• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PRAKTIK MOTOR LISTRIK SISWA JURUSAN TEKNIK LISTRIK DI SMK MIGAS CEPU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PRAKTIK MOTOR LISTRIK SISWA JURUSAN TEKNIK LISTRIK DI SMK MIGAS CEPU"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP

PRESTASI BELAJAR PRAKTIK MOTOR LISTRIK SISWA

JURUSAN TEKNIK LISTRIK DI SMK MIGAS CEPU

Diajukan dalam rangka menyelesaikan studi strata satu untuk mencapai gelar sarjana pendidikan

Oleh:

Nama : Diah Kartikaningsih NIM : 5301906001

Prodi : Pendidikan Teknik Elektro/S1-Transfer Jurusan : Teknik Elektro

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

ABSTRAK

Diah Kartikaningsih, 2007. (Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Praktik Motor Listrik Siswa Jurusan Teknik Listrik di SMK Migas Cepu). Skripsi. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

Pada dasarnya setiap siswa mempunyai potensi yang perlu dikembangkan dan direalisasikan di dalam bentuk prestasi nyata, salah satunya adalah prestasi belajar . Mengenai pencapaian prestasi pelajar siswa berasal dari siswa sendiri dan berasal dari luar siswa. Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar praktik motor listrik siswa SMK Migas Cepu.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh positif antara motivasi belajar dan prestasi belajar praktik motor listrik siswa SMK Migas Cepu. Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh siswa jurusan listrik SMK Migas Cepu tahun pelajaran 2006/2007 yang mengambil mata pelajaran praktik motor listrik, yakni siswa kelas III yang berjumlah 29 siswa, sedangkan teknik pengambilan sampelnya adalah Purposive Sampling dan yang menjadi sampel adalah siswa jurusan listrik yang mengambil mata pelajaran praktik motor listrik kelas III yang berjumlah 29 siswa. Analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan regresi, yang dilakukan dengan komputer program SPSS versi 10.0. Berdasarkan hasil uji regresi didapatkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel motivasi berlajar terhadap prestasi siswa dengan didapatkan nilai Fhitung sebesar 25,260 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05,

sedangkan pada perbandingan antara Fhitungdengan Ftabel didapatkan besarnya Ftabel

sebesar 4,1830 sehingga Fhitung > Ftabel. Berarti hipotesis kerja diterima.

(3)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Barang siapa yang menginginkan dunia (mendapatkannya) harus

memakai ilmu. Barang siapa yang menginginkan akhirat (mendapatkannya) harus memakai ilmu. Barang siapa yang menginginkan dunia dan akhirat (mendapatkan keduanyapun) harus dengan ilmunya

( Sabda Rasulullah, kutipan dari Aa Gym,2001)

Ubahlah cara berfikir anda maka anda juga akan berubah

( Norman Vincen Peale )

Sediakanlah telinga anda untuk mendengarkan semua orang, tetapi berikanlah suara anda kepada sedikit orang saja

( Shakespeare )

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk : - Suamiku yang selalu memotivasi - Anak-anakku tersayang

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT dengan segala rahmat dan hidayah yang telah dilimpahkan-Nya sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini dengan judul :

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Praktik Motor

Listrik Siswa Jurusan Teknik Listrik di SMK Migas Cepu

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kependidikan di Universitas Negeri Semarang.

Keberhasilan dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang terkait. Untuk itu dalam kesempatan ini di sampaikan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmojo, M.Si, Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Prof. Dr. Soesanto, M.Pd, Dekan Fakultas Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang.

3. Drs. Djoko Adi Wibowo, M.T., Ketua Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang.

4. Drs. R. Kartono, M.Pd., Ketua Program Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang.

(5)

6. Drs. Y. Primadiyono, M.T., selaku Dosen Pembimbing II Universitas Negeri Semarang.

7. Ir. Djaswadi, M.Si., Kepala SMK Migas Cepu.

8. Para dosen dan staf karyawan di Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang.

9. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang.

10. Semua pihak yang membantu baik langsung maupun tidak langsung atas terselesaikannya skripsi ini yang tidak mungkin di sebutkan satu persatu.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-sebesarnya.

(6)

BAB 1

PENDAHULUAN

A . LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan kejuruan di Indonesia khususnya Sekolah Menengah Kejuruan sebagai salah satu lembaga pendidikan yang berorientasi pada dunia kerja sudah berkembang yaitu dengan kurikulum yang mengacu pada karakteristik sistem serta bertujuan untuk mempersiapkan anak didik dalam memenuhi lapangan kerja dan mengembangkan sikap professional dan menyiapkan siswa agar mampu berkarier, maupun berkompetisi dan mampu mengembangkan diri serta menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang.

Untuk itu telah dicoba beberapa usaha untuk meningkatkan kualitas sekolah dan hasil lulusannya. Salah satunya adalah pengadaan fasilitas-fasilitas praktik, pengadaan buku dan peningkatan kualitas maupun kuantitas guru sehingga diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan ketrampilan dan sikap yang baik.

Salah satu mata pelajaran yang dirasa sulit bagi para siswa SMK Migas Cepu adalah mata pelajaran prktik motor listrik. Sehingga dalam mengikuti mata pelajaran ini diperlukan mitivasi yang kuat suntuk dapat mengikuti proses jalannya belajar mengajar.

(7)

dalam diri disebut faktor internal, sedang faktor yang mempengaruhi siswa dari luar diri siswa disebut faktor eksternal.

Siswa yang menghadapi kesulitan dalam mengikuti pelajaran tidak seharusnya dibiarkan begitu saja. Selain akan diupayakan agar mereka terbebas dari hambatan-hambatan yang mengganggu proses belajar, salah satu upaya yang dapat dilakukan antara lain memberikan motivasi kepada siswa.

Motivasi merupakan syarat mutlak untuk belajar, oleh karena itu motivasi mempunyai peranan penting dalam belajar karena mendorong individu untuk melakukan suatu kegiatan belajar sehingga terjadi perubahan perilaku untuk mencapai tujuan berupa prestasi belajar yang tinggi. Dalam menempuh pembelajaran agar mencapai kebehasilan ditentukan oleh berbagai macam faktor. Faktor tersebut bisa sebagai pendukung dan sebagai penghambat.

Seorang siswa yang memiliki motivasi tinggi cenderung untuk mencurahkan segala kemampuan dan potensinya untuk mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu berupa prestasi belajar yang tinggi, sebaliknya siswa yang memiliki motivasi rendah dapat diduga prestasinya akan rendah.

(8)

diperoleh, maka siswa dituntut untuk memiliki minat, motivasi, kemampuan praktik dan keahlian.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul skripsi “PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PRAKTIK MOTOR LISTRIK SISWA JURUSAN TEKNIK LISTRIK DI SMK MIGAS CEPU”.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Dalam uraian latar belakang masalah tersebut diketahui banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Permasalahan tersebut di atas dapat diidentifikasikan sebagai berikut.

1. Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari diri siswa itu sendiri dan dari luar.

2. Kemampuan guru dalam mengarahkan dan memberi bekal materi sangat memegang peranan penting

3. Kelengkapan alat praktik yaitu kelengkapan alat, banyak alat dan kondisi alat praktik yang dipakai pada waktu praktik

(9)

C. PEMBATASAN MASALAH

Agar penelitian ini lebih terfokus pada suatu masalah maka perlu adanya pembatasan masalah yaitu sebagai berikut.

1. Pengaruh motivasi belajar siswa SMK Migas Cepu

2. Pengaruh prestasi belajar praktik motor listrik di SMK Migas Cepu.

D. RUMUSAN MASALAH

1. Masalah yang disajikan dalam skripsi ini adakah pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar praktik motor listrik di SMK Migas Cepu.

2. Seberapa besar pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar praktik motor listrik siswa SMK Migas Cepu.

E. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi

praktik motor listrik di SMK Migas Cepu.

2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar praktik motor listrik siswa SMK Migas Cepu.

(10)

F. MANFAAT PENELITIAN

Setelah mengetahui tujuan penelitian, maka diharapkan manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1. Untuk sekolah :

Pembinaan dan pengembangan strategi pendidikan yang tepat. 2. Untuk siswa :

a. Meningkatkan kemampuan belajar praktik motor listrik yang selama ini dikuasai..

b. Meningkatkan motivasi belajar praktik motor listrik serta prestasi siswa. 3. Untuk peneliti :

(11)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN BELAJAR

Istilah belajar sudah akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Di masyarakat, kita menjumpai penggunaan istilah belajar, seperti belajar membaca, belajar bernyanyi, belajar berbicara, belajar matematika dan lain-lain. Masih banyak penggunaan istilah belajar, bahkan termasuk kegiatan belajar yang sifatnya lebih umum dan tidak mudah diamati, seperti belajar hidup mandiri, belajar menghargai waktu, belajar berumah tangga, belajar bermasyarakat dan sebagainya.

Belajar merupakan kegiatan yang terjadi pada semua orang tanpa mengenal batas usia, dan berlangsung seumur hidup. Belajar merupakan usaha yang dilakukan seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya untuk merubah perilakunya. Dengan demikian, hasil dari kegiatan belajar adalah berupa perilaku yang relatif permanen pada diri orang yang belajar. Tentu saja, perubahan yang diharapkan adalah perubahan ke arah yang positif (Rahardi, 2003:4).

(12)

menjadi lebih taqwa dan sebagainya. Jadi perubahan sebagai hasil kegiatan belajar dapat berupa aspek kognitif, psikomotor maupun afektif.

Dalam proses pengajaran, unsur proses belajar memegang peranan yang sangat penting. Kegiatan mengajar akan bermakna apabila terjadi kegiatan belajar murid. Sehingga penting sekali bagi setiap guru memahami sebaik-baiknya tentang proses belajar murid, agar ia dapat memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi murid. Menurut Sardiman (2005) belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.

B. BELAJAR

Hamalik (2001: 27) mengemukakan tentang belajar sebagai berikut belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Selain itu dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Menurut Djamarah (1995:44) belajar pada hakikatnya adalah perubahan yang terjadi di dalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan aktivitas belajar.

(13)

sehingga perbuatannya (performance-nya) berubah dari waktu sebelum mengalami situasi ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi”.

Menurut Morgan dalam buku “Introduction to Psychology” yang dikutip oleh Ngalim Purwanto (2004) mengemukakan : “Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”.

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, belajar dapat diartikan sebagai suatu proses untuk mendapatkan perubahan pada diri seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya, sesuai dengan kemampuan masing-masing, sehingga diperoleh pengetahuan baru yaitu dalam bentuk penguasaan, penggunaan, maupun penilaian mengenai sikap dan kecakapan yang merupakan perubahan atau peningkatan perolehan dari berbagai keadaan sebelumya.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah sebagai berikut: a. Faktor individual (dari dalam diri seseorang) antara lain:

kematangan/pertumbuhan, kecerdasan/intelijensi, latihan/ulangan, motivasi, dan faktor pribadi/karakter individu.

(14)

C. PRESTASI BELAJAR

Sutarno (1989:25) mengemukakan bahwa, “Prestasi belajar adalah kemampuan yang nyata (actual ability) yang dicapai individu atau siswa dalam belajar”.

Ruslan A. Gani (1986:44) berpendapat, Prestasi belajar adalah merupakan hasil belajar seseorang. Belajar merupakan perubahan perilaku yang dituntut dalam belajar sedikitnya mencakup tiga aspek yaitu : kognitif, efektif dan psikomotorik. Dengan demikian prestasi belajar ini harus mencerminkan sekurang-kurangnya tiga aspek tersebut.

Prestasi secara umum menurut Sastrapradja (1970 : 390), “Prestasi secara umum diartikan sebagai hasil yang telah dicapai” Dengan demikian semua hasil yang dicapai dari kegiatan yang dilakukan individu disebut prestasi.

D. MOTIVASI BELAJAR

Menurut pendapat Heid Jracman Ranu Pandoyo dan Suad Husnan (1990:197) mengatakan bahwa, ’’Motivasi merupakan proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang kita inginkan“.

a Motivasi Belajar Siswa

(15)

Menurut pendapat Hani Handoko (1991:252) mengatakan bahwa “Dalam hal ini akan digunakan istilah motivasi, yang diartikan sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan” .

Lain halnya dengan pendapat Susilo Martoyo (1990:139) mengemukakan bahwa : “Motivasi pada dasarnya adalah kondisi mental yang mendorong dilakukannya suatu tindakan (action atau activitas) dan memberi kekuatan (energy) yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun mengurangi ketidakseimbangan

b Pengertian motivasi belajar siswa

Menurut pendapat Hasan Langgulung (1986:53), “Motivasi adalah keadaan psikologi yang merangsang dan memberi arah terhadap aktivitas manusia “ .

(16)

Pengertian belajar menurut Winkel (1983:15), adalah suatu proses mental yang mengarah kepada penguasaan pengetahuan, kecapaian atau skill kebiasaan atau sikap yang semuanya diperoleh disimpan dan dilaksanakan. sehingga menimbulkan tingkah laku yang progresif dan efektif .

Jadi motivasi belajar siswa adalah dorongan yang ada pada diri siswa untuk melakukan kegiatan dan untuk memperoleh ketrampilan atau skill. c Macam-macam motivasi siswa

Dalam pembahasan macam-macam motivasi ini dapat ditinjau dari tiga sudut pandang yaitu :

1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya 2. Motivasi jasmani dan rohani

3. Motivasi instrinsik dan ekstrinsik d Bentuk-bentuk motivasi belajar

Motivasi yang dimiliki oleh siswa memang penting peranannya bagi siswa yang sedang melakukan belajar, baik itu motivasi instrinsik maupun motivasi ekstrinsik merupakan factor-faktor yang mendorong aktivitas-aktivitas dan inisiatif yang mengarah pada ketekunan dan keberhasilannya.

e Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

(17)

§ Faktor angka atau nilai

Angka dimaksud adalah sebagai simbol atau nilai dari hasil aktivitas belajar anak didik. Angka atau nilai yang baik mempunyai potensi besar untuk memberikan motivasi kepada anak didik lebih giat belajar.

§ Faktor hadiah

Hadiah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai penghargaan atau kenang-kenangan/cenderamata. Dalam dunia pendidikan, hadiah dapat dijadikan sebagai alat motivasi. Hadiah dapat diberikan kepada anak didik yang berprestasi tinggi, ranking satu, dua atau tiga dari anak didik lainnya.

§ Faktor kompetisi

Kompetisi adalah persaingan, dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong anak didik agar mereka bergairah belajar.

§ Faktorego-involvement

Menumbuhkan kesadaran kepada anak didik agar merasakan pentingnya tugas dana menerimanya sebagai tantangan sehingga salah satu bentuk motivasi yang cukup penting.

§ Faktor pujian

(18)

§ Hukuman

Meski hukuman sebagai reinforcment yang negatif, tetapi bila dilakukan dengan tepat dan bijak akan merupakan alat motivasi yang baik dan efektif.

E. PRAKTIK MOTOR LISTRIK

Praktik adalah membuktikan suatu teori dalam mata pelajaran. Dalam pratik ini adalah mata pelajaran motor listrik. Suatu kegiatan atau penerapan ilmu pengetahuan. Juga harus memperhatikan tentang keselamatan kerja. Salah satu aspek penting adalah tugas semua orang yang bekerja.

Praktik motor listrik di SMK Migas Cepu tahun ajaran 2006/2007 mengacu pada kurikulum 2004. Dengan adanya kurikulum tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam prestasi praktik motor listrik. Praktik motor listrik tersebut meliputi Tujuan Instruksional Umum (TIU) dan Teknik Instruksional Khusus (TIK), sedangkan TIU dan TIK mengenai praktik motor listrik di SMK Migas Cepu adalah :

1. (Tujuan Instruksional Umum) TIU

a. Siswa memahami rangkaian instalasi motor listrik b. Siswa memahami cara kerja instalasi motor listrik c. Siswa memahami langkah kerja praktik motor listrik 2. (Tujuan Instruksional Umum) TIK

a. Siswa dapat melaksanakan rangkaian intalasi motor listrik

b. Siswa dapat menentukan arah putaran medan dalam praktik motor listrik c. Siswa dapat menganalisis cara kerja instalasi motor listrik

(19)

F. KURIKULUM JURUSAN TEKNIK LISTRIK

Kurikulum yang digunakan merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum tahun 1999 diarahkan untuk menyesuaikan kompetensi yang ada pada saat ini, dimana pengembangan kurikulum ini untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif dan berprestasi. Secara lebih jelasnya mengenai kurikulum 2004 dapat dilihat pada lampiran 1.

G. KERANGKA BERFIKIR

Berdasarkan hasil telaah pustaka dan kondisi yang terjadi SMK Migas Cepu yaitu masih belum optimalnya prestasi belajar praktik motor listrik para siswa, maka faktor motivasi belajar siswa yang menjadi perhatian untuk diangkat sebagai variabel yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut.

Untuk memperjelas proses motivasi belajar siswa dapat mempengaruhi hasil prestasi belajar praktik motor listrik maka dapat dilihat pada blok skema sebagai berikut :

Gambar 1 : Blok Skema

Blok skema di atas merupakan cerita mengenai siswa dimana pada siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi maka tidak selalu berpengaruh pada prestasi belajarnya yang juga menjadi lebih tinggi atau lebih baik. Demikian juga

(20)

sebaliknya apabila motivasi belajar siswa rendah maka prestasi belajarnya juga ikut terpengaruh menjadi rendah.

H. HIPOTESIS

(21)

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

A. TEMPAT PENELITIAN

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Migas Cepu dengan alamat Jalan Diponegoro 53 Cepu.

B. POPULASI

Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif atau kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas ingin dipelajari sifat-sifatnya (Sudjana, 1996:6). Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:108), populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.

Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh siswa jurusan listrik SMK Migas Cepu tahun pelajaran 2006/2007 yang mengambil mata pelajaran praktik motor listrik, yakni siswa kelas III yang berjumlah 29 siswa.

C. SAMPEL PENELITIAN

(22)

cermin populasi. Itulah sebabnya sampel dari populasi memerlukan teknik tersendiri sehingga sampel yang diambil dapat mewakili populasi.

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:112), pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar berfungsi sebagai sampel. Apabila sampel kurang dari 100 maka pengambilan samepl semuanya, apabila lebih dari 100 maka diambil 10-15 % atau 20-25 % tergantung dari kemampuan.

Teknik sampling adalah cara yang digunakan untuk pengambilan sampel (Sutrisno Hadi, 2002:75). Dalam penelitian ini menggunakan teknik Total

Sampling. Maksudnya adalah pengambilan sampel ditarik dari semua anggota

populasi karena jumlah populasi yang kecil. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa jurusan listrik yang mengambil mata pelajaran praktik motor listrik kelas III yang berjumlah 29 siswa yang sekaligus dijadikan sebagai sampel penelitian. Hal tersebut dikarenakan siswa kelas III telah mendapatkan aplikasi pelajaran instalasi motor listrik dan problem solving (karena di kelas III siswa sudah tahu dasarnya) sehingga timbul motivasi belajar praktik motor listrik secara mantap.

D. VARIABEL PENELITIAN

(23)

gejala yang bervariasi misalnya jenis kelamin, berat badan, dan sebagainya. Gejala adalah obyek penelitian, sehingga variabel adalah obyek penelitian yang bervariasi.

Variabel dalam penelitian ini adalah: a. Variabel bebas (variabel X)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa. b. Variabel terikat (variabel Y)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar praktik motor listrik siswa.

E. TEKNIK PENGUMPUL DATA

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang kepribadiannya, atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto, 2002:128).

Jenis angket yang digunakan adalah bentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban yang digunakan untuk meneliti tentang pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa.

Langkah-langkah penyusunan angket adalah :

1. Mengkaji teori yang berkaitan dengan variabel penelitian. 2. Menjabarkan variabel menjadi sub variabel.

(24)

4. Menulis atau membuat item angket dengan indikator. 2. Kisi-kisi angket

Tabel 1 Kisi-kisi Angket

No Variabel Sub Variabel Item Soal

1 Siswa Kesehatan 3 Keluarga Keadaan ekonomi

Tingkat pendidikan orang tua

22,23,24 25,26,27

3. Skoring angket

Metode yang digunakan dalam penyusunan skala ini menggunakan empat kriteria jawaban. Jawaban subjek yang bergerak dari nilai 1 sampai dengan 4, yaitu : Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), dan Tidak Setuju (TS). Alternatif jawaban ini didasarkan pada aspek yang muncul. Pensekoran jawaban angket tersebut adalah :

SS : 4

S : 3

KS : 2 TS : 1

(25)

Untuk mengetahui kecenderungan motivasi belajar siswaSMK Migas Cepu diusahakan berpedoman pada aturan standar (Sudjana, 1992). Kecenderungan motivasi siswa SMK Migas Cepu sendiri dapat dikelompokkan menjadi 4 kategori sebagai berikut :

1. (m+1,5 SB) keatas adalah termasuk kategori tinggi Didapatkan :

SB = 13,13 m = 117,6

= (117,6 + 1,5 x 13,3)

= 197,3 keatas adalah termasuk kategori tinggi

2. (m) sampai (m+1,5 SB) adalah termasuk kategori cukup Didapatkan :

SB = 13,13 m = 117,6

= 117,3 sampai 197,3 adalah termasuk kategori cukup 3. (m-1,5 SB) sampai (m) adalah termasuk kategori kurang

Didapatkan : SB = 13,13 m = 117,6

= (117,6 - 1,5 x 13,3) = 157,9

(26)

4. (m-1,5 SM ) kebawah adalah termasuk kategori rendah Didapatkan :

SB = 13,13 m = 117,6

= (117,6 - 1,5 x 13,3)

= 157,9 kebawah adalah termasuk kategori rendah

Tabel 2. kategori kecenderungan motivasi belajar siswa SMK Migas Cepu

No Skor Jumlah Keterangan

1

(27)

5. Metode dokumentasi

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data-data tentang banyaknya siswa yang dijadikan responden / subjek penelitian

6. Tes

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan pengujian tes formatif secara langsung kepada obyek penelitian pada mata pelajaran praktik motor listrik.

F. TEKNIK ANALISIS DATA

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan sesuatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 2002:144). Ada dua macam validitas sesuai dengan cara pengujiannya yaitu:

a. Validitas Eksternal

Instrumen dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai dengan data atau informasi lain yang mengenai variabel penelitian yang dimaksud.

b. Validitas Internal

(28)

Dalam penelitian ini, menggunakan validitas item, yakni menguji kevalidan tiap-tiap item pertanyaan. Teknik yang digunakan untuk mengetahui validitas soal dapat dihitung dengan rumus product moment person (dengan angka kasar). Rumusnya (Suharsimi Arikunto, 2002 : 146) :

}

{

}

Harga rxy yang diperoleh, dikonsultasikan dengan tabel harga kritik r

product moment. Apabila harga rxy lebih dari harga rtabel maka soal dikatakan

valid, dengan taraf nyata 5%. Perhitungan tersebut akan dilakukan dengan bantuan komputer (program SPSS for windows versi 10).

Validitas instrumen penelitian didapatkan dari perbandingan nilai rxyhitung

dengan rxy tabel, apabila rxyhitung lebih besar dari rxy tabel sehingga instrumen

penelitian dinyatakan valid. Sesuai dengan jumlah responden adalah 29 maka besar rxy tabel adalah 0,301, sedangkan besar rxyhitung berkisar antara 0,3031 dan

(29)

b. Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi, 2002:154). Apabila instrumennnya sudah baik dan dapat dipercaya (reliabel) maka berapa kalipun diambil pada waktu yang berbeda dan pada subyek yang sama, tetap akan sama hasilnya. Rumus yang digunakan untuk mengetahui reliabilitas suatu instrumen dengan tes obyektif dan skor instrumennya bukan nilai 1 dan 0 dalam hal ini berupa tes angket atau bentuk uraian adalah menggunakan rumus alpha, adalah sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2002 : 171) :

r11 : reabilitas instrumen

k : banyaknya item

Harga r11yang diperolah, dikonsultasikan dengan tabel. Jika r11lebih dari

rtabel maka instrumen tersebut reliabel dengan taraf nyata 5%. Perhitungan

reliabilitas akan dilakukan dengan bantuan komputer (program SPSS for windows versi 10).

(30)

0,9457 dan hampir mendekati 1 sehingga angket motivasi belajar dinyatakan reliabel. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi normal atau tidak dengan melakukan pengujian Kolmogorov Smirnov. Berdasarkan pengujian Kolmogorov Smirnov didapatkan data sebagai berikut :

Tabel 3 Hasil ujiKolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

29

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.

(31)

Selain itu juga dapat dilakukan analisis grafik, yaitu dengan melihat

normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Berdasarkan hasil uji normalitas diperoleh hasil sebagai berikut :

Normal P-P Plot of Regression Standardize

Dependent Variable: Y

Observed Cum Prob

1,00 ,75

,50 ,25

0,00

Expected C

um Prob

1,00

,75

,50

,25

0,00

Gambar 2 Grafik Normal Plot

(32)

3. Deskripsi Data

a. Nilai

Penelitian yang dilaksanakan di SMK Migas Cepu yang beralamat di Jalan Diponegoro 53 Cepu dengan variabel penelitian motivasi belajar dan prestasi belajar siswa yang mengambil mata pelajaran praktik motor listrik dapat dijelaskan sebagai berikut.

(33)

Tabel 4 Frekuensi nilai praktik motor listrik

Nilai Frekuensi Persentase (%) 7,25

(34)

a. Motivasi

Tabel 5 Nilai Angket

(35)

Dari 29 responden tersebut didapatkan bahwa rata-rata responden mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Data nilai angket ini selanjutnya dapat dilihat pada lampiran 4.

4. Uji Hipotesis

Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah metode statistik,. karena data yang dihadapi adalah data kuantitatif

Statistik dapat meringkas hasil penelitian dalam bentuk angka-angka sehingga memungkinkan untuk di uji lagi oleh orang lain. Metode statistik yang digunakan adalah regresi Sederhana

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Statistik diskriptif, regresi sederhana.

Teknik regresi sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh antara masing-masing variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). rumus yang digunakan adalah (Sutrisno Hadi, 1995: 21):

Y = aX + K Keterangan: Y = kriterium

a = bilangan koefisisen predikator X = predikator

K = bilangan konstan

Harga a dan K dapat dicari dari persamaan 1) xy = a x2 + K x

(36)

b. Sumbangan (Kontribusi) 1) Sumbangan relatif

Untuk menghitung sumbangan relatif kita harus menggunakan Jkreg

melalui rumus sebagai berikut:

+

= a xy b x y

Jkreg 1 2

Selanjutnya kita menghitung Jkres jika dengan rumus dan perhitungan

adalah sebagai berikut :

= y a x y b x y

Jkres 2 1 2

Maka sumbangan relatif untuk kedua prediktor tersebut dapat dicari dengan rumus Jkreg yang kita temukan yaitu sebagai berikut:

• Sumbangan relatif (SR) prediktor 1 =

reg Jk

y x

a

1

• Sumbangan relatif (SR) prediktor 2 =

reg Jk

y x

b

2

Perlu dicatat jumlah sumbangan relatif untuk prediktor-prediktor adalah 100%.

2) Sumbangan Efektif

Sumbangan efektif adalah sumbangan prediktor secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri telah andil terhadap kriterium. Untuk menghitung sumbangan efektif, kita memerlukan dua harga yaitu Jkreg dan JkTot (total).

(37)

T reg

Jk Jk prediktor s

Efektivita =

Didalam tabel persiapan anareg diketahui bahwa:

= 2 y JKT

Jika dihitung sumbangan efektif setiap prediktor adalah:

• Sumbangan efektif (SE) prediktor 1 = SR prediktor 1 x Efektifitas Prediktor

• Sumbangan efektif (SE) prediktor 2 = SR prediktor 2 x Efektifitas Prediktor

(38)

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

G. HASIL PENELITIAN

1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar siswa dengan

prestasi belajar siswa

Dalam penelitian ini adalah menguji pengaruh dari motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa yang mengambil mata pelajaran praktik motor listrik di SMK Migas Cepu. Berdasarkan hasil uji regresi didapatkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel motivasi berlajar terhadap prestasi siswa. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 6 Hasil uji regresi

ANOVAb

1,712 1 1,712 25,260 ,000a

1,830 27 6,778E-02

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), X a.

Dependent Variable: Y b.

Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar 25,260

dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, sedangkan pada perbandingan antara Fhitung

dengan Ftabel didapatkan besarnya Ftabel sebesar 4,1830 sehingga Fhitung > Ftabel

(39)

,695a ,483 ,464 ,2603 Model

1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Predictors: (Constant), X a.

Dependent Variable: Y b.

mengambil praktik motor listrik. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7.

2. Besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa

SMK Migas Cepu

Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel motivasi belajar terhadap prestasi belajar praktik motor listrik maka digunakan pula pengujian koefisien Determinasi (R2). Berikut disajikan nilai koefisien Determinasi.

Tabel 7 Hasil uji koefisien determinasi

Model Summary

(40)

H. PEMBAHASAN

Hasil angket motivasi belajar siswa dinyatakan valid karena didapatkan nilai rhitung lebih besar dari rtabel, dimana besarnya rhitungberkisar antara 0,3031 dan

0,6983, sedangkan besarnya rtabel0,301. Dengan demikian item-item pertanyaan

pada angket motivasi dapat digunakan untuk alat ukur penelitian. Pada hasil regresi ternyata motivasi belajar siswa mempengaruhi prestasi belajar praktik motor listrik di SMK Migas Cepu secara signifikan dengan F sebesar 25,260 dimana nilai p = 0,000.

Sementara itu besarnya tingkat pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar adalah sebesar 48.3 persen. Sedangkan sisanya sebesar 51,7% (100%-48,3%) dapat dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain, misalnya guru dalam memberikan metode pembelajarannya, buku-buku pendukung, kenyamanan ruang belajar serta fasilitas-fasilitas pendukung yang lain.

Motivasi belajar tersebut mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang. Tidak ada seorangpun yang dapat belajar tanpa motivasi. Dengan motivasi belajar yang tinggi, maka ilmu yang dapat diserap oleh siswa juga akan semakin baik. Hal tersebut akan menunjang untuk mendongkrak prestasi siswa.

(41)

Namun minat adalah alat motivasi dalam belajar. Minat merupakan potensi psikologi yang dapat dimanfaatkan untuk menggali motivasi.

Motivasi yang dimiliki oleh siswa memang penting peranannya bagi siswa yang sedang melakukan belajar, baik itu motivasi instrinsik maupun motivasi ekstrinsik merupakan factor-faktor yang mendorong aktivitas-aktivitas dan inisiatif yang mengarah pada ketekunan dan keberhasilannya.

Ketiadaan minat terhadap suatu mata pelajaran menjadi pangkal penyebab kenapa anak didik tidak bergeming untuk mencatat apa-apa yang telah disampaikan oleh guru. Itulah sebagai pertanda bahwa anak didik tidak mempunyai motivasi untuk belajar. Kemiskinan motivasi instrinsik ini merupakan masalah yang memerlukan bantuan yang tidak bisa ditunda-tunda. Guru harus memberikan suntikan dalam bentuk motivasi ekstrinsik. Sehingga dengan bantuan itu anak didik dapat keluar dari kesulitan belajar.

Baik motivasi instriksik maupun motivasi ekstrinsik sama berfungsi sebagai pendorong, penggerak, dan penyeleksi perbuatan. Dorongan adalah fenomena psikologis dari dalam yang melahirkan hasrat untuk bergerak dalam menyeleksi perbuatan yang akan dilakukan. Karena itulah baik dorongan atau penggerak maupun penyeleksi merupakan kata kunci dari motivasi dalam setiap perbuatan dalam belajar.

(42)

seseorang hanya dapat disimpulkan dari hasilnya, karena aktivitas belajar yang telah dilakukan. Misalnya, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak berilmu menjadi berilmu dan sebagainya.

Pada hakekatnya belajar itu bukanlah suatu aktivitas yang berdiri sendiri. Dengan demikian dapat disimpulkanan bahwa ada unsur-unsur lain yang ikut terlibat langsung di dalamnya, yaitu raw input, learning teaching process, output, invironmental input,daninstrumental input.

Motivasi belajar yang tinggi merupakan tumpuan pertama para siswa untuk dapat mengikuti pelajaran yang diberikan dengan baik. Keinginan mereka untuk dapat mengikuti dan menyerap pelajaran akan berpengaruh pada hasil belajarnya yang berupa prestasi belajar yang meningkat.

I. KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini kemungkinan tidak dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian ditahun-tahun mendatang, termasuk untuk SMK Migas Cepu. Hal tersebut dikarenakan pada penelitian ini dilaksanakan kurikulum yang digunakan adalah kurikulum tahun ajaran 2006/2007, sehingga akan berbeda dengan kurikulum yang digunakan pada tahun ajaran selanjutnya yaitu akan digunakan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP).

(43)
(44)

BAB 5

PENUTUP

J. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Praktik Motor Listrik Siswa Jurusan Teknik Listrik Di SMK Migas Cepu, dapat disimpulkan :

1. Prestasi nilai praktik motor listrik siswa SMK Migas Cepu tergolong tinggi dengan nilai rata-rata sebesar 7,6431.

2. Motivasi belajar siswa sebagian besar termasuk dalam kategori cukup yaitu sebanyak 24 siswa.

3. Berdasarkan hasil pengujian regresi dinyatakan terdapat pengaruh yang signifikan antara angket motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa yang mengambil mata pelajaran motor listrik dibuktikan dengan nilai F sebesar 25,260 dan pvalue = 0,000.

(45)

K. SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti dapat menyampaikan saran antara lain :

1. Diharapkan kepada semua guru sebagai pendidik agar dapat selalu menumbuhkan motivasi belajar yang tinggi kepada semua siswa didiknya agar dapat dicapai tujuan pendidikan yang direfleksikan dengan prestasi belajar yang menggembirakan.

2. Kepada para siswa, dengan nilai standar kelulusan yang cukup tinggi diharapkan agar dapat memotivasi diri sendiri untuk tetap giat belajar, sehingga dapat mencapai nilai diatas nilai standar untuk mencapai kelulusan. 3. Diharapkan kepada semua orang tua siswa untuk dapat selalu memantau

prestasi belajar putranya agar apabila terjadi penurunan prestasi belajar dapat segera memberi dukungan dan semangat kepada putranya untuk tetap giat belajar.

Gambar

Gambar 1 : Blok Skema
Tabel 1     Kisi-kisi Angket
Tabel 2. kategori kecenderungan motivasi belajar siswa SMK Migas Cepu
Tabel 3  Hasil uji Kolmogorov Smirnov
+6

Referensi

Dokumen terkait

Hepatoprotective Effects of Allium cepa (Onion) Extracts Against Paracetamol-Induced Liver Damage in Rats.. African Journal

Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra.. Predikat-objek dalam Bahasa Indonesia: Keselarasan

Pengembangan Program Perkuliahan Metodologi Penelitian Berbasis Experiential Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Riset Kependidikan Sains Mahasiswa Calon Guru

Padahal semestinya, siswa SMA diharapkan mampu memegang tanggung jawab dalam perencanaan karir serta konsekuensi-konsekuensinya, memiliki kesiapan untuk memenuhi syarat

Analisis break even point adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengetahui situasi atau keadaan dimana pendapatan total perusahaan sama dengan biaya totalnya. Dengan mengetahui

Dalam memberikan usulan peralatan pemindah ini dilakukan analisis persentase jumlah kaca pecah dalam waktu pengiriman selama 25 hari kerja, membandingkan beberapa

Pada dasar lantai, tegangan pada badan yang menyebabkan gaya tarik ke. arah atas harus ditahan oleh

Daerah yang belum mampu mencapai tingkat efisiensi sempurna dalam mengalokasikan pengeluaran pendidikan maupun kesehatannya agar menjadi efisien (100%),