• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM PEMERINT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM PEMERINT"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KEWARGANEGARAAN

KELOMPOK 2

SK.2 KD.3 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM

PRESIDENTIAL DAN SISTEM PARLEMENTER

(2)

Kata Pengatar

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah tentang “Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan Parlementer dan Sistem Pemerintahan Presidensial”.

Kedua sistem pemerintahan yang ada dan berkembang saat ini tidak lepas dari kelebihan dan kekurangan. Setiap Negara harus memahami karasteristik negaranya sebelum menerapkan sistem pemerintahan agar dalam penyelenggaraan pemerintahan tidak menemui hambatan-hambatan yyang besar. Berikut kelemahan dan kelebihan tersebut kami uraikan dalam makalah ini. Semoga dapat membantu pembelajaran dalam materi ini.

Kami menyadari bahwa Makalah ini tidak lepas dari kekurangan. Oleh karena itu, kami senantiasa mengharapkan masukan dari para pembaca demi penyempurnaan makalah ini.

Solok, Oktober 2013

(3)

A.

PARLEMENTER

Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer:

 Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian

pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan eksekutif dan legislatif berada pada satu partai atau koalisi partai.

 Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas.

 Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet menjadi

berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.

 Sistem pertanggung jawaban eksekutif jelas, yaitu kepada parlemen.

 Pengaruh rakyat terhadap politik yang dijalankan sangat besar sehingga suara rakyat

sangat didengarkan oleh parlemen.

( Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas XII, erlangga hal 62 )

Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer :

 Kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan

parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen.

 Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bias ditentukan berakhir

sesuai dengan masa jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar.

 Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota kabinet

adalah anggota parlemen dan berasal dari partai meyoritas. Karena pengaruh mereka yang besar diparlemen dan partai, anggota kabinet dapat menguasai parlemen.

 Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif. Pengalaman mereka

menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi bekal penting untuk menjadi menteri atau jabatan eksekutif lainnya.

 Keberhasilan sangat sulit dicapai jika partai dinegara tersebut sangat banyak (banyak

suara)

(4)
(5)

B.

PRESIDENSIAL

Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial :

 Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada parlemen.  Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu. Misalnya, masa

jabatan Presiden Amerika Serikat adalah empat tahun, Presiden Indonesia adalah lima tahun dan Presiden Philipina adalah enam tahun.

 Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa

jabatannya.

 Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena dapat diisi oleh

orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.

( Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas XII, erlangga hal 64 )

 Sering terjadi ketidaksamaan garis politik antara badan Yudikatif dan Eksekutif. Kekuasaan Yudikatif pun terpisah dari kekuasaan lainnya karena pemilihan anggota-anggota badan perwakilan rakyat terpisah dari pemilihan anggota-anggota badan eksekutif. (Kewarganegaraan 3 menuju Masy. Madani. Yudistira hal 22)

 Pemerintah dapat leluasa karena tidak ada bayang-bayang krisis kabinet.

 Seorang menteri tidak dapat dijatuhkan parlemen karena bertanggung jawab terhadap presinden.

Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial :

 Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat menciptakan

kekuasaan mutlak.

 Sistem pertanggungjawaban kurang jelas.

 Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar antara

eksekutif dan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas dan memakan waktu yang lama.

 Pembuatan keputusan memerlukan waktu lama.  Pengawasan rakyat lemah.

Referensi

Dokumen terkait

Pada bulan Juli 2013 kelompok komoditi yang memberikan andil/sumbangan inflasi adalah kelompok bahan makanan sebesar 1,57 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan

Pelatihan sumber daya manusia merupakan materi atau kurikulum yang sesuai dengan tujuan pelatihan sumber daya manusia yang hendak dicapai oleh perusahaan dan

Penelitian dilaksanakan di ruang rawat inap terpadu B-4 RSUP Haji Adam Malik Medan, populasi pada penelitian ini adalah orangtua yang memiliki anak penderita kanker, sampel

Tujuan Pembelajaran Umum : Mahasiswa mampu menjelaskan metoda dan teknik pembuatan bahan dekorasi patiseri Jumlah Pertemuaan : 2 (satu) kali. Pertemuan Tujuan Pembelajaran

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui evaluasi pasca huni pengguna bangsal Al-A’raaf Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul. Jenis penelitian ini adalah

Walaupun kesan emosi dan kognitif bukanlah mempengaruhi sepertimana kesan bersukan, keinginan seksual dan perasaan keintiman dan seks sukarela terhadap kecenderungan

[r]

Proses penghitungan skala perilaku kewirausahaan ini menggunakan skala dengan empat kategori respon, dimana subjek diminta untuk memilih salah satu diantara empat