan output yang digunakan yaitu layar, plotter, printer dan sebagainya.
Simbol disk and On-line Storage
Simbol yang menyatakan input yang berasal dari disk atau disimpan ke disk.
Kaidah-kaidah pembuatan Flowchart
Dalam pembuatan flowchart tidak ada rumus atau patokan yang bersifat mutlak. Karena flowchart merupakan gambaran hasil pemikiran dalam menganalisa suatu masalah dengan komputer. Sehingga flowchart yang dihasilkan dapat bervariasi antara satu pemrogram dengan pemrogram lainnya.
Namun secara garis besar, setiap pengolahan selalu terdiri dari tiga bagian utama, yaitu;
1. Input berupa bahan mentah 2. Proses pengolahan
3. Output berupa bahan jadi.
Untuk pengolahan data dengan komputer, dapat dirangkum urutan dasar untuk pemecahan suatu masalah, yaitu;
START: berisi instruksi untuk persiapan perlatan yang diperlukan sebelum menangani pemecahan masalah.
READ: berisi instruksi untuk membaca data dari suatu peralatan input.
PROCESS: berisi kegiatan yang berkaitan dengan pemecahan persoalan sesuai dengan data yang dibaca.
END: mengakhiri kegiatan pengolahan
2.2 Gambar kegiatan dasar flowchart
Dari gambar flowchart di atas terlihat bahwa suatu flowchart harus terdapat proses persiapan dan proses akhir. Dan yang menjadi topik dalam pembahasan ini adalah tahap proses. Karena kegiatan ini banyak mengandung variasi sesuai dengan kompleksitas masalah yang akan dipecahkan. Walaupun tidak ada kaidah-kaidah yang baku dalam penyusunan flowchart, namun ada beberapa anjuran yaitu:
Hindari pengulangan proses yang tidak perlu dan logika yang berbelit sehingga jalannya proses menjadi singkat
Penggambaran flowchart yang simetris dengan arah yang jelas.
2.2.6 Diagram Arus Data (Data F low Diagram/DF D)
Adapun definisi Diagram Arus Data (Data F low Diagram/DF D) yang digunakan oleh penulis sebagai landasan teori adalah sebagai berikut:
Menurut Dolly Indra bahwa Diagram Arus Data (Data F low Diagram/DF D) adalah sebagai berikut:
”Diagram Arus Data (Data Flow Diagram/DFD) adalah Data Flow Diagram digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada
atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tampa
mempetimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut disimpan”.
Menurut Krismiaji bahwa Diagram Arus Data (Data F low Diagram/DF D)
adalah sebagai berikut:
“Diagram Arus Data (Data Flow Diagram/DFD) adalah Sebuah DFD secara grafis menjelaskan a rus data dalam sebuah organisasi. Teknik ini
digunakan untuk mendokumentasikan sistem yang digunakan sekarang dan untuk merencanakan serta mendesain sistem yang baru.”
Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Diagram Arus Data
(Data F low Diagram/DF D) adalah untuk menggambarkan sistem baru yang akan dikembangkan secara logika dengan menggunakan simbol-simbol yang mencerminkan proses, sumber data, arus data, dan entitas dalam sistem yang digunakan sekarang dan untuk merencanakan serta mendesain sistem yang baru.
2.2.7 Kamus Data
Adapun definisi kamus data yang digunakan oleh penulis sebagai landasan teori adalah sebagai berikut:
Menurut Tata Sutabri Kamus Data adalah sebagai berikut:
tentang struktur dari suatu arus data di DF D dapat dilihat pada kamus data. Kamus data atau data dictionary harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatatnya.”
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahawa Kamus Data adalah keterangan atau yang menerangkan tentang struktur dari suatu arus data di Diagram Konteks, DFD (Data F low Diagram), flwochatr, secara jelas tentang data yang dicatat berdasarkan arus datanya.
Untuk keperluan ini maka kamus data harus memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Arus Data
Arus data menunjukan dari nama data mengalir dan kemana data akan menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat dikamus data untuk memudahkan mencari arus data di dalam Data F low Diagram(DF D).
2. Nama Arus Data mencarinya dengan mudah dikamus data.
3. Tipe Data
4. Struktur Data
Struktur menunjukkan arus data yang dicatat pada kamus data yang terdiri dari item-item atau elemen-elemen data.
5. Alias banyaknya arus data yang mengalir dalam suatu periode tertentu sementara volume puncak menunjukan volume yang terbanyak.
