• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERAGAMAN DAN KARAKTERISTIK WARNA BULU DOMBA-DOMBA LOKAL (EKOR GEMUK, EKOR TIPIS, KISAR DAN GARUT) SKRIPSI LIA KARTIKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KERAGAMAN DAN KARAKTERISTIK WARNA BULU DOMBA-DOMBA LOKAL (EKOR GEMUK, EKOR TIPIS, KISAR DAN GARUT) SKRIPSI LIA KARTIKA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KERAGAMAN DAN KARAKTERISTIK WARNA BULU

DOMBA-DOMBA LOKAL (EKOR GEMUK,

EKOR TIPIS, KISAR DAN GARUT)

SKRIPSI LIA KARTIKA

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN

(2)

RINGKASAN

LIA KARTIKA. D14104009. 2008. Keragaman dan Karakteristik Warna Bulu Domba-domba Lokal (Ekor Gemuk, Ekor Tipis, Kisar dan Garut). Skripsi. Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Pembimbing Utama : Ir. Rini H. Mulyono, M.Si. Pembimbing Anggota : Dr. Ir. Cece Sumantri, M.AgrSc.

Keberadaan sumber daya genetik ternak seperti domba Ekor Gemuk, domba Ekor Tipis, domba Garut dan domba Kisar merupakan salah satu peluang bagi pengembangan ternak lokal di Indonesia karena domba-domba tersebut merupakan potensi sumber daya genetik ternak yang dimiliki Indonesia. Karakteristik domba-domba Lokal di Indonesia masih sangat beragam, terutama warna bulu. Keragaman warna bulu pada domba merupakan fenomena yang menarik dikaitkan dengan program pemuliaan. Hal ini dikarenakan warna bulu merupakan sifat kualitatif domba yang dapat dilihat secara langsung untuk dapat mengenali jenis suatu bangsa.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman dan karakteristik warna tubuh, seperti pola, warna dan bintik serta pigmen kepala pada domba-domba lokal, yaitu domba Ekor Gemuk, domba Ekor Tipis, domba Kisar dan domba Garut. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dasar dan langkah awal dalam upaya pemuliaan dalam hal ini pemurnian terhadap domba-domba lokal berdasarkan karakteristik warna bulu. Warna dasar tubuh domba pada penelitian ini dijadikan patokan dalam menentukan genotipik warna bulu yang meliputi putih, hitam, coklat, putih-hitam, putih-coklat, coklat-hitam dan putih-hitam-coklat.

Data sekunder berupa warna bulu pada domba lokal hasil penelitian Riset Unggulan Terpadu (RUT) tahun 2004-2007 digunakan dalam pengamatan ini. Sampel domba lokal berasal dari beberapa daerah di Indonesia, yaitu 86 ekor domba Ekor Gemuk dari Madura yang meliputi 28 jantan dan 58 betina; 185 ekor domba Ekor Tipis dari Jonggol yang meliputi 117 jantan dan 68 betina; 231 ekor domba Kisar dari Maluku Tenggara yang meliputi 99 jantan dan 132 betina; dan 285 ekor domba Garut dari Garut, Margawati, Sukawening, dan Wanaraja yang meliputi 121 jantan dan 164 betina. Keseluruhan domba yang diamati berjumlah 787 ekor. Penentuan genotipik domba dilakukan pada setiap domba yang diamati. Pada setiap bagan acuan fenotipik dicantumkan kolom khusus untuk penentuan genotipik. Bagan acuan genotipik berisikan lokus dan alel-alel yang mempengaruhi warna bulu domba. Penentuan fenotipik dilakukan pada setiap domba yang diamati. Bagan acuan fenotipik berisikan gambaran domba yang tampak pada samping kanan, samping kiri, depan dan belakang. Frekuensi fenotipik ditentukan pada setiap jenis domba yang diamati. Pembuatan diagram pohon jarak antara jenis domba yang diamati dilakukan berdasarkan Gaspersz (1992).

Pengelompokan fenotipik berdasarkan warna bulu individu domba yang diamati dilakukan berdasarkan empat belas macam kelompok warna bulu, yaitu putih polos, putih belang, coklat polos, coklat belang, hitam polos, hitam belang, putih-hitam polos, putih-putih-hitam belang, putih-coklat polos, putih-coklat belang, putih-

(3)

hitam-polos kepala putih dengan genotip AWt/_, _ /_, _ /_, _/_. Fenotip tubuh putih polos kepala putih 100% mendominasi domba Ekor Gemuk. Warna putih belang kepala hitam-coklat, coklat belang kepala putih dan hitam belang kepala putih-coklat dengan genotip Aa/Aa, BB/Bb, Ss/Ss, PhP/Ph+, Aa/Aa, Bb/Bb, Ss/Ss, _/_ dan Aa/Aa, BB/Bb, Ss/Ss, PhP/Ph+ hanya ditemukan pada domba Ekor Tipis. Fenotip tubuh hitam belang kepala hitam dan tubuh hitam belang kepala putih-hitam terbanyak ditemukan pada domba Kisar, walaupun tidak sedikit ditemukan pada domba Garut. Tipikal warna bulu pada domba Kisar tidak ditemukan pada penelitian ini. Hal ini dikarenakan tidak ditemukan fenotip warna khusus pada domba Kisar.

Distribusi lima puluh buah macam fenotipik menyebar pada jenis domba yang diamati. Pada jenis domba Ekor Gemuk hanya fenotipik putih polos yang ditemukan. Macam fenotipik pada jenis domba Ekor Tipis ditemukan sebanyak 30 buah, pada domba Kisar sebanyak 15 buah dan pada domba Garut sebanyak 43 buah. Hal tersebut mengindikasikan bahwa keragaman warna bulu diurut dari yang terkecil ke yang terbesar adalah ditemukan pada jenis domba Ekor Gemuk, domba Kisar, domba Ekor Tipis dan domba Garut.

Struktur pengelompokan jenis domba yang diamati dilakukan berdasarkan frekuensi fenotipik warna bulu. Penentuan diagram pohon yang diperoleh melalui analisis gerombol berhierarki (Gaspersz, 1992). Pada taraf d = 0,589119, menghasilkan dua kelompok jenis domba, yaitu kelompok jenis domba Ekor Gemuk dan domba Ekor Tipis sebagai kelompok yang terpisah dengan kelompok lain yang meliputi domba Kisar dan domba Garut. Sifat keserupaan pengelompokan domba diperkirakan berdasarkan respon frekuensi fenotipik warna bulu kemungkinan sebagai akibat asal-usul dari jenis domba-domba tersebut. Nilai jarak minimum pada pengelompokan domba Ekor Gemuk dan domba Ekor Tipis sebesar 0,470016 ditemukan lebih besar dibandingkan dengan nilai jarak minimum pada pengelompokan domba Kisar dan domba Garut sebesar 0,369564.

(4)

ABSTRACT

Variation and Coat Colour Characteristic of Local Sheep (Fat-Tailed Sheep, Thin-Tailed Sheep, Kisar Sheep and Garut Sheep)

Kartika, L., R. H. Mulyono, dan C. Sumantri

This research aimed to identify the variety and characteristic of coat colour, such as pattern, colour, spotting and pigmented head of local sheep: Fat-Tailed Sheep, Thin-Tailed Sheep, Kisar Sheep and Garut Sheep. Secondary data of native sheep’s coat colour resulted from Riset Unggulan Terpadu (RUT) 2004-2007 were used in this observation. Samples collected from several Indonesia region, 86 Madura Fat-Tailed Sheep consist of 28 males and 58 females; 185 Jonggol Thin-Tailed Sheep consist of 117 males and 68 females; 231 Kisar Sheep from Southeast Maluku consist of 99 males and 132 females; and 285 Garut Sheep from Garut, Margawati, Sukawening, and Wanaraja consist of 121 males and 164 females. Total of objects were observed in this research 787 sheeps. Typical coat colour phenotype of Fat-Tailed Sheep is solid white with white head with AWt/_, _ /_, _ /_, _/_ genotype. 100% solid white with white head colour dominate Fat-Tailed Sheep. Phenotype of white spotted with white-black-brown head, brown spotted with white head and black-white spotted with white-brown head with Aa/Aa, BB/Bb, Ss/Ss, PhP/Ph+, Aa/Aa, Bb/Bb, Ss/Ss, _/_ and Aa/Aa, BB/Bb, Ss/Ss, PhP/Ph+ genotype only found in Thin-Tailed Sheep. Black-white colour with head spotted black and black-white colour with head spotted black-white mostly found in Kisar sheep, although it’s also found in Garut sheep. Typical coat colour at Kisar sheep was not found in this research. It’s because of the absence of specific colour in Kisar sheep. Grouping structure of observation sheep was based of coat colour phenotypic traits. Tree diagram at d = 0,589119 value, revealed two groups of sheep, which is Fat-Tailed sheep and Thin-Tailed sheep group as separate group from others. Grouping based on coat colour phenotypic frequency response contains of 50 traits found in observation. Minimum distance value of Fat-Tailed sheep and Thin-Tailed sheep in first group is 0,470016 bigger than minimum distance value of Kisar sheep and Garut sheep in second group is 0,369564.

(5)

KERAGAMAN DAN KARAKTERISTIK WARNA BULU

DOMBA-DOMBA LOKAL (EKOR GEMUK,

EKOR TIPIS, KISAR DAN GARUT)

LIA KARTIKA D14104009

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada Fakultas Peternakan

Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

(6)

KERAGAMAN DAN KARAKTERISTIK WARNA BULU

DOMBA-DOMBA LOKAL (EKOR GEMUK,

EKOR TIPIS, KISAR DAN GARUT)

Oleh LIA KARTIKA

D14104009

Skripsi ini telah disetujui dan disidangkan di hadapan Komisi Ujian Lisan pada tanggal 22 Mei 2008

Pembimbing Utama

Ir. Rini H. Mulyono, M.Si. NIP. 131 760 850

Pembimbing Anggota

Dr. Ir. Cece Sumantri, M.AgrSc. NIP. 131 624 187

Dekan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Luki Abdullah, M.Sc.Agr NIP. 131 955 531

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 20 Juli 1986 di Majalengka. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara, dari pasangan ayahanda bernama Ade Abdul Kohar dan ibunda bernama Sartikah.

Penulis lulus sekolah dasar pada tahun 1998 dari SDN Genteng II, Majalengka. Pada tahun 2001 menamatkan pendidikan lanjutan pertama di SLTP Prakarya Santi Asromo, Majalengka. Kemudian Penulis melanjutkan studi di MAN Model Ciwaringin Cirebon dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB) di Program Studi Teknologi Produksi Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan.

Selama perkuliahan di IPB, Penulis aktif di organisasi dan kegiatan kemahasiswaan yaitu DKM Al-Hurriyah IPB 2004/2005, BEM-KM IPB 2005/2006 dan HIMAPROTER 2006/2007.

(8)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji hanyalah milik Allah SWT karena

atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan studi, penelitian, seminar dan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga

senantiasa dicurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Skripsi dengan judul ”Keragaman dan Karakteristik Warna Bulu Domba-domba Lokal (Ekor Gemuk, Ekor Tipis, Kisar dan Garut)” ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Selain itu, penyusunan skripsi ini merupakan wujud peran aktif dan kontribusi dalam dunia peternakan. Skripsi ini disusun dengan harapan dapat mengetahui keragaman dan karakteristik warna bulu domba-domba lokal seperti domba Ekor Gemuk, domba Ekor Tipis, domba Kisar dan domba Garut. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dasar sebagai langkah awal dalam upaya pemuliaan dalam hal ini pemurnian terhadap domba-domba lokal berdasarkan karakteristik warna bulu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran sehingga skripsi ini menjadi lebih baik. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

Tak lupa ucapan terima kasih Penulis sampaikan kepada semua pihak yang turut membantu penyusunan skripsi ini, hanya Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang akan membalasnya. Semoga skripsi ini bermanfaat dalam dunia pendidikan dan peternakan serta menjadi catatan amal shaleh. Amin.

Bogor, Mei 2008

(9)

DAFTAR ISI Halaman RINGKASAN ... i ABSTRACT ... iii RIWAYAT HIDUP ... iv KATA PENGANTAR ... v DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

PENDAHULUAN ... 1

Latar Belakang ... 1

Tujuan ... 2

TINJAUAN PUSTAKA ... 3

Sistematika dan Domestikasi Bangsa Domba ... 3

Bangsa Domba di Indonesia ... 3

Domba Ekor Gemuk ... 4

Domba Ekor Tipis ... 5

Domba Garut ... 5

Domba Garut Tipe Tangkas ... 7

Domba Garut Tipe Daging ... 7

Domba Kisar ... 9

Sifat Kualitatif ... 9

Pigmentasi Warna Bulu ... 9

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Warna Domba ... 10

Lokus Agouti ... 11

Agouti White atau Tan (AWt) ... 11

Agouti Tipe Wild (A+) ... 12

Agouti Badgerface (Ab) ... 12

Agouti Light Badgerface (Alb) ... 12

Agouti Blue (Abl) dan Light Blue (Albl) ... 12

Agouti Black dan Tan (At) ... 16

Agouti Lateral Stripes (Als) ... 16

Agouti Swiss Marked (As) ... 16

Agouti Pale Cheek dan Eyepatch (Apc dan Aep) ... 16

Agouti Grey (Ag) ... 16

Agouti Gotland Grey (Agg) ... 18

Agouti Sooty ... 18

Agouti Grey dan Tan (Agt) ... 18

Non-agouti (Aa) ... 18

(10)

Lokus Albino ... 20

Lokus Brown ... 20

Lokus Sur ... 21

Lokus Australian Piebald ... 21

Lokus Spotting ... 23

Lokus Pigmented Head ... 23

Lokus Roan ... 24 Lokus Ticking ... 24 METODE ... 26 Waktu ... 26 Materi ... 26 Metode ... 26

Pemasokan Data Sekunder ... 26

Penentuan Genotipik ... 26

Penentuan Fenotipik ... 27

Frekuensi Fenotipik ... 28

Jarak Fenotipik antara Jenis Domba ... 28

Diagram Pohon Jarak Fenotipik antara Jenis Domba ... 28

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 33

Penentuan Fenotipik dan Genotipik Domba yang Diamati ... 33

Rekapitulasi Fenotipik dan Genotipik ... 55

Frekuensi Fenotipik Domba ... 59

KESIMPULAN DAN SARAN ... 62

Kesimpulan ... 62

Saran ... 63

UCAPAN TERIMA KASIH ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 65

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empiris dari adanya independensi dewan komisaris, ukuran dewan komisaris, independensi komite audit, ukuran komite

Gambar 1.1 Peta udara koridor Jalan Babarsari 6 Gambar 1.2a Pemanfaatan lahan sektor formal di sisi Barat Jalan Babarsari 7 Gambar 1.2b Pemanfaatan lahan sektor formal di sisi

Penelitian ini dilakukan untuk menentukan akuifer dan lapisan litologi bawah permukaan daerah “x” Kabupaten Gorontalo dengan menggunakan metode Geolistrik

Pertumbuhan ekonomi adalah sebagian dari perkembangan kesejahteraan masyarakat yang diukur dengan besarnya pertumbuhan produk domestik regional bruto perkapita (PDRB

Dari penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwan konflik peran ganda dan stres kerja memiliki suatu hubungan yang sedang, dan konflik peran ganda adalah salah satu

Penelitian untuk mengoptimasi penjadwalan kereta menggunakan algoritma greedy dengan aturan FCFS sudah banyak dilakukan, namun ada beberapa hasil penelitian yang kurang

Email Anda tidak dapat diakses dan tidak ada nomor telepon pada Akun Anda, maka cara mengembalikan Facebook yang di-hack dalam kasus ini adalah pada halaman Reset Your

Setelah melakukan tahap uji coba pada website ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa website ini dapat membantu pengguna memperoleh informasi mengenai hewan punah dan terancam