• Tidak ada hasil yang ditemukan

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

NOMOR 22 TAHUN 2012

T E N T A N G

PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan prestasi kerja dan mengoptimalkan pelayanan serta mengingat kondisi perekonomian saat ini, maka perlu memberikan tambahan penghasilan bagi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah berdasarkan pertimbangan yang obyektif dengan memperhatikan kemampuan keuangan daerah;

b. bahwa sesuai ketentuan Pasal 39 ayat (1), ayat (2) dan ayat (8) Peraturan Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Pemerintah Daerah dapat memberikan tambahan penghasilan kepada Pegawai Negeri Sipil;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957 Tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah dan Perubahan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 Tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan Dan Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1957 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1284) Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1622);

(2)

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

(3)

11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

13. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2007 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 1);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH.

Pasal 1

Dalam Peraturan gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Gubernur adalah Gubernur Kalimantan Tengah.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah.

3. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 yang berada di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.

4. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Perangkat Daerah pada Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah selaku pengguna anggaran/ pengguna barang.

5. RSUD dr. Doris Sylvanus yang selanjutnya disingkat RSUD adalah Rumah Sakit Umum Daerah dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.

6. Unit Pelaksana Teknis Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei yang selanjutnya disingkat UPT RSJ adalah Unit Pelaksana Teknis Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei Palangka Raya.

7. Dokter adalah Dokter yang bertugas di RSUD, UPT RSJ Kalawa Atei dan Balai Laboratorium Kesehatan.

8. Pejabat Struktural adalah Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan secara penuh dalam jabatan struktural sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berada di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.

(4)

9. Eselon adalah tingkat jabatan struktural.

10. Tambahan Penghasilan adalah tambahan penghasilan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah yang dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja dan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil.

11. Kepala SKPD adalah Kepala Dinas/Badan/Unit Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.

12. Kelangkaan Profesi adalah bidang pekerjaan yang dibebankan kepada PNS yang memiliki ketrampilan khusus/keahlian tertentu dan langka.

13. Kas Daerah adalah Kas Umum Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah tempat menyimpan uang daerah yang ditentukan oleh Gubernur untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran daerah.

14. Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat DPA-SKPD adalah dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.

Pasal 2

(1) PNS yang bekerja di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah diberikan Tambahan Penghasilan.

(2) Tambahan Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan berdasarkan beban kerja, tempat bertugas, kondisi kerja, kelangkaan profesi, prestasi kerja dan/atau pertimbangan obyektif lainnya.

Pasal 3

(1) Tambahan Penghasilan berdasarkan pertimbangan perekonomian daerah untuk PNS diberikan setiap bulan dengan rincian, sebagai berikut:

a. Pejabat Struktural Eselon I.b Rp5.500.000,00

b. Pejabat Struktural Eselon II.a Asisten Sekretaris Daerah Rp4.000.000,00

c. Pejabat Struktural Eselon II.a Rp3.000.000,00 d. Pejabat Struktural Eselon II.b Rp2.625.000,00 e. Pejabat Struktural Eselon III.a Rp2.250.000,00 f. Pejabat Struktural Eselon III.b Rp1.950.000,00 g. Pejabat Struktural Eselon IV.a Rp1.500.000,00 h. Pejabat Struktural Eselon IV.b Rp1.200.000,00 i. Pejabat Fungsional Golongan IV Rp2.250.000,00 j. Pejabat Fungsional Golongan III Rp1.500.000,00 k. Pejabat Fungsional Golongan II Rp1.125.000,00 l. Pelaksana Golongan IV Rp750.000,00

m. Pelaksana Golongan III Rp675.000,00 n. Pelaksana Golongan II Rp600.000,00 o. Pelaksana Golongan I Rp525.000,00

(5)

(2) Tambahan Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan diberikan dengan ketentuan sebagai berikut:

a.Pejabat/PNS yang menerima Tambahan Penghasilan pada masing-masing SKPD ditetapkan dengan Keputusan Kepala SKPD yang bersangkutan dengan mencantumkan Nama, NIP, Jabatan, Tingkat Eselonering, Golongan dan besarnya Tambahan Penghasilan.

b.Tambahan Penghasilan dikenakan potongan PPh sesuai ketentuan yang berlaku.

c. Tambahan penghasilan dikenakan pemotongan apabila : 1.Tidak mengikuti apel pagi atau apel siang tanpa

keterangan sebesar 1 % (satu persen) per orang per apel dari besarnya tambahan penghasilan;

2.Tidak masuk bekerja tanpa memberikan keterangan kepada atasan langsungnya dipotong sebesar 4 % (empat persen) per orang per hari dari besarnya Tambahan Penghasilan kecuali menjalani rawat inap di Rumah Sakit; 3.Pejabat/PNS yang cuti di luar tanggungan Negara dan cuti

besar pada bulan yang bersangkutan tidak diberikan Tambahan Penghasilan.

d.Pengawasan terhadap pelaksanaan pemotongan Tambahan Penghasilan dilakukan oleh atasan langsung Pejabat/PNS pada masing-masing Unit/SKPD.

e. Pejabat/PNS yang melaksanakan perjalanan dinas, dan pendidikan dan pelatihan tetap diberikan Tambahan Penghasilan.

f. PNS yang melaksanakan tugas belajar tidak diberikan Tambahan Penghasilan.