7. Periode
Periode ini menunjukan kapan terjadinya arus data. Periode perlu dicatat di kamus data karena dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kapan input data harus dimasukan kedalam sistem, kapan proses program harus dilakukan dan kapan laporan-laporan harus dihasilkan,
8. Penjelasan
Untuk lebih memperjelas makna dari arus data yang dicatat dikamus data, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang arus data tersebut. (Tata Sutabri,2009)
Arus Data, Nama Arus Data, Tipe Data, Struktur Data, Alias, Volume, Periode, Penjelasan, hala-hal tersebut adalah bagian dari kamus data yang mempunyai isi masing- masing yang jelas dan dapat menerangkan secara detail.
2.2.8 Konsep Dasar Penegertian Basis Data Menurut Kristanto (2004:4) data adalah:
Dari pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa data merupakan catatan nyata dari suatu obyek seperti tempat, benda dan orang-orang yang benar-benar terjadi. Data yang masih merupakan bahan mentah apabila tidak diolah maka data tersebut tidak berguna, sehingga dibutuhkan suatu model yang nantinya akan dikelompokkan dan diproses untuk menghasilkan suatu informasi.
Menurut Kristanto (2004:7) pengolahan data adalah: “Waktu yang di gunakan untuk mengambarkan bentuk data menjadi informasi yang memiliki kegunaan”. Dari pengertian tersebut maka dapat disimpulakan bahwa pengolahan data adalah manipulasi dari data kedalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti berupa suatu informasi. Semakin banyaknya data dan kompleknya aktivitas pengolahan data dalam suatu organisasi baik itu organisasi besar maupun organisasi kecil maka metode pengolahan data yang tepat sangat di butuhkan.
Salah satu metode untuk pengolahan data adalah dengan media pengolahan data yang menggunakan komputer. Metode pengolahan data seperti ini sangat di butuhkan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Propinsi Sumatera Barat khususnya pada bagian tata usaha. Pengolahan datanya masih kurang optimal dalam hal menyajikan informasi pemberian surat masuk dan surat keluar dan dalam penyajian laporannya kadang-kadang terlambat serta kesulitan dalam pengolahan data lainnya.
A. Tingkatan Database
Suatu database mempunyai jenjang atau tingkatan mulai dari karakter, item data, file dan database.
2.2.5 Mengenal PHP
PHP adalah bahasa pemrograman script server-side yang didesain untuk pengembangan web, tetapi juga bisa digunakan sebagai bahasa pemrograman umum (). PHP pertama kali di kembangkan pada tahun 1995 oleh Rasmus Lerdorf, namun sekarang dikelola oleh The PHP Group. Situs resmi PHP beralamat di http://www.php.net.
Pada awalnya PHP adalah singkatan dari Personal Home Page, namun karena dalam perkembangannya PHP tidak hanya digunakan untuk membuat halaman web pribadi, PHP saat ini merupakan singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor, sebuah kepanjangan rekursif, yakni permainan kata dimana kepanjangannya berisi juga singkatan itu sendiri.
PHP dirilis dalam lisensi PHP License, sedikit berbeda dengan lisensi GNU General Public License (GPL) yang biasa digunakan untuk proyek Open Source. Namun penggunaan PHP tetap tidak dikenakan biaya (gratis).
Kemudahan dan kepopuleran PHP sudah menjadi standar bagi programmer web di seluruh dunia. Menurut wikipedia pada februari 2014, sekitar 82% dari web server di dunia menggunakan PHP, dan menjadi dasar dari program CMS (Content Management System)
2.2.6 Fungsi PHP Dalam Pemograman WEB
Dalam membuat halaman web, PHP sebenarnya bukanlah bahasa pemograman yang wajib digunakan. Sebuah website sederhana dapat dibuat tanpa menggunakan PHP sama sekali. Anda bisa membuat sebuah website, murni dengan menghubungkan beberapa halaman HTML saja. Namun jika anda ingin membuat web yang Scripting Language atau bahasa pemograman script.
Sebagai contoh penggunaan PHP, misalkan kita ingin membuat
1
<title>Contoh list dengan HTML</title> </head>
<body>
<h2>Daftar Absensi Mahasiswa</h2> <ol>
<li>Nama Mahasiswa ke-1</li> <li>Nama Mahasiswa ke-2</li> <li>Nama Mahasiswa ke-3</li> <li>Nama Mahasiswa ke-4</li> <li>Nama Mahasiswa ke-5</li> <li>Nama Mahasiswa ke-6</li> <li>Nama Mahasiswa ke-7</li> <li>Nama Mahasiswa ke-8</li> <li>Nama Mahasiswa ke-9</li> <li>Nama Mahasiswa ke-10</li> </ol>
list dari nomor 1 sampai nomor 10. Dengan menggunakan HTML murni, kita bisa membuatnya secara manual seperti kode berikut ini:
Halaman HTML tersebut dapat dibuat dengan mudah dengan cara
men-copy-paste tag <li> sebanyak 10 kali dan mengubah sedikit
angka-angka no urut di belakangnya. Namun jika yang kita inginkan adalah
menambahkan list tersebut menjadi 100 atau 1000 list, cara copy-paste
tersebut menjadi tidak efektif.
Namun jika menggunakan PHP, kita tinggal membuat perulangan for
sebanyak 1000 kali dengan perintah yang lebih singkat seperti berikut
ini:
METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dan di tempat penulis yaitu KAPOLRESTA Sidoarjo. Sistem lama yang di terapkan oleh POLRES pencatatan yang berulang-ulang dan melakukan tulisan dibuku yang membuat pekerjaan semakin lama dalam pencarian documnet lama masi saja mencari-cari di rak dokumen, hal ini menjadi tawaran penulis untuk merancang dalam pembuatan Sistem Inforamsi Data Kecelakaan POLRES Sidoarjo sehingga kegiatan penelitian dimulai dari tanggal 20 Juli 2014 hingga 1 September 2014. Pengambilan data dari tempat penulis melakukan penelitian dan pengamatan langsung melalui media komputer.
3.2. Bahan dan Alat Penelitian
A. Perangkat Keras (Hardware) terdiri dari: a. Komputer type Acer
b. Storage Harddisk 500 Gbyte c. Storage Disket 2HD 1.44 Mbyte d. Printer Canon PIXMA ip 2770 B. Software-Software terdiri dari :
a. Sistem Operasi Windows XP
b. Sistem Pengolah Kata “Microsoft Word ver 2007”
A. Pengamatan (Observasi)
Dalam penyusunan penulisan ini metode yang digunakan adalah:
a. Library Research (Penelitian Perpustakaan)
Riset ini menggunakan segi teoritis yaitu reset yang dilakukan untuk mendalami konsep-konsep teori dasar dan sumber data lainnya pada perpustakaan yang berhubungan dengan rencana penelitian.
b. Field Research (Penelitian Lapangan)
Penelitian ini dilakukan dengan cara mendatangi perusahaan/instansi tersebut guna mengumpulkan data-data atau keterangan-keterangan yang diperlukan dalam penelitian.
B. Perancangan Sistem
Pada aplikasi ini analisa kebutuhan dalam perancangan sistem adalah menguraikan suatu sistem yang utuh kedalam bagian - bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan. Bagian analisis ini terdiri atas sistem dari sudut pandang user.
Berikut ini adalah flowchart tampilan aplikasi pada sisi menu utama atau pengguna. Dari gambar flowchart dibawah dapat dijelaskan bahwa proses dalam mengiputkan data hanya dapat menampilkan detail dari versi aplikasi yang digunakan dan info tentang kecelakaan.
3.4. Perancangan dan Pembuatan Sistem
analisis ini terdiri atas sistem dari sudut pandang user.
Berikut ini adalah flowchart tampilan aplikasi pada sisi menu utama atau pengguna. Dari gambar flowchart dibawah dapat dijelaskan bahwa proses dalam mengiputkan data hanya dapat menampilkan detail dari versi aplikasi yang digunakan dan info tentang kecelakaan.
3.4.1 Flowchart User
Gambar 3.1 Flowchart Sistem User
Keterangan:
Berikut Data Flow Diagram ( DFD ) penjelasan fungsional user dan admin.
Gambar 3.4 Relasi Tabel
3.4.4 Struktur Tabel
Tabel adalah bagian dari database yang berfungsi untuk menyimpan data-data tertentu. Tabel yang akan dibuat untuk perancangan kamus ini antara lain :
1. Tabel User adalah tabel untuk menyimpan data Petugas Pencatat Kecelakaan. Struktur tabelnya dapat dilihat pada table 3.1
Tabel 3.1 Tabel Data Input
Column Type Panjang Keterangan
* id_Petugas int 11 Primary Key
Username varchar 20 Nama
Kecelakaan. Struktur tabelnya dapat dilihat pada table 3.2 Tabel 3.2 Tabel Data Input
Column Type Panjang Keterangan
* id_korban int 11 Primary Key
nm_korban varchar 12 Nama
alamat varchar 20 Waktu
umur varchar 10 Nama
gender varchar 12 Nama
pekerjaan varchar 4 Nama
tingkat_luka varchar 14 Nama
ket_luka varchar 25 Nama
3. Tabel TKP adalah tabel untuk menyimpan data Tempat Kejadian Perkara Kecelakaan. Struktur tabelnya dapat dilihat pada table 3.3 Tabel 3.3 Tabel Data Input
Column Type Panjang Keterangan
* id_tkp int 11 Primary Key
petugas_lapangan varchar 12 Nama
tgl_kejadian varchar 20 Waktu
waktu_kejadian varchar 10 Waktu
tempat_tkp varchar 12 Nama
jenis_kejadian varchar 4 Nama
*id_korban int 20 Primary Key
* id_wilayah int 20 Primary Key
Column Type Panjang Keterangan
* id_wilayah int 11 Primary Key
Polsek varchar 20 Nama
3.4.5 Perancangan Struktur Menu
Gambar 3.5 Login petugas
Setelah memasukkan login sebagai user maka halaman dashboard akan muncul di beranda input data.
