• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENYIMAK ISI PENGUMUMAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS IV SDN SELOMULYO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENYIMAK ISI PENGUMUMAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS IV SDN SELOMULYO"

Copied!
185
0
0

Teks penuh

(1)

ISI PENGUMUMAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO

VISUAL SISWA KELAS IV SDN SELOMULYO

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

DANANG KUSTANTO

NIM :101134009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i

HALAMAN JUDUL

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENYIMAK ISI

PENGUMUMAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA

KELAS IV SDN SELOMULYO

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

DANANG KUSTANTO

NIM :101134009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

Kupersembahkan karya kecil ini untuk pihak-pihak berikut ini.

 Bapa YHWH yang senantiasa memberikan jalan terang disaat susah

ataupun senang sehingga dapat menyelesaikan kuliahku di Universitas

Sanata Dharma

 Kepada Tuhan Yesus Kristus putraNya yang tunggal Tuhan kita yang

selalu memberikan semangat setiap harinya

 Ayahku Kusworo tercinta yang membiayai seluruh biaya kuliah dengan

bekerja pagi, siang, dan malam

 Ibuku Sugiarni tercinta yang selalu memberikan semangat dan nasihat

yang berguna serta doa-doanya

 Kakakku Joko dan adikku Fajar yang selalu memberikan dukungannya

lewat doa

 Istriku tercinta D. Agustin M. yang selalu memperhatikanku dan

(6)

v

Semua

kesuksesan berawal dari “NIAT”

Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan” (Matius 5:7)

“Janganlah kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi” (Matius 7:1)

(7)
(8)
(9)

viii

Kustanto, Danang. 2014. Peningkatan Minat dan Kemampuan Menyimak Isi Pengumuman Menggunakan Media Audio Visual Siswa Kelas IV SDN Selomulyo. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Meningkatkan minat dalam menyimak isi pengumuman menggunakan media audio visual siswa kelas IV SDN Selomulyo. (2) Meningkatkan kemampuan menyimak isi pengumuman menggunakan media audio visual siswa kelas IV SDN Selomulyo.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Taggart. Satu siklus terdiri dari empat langkah, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian telah dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Selomulyo dengan jumlah 30 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, kuesioner, dan tes. Data selanjutnya diolah berdasarkan teknik analisis data yang ditetapkan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) penggunaan media audio visual dapat meningkatkan minat dalam menyimak isi pengumuman siswa kelas IV SDN Selomulyo. Hal ini nampak pada hasil penelitian yang menunjukkan skor rata-rata minat pada kondisi awal sebesar 51,1 dan termasuk kategori sedang. Pada siklus I skor rata-rata minat sebesar 67,18 dan termasuk dalam kategori sangat tinggi. Pada siklus II skor rata-rata minat sebesar 71,28 dan termasuk kategori sangat tinggi (2) penggunaan media audio visual dapat meningkatkan kemampuan menyimak isi pengumuman siswa kelas IV SDN Selomulyo. Hal ini nampak pada kondisi awal rata-rata ulangan siswa sebesar 63,8 dan sebanyak 16,6% sudah mencapai KKM (72). Pada siklus I rata-rata ulangan siswa adalah 73 dan sebanyak 60% mencapai KKM. Pada siklus II rata-rata ulangan siswa adalah 83,8 dan sebanyak 96,6% mencapai KKM.

(10)

ix

Kustanto, Danang. 2014. The Improve of Interest and Listening Skill to Announcement Content Using Audio Visual Media for IV Grade of Selomulyo

State Elementary School Student’s. Elementary School Teacher Education Program, Department of Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University.

This research aimed to: (1) to improve the IV grade of student’s interest in listening to announcement content using audio visual media in Selomulyo State Elementary School. (2) to improve the IV grade of student’s listening skill to announcement content using audio visual media in Selomulyo State Elementary School.

This is a classroom action research. The research refers to the cycle model proposed by Kemmis and Taggart. One cycle consists of four steps, namely: planning, action, observation, and reflection. This research conducted in two cycles. The subjects in this research were IV Grade of Selomulyo Sleman State

Elementary School Student’s. Which consists of 30 student’s. The data collection

method used observation, questionnaires, and tests. Then, the data was analyze by using qualitative and quantitative descriptive technique.

The results showed first, the application of audio visual media can improve

student’s interest in listening to announcement content subject in IV grade Selomulyo State Elementary School. The evident of this improvement is shown

by the result of the research. The average score of student’s interest on the initial

condition is 51,1 and included in medium category. In the first cycle, the average

score of student’s interest is 67,18 and included in very high category. In the

second cycle the average score of student’s interest is 71,28 and included in very high category. Second, the application of audio visual media can improve

student’s listening skill to announcement content subject in IV grade Selomulyo

State Elementary School. The result shown that the initial condition of student’s

average score is 63,8 and means 16,6% have reached the KKM (72). In the first cycle, the average score is 73 and means 60% student’s have been reached the KKM. In the second cycle, the average score is 79,2 and means 96,6% student’s have been reached the KKM.

(11)

x

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan

judul ”PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENYIMAK ISI

PENGUMUMAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA

KELAS IV SD N SELOMULYO”.

Adapun maksud penulisan skripsi ini adalah merupakan salah satu syarat

yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

(PGSD).

Peneliti menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan pihak lain, maka pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan

terima kasih kepada

1. Bapak Rohandi, Ph. D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, Sj.,S.S.,BST.,M.A., Kepala Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

3. Ibu Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., Dosen Pembimbing I yang telah

membimbing dan memotivasi dari awal sampai akhir penyusunan skripsi

ini.

4. Bapak Apri Damai Sagita K, S.S., M.Pd., Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan banyak masukan untuk penyusunan skripsi ini.

(12)
(13)

xii

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...iv

MOTTO ... v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH vii ABSTRAK ... viii

E. Definisi Operasional... 6

BAB II ... 7

A. Kajian Pustaka ... 7

1. Minat ... 7

2. Menyimak ... 11

3. Materi Pengumuman kelas IV Sekolah Dasar ... 16

4. Pengertian media audio visual ... 20

B. Penelitian-penelitian yang Relevan ... 24

C. Kerangka Berfikir... 27

D. Hipotesis Tindakan ... 29

BAB III ... 30

METODE PENELITIAN ... 30

A. Jenis Penelitian ... 30

B. Seting Penelitian ... 31

1. Lokasi dan waktu penelitian... 31

2. Subjek penelitian ... 31

5. Perencanaan Tindakan ... 33

6. Persiapan ... 33

7. Rencana Tindakan Setiap Siklus ... 34

D. Pengumpulan Data ... 38

(14)

xiii

E. Instrumen Penelitian... 40

1. Non Tes ... 41

2. Tes ... 45

F. Validitas Instrumen Penelitian ... 48

1. Validitas ... 48

2. Validasi Perangkat Pembelajaran ... 49

G. Teknik Analisis Data ... 51

H. Indikator Keberhasilan ... 55

BAB IV ... 55

PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN ... 55

A. Hasil Penelitian ... 55

1. Pra siklus ... 55

2. Pelaksanaan Siklus I ... 59

3. Pelaksanaan Siklus II ... 66

B. Pembahasan ... 74

1. Pembahasan Minat ... 75

2. Pembahasan Menyimak ... 79

BAB V ... 84

KESIMPULAN DAN SARAN ... 84

A. Kesimpulan ... 84

B. Saran ... 85

(15)

xiv

Gambar 1. Bagan Kerangka Berfikir ... 29

Gambar 2. Deskripsi atau model yang dipakai oleh peneliti ... 32

Gambar 3. Grafik peningkatan skor rerata minat siswa ... 78

Gambar 4. Grafik Peningkatan Nilai Rerata Menyimak ... 80

(16)

xv

Tabel 1. Matrix Pengembangan Instrumen ... 41

Tabel 2. Kisi-kisi Observasi Minat ... 42

Tabel 3. Pedoman Skoring Observasi ... 43

Tabel 4. Item Observasi ... 44

Tabel 5. Pedoman skoring kuisioner ... 44

Tabel 6. Instrumen Menyimak ... 45

Tabel 7. Validasi Perangkat pembelajaran ... 46

Tabel 8. Perhitungan Interval Skor Validasi ... 49

Table 9. Kriteria Perangkat Pembelajaran ... 50

Tabel 10 : Perhitungan Interval Skor Minat dengan PAP II ... 53

Tabel 11 : Kategori tingkat minat siswa ... 53

Tabel 12. Indikator Keberhasilan ... 54

Tabel 13. Jadwal Pelaksanaan Tindakan ... 55

Tabel 14 . Kondisi awal minat siswa ... 57

Tabel 15. Kondisi awal menyimak siswa ... 58

Tabel 16. Capaian minat siswa siklus I ... 62

Tabel 17. Capaian Menyimak siswa siklus I ... 64

Tabel 18. Capaian minat siswa siklus II... 69

Tabel 19. Capaian Menyimak siswa siklus II ... 71

Tabel 20. Rekapitulasi data minat siswa siklus I dan II ... 76

Tabel 21. Rekapitulasi data menyimak siklus I dan II ... 79

(17)

xvi

Lampiran 1. Silabus ... 90

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I ... 92

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II ... 102

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa (LKS) siklus I ... 108

Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa (LKS) siklus II ... 111

Lampiran 6. Soal kuesioner siswa ... 112

Lampiran 7. Lembar observasi siswa ... 115

Lampiran 8. Soal evaluasi siklus I dan siklus II ... 117

Lampiran 9. Hasil validasi perangkat pembelajaran ... 121

Lampiran 10. Contoh hasil kuesioner ... 141

Lampiran 11. Contoh hasil observasi siswa ... 153

Lampiran 12. Contoh hasil evaluasi siswa ... 155

Lampiran 13. Surat keterangan penelitian ... 163

Lampiran 14. Surat keterangan sudah melakukan penelitian ... 164

Lampiran 15. Foto kegiatan ... 165

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan diuraikan 5 hal, yaitu: (A) latar belakang masalah, (B)

rumusan masalah, (C) tujuan penelitian, (D) manfaat penelitian, (E) definisi

operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha yang dengan sengaja dirancang untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

secara optimal. Pendidikan merupakan suatu proses pengubahan sikap dan tingkah

laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan setiap

manusia melalui pembelajaran yang tertata. Oleh sebab itu, dalam dunia

pendidikan diwajibkan setiap siswa mendapatkan matapelajaran bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Hal ini

membuktikan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang terpenting di kawasan

Republik Indonesia (Rahayu, 2007:14).

Bahasa Indonesia sendiri memiliki ruang lingkup seperti aspek membaca,

menulis, berbicara, dan menyimak. Aspek menyimak atau kemampuan menyimak

merupakan salah satu keterampilan yang melibatkan aspek kognitif. Menyimak

merupakan keterampilan yang pertama kali dipelajari dan dikuasai manusia

(Nurjamal, 2011:2). Dengan adanya kemampuan menyimak pada mata pelajaran

bahasa Indonesia diharapkan siswa dapat memperoleh kesempatan untuk belajar

menjelaskan, bertanya, dan menjawab pertanyaan agar mendapatkan nilai yang

maksimal. Pada umumnya, seseorang akan merasa senang untuk melakukan

(19)

sesuatu sesuai dengan minatnya. Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan (Hilgard dalam Slameto,

2010:57) Oleh karena itu, apabila seseorang menaruh minat terhadap sesuatu

maka, orang tersebut akan berusaha dengan sungguh-sungguh demi memperoleh

hasil yang ia inginkan, dan tentunya hasil itu menjadi lebih baik. Maka dengan

adanya minat tersebut, maka kemampuan menyimak dengan media audio visual

tersebut akan diraih oleh siswa dengan tanpa alasan.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru kelas IV di SDN

Selomulyo pada tanggal 20 september 2013 pukul 09.00 WIB, diperoleh

informasi bahwa minat siswa belum begitu tinggi, sehingga peneliti memberikan

pretest pada 24 Januari 2014 dan ternyatasiswa masih banyak yang mengalami

kesulitan pada aspek kemampuan menyimak. Hal ini dikarenakan mereka dalam

masa peralihan dari kelas 3 naik ke kelas 4 dan juga siswa belum begitu bisa

berkonsentrasi penuh dengan cerita yang disajikan oleh guru atau dari sumber

lainnya seperti buku cerita atau buku paket. Penyebab lain dikarenakan siswa

masih dalam kisaran 9-10 tahun dimana siswa masih memiliki kecenderungan

untuk senang bersosialisasi dengan teman sebayanya. Bahkan, terkadang siswa

lebih cenderung bermain dengan teman sebangkunya dikarenakan siswa masih

dalam masa peralihan.

Potret pembelajaran bahasa Indonesia kelas IV SDN Selomulyo belum

menggunakan media audio visual sehingga minatnya juga belum begitu tinggi.

Pembelajaran masih menggunakan media manual seperti guru membacakan cerita

(20)

menarik dan kurang mengesankan bagi siswa kelas IV SDN Selomulyo.Potret

situasi pembelajaran bahasa Indonesia tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi

guru bahasa Indonesia kelas IV SDN Selomulyo dalam merancang pembelajaran

bahasa Indonesia agar lebih menarik dan mengesankan bagi siswa. Banyak

alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan minat dan menyimak siswa.

Jenis media yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran cukup beragam,

mulai dari media yang sederhana sampai pada media yang cukup rumit dan

canggih. Salah satu langkahnya yaitu meningkatkan minat dalam kemampuan

menyimak dengan menggunakan media audio visual.

Dengan melihat masalah tersebut, peneliti mencoba memberi alternatif

solusi untuk mengatasi masalah tersebut dengan meningkatkan minat dan

kemampuan menyimak siswa dengan media audio visual. Media audio visual

merupakan suatu media untuk menyampaikanpesan dari pengirim ke penerima

pesan melalui indera pendengaran (Anitah, 2009:39). Media audio visual

diharapkan mampu meningkatkan minat dan kemampuan menyimak siswa dalam

kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia sehingga siswa mampu mencapai hasil

yang optimal. Alasan penting mengapa menggunakan media audio visual

dikarenakan dengan adanya media audio visual dapat digunakan untuk

menyampaikan materi pembelajaran. Bahan pembelajaran yang dilengkapi dengan

media audio visual akan memperjelas maksud dan tujuan pada kemampuan siswa

dalam menyimak pada mata pelajaran bahasa Indonesia yang dapat lebih

dipahami oleh siswa. Pemanfaatan media audio visual juga membantu siswa

(21)

pelajaran sehingga siswa dapat mencapai nilai optimal pada kompetensi dasar

yang tersedia.

Penelitian ini dibatasi hanya untuk siswa kelas IV SDN Selomulyo

semester genap mata pelajaran Indonesia tahun ajaran 2013/2014. Standar

kompetensi adalahmendengarkan pengumuman dan pembacaan pantun.

Kompetensi dasarnya adalahmenyampaikan kembali isi pengumuman yang

dibacakan. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini hanya berlaku di SDN

Selomulyo semester genap tahun ajaran 2013/2014 saja dan tidak berlaku di SDN

lainnya.

B. Rumusan Masalah

Terdapat dua rumusan masalah dalam penelitian ini.

1. Apakah penggunaan media audio visual dapat meningkatan minat

menyimak isi pengumuman siswa kelas IV SDN Selomulyo semester

genap tahun ajaran 2013/2014?

2. Apakah penggunaan media audio visual dapat meningkatan kemampuan

menyimak isi pengumuman siswa kelas IV SDN Selomulyo semester

genap tahun ajaran 2013/2014?

C. Tujuan Penelitian

Terdapat dua tujuan dalam penelitian ini.

1. Meningkatan minat siswa kelas IV SDN Selomulyo semester genap tahun

(22)

2. Meningkatan kemampuan menyimak siswa kelasIV SDN Selomulyo

semester genap tahun ajaran 2013/2014 dengan media audio visual

D. Manfaat Penelitian

Terdapat empat manfaat dalam penelitian ini.

1. Bagi Sekolah

Penelitian ini memberikan masukan yang positif dalam penggunaan media

audio visual dalam pelajaran Bahasa Indonesia.

2. Bagi Guru

Penelitian ini dapat digunakan guru sebagai referensi dan sebagai salah satu

media pembelajaran alternatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran

Bahasa Indonesia khususnya kemampuan menyimak

3. Bagi Siswa

Penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif untuk meningkatkan minat

dan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya kemampuan

menyimak.

4. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman tentang

peningkatan minat serta kemampuan menyimak peserta didik dengan media

audio visual sehingga dapat memberikan motivasi untuk selalu

mengembangkan media pada pembelajaran lain yang lebih mengaktifkan

(23)

E. Batasan Operasional

Terdapat empat batasan operasional dalam penelitian ini.

1. Minat

Minat artinya perhatian, kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu,

atau keinginan.

2. Kemampuan menyimak

Kemampuan menyimak adalah keterampilan proses serta perbuatan belajar

menyimak dalam mengidentifikasi unsur-unsur yang terkandung dalam

menyimak.

3. Isi pengumuman

Isi pengumuman adalah mengumumkan untuk diketahui banyak orang.

4. Media audio visual

Media audio visual adalah media yang digunakan untuk menyampaikan

(24)

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam bab ini, landasan teori dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya

(A) kajian pustaka, (B) penelitian-penelitian yang relevan, (C) kerangka berpikir,

(D) hipotesis tindakan.

A. Kajian Pustaka

1. Minat

a. Pengertian minat

Minat merupakan masalah yang penting dalam pendidikan, apalagi

dikaitkan dengan aktifitas seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Minat

yang ada dalam diri seseorang akan memberikan gambaran aktivitas untuk

mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam kegiatan belajar, ada siswa yang

kurang berminat dan yang berminat. Dengan diketahuinya minat seseorang

akan dapat menentukan aktivitas apa saja yang dipilihnya dan

melakukannya dengan senang hati.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), minat artinya

perhatian, kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu, keinginan. Ada

beberapa pendapat menurut para ahli yang mendefinisikan kata minat.

Menurut Slameto (2010:180), minat adalah rasa lebih suka dan rasa

ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat

pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri

dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,

semakin besar minat.

(25)

Menurut Hilgard (dalam Slameto 2010), memberi rumusan tentang

minat adalah sebagai berikut: “Interest is persisting tendency to pay

attention to and enjoy some activity or content”. Minat adalah

kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa

kegiatan. Kegiatan yang diamati seseorang, diperhatikan terus-menerus

yang disertai dengan rasa senang.

Secara sederhana, Muhibbin Syah (2008:151) menyebutkan bahwa

minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau

keinginan yang besar terhadap sesuatu.Minat besar pengaruhnya terhadap

kemampuan menyimak, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak

sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan

sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Ia segan-segan untuk belajar,

ia tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran itu. Bahkan pelajaran yang

menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan disimpan, karena minat

menambah kemampuan menyimak.Jika terdapat siswa yang kurang

berminat terhadap kemampuan menyimak, dapatlah diusahakan agar ia

mempunyai minat yang lebih besar dengan cara menjelaskan hal-hal yang

menarik dan berguna bagi kehidupan serta hal-hal yang berhubungan

dengan cita-cita serta kaitannya dengan bahan pelajaran yang dipelajari

itu.

b. Ciri-ciri Minat

Menurut Slameto (2003:58), siswa yang memiliki minat dalam

(26)

1. Memiliki kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang sesuatu yang dipelajarai terus-menerus

2. Terdapat rasa suka dan senang terhadap objek yang diamati

3. Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang

diamati

4. Terdapat rasa ketertarikan pada suatu aktivitas yang diamati

5. Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang

lain

6. Dimanisfestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan

Djamarah (2002:132) mengemukakan beberapa indikator siswa

berminat dalam belajar, yaitu: (a) pernyataan lebih menyukai

sesuatu daripada yang lain, (b) partisipasi aktif dalam suatu

kegiatan, (c) memberi perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu

yang diminati.

Dari ciri-ciri yang telah dikemukakan oleh tokoh di atas, dapat

disimpulkan bahwa minat memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1. Terdapat rasa senang

2. Perhatian pada obyek yang disenangi

3. Puas jika melakukannya

4. Tertarik

5. Terpusat pada hal yang disenangi

(27)

c. Aspek yang mempengaruhi Minat

Menurut Hurlock (2005:117), minat terbagi menjadi 3 aspek, yaitu:

1. Aspek Kognitif

Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari

baik di rumah, sekolah dan masyarakat serta dan berbagai jenis media

massa.

2. Aspek Afektif

Konsep yang membangun aspek kognitif, minat dinyatakan dalam

sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat. Berkembang dari

pengalaman pribadi dari sikap orang yang penting yaitu orang tua,

guru, dan teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan

minat tersebut dan dari sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam

berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu.

3. Aspek Psikomotorik

Berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutannya tepat.

Namun kemajuan tetap memungkinkan sehingga keluwesan dan

keunggulan meningkat meskipun ini semua berjalan lambat.

Minat seorang siswa perlu diukur untuk mengetahui seberapa besar

minat anak pada suatu objek. Jika pengukuran minat sudah dilakukan,

maka seorang guru dapat mengetahui minat yang ada dalam diri setiap

siswanya. Hal ini sangat penting untuk kelanjutan belajar siswa, karena

(28)

Berdasarkan beberapa definisi-definisi minat menurut para ahli

diatas, dapat disimpulkan bahwa minat merupakan keinginan atau

kecenderungan terhadap suatu obyek yang dapat meningkatkan kegairahan

dalam menghadapi kegiatan-kegiatan dalam mata pelajaran. Dalam

keinginan tersebut terdapat rasa senang yang mendalam sehingga objek

yang dituju menjadi meningkat. Perlu diingat bahwa nilai tidak optimal

yang diperoleh pada suatu mata pelajaran tertentu bukan berarti bahwa

anak itu bodoh terhadap mata pelajaran itu.

Tetapi dapat dilihat dari banyaknya faktor-faktor yang

menyebabkan nilai siswa rendah yaitu salah satunya adalah minat belajar

anak tersebut. Jika saja anak memiliki minat yang tinggi terhadap

pelajaran atau objek tersebut dapat dipastikan nilai kemampuan menyimak

yang diraih tinggi. Maka dari pengertian minat di atas peneliti

menjabarkan menjadi 4 indikator minat yaitu menunjukkan perasaan

senang, perhatian dalam belajar, ketertarikan pada materi dan guru,

keterlibatan siswa dalam pembelajaran.

2. Menyimak

a. Pengertian Menyimak

Menurut Russel dan Russel dalam Tarigan (2008:30-31) menyimak

bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian serta

apresiasi. Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan

(29)

interprestasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta

memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara

melalui ujaran atau bahasa lisan.

1. Tahap-Tahap Menyimak (Tarigan, 2008:31-32)

a) Menyimak berkala, yang terjadi pada saat-saat sang anak

merasakan keterlibatan langsung dalam pembicaraan mengenai

dirinya.

b) Menyimak dengan perhatian dangkal, karena sering mendapat

gangguan dengan adanya selingan-selingan perhatian kepada

hal-hal di luar pembicaraan.

c) Setengah menyimak, karena terganggu oleh kegiatan

menunggu kesempatan untuk mengekspresikan isi hati serta

mengutarakan apa yang terpendam dalam hati sang anak.

d) Menyimak serapan, karena sang anak keasyikan menyerap atau

mengabsorpsi hal-hal yang kurang penting, hal ini merupakan

penjaringan pasif yang sesungguhnya.

e) Menyimak sekali-kali, menyimpan sebentar-sebentar apa yang

disimak, perhatian secara seksama berganti dengan keasyikan

lain, hanya memperhatikan kata-kata sang pembicara yang

menarik hatinya saja.

f) Menyimak asosiatif, hanya mengingat pengalaman-pengalaman

(30)

benar-benar tidak memberikan reaksi terhadap pesan yang

disampaikan sang pembicara.

g) Menyimak dengan reaksi berkala, terhadap pembicara dengan

membuat komentar ataupun mangajukan pertanyaan.

h) Menyimak dengan sungguh-sungguh mengikuti jalan pikiran

sang pembicara.

i) Menyimak secara aktif, untuk mendapatkan serta menemukan

pikiran, pendapat, dan gagasan sang pembicara.

b. Tujuan Menyimak (Hunt dalam Tarigan, 2008:59)

1. Menyimak agar memperoleh informasi.

2. Menyimak agar lebih efektif dalam kehidupan sehari-hari.

3. Menyimak untuk mengumpulkan data.

4. Menyimak agar dapat memberikan response terhadap sesuatu yang

didengar.

c. Proses Menyimak (Logan dalam Tarigan, 2008:63)

1. Tahap Mendengar

Dalam tahap ini kita baru mendengar segala sesuatu yang

dikemukakan oleh pembicara dalam ujaran atas pembicaraannya.

2. Tahap Memahami

Setelah kita mendengar maka ada keinginan bagi kita untuk

mengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan yang

(31)

3. Tahap Menginterprestasi

Penyimak yang baik, yang cermat dan teliti, belum puas kalau

hanya mendengar dan memahami isi ujaran sang pembicara, dia

ingin menafsirkan atau menginterprestasikan isi, butir-butir

pendapat yang terdapat dan tersirat dalam ujaran itu, dengan

demikian, sang penyimak telah tiba pada tahap interpreting.

4. Tahap Mengevaluasi

Setelah memahami serta dapat menafsir atau menginterprestasikan

isi pembicaraan, penyimak pun mulailah menilai atau

mengevaluasi pendapat serta gagasan pembicara mengenai

keunggulan dan kelemahan serta kebaikan dan kekurangan

pembicara, dengan demikian sudah sampai pada tahap evaluating.

5. Tahap Menanggapi

Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam kegiatan menyimak.

Penyimak menyambut, mencamkan, dan menyerap serta menerima

gagasan atau ide yang dikemukakan oleh pembicara dalam ujaran

atau pembicaranya.

Menurut Anderson dalam Tarigan (2008:65), kemampuan

menyimak pada siswa sekolah dasar yaitu,

Kelas Satu (5 ⁄ -7tahun)

1. Menyimak untuk menjelaskan atau menjernihkan pikiran atau

(32)

2. Dapat mengulangi secara tepat sesuatu yang telah didengarnya.

3. Menyimak bunyi-bunyi tertentu pada kata-kata dan lingkungan.

Kelas Dua (6 ⁄ -8 tahun)

1. Menyimak dengan kemampuan memilih yang meningkat.

2. Membuat saran-saran, usul-usul, dan mengemukakan

pertanyaan-pertanyaan untuk mengecek pengertiannya.

3. Sadar akan situasi, kapan sebaiknya menyimak, kapan pula

sebaiknya tidak usah menyimak.

Kelas Tiga dan Empat (7 ⁄ -10 tahun)

1. Sungguh-sungguh sadar akan nilai menyimak sebagai suatu sumber

informasi dan sumber kesenangan.

2. Menyimak pada laporan orang lain, pita rekaman laporan mereka

sendiri, dan siaran-siaran radio dengan maksud tertentu serta dapat

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bersangkutan dengan hal

itu.

3. Memperlihatkan keangkuhan dengan kata-kata atau

ekspresi-ekspresi yang tidak mereka pahami maknanya.

Kelas Lima dan Enam (9 ⁄ -12 tahun)

1. Menyimak secara kritis terhadap kekeliruan-kekeliruan,

kesalahan-kesalahan, propaganda-propaganda, dan petunjuk-petunjuk yang

(33)

2. Menyimak pada aneka ragam cerita puisi, rima kata-kata, dan

memperoleh kesenangan dalam menemui tipe-tipe baru.

Berdasarkan beberapa definisi menyimak menurut para ahli di atas,

dapat disimpulkan bahwa kemampuan menyimak adalah kapasitas

seorang individu untuk melakukan kegiatan mendengarkan dengan

perhatian untuk memperoleh informasi dalam menguasai bahasa. Maka

dari pengertian minat di atas peneliti menjabarkan menjadi empat

indikator menyimak yaitu ingatan, pemahaman, aplikasi, dan evaluasi.

3. Materi Pengumuman kelas IV Sekolah Dasar

Pengumuman adalah pemberitahuan informasi tentang sesuatu

yang diajukan kepada seseorang, kelompok tertentu atau masyarakat.

Pengumuman juga berarti proses atau cara, perbuatan mengumumkan.

Pengumuman bersifat umum, artinya isi pengumuman untuk diketahui

oleh banyak orang. Pengumuman dapat disampaikan secara lisan, sehingga

kamu dapat mendengarnya atau menyimaknya namun bahasa yang

digunakan lugas, sopan dan dapat dimengerti oleh orang yang

mendengarnya. Pengumuman dapat ditempelkan di papan atau tempat

umum yang mudah dilihat dan dibaca kemudian pengumuman juga dapat

disampaikan secara lisan atau langsung. Pengumuman dapat disebarkan

lewat beberapa media seperti media cetak (majalah, surat kabar, koran)

dan media elektronik (radio dan televisi).

Kemampuan menyimak isi pengumuman untuk siswa kelas IV SD

(34)

pembacaan pantun dan Kompetensi Dasar 5.1 Menyampaikan kembali isi pengumuman yang dibacakan. Materi menyimak isi pengumuman yang akan diajarkan untuk siswa kelas IV SD. Pada menyimak isi pengumuman,

ada langkah-langkah yang harus diperhatikan yaitu: (a) dengarkan

pengumuman dengan sungguh-sungguh. (b) pahami isi pengumuman. (c)

jika perlu, catat hal-hal penting dalam pengumuman. (d) sampaikan isi

pengumuman dengan benar.

Menyampaikan kembali isi pengumuman berarti memberitakan

kembali apa yang diterima pada orang lain, sehingga terjadi pemberitaan

yang kedua kali dan dapat menyampaikan kembali pengumuman yang

didengar ataupun dibaca. Menyampaikan kembali dapat berupa berita atau

pengumuman. Pengumuman bersifat menginformasikan secara langsung

atau di tempat. Isi pengumuman harus jelas, agar mudah dipahami. Karena

isi sebuah pengumuman untuk diketahui banyak orang, maka perlu

memperhatikan hal-hal berikut.

a) Siapa pemberi pengumuman itu?

b) Apa isi pengumuman itu?

c) Kepada siapa pengumuman itu ditujukan?

d) Jika berkaitan dengan waktu dan tempat, cobalah perhatikan waktu

dan tempatnya (hari, pukul, dan tempat).

Mendengarkan pengumuman dengan baik yaitu untuk memahami

informasi yang disampaikan dan mengolahnya menjadi berita yang

(35)

hasil lomba kebersihan. Bagi yang mengikuti lomba, pengumuman

tersebut sangat penting karena berkaitan dengannya. Pengumuman dapat

diberitahukan lewat media, orang per orang, atau di tempat pengumuman.

Isi pengumuman berkaitan dengan keberhasilan atau pemenang dalam

lomba yang sangat penting bagi pihak yang mengikuti lomba. Oleh

karena itu, ketika mendengarkan sebuah pengumuman, yang harus

dipahami adalah inti dan beritanya. Berikut jenis-jenis pengumuman

berdasarkan isinya.

1. Laporan kegiatan atau acara.

Contoh:

PENGUMUMAN

Berhubungan dengan bulan amal. SD Kartini akan mengadakan bakti sosial ke Panti Asuhan unda. Untuk itu, siswa-siswi SD Kartini diharapkan ikut serta dalam acara ini. Mohon keikhlasannya untuk menyumbang, baik berupa pakaian bekas ataupun uang. Pengumpulannya di ruang kelas V maulai hari ini. Paling lambat hari jumat, 25 Januari 2008. Dikarenakan hasil sumbangan akan diantar ke pantipada hari Sabtu, 26 Januari 2008 pukul 08.00 pagi. Kami berharap siswa-siswi dapat ikut serta sebagai dermawan. Atas perhatiannya,kami ucapkan terimakasih

Bandung, 19 Januari 2008

(36)

2. Berita pernikahan, ulang tahun, kelahiran, dan peresmian.

Contoh:

a. Berita duka.

b. Pengumuman pemenang.

c. Lowongan pekerjaan atau penerimaan siswa baru.

d. Pemberitahuan dari instansi pemerintah.

e. Iklan.

f. Pengumuman orang hilang.

g. Pengumuman kehilangan benda atau barang

Contoh :

Pengumuman

Untuk memperingati ulang tahun SD Tarakanita I yang

ke-25, sekolah mengadakan pentas seni yang akan

diselenggarakan pada:

Hari, tanggal : Sabtu, 22 maret 2008

Waktu : Pukul 09.00 WIB

Tempat : Halaman SD Tarakanita I

Acara : Pentas Seni HUT SD Tarakanita I yang ke-25

Sehubungan dengan itu, diharapkan setiap kelas untuk mengirimkan wakilnya. Dan bagi yang berminat, segera mendaftarkan diri pada ketua kelas masing-masing.

