• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PENDEKATAN TUTOR SEBAYA DALAM MENGANALISIS BUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PENDEKATAN TUTOR SEBAYA DALAM MENGANALISIS BUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.11 No.32 Agustus 2014 Page 1 MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

DENGAN PENDEKATAN “TUTOR SEBAYA”

DALAM MENGANALISIS BUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANI

YANTI DEVI WIJAYA Email: devi_biru@yahoo.com

ABSTRAKSI

Abstract: Pengelolaan proses pembelajaran yang efektif merupakan kunci awal keberhasilan pembelajaran yang tujuan akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Metode tutor sebaya merupakan metode yang cukup efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa guna peningkatan kualitas hasil pembelajaran, karena siswa dapat belajar bermusyawarah, mengemukakan pendapat secara kritis dan konstruktif. Karena siswa dari tidak tahu menjadi tahu dengan aktif menggali materi pembelajaran dengan tugas yang diberikan, juga siswa mempunyai peningkatan kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dengan orang lain serta mengelola dan mengatasi konflik, sehingga siswa dapat mempunyai bekal untuk hidup bersama dengan orang lain yang berbeda dengan penuh toleransi, dan menumbuhkan rasa percaya diri sehingga siswa mampu mengenal dirinya dan memiliki kecerdasan emosi.

Kata Kunci: Metode Tutor Sebaya, Motivasi Belajar Siswa PENDAHULUAN

Untuk mencapai keberhasilan tujuan pendidikan, semua komponen pendidikan yang antara lain meliputi motivasi belajar siswa, materi pembelajaran, proses pembelajaran dan tujuan pembelajaran saling terkait dan mempengaruhi.

Guru sebagai ujung tombak dalam pencapaian tujuan pendidikan, perlu memilih strategi pembelajaran yang efektif dan edukatif. Pengelolaan proses pembelajaran yang efektif merupakan kunci awal keberhasilan pembelajaran yang tujuan akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Manusia, menurut Aristoteles, adalah zoon politicon. Manusia adalah sebagai mahluk individu dan mahluk sosial, yang tidak terlepas dari individu yang lain, tidak dapat hidup tanpa pertolongan orang lain di sekitarnya. Manusia mempunyai latar

belakang, kemampuan dan tujuan serta harapan yang berbeda. Karena perbedaan itu, maka manusia dapat saling asah, asih dan suh. Pembelajaran kooperatif (bersifat kerja sama) dapat menciptakan interaksi yang saling asah (mencerdaskan), sehingga sumber belajar bagi siswa tidak hanya guru dan bahan ajar, tetapi juga sesama siswa.

Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui “apakah dengan pendekatan “tutor sebaya” dalam

pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan dengan standar kompetensi Budaya Demokrasi menuju Masyarakat Madani dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI Teknik Mekanik Otomotif 1 SMK Negeri Wongsorejo Tahun Pembelajaran 2013/2014?”

Belajar merupakan proses perubahan yang terjadi pada diri

(2)

Jurnal Ilmiah PROGHRESIF, Vol.11 No.32 Agustus 2014 Page 2 seseorang melalui penguatan

(reinforcement), sehingga terjadi perubahan yang bersifat permanen dan persisten pada dirinya sebagai hasil pengalaman (Learning is a change of behaviour as a result of experience), demikian pendapat John Dewey, salah seorang ahli pendidikan Amerika Serikat dari aliran Behavioural Approach (Drs. Aston L. Toruan, S.H.;2007)

Perubahan yang dihasilkan oleh proses belajar bersifat progresif dan akumulatif, megarah kepada kesmpurnaan, misalnya dari tidak mampu menjadi mampu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, baik mencakup aspek pengetahuan (cognitive domain), aspek afektif (afektive domain) maupun aspek psikomotorik (psychomotoric domain). Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Drs. Aston L. Toruan, S.H.;2007).

Pendidikan kewarganegaraan adalah sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan, watak dan karakter warganegara yang demokratis dan bertanggung jawab (Drs. Aston L. Toruan, S.H.;2007).

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelajaran PKn dalam rangka “nation and character building” (Drs. Aston L. Toruan, S.H.;2007):

1. PKn merupakan bidang kajian kewarganegaraan yang ditopang berbagai disiplin ilmu yang releven, yaitu: ilmu politik, hukum, sosiologi, antropologi, psokoliogi dan disiplin ilmu lainnya yang digunakan sebagai landasan untuk melakukan kajian-kajian terhadap proses

pengembangan konsep, nilai dan perilaku demokrasi warganegara. 2. PKn mengembangkan daya nalar

(state of mind) bagi para peserta didik. Pengembangan karakter bangsa merupakan proses pengembangan warganegara yang cerdas dan berdaya nalar tinggi. PKn memusatkan perhatiannya pada pengembangan kecerdasan warga negara (civic intelegence) sebagai landasan pengembangan nilai dan perilaku demokrasi. 3. PKn sebagai suatu proses

pencerdasan, maka pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah yang lebih inspiratif dan partisipatif dengan menekankan pelatihan penggunaan logika dan pealaran. Untuk menfasilitasi pembelajaran PKn yang efektif

dikembangkan bahan

pembelajaran yang interaktif yang dikemas dalam berbagai paket seperti bahan belajar tercetak, terekam, tersiar, elektronik, dan bahan belajar yang digali dari ligkungan masyarakat sebagai pengalaman langsung (hand of experience).

4. kelas PKn sebagai laboratorium demokrasi. Melalui PKn, pemahaman sikap dan perilaku demokratis dikembangkan bukan semata-mata melalui ‘mengajar demokrasi” (teaching democracy), tetapi melalui model pembelajaran yang secara langsung menerapkan cara hidup secara demokrasi (doing democracy). Penilaian bukan semata-mata dimaksudkan sebagai alat kedali mutu tetapi juga sebagai alat untuk memberikan bantuan belajar bagi siswa sehingga lebih dapat berhasil dimasa depan. Evaluasi dilakukan secara menyeluruh termasuk portofolio siswa dan

(3)

Jurnal Ilmiah PROGHRESIF, Vol.11 No.32 Agustus 2014 Page 3 evaluasi diri yang lebih berbasis

kelas.