Gambar 3.6 Halaman Beranda Untuk User Input Data
Gambar 3.7 Halaman Input Data Korban
Menu ini berisi halaman yang menampilkan prose menginputkan data wilayah ketika terjadi kecelakaan
Gambar 3.8 Halaman Input Data Wilayah
Gambar 3.9 Halaman Input Data Tempat Kejadian Perkara
Menu ini berisi halaman yang menampilkan prose laporan data korban yang nantinya akan di print out dan di tandantangani oleh kepala kepolisian (KAPOLRES).
kecelakaan tiap bulan atau pertahun.
Surabaya.
Agung Prasetyo, 2012, Mengaplikasikan Algoritma Classification Based on Predictive, penerbit PT.Elex Media Komputindo, Jakarta.
Herman, 2008, Perancangan Website Sistem Informasi Lalu Lintas Kota Depok, penerbit Graha Ilmu, Depok,
Jerry F. Gerreld and Werren D., 2008, Konsep Dasar Sistem Informasi, penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Kristanto, 2004, Metode Dalam Perancangan Sistem informasi, penerbit Andi Publishing, Yogyakarta
Tata Sutabri,2009, Teknik Pengolahan Sistem Informasi Berbasis Wed Menggunakan PHPMySql, penerbit Andi Publishing, Yogyakarta.
Rasmus Lerdorf, Pengenalan Pemograman PHP, edisi kedua, penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 2010.
Yuswanto, Panduan Belajar Pemograman PHP Untuk Program Multi-User, penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta, 2013.
1.2 Jurusan Teknik Informatika,Universitas Muhammadiyah Sidoarjo ¹ sigitpurnomofreedom@ymail.com , ² yulianfindawati@umsida.ac.id
ABSTRAK
Pengolahan data yang ada pada kantor Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Jawa Timur Resort (POLRESTA) Kota Sidoarjo masih banyak dilakukan secara manual baik itu dalam pencatatan, penyimpanan dan pencarian data yang diperlukan serta pembuatan laoporan. Sehingga untuk mengecek atau mencari data yang diperlukan, terlebih dahulu harus membongkar arsip-arsip yang ada dalam lemari khusus dibagian pengarsipan data, hal ini membutuhkan waktu yang lama.
Dari data yang ada, maka sistem informasi Data Kecelakaan berbasis web ini dibuat untuk mengatasi atas masalah yang ada di lapangan sistem yang di buat memnggunakan metode PHPMySql karena dengan metode ini mempermudah dalam penggunaan user dalam memperkerjakan tugas dengan berbasis web sistem akan selalu terhubung dengan database yang ada di POLRES Sidoarjo .
Dengan sistem informasi ini membuat pekerjaan pihak kepolisian khususnya di bidang SATLANTAS lebih mudah untuk mengarsip data kecelakaan dan membuat pelaporan lebih akurat karena cukup mencari data yang di inginkan akan langsung muncul jadi tiap hari, bulan, pertahunnya. Diharapkan sitem informasi ini bisa digunakan pada seluruh POLRES seluruh JATIM maupun Nasional.
1.2 Department of Informatics, University of Muhammadiyah Sidoarjo ¹ sigitpurnomofreedom@ymail.com , ² yulianfindawati@umsida.ac.id
ABSTRACT
Processing of the data at the office of the Indonesian Police East Java Resort
(Police) Sidoarjo still done manually either in recording, storage and retrieval of
data are needed and making laopora n. So as to check or find the necessary data,
must first dismantle the existing archives in a special cupboard section data
archiving, it takes a long time.
From the available data, the information system data Accident web based is
made to overcome the above problems in the field a system that created
memnggunakan methods PHPMySql because with this method easier to use user in
hiring tasks with a web-based system will always be connected to the database
Criminal Police in Sidoarjo.
With this information system makes the job of the police, especially in the
area of the unit easier to archive traffic accident data and make reporting more
accurate enough searching for the desired data will appear immediately be daily,
monthly, annually. This information system is expected to be used throughout the
entire eastern Java Criminal Police and National.