• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian

Waktu kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2013 sampai dengan bulan Februari 2014. Dengan waktu penelitian tersebut diharapkan dapat mewujudkan hasil yang optimal dan sesuai dengan tujuan penelitian.

2. Tempat Penelitian

Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) yaitu suatu badan usaha yang telah mendapatkan ijin dari menteri keuangan atau pejabat lain yang berwenang sebagai wadah bagi akuntan publik dalam memberikan jasanya. Dalam penyebaran kuisioner dilakukan pada saat adanya event yang rutin dilakukan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) misalnya Pelatihan Peserta Berkelanjutan (PPL), dimana pada event tersebut para akuntan publik berkumpul sehingga penyebaran kuisioner menjadi lebih efektif dan mendapatkan data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Tentunya dengan seijin pihak IAPI dan dilakukan pada waktu istirahat sehingga tidak mengganggu berlangsungnya

(2)

B. Desain Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kausal. Penelitian kausal merupakan desain penelitian yang mengkaji secara empiris mengenai pengaruh satu atau lebih dari satu variabel terhadap variabel tertentu. Desain penelitian kausal dipilih oleh peneliti karena sesuai dengan judul materi skripsi ini. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel independen yaitu kompetensi dan independensi, dan satu variabel dependen yaitu kualitas audit, serta etika auditor sebagai variabel moderasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan kuat tidaknya fenomena dalam bentuk pengaruh antar variabel. Jenis penyelidikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Dan dilihat dari jenis data dan analisis, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang diteliti yang sebenarnya perlu diuji empiris (uji statistik). Pada penelitian ini, peneliti akan menguji auditor yang bekerja dibeberapa Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan bahasan mengenai pengaruh kompetensi dan independensi terhadap kualitas audit, serta bagaimana etika auditor mempengaruhinya sebagai variabel moderator.

Metode yang digunakan dalam uji hipotesis pada penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Metode ini digunakan untuk menguji kuat atau

(3)

tidaknya pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan nilai signifikannya 0.05 atau 5%.

Berdasarkan pada teori dan penelitian sebelumnya, maka dapat dibuat hipotesis bahwa :

H1: Kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit

H2: Interaksi kompetensi dan etika auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit

H3: Independensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit

H4: Interaksi independensi dan etika auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit

D. Variabel dan Skala Pengukuran

Dalam penelitian ini, variabel dependen (Y) yang digunakan adalah kualitas audit, sedangkan variabel independennya kompetensi (X1) dan independensi (X2), serta variabel moderasinya etika auditor (X3).

1. Kualitas Audit (Y)

Kualitas audit merupakan probabilitas bahwa auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran pada sistem akuntansi pemerintah yang berpedoman pada standar audit yang telah ditetapkan. Model yang disajikan sebagai bahan indikator untuk kualitas audit, yaitu (1) melaporkan kesalahan

(4)

instansi, (2) sistem akuntansi instansi, (3) komitmen yang kuat, (4) pedoman pada prinsip akuntansi dan prinsip audit, (5) pekerjaan lapangan tidak mudah percaya dengan pernyataan klien dan (6) pengambilan keputusan. Semua item pertanyaan diukur pada skala Likert 1 sampai 5.

2. Kompetensi (X1)

Kompetensi dalam pengauditan merupakan pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang dibutuhkan auditor untuk dapat melakukan audit secara objektif, cermat dan seksama. Peneliti menggunakan dua dimensi kompetensi yaitu pengetahuan, dan pengalaman. Peneliti menggunakan pertanyaan sebagai indikator sebagai berikut : untuk pengetahuan, (1) pengetahuan tentang standar akuntansi dan standar auditing, (2) pengetahuan akan jenis instansi, (3) pengetahuan tentang kondisi instansi, (4) pengetahuan dalam melakukan review analitis, (5) pendidikan formal yang sudah ditempuh, pelatihan, kursus dan keahlian khusus. Sedangkan untuk pengalaman, (1) lama melakukan audit, (2) jumlah instansi yang pernah diaudit dan (3) jenis instansi yang pernah diaudit. Semua item pertanyaan diukur pada skala Likert 1 sampai 5.

3. Independensi (X2)

Independensi berarti tidak mudah dipengaruhi, ada empat dimensi yang digunakan dalam variabel ini yaitu hubungan dengan klien, tekanan dari klien, telaah dari klien, dan jasa non audit. Peneliti menggunakan pertanyaan

(5)

sebagai indikator sebagai berikut : untuk hubungan dengan klien yaitu lama melakukan audit. Untuk dimensi tekanan dari klien menggunakan indikator pertanyaan (1) besarnya fee audit yang akan diberikan oleh klien, (2) pemberian sanksi dan ancaman pergantian auditor oleh klien, dan (3) fasilitas yang diberikan oleh klien Untuk dimensi telaah dari rekan auditor menggunakan indikator pertanyaan (1) manfaat telaah dari rekan auditor dan (2) konsekuensi terhadap auditor yang buruk. Sedangkan pada dimensi jasa non audit, (1) pemberian jasa audit dan non audit kepada klien yang sama, (2) pemberian jasa lain dapat meningkatkan informasi laporan keuangan. Semua item pertanyaan diukur pada skala Likert 1 sampai 5.

4. Etika Auditor (X3)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007) etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Etika dalam bahasa latin “ethica” yang berarti falsa moral, yang merupakan pedoman cara bertingkah laku yang baik dari sudut budaya, susila serta agama. Prinsip-prinsip yang berhubungan dengan karakteristik nilai-nilai sebagian besar dihubungkan dengan perilaku etis, integritas mematuhi janji, loyalitas, keadilan, kepedulian kepada orang lain, mengahargai orang lain, dan menjadi warga yang bertanggungjawab.

Etika auditor dalam penelitian ini dinyatakan sebagai variabel moderator. Variabel moderator merupakan variabel yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.

(6)

Variabel moderator merupakan tipe variabel yang mempunyai pengaruh terhadap arah atau sifat hubungan antar variabel. Arah hubungan itu dapat positif atau negatif tergantung variabel moderator tersebut.

Moderating secara tidak langsung menyatakan bahwa hubungan kausal

antara dua variabel berubah sebagai sebuah fungsi dari variabel moderator. Dalam penelitian ini, cara untuk mengukur dan menguji efek-efek yang berbeda dari variabel independen pada variabel dependen sebagai sebuah fungsi dari moderator ditandai dengan sebuah interaksi. Yaitu mengukur pengaruh sederhana dari variabel independen disilangkan tingkat moderator, tetapi hanya diukur bila moderator dan variabel independen interaksi pada varaibel dependen.

Terdapat empat indikator pertanyaan dalam etika auditor, yaitu (1) tanggung jawab profesi auditor, (2) integrasi auditor, (3) objektivitas auditor, (4) pelaksanaan kode etik. Semua item pertanyaan diukur pada skala Likert 1 sampai 5.

(7)

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR SKALA

Kompetensi (X1)

1. Pengetahuan

a. Pengetahuan tentang standar akuntansi dan standar auditing

Interval b. Pengetahuan tentang jenis instansi yang diperiksa

c. Pengetahuan tentang kondisi instansi yang diperiksa d. Pengetahuan dalam melakukan review analitis e. Pendidikan formal yang sudah ditempuh, dan pelatihan kursus serta keahlian khusus yang dimiliki

2. Pengalaman a. Lama melakukan audit b. Jumlah instansi yang sudah diaudit Interval c. Jenis instansi yang pernah diaudit

Independensi (X2)

1. Lama Hubungan

dengan Klien a. Lama mengaudit entitas Interval

2. Tekanan dari Klien

a. Besar fee audit yang akan diberikan oleh klien

Interval b. Pemberian sanksi dan ancaman pergantian auditor oleh klien

c. Fasilitas dari klien 3. Telaah dari

Rekan Auditor a. Manfaat telaah dari rekan auditor b. Konsekuensi terhadap auditor yang buruk Interval 4. Jasa Non Audit a. Pemberian jasa audit dan non audit kepada klien yang sama Interval

b. Pemberian jasa lain dapat meningkatkan informasi laporan keuangan Etika

Auditor (X3) a. Tanggung Jawab Profesi Auditor b. Integritas Auditor Interval c. Objektivitas Auditor

d. Pelaksanaan Kode Etik Kualitas

Audit (Y) a. Melaporkan semua kesalahan entitas

Interval b. Pemahaman terhadap sistem informasi akuntansi entitas

c. Komitmen dalam menyelesaikan audit

d. Berpedoman pada prinsip auditing dan prinsip akuntansi dalam melakukan pekerjaan lapangan e. Tidak percaya begitu saja pada pernyataan klien f. Sikap hati-hati dalam pengambilan keputusan

(8)

E. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan guna mendukung penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan skripsi adalah :

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Adalah metode pengumpulan data dengan mendatangi langsung pada objek penelitian. Metode cara ini adalah data mentah yang dikutip langsung serta diperoleh dari responden individual yaitu dengan menyebar daftar pertanyaan atau kuesioner kepada pihak-pihk yang berkepentingan dengan penelitian ini untuk mendapatkan data yang utuh dan lengkap. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang berupa daftar pertanyaan yang disebar melalui kuesioner pada Kantor Akuntan Publik.

2. Riset Kepustakaan (Library Research)

Metode ini dilakukan untuk memperoleh data sekunder dilakukan guna mendukung data primer. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara studi literatur yaitu mempelajari, meneliti dan mengkaji serta menelaah literatur yang berkaitan dengan penelitian.

(9)

F. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer

(primary data). Data primer adalah yang diperoleh dari sumber data pertama di

lokasi penelitian atau objek penelitian. Berdasarkan jenis data yang diteliti, penelitian ini termasuk penelitian opini (opinion research) yang merupakan penelitian terhadap fakta berupa opini atau pendapat responden. Data yang diteliti dapat berupa pendapat responden secara individual. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki pengaruh kompetensi, independensi, dan etika auditor terhadap kualitas audit. Sumber data penelitian adalah skor masing-masing indikator variabel yang diperoleh dari pengisian kuesioner yang telah dibagikan kepada auditor yang bekerja pada KAP di Jakarta.

G. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Populasi juga merupakan keseluruhan kumpulan elemen-elemen berkaitan dengan apa yang peneliti harapkan dalam mengambil beberapa kesimpulan (Arfan Ikhsan, 2008). Sampel merupakan bagian dari jumlah maupun karakteristik yang dimiliki oleh populasi dan dipilih secara hati-hati dari populasi tersebut. Dari sampel tersebut, akan mempermudah dalam melakukan analisis dan mendapatkan kesimpulan.

Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah auditor pada KAP yang berada di Jakarta. Berdasarkan Directory KAP dan AP 2013 Intstitut Akuntan

(10)

Publik Indonesia, jumlah KAP yang terdaftar pada Institut Akuntan Publik Indonesia di Jakarta adalah sebanyak 224 KAP. Dari populasi yang ada, metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel tanpa peluang

(nonprobability sampling), dimana setiap anggota populasi tidak diketahui

peluang atau kemungkinan terpilih sebagai sampel. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan menggunakan metode convenience sampling, dimana responden dipilih berdasarkan atas ketersediaan dan kemudahan untuk mendapatkannya (berada di tempat dan waktu yang tepat) serta memenuhi syarat yang telah ditentukan.

Kelebihan dari convenience sampling yaitu (1) biayanya murah dibandingkan dengan teknik probability sampling, (2) kemudahan untuk mendapatkannya, dan (3) waktu yang relatif cepat. Sedangkan kekurangan dari penarikan sampel menggunakan convenience sampling adalah (1) apabila penarikan sampel dilakukan pada jumlah yang besar maka akan terjadi bias dan seringkali terjadi penilaian under-representation atau over-reprentation, (2) bisa menyebabkan populasi tidak tergambarkan secara tepat. Untuk menghindari hal tersebut maka dalam penelitian ini dilakukan screening kepada calon responden dan melihat apakah responden sesuai kriteria yang ditentukan peneliti.

(11)

H. Metode Analisis Data 1. Analisis Deskriptif

Analisis ini bersifat uraian penjelasan dengan membuat tabel-tabel, mengelompokkan, menganalisi data berdasarkan pada hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari tanggapan responden dengan menggunakan tabulasi data. 2. Analisis Kuantitatif

Analisis dengan mengolah data dari hasil yang telah dinyatakan dalam suatu angka untuk dianalisis dengan hitungan statistik terhadap variabel objek yang diteliti.

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jadi, validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak kita ukur. (Imam Ghozali, 2011)

b. Uji Realibilitas

Realibilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Jika

(12)

jawaban terhadap masing-masing indikator pertanyaan acak, maka dapat dikatakan bahwa tidak reliabel.

Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

1) Repeated Measure (Pengukuran Ulang)

Responden akan diberikan pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten terhadap jawabannya.

2) One Shot (Pengukuran Sekali)

Pengukuran hanya dilakukan sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik

Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel

dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.70 (Nunnally dalam Imam Ghozali, 2011).

c. Uji Asumsi Klasik

Oleh karena alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda, maka perlu dilakukan pengujian terhadap asumsi-asumsi yang diisyaratkan dalam analisis regresi berganda untuk memenuhi kriteria BLUE (Best Linier Unbias Estimate) seperti disarankan oleh Gujarti (1999). Uji asumsi klasik dalam

(13)

penelitian ini mencangkup uji normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas.

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji t atau F diasumsikan bahwa nilai residual mengikat distribusi normal. Apabila asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.

Metode grafik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melihat normal probability plot. Normal probability plot adalah membandingkan distribusi komulatif data yang sesungguhnya dengan distribusi komulatif dari distribusi normal (Imam Ghozali, 2011). Dasar pengambilan keputusan melalui analisis ini, jika data menyebar disekitar garis diagonal sebagai representasi pada distribusi normal, berarti mode regresi memenuhi asumsi normalitas.

(14)

2) Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.

Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas didalam regresi dapat dilihat dari nilai torelance dan nilai Variance

Inflasing Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap

variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur validitas bebas yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Setiap peneliti harus menetukan tingkat kolobieritas yang masih dapat ditolerir. (Imam Ghazalai, 2011)

3) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari

(15)

residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar).

d. Uji Hipotesis

Dalam menguji hipotesi satu dan hipotesis tiga menggunakan uji regresi berganda sedangkan untuk menguji hipotesis dua dan empat yaitu untuk menentukan apakah variabel etika auditor merupakan variabel moderasi dengan menggunakan untuk moderated regression

analysis (MRA).

1) Analisis Regresi Linear Berganda

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi setelah bebas dari pelanggaran asumsi klasik agar hasil pengujian dapat diinterpretasikan dengan tepat. Regresi linier berganda digunakan peneliti untuk menghubungkan antara kompetensi dan independensi dengan kualitas audit. Model persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut:

(16)

2) Analisis Uji Interaksi Variabel Moderating

Penelitian ini melakukan uji interaksi untuk menguji variable moderating yang berupa etika auditor dengan menggunakan

Moderated Regression Anlyisis (MRA). MRA menggunakan

pendekatan analitik yang mempertahankan integritas sample dan memberikan dasar untuk mengontrol pengaruh variabel moderator. Uji interaksi ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana interaksi variabel etika auditor dapat mempengaruhi kompetensi dan independensi pada kualitas audit. Model persamaan MRA yang digunakan:

Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X1X3+b5X2X3+e Dimana : Y = kualitas audit a = konstanta b = koefisien regresi X1 = variabel kompetensi X2 = variabel independensi X3 = variabel etika auditor

3) Uji Statistik F

Uji statistik F pada dasarna menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Cara pengujiannya sebagai berikut :

(17)

a. Probabilitas < taraf signifikan 5% maka H0 ditolak dan Ha diterima artinya terdapat pengaruh signifikan antara semua variabel bebas secara simultan/bersama terhadap variabel terikatnya.

b. Probabilitas > taraf signifikan 5% maka H0 diterima dan Ha ditolak artinya tidak terdapat pengaruh signifikan antara semua variabel bebas secara simultan/bersama terhadap variabel terikatnya.

4) Uji Statistik t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pangaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Cara pengujiannya sebagai berikut :

a. Probabilitas < taraf signifikan 5% maka H0 ditolak dan Ha diterima artinya terdapat pengaruh signifikan antara variabel bebas secara parsial (individual) terhadap variabel terikatnya.

b. Probabilitas > taraf signifikan 5% maka H0 diterima dan Ha ditolak artinya tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel bebas secara parsial (individual) terhadap variabel terikatnya.

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan pengaturan pelaksanaan pemberian kredit dengan Jaminan Hak Tanggungan haruslah disertai pembebanan hak tanggungan yang diatur dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang

Seiring dengan rencana redevelopment gedung gereja dan kantor ORPC, yang sedianya akan dilaksanakan pada tahun ini; maka baiklah kita sebagai bagian dari ORPC mendoakan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi komunikasi kepala madrasah dalam meningkatkan mutu guru di MTs Pondok Pesantren Mawaridussalam

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari konstruk, dikatakan reliable jika jawaban dari responden terhadap pernyataan

Rendahnya kepuasan kerja diyakini merupakan salah satu gejala dari rusaknya kondisi suatu organisasi (Zhang, et. al., 2010) Betapapun sempurnanya rencana,

Data primer dalam penelitian dari variabel “Pengaruh Efikasi Diri Dan Motivasi Usaha Produk Terhadap Keberhasilan Usaha pada pemilik distro di plaza parahyangan bandung”..

Reliabilitas adalah data untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.. Menurut Juliandi (2013:83) reliabilitas memiliki

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Dalam hal ini suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah