• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN EKSPRESI INTERFERON- , DERAJAT BERAT KOLESTASIS, DAN KEJADIAN ATRESIA BILIER PADA PENDERITA KOLESTASIS BAYI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN EKSPRESI INTERFERON- , DERAJAT BERAT KOLESTASIS, DAN KEJADIAN ATRESIA BILIER PADA PENDERITA KOLESTASIS BAYI"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN EKSPRESI INTERFERON- 𝛾, DERAJAT BERAT KOLESTASIS, DAN KEJADIAN ATRESIA BILIER PADA

PENDERITA KOLESTASIS BAYI

Penelitian Karya Ilmiah Akhir

Untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Pendidikan Dokter Spesialis I Ilmu Kesehatan Anak

Oleh :

Ahmad Mahfur, dr.

Pembimbing :

Sjamsul Arief, dr., SpA(K), MARS

Dr. Anang Endaryanto, dr., SpA(K)

Dr. Bagus Setyoboedi, dr., SpA(K)

Dr. Hari Basuki N., dr., M.Kes

Alphania Rahniayu, dr., SpPA

DEPARTEMEN/SMF ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Atresia bilier (AB) merupakan kelainan yang masih merupakan

tantangan besar bagi para klinisi dan peneliti, karena lebih dari 90% pasien

akan mejadi penyakit hati kronis atau sirosis dan penyebab transplantasi hati

terbanyak pada anak-anak, yaitu mencapai 50 - 60%.

Patogenesis AB sampai saat ini masih belum jelas, termasuk

keterlibatan ekspresi interferon gamma (IFN-Ƴ) penderita kolestasis yang

dalam perjalanannya dapat menjadi AB. Upaya penatalaksanaan pasien AB

sampai saat ini juga belum memperoleh hasil yang memuaskan. Dengan

mengetahui patogenesis AB, terdapat peluang untuk mencegah perburukan

pada saat yang tepat dan sedini mungkin.

Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat dalam

pengembangan tatalakasana medik baru pada tahap awal perkembangan

penyakit sehingga dapat dilakukan terapi sedini mungkin sebelum terjadinya

proses ireversibel pada atresia bilier.

Meskipun dalam pelaksanaan penelitian karya ilmiah akhir ini penulis

telah berupaya semaksimal mungkin, namun penulis menyadari bahwa

makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu setiap saran maupun

(6)

senang hati. Akhir kata, semoga penelitian karya ilmiah akhir ini dapat

memberikan manfaat bagi kita semua.

Surabaya, Januari 2016

(7)

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan memanjatkan Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah

Subhanahu wa ta’ala atas segala rahmat dan berkah-Nya sehingga laporan

penelitian ini dapat kami selesaikan sebagai salah satu persyaratan untuk

menerima tanda keahlian dalam bidang Ilmu Kesehatan Anak di Fakultas

Kedokteran Universitas Airlangga / RSUD dr. Soetomo Surabaya.

Sehubungan dengan telah selesainya karya ilmiah akhir ini maka

perkenankanlah saya dengan segala kerendahan hati menyampaikan rasa

terima kasih yang tulus dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada

dr.Sjamsul Arief,SpA(K),MARS, Dr.dr.Bagus Setyobudi,SpA(K),

DR.dr.Anang Endaryanto, SpA(K), dan dr. Alphania Rahniayu SpPA

selaku pembimbing yang dengan penuh kesabaran telah mendorong dan

membimbing saya sejak dari pembuatan naskah usulan penelitian hingga

penyelesaian karya ilmiah akhir ini tanpa bosan-bosannya.

Rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya juga saya

sampaikan kepada yang terhormat:

Dr. Mahrus A. Rahman, SpA(K) selaku koordinator Litbang Ddept./SMF Ilmu

Kesehatan Anak FK Unair / RSUD Dr. Soetomo dan

Dr.dr.Hari Basuki N,M.Kes dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

(8)

penelitian hingga penulisan karya ilmiah akhir ini khususnya dalam hal

metodologi penelitian dan analisis hasil penelitian ini.

Mahrus A Rachman,dr.,SpA(K), Prof. Parwati Setiono

Basuki,dr.DTM& H., SpA(K), Muhammad Faizi, dr., SpA(K), Martono

Tri Utomo, dr., SpA(K), Risky Vitria Prasetyo, dr., SpA(K) atas

bimbingan, saran dan kritik yang sangat berharga dalam pembuatan usulan

penelitian hingga penulisan karya ilmiah akhir ini.

Dr. Hari Kushartono, dr. SpA(K) selaku kepala Dept./SMF Ilmu Kesehatan

Anak FK Unair / RSUD Dr. Soetomo, Dr. Sjamsul Arief, MARS, SpA(K),

Prof.dr. Bambang Permono, SpA(K), serta Prof.dr.Subijanto MS, SpA(K)

selaku mantan Kepala bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unair/RSUD

Dr.Soetomo yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada saya

untuk memperdalam pengetahuan di bidang ilmu kesehatan anak, serta atas

bimbingan dan pengarahannya selama saya mengikuti pendidikan keahlian.

Dr. Mahrus A Rachman, SpA(K) selaku ketua program studi program

pendidikan spesialis 1 Ilmu Kesehatan Anak FK Unair / RSUD Dr. Soetomo

sekaligus ketua tim penguji dan Dr. dr. IDG. Ugrasena, SpA(K), Prof. dr. M.

Sjaifullah Noer, SpA(K) serta Prof. dr. Parwati, Setiono Basuki, MSc,

DTM&H selaku mantan Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan Anak FK

Unair/RSUD dr.Soetomo; Dwiyanti, dr, SpA(K) selaku sekretaris Program

Studi pendidikan spesialis 1 Ilmu Kesehatan Anak FK Unair / RSUD Dr.

(9)

SpA(K) selaku mantan sekretaris Program Studi Ilmu Kesehatan Anak FK

Unair/RSUD dr.Soetomo.

Prof. Dr. Agung Pranoto, dr, M.Sc, SpPD, K-EMD, FINASIM selaku Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, yang telah memberikan

kesempatan kepada saya untuk menempuh pendidikan dokter spesialis anak

1 Ilmu Kesehatan Anak FK Unair / RSUD Dr. Soetomo

Dr. Dodo Anando, MPH, selaku direktur RSUD Dr. Soetomo, Surabaya yang

telah memberikan kesempatan dan fasilitas selama masa pendidikan

keahlian saya.

Seluruh staf pengajar Dept./SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unair/RSUD Dr

Soetomo yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu atas semua

pengetahuan, bimbingan, dorongan dan nasehat yang telah saya terima

selama ini.

dr. Abdul haris Khoironi, dr. Hakimah Maimunah, dr. Reni , dr Lasmauli ,

atas dukungan dan kerjasama tim peneliti yang kompak sejak menuangkan

ide menjadi usulan penelitian, penelusuran kepustakaan, hingga menjalankan

penelitian dan menyusun laporan hasil peneltian ini.

Seluruh sejawat PPDS 1 Dept./SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unair/RSUD

Dr Soetomo, terutama rekan seangkatan senasib seperjuangan : dr. Yeni

Kusumawati, dr. Nurul Yudhi, dr. Areta Idarto, dr. Laily Mufidah, dr.

Thoufik Hidayat, dr Adrianus Harry Saputra, dr. Wahyu, dr. Djuhdi

(10)

dalam suka maupun duka, saling membantu sejak awal hingga akhir

pendidikan.

Tidak lupa pula kepada seluruh teman-teman ppds yang telah banyak

membantu kelancaran tugas saya selama penyusunan karya akhir ini.

Seluruh penderita yang pernah saya rawat selama masa pendidikan di

RSUD Dr Soetomo, Surabaya.

Seluruh paramedis di IRNA, IRJ serta IRD anak RSUD Dr. Soetomo yang

telah membantu saya selama penyusunan karya akhir dan masa pendidikan

ini.

Dan sungguh bersyukur saya memiliki keluarga yang luar biasa, yang

senantiasa mendukung dan membantu dalam menyelesaikan segala

persoalan serta kerumitan yang timbul selama saya mengikuti pendidikan;

saya sampaikan rasa hormat dan kasih sayang kepada:

Kedua orang tua, ayah saya H. Abdullah Sadjad (alm) dan ibu Hj. Aliyah,

serta mertua saya, Bpk. Ambyah dan ibu Purwaningsih atas bantuan,

dukungan dan doanya yang tulus sehingga saya dapat menjalankan dan

menyelesaikan pendidikan keahlian ini, kakak saya H. Abdul Hamid SE, H.

Solakhuddin SE, Achmad Miftah, Nur Zakiyah, Sag, MPd, Nailul Arofah,

ST serta adik saya Mohammad Misbah, SH atas segala dorongan serta

doanya.

Istri saya tercinta, dr. Desy Purwidyastuti serta ketiga anak saya tersayang

Nasywa Rania Paramesti, Khanisa Amira Pramadini, Syarifa Azri Pratista

(11)

selalu mendampingi saya dalam menjalani pendidikan. Semoga Allah

Subhanahu ta’ala yang Maha Rahman dan Rahim senantiasa melimpahkan

(12)

RINGKASAN

Atresia bilier merupakan kelainan hati yang disebabkan karena

obstruksi dan fibrosis secara progresif duktus bilier intra dan ekstrahepatik

yang ditandai munculnya gejala kolestasis. Hampir 90% kelainan ini terjadi

pada masa perinatal, diduga karena proses inflamasi yang menyebabkan

terjadinya fibrosis dan obstruksi lumen duktus biliaris. Mekanisme

patogenesis atresia bilier diduga disebabkan adanya infeksi virus pada hepar

yang diikuti proses imunologis sekunder yang menyebabkan terjadinya

proses inflamasi secara progresif kemudian berakhir dengan fibroobliterasi

saluran empedu. Proses imunologis yang dimediasi oleh sel T pada epitel

duktus biliaris menimbulkan keradangan autoreaktif yang berjalan secara

progresif. Interferon gamma (IFN-𝛾) sebagai salah satu sitokin yang

dihasilkan oleh Th1 berperan penting dalam proses terjadinya atresia bilier

melalui suatu proses keradangan autoreaktif.

Dalam kurun waktu Juli sampai Desember 2015 telah dilakukan

penelitian secara total sampling terhadap subyek penelitian penderita

kolestasis di ruang rawat inap anak RSUD dr Soetomo Surabaya yang

berusia 1-12 bulan yang telah mendapatkan persetujuan orangtua/wali.

Subyek dengan kelainan kongenital dan infeksi berat berat akan di eksklusi

dari penelitian ini. Seluruh subyek penelitian akan dilakukan biopsi hepar di

(13)

Subyek penelitian akan dikelompokkan menjadi dua yaitu kelompok

atresia bilier dan non atresia bilier berdasarkan pemeriksaan histopatologis.

Masing-masing subyek juga akan diperiksa derajat berat kolestasisnya

berdasarkan gradasi histopatologis dan akan dikelompokkan menjadi derajat

berat kolestasis ringan, sedang, dan berat. Disamping itu semua subyek

penelitian akan diperiksa ekspresi IFN-𝛾 melalui tehnik imunohistokimia

dengan menghitung jumlah limfosit CD4 yang mengekpresikan IFN-𝛾. Untuk

mengetahui korelasi antara ekspresi IFN-𝛾, derajat berat kolestasis, dan

kejadian atresia bilier akan dianalisis menggunakan uji Spearman Rank, uji

Kontingensi Eta, dan uji Koefisien Kontingensi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Interferon-𝛾 memiliki korelasi

positif sangat kuat yang signifikan dengan kejadian atresia bilier. Semakin

tinggi ekspresi IFN-𝛾 maka semakin besar terjadinya atresia bilier. Ekspresi

tertinggi IFN-𝛾 terjadi saat usia 3 bulan dan menunjukkan tren menurun

seiring bertambahnya usia serta lamanya sakit. Hal ini menunjukkan bahwa

IFN-𝛾 memiliki peran terjadinya atresia bilier.

Penelitian ini juga membuktikan bahwa Interferon-𝛾 memiliki korelasi

positif kuat yang signifikan dengan derajat berat kolestasis. Semakin tinggi

ekspresi IFN-𝛾 maka semakin berat derajat berat kolestasisnya. Derajat berat

kolestasis pada atresia bilier dapat menggambarkan severitas obliterasi dari

(14)

Derajat berat kolestasis pada penelitian ini memiliki korelasi positif

yang signifikan dengan kejadian atresia bilier. Semakin besar derajat

kolestasis menunjukkan semakin besar kejadian atresia bilier. Derajat berat

kolestasis menggambarkan adanya obtruksi pada duktus biliaris . Hal ini

dapat menjelaskan korelasi secara tidak langsung antara derajat berat

kolestasis dengan kejadian atresia bilier.

Hasil penelitian ini memberikan satu bukti tambahan benarnya

hipotesis bahwa IFN- memiliki peran terhadap patogenesis terjadinya atresia

bilier, sehingga membuka wacana untuk dilakukan penelitian-penelitian

selanjutnya dalam mencari strategi baru tatalaksana atresia bilier secara

medis. Peningkatan tertinggi ekspresi IFN- terjadi saat usia 3 bulan

menunjukkan bahwa kemungkinan saat yang tepat dilakukan intervensi medis

(15)

HUBUNGAN EKSPRESI INTERFERON- 𝛾, DERAJAT BERAT

KOLESTASIS, DAN KEJADIAN ATRESIA BILIER PADA PENDERITA

KOLESTASIS BAYI

Ahmad Mahfur, Alphania Rahniayu1, Bagus Setyoboedi2, Anang Endaryanto3, Sjamsul Arief2

Departemen Patologi Anatomi1

Divisi Hepatologi, Departemen Ilmu Kesehatan Anak2

Divisi Alergi dan Imunologi, Departemen Ilmu Kesehatan Anak3

Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga

RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Abstrak

Latar belakang: Atresia Bilier (AB) masih menjadi tantangan besar karena patogenesisnya hingga saat ini belum jelas. Diduga interferon gamma (IFN-𝛾)

memiliki peran besar terjadinya atresia bilier.

Tujuan: Menganalisa hubungan ekspresi IFN-𝛾, derajat berat kolestasis, dan kejadian atresia bilier pada penderita kolestasis bayi.

Metode: Penelitian observasional analitik menggunakan subyek penelitian bayi kolestasis usia 1-12 bulan dengan mengambil sampel biopsi hepar. Subyek dikelompokkan menjadi atresia bilier dan non atresia bilier berdasarkan histopatologi. Masing-masing kelompok di periksa derajat berat kolestasis berdasar gradasi histopatologi menjadi kelompok ringan, sedang, dan berat. Semua subyek dilakukan pemeriksaan ekspresi IFN-𝛾 menggunakan metode imunohistokimia. Analisis korelasi antar variabel menggunakan uji Spearman Rank, uji Kontingensi Eta, dan uji Koefisien Kontingensi.

Hasil: Didapatkan subyek penelitian 34 pasien kolestasis yang terdiri dari 20 subyek atresia bilier dan 14 non atresia bilier. Ekpresi IFN-𝛾 kelompok atresia bilier memiliki rata-rata 11 ± 3.145 sel sedangkan kelompok non atresia bilier 5.928±1.439 sel. Derajat berat kolestasis pada kelompok atresia terdiri dari ringan (0%), sedang (5%), dan berat (95%) sedangkan untuk kelompok non atresia bilier berturut turut 21,43%, 50%, dan 28,57%. Terdapat korelasi signifikan antara ekspresi IFN-𝛾 dengan kejadian atresia bilier (r=0,904; p=0,00). Terdapat korelasi signifikan antara ekspresi IFN-𝛾 dengan derajat berat kolestasis (r=0,639 ; p=0,000). Terdapat korelasi signifikan antara derajat berat kolestasis dengan kejadian atresia bilier (r=0,574 ; p=0,000).

(16)

Kata kunci: Atresia bilier, IFN-𝛾, derajat berat kolestasis

CORRELATION BETWEEN INTERFERON- 𝛾 EXPRESSION, CHOLESTASIS

GRADING, AND BILIARY ATRESIA INCIDENCE IN NEONATAL

CHOLESTASIS

Ahmad Mahfur, Alphania Rahniayu1, Bagus Setyoboedi2, Anang Endaryanto3, Sjamsul Arief2

Pathology Department1

Hepatology Division, Department of Pediatric2

Allergy and Immunology Division, Department of Pediatric3

Faculty of Medicine, Universitas Airlangga

Dr. Soetomo Hospital Surabaya

Abstract

Background: Biliary Atresia (BA) is still a challenge because its pathogenesis remains unclear. It is suggested that interferon gamma (IFN-𝛾) has important role in its pathogenesis.

Aims: To analyze correlation between IFN-𝛾 expression, cholestasis grading, and biliary atresia incidence in neonatal cholestasis.

Methods: It is an analytic observational study within neonatal cholestasis subjects 1-12 months age. Liver biopsies were performed on these subjects. Subjects were divided into biliary atresia and non-biliary atresia according to its histopathology. Then, cholestasis severity were analyzed in its liver specimens and divided into mild, moderate and poor groups. Immunohistochemistry were performed to all of the specimens. Spearman Rank test, Eta Contingency, and Coefficient contingency were performed as statistical tests.

Results: There were 34 subjects consists of 20 biliary atresia and 14 non biliary atresia. The average IFN-𝛾expression in BA group was 11 ± 3.145 cells whereas in non BA group was 5.928±1.439 cells. Cholestasis severity in BA group were mild (0%), moderate (5%) and 95% had poor grade whereas in non BA group were 21.43%, 50%, and 28.57% respectively. There was significant correlation between IFN-𝛾 expression and BA incidence (r=0,904; p=0,00). There was significant correlation between IFN-𝛾 expression and cholestasis severity grades (r=0,639 ; p=0,000). There was significant correlation between cholestasis severity grades and BA incidence (r=0,574 ; p=0,000).

Conclusions: IFN-𝛾was expressed higher in biliary atresia. Biliary atresia had poor cholestasis grade than non-biliary atresia in cholestasis patients.

(17)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR……….. ... i

UCAPAN TERIMA KASIH……… ... ii

DAFTAR ISI ... ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... ... xiii

DAFTAR SINGKATAN ... xiv

RINGKASAN... ... xvii

ABSTRAK... ... xx

ABSTRACT... ... xxii

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1. Tujuan Umum ... 3

1.3.2. Tujuan Khusus ... 3

1.4. Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1. Manfaat Ilmiah ... 4

1.4.2. Manfaat Praktis ... 4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

(18)

2.1.1. Manajemen dan Komplikasi Kolestasis……… 6

2.1.2. Mekanisme Kerusakan Hepar pada Kolestasis….. 10

2.2. Atresia Bilier……….. 12

2.2.1. Angka Kejadian... 13

2.2.2. Manifestasi Klinis ... 14

2.2.3. Diagnosis ... 16

2.2.4 Tatalaksana dan Prognosis... 18

2.2.5 Etiopatogenesis………. 19

2.2.5.1 Peran Faktor Genetik dan Morfogenesis pada Aresia Bilier………. 21

2.2.5.2 Peran Infeksi Virus pada Atresia Bilier…. 24

2.2.5.3 Kelainan Vaskuler pada Atresia Bilier….. 26

2.2.5.4 Mekanisme Imunologis pada Atresia Bilier……… 27

2.3. Peran Sistem Imun Innate pada Patogenesis Atresia Bilier………. 35

2.4. Peran Sistem Imun Adaptif pada Patogenesis Atresia Bilier………. 38

2.5. Interferon Gamma (IFN-𝛾)………. 41

2.6. Peran IFN-𝛾pada Atresia Bilier……… 43

2.7. Kerangka Teori……… 50

BAB 3. KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN . ... 51

(19)

3.2. Keterangan Kerangka Konseptual……… 52

3.3. Hipotesis Penelitian ... 52

BAB 4. METODE PENELITIAN ... 54

4.1. Desain Penelitian ... 54

4.2. Tempat Penelitian ... 54

4.3. Waktu Penelitian……….. 54

4.4. Subyek Penelitian ... 54

4.4.1. Populasi Penelitian... 54

4.4.2. Sampel Penelitian……… 55

4.4.3. Kriteria Inklusi……….. 55

4.4.4. Kriteria Eksklusi………... 55

4.4.5. Kriteria Putus Uji……….. 55

4.5. Estimasi Besar Sampel... 56

4.6. Variabel Penelitian... 56

4.7. Definisi Operasional... 56

4.8. Prosedur Penelitian... 58

4.8.1. Etik Penelitian…... .... 58

4.8.2. Prosedur Pengambilan Sampel... .. 58

4.8.3. Alur Pelaksanaan Penelitian... 60

4.9. Pengumpulan dan Penyajian Data... 61

4.9.1. Pengumpulan Data... 61

4.9.2. Penyajian Data... 61

(20)

BAB 5. HASIL PENELITIAN... 62

5.1. Karakteristik Sampel... 63

5.2. Derajat Berat Kolestasis... 65

5.3. Ekspresi IFN-𝛾……….. 66

5.4. Hubungan ekspresi IFN-𝛾, derajat berat kolestasis, dan kejadian atresia bilier………... ... 71

BAB 6. PEMBAHASAN………. 72

6.1. Karakteristik Subyeks Penelitian………... ... 72

6.2. Derajat Berat Kolestasis………. 75

6.3. Ekspresi IFN-𝛾………. 76

6.4. Hubungan IFN-𝛾dengan Kejadian Atresia Bilier………... 79

6.5. Hubungan IFN-𝛾dengan Derajat Berat Kolestasis……... 80

6.6. Hubungan Derajat Berat Kolestasis dengan Kejadian Atresia Bilier………. 81

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN……… 83

7.1. Kesimpulan……….. 83

7.2. Saran………. 84

DAFTAR PUSTAKA……….. 85

(21)

DAFTAR TABEL Gambaran laboratorium pada atresia bilier………...

Kriteria klinis untuk membedakan kolestasis intra dan

ekatrahepatik………...

Kriteria Biliary Atresia Diagnostic Score………

Penelitian tentang keterlibatan IFN-𝛾 pada pathogenesis

atresia bilier……….

Karakteristik subyek penelitian………. Derajat berat kolestasis pada kelompok atresia bilier dan

non atresia bilier………..

Hasil uji Spearman rank antara derajat berat kolestasis

dengan variable lain………

Ekspresi IFN-𝛾 pada kelompok atresia bilier dan non

atresia bilier………..

Hasil uji Spearman Rank antara ekpresi IFN-𝛾 dengan

variabel umur, lama sakit, dan laboratorium………...

Korelasi antara IFN-𝛾, derajat berat kolestasis, dan

(22)

DAFTAR GAMBAR

Manifestasi klinis dan komplikasi akibat

kolestasis………....

Algoritme manajemen pasien dengan kolestasis

neonatal………...

Fungsi dan interaksi HSC dengan sel lain karena cedera hepar yang disebabkan kolestasis…………. Klasifikasi atresia bilier menurut The Japanese of Pediatric Surgeons………

Faktor-faktor yang diduga sebagai penyebab pada pathogenesis atresia bilier……… Embriogenesis pembentukan hepar dan saluran

empedu pada manusia……….

Peranan sel Nk dalam proses inflamasi dan

fibrosis pada duktus biliaris……….. Inflamsasi duktus bilier setelah 7 hari induksi infeksi pada hewan coba atresia bilier……… Gambaran anatomi traktus biliaris pada dua

kelompok hewan coba dengan inaktivasi gen IFN-𝛾 dan hewan coba tanpa rekayasa genetic………….. Penyebab cedera duktus biliaris pada atresia bilier Mekanisme pengenalan patogen oleh reseptor…… Mekanisme imunologis terjadinya atresia bilier…… Sinyal transduksi pembentukan IFN-𝛾 dalam inti

sel………...

Transduksi sinyal yang merangsang kerja IFN-𝛾... Kerangka teori mekanisme imunologi terjadinya atresia bilier pada sel epitel saluran empedu……… Kerangka konseptual Penelitian………..

Diagram alur penelitian……….

Sel limfosit yang mengekspresikan IFN-𝛾pada

kelompok kolestasis non atresia bilier………

Sel limfosit yang mengekspresikan IFN-𝛾pada

kelompok kolestasis atresia bilier………..

Gambar korelasi umur dengan ekspresi IFN- 𝛾 pada sel limfosit CD4………. Gambar korelasi lama sakit dengan ekspresi IFN- 𝛾 pada sel limfosit CD4……….

(23)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 5

Surat Pernyataan Mengikuti Penelitian………

Jadwal Kegiatan Penelitian……… Standar operasional Prosedur Biopsi Hepar………...

Prosedur Imunohistokimia………

Hasil Analisis Statistik ………

98

99

100

103

(24)

DAFTAR SINGKATAN

AB Atresia Bilier

ANCA Anti Neutrophyl Cytoplasmic Antibody

APC Antigen Presenting Cell

BASM Biliary Atresia Splenic Malformation

BB Berat badan

BEC Biliary Epitelial Cell

CCL Chemokine (CC motif) Ligand

CD Cluster of Differentiation

CMV Cytomegalovirus

CTL Cytotoxic T Lymphosite

CXCL Chemokine (C-X-C motif) Ligand

DNA Deoxyribonucleic Acid

dsRNA double-stranded Ribonucleic Acid

EHBD Ekstra Hepatic Biliary Duct

ERCP Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography

Fc-R Fragment crystallizable gamma Receptor

GGT Gamma Glutamyl Transpeptidase

HLA Human Leucocyte Antigen

HLA-DR Human Leucocyte Antigen-D Related

HPE Hepatoportoenterostomi

HPV Human Papiloma Virus

(25)

IFN- Interferon gamma

IFNGR Interferon gamma receptor

Ig G Immunoglobulin G

IL Interleukin

iNOS inducible Nitric Oxide Synthase

JAK Janus Kinase

MHC Major Histocompatibility Complex

MRCP Magnetic Resonance Cholangiopancreatography

mRNA messenger Ribonucleic Acid

NFkB Nuclear Factor kappa B

NK Natural Killer

NKG2D Natural Killer Group 2 member D

NO Nitrit Oxide

NODs Nukleotida Binding Oligomerization Domain Proteins

PAMPs Pathogen Associated Molecular Patterns

PCR Polymerase Chain Reaction

pfu plaque forming unit

PMN Polymorphonuclear

PRRs Pettern Recognition Receptors

ROS Reactive Oxygen Species

RRV Rhesus Rotavirus

SGOT Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase

SGPT Serum Glutamic Pyruvic Transaminase

sICAM-1 soluble Intercelluler Adhesion Molecule-1

(26)

Tc T-cytotoxic

TCR T cell Receptor

TGF-β Transforming Growth Factor Beta

Th T-helper

TLR Toll Like Receptor

TNF-α Tumor Necrosis Factor-Alpha

TRAF TNF Receptor associated Factor

T-reg T-regulator

Tyk Tyrosine Kinase

Referensi

Dokumen terkait

Kesetiakawanan Sosial Nasional Tahun 2019 dibantu oleh kesekretariatan yang berada pada Direktorat Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi

• Setelah semua pertanyaan selesai dibahas, guru meminta siswa mendata aturan- aturan apa saja yang harus dilakukan untuk menjaga kebersihan di lingkungan rumah

Hasil dari penelitian ini adalah deskripsi kemampuan berpikir logis mahasiswa climber dalam pemecahan masalah geometri, yang meliputi: (1) Mahasiswa climber dalam

Cara penanganannya sangat bervariasi tergantung pada kondisi proyek, sejak yang ditangani langsung oleh staf khusus dalam organisasi sampai bentuk pembagian porsi tanggung

Program Studi Manajemen Informatika merupakan program studi baru yang termasuk bagian dari juruan ekonomi dan bisnis yang ada di Politeknik Negeri Lampung yang

Penulisan skripsi yang berjudul Enkapsulasi dan Kompresi Data dalam Transmisi Jaringan Antar Client dan Server ini diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan dalam

Aqidah tidak boleh hanya dipahami sebagai keyakinan pada Rukun Iman saja, yaitu iman pada Allah, malaikat Allah, Kitab-kitab Allah, nabi, hari akhir, dan

Ada dua variabel yang dinilai oleh konsumen di Toko Fira Souvenir dalam keputusan pembelian yaitu produk diperoleh persentase sebesar 89 persen dengan interpretasi skor