ISI PENGUMUMAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO
VISUAL SISWA KELAS IV SDN SELOMULYO
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
DANANG KUSTANTO
NIM :101134009
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
i
HALAMAN JUDUL
PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENYIMAK ISI
PENGUMUMAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA
KELAS IV SDN SELOMULYO
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
DANANG KUSTANTO
NIM :101134009
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iv
Kupersembahkan karya kecil ini untuk pihak-pihak berikut ini.
Bapa YHWH yang senantiasa memberikan jalan terang disaat susah
ataupun senang sehingga dapat menyelesaikan kuliahku di Universitas
Sanata Dharma
Kepada Tuhan Yesus Kristus putraNya yang tunggal Tuhan kita yang
selalu memberikan semangat setiap harinya
Ayahku Kusworo tercinta yang membiayai seluruh biaya kuliah dengan
bekerja pagi, siang, dan malam
Ibuku Sugiarni tercinta yang selalu memberikan semangat dan nasihat
yang berguna serta doa-doanya
Kakakku Joko dan adikku Fajar yang selalu memberikan dukungannya
lewat doa
Istriku tercinta D. Agustin M. yang selalu memperhatikanku dan
v
Semua
kesuksesan berawal dari “NIAT”
“Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan” (Matius 5:7)
“Janganlah kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi” (Matius 7:1)
viii
Kustanto, Danang. 2014. Peningkatan Minat dan Kemampuan Menyimak Isi Pengumuman Menggunakan Media Audio Visual Siswa Kelas IV SDN Selomulyo. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Meningkatkan minat dalam menyimak isi pengumuman menggunakan media audio visual siswa kelas IV SDN Selomulyo. (2) Meningkatkan kemampuan menyimak isi pengumuman menggunakan media audio visual siswa kelas IV SDN Selomulyo.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Taggart. Satu siklus terdiri dari empat langkah, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian telah dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Selomulyo dengan jumlah 30 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, kuesioner, dan tes. Data selanjutnya diolah berdasarkan teknik analisis data yang ditetapkan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) penggunaan media audio visual dapat meningkatkan minat dalam menyimak isi pengumuman siswa kelas IV SDN Selomulyo. Hal ini nampak pada hasil penelitian yang menunjukkan skor rata-rata minat pada kondisi awal sebesar 51,1 dan termasuk kategori sedang. Pada siklus I skor rata-rata minat sebesar 67,18 dan termasuk dalam kategori sangat tinggi. Pada siklus II skor rata-rata minat sebesar 71,28 dan termasuk kategori sangat tinggi (2) penggunaan media audio visual dapat meningkatkan kemampuan menyimak isi pengumuman siswa kelas IV SDN Selomulyo. Hal ini nampak pada kondisi awal rata-rata ulangan siswa sebesar 63,8 dan sebanyak 16,6% sudah mencapai KKM (72). Pada siklus I rata-rata ulangan siswa adalah 73 dan sebanyak 60% mencapai KKM. Pada siklus II rata-rata ulangan siswa adalah 83,8 dan sebanyak 96,6% mencapai KKM.
ix
Kustanto, Danang. 2014. The Improve of Interest and Listening Skill to Announcement Content Using Audio Visual Media for IV Grade of Selomulyo
State Elementary School Student’s. Elementary School Teacher Education Program, Department of Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University.
This research aimed to: (1) to improve the IV grade of student’s interest in listening to announcement content using audio visual media in Selomulyo State Elementary School. (2) to improve the IV grade of student’s listening skill to announcement content using audio visual media in Selomulyo State Elementary School.
This is a classroom action research. The research refers to the cycle model proposed by Kemmis and Taggart. One cycle consists of four steps, namely: planning, action, observation, and reflection. This research conducted in two cycles. The subjects in this research were IV Grade of Selomulyo Sleman State
Elementary School Student’s. Which consists of 30 student’s. The data collection
method used observation, questionnaires, and tests. Then, the data was analyze by using qualitative and quantitative descriptive technique.