Tutor sebaya adalah proses pembelajaran seorang guru yang ditransfer pada peserta didik untuk dapat berperan sebagai pusat informasi belajar bagi peserta didik yang lain di depan kelas, yang strategi pendekatannya dengan membentuk kelompok untuk menumbuhkan suatu motivasi karena masing-masing anggota kelompok merasa menjadi turut bertanggung jawab atas berbagai tujuan, strategi dan proses tim tersebut. Walaupun tujuan akhir dari tindakan ini memotivasi peserta didik secara individu untuk dapat aktip (Kanisius, 1998).

Mengaktifkan belajar siswa dapat dengan jalan memberikan berbagai pengalaman belajar bermakna yang bermanfaat bagi kehidupan siswa dengan memberikan rangsangan tugas, tantangan, memecahkan masalah, atau mengembangkan pembiasaan.

Dari uraian di atas, metode tutor sebaya merupakan metode yang cukup efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa guna peningkatan kualitas hasil pembelajaran, karena siswa dapat belajar bermusyawarah, mengemukakan pendapat secara kritis dan konstruktif. Dengan demikian siswa dapat lebih mudah menerima dan memahami materi pelajaran dari teman sebayanya yang lebih mampu.

METODE PENELITIAN 1. Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh guru sebagai peneliti, mulai tanggal 15 Maret 2014 sampai dengan 5 April 2014, yang dilakukan dalam 2(dua) siklus dan yang menjadi obyek penelitian adalah siswa kelas

XI Teknik Mekanik Otomotif 1 SMK Negeri Wongsorejo Tahun Pembelajaran 2013/2014. Lokasi penelitian berada di SMK Negeri Wongsorejo Jalan PB. Sudirman No. 13 Wongsorejo, Banyuwangi, Kelas XI Teknik Mekanik Otomotif 1 dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan standar kompetensi ” Budaya Demokrasi menuju Masyarakat Madani”.

2. Variabel yang diteliti

Dalam penelitian ini variabel yang diteliti adalah keterkaitan antara metode ”Tutor Sebaya” dengan ”Motivasi Belajar Siswa”. Sebagaimana telah diuraikan dalam hipotesis, di sini peneliti ingin mengatahui dapatkan pembelajaran Budaya Demokrasi menuju Masyarakat Madani dengan menggunakan metode ”Tutor Sebaya” ini menjadikan motivasi belajar siswa kelas XI Teknk Mekanik Otomotif 1 SMK Negeri Wongsorejo meningkat.

3. Data dan Cara Pengumpulan

serta Pengolahannya

Data untuk penelitian ini berupa hasil observasi, dokumentasi dari belajar siswa. Observasi dilakukan pada saat siswa melakukan diskusi, dengan melakukan pengamatan keaktivan setiap siswa per kelompok. Dokumentasi berupa foto pada saat pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa.

Cara pengumpulan data dengan mengumpulkan format observasi yang sudah diisi dari hasil observasi dan melakukan pemotretan pada saat siswa berdiskusi yang dipimpin oleh teman sebayanya untuk mengetahui dan membuktikan keaktivan siswa.

Dari data yang terkumpul tersebut akan diolah secara kualitatif,

(4)

Jurnal Ilmiah PROGHRESIF, Vol.11 No.32 Agustus 2014 Page 4 yaitu dengan memaparkan hasil

penelitian yang berupa gambaran mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan hingga didapatkan data yang dapat menunjang kebenaran hipotesa, sehingga peneliti dapat memperoleh hasil yang positif. 4. Indikator Pencapaian

Peneliti dalam penelitian ini menentukan indikator pencapaian tujuan, jika persentase hasil observasi mengarah pada positif hipotesa, yaitu 85% (rata-rata dari beberapa indikator).

5. Prosedur Tindakan

Perencanaan

Pada tahap perencanaan dilakukan kegiatan sebagai berikut :

1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan perangkat belajar.

2. Menyusun perangkat observasi.

3. Mendata siswa

(mengelompokkan). Implementasi

Seperti pada perencanaan peneliti telah mengadakan pembagian kelompok siswa dalam tiga kelompok yang masing-masing diketuai oleh satu orang siswa yang mempunyai kemampuan lebih dari yang lain, berdasarkan pada hasil evaluasi

pada pertemuan sebelumnya dan siswa sudah melaksanakan tugas membaca materi yang akan didiskusikan.

Pada pertemuan untuk penelitian siklus pertama, guru memberikan pengarahan mengenai materi, lalu menjelaskan sistem atau metode pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Pada kegiatan inti, siswa sudah siap pada kelompok diskusi masing-masing. Masing-masing ketua kelompok (berperan sebagai tutor) menjelaskan materi yang ditugaskan kepada anggota kelompoknya. Pada saat itulah akan terjadi proses tanya jawab antara ketua kelompok dengan anggotanya, disamping ada satu anggota yang menjadi sekretaris (mencatat hasil diskusi). Sementara itu guru (peneliti) mengadakan pendekatan-pendekatan individu.

Pada kegiatan penutup dari pertemuan pada siklus pertama, guru memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk menuangkan hasil dari materi yang telah didiskusikan pada kegiatan inti dalam suatu karya ilmiah (makalah) yang akan didiskusikan dalam diskusi kelas pada siklus kedua.

Dari satu siklus pertama diatas guru (peneliti) diharapkan telah mendapat data hasil observasi tentang keaktifan siswa dengan

metode tutor sebaya tersebut.

Dari hasil observasi pada siklus pertama menjadi acuan untuk observasi pada siklus kedua.

Pada pertemuan di siklus kedua siswa telah siap dengan makalah diskusi yang akan dipresentasikan di dalam diskusi kelas oleh masing-masing tutor pada tiap-tiap kelompok. Pada awal pertemuan kedua ini guru memberikan ulasan

tentang hasil diskusi pada siklus pertama, kemudian memberikan sedikit pengarahan materi, yang dilanjutkan dengan penjelasan sistem atau metode yang akan digunakan dalam diskusi kelas tersebut.

Pada kegiatan ini di siklus kedua ini tiga siswa yang menjadi tutor akan diberi mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya masing-msing, sementara guru (peneliti)

(5)

Jurnal Ilmiah PROGHRESIF, Vol.11 No.32 Agustus 2014 Page 5 mengadakan pendekatan-pendekatan

individu.