Pasal 4

(1) PNS yang bekerja pada Kantor Perwakilan Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah dan Unit Pelaksana Teknis Anjungan Kalimantan Tengah Taman Mini Indonesia Indah yang ada di Jakarta, diberikan Tambahan Penghasilan berdasarkan pertimbangan perekonomian daerah dan Tambahan Penghasilan berdasarkan tempat bertugas.

(2) Tambahan Penghasilan berdasarkan tempat bertugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan setiap bulan masing-masing sebesar Rp1000.000,00 (satu juta rupiah).

Pasal 5

(1) Kepada Dokter Spesialis, Dokter umum, Dokter Gigi, Psikolog Klinis, dan Apoteker yang berstatus pejabat fungsional diberikan Tambahan Penghasilan berdasarkan pertimbangan perekonomian daerah dan Tambahan Penghasilan berdasarkan kelangkaan profesi.

(2) Tambahan penghasilan berdasarkan kelangkaan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada:

a.Dokter Spesialis yang berstatus PNS setiap bulan masing-masing sebesar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).

(6)

b.Dokter Umum, Dokter Gigi, Psikolog Klinis, dan Apoteker yang berstatus PNS setiap bulan masing-masing sebesar Rp2000.000,00 (dua juta rupiah).

(3) Penunjukan/penetapan Dokter Spesialis, Dokter Umum, Dokter Gigi, Psikolog Klinis, dan Apoteker yang berhak memperoleh/menerima tambahan penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Direktur RSUD, Direktur RSJ, dan Kepala UPTD Balai Laboratorium Kesehatan dengan persetujuan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah.

Pasal 6

Biaya yang timbul akibat diberlakukannya Peraturan Gubernur ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Cq. DPA masing-masing SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.

Pasal 7

Dengan berlakunya Peraturan Gubernur ini, maka:

a.Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 76 Tahun 2008 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Para Dokter dan Apoteker Yang Bertugas pada Rumah Sakit Umum Daerah dr. Doris Sylvanus Palangka Raya;

b.Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 76 Tahun 2008 Tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Para Dokter dan Apoteker Yang Bertugas pada Rumah Sakit Umum Daerah dr. Doris Sylvanus Palangka Raya; dan

c. Peraturan Gubernur Nomor 7 Tahun 2012 Perubahan Kedua Atas Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 76 Tahun 2008 Tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Para Dokter dan Apoteker Yang Bertugas pada Rumah Sakit Umum Daerah dr. Doris Sylvanus Palangka Raya, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 8

(1) Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal 1 September 2012.

(2) Pembayaran tunjangan untuk UPTD Anjungan Kalimantan Tengah mulai berlaku tanggal 1 September 2012 sebesar Rp 750.000, (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah).

(3) Pembayaran tunjangan untuk UPTD Anjungan Kalimantan Tengah mulai tanggal 1 Januari 2013 sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 4 ayat (2) Peraturan Gubernur ini.

(7)

(4) Pembayaran tunjangan untuk Dokter Spesialis, Psikologis Klinis, Dokter, dan Apoteker sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, berlaku paling lambat mulai tanggal 1 Januari 2013. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Kalimantan Tengah.

Ditetapkan di Palangka Raya pada tanggal 15 Oktober 2012

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

ttd

AGUSTIN TERAS NARANG

Diundangkan di Palangka Raya pada tanggal 15 Oktober 2012

SEKRETARIS DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH,

ttd

SIUN JARIAS

BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2012 NOMOR 22

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BIRO HUKUM

SETDA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH,

Referensi

Dokumen terkait

Bedasarkan beberapa pengertian di atas maka melalui anggaran negara tidak hanya dapat diketahui besarnya rencana penerimaan dan pengeluaran pemerintah untuk periode

Merupakan pengujian kekasaran permukaan dari 5 jenis material yang telah dibubut, hal ini dilakukan untuk mendapatkan nilai Ra(µm) ( kekasaran permukaan ) setiap 15 mm

Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 38 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 43 Tahun 2016 Tentang Penelusuran Kader Potensial (Talent

1) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota merangkum laporan program pengadaan sarana oleh panitia/pejabat pengadaan dan pembangunan prasarana yang dilakukan oleh

Sedangkan yang dimaksud dengan deposito syariah adalah deposito yang dijalankan berdasarkan perinsip syari’ah se bagaimana yang telah difatwakan oleh Dewan Syari’ah Nasional MUI

OWL dapat mende- finisikan class mana yang mempunyai property terbatas yang membuat semua nilai untuk property tersebut maka semua nilai untuk property dalam instances harus di-

Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 70 Tahun 2014 sebagaimana diubah dengan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 55 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Jawa

Tengah Nomor 6 Tahun 014 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur 22 Tahun 2012 Tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan