PRINSIP EKONOMI DAN
APLIKASINYA DALAM USAHATANI
Tujuan Intruksional Khusus :
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa
mampu menjelaskan prinsip ekonomi yang
dapat diterapkan pada usahatani, mengenal
hubungan output, hubungan
input-input dan hubungan output-output
Usahatani
Sumberdaya
Produk Pertanian
Produktif
terbatas
Persolam manajemen usahatani yang dapaat dijawab dengan teori ekonomi produksi adalah :
1. Penentuan jumlah masing-masing input yang digunakan pada proses produksi untuk memperoleh keuntungan maksimum
2. Penentuan kombinasi yang meminimumkan biaya produksi
3. Penentuan kombinasi output yang dapat memaksimumkan penerimaan usaha
Teori Ekonomi Produksi
• Prinsip ekonomi dalam proses produksi diartikan sebagai kaidah-kaidah atau asumsi-asumsi yang dapat dipakai dalam menggunakan sumberdaya yang terbatas dalam proses produksi agar tercapai hasil yang maksimal
• Sumberdaya diartikan sebagai input atau pengorbanan untuk menghasilkan output tertentu
• Menurut Mosher (1968) petani bertindak sebagai manajer juru tani dan anggota masyarakat biasa, dihadapkan pada beberapa alternatif yang harus dipilih, melaksanakan pilihannya dan bertanggung jawab terhadap hasil yang diperoleh.
Untuk membantu membuat keputusan yang tepat petani dapat melakukan dengan berbagai cara misalnya :
1. Secara intuisi yaitu berdasarkan keyakinan dan perasaan sendiri
2. Secara memohon kepada bantuan gaib. Contohnya bila sulit air akan sembahyang meminta hujan
3. Secara memohon bantuan kekuatan dunia. Contohnya memohon bantuan kepada dukun
4. Secara akal sehat yaitu mendasarkan diri pada pengetahuan dan kemampuan sendiri yang menurut pendapatnya merupakan keputusan yang paling tepat tanpa mendengarkan pendapat orang lain
5. Secara logika murni yaitu dengan kemampuan sendiri membuat beberapa alternatif , lalu menimbang – nibang dan akhirnya mengambil satu yang paling tepat dan sasuai
Lanjutan……….
6. Secara metode ilmiah yaitu menurut prosedur dan sistematis seperti berikut :
- Mencari hakekat masalah
- Mengumpulkan data dan fakta yang relavan - Mengelolah dan menganalisis
- Menemukan beberapa alternatif
- Menentukan cara pemecahan yang terbaik - Memperoleh hipotasis, dicoba, dievaluasi,
kemudian diputuskan apakah cara pemecahan tersebut dapat dilaksanakan atau tidak
Kesulitan-kesulitan dalam mengambil keputusan dikarenakan beberapa hal sebagai berikut :
• Kurang pengetahuan mengenai perubahan harga baik harga faktor produksi maupun produksinya
• Kurang pengetahuan mengenai tekhnologi mutakhir misalnya dosis, cara pemberian dan kapan harus dilaksanakan
• Kurang pengetahuan mengenai pemasaran misalnya waktu, cara penjualan, dimana harus dijual, grading dan angkutan
• Kurang pengetahuan mengenai
a. Pembiayaan : jangka pendek atau operasional seperti adanya kredit usaha tani (KUT)
b. Jangka Panjang misalnya bagaimana mencari bantuan untuk peremajaan tanaman keras, kurang pengetahuan mengenai pengelolaan hasil dan pendapatan
• Kurang pengetahun mengenai ; faktor product relationship, faktro-faktor relationship, product faktro-faktor relationship dan time relationship
Berdasarkan Prinsip Ekonomi atas dasar keterkaitan maka dikenal ada 4 hubungan :
1. Hubungan antara input dan output
(
faktor
product relationship)
2. Hubungan antara input dan input
(faktor-faktor relationship)
3. Hubungan antara output dan outp
ut
(product faktor relationship)
4. Hubungan antara waktu dengan faktor
1. Hubungan antara input dan output (faktor product relationship)
• Didalam proses produksi untuk menghasilkan suatu produk dapat dipengaruhi oleh satu atau beberapa faktor.
• Secara matematis hubungan input dengan output digambarkan sbb: Y = f (X1, X2, X3, X4…….Xn)
• Dimana Y = hasil produksi fisik dengan menggunakan faktor-faktor produksi kapital (X1), tanah (X2), tenaga kerja (X3) dan faktor-faktor lain (Xn)
• Dalam hubungan input – output manajemen
dihadapkan kepada memilih/menambah level suatu input tertentu dengan menganggap faktor yang lain tetap atau konstan
• Keadaan ini digambarkan Y = f (X1 ] , X2, X3, X4…….Xn)
• X1 bersifat variabel, sedang yang lain konstan.
• Tanda ”l” adalah memberi batasan mana yng variabel dan mana yang bersifat tetap.
• Ada 4 macam bentuk hubungan input – output : 1. Hubungan input – output yang bersifat konstan
2. Hubungan input – output yang bersifat decreasing productivity
3. Hubungan input – output yang bersifat increasing productivity,
Fenomena ini menggambarkan pada setiap penambahan unit input pada suatu kegiatan produksi, akan memberikan tambahan hasil yang tetap pada setiap kenaikan input berikutnya.
Karena kenaikan tersebut bersifat tetap, maka bila digambarkan akan berbentuk garis lurus.
INPUT OUTPUT Produk Mrginal (PM) X ^X Y ^Y ^Y/^X 0 10 20 30 40 50 - 10 10 10 10 10 100 120 140 160 180 200 - 20 20 20 20 20 - 2 2 2 2 2
Disebut konstan apabila tambahan hasil atau produk marjinal selalu tetap yaitu ^Y/^X
2. Hubungan input – output yang bersif increasing productivity
INPUT OUTPUT Produk Mrginal (PM) X ^X Y ^Y ^Y/^X 0 10 20 30 40 50 - 10 10 10 10 10 60 100 150 210 280 360 - 40 50 60 70 80 - 4 5 6 7 8
Terlihat gambar kurva makin ketas sehingga menjadi garis cembung terhadap garis horizontal
Fenomena ini menggambarkan terjadi penambahan hasil yang meningkat pada pemberian input tambahan berikutnya.
Fenomena ini menggambarkan hubungan bilamana terjadi tambahan input pada suatu variable (yang lain konstan) maka tambahan hasil yang didapat akan menurun. Atau terjadi penurunan penambahan hasil pada setiap menambahkan input berikutnya. Keadaan ini sering terjadi pada proses produksi pertanian.
INPUT OUTPUT Produk Mrginal (PM) X ^X Y ^Y ^Y/^X 0 10 20 30 40 50 - 10 10 10 10 10 40 100 150 190 220 240 - 60 50 40 30 20 - 6 5 4 3 2
Kurva yang dihasilkan dalam proses produksi ini akan bersifat cekung terhadap garis horizontal.
Hubungan Kombinasi
• Dalam proses produksi pertanian biasanya tidak bersifat salah satu yang diterangkan diatas akan tetapi biasanya berupa hubungan yang mula-mula bersifat increasing yang dilanjutkan dengan hubungan yang bersifat decreasing setelah variabel yang diberikan relatif cukup.
• Kombinasi ini merupakan fenomena produksi pertanian dan dinyatakan dalam hukum penambahan hasil yang semakin menurun atau Law of diminishing marginal return. Hukum ini berlaku untuk produk penambahan hasil (produk marginal)
• Produk Total (PT) merupakan produksi total yang dihasilkan oleh suatu proses produksi.
• Produk Marginal (PM) yaitu perubahan produk total yang disebabkan oleh perubahan input variabel, atau dalam bentuk matematik merupakan turunan pertama fungsi produk total atau (dY/dX)
• Produk Rata-rata (PR) yaitu sebagai rata-rata output per input variabel atau (Y/X).
PRODUKSI PERTANIAN YG MENGALAMI LAW OF DIMINISHING RETURN
UNIT INPUT X ∆ X PT Y ∆ Y Y/X PM ∆Y/ ∆X 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 4 10 18 27 37 42 46 48 46 42 - 4 6 8 9 10 5 4 2 -2 -4 0 4 5 6 6,8 7,4 7 6,6 6 5,1 4,2 0 4 6 LAJU 8 TAMBAH 9 10 5 4 LAJU 2 TURUN -2 -4
Hubungan PM, PR dan Ep
No Situasi (jika) Elastisitas Produksi Akibat PR keputusan 1. PM>PR E= PM/PR>1 (elastis) PR meningkat Menambah penggunaan input 2. PM=PR E=PM/PR = 1 (unitary) PR Maksimum Tetap menggunakan input 3. PM<PR E=PM/PR <1 inelastis PR menurun Menurunkan penggunaan inputElastisitas Produksi
• Elastisitas produksi adalah suatu angka yang
menunjukkan persentase perubahan pada output
akibat adanya persentase perubahan dari suatu input atau ratio antara perubahan produksi dengan
perubahan input
• EP = ∆Y/Y : ∆X/X → Ep = PM/PR
• Ketentuan ini dapat diberlakukan :
• Bila PM = PR maka Ep = 1
Maksimisasi Keuntungan
•
Asumsi dasar dalam teori ekonomi produksi
maksimisasi keuntungan
•
Maksimisasi keuntungan jangka pendek
mengatur pengalokasian penggunaan setiap
jenis variabel input yang dipakai dalam proses
produksi.
•
Maksimisasi keuntungan jangka panjang
•
Titik optimum atau titik rentabilitas adalah
suatu keadaan yang memberikan keuntungan
tertinggi
•
Titik tersebut dicapai pada saat produk
marginal (PM) sama dengan perbandingan
harga faktor-faktor produksi dengan harga
produk atau
•
pada saat nilai produk marginal (PM) sama
dengan harga faktor produksi
PRODUKSI OPTIMUM
TVP= total value product = TP.p (p : harga produk)
AVP= average value product = AP.p (nilai produksi rata-rata)
MVP= marginal value product = MP.p
(nilai marginal produk atau tambahan penerimaan per kesatuan tambahan input)
OPTIMUM
PRODUKSI OPTIMUM
MVP > r input perlu ditambah
MVP < r input perlu dikurangi
OPTIMUM
MVP = r
PRODUKSI OPTIMUM Bukti : П = R – C П = P q – r x П = P f(x) – r x Пmax : δ П/δx = 0 δ П/δx = p f’(x) – r = 0 p f’(x) = r MVP = r f’(x) = r/p MP = r/p
Jadi produksi optimum/keuntungan maksimum :
Nilai
marginal product
(MVP) sama dg harga
input (r)
Marginal product
(MP) sama dg perbandingan
harga input dan output (r/p)
Pengaruh perubahan harga input dan output :
a. Harga input naik (r↑) titik optimum bergeser ke kiri sehinggga penggunaaan input berkurang (x↓) dan produksi turun (q↓)
b. Kalau harga input turun r ↓ x ↑ q ↑ c. Kalau harga output naik p ↑ x ↑ q↑ d. Kalau harga output turun p ↓ x ↓ q ↓
2. Hubungan antara input dan input
(faktor-faktor relationship)
• Adalah hubungan antara faktor produksi yang satu dengan faktor produksi yang lain atau
• Hubungan bersifat faktor-faktor atau input-input atau saling substitusi terjadi bila lebih dari satu faktor bersifat variabel
• Secara matematis
Y = f(X1, X2 / X3, X4…..Xn)
dimana dua faktor yaitu X1 & X2 bersifat variabel dan yang lain bersifat tetap
Lanjutan....
•
Didalam penggunaan dua faktor dalam proses
produksi perlu dicari :
1. Kombinasi yang optimal dari pemakain kedua
input untuk mendapatkan keuntungan yang
maksimal
2. Kombinasi yang memberi least cost, atau biaya
termurah untuk output tertentu
•
Dalam membicarakan masalah-masalah substitusi
perlu diketahui perihal kurva isoproduk atau
• Kurva isoproduk atau isoquant ialah kurva yang menggambarkan suatu kegiatan proses produksi dimana untuk menghasilkan output yang sama dapat dibuat beberapa kemungkinan
• Sebagai contoh untuk menghasilkan output (Y) 100 unit persatuan produksi diperlukan beberapa kombinasi input X1 dan x2
Kombinasi Input Out Put (Y)
X1 X2 25 30 35 40 45 50 50 40 30 20 10 0 100 100 100 100 100 100
Kurva isoquant
X2
X1
isoquant
Besarnya sudut kemiringan isoquant menggambarkan besarnya daya subtitusi X1 terhadap X2 untuk
memproduksi tingkat produksi yang sama disebut
Hubungan antara faktor produksi satu dengan yang lain ditinjau dari segi daya substitusinya :
1. Daya substitusi konstan
penambahan satu jenis input dapat mengurangi penggunaan input lain dengan laju pengurangan yang konstan
2. Daya substitusi menurun
semakin banyak tambahan satu input, input lain yang tergantikan akan berkurang dengan laju
SUBSTITUSI FAKTOR DG LAJU MENURUN KOMBINASI KONSENTRAT DLM PROD. PAKAN & LEGUME 6,5KG SUSU SUBSTITUSI MARGINAL LEGUME M’GANTI KONSENTRAT ∆X1/∆X2 JMLH KONSENTRAT X1 (KG) JMLH LEGUME X2 (KG) ∆X1 ∆X2 14,32 6,20 3,73 2,77 2,25 1,91 0 5 10 15 20 25 - 8,12 2,47 0,96 0,52 0,34 - 5 5 5 5 5 - 1,62 0,49 0,19 0,10 0,06
PENGGUNAAN PRINSIP SUBSTITUSI
PILIH KOMBINASI INPUT --- LEAST COST DUA PARAMETER LEAST COST :
∆ INPUT DIGANTI
NILAI SUBSTITUSI MARGINAL (————————)
∆ INPUT P’GANTI KOMBINASI LEAST COST
∆X1 PX2
SUBSTITUSI MARGINAL = —— = ——
∆X2 PX1
PX1 = HARGA INPUT YG DISUBSTITUSI
3. Hubungan antara output dan output
(product faktor relationship
)
• Disebut hubungan kombinasi usaha karena manajer sering dihadapkan kepada pilihan untuk mengkombinasikan usaha atau hanya satu macam produksi dalam pemakaian sumber daya yang terbatas dalam rangka memaksimumkan
keuntungan.
• Dalam prakteknya suatu usaha sering menghasilkan lebih dari satu macam produk, sebagai contoh usaha peternakan menghasilkan daging dan susu, LAHAN pertanian menghasilkan padi, kacang tanah, jagung dsb
•
Jika faktor produksi yang sama dipergunakan
untuk menghasilkan dua macam produk maka
dapat dituliskan dalam bentuk fungsi
Y1 = f(X1 / X2, X3,……..Xn)
Y2 = f(X1 / X2, X3,……..Xn)
Y1 = f(Y2) atau Y2 = (f(Y1) hal ini berarti jumlah Y1
yang dihasilkan tergantung pada jumlah Y2 yang
dihasilkan demikian sebaliknya
•
Apabila satu jenis sumberdaya yg terbatas bisa
digunakan utk menghasilkan lebih dari satu jenis
output, maka antara jenis output yg satu dengan
jenis output yg lain mempunyai hubungan
Ada beberapa kemungkinan hubungan antar produk SBB :
1. Joint Product,
• Terjadi jika terdapat keterikatan jumlah satu produk dengan produk yg lain.
• Keterikatan jumlah ini karena memang secara teknis, dua produk atau lebih dpt dihasilkan serempak dalam satu proses produksi
• contohnya kapas dan bijinya, daging domba dan woolnya.
• Dalam batas tertentu sejumlah produk pertama selalu diikuti oleh produk kedua yang telah tertentu jumlahnya
2. Complementary product
•
Terjadi jika satu produk ditingkatkan maka
produk lain akan ikut meningkat
•
Hal ini terjadi karena produk yg satu bisa
digunakan sebagai input bagi kegiatan
produksi lain
•
Contohnya pada satu rotasi tanaman
tanaman pertama dari kelompok legum
Lanjutan……….
3. Suplementary product
• Terjadi apabila peningkatan satu jenis produk tidak mengganggu produk yang lain
• Hal ini biasanya terjadi apabila ada sumberdaya berlebihan pada waktu-waktu tertentu
• Contohnya traktordpt memberikan jasanya sepanjang waktu, pada saat t3 dipakai utk mengolah tanah pada produksi jagang dan diwaktu yg lain dpt digunakan tanaman lain
4. Competitive Products
•
Terjadi bila satu jenis output ditingkatkan, maka
output yg lain akan berkurang
•
Hal ini terjadi karena pada suatu sumberdaya yg
jumlah nya terbatas , peningkatan satu output
berarti penggunaan sumberdaya untuk output
tersebut meningkat
•
Akibatnya penggunaan sumberdaya untuk output
yg lain terpaksa dikurangi
output berkurang
Hub.substitusi yg bersifat kompetitif punya 2 laju
yg berbeda : daya desak yg konstan & daya desak
menurun.
Daya Desak Marginal
•
Pada kurva kemungkinan produksi dengan
hubungan kompetitif, sudut kemiringan kurva
dapat dinyatakan ∆ Y1 / ∆ Y2
• Sudut kemiringan ini disebut dengan daya desak marginal produk Y1 untuk produk Y2 atau
Marginal Rate Of Product Substitution (MPRS)
• MPRS Y1Y2 = ∆Y2 / ∆Y1
• Keuntungan maksimum jika ∆Y2 / ∆Y1 = PY1/Py2
Hubungan antara waktu dengan faktor produksi dan produksinya (time relationship)
• Adalah hubungan antara waktu dengan faktor produksi maupun dengan produksinya.
• Contohnya hubungan waktu dengan penggunaan pupuk , oleh karena adanya dosis perkesatuan luas, maka kapan diberikan dan berapa kali pemberian akan berpengaruh pada jumlah produk yang dihasilkan.
• Contoh lain hubungan waktu dengan produksi misalnya dengan pengaturan tekhnologi maka sudah dapat direncanakan kapan panen agar petani memperoleh keuntungan yang tinggi. Dengan membagi blok lahan pertanama maka petani dapat panen sepanjang tahundan menghindari panen raya.
Petani sebagai manajer dalam pengambilan keputusan harus selalu mempertimbangkan bahwa alternatif yang diperoleh
1. Secara tekhnis memungkinkan artinya bahwa segala sarana dan prasarana dapat diadakan. Misalnya memilih tanaman lengkeng harus ada bibitnya, vareitasnya cocok, iklimnya cocok dsb
2. Secara sosial memungkinkan artinya bahwa lingkungan masyarakat dapat menerima dan tidak dilarang pemerintah.
3. Secara ekonomi menguntungkan artinya bahwa akan memberikan manfaat/menguntungkan jika nilai tambah produksi yang diperoleh akibat dari penambahan faktor produksi tersebut.
PRODUK SUBSTITUSI TETAP
• PRODUK SUBST. TETAP PENGG. 5 UNIT INPUT
JMLH PENGG. INPUT PRODUKSI Y1 Y2 JMLH PRODUKSI PENGG. 5 UNIT INPUT Y1 Y2 PERUBAHAN OUTPUT ∆ Y1 ∆Y2 PRODUK SUBSTITUSI MARGINAL ∆ Y1 / ∆ Y2 5 0 4 1 3 2 2 3 1 4 6 5 10 0 8 4 6 8 4 12 2 16 0 20 - - 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 - 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
PRODUK SUBSTITUSI MENURUN
• PRODUK SUBST. MENURUN PD 2 USAHA DG 4 KG KONSENTRAT
JMLH INPUT MSNG2 USAHA Y1 Y2 JMLH PRODUKSI KONSENTRAT Y1 Y2 PERUBAHAN OUTPUT ∆ Y1 ∆ Y2 PRODUK MARGINAL ∆ Y1 / ∆ Y2 4 0 3 1 2 2 1 3 0 4 28 0 18 3 10 8 4 16 0 26 - - 10 3 8 5 6 8 4 10 - 3,30 1,60 0,75 0,40