1.
1.
Demokrasi
Demokrasi
a.
a.Pengertia
Pengertia
n
n
Istilah demokrasi secara
Istilah demokrasi secara
etimologis berasal dari
etimologis berasal dari
bahasa Yunani
bahasa Yunani
“
“
demokratia” terdiri dari
demokratia
” terdiri dari
dua kata,
dua kata,
demos
demos
=
=
rakyat dan
rakyat dan
kratos/
kratos/
kratein
kratein
= kekuatan/
= kekuatan/
pemerintahan.
pemerintahan.
Secara harafiah,
Secara harafiah,
demokrasi berarti
demokrasi berarti
kekuatan rakyat atau
kekuatan rakyat atau
suatu bentuk
suatu bentuk
pemerintahan negara
pemerintahan negara
dengan rakyat sebagai
dengan rakyat sebagai
pemegang
pemegang
kedaulatannya.
International Commision of Jurist
International Commision of Jurist (ICJ), demokrasi adalah suatu (ICJ), demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan dimana hak untuk membuat
bentuk pemerintahan dimana hak untuk membuat
keputusan-keputusan politik diselenggarakan oleh wn melalui wakil-wakil
keputusan politik diselenggarakan oleh wn melalui wakil-wakil
yg dipilih oleh mereka dan bertanggung jawab kepada mereka
yg dipilih oleh mereka dan bertanggung jawab kepada mereka
melalui suatu proses pemilihan yg bebas.
melalui suatu proses pemilihan yg bebas.
Abraham Lincoln, demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, Abraham Lincoln, demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat dan untuk rakyat.
oleh rakyat dan untuk rakyat.
Giovanni SartoriGiovanni Sartori, memandang demokrasi sebagai , memandang demokrasi sebagai suatu sistem suatu sistem di mana tak seorangpun dapat memilih dirinya sendiri, tak
di mana tak seorangpun dapat memilih dirinya sendiri, tak
seorangpun dapat menginvestasikan dia dgn kekuasaannya,
seorangpun dapat menginvestasikan dia dgn kekuasaannya,
kemudian tidak dapat juga untuk merebut dari kekuasaan lain
kemudian tidak dapat juga untuk merebut dari kekuasaan lain
dengan cara-cara tak terbatas dan tanpa syarat.
Ensiklopedi Populer Politik Pembangunan Panca-sila, demokrasi adalah suatu pola pemerintahan dalam mana kekuasaan untuk memerintah berasal dari mereka yang diperintah.
Diamond
Diamond &
&
Lipset, 3 (tiga) syarat pokok demokrasi
Lipset
, 3 (tiga) syarat pokok demokrasi
sebagai suatu sistem pemerintahan :
sebagai suatu sistem pemerintahan :
Kompetisi yang sungguh-sungguh dan meluas utk
Kompetisi yang sungguh-sungguh dan meluas utk
memperebutkan jabatan-jabatan pemerintahan ;
memperebutkan jabatan-jabatan pemerintahan ;
Partisipasi politik yang melibatkan sebanyak
Partisipasi politik yang melibatkan sebanyak
mungkin warga negara dalam pemilihan pemimpin
mungkin warga negara dalam pemilihan pemimpin
atau kebijakan;
atau kebijakan;
Dalam sistem demokrasi posisi rakyat adalah
sederajat dihadapan hukum dan pemerintahan.
Rakyat memiliki kedaulatan yang sama, baik
dalam kesempatan untuk memilih atau pun
dipilih. Tidak ada pihak lain yang berhak
mengatur dirinya selain dirinya sendiri.
Demokrasi tidak akan efektif dan lestari
tanpa substansi yang berujud ”jiwa,
budaya atau ideologi” yang mewarnai
pengorganisasian berbagai elemen
politik seperti partai politik,
b. Pemikiran Demokrasi
Paham demokrasi yang menekankan pada pemerintahan rakyat, Paham demokrasi yang menekankan pada pemerintahan rakyat, karena bertolak dari suatu pola pikir (pemikiran) bahwa :
karena bertolak dari suatu pola pikir (pemikiran) bahwa :
a.
a. Manusia diperlakukan dan ditempatkan sesuai dengan harkat Manusia diperlakukan dan ditempatkan sesuai dengan harkat
dan martabatnya sebagai mahluk Tuhan.
dan martabatnya sebagai mahluk Tuhan.
b.
b. Salah satu hak asasi manusia adalah kebebasan untuk Salah satu hak asasi manusia adalah kebebasan untuk
mengejar kebenaran, keadilan, dan kebahagiaan.
mengejar kebenaran, keadilan, dan kebahagiaan.
c.
c. Sesuatu yang diputuskan bersama akan memiliki kadar Sesuatu yang diputuskan bersama akan memiliki kadar
ketepatan dan kebenaran yang lebih menjamin dan lebih baik.
ketepatan dan kebenaran yang lebih menjamin dan lebih baik.
d.
d. Didalam kehidupan masyarakat pasti akan timbul selisih Didalam kehidupan masyarakat pasti akan timbul selisih
paham dan kepentingan antar individu, sehingga perlu suatu
paham dan kepentingan antar individu, sehingga perlu suatu
cara untuk mengatur bagaimana mengatasinya.
Beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan Beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan
situasi demokratis : situasi demokratis :
No Indikator Uraian / Keterangan
1. Kekuasaan Pemerintah demokratis sangat erat kaitannya dengan pelaksanaan kekuasaan. Hak wn untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik/pemerintah harus dihormati.
2. Keadilan Keadilan hukum harus benar-benar diupayakan dan perlakuan yang sama didepan hukum, nyata adanya.
3. Kesejahtera
an Kesempatan yg sama utk menikmati hasi pembangunan. 4. Peradaban Yang meliputi pengembangan pendidikan, kreativitas, dan kebebasan dalam berinovasi/berkarya.
5. Afeksi Yaitu adanya hubungan antara masyarakat dan wakil rakyat dilembaga perwakilan.
6. Keamanan Yakni adanya jaminan keamanan bagi seluruh warga negara dalam kehidupannya.
Gagasan perlunya pembatasan kekuasaan dalam
Gagasan perlunya pembatasan kekuasaan dalam
rule of law
rule of law
:
:
RULE OF
RULE OF
LAW
LAW
Pengakuan hak asasi manusia
Pengakuan hak asasi manusia
Pemisahaan atau pembagian
Pemisahaan atau pembagian
kekuasaan
kekuasaan
Pemerintahan menurut hukum
Pemerintahan menurut hukum
Peradilan administrasi Peradilan administrasi dalam perselisihan
dalam perselisihan
Supermasi
Supermasi
hukum
hukum
Persamaan
Persamaan
dalam hukum
Menurut
Menurut
Hans Kelsen
Hans Kelsen
, pada dasarnya
, pada dasarnya
demokrasi
demokrasi
adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk
adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk
rakyat.
rakyat.
Gambarannya adalah sebagai berikut :
Gambarannya adalah sebagai berikut :
1.
1.
Yang melakukan kekuasaaan negara adalah
Yang melakukan kekuasaaan negara adalah
wakil-wakil yang terpilih untuk
wakil-wakil yang terpilih untuk
menyalurkan kehendak rakyat.
menyalurkan kehendak rakyat.
2.
2.
Cara melaksanakan kekuasaan negara ialah
Cara melaksanakan kekuasaan negara ialah
selalu mengingat kehendak dan keinginan
selalu mengingat kehendak dan keinginan
rakyat.
rakyat.
3.
3.
Menyelesaikan setiap konfik secara damai
Menyelesaikan setiap konfik secara damai
melalui dialog, kompromi, konsensus,
melalui dialog, kompromi, konsensus,
kerjasama dan dukungan.
1.
1.
Jaminan hak individu secara
Jaminan hak individu secara
konstitusional, termasuk
konstitusional, termasuk
prosedurnya.
prosedurnya.
2.
2.
Badan kehakiman yang bebas
Badan kehakiman yang bebas
dan tidak memilih/memihak.
dan tidak memilih/memihak.
3.
3.
Pemilihan umum yang bebas
Pemilihan umum yang bebas
dan kebersamaan politik.
dan kebersamaan politik.
4.
4.
Kebebasan mengemukakan
Kebebasan mengemukakan
pendapat.
pendapat.
5.
5.
Kebebasan berserikat &
Kebebasan berserikat &
beroposisi.
beroposisi.
6.
6.
Pendidikan
Pendidikan
pol/kewarganegaraan (
pol/kewarganegaraan (
civil
civil
education
education
).
).
.Henry B.
Henry B.
Mayo,
Mayo,
b
b
ahwa
ahwa
rule
rule
of the law
Kriteria Penyelenggara Negara Yang
Kriteria Penyelenggara Negara Yang
Melaksanakan
Melaksanakan
Nilai-nilai Demokrasi :
Nilai-nilai Demokrasi :
1.1. Pemerintah yg bertanggung jawab, bersih & berdedikasi tinggi.Pemerintah yg bertanggung jawab, bersih & berdedikasi tinggi. 2.
2. DPR yang mewakili semua golongan dan kepentingan, yang DPR yang mewakili semua golongan dan kepentingan, yang dipilih melalui pemilihan umum yang bebas dan rahasia.
dipilih melalui pemilihan umum yang bebas dan rahasia.
3.
3. Organisasi politik sistem dwipartai/multipartai serta organisasi Organisasi politik sistem dwipartai/multipartai serta organisasi massa yang diinginkan masyarakat.
massa yang diinginkan masyarakat.
4.
4. Pers yang bebas dan terbuka untuk umum.Pers yang bebas dan terbuka untuk umum. 5.
5. Lembaga peradilan yang independen agar lebih menjamin hak Lembaga peradilan yang independen agar lebih menjamin hak asasi manusia secara adil.
asasi manusia secara adil.
6.
6. Menjamin perubahan sosial scr damai terkendali melalui cara Menjamin perubahan sosial scr damai terkendali melalui cara penyesuaian kebijaksanaan dan pembinaan oleh pemerintah.
penyesuaian kebijaksanaan dan pembinaan oleh pemerintah.
7.
7. Mengakui keanekaragaman sikap secara wajar hingga batas Mengakui keanekaragaman sikap secara wajar hingga batas toleransi persatuan bangsa.
toleransi persatuan bangsa.
8.
1.
1. Berikan ulasan pengertian kembali tentang “demokrasi” sesuai Berikan ulasan pengertian kembali tentang “demokrasi” sesuai
pendapat anda dan tokoh-tokoh terkenal !
pendapat anda dan tokoh-tokoh terkenal !
Pendapat anda tentang demokrasi ? ...Pendapat anda tentang demokrasi ? ... Setelah mempelajari materi-materi tentang : Pengertian Demokrasi
(Pengertian Umum dan Pemikiran Tentang Demokrasi) dilanjutkan Penugasan dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut : :
Penugasan Praktik Kewarganegaraan
Penugasan Praktik Kewarganegaraan
1
No Tokoh Uraian Singkat
1 2
2. Abraham Lincoln, mendefinisikan demokrasi sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Berikan penjelasan singkatnya !
a. Dari rakyat : ... b. Untuk
c.
c.
Macam-macam Demokrasi
Macam-macam Demokrasi
MACAM-MACAM
MACAM
DEMOKRASI
DEMOKRASI
Atas Dasar Penyaluran Kehendak Rakyat
Atas Dasar Penyaluran Kehendak Rakyat
Atas Dasar Prinsip Ideologi
Atas Dasar Yang Menjadi Titik Perhatiannya
Atas Dasar Yang Menjadi Titik Perhatiannya Demokrasi Langsung
Demokrasi Langsung
Demokrasi Tidak Langsung
Demokrasi Tidak Langsung
Demokrasi Konstitusional / liberal
Demokrasi Konstitusional / liberal
Demokrasi Rakyat
Demokrasi Rakyat
Demokrasi Formal (negara-negara liberal) Demokrasi Formal (negara-negara liberal)
Demokrasi Material (negara-negara Demokrasi Material (negara-negara
komunis) komunis)
Bentuk-bentuk demokrasi menurut
Bentuk-bentuk demokrasi menurut
Sklar
Sklar
NoNo Bentuk BentukDemokrasi
Demokrasi Uraian / KeteranganUraian / Keterangan 1.
1. Demokrasi Demokrasi Liberal
Liberal Yaitu pemerintahan yg dibatasi oleh UU & pemilu bebas yg diselenggarakan Yaitu pemerintahan yg dibatasi oleh UU & pemilu bebas yg diselenggarakan dalam waktu yg ajeg.
dalam waktu yg ajeg.
2.
2. Demokrasi Demokrasi Terpimpin
Terpimpin Para pemimpin percaya bahwa tindakan mereka Para pemimpin percaya bahwa tindakan mereka dipercayai dipercayai rakyat, rakyat, tetapi tetapi menolak persaingan dlm pemilihan
menolak persaingan dlm pemilihan
umum untuk menduduki kekuasaan.
umum untuk menduduki kekuasaan.
3.
3. Demokrasi Demokrasi Sosial
Sosial Yaitu menaruh kepedulian pada keadaan sosial Yaitu menaruh kepedulian pada keadaan sosial dan dan egalitarianismeegalitarianisme bagi bagi persyaratan utk memperoleh
persyaratan utk memperoleh
kepercayaan politik.
kepercayaan politik.
4.
4. Demokrasi Demokrasi Partisipasi
Partisipasi Yaitu menekankan hubungan timbal balik antara penguasa dan yang Yaitu menekankan hubungan timbal balik antara penguasa dan yang dikuasai.
dikuasai.
5.
5. Demokrasi Demokrasi Konstitusional
Konstitusional Yaitu menekankan pada proteksi khusus bagi kelompok-kelompok budaya & Yaitu menekankan pada proteksi khusus bagi kelompok-kelompok budaya & menekankan kerja sama yang erat
menekankan kerja sama yang erat
diantara elite yang mewakili bagian
diantara elite yang mewakili bagian
budaya masyarakat utama.
d.
d.Ciri-ciri Demokrasi
Ciri-ciri Demokrasi
Esensi ciri-ciri empiris demokrasi, adalah bahwa demokrasi Esensi ciri-ciri empiris demokrasi, adalah bahwa demokrasi senantiasa berkaitan erat dengan pertanggungjawaban senantiasa berkaitan erat dengan pertanggungjawaban
(account ability)
(account ability), kompetisi, keterlibatan, dan tinggi , kompetisi, keterlibatan, dan tinggi rendahnya kadar untuk menikmati hak-hak dasar, seperti rendahnya kadar untuk menikmati hak-hak dasar, seperti hak untuk berekspresi, berserikat, berkumpul dan hak untuk berekspresi, berserikat, berkumpul dan sebagainya. sebagainya. Demokrasi, pada umumnya ditandai dengan
Demokrasi, pada umumnya ditandai dengan
ciri-ciri :
ciri-ciri :
a.
a. Adanya pembatasan terhadap tindakan Adanya pembatasan terhadap tindakan pemerintah.
pemerintah.
b.
b. Prasarana pendapat umum (media massa) Prasarana pendapat umum (media massa) yang bebas dan betanggung jawab.
yang bebas dan betanggung jawab.
c.
c. Sikap menghargai hak-hak minoritas dan Sikap menghargai hak-hak minoritas dan perorangan.
Henry B. Mayo
Henry B. Mayo
, memberikan ciri-ciri demokrasi
, memberikan ciri-ciri demokrasi
dari
dari
sejumlah nilai (
sejumlah nilai (
values)
values)
, yaitu :
, yaitu :
1.
1.
Menyelesaikan perselisihan dengan damai
Menyelesaikan perselisihan dengan damai
dan secara melembaga;
dan secara melembaga;
2.
2.
Menjamin terselenggaranya perubahan
Menjamin terselenggaranya perubahan
secara damai dalam suatu masyarakat yang
secara damai dalam suatu masyarakat yang
sedang berubah ;
sedang berubah ;
3.
3.
Menyelenggarakan pergantian pimpinan
Menyelenggarakan pergantian pimpinan
secara teratur (
secara teratur (
Orderly succession of rulers)
Orderly succession of rulers)
;
;
4.
4.
Membatasi pemakaian kekerasan sampai
Membatasi pemakaian kekerasan sampai
minimum (
minimum (
Minimum of coercion)
Minimum of coercion)
;
;
5.
5.
Mengakui serta menganggap wajar adanya
Mengakui serta menganggap wajar adanya
keanekaragaman (
keanekaragaman (
deverity)
deverity)
dalam
dalam
masyarakat;
masyarakat;
6.
Pelaksanaannya cenderung bersifat
Pelaksanaannya cenderung bersifat
paksaaan “otoriter”.
paksaaan “otoriter”.
Di
Di
negara-negara
negara
berkembang
berkembang
pada
pada
umumnya
umumnya
Masyarakat masih mencari dan
Masyarakat masih mencari dan
menemukan identitas
menemukan identitas
Ciri yang menonjol adalah eksekutif
Ciri yang menonjol adalah eksekutif
sangat berperan (dominatif)
sangat berperan (dominatif)
Di satu sisi nampaknya berhasil
Di satu sisi nampaknya berhasil
meningkatkan pertumbuhan
meningkatkan pertumbuhan
ekonominya, namun di sisi lain infra
ekonominya, namun di sisi lain infra
struktur politik hanya berperan
struktur politik hanya berperan
sebagai pendukung saja.
e.
e.
Prinsip-prinsip Demokrasi
Prinsip-prinsip Demokrasi
Prinsip-prinsip dasar
Prinsip-prinsip dasar
demokrasi secara
demokrasi secara
univerasal, bahwa
univerasal, bahwa
yang disebut
yang disebut
pemerintahan
pemerintahan
demokratis adalah
demokratis adalah
pemerintahan yang
pemerintahan yang
menempatkan
menempatkan
kewenangan tertinggi
kewenangan tertinggi
berada di tangan
berada di tangan
rakyat, kekuasaan
rakyat, kekuasaan
pemerintah harus
pemerintah harus
dibatasi, dan hak-hak
dibatasi, dan hak-hak
individu harus
individu harus
dilindungi.
dilindungi.
Lyman Tower Sargent
Lyman Tower Sargent, prinsip-, prinsip-prinsip dalam demokrasi :
prinsip dalam demokrasi :
1.
1. Keterlibatan warga negara dlm Keterlibatan warga negara dlm pembuatan keputusan politik,
pembuatan keputusan politik,
2.
2. Tingkat persamaan tertentu di Tingkat persamaan tertentu di antara warga negara,
antara warga negara,
3.
3. Tingkat kebebasan atau Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang
kemerdekaan tertentu yang
diakui dan dipakai oleh warga
diakui dan dipakai oleh warga
negara,
negara,
4.
4. Suatu sistem perwakilan, danSuatu sistem perwakilan, dan 5.
5. Suatu sistem pemilihan – Suatu sistem pemilihan – kekuasaan mayoritas.
Dalam teori dan
Dalam teori dan
praktik politik
praktik politik
demokrasi, yang
demokrasi, yang
tidak kalah
tidak kalah
pentingnya
pentingnya
adalah “tingkat
adalah “tingkat
persamaan”.
persamaan”.
Persamaan
Persamaan
politik
politik
Persamaan di
Persamaan di
depan hukum
depan hukum
Persamaan
Persamaan
kesempatan
kesempatan
Persamaan
Persamaan
ekonomi
ekonomi
Persamaan
Persamaan
f.
f.
Demokratisasi
Demokratisasi
Demokratisasi
Demokratisasi
Mrp
Mrp
proses
proses
dalam menuju
dalam menuju
kondisi-kondisi
kondisi-kondisi
demokrasi.
demokrasi.
Merupakan proses
Merupakan proses
pendemokrasian
pendemokrasian
segenap rakyat
segenap rakyat
untuk turut serta
untuk turut serta
dalam pemerintahan
dalam pemerintahan
melalui
melalui
wakil-wakilnya, dengan
wakilnya, dengan
mengutamakan
mengutamakan
persamaan hak dan
persamaan hak dan
kewajiban serta
kewajiban serta
perlakuan yang
perlakuan yang
sama bagi warga
sama bagi warga
negara.
negara.
Dapat menjadi
Dapat menjadi
jalan keluar dari
jalan keluar dari
Kriteria masyarakat dan negara yang melakukan
Kriteria masyarakat dan negara yang melakukan
demokratisasi, menurut Robert A. Dahl.
demokratisasi, menurut Robert A. Dahl.
No
No KriteriaKriteria Uraian / KeteranganUraian / Keterangan 1.
1. Partisipasi Partisipasi Efektif
Efektif Sebelum sebuah kebijakan dilakukan, seluruh anggota memiliki kesempatan yang sama dan berpartisipasi efektif.Sebelum sebuah kebijakan dilakukan, seluruh anggota memiliki kesempatan yang sama dan berpartisipasi efektif. 2.
2. Persamaan Persamaan Suara
Suara Bila sebuah keputusan tentang kebijakan dibuat, maka setiap anggota harus mempunyai kesempatan yang sama dan efektif Bila sebuah keputusan tentang kebijakan dibuat, maka setiap anggota harus mempunyai kesempatan yang sama dan efektif untuk memberikan suara dan seluruh suara harus dihitung sama.
untuk memberikan suara dan seluruh suara harus dihitung sama.
3.
3. Pemahaman Pemahaman Yang Jelas
Yang Jelas Setiap anggota harus mempunyai kesempatan yang sama dan efektif untuk mempelajari kebijakan-kebijakan alternatif yang Setiap anggota harus mempunyai kesempatan yang sama dan efektif untuk mempelajari kebijakan-kebijakan alternatif yang relevan dan konsekuensi-konsekuensi yang mungkin.
relevan dan konsekuensi-konsekuensi yang mungkin.
4.
4. Pengawasan Pengawasan Agenda
Agenda Setiap anggota harus mempunyai kesempatan eksklusif untuk memutuskan bagaimana dan apa permasalahan yang dibahas.Setiap anggota harus mempunyai kesempatan eksklusif untuk memutuskan bagaimana dan apa permasalahan yang dibahas.
5.
5. Pencakupan Pencakupan Orang
Orang
Dewasa
Dewasa
Sebagian besar orang dewasa yang menjadi penduduk tetap,
Sebagian besar orang dewasa yang menjadi penduduk tetap,
seharusnya memiliki hak kewarganegaraan penuh yang
seharusnya memiliki hak kewarganegaraan penuh yang
ditunjukkan oleh empat kriteria sebelumnya.
Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran,
Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran,
majalah, internet, buletin & sebagainya, kemudian lakukan
majalah, internet, buletin & sebagainya, kemudian lakukan
hal-hal berikut :
hal-hal berikut :
Penugasan Praktik Kewarganegaraan
Penugasan Praktik Kewarganegaraan
2
1.
1. Rumuskan kembali tentang pemahaman ciri-ciri dan prinsip-Rumuskan kembali tentang pemahaman ciri-ciri dan prinsip-prinsip demokrasi !
prinsip demokrasi ! 2.
2. Berikan alasan penjelasan, mengapa di dalam kehidupan Berikan alasan penjelasan, mengapa di dalam kehidupan bernegara dalam sistem politik demokrasi, legitimasi
bernegara dalam sistem politik demokrasi, legitimasi
pemerintah sbg dukungan rakyat banyak, sangat penting ! pemerintah sbg dukungan rakyat banyak, sangat penting ! 3.
3. Berikan penjelasan pentingnya “keterlibatan warga negara Berikan penjelasan pentingnya “keterlibatan warga negara dlm pembuatan keputusan politik”, di dalam suatu negara ! dlm pembuatan keputusan politik”, di dalam suatu negara ! 4.
4. Jelaskan yang dimaksud dengan “demokratisasi” pada Jelaskan yang dimaksud dengan “demokratisasi” pada negara yang menerapkan sistem politik demokrasi !
negara yang menerapkan sistem politik demokrasi ! 5.
5. Berikan penjelasan singkat perbedaan antara ciri-ciri Berikan penjelasan singkat perbedaan antara ciri-ciri demokrasi dengan prinsip-prinsip demokrasi !
a.
a.
Konsepsi
Konsepsi
Masyarak
Masyarak
at Madani
at Madani
(
(
Civil
Civil
Society
Society
)
)
Riswandha
Imawan
”
”
Mrp konsep tentang
Mrp konsep tentang
keberadaan satu masyarakat
keberadaan satu masyarakat
yang dalam batas-batas
yang dalam batas-batas
tertentu mampu memajukan
tertentu mampu memajukan
dirinya sendiri melalui
dirinya sendiri melalui
penciptaan aktivitas mandiri,
penciptaan aktivitas mandiri,
dalam satu ruang gerak yang
dalam satu ruang gerak yang
tidak memungkinkan negara
tidak memungkinkan negara
melakukan intervensi”
melakukan intervensi”
Indikator, al : Menginginkan kesejajaran hubungan antara warga
Indikator, al : Menginginkan kesejajaran hubungan antara warga
negara dan negara atas dasar prinsip saling menghormati,
negara dan negara atas dasar prinsip saling menghormati,
Berkeinginan membangun hubungan yang bersifat konsultatif
Berkeinginan membangun hubungan yang bersifat konsultatif
antara warga negara dan negara.
antara warga negara dan negara.
2.
Pendapat beberapa ahli :
Pendapat beberapa ahli :
Lanjutan ………….
Sumber Substansi Indikator (antara lain :) M.
Dawam Rahardjo
“..suatu ruang (realm) partisipasi masyarakat, dalam perkum-pulan-perkumpulan sukarela
(voluntary association),
media massa, perkumpulan profesi, serikat buruh tani, gereja atau perkumpulan-perkumpulan keagamaan..” (civil society).
Terdiri dari organisasi-organisasi yang melayani kepentingan
umum, atau memiliki rasionalitas dan mampu mengatur dirinya sendiri secara bebas.
Civil Society diterjemahkan menjadi masyarakat madani, mengandung tiga hal, yaitu: agama, peradaban dan
perkotaan.
Nurcholis
Madjid “..perkataan madinah, dalam peristilahan modern, menunjuk kepada semangat dan pengertian civil society, suatu istilah Inggris yang berarti masyarakat sopan, beradab dan teratur dalam bentuk negara yang baik.”
Adanya kedaulatan rakyat
sebagai prinsip kemanusiaan dan musyawarah.
Berpartisipasi dan mengambil bagian dalam proses-proses
Franz Magnis Suseno
“..wilayah-wilayah kehidupan sosial yang terorganisasi dan
bercirikan antara lain,
kesuka-relaan (voluntary), keswasem-badaan (self generating), dan
keswadayaan (self
supporting), kemandirian tinggi berhadapan dengan negara, dan keterikatan dengan norma-norma atau nilai-nilai hukum yang diikuti oleh
warganya (masyarakat madani).
Keberadaannya didekati secara faktual dan bukannya dengan pendekatan normatif.
Terorganisasi, Sukarela,
Swasembada, Swadaya, dan Mandiri.
Terikat dengan norma-norma atau nilai-nilai hukum yang diikuti warganya.
Secara hakiki harus bebas secara internal.
Masyarakat diatur oleh pihak-pihak yang dapat menjamin kebebasan sege-nap warga masyarakat, individu, dan kolektif untuk mewujudkan kehidupan menurut cita-cita mereka sendiri.
Kehidupan bersama harus
Lanjutan ………….
Identifikasi
Identifikasi
ada-tidaknya
tidaknya
perkembang
perkembang
an
an
masyarakat
masyarakat
madani
madani
Sifat Partisipatif
Sifat Otonom
Tidak bebas nilai
Merupakan bagian dari
sistem dengan struktur
non-dominatif (plural)
b.
b. Karakteristik Masyarakat MadaniKarakteristik Masyarakat Madani
Merupakan prasyarat-prasyarat yang menjadi nilai universal
Merupakan prasyarat-prasyarat yang menjadi nilai universal
dalam penegakan masyarakat madani
dalam penegakan masyarakat madani
No
No KriteriaKriteria Uraian / KeteranganUraian / Keterangan
1. Free Public
Sphere Adanya ruang publik yg bebas sebagai sarana dlm mengemukakan pendapat, berserikat, berkumpul serta mempublikasikan informasi kepada publik.
2. Demokratis Merupakan satu identitas yang menjadi penegak wacana
masyarakat madani, dimana dlm menjalani kehidupan, warga negara memiliki kebebasan penuh untuk menjalankan aktivitas kesehariannya, termasuk berinteraksi dengan lingkungannya. 3. Toleran Toleran adalah suatu sikap yang dikembangkan dalam masyarakat
madani untuk menunjukkan sikap saling menghargai dan meng-hormati aktivitas yang dilakukan oleh orang lain.
4. Pluralisme Pluralisme harus dipahami secara mengakar dengan menciptakan sebuah tatanan kehidupan yang menghargai dan menerima
kemajemukan dalam konteks kehidupan sehari-hari. 5. Keadilan
c. Menuju Masyarakat Madani
Masyarakat madani (
Masyarakat madani (
civil society
civil society
), merupakan
), merupakan
wujud masyarakat yang memiliki keteraturan
wujud masyarakat yang memiliki keteraturan
hidup dalam suasana perikehidupan yang
hidup dalam suasana perikehidupan yang
mandiri, berkeadilan sosial, dan sejahtera.
mandiri, berkeadilan sosial, dan sejahtera.
Masyarakat madani mencerminkan tingkat
Masyarakat madani mencerminkan tingkat
kemampuan dan kemajuan masyarakat yang
kemampuan dan kemajuan masyarakat yang
tinggi untuk bersikap kritis dan partisipatif
tinggi untuk bersikap kritis dan partisipatif
dalam menghadapi berbagai persoalan hidup
dalam menghadapi berbagai persoalan hidup
.
.
Masyarakat telah mampu mengembangkan gotong royong,
Masyarakat telah mampu mengembangkan gotong royong,
musyawarah
musyawarah dan dan toleransitoleransi dengan berdasarkan nilai-nilai dengan berdasarkan nilai-nilai tradisional. Mereka juga telah mampu mengembangkan
tradisional. Mereka juga telah mampu mengembangkan
budaya kebebasan berpendapat, menghormati perbedaan dan
budaya kebebasan berpendapat, menghormati perbedaan dan
menghargai keberagaman.
SISTEM POLITIK
SISTEM POLITIK
NEGARA
(CIVIL SOCIETYCIVIL SOCIETY))
Secara umum telah
Secara umum telah
memili-ki kemampuan ekonomi,
ki kemampuan ekonomi,
sistem politik, sosial budaya
sistem politik, sosial budaya
dan pertahanan keamanan
dan pertahanan keamanan
yang dinamis, tangguh serta
yang dinamis, tangguh serta
berwa-wasan global.
berwa-wasan global.
Memilliki kemampuan
Memilliki kemampuan
me-menuhi kebutuhan pokok
menuhi kebutuhan pokok
sendiri (mampu mengatasi
sendiri (mampu mengatasi
ketergan-tungan) agar tidak
ketergan-tungan) agar tidak
menimbul-kan kerawanan,
menimbul-kan kerawanan,
terutama bidang ekonomi.
terutama bidang ekonomi.
Kualitas sumber daya manusia yg tinggi
Kualitas sumber daya manusia yg tinggi
yang mencerminkan antara lain dari
yang mencerminkan antara lain dari
kemampuan tenaga-tenaga profesional
kemampuan tenaga-tenaga profesional
untuk memenuhi kebutuhan
untuk memenuhi kebutuhan
pemba-ngunan serta penguasaan ilmu
ngunan serta penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi
pengetahuan dan teknologi
Semakin mantap mengendalikan
Semakin mantap mengendalikan
sumber-sumber pembiayaan dlm negeri
sumber-sumber pembiayaan dlm negeri
(berbasis kerakyatan) yang berarti
(berbasis kerakyatan) yang berarti
ketergantungan kepada
ketergantungan kepada
sumber-sumber pembangunan dari luar negeri
sumber pembangunan dari luar negeri
semakin kecil/tidak ada sama sekali.
semakin kecil/tidak ada sama sekali.
Prasyarat guna menuju masyarakat madani setelah tumbuh dan
Prasyarat guna menuju masyarakat madani setelah tumbuh dan
berkembangnya demokratisasi
1.
1.
Pelaksanaan Demokrasi di Inonesia
Pelaksanaan Demokrasi di Inonesia
a.
a.
Demokrasi Liberal (17- 8 - 1950 s.d. 5 - 7 - 1959
Demokrasi Liberal (17- 8 - 1950 s.d. 5 - 7 - 1959
Langkah awal
Langkah awal
demokratisasi di
demokratisasi di
Indonesia,
Indonesia,
dilakukan melalui
dilakukan melalui
penerbitan
penerbitan
Maklumat Wakil
Maklumat Wakil
Presiden No. X,
Presiden No. X,
tgl, 3 November
tgl, 3 November
1945 tentang
1945 tentang
anjuran untuk
anjuran untuk
membentuk
membentuk
partai politik
partai politik
KNIP (Sebagai salah satu alat
KNIP (Sebagai salah satu alat
kelengka-pan negara), semula berfungsi sebagai
pan negara), semula berfungsi sebagai
pembantu presiden, selanjutnya beralih
pembantu presiden, selanjutnya beralih
menjadi DPR/MPR.
menjadi DPR/MPR.
Pada November 1945, kabinet Pada November 1945, kabinet presiden-sial diganti menjadi kabinet parlementer sial diganti menjadi kabinet parlementer dengan perdana menteri Sultan Syahrir. dengan perdana menteri Sultan Syahrir. Pasca agresi militer Belanda II (19 Des
Pasca agresi militer Belanda II (19 Des
1945), negara Indonesia terpecah dan
1945), negara Indonesia terpecah dan
terbentuk Negara Republik Indonesia
terbentuk Negara Republik Indonesia
Serikat (RIS) yang menerapkan sistem
Serikat (RIS) yang menerapkan sistem
demokrasi liberal.
Tentang peristiwa jatuh bangunnya kabinet, adalah
Tentang peristiwa jatuh bangunnya kabinet, adalah
berikut ini :
berikut ini :
1.
1. Kabinet Natsir (6 September 1950 – 27 April 1951), merupakan Kabinet Natsir (6 September 1950 – 27 April 1951), merupakan kabinet pertama yg memerintah pada masa demokrasi liberal.
kabinet pertama yg memerintah pada masa demokrasi liberal.
2.
2. Kabinet Soekiman-Soewiryo (27 April 1951 – 3 April 1952), Kabinet Soekiman-Soewiryo (27 April 1951 – 3 April 1952), dipimpin oleh Soekiman-Soewiryo (koalisi Masyumi – PNI).
dipimpin oleh Soekiman-Soewiryo (koalisi Masyumi – PNI).
3.
3. Kabinet Wilopo (3 April 1952 – 3 Juni 1953), kabinet ini merintis Kabinet Wilopo (3 April 1952 – 3 Juni 1953), kabinet ini merintis sistem zaken kabinet (terdiri dari para ahli dibidangnya).
sistem zaken kabinet (terdiri dari para ahli dibidangnya).
4.
4. Kabinet Ali Sastrowijoyo I (31 Juli 1953 – 12 Agustus 1955), Kabinet Ali Sastrowijoyo I (31 Juli 1953 – 12 Agustus 1955), merupakan kabinet terakhir sebelum pemilihan umum yang
merupakan kabinet terakhir sebelum pemilihan umum yang
didukung oleh PNI – NU (Masyumi menjadi oposisi).
didukung oleh PNI – NU (Masyumi menjadi oposisi).
5.
5. Kabinet Bahanudin Harahap dari Masyumi (12 Agustus 1955 – 3 Kabinet Bahanudin Harahap dari Masyumi (12 Agustus 1955 – 3 Maret 1959).
Maret 1959).
6.
6. Kabinet Ali II (20 Maret 19955 – 14 Maret 1957), kabinet koalisi Kabinet Ali II (20 Maret 19955 – 14 Maret 1957), kabinet koalisi PNI, Masyumi, dan NU.
PNI, Masyumi, dan NU.
7.
Pada masa kabinet Ali Sastroamijoyo, telah dipersiapkan pelaksanaan pemilu II pada 29 September 1955. Namun, justru
kabinet tersebut menyerahkan mandatnya kepada presiden, kemudian dilanjutkan oleh kabinet Bahanuddin Harahap. Pada
masa inilah kemudian terlaksananya pemilu 1955, yang dinilai banyak kalangan sebagai satu pelaksanaan Pemilu Indonesia
yang bersih.
Jatuh bangunnya kabinet diera ini terus
Jatuh bangunnya kabinet diera ini terus
berlanjut hingga pada 1959. Pada masa
berlanjut hingga pada 1959. Pada masa
inilah terjadi kekacauan dikalangan
inilah terjadi kekacauan dikalangan
konstituante yang tiada berakhir, maka
konstituante yang tiada berakhir, maka
kemudian Presiden Soekarno mengeluarkan
kemudian Presiden Soekarno mengeluarkan
b.
b.
Demokrasi Terpimpin (5 - 7 – 1959 s.d. 1965
Demokrasi Terpimpin (5 - 7 – 1959 s.d. 1965
Dengan adanya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, maka UUD 1945 berlaku kembali dan berakhirlah UUDS 1950.
Dekrit presiden diterima oleh rakyat dan didukung oleh TNI AD, serta dibenarkan oleh Mahkamah Agung. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, kedudukan DPR dan
presiden berada di bawah MPR.
Dekrit presiden memuat ketentuan pokok yang meliputi :
Menetapkan pembubaran konstituante.
Menetapkan UUD 1945 berlaku kembali bagi segenap bangsa Indonesia.
Sila keempat Pancasila telah ditafsirkan sebagai sistem
Sila keempat Pancasila telah ditafsirkan sebagai sistem
demokrasi terpimpin. Kata ‘terpimpin’ artinya dipimpin
demokrasi terpimpin. Kata ‘terpimpin’ artinya dipimpin
oleh seorang pemimpin atau panglima besar revolusi.
oleh seorang pemimpin atau panglima besar revolusi.
Praktik sistem politik demokrasi terpimpin, diwujudkan Praktik sistem politik demokrasi terpimpin, diwujudkan dalam implementasi kedudukan lembaga-lembaga dalam implementasi kedudukan lembaga-lembaga negara yang justru bertentangan dengan UUD 1945. negara yang justru bertentangan dengan UUD 1945. Presiden banyak menentukan yang bukan Presiden banyak menentukan yang bukan
kewenangannya. kewenangannya.
Sidang Umum MPRS 1963, Soekarno diangkat menjadi
Sidang Umum MPRS 1963, Soekarno diangkat menjadi
presiden seumur hidup. Untuk kepentingan
presiden seumur hidup. Untuk kepentingan
melanggengkan kedudukannya, presiden mengusulkan
melanggengkan kedudukannya, presiden mengusulkan
prinsip Nasakom (Nasionalis, Agama, dan Komunis).
prinsip Nasakom (Nasionalis, Agama, dan Komunis).
Kondisi tersebut pada akhirnya membawa pada situasi Kondisi tersebut pada akhirnya membawa pada situasi thn 1965 yang merupakan anti klimaks kekuasaan
thn 1965 yang merupakan anti klimaks kekuasaan demokrasi terpimpin.
Awal kebangkitan orde baru, bercita-cita untuk
Awal kebangkitan orde baru, bercita-cita untuk
menjalankan Pancasila dan UUD 1945 secara
menjalankan Pancasila dan UUD 1945 secara
murni dan konsekuen. Atas dukungan mahasiswa,
murni dan konsekuen. Atas dukungan mahasiswa,
TNI, dan rakyat ketika itu, orba baru menampilkan
TNI, dan rakyat ketika itu, orba baru menampilkan
sistem politik baru dengan nama ”demokrasi
sistem politik baru dengan nama ”demokrasi
konstitusional” atau demokrasi Pancasila.
konstitusional” atau demokrasi Pancasila.
Perjalanan
Perjalanan
kurun
kurun
waktu orde
waktu orde
baru
baru
Sampai dengan tahun 1970-an, masih
Sampai dengan tahun 1970-an, masih
dalam koridor
dalam koridor.
Era 1980 & 1990-an proses pembangunan
Era 1980 & 1990-an proses pembangunan
ekonomi menjadi panglima, shg timbul
ekonomi menjadi panglima, shg timbul
Kesenjangan & banyak praktik KKN.
Kesenjangan & banyak praktik KKN.
Akhir 1997, muncul perlawanan rakyat
melalui gerakan reformasi. Tgl. 21 Mei 1998 berhasil menurunkan Presiden Soeharto.
c.
c.
Demokrasi Pancasila Orde Baru (1966 s.d.
Demokrasi Pancasila Orde Baru (1966 s.d.
1998)
Reformasi lahir setelah Presiden Soeharto
Reformasi lahir setelah Presiden Soeharto
mengun-durkan diri sejak 21 Mei 1998 dan digantikan oleh
durkan diri sejak 21 Mei 1998 dan digantikan oleh
wakil presiden
wakil presiden
Dr. Ir. Bj. Habibie
Dr. Ir. Bj. Habibie
.
.
Berhentinya
Berhentinya
Soeharto
Soeharto
sebagai presiden, karena
sebagai presiden, karena
tidak adanya lagi kepercayaan dari masyarakat
tidak adanya lagi kepercayaan dari masyarakat
serta menghadapi krisis moneter dan ekonomi yang
serta menghadapi krisis moneter dan ekonomi yang
berkepanjangan.
berkepanjangan.
c.
c.
Demokrasi Era Reformasi (1998 s.d. Sekarang)
Demokrasi Era Reformasi (1998 s.d. Sekarang)
Pelaksanaan pemilu 7 Juni 1999, dianggap
Pelaksanaan pemilu 7 Juni 1999, dianggap
paling jujur & adil dibandingkan pemilu
paling jujur & adil dibandingkan pemilu
sebelumnya. Pemilu 1999 telah melahirkan
sebelumnya. Pemilu 1999 telah melahirkan
banyak partai politik, antara lain : PDIP,
Dalam perkembangan demokrasi di era
Dalam perkembangan demokrasi di era
reformasi, peran mahasiswa, kelompok
reformasi, peran mahasiswa, kelompok
kepentingan dan komponen rakyat Indonesia
kepentingan dan komponen rakyat Indonesia
ingin agar dilaksanakan ”reformasi total”
ingin agar dilaksanakan ”reformasi total”
disegala bidang.
disegala bidang.
Pemberantasan terhadap Korupsi,
Pemberantasan terhadap Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme (KKN),
Kolusi dan Nepotisme (KKN),
Kebebesan dalam menyampaikan
Kebebesan dalam menyampaikan
pendapat (unjuk rasa),
pendapat (unjuk rasa),
Penegakkan hukum dan
Penegakkan hukum dan
Jaminan terhadap pelaksanaan
Jaminan terhadap pelaksanaan
hak-hak asasi manusia.
hak-hak asasi manusia.
Agenda
Agenda
utama
utama
Reformasi :
2.
2.
Pemilihan Umum Sebagai Sarana Demokrasi
Pemilihan Umum Sebagai Sarana Demokrasi
Pemilihan umum adalah suatu cara untuk memilih
Pemilihan umum adalah suatu cara untuk memilih
wakil-wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan
wakil-wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan
rakyat serta salah satu pelayanan hak-hak asasi
rakyat serta salah satu pelayanan hak-hak asasi
warga negara di bidang politik.
warga negara di bidang politik.
Cara langsung
Cara langsung berarti rakyat secara berarti rakyat secara
langsung memilih wakil-wakilnya yang akan
langsung memilih wakil-wakilnya yang akan
duduk di badan-badan perwakilan rakyat,
duduk di badan-badan perwakilan rakyat,
contoh: pemilu di Indonesia untuk memilih
contoh: pemilu di Indonesia untuk memilih
anggota DPRD II, DPRD I, dan DPR.
anggota DPRD II, DPRD I, dan DPR.
Pemilih
a.
a.
Sistem
Sistem
Distrik
Distrik
Sistem distrik mrp sistem pemilu yang didasarkan Sistem distrik mrp sistem pemilu yang didasarkan
kepada kesatuan goegrafis (mempunyai satu wakil di kepada kesatuan goegrafis (mempunyai satu wakil di parlemen). Sistem distrik sering dipakai dalam negara parlemen). Sistem distrik sering dipakai dalam negara yg mempunyai sistem dwi partai/multi partai.
yg mempunyai sistem dwi partai/multi partai.
Beberapa keuntungan Sistem distrik :
Beberapa keuntungan Sistem distrik :
• Wakil yang terpilih, dikenal oleh penduduk distrik tsb. Wakil yang terpilih, dikenal oleh penduduk distrik tsb.
• Cenderung lebih kearah koalisi partai. Cenderung lebih kearah koalisi partai.
• Kecendrungan utk membentuk partai baru dapat terbendung, Kecendrungan utk membentuk partai baru dapat terbendung, kemungkinan dapat melakukan penyederhanaan partai secara
kemungkinan dapat melakukan penyederhanaan partai secara
alamiah.
alamiah.
• Lebih mudah bagi suatu partai untuk mencapai kedudukan Lebih mudah bagi suatu partai untuk mencapai kedudukan
mayoritas dalam parlemen, tidak perlu diadakan koalisi partai
mayoritas dalam parlemen, tidak perlu diadakan koalisi partai
lain, sehingga mendukung stabilitas nasional.
lain, sehingga mendukung stabilitas nasional.
Beberapa kelemahan sistem distrik :
Beberapa kelemahan sistem distrik :
•
Kurang memperhatikan adanya partai-
Kurang memperhatikan adanya
partai-partai kecil dan golongan minoritas, apabila
partai kecil dan golongan minoritas, apabila
golongan tersebut terpencar dalam
golongan tersebut terpencar dalam
beberapa distrik.
beberapa distrik.
•
Kurang representatif, dimana partai yang
Kurang representatif, dimana partai yang
kalah dalam suatu distrik kehilangan suara
kalah dalam suatu distrik kehilangan suara
yang telah mendukungnya. Dengan
yang telah mendukungnya. Dengan
demikian, suara tersebut tidak
demikian, suara tersebut tidak
diperhitungkan lagi.
diperhitungkan lagi.
•
Ada kecendrungan si wakil lebih
Ada kecendrungan si wakil lebih
mementingkan kepentingan daerahnya dari
mementingkan kepentingan daerahnya dari
pada kepentingan nasional.
pada kepentingan nasional.
•
Umumnya kurang efektif bagi suatu
Umumnya kurang efektif bagi suatu
masyarakat heterogen.
b.
b.
Sistem
Sistem
Proporsional
Proporsional
Sistem perwakilan proporsional adalah presentasi
Sistem perwakilan proporsional adalah presentasi
kursi di DPR dibagi kepada tiap-tiap partai politik,
kursi di DPR dibagi kepada tiap-tiap partai politik,
sesuai dengan jumlah suara yang diperolehnya dalam
sesuai dengan jumlah suara yang diperolehnya dalam
pemilihan umum, khusus di daerah pemilihan.
pemilihan umum, khusus di daerah pemilihan.
S
Beberapa keuntungan Sistem
Beberapa keuntungan Sistem
proporsional :
proporsional :
•
Dianggap lebih demokratis, dalam arti lebih
Dianggap lebih demokratis, dalam arti lebih
egali-tarian, karena asas
egali-tarian, karena asas
one man one vote
one man one vote
dilaksana-kan secara penuh tanpa ada
dilaksana-kan secara penuh tanpa ada
suara yg hilang.
suara yg hilang.
•
Lebih representatif, karena jumlah kursi
Lebih representatif, karena jumlah kursi
partai dalam parlemen sesuai dgn jumlah
partai dalam parlemen sesuai dgn jumlah
suara yang diperolehnya dari masyarakat
suara yang diperolehnya dari masyarakat
Lanjutan ……….
Lanjutan ……….
Kelemahan sistem proporsional :
Kelemahan sistem proporsional :
•
Mempermudah pembentukan partai baru.
Mempermudah pembentukan partai baru.
•
Lebih memperbesar perbedaan yang ada
Lebih memperbesar perbedaan yang ada
dibandingkan dengan kerjasama sehingga ada
dibandingkan dengan kerjasama sehingga ada
kecendrungan untuk memperbanyak jumlah partai.
kecendrungan untuk memperbanyak jumlah partai.
•
Memberikan peranan atau kekuasaan yang sangat
Memberikan peranan atau kekuasaan yang sangat
kuat kepada pemimpin partai.
kuat kepada pemimpin partai.
•
Wakil yang dipilih renggang ikatannya dengan warga
Wakil yang dipilih renggang ikatannya dengan warga
yang telah memilihnya.
yang telah memilihnya.
•
Karena banyaknya partai bersaing, maka sulit bagi
Karena banyaknya partai bersaing, maka sulit bagi
suatu partai untuk meraih mayoritas (50 % + 1)
suatu partai untuk meraih mayoritas (50 % + 1)
dalam parlemen.
Sistem gabungan mrp sistem yang menggabungkan
Sistem gabungan mrp sistem yang menggabungkan
sistem distrik dengan proporsional.
sistem distrik dengan proporsional.
Sistem ini membagi wilayah negara dalam beberapa
Sistem ini membagi wilayah negara dalam beberapa
daerah pemilihan. Sisa suara pemilih tidak hilang,
daerah pemilihan. Sisa suara pemilih tidak hilang,
melainkan diperhitungkan dengan jumlah kursi yang
melainkan diperhitungkan dengan jumlah kursi yang
belum dibagi
belum dibagi
(diterapkan di Indonesia sejak pemilu
(diterapkan di Indonesia sejak pemilu
tahun 1977 dalam memilih anggota DPR, DPRD I,
tahun 1977 dalam memilih anggota DPR, DPRD I,
dan DPRD II).
dan DPRD II).
Sistem ini disebut juga sistem proporsional
Sistem ini disebut juga sistem proporsional
berdasarkan
berdasarkan
stelsel daftar
stelsel daftar
.
.
b.
b.
Sistem
Sistem
Gabungan
3.
3.
