• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah konsep dasar Ips Sd

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah konsep dasar Ips Sd"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

KEBUDAYAAN HINDU – BUDDHA

DAN ISLAM DI INDONESIA

Disusun Oleh :

- Devi Tessekawati

- Imam Arief

- Imas Yulistia

- Nita Heryani

- Putri Rabiatul Adawiyah

- Sella Farah Dita

- Zahwa Koerunnisa

(2)

Puja dan puji sukur marilah kita haturkan kepada Ilhi Rabbi atas rahmat

dan karunia dari - Nya, dan kemauan yang keras di sertai bantuan dari berbagai

pihak maka dapatlah di susun Makalah ini dengan judul: “Pengaruh Kebudayaan

Hindu – Budha dan Islm Terhadap Kebudayaan Indonesia” sebagai pemahaman

tambahan.

Sudah tentu hasil Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu

penulis sangat memohon saran yang sifatnya konstruktif untuk kesempurnaannya.

Semoga apa yang dipaparkan dapat memberikan manfaat bagi peningkatan

kualitas pendidikan pada khususnya. Dan dengan segala kritikan yang bertujuan

untuk membangun dari makalah ini penulis tetap sambut dengan hati yang ikhlas.

Mudah-mudahan Allah S.W.T tetap memberkati kita semua, amin.

Jakarta, 19 Oktober 2013

Kelompok 3

(3)

HALAMAN JUDUL ……… i

KATA PENGANTAR ……… 2

DAFTAR ISI ………3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………... 4

B. Rumusan Masalah ………... 6

C. Tujuan Penulisan ………... 7

D. Batasan Masalah ………... 7

BAB II PEMBAHASAN A. Kebudayaan Hindu – Budha di Indonesia ………..…8

B. Kebudayaan Islam di Indonesia ...…...…...13

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan...……….….21

B. Saran...……...………...……....…20

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terkenal dengan keanekaragaman

dan keunikannya. Terdiri dari berbagai suku bangsa, yang mendiami belasan ribu

pulau yang tidak terlepas dari pengaruh budaya luar karena karakter mayarakat

Indonesia yang suka meniru. Letak wilayah Indonesia yang strategis yaitu di

antara dua benua dan dua samudra juga merupakan daerah penghasil

rempah-rempah membuat indonesia sering di kunjungi oleh bangsa-bangsa lain untuk

melakukan perdagangan.

Bangsa luar yang tadinya ke Indonesia hanya bermaksud untuk berdagang

ternyata membawa misi untuk menyebarkan agama. Karena melihat karakteristik

masyarakat Indonesia yang sopan dan ramah.

Sambil menunggu angin musim yang baik, para pedagang asing tersebut

melakukan interaksi dengan penduduk setempat, selain menjalin hubungan

dagang, para pedagang asing membawa ajaran agama beserta kebudayaannya

sehingga semakin lama ajaran dan kebudayaan mereka berpengaruh terhadap

penduduk setempat. Selain itu kolonialisme juga turut serta dalam penyebaran

agama di Indonesia. Sejak itulah sedikit demi sedikit pengaruh luar mulai masuk

(5)

Kebudayaan yang berkembang di Indonesia pada tahap awal diyakini

berasal dari India. Pengaruh itu diduga mulai masuk pada awal abad masehi.

Apabila kita membandingkan peninggalan sejarah yang ada di Indonesia akan

ditemukan kemiripan itu. Sebelum kenal dengan kebudayaan India, bangunan

yang kita miliki masih sangat sederhana. Saat itu belum dikenal arsitektur

bangunan seperti candi atau keraton. Tata kota di pusat kerajaan juga dipengaruhi

kebudayaan hindu. Demikian pula dalam hal kebudayaan yang lain seperti

peribadatan dan kesastraan.

Candi Prambanan merupakan salah satu peninggalan agama hindu yang

ada di Jawa Tengah. Sedangkan Borobudur adalah merupakan candi peninggalan

agama budha. Agama hindu dan budha masuk di berbagai tempat di Indonesia

melalui berbagai jalur, antara lain pendidikan, perdagangan, dan lain-lain. Agama

budha berkembang lebih dahulu, bahkan untuk beberapa waktu, Indonesia

(sriwijaya) pernah menjad pusat pendidikan dan pengetahuan agama budha yang

bertaraf internasional.

Selanjutnya pula akan kami sampaikan pada makalah kami ini tentang

beberapa kebudayaan seperti halnya kebudayaan Hindu Budha, bahwasannya

tidak hanya kebudayaan hindu dan budha kebudayaan Islam pun menimbulkan

pengaruh yang besar. Masuknya pengaruh Islam jelas akan menambah khasanah

budaya Indonesia. Oleh karena itu pengaruh agama Islam sulit untuk dihilangkan.

Kebudayaan Islam menimbulkan pengaruh besar dalam berbagai bidang

(6)

tersebut. Akibatnya timbulah berbagai macam corak kehidupan sosial, ekonomi,

politik, dan budaya. Berbagai kebudayaan yang dihasilkan beraneka ragam seperti

sastra, pertunjukan, masjid, makam, kaligrafi, seni pahat, sosial

kemasyarakatan,upacara dan sistem pemerintahan.

Bila kita tilik dari contoh permasalahan di atas, membuat kami sebagai

pemakalah ingin menuntaskan problematika tersebut pada makalah kami yang

bertemakan “Pengaruh Kebudayaan Hindu-Budha dan Islam di Indonesia” ini dengan penalaran yang rasional dan historis. Adapun isi makalah yang akan kami

terangkan secara rasional yakni bagaimana kebudayaan adalah semua hasil karya,

rasa, cipta masyarakat.karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan

kebendaan yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar

kekuatan serta hasilnya dapat di abadikan untuk keperluan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana kebudayaan asing itu dapat masuk ke Indonesia ?

1.2.2 Mengapa kebudayaan asing iu dapat berkembang pesat di

Indonesia ?

1.2.3 Apa sajakah kebudayaan – kebudayaan Indonesia yang berasal dari

kebudayaan luar ?

1.2.4 Peninggalan apakah yang sampai saat ini masih terjaga sehingga

(7)

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Memberikan informasi kepada para pembaca, tentang dampak

masuknya kebudayaan Hindu – Budha dan Islam di Indonesia.

1.3.2 Memberikan gambaran kepada para pembaca tentang pengaruh

masuknya kebudayaan Hindu – Budha dan Islam di Indonesia.

1.3.3 Untuk menyelesaikan tugas makalah tentang pengaruh kebudayaan

Hindu – Budha dan islam terhadap kebudayaan Indonesia

1.4 Batasan Masalah

1.4.1 Kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia

1.4.2 kebudayaan asing iu dapat berkembang pesat di Indonesia

1.4.3 kebudayaan – kebudayaan Indonesia yang berasal dari kebudayaan

luar

1.4.4 Peninggalan - peninggalan yang sampai saat ini masih terjaga

(8)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia

Proses masuk dan berkembangnya pengaruh India di Indonesia disebut

penghinduan atau Hinduisasi. Dari hubungan perdagangan, muncul beberapa teori

mengenai proses masuknya budaya Hindu-Buddha ke Indonesia. Teori-teori

tersebut antara lain sebagai berikut:

 Teori Sudra

Para tokoh yang setuju teori ini menyatakan bahwa penyebaran agama hindu

ke Indonesia dibawa oleh orang-orang India yang berkasta sudra. Alasannya

karena mereka dianggap sebagai orang-orang buangan dan hanya hidup sebagai

budak sehingga mereka datang ke Indonesia dengan tujuan untuk mengubah

kehidupannya. Pendukung teori ini adalah Von Van Faber.

 Teori Waisya

Kasta waisya terdiri atas para pedagang. Menurut teori ini, para pedagang dari

India berlayar hingga ke Indonesia. Melaui interaksi dengan masyarakat setempat,

mereka pun berhasil memperkenalkan agama hindu. Tokoh yang mengemukakan

pendapat tersebut adalah Dr. N.J. Krom. Ia berpendapat bahwa agama hindu

masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum pedagang yang datang untuk berdagang di

Indonesia, bahkan diduga ada yang menetap karena menikah dengan orang

Indonesia.

(9)

Teori ini menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu ke indonesia terjadi

karena adanya kekacauan politik di India. Golongan kesatria yang kalah melarikan

diri ke Indonesia dan menyebarkan agama Hindu. Prof. Dr. Ir. J. L. Moens

berpendapat bahwa yang membawa agama Hindu ke Indonesia adalah kaum

kesatria atau golongan prajurit. Hal ini di latar belakangi adanya kekacauan politik

dan peperangan di india pada abad IV-V masehi. Para prajurit yang kalah perang

terdesak dan menyingkir ke Indonesia,bahkan diduga mendirikan kerajaan di

Indonesia.

 Teori Brahmana

Kedatanagan kaum brahmana ke Indonesia di duga untuk memenuhi undangan

kepala suku yang tertarik dengan agama Hindu. Tokoh yang mengemukakan

pendapat tersebut adalah J.C. Van Leur. Ia perpendapat bahwa agama Hindu

masuk ke Indonesia di bawah oleh kaum brahmana karena hanya kaum brahmana

yang berhak mempelajari dan mengerti isi kitab suci Weda. Kedatangan kaum

brahmana tersebut di duga karena undangan para pengusa lokal di Indonesia atau

sengaja datang untuk menyebarkan agama Hindu ke Indonesia.

 Teori Arus balik

Teori ini di kemukakan oleh F.D.K Bosch. Ia mengemukakan peranan bangsa

Indonesia sendiri dalam penyebaran dan pengembangan agama hindu.

Penyebaran budaya India di Indonesia dilakukan oleh kaum terdidik. Akibat

interaksinya dengan para pedagang India, di Indonesia terbentuk masyarakat

Hindu terdidik yang di kenal dengan sangha. Mereka giat mempelajari bahasa

(10)

agama dan kebudayaan Hindu di India. Sekembalinya ke Indonesia mereka

mengembangkan agama dan kebudayaan tersebut. Hal ini bisa diliat dari

peninggalan dan budaya yang memiliki corak keindonesiaan.

Masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha membawa

pengaruh besar di berbagai bidang, berikut proses interaksi masyarakat terhadap

tradisi dan budaya Hindu – Budha :

 Agama, rakyat Nusantara memeluk agama Hindu-Buddha.

 Bidang sosial dan Pemerintahan, munculnya kerajaan-kerajaan

Hindu-Buddha atau adaya kelompok – kelompok desa yang dikepalai kepala suku.

 Tulisan dan bahasa, rakyat Indonesia mengenal huruf Pallawa dan Sansekerta

yang dituliskan pada prasasti-prasasti.

 Arsitektur, seni bangunan bercorak Hindu-Buddha berasimilasi dengan seni

bangunan Indonesia, misalnya bangunan candi.

 Pendidikan dan Kesusastraan, munculnya kitab-kitab sastra bercorak

Hindu-Buddha.

 Sistem penguasaan tanah, seluruh sumber daya seperti tanah dalam wilayah

(11)

 Sistem pajak, penghasilan atau pendapatan kerajaan umumnya berasal dari

pajak yang merupakan hasil upeti dari rakyat.

 Tenaga Kerja, pembangunan tempat – tempat suci, istana dan jalan – jalan

dilakukan oleh rakyat, yang biasa disebut abdi.

Akulturasi Kebudayaan

Masuknya budaya Hindu-Budha di Indonesia menyebabkan munculnya

Akulturasi. Akulturasi merupakan perpaduan 2 budaya dimana kedua unsur

kebudayaan bertemu dapat hidup berdampingan dan saling mengisi serta tidak

menghilangkan unsur-unsur asli dari kedua kebudayaan tersebut. Kebudayaan

Hindu-Budha yang masuk di Indonesia tidak diterima begitu saja melainkan

melalui proses pengolahan dan penyesuaian dengan kondisi kehidupan

masyarakat Indonesia tanpa menghilangkan unsur-unsur asli. Contoh – contoh

dari akulturasi tersebut adalah :

a. Peninggalan kebudayaan Hindu di Indonesia 1. Yupa

prasasti peninggalan kerajaan kutai. Yupa di buat pada masa raja

mulawarman

2. Prasasti

Prasasti peninggalan kerajaan Hindu di antaranya adalah : ciareteun, kebun

(12)

3. Candi

Candi-candi peninggalan Hindu antara lain : candi prambanan, candi,

arjuna, srikandi dan candi badut.

b. Peninggalan Kebudayaan Budha di Indonesia 1. Candi

Candi-candi Buddha digunakan sebagai tempat pemujaan. Ciri candi

Buddha adalah adanya stupa dan patung Sang Buddha Gautama. Stupa

adalah bangunan dari batu tempat menyimpan patung Sang Buddha.

Contohnya adalah candi borobudhur.

2. Prasasti

Di Sumatra Selatan ditemukan beberapa prasasti warisan Kerajaan

Sriwijaya. Di sekitar Palembang ditemukan Prasasti Telaga Batu, Prasasti

Talang Tuwo, dan Prasasti Kedukan Bukit. Ketiganya menceritakan

berdirinya kerajaan Sriwijaya. Prasasti Karang Berahi dan Prasasti Kota

Kapur ditemukan di Jambi dan Bangka. Kedua prasasti itu menceritakan

wilayah kekuasaan Sriwijaya.

3. Patung

Patung yang bercorak Buddha biasanya berupa arca Sang Buddha

Gautama. Arca Sang Buddha Gautama pertama kali ditemukan di

(13)

2.2 Kebudayaan Islam di Indonesia

Budaya islam di indonesia tersebar melalui tiga kebudayaan adapun

budaya – budaya tersebut hingga saat ini masih berjalan dan menjadi adat bagi

penduduk khususnya pemeluk islam yang sangat percaya akan agama ini. Dan

kebudayaan tersebut antara lain adalah:

a. Dulu ketika masa penjajahan dengan menunggu angin muson (6

bulan), pedagang mengadakan perkawinan dengan penduduk asli.

Dari perkawinan itulah terjadi interaksi sosial yang menghantarkan

Islam berkembang (masyarakat Islam). Dan kebudayaan ini adalah

salah satu contoh kebudayaan yang hingga saat ini masih ada di

kalangan masyarakat kita sekarang.

b. Pembentukan masyarakat Islam dari tingkat ‘bawah’ dari rakyat

lapisan bawah, kemudian berpengaruh ke kaum birokrat. Ini

merupakan salah satu cara islam untuk memperkuat ikatan islam

dalam memperjuangkan hakekat kebenaran islam. Sehingga tidak

sampai dicaplok oleh para penjajah yang haus ataupun menjadi

budak kolonial yang tak tahu perikemanusiaan.

Gerakan Dakwah, dibagi melalui dua jalur yaitu :

a. Ulama keliling menyebarkan agama Islam (dengan pendekatan Akulturasi dan

Sinkretisasi / lambing – lambang budaya).

(14)

Peninggalan Islam yang dapat kita saksikan hari ini merupakan perpaduan

antara kebudayaan Islam dan kebudayaan setempat. Hasil-hasil kebudayaan yang

bercorak Islam dapat kita temukan antara lain dalam bentuk bangunan (masjid,

makam) dan seni.

a. Peninggalan dalam Bentuk Bangunan

Bangunan yang menjadi ciri khas Islam antara lain ialah masjid, istana / keraton,

dan makam (nisan).

1) Masjid

Masjid merupakan tempat salat umat Islam. Biasanya masjid didirikan pada tepi barat alun-alun dekat istana. Masjid merupakan tempat bersatunya rakyat dan

rajanya sebagai sesama mahkluk Illahi dengan Tuhan. Raja akan bertindak

sebagai imam dalam memimpin salat.

Bentuk dan ukuran masjid bermacam-macam. Namun, yang merupakan ciri

khas sebuah masjid ialah atap (kubahnya). Masjid di Indonesia umumnya atap

yang bersusun, makin ke atas makin kecil, dan tingkatan yang paling atas

biasanya berbentuk limas. Jumlah atapnya selalu ganjil.

Peninggalan sejarah Islam dalam bentuk masjid, dapat kita lihat antara lain pada

beberapa masjid berikut.

(15)

b. Masjid Demak (dibangun para wali)

c. Masjid Kudus (memiliki menara yang bangun dasarnya serupa meru)

d. Masjid Keraton Surakarta, Yogyakarta, Cirebon (beratap tumpang)

e. Masjid Agung Pondok Tinggi (beratap tumpang)

f. Masjid tua di Kotawaringin, Kalimantan Tengah (dibangun ulama penyebar

siar pertama di Kalteng)

g. Masjid Raya Aceh, Masjid Raya Deli (dibangun zaman Sultan Iskandar Muda)

2) Makam dan Nisan

Makam memiliki daya tarik tersendiri karena merupakan hasil kebudayaan.

Makam biasanya memiliki batu nisan. Di samping kebesaran nama orang yang

dikebumikan pada makam tersebut, biasanya batu nisannya pun memiliki nilai

budaya tinggi. Makam yang terkenal antara lain makam para anggota Walisongo

dan makam raja-raja.

Pada makam orang-orang penting atau terhormat didirikan sebuah rumah yang

disebut cungkup atau kubah dalam bentuk yang sangat indah dan megah.

Misalnya, makam Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, dan sunan-sunan besar yang

lain.

(16)

(1) Makam Sunan Langkat (di halaman dalam masjid Azisi, Langkat)

(2) Makam Walisongo

(3) Makam Imogiri (Yogyakarta)

(4) Makam Raja Gowa

Peninggalan sejarah Islam dalam bentuk nisan dapat kita lihat antara lain pada

beberapa nisan berikut.

(1) Di Leran, Gresik (Jawa timur) terdapat batu nisan bertuliskan bahasa dan

huruf Arab, yang memuat keterangan tentang meninggalnya seorang perempuan

bernama Fatimah binti Maimun yang berangka tahun 475 Hijriah (1082 M);

(2) Di Sumatra (di pantai timur laut Aceh utara) ditemukan batu nisan Sultan

Malik alsaleh yang berangka tahun 696 Hijriah (!297 M);

(3) Di Sulawesi Selatan, ditemukan batu nisan Sultan Hasanuddin;

(4) Di Banjarmasin, ditemukan batu nisan Sultan Suryana Syah; dan

(5) Batu nisan di Troloyo dan Trowulan.

b. Peninggalan dalam Bentuk Karya Seni

Peninggalan Islam dapat juga kita temui dalam bentuk karya seni seperti

seni ukir, seni pahat, seni pertunjukan, seni lukis, dan seni sastra. Seni ukir dan

(17)

berupa rebana dan tarian, misalnya tarian Seudati. Pada seni aksara, terdapat

tulisan berupa huruf arab-melayu, yaitu tulisan arab yang tidak memakai tanda

(harakat, biasa disebut arab gundul).

Salah satu peninggalan Islam yang cukup menarik dalam seni tulis ialah

kaligrafi. Kaligrafi adalah menggambar dengan menggunakan huruf-huruf arab.

Kaligrafi dapat ditemukan pada makam Malik As-Saleh dari Samudra Pasai.

Karya sastra yang dihasilkan cukup beragam. Para seniman muslim

menghasilkan beberapa karya sastra antara lain berupa syair, hikayat, suluk,

babad, dan kitab-kitab.

Syair banyak dihasilkan oleh penyair Islam, Hamzah Fansuri. Karyanya

yang terkenal adalah Syair Dagang, Syair Perahu, Syair Si Burung Pangi, dan

Syair Si Dang Fakir.Syair-syair sejarah peninggalan Islam antara lain Syair

Kompeni Walanda, Syair Perang Banjarmasin, dan Syair Himop. Syair-syair fiksi

antara lain Syair Ikan Terumbuk dan Syair Ken Tambunan.

Hikayat adalah karya sastra yang berisi cerita atau dongeng yang sering

dikaitkan dengan tokoh sejarah. Peninggalan Islam berupa hikayat antara lain,

Hikayat Raja Raja Pasai, Hikayat Si Miskin (Hikayat Marakarma), Hikayat Bayan

Budiman, Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Hang Tuah, dan Hikayat Jauhar

(18)

Suluk adalah kitab-kitab yang berisi ajaran-ajaran tasawuf. Peninggalan

Islam berupa suluk antara lain Suluk Wujil, Suluk Sunan Bonang, Suluk Sukarsa,

Suluk Syarab al Asyiqin, dan Suluk Malang Sumirang.

Babad adalah cerita sejarah tetapi banyak bercampur dengan mitos dan

kepercayaan masyarakat yang kadang tidak masuk akal. Peninggalan Islam berupa

babad antara lain Babad Tanah Jawi, Babad Sejarah Melayu (Salawat Ussalatin),

Babad Raja-Raja Riau, Babad Demak, Babad Cirebon, Babad Gianti.

Adapun kitab-kitab peninggalan Islam antara lain Kitab Manik Maya,

Us-Salatin Kitab Sasana-Sunu, Kitab Nitisastra, Kitab Nitisruti, serta Sastra Gending

karya Sultan Agung.

c. Peninggalan dalam Bentuk Adat

1. Ziarah

Yaitu kegiatan mengunjungi makam. Ziarah berkembang bersama dengan

tradisi lain. Di Jawa, misalnya pengunjung di sebuah makam melaksankan ziarah

dengan cara melakukan berbagai kegiatan. Kegiatan tersebut adalah membaca Al

Quran atau kalimat syahadat, berdoa, begadang untuk semadi, atau tidur dengan

harapan memperoleh firasat dalam mimpi.

(19)

Acara keluarga dengan mengundang tetangga sekitar. Sedekah untuk peristiwa

gembira disebut syukuran. Sedekah untuk peristiwa sedih atau meminta

perlindungan, disebut selamatan. Sedekah meminta sesuatu disebut hajatan.

3. Sekaten

Yaitu perayaan Maulid Nabi Muhammad dalam budaya Jawa. Perayaan

Sekaten dikenal di Yogyakarta, Surakarta, Jawa Timur, dan Cirebon.

4. Upacara

Gerebeg, upacara ini hanya dilakukan oleh Sultan / Sunan. Apabila dilihat dari

tinjauan perayaan dan waktunya merupakan budaya Islam, tetapi pemakaian

gunungan serta iringan gamelan merupakan budaya sebelumnya. Kenduri oleh

Sultan tersebut dikeramatkan oleh sebagian penduduk yang yakin bahwa

barokahnya sangat besar. Hal ini menunjukan bahwa kepercayaan

animisme-dinamisme masih ada dalam masyarakat. Hal ini diperkuat dengan bersamaan

waktunya dilakukan upacara pembersihan barang-barang pusaka keraton seperti

senjata dan kereta. Upacara demikian diselenggarakan di Cirebon bertempat di

kerajaan kasepuhan dan Kanoman yang dikenal sebagai panjang jamat, di

kasultanan Yogyakarta untuk meminta berkah

d. Peninggalan dalam Bentuk Tata Negara dan Hubungan Masyarakat

(20)

Sejalan dengan perkembangan melemahnya kekuasaan Sriwijaya, maka

pedagang-pedagang Islam yang mungkin disertai para mubalig menggunakan

kesempatan untuk memperoleh keuntungan dagang dan politik. Mereka

mendukung berdirinya daerah-daerah yang menyatakan dirinya bercocok Islam

misalnya Samodra Pasai dan merupakan salah satu kerajaan Islam pertama di

Indonesia. Pertumbuhan kerajan Islam semakin pesat setelah runtuhnya

Majapahit dan jatuhnya Malaka ke tangan Portugis 1511. Kerajaan-kerajaan Islam

pada umumnya tumbuh dan berkembang di daerah pantai, misalnya Demak,

Gresik, Tuban, Jepara, Pasuruan, Surabaya, Banten dll.

2. Sosial masyarakat

Keadaan sosial masyarakat sebelum Islam masuk menggunakan tradisi budaya

pra-Hindu ada kecenderungan hanya menyentuh kelompok para raja dan para

bangsawan. Terlebih-lebih masyarakat pedesaan hidupnya tetap sebagai petani

sedangkan masyarakat yang ada di daerah pantai tetap sebagai pedagang. Karena

pengaruh Islam masuk melalui jalur perdagangan, maka daerah pantailah yang

mengalami perubahan menjadi pelabuhan dagang atau kota dagang. Dalam

masyarakat kota, baik kota pelabuhan maupun kota kerajaan dapat digolongkan

menjadi empat golongan yaitu:

 Golongan raja dan keluarganya

 Golongan Elite

 Golongan non Elite

(21)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Interaksi bangsa Indonesia dengan bangsa lain menghasilkan kebudayaan

yang monumental. Gugusan candi Gedong Sanga terlihat anggun di jajaran

pegunungan Ungaran. Candi tersebut dibangun pada masa awal kedatangan

pengaruh Hindu di Indonesia.

Selain bangunan candi, di berbagai daerah juga ditemukan peninggalan

sejarah yang lain. Pengaruh bangsa lain yang masuk Indonesia adalah Buddha.

Seperti halnya Hindu, pengaruh Buddha juga meninggalkan beragam bentuk

peninggalan sejarah.

Begitu pula dengan Islam, Islam datang ke Indonesia juga membawa

kebudayaan – kebudayaan yang fenomenal dan terus melekat pada mayarakat

Indonesia sampai pada detik ini.

3.2 Saran

Demikian makalah ini kami sajikan, kami selaku penulis mengharapkan

kritik dan saran dari pembaca agar dapat memotivasi kami dalam pembuatan

makalah berikutnya yang lebih baik lagi.

Kami memohon maaf apabila ada kesalahan kata dan penulisan karena

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Badrika, I Wayan. 2004. Sejarah Nasional Indonesia dan Umum, SMU Kelas 2. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama

Alfian, Magdalia, Team Penyusun. 2005. Sejarah SMA. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan, Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, meliputi hal-hal sebagai berikut: 1) Mengidentifikasi masalah yang ada; 2) Menyusun perbaikan rencana

Bagi ayat sajadah yang redaksinya bermakna perintah untuk bersujud, kemudian orang yang membaca dan mendengar ayat tersebut melakukan sujud tilawah, mungkin hal

Pada permukaan kulit bisa terlihat satu atau lebih lubang fistula, dan dari lubang fistula tersebut dapat keluar nanah atau kotoran lubang fistula, dan dari lubang fistula

a) Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok dengan kemampuan yang beragam. b) Setiap kelompok mengekspresikan ide dan pendapatnya ke dalam Lembar Kegiatan Siswa

Jumlah nilai = nilai pengisian centang + kolom contoh peristiwa. Jika peserta didik dapat menuliskan tentang tanggapan orang kafir Quraisy atas hijrah nabi dengan lengkap

Sekitar 90 % dari batu ginjal yang berukuran 4 mm dapat keluar dengan sendirinya melalui urin. Namun, kebanyakan batu berukuran lebih dari 6 mm

Referendum adalah kegiatan untuk meminta pendapat rakyat secara langsung yang menyatakan setuju atau tidak setuju untuk meminjam bantuan ekonomi.. Tanam paksa yang

Analisis kesesuaian wisata adalah analisis kegiatan wisata yang telah diadakan atau akan dikembangkan di suatu kawasan dengan menyesuaikan antara peruntukannya dengan