Observasi-Interpretasi

Hasil observasi terhadap implementasi metode pembelajaran yang dimaksud diharapkan dapat diinterpretasikan sebagai berikut : - siswa terlibat aktif dalam proses

pembelajaran : 90 %

- kerjasama dalam kelompok tampak kondusif : 80 %

- siswa tampak antusias : 80 %

Analisis Refleksi

Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap hasil observasi pertama untuk mengetahui keberhasilan peningkatan motivasi belajar siswa.

Dari hasil analisa tersebut akan ditentukan refleksi untuk pelaksanaan siklus berikutnya, hingga penelitian menghasilkan keberhasilan atau dapat mencapai indikator pencapaian yang sudah direncanakan

HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I

Perencanaan Tindakan:

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan instrumen penelitian, yaitu berupa rencana pembelajaran, lembar observasi aktivitas siswa dan guru dan lembar penilaian aktivitas pembelajaran.

Dalam penelitian ini guru sebagai peneliti dibantu oleh satu teman guru, yaitu Guru Mata

Pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan sebagai pengamat. Materi yang disampaikan tentang Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Masa Orde Lama, Orde Baru dan Reformasi. Materi tersebut dibagikan kepada tiga kelompok yang sudah ditentukan oleh guru berdasarkan dari

pertemuan sebelumnya, di mana pada masing-masing kelompok sudah ditentukan satu orang yang berkemampuan lebih dari anggota kelompoknya.

Tiap kelompok

mendiskusikan demokrasi di Indonesia berdasarkan era yang berbeda, yaitu Kelompok I tentang “Demokrasi di Indonesia pada Masa Orde Lama”, Kelompok II tentang “Demokrasi di Indonesia pada Masa Orde Baru” dan Kelompok III tentang “Demokrasi pada Masa Reformasi”.

- Pelaksanaan:

Pelaksnaan tindakan dilakukan oleh peneliti sendiri, sehingga peneliti bertindak sebagai guru dan dibantu oleh 1(satu) orang guru pendidikan kewarganegaraan

lain sebagai pengamat. Pada tanggal 15 Maret 2014 seperti yang telah

dipersiapkan guru membuka pelajaran dengan salam, kemudian menjelaskan pada siswa tentang metode pembelajaran yang

akan dilakukan, dimana pada pertemuan sebelumnya telah diberitahukan kepada siswa untuk mempersiapkan diri dalam diskusi kelompok dengan materi dan kelompok yang sudah ditentukan, juga menyampaikan kompetensi dasar yang diharapkan, serta menjelaskan tugas dan tanggung jawab kelompok. Kemudian guru

mempersiapkan siswa pada posisi bentuk diskusi pada kelompok-kelompok yang sudah ditentukan. Meskipun pada awal persiapan kelompok terjadi kegaduhhan, tetapi dengan pengarahan guru, masing-masing kelompok akhirnya siap untuk berdiskusi pada tempatnya masing-masing, dan sebelum memulai berdiskusi guru memimpin siswa untuk memberikan semangat

(6)

Jurnal Ilmiah PROGHRESIF, Vol.11 No.32 Agustus 2014 Page 6 awal dengan memerintahkan semua

siswa mengangkat tangan kanannya, kemudian memerintahkan digoyang-goyang sambil memberi pengarahan dalam hitungan ketiga serempak mengatakan “yes!” sambil menarik kepalan tangannya.

Selama siswa dalam proses diskusi yang dipimpin oleh ketua kelompok masing-masing sebagai tutor sebaya, guru sebagai peneliti mengamati dan menilai peran tutor dalam penyampaian materi dan aktivitas serta motivasi peserta didik yang lain.

- Observasi dan Analisis:

Kegiatan observasi dilaksanakan untuk mengamati seluruh kegiatan dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran, antara lain : kemampuan tutor dalam penyampaian materi dapat menarik perhatian para anggotanya, penyampaian materi tidak tekstual, keaktifan peserta diskusi dalam mengikuti jalannya diskusi, bertanya dan menyanggah sesuai pokok masalah, dan lain-lain.

Selama proses diskusi tersebut, guru sebagai peneliti melakukan pendekatan terhadap setiap kelompok untuk mengamati aktivitas mereka, selain untuk memberikan motivasi dan bimbingan untuk memudahkan mereka mempelajari materi pada kelompoknya.

Dan selama observasi dalam diskusi itu berlangsung, untuk lebih memotivasi dalam bekerja sama dalam kelompoknya, maka guru memberikan penguat (reinforcement) bagi kelompok yang paling aktif berdiskusi atau bekerja sama dalam menyelesaikan tugas akan diberi hadiah (reward).

-Aktivitas Siswa dan Guru

Berdasarkan pengamatan selama proses pembelajaran, aktivitas siswa dan guru berlangsung dengan baik. Guru melakukan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Dan keaktifan siswa dalam pembelajaran juga cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil observasi sebagai berikut :

Tabel 1. Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru di Kelas

Kegiatan Indikator Pengamatan

Skor Ya Tidak

Tindakan Awal

1. Mengucapkan salam 1 √

2. Menyampaikan topik yang

diajarkan 1 √

3. Menyampaikan kompetensi dasar

yang diharapkan 1 √

4. Memberi apersepsi (bahan

pengamatan) 1 √

5. Menjelaskan tugas dan tanggung

jawab kelompok 1 √

6. Menyediakan media yang

dibutuhkan siswa 1 √

Tahap Inti

7. Memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk mendiskusikan tugasnya

1 √ 8. Membimbing dan mengarahkan

(7)

Jurnal Ilmiah PROGHRESIF, Vol.11 No.32 Agustus 2014 Page 7 diskusi

9. Memotivasi siswa untuk aktif bekerja sama dalam diskusi kelompoknya, sehingga masing-masing individu memahami materi yang didiskusikan

1 √

10. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan

pendapatnya

1 √ 11. Mengidentifikasi dan memotivasi

siswa yang kurang aktif dalam kegiatan belajarnya

1 √ 12. Meminta kelompok untuk

menyiapkan hasil diskusi kelompoknya

1 √

Tindakan Akhir

13. Merespon hasil diskusi 1 √

14. Mengevaluasi 1 √ 15. Memberi tugas 1 √ 16. Memberi salam 1 √ Skor perolehan Nilai = ________________ x 100 Skor maksimal

Keterangan : Nilai 91 – 100 = Amat Baik Nilai 76 – 90 = Baik Nilai 61 – 75 = Cukup Nilai 51 – 60 = Sedang Nilai ≤ 50 = Kurang Dari hasil observasi tersebut, aktivitas guru dalam kegiatan

pembelajaran pada tabel 1 di atas adalah sebagai berikut :

- jumlah skor perolehan = 14 - skor maksimal = 16

14

- Nilai = ____ x 100 16

= 87,5

Dengan demikian prosentase nilai yang diperoleh oleh guru dalam aktivitas pembelajaran adalah 87,5 %, maka dapat dikatakan aktivitas guru dalam pembelajaran baik.

(8)

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.11 No.32 Agustus 2014 Page 8 Tabel 2. Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa

Kegiatan Indikator Pengamatan

Skor Ya Tidak Tindakan

Awal

1. Siswa menjawab salam 1 √

2. Siswa duduk di tempatnya masing-masing

sesuai dengan kelompoknya 1 √ 3. Siswa memperhatikan dan mencatat topik

yang diajarkan 1 √

4. Siswa mencatat kompetensi dasar yang

disampaikan guru 1 √

5. Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru tentang tugas yang diberikan dalam kelompoknya

1 √

Tahap Inti

6. Membaca dan memahami tugas yang

diberikan pada kelompoknya 1 √ 7. Bertanya kepada temanbila ada hal-hal

yang kurang jelas 1 √

8. Mendiskusikan dengan kelompok materi

yang menjadi tugas diskusi 1 √ 9. Bekerja sama membahas materi diskusi

dan menyimpulkan 1 √

10. Menanyakan kepada guru bila ada

kesulitan dalam membahas materi diskusi 1 √ Tindakan

Akhir

11. Menanggapi respon dan evaluasi yang

diberikan guru 1 √

14. Mencatat tugas yang diberikan guru 1 √

15. Menjawab salam 1 √

Skor perolehan

Nilai = ________________ x 100 Skor maksimal

Keterangan : Nilai 91 – 100 = Amat Baik Nilai 76 – 90 = Baik Nilai 61 – 75 = Cukup Nilai 51 – 60 = Sedang Nilai ≤ 50 = Kurang

Dari hasil observasi tersebut, aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran pada tabel 2 di atas adalah sebagai berikut :

- jumlah skor perolehan = 14 - skor maksimal = 15

14

- Nilai = ____ x 100 = 93,3 15

Dengan demikian prosentase nilai yang diperoleh oleh siswa dalam aktivitas pembelajaran adalah

93,3 %, maka dapat dikatakan aktivitas siswa dalam pembelajaran amat baik.

(9)

Jurnal Ilmiah PROGHRESIF, Vol.11 No.32 Agustus 2014 Page 9 - Observasi Hasil Proses Diskusi Siswa:

1. Penilaian Diskusi Kelas

NO NAMA Aspek Penilaian Total Nilai Sikap Keak- tifan Wawas -an Kema mpuan Menge muka-kan Penda-pat Kerja sama 1 Achmad Fauzi 18 20 10 10 18 74 2 Agus Supiyanto 18 15 10 10 18 71

3 Ahmad Sofyan Halili 15 15 15 15 15 75

4 Ahmad Zaini 20 20 15 15 15 85

5 Ali Murtadlo 18 15 10 10 15 68

6 Anwar Sanusi 18 18 10 10 15 71

7 Aris Widiyanto 15 18 15 15 15 78

8 Edi Purnomo 20 20 15 15 20 90

9 Eka Permana Putra 15 10 10 10 15 60

10 Galuh Prasetyo 20 20 15 15 20 90

11 Hadi Nur Aziz 15 15 10 10 18 68

12 Heri Suryanto 18 20 15 15 18 86

13 Imam Fauzi 18 18 15 15 18 84

14 Irfan Farid 20 20 15 15 20 90

15 Iwan Sugiyono 18 18 10 10 18 74

16 Lukman Zainur Rosi 20 20 15 15 20 90

17 M. Angga Bahtiar 20 20 15 15 20 90 18 M. Lutfi S. 20 18 15 15 20 88 19 M. Syamsul Arifin 18 15 10 10 18 71 20 Miftahul Huda 18 15 10 10 15 68 21 Mohammad Imron 18 15 15 15 20 83 22 Mujianto 18 15 15 15 20 83 23 Natok Firmansyah 20 15 15 15 20 85 24 Rofiqi Jamil 20 15 10 10 20 75 25 Romo Syarif H. 20 15 15 15 20 85

26 Syamsul Arifin (A) 18 15 10 10 18 71 27 Syamsul Arifin (B) 18 15 15 15 18 81 28 Suhartono 20 20 15 15 20 90 29 Supriyanto 15 15 15 15 15 75 30 Supriyono Efendi 15 15 15 15 15 75 31 Susanto 20 15 15 15 20 85 32 Suwandi Agus S. 20 15 15 15 20 85 33 Syaiful Azhari 18 15 15 15 18 81 34 Syaifurrohman 18 15 15 15 15 78 35 Teguh Prayogi 20 20 15 15 20 90 36 Toni Mustofa 20 20 15 20 20 95 37 Yoni Efendi 18 15 10 10 18 71

(10)

Jurnal Ilmiah PROGHRESIF, Vol.11 No.32 Agustus 2014 Page 10 Keterangan nilai maksimal 20.

- Analisa keaktifan siswa dalam proses pembelajaran : Total nilai maksimal keaktifan siswa = 740

Total nilai keaktifan siswa yang diperoleh = 618 618

Prosentase perolehan nilai = x 100 = 83,51 % 740

- Analisa kerjasama siswa dalam kelompok : Total nilai maksimal keaktifan siswa = 740 Total nilai keaktifan siswa yang diperoleh = 668

668

Prosentase perolehan nilai = x 100 = 90,27 % 740

- Analisa antusias siswa pembelajaran : Total nilai maksimal keaktifan siswa = 740 Total nilai keaktifan siswa yang diperoleh = 678