Bandung, 10 Maret 2008

Pengumuman

(37)

4. Pengertian media audio visual

a. Pengertian media

Menurut Azhar (2013:3), kata media berasal dari bahasa Latin

“medius” yang berarti tengah, perantara, atau pengantar. Secara lebih

khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung

diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk

menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau

verbal. Jadi, media pembelajaran adalah sarana yang dapat

menyalurkan informasi mengenai pembelajaran dari informasi (guru)

kepada penerimanya (siswa).

Menurut Hermawan (2012:78), media audiovisual adalah media

instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman atau

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi meliputi media yang dapat

dilihat dan didengar. Dengan demikian penggunaan media dalam

pembelajaran di kelas merupakan sebuah kebutuhan yang tidak dapat

diabaikan. Hal ini dapat dipahami mengingat proses belajar yang

dialami siswa tertumpu pada berbagai kegiatan menambah ilmu dan

wawasan untuk bekal hidup di masa sekarang dan yang akan datang.

Dalam hal ini media audiovisual merupakan salah satu pendukung

yang efektif dalam membantu terjadinya proses belajar. Slide suara

merupakan salah satu contoh dari media pembelajaran yaitu media

audiovisual. Media audio visual yaitu media yang mempunyai unsur

(38)

Anitah (2010:55) menyatakan bahwa media audiovisual adalah

media yang menunjukkan unsur auditif (pendengaran) maupun visual

(penglihatan). Jadi dapat dipandang maupun didengar suaranya.

b. Jenis-jenis media

Menurut Mohamad (2001:75), media dapat dibedakan menjadi

beberapa jenis.

1. Media Auditif yaitu media yang mengandalkan suara saja seperti

radio, kaset recorder. Media ini tidak cocok untuk mereka yang

berkelainan pendengaran (tuli)

2. Media visual yaitu media yang mengandalkan indera penglihatan.

Media ini hanya menampilkan gambar diam seperti film strip, slid

foto, gambar/lukisan, dan cetakan. Ada juga yang menampilkan

gambar/simbol yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun.

3. Media audio visual yaitu media yang mempunyai unsur suara dan

unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik

karena meliputi dua jenis media yang pertama dan kedua.

Menurut Sugiarto (handout, 2009: 5-6), ciri khas media dapat

dibedakan sebagai berikut:

a) Media grafis contohnya: gambar/foto, sketsa, diagram,

bagan/chart, grafik, kartun, poster, peta, dan globe, papan flannel,

(39)

b) Media audio contohnya: radio, tape recorder, laboratorium

bahasa

c) Media proyeksi contohnya: film bingkai, film rangkai,

transparansi, proyektur tak tembus pandang, mikropis, film, video.

Dari jenis-jenis media di atas, peneliti mau menggunakan media

audiovisual dalam bentuk video. Alasannya peneliti mengambil media ini

karena situasi dan keadaan fisik dan psikis siswa semuanya baik, serta

sarananya telah tersedia.

Sebagian dari pelajaran diterima peserta didik melalui

pendengaran. Guru dapat mengajarkan program ini di kelas dengan

menggunakan Viewer. Program audiovisual membawakan pesan yang

memadukan unsur-unsur suara dan penglihatan. Jadi, dapat disimpulkan

bahwa media audiovisual adalah suatu media untuk menyampaikan pesan

dari pengirim ke penerima pesan melalui indra pendengaran dan

penglihatan.

Dari pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media

audiovisual yaitu media yang dapat menampilkan suara dan gambar yang

bergerak atau media yang dapat di lihat dan didengar. yang dapat dilihat

dan didengar seperti film suara dan video-cassete. Dari media yang

ditampilkan diharapkan agar menarik minat siswa dan mampu

meningkatkan kemampuan menyimak siswa dalam proses pembelajaran

sehingga tercapai tujuan pembelajaran semaksimal mungkin. Artinya

(40)

c. Manfaat Media Audio visual

1. Marpadi (2010:36) berpendapat bahwa fungsi utama media

pembelajaran adalah sebagai sumber belajar siswa karena media

dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk merekam,

menyimpan, mengkontruksi, melestarikan, dan mentransportasikan

suatu peristiwa atau objek melalui bahasa yang dapat dipakai untuk

menyampaikan pesan adalah bahasa verbal dan bahasa nonverbal.

2. Hamalik (dalam Marpadi, 1982:27), manfaat media dalam dunia

pendidikan diantaranya sebagai berikut:

a) Meletakkan dasar-dasar konkret untuk berpikir.

b) Memperbesar perhatian siswa.

c) Meletakkan dasar-dasar penting untuk perkembangan belajar.

d) Memberikan pengalaman nyata.

e) Menumbuhkan pikiran yang teratur dan kontinu.

f) Membantu tumbuhnya pengertian.

g) Memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah

diperoleh dengan cara lain.

B. Penelitian-penelitian yang Relevan

Peneliti menemukan jurnal penelitian dan beberapa penelitian yang

berkaitan dengan peningkatan minat dan kemampuan menyimak dengan

menggunakan media audio. Penelitian tersebut dilakukan oleh Puspita Dewi,

(41)

Penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2012) yang meneliti tentang

Penggunaan media video untuk meningkatkan kemampuan menyimak cerita

pada siswa kelas V SDN Sekarpuro Kabupaten Malang oleh Mei Puspita

Dewi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian

tindakan kelas (PTK) model Kemmis dan Taggart. Pengumpulan data

menggunakan 5 teknik yaitu (1) Observasi, (2) Wawancara, (3) Tes, (4)

Dokumentasi, (5) Catatan Lapangan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa

kelas V sebanyak 28 siswa, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 18 siswa

perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun ajaran

2012/2013. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan tiga cara yaitu

reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata aktivitas siswa

dalam menyimak cerita mencapai 76,34 dengan kriteria baik pada siklus I dan

82,84 dengan kriteria baik sekali pada siklus II. Sedangkan nilai rata-rata

kemampuan menyimak cerita siswa mencapai 59,8 dengan kriteria cukup pada

pratindakan menjadi 69,3 dengan kriteria baik pada siklus I dan 82,7 dengan

kriteria baik sekali pada siklus II.

Penelitian yang dilakukan oleh Susiana (2010) yang meneliti tentang

Peningkatan Kemampuan Menyimak Cerita Siswa Kelas V SD Tarakanita

Ngembesan.Penelitian dilaksanakan di SD tarakanita ngembesan pada bulan

april sampai mei 2010. Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian

(42)

menggunakan media gambar dan media audio visual sebagai alat bantu siswa

dalam menyimak cerita. Teknik pengumpulan datanya dengan menggunakan

alat ukur tes dan non tes untuk mengetahui nilai ketuntasan siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pendekatan berbasis

masalah dengan media gambar dan media audio visual dapat membantu

meningkatkan kemampuan siswa dalam menyimak cerita. Ketuntasan siswa

sebelum tindakan adalah 21,4%. Pada siklus I 64,3% siswa dapat tuntas,dan

pada siklus II meningkat menjadi 85,7% siswa dapat tuntas. Jadi, pendekatan

berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan menyimak siswa kelas V

SD Tarakanita Ngembesan Semester 2 tahun ajaran 2009/2010.

Penelitian yang dilakukan oleh Indrasti (2012) yang meneliti tentang

Peningkatan Minat dan Kemampuan Menulis Karangan Menggunakan Media

AudioVisual. Penelitian ini dilakukan di SDK Sang Timur Yogyakarta.

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IV SD K Timur dengan jumlah 29

siswa, terdiri dari 14 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki. Tujuan

penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana penggunaan median

audio visual dalam upaya meningkatkan minat siswa dalam kemampuan

menulis materi karangan narasi siswa kelas IVA SDK Sang Timur semester 2

tahun pelajaran 2011/2012, (2) untuk mengetahui bagaimana penggunaan

media audiovisual dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis materi

karangan narasi pada siswa kelas IVA SD K sang Timur semester 2 tahun

(43)

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah minat dan kemampuan

menulis karangan. Minat siswa pada kondisi awal, skor rata-rata minat siswa

adalah 7. Pada siklus I skor rata-rata minat siswa adalah 10,5 dan pada siklus

II 13,4. Dari hasil uji t, peningkatan minat dari kondisi awal, siklus I, dan

siklus II menunjukkkan signifikan. Sedangkan pada kemampuan menulis

karangan, skor rata nilai siswa adalah 63,39. Pada siklus I perolehan

rata-rata nilai siswa adalah 75,79 dan pada siklus II rata-rata-rata-rata nilai siswa adalah

82,76. Hasil uji t peningkatan menulis karangan narasi dari kondisi awal,

siklus I dan siklus II adalah 0,003>0,05, menunjukkan bahwa kemampuan

menulis karangan menggunakan media audio visual meningkat secara

signifikan.

Penelitian yang telah disebutkan di atas mendorong serta memberikan

gambaran untuk melakukan penelitian yang sejenis. Dalam penelitian ini

peneliti menitikberatkan pada peningkatan minat dan kemampuan menyimak

isi pengumuman pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan media audio

visual. Penelitian ini berbeda dengan penelitian di atas karena menggunakan

kompetensi dasar yang berbeda, SDN yang berbeda, dan waktu penelitian

yang berbeda. Kelebihan penelitian ini adalah lebih fokus terhadap

kompetensi dasar menyimak. Dalam penelitian ini, peneliti berharap dapat

membantu sekolah yang dijadikan tempat penelitian untuk lebih

mengembangkan pembelajaran dengan media audio visual agar siswa terbantu

dalam menumbuhkan minat dan kemampuan menyimak isi pengumuman pada

(44)

C. Kerangka Berpikir

Kegiatan menyimak dilakukan untuk mencari dan memperoleh

informasi-informasi, setelah mendapatkan informasi kemudian memahami

isi atau maksud dari informasi tersebut serta memahami maksud yang

disampaikan oleh pembicara. Menurut beberapa siswa, kegiatan menyimak

merupakan kegiatan yang sangat membosankan. Maka dari itu guru

menggunakan media agar siswa tertarik dalam kegiatan menyimak.

Penggunaan media dalam suatu kegiatan belajar mengajar bertujuan agar

kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien

dengan demikian mutu pendidikan dapat ditingkatkan. Seorang guru harus

berusaha agar materi yang diberikan atau disampaikan oleh guru dapat

diserap, dimengerti dan dipahami oleh siswa dengan baik. Untuk

memudahkan siswa dalam menyerap, mengerti dan memahami dalam

setiap pembelajaran di kelas.

Materi tentang pengumuman adalah materi yang masih terlalu

abstrak untuk siswa sekolah dasar. Untuk mengurangi keabstrakan suatu

materi, guru perlu menggunakan media pembelajaran. Dalam hal ini

peneliti memilih menggunakan media audio visual untuk membantu siswa

dalam mengidentifikasikan isi pengumuman. Media audio visual yang

digunakan peneliti berupa viewer. Dengan media tersebut, siswa

diharapkan menjadi tertarik atau lebih senang dengan materi ajar. Dengan

perasaan senang siswa dapat memperoleh pengalaman-pengalaman belajar

(45)

siswa. Jika siswa memiliki minat belajar tinggi maka siswa akan berusaha

untuk memahami materi atau isi pengumuman yang disampaikan. Ketika

siswa paham dengan isi pengumuman yang disampaikan menggunakan

media audio visual diharapkan siswa mampu meningkatkan keterampilan

menyimaknya. Keterampilan siswa dalam menyimak ini akan

mempengaruhi prestasi belajar siswa. Maka peneliti yakin bahwa

penggunaan media audio visual dapat meningkatkan minat dan

keterampilan menyimak siswa kelas IV SD N Selomulyo Semester 2

(46)

Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian tindakan ini adalah penggunaan media

audio visual dapat meningkatkan minat siswa pada mata pelajaran bahasa

Indonesia siswa kelas IV SDN Selomulyo. Hipotesis dalam penelitian

tindakan ini adalah penggunaan media audio visual dapat meningkatkan

kemampuan menyimak pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas

IV SDN Selomulyo. Kondisi

awal

Pembelajaran klasikal

Minat dan kemampuan

menyimak

rendah Siklus 1

Menggunakan media audio

Siklus 2

Minat dan kemampuan

menyimak meningkat

(47)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas yang

sering disingkat PTK. Menurut Arikunto (2006:91), ada tiga kata yang

membentuk pengertian PTK, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas. Penelitian

adalah kegiatan mencermati suatu obyek dengan menggunakan aturan metodologi

tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam

meningkatkan mutu suatu hal, serta menarik minat dan penting bagi sang peneliti.

Tindakan adalah kegiatan yang sengaja dilakukan seseorang dengan tujuan

tertentu. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima

pelajaran yang sama dari seorang guru. Dalam hal ini kelas bukan wujud ruangan

tetapi diartikan sebagai sekelompok siswa yang sedang belajar.

PTK dilakukan atas kerja sama antara peneliti atau pengamat dengan guru

atau pelaku tindakan. Peneliti terlibat langsung dalam perencanaan, observasi,

pelaksanaan, dan refleksi.Penelitian ini dilatar belakangi dengan

permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh guru yang dapat ditinjau dari hasil belajar yang

telah dicapai siswa selama proses pembelajaran. Penelitian ini juga bertujuan

untuk memberikan sumbangan yang nyata bagi peningkatan profesionalisme guru

mengajar, sehingga siswa dapat memenuhi batas minimum yang sudah ditetapkan

dalam mata pelajaran yang bersangkutan.

(48)

B. Setting Penelitian

1. Lokasi dan waktu penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di SDN Selomulyo kelas IV yang terletak di

Sembung, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman 55581. Waktu penelitian dilakukan

dari bulan September hingga bulan April.

2. Subjek penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IV SDN Selomulyo

Yogyakarta tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 30siswa. Terdiri dari

12 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan.

3. Objek penelitian

Objek penelitian ini adalah minat dan kemampuan menyimak siswa di kelas

IV SDN Selomulyo tahun pelajaran 2013/2014, dengan menggunakan media

audio visual.

C. Desain Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas

yang sering disingkat PTK. Peneliti menggunakan model Kemmis dan Mc

Taggart. Model PTK terdiri dari empat tahap. Untuk lebih jelasnya dapat

(49)

Perencanaan Perencanaan

Gambar 2. Deskripsi atau model yang dipakai oleh peneliti yaitu

model Kemmis dan Mc.Taggart (Rochiati 2005:66)

Refleksi Tindakan Refleksi Tindakan

Siklus 1 Siklus 2

Pengamatan Pengamatan

1. Perencanaan

Perencanaan tindakan yang akan dilakukan oleh peneliti untuk

memperbaiki, meningkatkan proses dan hasil belajar di kelas.

2. Tindakan

Sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan kondisi belajar yang ada

sehingga kondisi yang diharapkan dapat tercapai.

3. Observasi

Peneliti mengemukakan hasil atau dampak tindakannya.

4. Refleksi

Peneliti mengkaji, melihat serta mempertimbangkan atas hasil atau

dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Sehingga peneliti dapat

(50)

5. Perencanaan Tindakan

Menurut para ahli PTK, minimal hanya satu siklus. Meskipun demikian,

siklus yang direncanakan oleh peneliti adalah dua siklus. Hal ini

dimaksudkan agar siklus pertama belum mencapai harapan yang dapat

diulangi pada siklus yang kedua. Untuk Siklus pertama, siswa belajar

tentang materi keterampilan menyimak pada mata pelajaran bahasa

Indonesia dengan media audio visual. Setiap akhir pembelajaran diberikan

refleksi. Untuk siklus yang kedua, siswa dikelompokkan dan dilakukan

pengajaran keterampilan menyimak pada mata pelajaran bahasa Indonesia

dengan media audio visual dengan teman sebangku. Setiap akhir

pembelajaran diberikan refleksi.

6. Persiapan

a. Permintaan izin kepada Kepala Sekolah SDN Selomulyo untuk

melakukan kegiatan penelitian di SD tersebut.

b. Melakukan observasi pada siswa kelas IV untuk memporoleh

gambaran sepintas mengenai tingkah laku siswa terhadap pelajaran

Bahasa Indonesia terutama dalam menyimak.

c. Melakukan pengamatan lebih teliti untuk mengetahui gambaran

sepintas mengenai minat dan kemampuan menulis narasi.

d. Melakukan wawancara dengan guru kelas.

e. Mengidentifikasi masalah yang ada di kelas adalah bagaimana

(51)

f. Menganalisis masalah belajar siswa dalam menyimak yang

disampaikan guru kurang bervariasi. Hal ini dikarenakan oleh

faktor guru kurang menyediakan media pembelajaran. Peneliti

akan mencoba meningkatkan minat dan kemampuan menyimak

dengan menggunakan media audio visual.

g. Merumuskan masalah dan merumuskan hipotesis.

h. Menyusun rencana penelitian dalam setiap siklus.

i. Membuat gambaran awal mengenai minat dan kemampuan

menyimak siswa kelas IV.

j. Mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi

pokoknya.

k. Menyusun silabus, RPP, LKS kisi-kisi soal, instrument penilaian,

pembuatan alat peraga, instrument penelitian.

l. Menyiapkan media pembelajaran.

7. Rencana Tindakan setiap siklus

Setelah diperoleh gambaran keadaan kelas, maka dilakukan tindakan kelas

sebagai berikut.

a. Siklus 1

1. Siklus I (dua pertemuan)

Siklus ini akan dilaksanakan selama dua kali pertemuan, dimana

(52)

2. Perencanaan Tindakan

Peneliti mempersiapkan silabus dan menyusun RPP serta media

yang akan digunakan yaitu audio visual.

3. Pelaksanaan Tindakan I

a. Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang akan

dicapai dalam rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.

b. Guru bertanya kepada siswa tentang isi pengumuman seperti

apa yang disukai siswa.

c. Guru bertanya kepada siswa apakah sudah pernah

mendengarkan pengumuman.

d. Siswa menyimak guru tentang pembelajaran yang akan dicapai.

e. Guru menjelaskan kepada siswa tentang cara menyimak yang

baik.

f. Siswa menyimak penjelasan guru melalui media audio visual.

g. Siswa mencatat pokok-pokok penting isi pengumuman

tersebut.

h. Siswa menuliskannya dalam beberapa kalimat dibukunya.

i. Siswa menyampaikan isi pengumuman yang ditulisnya dengan

kata-katanya sendiri.

j. Siswa lain diberi kesempatan untuk menanggapi.

k. Siswa mengerjakan LKS.

l. Siswa dibimbing guru menarik kesimpulan dari materi yang

(53)

m. Siswa mengerjakan soal evaluasi dan dibimbing melakukan

refleksi secara lisan.

n. Memberikan tindak lanjut menyimak pengumuman secara

individu.

o. Guru mengadakan penilaian kepada siswa tentang hasil belajar

menyimak.

4. Observasi

Mengobservasi minat dan kemampuan menyimak dengan rubrik

pengamatan yang telah tersedia pada siklus I.

5. Refleksi

a. Mengevaluasi apa yang dilakukan pada pelaksanaan siklus I,

tentang apa yang berhasil, kendala, dan hambatan yang

dihadapi siswa.

b. Membandingkan hasil ulangan atau tes dan observasi yang

sudah dicapai dengan indikator keberhasilan yang telah

ditetapkan.

c. Merencanakan perbaikan berdasarkan hasil ulangan atau tes

(54)

b. Siklus II

1. Siklus II (dua pertemuan)

Siklus ini akan dilaksanakan selama dua kali pertemuan, dimana

setiap pertemuan beralokasikan 2 JP.

2. Perencanaan Tindakan

Peneliti mempersiapkan silabus dan menyusun RPP, dan

melanjutkan pembelajaran dalam menyimak siklus I, dengan ini

diharapkan minat dan kemampuan menyimak meningkat.

3. Pelaksanaan Tindakan II

a. Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang akan

dicapai dalam rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.

b. Siswa menyimak petunjuk guru.

c. Siswa menyimak penjelasan guru melalui media

elektronik/radio.

d. Siswa masuk ke kelompok yang sudah dibentuk sebelumnya.

e. Siswa mencatat pokok-pokok penting isi pengumuman

tersebut.

f. Siswa menuliskannya dalam beberapa kalimat dibukunya.

g. Siswa mengerjakan LKS

h. Siswa dibimbing guru menarik kesimpulan dari materi yang

diajarkan.

i. Siswa mengerjakan soal evaluasi dan dibimbing melakukan

(55)

j. Memberikan tindak lanjut menyimak pengumuman secara

individu.

k. Guru mengadakan penilaian kepada siswa tentang hasil belajar

menyimak.

4. Observasi

Mengobservasi minat dan kemampuan menyimak siswa dengan

rubrik pengamatan yang telah tersedia pada siklus II.

5. Refleksi

a. Mengevaluasi apa yang dilakukan pada pelaksanaan siklus II,

tentang apa yang berhasil, kendala, dan hambatan yang

dihadapi siswa.

b. Membandingkan hasil ulangan atau tes dan observasi yang

sudah dicapai dengan indicator keberhasilan yang telah

ditetapkan untuk memutuskan apakah siklus dilanjutkan atau

tidak.

D. Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif. Thurstone

dalam Dr. Oemar Hamalik (2007:214) mengemukakan, “Sikap merupakan

tingkat afeksi yang positif atau negative yang dihubungkan dengan objek

psikologis sendiri mempunyai arti simbol, kalimat, slogan, orang, institusi,

serta ide yang ditunjukkan agar orang dapat membedakan pengaruh yang

positif dan negatif.” Rumusan ini menunjukkan bahwa positif dapat

(56)

mengetahui sikap demikian itu dapat melakukan observasi dengan

menggunakan alat nilai.

Minat dapat diukur menggunakan penilaian non tes. Penilaian non tes

tersebut dapat berupa pengamatan (observasi), catatan anekdot,

wawancara, dan sebagainya. Penilaian non tes yang digunakan dalam

penelitian ini adalah minat yang akan diukur menggunakan pengamatan

(observasi) dan kuesioner. Sedangkan penilaian tes dalam penelitian ini

akan menggunakan rubik penilaian karangan.

1. Observasi

Observasi menurut Kerlinger dalam Arikunto (2002:197) adalah suatu

istilah umum yang mempunyai arti semua bentuk penerimaan data yang

dilakukan dengan cara merekam kejadian, menghitungnya, mengukurnya,

dan mencatatnya. Sedangkan metode observasi menurut Suharsimi

Arikunto (2002:197) adalah suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data

yang dilakukan secara sistematis, dengan prosedur yang terstandar.

Metode observasi yang objektif mengandung aturan-aturan tentang

penugasan tentang cara menilai suatu objek dengan menggunakan urutan

angka atau nilai yang sama sehingga variasinya berada pada tingkat yang

minimum.

2. Tes

Menurut Sudijono (2011:67), tes adalah cara (yang dapat

(57)

pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk

pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa

pertanyaan-pertanyaan (yang harus dijawab), atau perintah-perintah (yang harus

dikerjakan) oleh testee, sehingga (atas dasar data yang diperoleh dari hasil

pengukuran tersebut) dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah

laku atau prestasi testee; nilai mana dapat dibandingkan dengan nilai-nilai

yang dicapai oleh testee lainnya atau dibandingkan dengan nilai standar

tertentu.

3. Kuesioner

Kuesioner minat disusun dengan cara mengembangkan indikator minat

belajar siswa menjadi pernyataan. Pernyataan dalam kuesioner dibuat

dengan kalimat positif dan kalimat negatif. Peneliti menyediakan empat

pilihan jawaban untuk setiap pernyataan. Kuesioner digunakan untuk

mengetahui kondisi yang sebenarnya dari siswa tersebut. Kuesioner ini

diisi oleh siswa sendiri.

E. Instrumen Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian di atas, ada dua variable yaitu minat

dan menyimak. Pengamatan dilaksanakan pada waktu kegiatan

berlangsung untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan minat dan

(58)

Tabel 1. Matrix Pengembangan Instrumen

No Variabel Indikator No Item

1. Minat 1. Menunjukkan perasaan

senang

a. Pengamatan minat siswa

Penilaian non tes yang digunakan adalah angket minat dan lembar

observasi dengan menggunakan rubik penilaian minat untuk

mengetahui minat siswa. Menurut Bukhori (dalam Arikunto, 2002:32),

“tes adalah suatu percobaan yang digunakan untuk mengetahui ada

tidaknya hasil pelajaran tertentu pada seorang murid atau kelompok

murid”.

Menurut Arikunto (2002:31), terdapat dua alat evaluasi yakni

teknik tes dan non tes. Teknik tes menurut Indrakusuma (dalam

Arikunto, 2002:32), adalah “suatu alat atau prosedur yang sistematis

dan obyektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan

yang di inginkan seseorang dengan cara yang boleh dikatakan cepat

dan tepat”. Penilaian ini menggunakan lembar minat yang didukung

dengan lembar observasi siswa. Lembar pengamatan disusun bersama

(59)

oleh siswa ketika kegiatan belajar mengajar sudah berlangsung

sedangkan lembar observasi diisi oleh peneliti. Ada pun rubik

pengamatannya sebagai berikut.

Pengamatan dilakukan pada siklus I dan II saat proses

pembelajaran berlangsung, sedangkan angket minat siswa dilakukan

setelah kegiatan belajar mengajar telah selesai. Rubrik penilaian yang

telah dibuat peneliti seperti berikut.

Tabel 2. Kisi-kisi Kuisioner Minat

Indikator No. Item positif No. Item

negatif Total a. Siswa memiliki perasaan senang

dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia

1, 9, 16 5, 12

20

b. Siswa memiliki kemauan untuk mengembangkan diri

2,17 6, 13

c. Siswa memiliki sikap perhatian dalam pembelajaran bahasa Indonesia

3, 10 7, 14, 19

d. Siswa berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia

4, 11, 18 8, 15, 20

No Pernyataan favorable No Pernyataan unfavorable 1. Saya senang mengikuti pelajaran

bahasa Indonesia terutama dalam kegiatan menyimak

5 Saya malas ketika mengikuti pelajaran bahasa Indonesia terutama dalam kegiatan menyimak.

9 Saya berusaha menyelesaikan tugas yang diberikan guru.

12 Saya malas berusaha mendapat nilai yang memuaskan dalam pelajaran bahasa Indonesia.

16 Saya ingin mendapat nilai yang memuaskan dalam pelajaran bahasa Indonesia

6 Saya malas mencari informasi dari buku-buku dan sumber belajar lainnya jika menemui masalah dalam pelajaran bahasa Indonesia. 2 Saya mempelajari kembali materi

bahasa Indonesia yang diberikan ketika di rumah.

13 Saya lebih senang bermain daripada mengulang materi bahasa Indonesia yang diberikan guru ketika di rumah.

17 Saya bertanya jika mengalami kesulitan dalam pelajaran bahasa Indonesia.

7 Saya mengobrol dengan teman ketika mengikuti kegiatan menyimak mata pelajaran bahasa Indonesia.

3 Saya memperhatikan guru saat menjelaskan materi.

(60)

10 Saya mengikuti instruksi yang disampaikan guru.

19 Saya mengganggu teman ketika kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia.

4 Saya mencoba menjawab pertanyaan yang diberikan guru dalam pelajaran bahasa Indonesia.

8 Saya malas dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru.

11 Saya ikut serta dalam kegiatan menyimak mata pelajaran bahasa Indonesia.

15 Saya hanya diam jika mengalami kesulitan dalam pelajaran bahasa Indonesia.

18 Saya mengikuti kegiatan pembelajaran dari awal hingga akhir.

20 Saya diam ketika guru memberikan pertanyaan.

b. Pengamatan atau observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan

cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara

sistematis (Arikunto, 2012:45). Menurut Sugiyono (2011:196),

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang lebih spesifik dan

tidak terbatas pada orang, tetapi dapat berupa obyek-obyek alam yang

lain. Penelitian ini menggunakan teknik observasi terstruktur yaitu

observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang

akan diamati, kapan dan di mana tempatnya. Observasi dalam

penelitian ini mengamati tentang minat belajar siswa. Dalam

melakukan observasi peneliti menggunakan angket atau kuesioner

sebagai pedoman.

Tabel 3. Kisi-kisi Observasi Minat

No Variabel Indikator No Item

1. Minat 1. Menunjukkan perasaan senang

2. Perhatian dalam belajar 3. Ketertarikan pada materi dan

guru

4. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran

1,2,3,4,5

6,7,8,9,10

11,12,13,14,15

(61)

Tabel 4. Pedoman Skoring Observasi

Tabel 5. Item Observasi

No Indikator Pernyataan SS SJ J SJ Skor

1 Menunjukkan perasaan senang

1. Siswa mengikuti pelajaran dengan antusias

2. Siswa tidak mengeluh ketika diberi tugas dari guru

3. Siswa datang tepat waktu sebelum pelajaran dimulai 4. Siswa menyiapkan buku

pelajaran sebelum pelajaran dimulai

5. Siswa duduk dengan tenang dan siap untuk belajar

2 Perhatian dalam

8. Siswa menyimak penjelasan guru dengan seksama

9. Siswa tidak melamun di dalam kelas

12. Siswa menanyakan kesulitan yang dialami kepada guru 13. Siswa membuat catatan

mengenai materi yang disampaikan oleh guru

14. Siswa mengerjakan tugas dari guru

15. Siswa membawa buku atau sumber lain dalam belajar 4 Keterlibatan

siswa dalam pelajaran

16. Siswa aktif menyampaikan pendapat dalam diskusi 17. Siswa mau membantu teman

lain yang mengalami kesulitan dalam belajar

18. Siswa bekerjasama dengan kelompok

Gambar

Gambar 5. Grafik Peningkatan Jumlah Siswa Yang Mencapai KKM  .................. 80
Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir
Gambar 2. Deskripsi atau model yang dipakai oleh peneliti yaitu
Tabel 1. Matrix Pengembangan Instrumen
+7

Referensi

Dokumen terkait

32/MEN/XII/2008 tentang Tata Cara Pembentukan dan Susunan Keanggotaan LKS Bipartit menyebutkan bahwa, LKS Bipartit adalah forum komunikasi, dan konsultasi mengenai

Berdasarkan analisa data didapatkan bahwa dari 30 respon dan didapatkan pengetahuan masyarakat tentang tanaman obat keluarga sebagian besar berada pada katagori

Penelitian yang telah dilaksanakan oleh Khusnul Fatiah (1104043) dilatarbelakangi oleh adanya kegiatan bimbingan rohani Islam kepada pasien rawat inap di RSI Kendal.

Terdapat suatu keyakinan bahwa ketika semua para pekerja dalam organisasi sepenuhnya mampu mengembangkan dan melaksanakan kapasitas dasar mereka sebagai manusia, serta terdapat

Masa prapeneluran, peneluran dan pasca

Mengutip pendapat pakar lain (Tulving & Mandigan, 1970, dalam Sternberg, 2005), menyangkut kontribusinya bagi pengetahuan, artikel-artikel psikologi yang dikirim

Manfaat hasil belajar “pengetahuan bahan makanan” pada praktik “pembuatan main course dari

Penelitian ini bertujuan untuk menguji: (1) perbedaan pengaruh antara latihan small sided games dan interval training terhadap peningkatan daya tahan aerobik; (2)