Perilaku Budaya Demokrasi Dalam
Perilaku Budaya Demokrasi Dalam
Kehidupan Sehari-hari
Kehidupan Sehari-hari
Budaya
Budaya
demokrasi
demokrasi
Pancasila,
Pancasila,
merupakan
merupakan
paham
paham
demokrasi yang
demokrasi yang
berpedoman
berpedoman
pada asas sila
pada asas sila
Pancasila
Pancasila
Menjunjung tinggi persamaan
Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
Membudayakan sikap bijak dan adil
Membiasakan musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan
SOAL ESSAY/URAIAN
SOAL ESSAY/URAIAN
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !
1.
1. Berikan tanggapan penjelasan yang dimaksud budaya politik Berikan tanggapan penjelasan yang dimaksud budaya politik dan mengapa budaya politik antara suatu negara dengan negara
dan mengapa budaya politik antara suatu negara dengan negara
lain memiliki perbedaan !
lain memiliki perbedaan !
2.
2. Tuliskan, apa sajakah unsur-unsur budaya politik yang menonjol Tuliskan, apa sajakah unsur-unsur budaya politik yang menonjol dalam sistem politik di Indonesia !
dalam sistem politik di Indonesia !
3.
3. Jelaskan, bagaimana pengaruh birokrasi terhadap suatu budaya Jelaskan, bagaimana pengaruh birokrasi terhadap suatu budaya politik di Indonesia !
politik di Indonesia !
4.
4. Jelaskan 4 (empat) tahapan dalam sosialisai politik yang Jelaskan 4 (empat) tahapan dalam sosialisai politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis !
dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis !
5.
5. Jelaskan perbedaan budaya politik partisipan dengan budaya Jelaskan perbedaan budaya politik partisipan dengan budaya politik toleransi, berikan contoh dari perbedaan tersebut !
6. Jelaskan bentuk-bnetuk demokrasi dalam sistem pemerintahan negara !
7. Uraikan faktor-faktor penghambat bagi terciptanya
demokratisasi di Indonesia, teruturama pada masa orde baru ! 8. Beri penjelasan dan alasan, bagaimana hubungan antara
pelaskanaan pemilu dengan demokrasi di dalam suatu negara ! 9. Tuliskan, perbedaan mendasar penerapan demokrasi di era
orde baru dan era reformasi !
10.Bandingkan pelaksanaan pemilihan umum tahun 1999 dengan pemilu tahun 2004 !
11.Berikan 3 (tiga) contoh perilaku yang mendukung tegaknya prinsip demokrasi di Indonesia !
Lanjutan ……….
STUDI KASUS
STUDI KASUS
Demokrasi Indonesia Dinilai Tanpa Demokrat
Demokrasi sebangun dengan cita-cita ideal yang diinginkan pendiri
Demokrasi sebangun dengan cita-cita ideal yang diinginkan pendiri
bangsa, mulai dari kemanusiaan, perwakilan, kesejahteraan, dan keadilan
bangsa, mulai dari kemanusiaan, perwakilan, kesejahteraan, dan keadilan
sosial. Sayangnya, demokrasi yang berjalan di Indonesia saat tanpa
sosial. Sayangnya, demokrasi yang berjalan di Indonesia saat tanpa
demokrat. Dosen Universitas Paramadina Jakarta, Yudi Latif, mengatakan hal
demokrat. Dosen Universitas Paramadina Jakarta, Yudi Latif, mengatakan hal
ini dalam Refleksi Kritis Pengalaman Indonesia Pascakemerdekaan di
ini dalam Refleksi Kritis Pengalaman Indonesia Pascakemerdekaan di
Kampus Universitas Islam Syarif Hidayatullah di Jakarta. Tampil pula sebagai
Kampus Universitas Islam Syarif Hidayatullah di Jakarta. Tampil pula sebagai
pembicara, anggota DPR Partai Golkar Ade Komarudin, Ketua Lembaga
pembicara, anggota DPR Partai Golkar Ade Komarudin, Ketua Lembaga
Pengkajian Demokrasi dan Kebangsaan M. Fadjroel Rachman, serta peneliti
Pengkajian Demokrasi dan Kebangsaan M. Fadjroel Rachman, serta peneliti
Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Universitas Paramadina Abbas Al-Jauhari.
Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Universitas Paramadina Abbas Al-Jauhari.
“
“Demokrasi kita kehilangan kepemimpinan yang punya otoritas. Meski Demokrasi kita kehilangan kepemimpinan yang punya otoritas. Meski demokrasi tidak menghendaki otoriter, tetapi otoritas harus ada sehingga
demokrasi tidak menghendaki otoriter, tetapi otoritas harus ada sehingga
ada kepastian hukum. Demokrasi tanpa regulasi yang baik jauh lebih buruk
ada kepastian hukum. Demokrasi tanpa regulasi yang baik jauh lebih buruk
dari kondisi ekonomi yang buruk,” ujarnya. Dalam konsilidasi demokrasi saat
dari kondisi ekonomi yang buruk,” ujarnya. Dalam konsilidasi demokrasi saat
ini, menurut Yudi, diuntungkan dengan mencairnya kutub ideologis sebagai
ini, menurut Yudi, diuntungkan dengan mencairnya kutub ideologis sebagai
salah satu warisan Orde Baru. Orang bisa masuk partai yang beda dengan
salah satu warisan Orde Baru. Orang bisa masuk partai yang beda dengan
ormasnya di masa lalu.
ormasnya di masa lalu.
Tagihan Tugas :
Tagihan Tugas :
• Setelah disimak dan baca baik-baik, jelaskan kembali apa telah Setelah disimak dan baca baik-baik, jelaskan kembali apa telah ditulis sesuai dengan persepsi yang ada dibenak anda !
ditulis sesuai dengan persepsi yang ada dibenak anda !
• Berikan beberapa penjelasan indikasi tentang munculnya “demokrasi Berikan beberapa penjelasan indikasi tentang munculnya “demokrasi di Indonesia tanpa demokrat” dalam pelaksanaan sistem politik di
di Indonesia tanpa demokrat” dalam pelaksanaan sistem politik di
Indonesia !
Indonesia !
• Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa budaya demokrasi di Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa budaya demokrasi di Indonesia belum menyentuh pada cita-cita ideal kesejahteraan, dan
Indonesia belum menyentuh pada cita-cita ideal kesejahteraan, dan
keadilan sosial !
keadilan sosial !
• Tentukan langkah-langkah nyata bagaimana agar pelaksanaan Tentukan langkah-langkah nyata bagaimana agar pelaksanaan demokrasi di Indonesia mampu memberikan otoritas kepada
demokrasi di Indonesia mampu memberikan otoritas kepada
pemimpinan negara dalam mewujudkan kesejahteraan dan keadilan
pemimpinan negara dalam mewujudkan kesejahteraan dan keadilan
sosial !
sosial !
1.
1. Berikan usulan konkrit, apa yang harus anda lakukan guna Berikan usulan konkrit, apa yang harus anda lakukan guna
mewujudkan demokrasi yang sebangun dengan cita-cita ideal di
mewujudkan demokrasi yang sebangun dengan cita-cita ideal di
Indonesia, jika anda :
Indonesia, jika anda :
a.
a. Sebagai ketua organisasi pemuda !Sebagai ketua organisasi pemuda ! b.
b. Sebagai ketua suatu partai politik !Sebagai ketua suatu partai politik ! c.