678

Prosentase perolehan nilai = x 100 = 91,62 % 740

2. Hasil Observasi diskusi kelompok.

NO NAMA Aspek Penilaian Skor/

Jumlah 1 2 3 4 5 6

1 Achmad Fauzi 3 2 2 3 3 2 15

2 Agus Supiyanto 2 2 2 2 2 2 12

3 Ahmad Sofyan Halili 3 2 2 3 2 2 14

4 Ahmad Zaini 2 2 2 2 2 2 12

5 Ali Murtadlo 2 2 2 3 3 2 14

6 Anwar Sanusi 2 2 2 3 3 2 14

7 Aris Widiyanto 3 2 2 3 2 2 14

8 Edi Purnomo 3 3 3 4 3 3 19

9 Eka Permana Putra 2 2 2 2 2 2 12

10 Galuh Prasetyo 3 3 3 4 3 3 19

11 Hadi Nur Aziz 2 2 2 2 2 2 12

12 Heri Suryanto 3 2 2 3 3 3 16

13 Imam Fauzi 3 2 2 3 3 3 16

14 Irfan Farid 3 3 3 4 3 4 20

15 Iwan Sugiyono 2 2 2 3 3 3 15

16 Lukman Zainur Rosi 4 3 3 4 3 4 21 17 M. Angga Bahtiar 3 3 3 3 3 3 18 18 M. Lutfi S. 3 2 2 3 3 3 16 19 M. Syamsul Arifin 2 2 2 3 2 2 13 20 Miftahul Huda 2 2 2 3 2 2 13 21 Mohammad Imron 3 2 2 3 3 3 16 22 Mujianto 3 2 2 3 3 3 16 23 Natok Firmansyah 3 2 2 3 3 3 16 24 Rofiqi Jamil 3 2 2 3 3 3 16 25 Romo Syarif H. 3 2 2 3 3 3 16

(11)

Jurnal Ilmiah PROGHRESIF, Vol.11 No.32 Agustus 2014 Page 11 26 Syamsul Arifin (A) 2 2 2 3 3 3 15 27 Syamsul Arifin (B) 3 2 2 3 3 4 17 28 Suhartono 4 3 3 4 3 4 21 29 Supriyanto 3 2 2 3 3 3 16 30 Supriyono Efendi 2 2 2 2 3 3 14 31 Susanto 3 2 2 3 3 3 16 32 Suwandi Agus S. 3 2 2 3 3 3 16 33 Syaiful Azhari 3 2 2 3 3 3 16 34 Syaifurrohman 3 3 2 3 3 3 17 35 Teguh Prayogi 4 3 3 4 3 4 21 36 Toni Mustofa 4 4 4 4 4 4 24 37 Yoni Efendi 2 2 2 3 3 3 15

Aspek yang dinilai:

1. Kemampuan menyampaikan pendapat. 2. Kemampuan memberikan argumentasi. 3. Kemampuan memberikan kritik. 4. Kemampuan mengajukan pertanyaan.

5. Kemampuan menggunakan bahasa yang baik. 6. Kelancaran berbicara.

Penskoran : Jumlah Skor :

A. Tidak Baik Skor 1. 24 – 30 = Sangat baik. B. Kurang Baik Skor 2. 18 – 23 = Baik. C. Cukup Baik Skor 3. 12 -17 = Cukup. D. Baik Skor 4. 6 – 11 = Kurang. E. Sangat Baik Skor 5.

Refleksi:

Dari data yang didapat pada siklus pertama tersebut di atas, hasil dari pembelajaran dengan pendekatan metode “tutor

sebaya” tersebut masih kurang mencapai harapan yang diinterpretasikan. Hal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

No. H a l Interpretasi Hasil

1. Siswa terlihat aktif dalam proses pembelajaran

90 % 83,51 %

2. Kerjasama dalam kelompok tampak kondusif

80 % 90,27 %

3. Siswa tampak antusias 80 % 91,62 %

Dari tabel di atas dapat terlihat kerjasama siswa dalam proses pembelajaran tersebut sudah mencapai dari apa yang diharapkan. Antusias dari siswa dalam pembelajaran juga sudah mencapai dari apa yang

diharapkan berdasarkan dari penilaian sikap siswa. Sedangkan ketetlibatan siswa dalam proses pembelajaran masih kurang dari yang diharapkan. Hal ini dapat disebabkan karena siswa masih kurang menguasai materi yang

(12)

Jurnal Ilmiah PROGHRESIF, Vol.11 No.32 Agustus 2014 Page 12 dipelajari dan kurang

maksimalnya aktifitas guru dalam pembelajaran, yang terlihat dari masih rendahnya nilai pada wawasan siswa dan nilai aktifitas guru

Siklus II

- Perencanaan Tindakan:

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan instrumen penelitian, yaitu berupa rencana pembelajaran, lembar observasi aktivitas siswa dan guru, lembar penilaian aktivitas pembelajaran.

Dalam penelitian ini guru sebagai peneliti dibantu oleh satu teman guru, yaitu Guru Mata

Pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan sebagai pengamat. Pembelajaran dilakukan dengan diskusi kelas, dimana materi yang akan dipresentasikan siswa yang sudah ditunjuk sebagai tutor sebaya sudah berupa makalah hasil diskusi kelompok pada siklus pertama.

-Pelaksanaan:

Pelaksnaan tindakan dilakukan oleh peneliti sendiri, sehingga peneliti bertindak sebagai guru dan dibantu oleh 1(satu) orang guru pendidikan kewarganegaraan lain sebagai pengamat.

Pada tanggal 22 Maret 2014 seperti yang telah dipersiapkan guru membuka pelajaran dengan salam, kemudian menjelaskan pada siswa tentang metode pembelajaran yang akan dilakukan, dimana pada pertemuan sebelumnya telah diberitahukan kepada siswa untuk mempersiapkan diri dalam diskusi kelas dengan materi dan kelompok yang sudah ditentukan, juga menyampaikan kompetensi dasar yang diharapkan, serta menjelaskan tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam diskusi kelas.

Sebelum memulai berdiskusi guru memimpin siswa untuk memberikan semangat awal dengan memerintahkan semua siswa mengangkat tangan kanannya, kemudian memerintahkan digoyang-goyang sambil memberi pengarahan dalam hitungan ketiga serempak mengatakan “yes!” sambil menarik kepalan tangannya.

Kemudian guru

mempersiapkan siswa sebagai tutor sebaya sebagai pemrasaran yang akan memaparkan hasil diskusi kelompoknya dengan diberi kesempatan dua termin, yang pada satu termin kelompok yang lain diberi kesempatan untuk mengajukan dua pertanyaan kepada kelompok pemakalah.

Selama siswa dalam proses diskusi yang dipimpin oleh ketua kelompok masing-masing sebagai tutor sebaya, guru sebagai peneliti mengamati dan menilai peran tutor dalam penyampaian materi dan aktivitas serta motivasi peserta didik yang lain.

- Observasi dan Analisis:

Kegiatan observasi dilaksanakan untuk mengamati seluruh kegiatan dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran, antara lain : kemampuan tutor dalam penyampaian materi dapat menarik perhatian peserta diskusi, penyampaian materi tidak tekstual, keaktifan peserta diskusi dalam mengikuti jalannya diskusi, bertanya dan menyanggah sesuai pokok masalah, dan lain-lain.

Selama proses diskusi tersebut, guru sebagai peneliti melakukan pendekatan terhadap setiap kelompok untuk mengamati aktivitas mereka, selain untuk memberikan motivasi dan bimbingan untuk memudahkan mereka mempelajari

(13)

Jurnal Ilmiah PROGHRESIF, Vol.11 No.32 Agustus 2014 Page 13 materi yang dipaparkan oleh teman

siswanya yang menjadi tutor sebaya. Dan selama observasi dalam diskusi itu berlangsung, untuk lebih memotivasi dalam bekerja sama dalam kelompoknya, maka guru memberikan penguat (reinforcement) bagi kelompok yang paling aktif berdiskusi atau bekerja sama dalam menyelesaikan tugas akan diberi hadiah (reward).

- Aktivitas Siswa dan Guru

Berdasarkan pengamatan selama proses pembelajaran, aktivitas siswa dan guru berlangsung dengan baik. Guru melakukan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Dan keaktifan siswa dalam pembelajaran juga cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil observasi sebagai berikut : Tabel 1. Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru di Kelas

Kegiatan Indikator Pengamatan

Skor Ya Tidak

Tindakan Awal

1. Mengucapkan salam 1 √

2. Menyampaikan topik yang diajarkan 1 √ 3. Menyampaikan kompetensi dasar yang

diharapkan 1 √

4. Memberi apersepsi (bahan

pengamatan) 1 √

5. Menjelaskan tugas dan tanggung jawab

kelompok 1 √

6. Menyediakan media yang dibutuhkan

siswa 1 √

Tahap Inti

7. Memberikan kesempatan kepada tutor sebaya untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya

1 √ 8. Membimbing dan mengarahkan siswa

selama proses diskusi 1 √

9. Memotivasi siswa untuk aktif dalam diskusi kelas, sehingga masing-masing individu memahami materi yang didiskusikan

1 √

10. Memberi kesempatan kepada siswa

untuk mengembangkan pendapatnya 1 √ 11. Mengidentifikasi dan memotivasi

siswa yang kurang aktif dalam kegiatan belajarnya

1 √ 12. Meminta masing-masing kelompok

untuk melaporkan hasil diskusi 1 √ Tindakan

Akhir

13. Merespon hasil diskusi 1 √

14. Mengevaluasi 1 √

15. Memberi tugas 1 √

(14)

Jurnal Ilmiah PROGHRESIF, Vol.11 No.32 Agustus 2014 Page 14 Skor perolehan

Nilai = ________________ x 100 Skor maksimal

Keterangan : Nilai 91 – 100 = Amat Baik Nilai 76 – 90 = Baik Nilai 61 – 75 = Cukup Nilai 51 – 60 = Sedang Nilai ≤ 50 = Kurang Dari hasil observasi tersebut, aktivitas guru dalam kegiatan

pembelajaran pada tabel 1 di atas adalah sebagai berikut :

- jumlah skor perolehan = 15 - skor maksimal = 16

15

- Nilai = ____ x 100 = 93,75 16

Dengan demikian prosentase nilai yang diperoleh oleh guru dalam aktivitas pembelajaran adalah 93,75%, maka dapat dikatakan

aktivitas guru dalam pembelajaran amat baik. Ini berarti ada peningkatan dibandingkan aktivitas guru pada siklus pertama. Tabel 2. Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa

Kegiatan Indikator Pengamatan

Skor Ya Tidak Tindakan

Awal 1. Siswa menjawab salam 1 √

2. Siswa duduk di tempatnya masing-masing sesuai dengan tugasnya pada diskusi kelas

1 √ 3. Siswa memperhatikan dan mencatat

topik yang diajarkan 1 √

4. Siswa mencatat kompetensi dasar yang

disampaikan guru 1 √

5. Siswa memperhatikan dan

mendengarkan penjelasan guru tentang tugas masing-masing dalam diskusi kelas

1 √

Tahap Inti

6. Membaca dan memahami tugas yang

diberikan 1 √

7. Bertanya kepada teman bila ada hal-hal

yang kurang jelas 1 √

8. Bekerja sama membahas materi diskusi

dan menyimpulkan 1 √

9. Menanyakan kepada guru bila ada kesulitan dalam membahas materi diskusi

1 √ Tindakan 10. Menanggapi respon dan evaluasi yang 1 √

(15)

Jurnal Ilmiah PROGHRESIF, Vol.11 No.32 Agustus 2014 Page 15 Akhir diberikan guru

11. Mencatat tugas yang diberikan guru 1 √

12. Menjawab salam 1 √

Skor perolehan

Nilai = ________________ x 100 Skor maksimal

Keterangan : Nilai 91 – 100 = Amat Baik Nilai 76 – 90 = Baik

Nilai 61 – 75 = Cukup Nilai 51 – 60 = Sedang Nilai ≤ 50 = Kurang Dari hasil observasi tersebut, aktivitas siswa dalam kegiatan

pembelajaran pada tabel 2 di atas adalah sebagai berikut :

- jumlah skor perolehan = 12 - skor maksimal = 12

12

- Nilai = ____ x 100 = 100 12

Dengan demikian prosentse nilai yang diperoleh oleh siswa dalam aktivitas pembelajaran adalah 100 %, maka dapat dikatakan

aktivitas siswa dalam pembelajaran amat baik. Ini merupakan hasil yang

sangat memuaskan.

- Observasi Hasil Proses Diskusi Siswa 1. Penilaian Diskusi Kelas

NO NAMA Aspek Penilaian Total Nilai Sikap Keak- tifan Wawas -an Kemampu an Mengemu ka-kan Penda-pat 1 Achmad Fauzi 18 18 15 15 66 2 Agus Supiyanto 18 15 15 10 58

3 Ahmad Sofyan Halili 15 20 15 15 65

4 Ahmad Zaini 20 20 15 15 70

5 Ali Murtadlo 18 15 15 10 58

6 Anwar Sanusi 20 18 15 15 68

7 Aris Widiyanto 15 18 15 15 63

8 Edi Purnomo 20 20 15 20 75

9 Eka Permana Putra 15 15 10 10 50

10 Galuh Prasetyo 20 20 20 20 80

11 Hadi Nur Aziz 15 15 15 10 55

12 Heri Suryanto 20 20 15 15 70

13 Imam Fauzi 18 20 15 15 68

14 Irfan Farid 20 20 15 15 70

(16)

Jurnal Ilmiah PROGHRESIF, Vol.11 No.32 Agustus 2014 Page 16

16 Lukman Zainur Rosi 20 20 15 15 70

17 M. Angga Bahtiar 20 20 15 15 70 18 M. Lutfi S. 20 18 15 15 68 19 M. Syamsul Arifin 18 15 15 15 63 20 Miftahul Huda 18 18 10 10 56 21 Mohammad Imron 20 20 15 15 70 22 Mujianto 18 15 15 15 63 23 Natok Firmansyah 20 15 15 15 65 24 Rofiqi Jamil 20 20 15 15 70 25 Romo Syarif H. 20 20 15 15 70

26 Syamsul Arifin (A) 18 15 15 15 63

27 Syamsul Arifin (B) 18 15 15 15 63 28 Suhartono 20 20 20 20 80 29 Supriyanto 15 15 15 15 60 30 Supriyono Efendi 15 15 15 15 60 31 Susanto 20 20 15 15 70 32 Suwandi Agus S. 20 20 15 15 70 33 Syaiful Azhari 18 20 15 15 68 34 Syaifurrohman 18 15 15 15 63 35 Teguh Prayogi 20 20 15 15 70 36 Toni Mustofa 20 20 15 20 75 37 Yoni Efendi 18 20 10 15 63

Keterangan nilai maksimal 20.

- Analisa keaktifan siswa dalam proses pembelajaran :

Total nilai maksimal keaktifan siswa = 740 Total nilai keaktifan siswa yang diperoleh = 670

670

Prosentase perolehan nilai = x 100 = 90,54 % 740

- Analisa antusias siswa pembelajaran :

Total nilai maksimal keaktifan siswa = 740 Total nilai keaktifan siswa yang diperoleh = 678

684

Prosentase perolehan nilai = x 100 = 92,43 % 740

Dari hasil data penilaian diskusi kelas pada siklus kedua di atas, dapat kita lihat peningkatan hasil, yaitu keterlibatan siswa secara

aktif dalam proses pembelajaran sudah mencapai harapan dalam interpretasi, yaitu 90, 54 %.

2. Hasil Observasi Diskusi Kelas.

NO NAMA Aspek Penilaian Skor/

Jumlah

1 2 3 4 5 6

1 Achmad Fauzi 3 2 2 3 3 3 16

2 Agus Supiyanto 2 2 2 2 2 2 12

3 Ahmad Sofyan Halili 3 2 3 3 3 3 17

4 Ahmad Zaini 3 2 2 3 3 3 16

(17)

Jurnal Ilmiah PROGHRESIF, Vol.11 No.32 Agustus 2014 Page 17

6 Anwar Sanusi 2 2 2 3 3 2 14

7 Aris Widiyanto 3 2 2 3 2 2 14

8 Edi Purnomo 4 3 3 4 3 3 20

9 Eka Permana Putra 2 2 2 2 2 2 12

10 Galuh Prasetyo 4 3 3 4 3 3 20

11 Hadi Nur Aziz 2 2 2 2 2 2 12

12 Heri Suryanto 3 2 2 3 3 3 16

13 Imam Fauzi 3 2 2 3 3 3 16

14 Irfan Farid 4 3 3 4 3 4 21

15 Iwan Sugiyono 3 2 2 3 3 3 16

16 Lukman Zainur Rosi 4 3 3 4 3 4 21

17 M. Angga Bahtiar 4 3 3 3 3 3 19 18 M. Lutfi S. 4 2 2 3 3 3 17 19 M. Syamsul Arifin 2 2 2 3 2 2 13 20 Miftahul Huda 2 2 2 3 2 2 13 21 Mohammad Imron 4 2 2 3 3 3 17 22 Mujianto 4 2 2 3 3 3 17 23 Natok Firmansyah 3 2 2 3 3 3 16 24 Rofiqi Jamil 3 2 2 3 3 3 16 25 Romo Syarif H. 3 2 2 3 3 3 16

26 Syamsul Arifin (A) 2 2 2 3 3 3 15 27 Syamsul Arifin (B) 3 2 2 3 3 4 17 28 Suhartono 4 3 3 4 3 4 21 29 Supriyanto 3 2 2 3 3 3 16 30 Supriyono Efendi 2 2 2 2 3 3 14 31 Susanto 4 2 2 3 3 3 17 32 Suwandi Agus S. 4 3 3 3 4 3 20 33 Syaiful Azhari 3 2 2 3 3 3 16 34 Syaifurrohman 3 3 2 3 3 3 17 35 Teguh Prayogi 4 3 3 4 3 4 21 36 Toni Mustofa 4 4 4 4 4 4 24 37 Yoni Efendi 2 2 2 3 3 3 15

Aspek yang dinilai:

1. Kemampuan menyampaikan pendapat. 2. Kemampuan memberikan argumentasi. 3. Kemampuan memberikan kritik. 4. Kemampuan mengajukan pertanyaan.

5. Kemampuan menggunakan bahasa yang baik. 6. Kelancaran berbicara.

Penskoran : Jumlah Skor :

A. Tidak Baik Skor 1. 24 – 30 = Sangat baik. B. Kurang Baik Skor 2. 18 – 23 = Baik. C. Cukup Baik Skor 3. 12 -17 = Cukup. D. Baik Skor 4. 6 – 11 = Kurang. E. Sangat Baik Skor 5.

(18)

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.11 No.32 Agustus 2014 Page 18 Dari data yang didapat sebagai

hasil observasi, di atas ada peningkatan kemampuan siswa yang dapat dibandingkan antara skor

siklus pertama dengan skor siklus kedua, sebagai berikut.

NO NAMA Skor/

Jumlah

Skor/

Jumlah Keterangan

1 Achmad Fauzi 15 16 Meningkat

2 Agus Supiyanto 12 12 Tetap

3 Ahmad Sofyan Halili 14 17 Meningkat

4 Ahmad Zaini 12 16 Meningkat

5 Ali Murtadlo 14 14 Tetap

6 Anwar Sanusi 14 14 Tetap

7 Aris Widiyanto 14 14 Tetap

8 Edi Purnomo 19 20 Meningkat

9 Eka Permana Putra 12 12 Tetap

10 Galuh Prasetyo 19 20 Meningkat

11 Hadi Nur Aziz 12 12 Tetap

12 Heri Suryanto 16 16 Tetap

13 Imam Fauzi 16 16 Tetap

14 Irfan Farid 20 21 Meningkat

15 Iwan Sugiyono 15 16 Meningkat

16 Lukman Zainur Rosi 21 21 Tetap

17 M. Angga Bahtiar 18 19 Meningkat

18 M. Lutfi S. 16 17 Meningkat

19 M. Syamsul Arifin 13 13 Tetap

20 Miftahul Huda 13 13 Tetap

21 Mohammad Imron 16 17 Meningkat

22 Mujianto 16 17 Meningkat

23 Natok Firmansyah 16 16 Tetap

24 Rofiqi Jamil 16 16 Tetap

25 Romo Syarif H. 16 16 Tetap

26 Syamsul Arifin (A) 15 15 Tetap

27 Syamsul Arifin (B) 17 17 Tetap

28 Suhartono 21 21 Tetap

29 Supriyanto 16 16 Tetap

30 Supriyono Efendi 14 14 Tetap

31 Susanto 16 17 Meningkat

32 Suwandi Agus S. 16 20 Tetap

33 Syaiful Azhari 16 16 Tetap

34 Syaifurrohman 17 17 Tetap

35 Teguh Prayogi 21 21 Tetap

36 Toni Mustofa 24 24 Tetap

37 Yoni Efendi 15 15 Tetap

Dari semua data di atas dapat dibuktikan, bahwa dengan pendekatan ”tutor sebaya” dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI Teknik Mekanik Otomotif 1 SMK Negeri Wongsorejo tahun

(19)

Jurnal Ilmiah PROGHRESIF, Vol.11 No.32 Agustus 2014 Page 19 pembelajaran 2013/2014 dalam

pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan dengan standar kompetensi menganalisa budaya demokrasi menuju masyarakat madani pokok bahasan pelaksanaan demokrasi di Indonesia.

Dari perbandingan skor hasil observasi diskusi terlihat, bahwa pembelajaran dengan metode ”tutor sebaya” tersebut juga dapat memenuhi empat pilar belajar yang dikemukakan oleh UNESCO, yaitu siswa larning to know, learning to do, learning to live together dan learning to be.

SIMPULAN

Dari hasil pengamatan peneliti, dalam pembelajaran yang diamati dari siklus pertama sampai siklus kedua menunjukkan bahwa hampir semua siswa semakin aktif dalam mengikuti kegiatan diskusi.

Jika dilihat perbandingan skor hasil observasi diskusi terlihat, bahwa pembelajaran dengan metode ”tutor sebaya” tersebut juga dapat memenuhi empat pilar belajar yang dikemukakan oleh UNESCO, yaitu siswa larning to know, learning to do, learning to live together dan learning to be. Karena siswa dari tidak tahu menjadi tahu dengan aktif menggali materi pembelajaran dengan tugas yang diberikan, juga siswa mempunyai peningkatan kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dengan orang lain serta mengelola dan mengatasi konflik, sehingga siswa dapat mempunyai bekal untuk hidup bersama dengan orang lain yang berbeda dengan penuh toleransi, dan menumbuhkan rasa percaya diri sehingga siswa mampu mengenal dirinya, mempunyai kemantapan emosional dan intelektual yang dapat mengendalikan dirinya dengan

konsisten (memiliki kecerdasan emosi).

DAFTAR PUSTAKA

Bambang Marhijanto, Drs. 1999 Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Terbit Terang, Surabaya.

Hobri, Drs., M.Pd., 2007, Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Untuk Gurudan Praktisi,

UPTD Balai

Pengembangan Pendidikan (BPP) Dinas Pendidikan Kabupaten Jember.

Marno, M.Pd. dan M. Idris, S.Si., 2008, Strategi dan Metode Pengajaran, Menciptakan Keterampilan Mengajar yang Efektif dan Edukatif,

Ar-Ruzz Media,

Yogjakarta.

Sardiman, A.M., 1987, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, C.V. Rajawali, Jakarta. Tim Dosen FIP-IKIP Malang, 1980,

Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan, IKIP Malang Press, Malang.

Trianto, S.Pd., M.Pd., 2007, Model Pembalajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta. Aston L. Toruan, Drs, S.H., 2007, Laporan Penelitian Tindakan Kelas-PKn, (online), tersedia : http://dedidwitagama.wordp ress.com/2008/01/31/ laporan-penelitian-tindakan-kelas-pkn/.

Gambar

Tabel 1. Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru di Kelas
Tabel 2. Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Buatlah program sederhana menggunakan variable pointer untuk menunjuk pada tipe data char, dengan nilai dari variable tersebut adalah input dari nama anda.

DAGADU IDENTIK DENGAN JOGJA // DEMIKIAN PULA SEBALIKNYA / JOGJA TERASA KURANG LENGKAP TANPA DAGADU // BEGITU KIRA-KIRA GAMBARAN YANG TEPAT UNTUK PRODUK OLEH-OLEH

Thomas mengeluhkan kenyataan bahwa sistem akuntansi biaya (historis dan arus) sangat bergantung pada alokasi exit price adalah bahwa laporan keuangan bebas

1 Pelatihan Aplikasi Sistem Penilaian Akreditasi (Sispena) BAN PAUD dan PNF 2 Permohonan dan Pengisian Instrumen Evaluasi Diri Lembaga (sosialisasi).. 3 Pemetaan sasaran

Hal tersebut disebut dengan objek pembelajaran granular, yaitu sumber daya pembelajaran digital yang mengacu pada objek pembelajaran yang dibagi menjadi bagian yang

bangunan gedung adalah fenomena puntir yang terjadi pada balok tepi (eksterior). Momen torsi dalam balok menimbulkan tegangan geser torsi sehingga. secara akumulatif menambah

Bluetooth sendiri dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) dimana menggunakan frekuensi radio

Oyugi (2011), bahwa efikasi diri memediasi parsial pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap niat berwirausaha. Sehingga dengan adanya research gap dapat