The results showed first, the application of audio visual media can improve
student’s interest in listening to announcement content subject in IV grade Selomulyo State Elementary School. The evident of this improvement is shown
by the result of the research. The average score of student’s interest on the initial
condition is 51,1 and included in medium category. In the first cycle, the average
score of student’s interest is 67,18 and included in very high category. In the
second cycle the average score of student’s interest is 71,28 and included in very high category. Second, the application of audio visual media can improve
student’s listening skill to announcement content subject in IV grade Selomulyo
State Elementary School. The result shown that the initial condition of student’s
average score is 63,8 and means 16,6% have reached the KKM (72). In the first cycle, the average score is 73 and means 60% student’s have been reached the KKM. In the second cycle, the average score is 79,2 and means 96,6% student’s have been reached the KKM.
x
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan
judul ”PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENYIMAK ISI
PENGUMUMAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA
KELAS IV SD N SELOMULYO”.
Adapun maksud penulisan skripsi ini adalah merupakan salah satu syarat
yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
(PGSD).
Peneliti menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan pihak lain, maka pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan
terima kasih kepada
1. Bapak Rohandi, Ph. D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, Sj.,S.S.,BST.,M.A., Kepala Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
3. Ibu Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., Dosen Pembimbing I yang telah
membimbing dan memotivasi dari awal sampai akhir penyusunan skripsi
ini.
4. Bapak Apri Damai Sagita K, S.S., M.Pd., Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan banyak masukan untuk penyusunan skripsi ini.
xii
HALAMAN JUDUL ...i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...iv
MOTTO ... v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH vii ABSTRAK ... viii
E. Definisi Operasional... 6
BAB II ... 7
A. Kajian Pustaka ... 7
1. Minat ... 7
2. Menyimak ... 11
3. Materi Pengumuman kelas IV Sekolah Dasar ... 16
4. Pengertian media audio visual ... 20
B. Penelitian-penelitian yang Relevan ... 24
C. Kerangka Berfikir... 27
D. Hipotesis Tindakan ... 29
BAB III ... 30
METODE PENELITIAN ... 30
A. Jenis Penelitian ... 30
B. Seting Penelitian ... 31
1. Lokasi dan waktu penelitian... 31
2. Subjek penelitian ... 31
5. Perencanaan Tindakan ... 33
6. Persiapan ... 33
7. Rencana Tindakan Setiap Siklus ... 34
D. Pengumpulan Data ... 38
xiii
E. Instrumen Penelitian... 40
1. Non Tes ... 41
2. Tes ... 45
F. Validitas Instrumen Penelitian ... 48
1. Validitas ... 48
2. Validasi Perangkat Pembelajaran ... 49
G. Teknik Analisis Data ... 51
H. Indikator Keberhasilan ... 55
BAB IV ... 55
PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN ... 55
A. Hasil Penelitian ... 55
1. Pra siklus ... 55
2. Pelaksanaan Siklus I ... 59
3. Pelaksanaan Siklus II ... 66
B. Pembahasan ... 74
1. Pembahasan Minat ... 75
2. Pembahasan Menyimak ... 79
BAB V ... 84
KESIMPULAN DAN SARAN ... 84
A. Kesimpulan ... 84
B. Saran ... 85
xiv
Gambar 1. Bagan Kerangka Berfikir ... 29
Gambar 2. Deskripsi atau model yang dipakai oleh peneliti ... 32
Gambar 3. Grafik peningkatan skor rerata minat siswa ... 78
Gambar 4. Grafik Peningkatan Nilai Rerata Menyimak ... 80
xv
Tabel 1. Matrix Pengembangan Instrumen ... 41
Tabel 2. Kisi-kisi Observasi Minat ... 42
Tabel 3. Pedoman Skoring Observasi ... 43
Tabel 4. Item Observasi ... 44
Tabel 5. Pedoman skoring kuisioner ... 44
Tabel 6. Instrumen Menyimak ... 45
Tabel 7. Validasi Perangkat pembelajaran ... 46
Tabel 8. Perhitungan Interval Skor Validasi ... 49
Table 9. Kriteria Perangkat Pembelajaran ... 50
Tabel 10 : Perhitungan Interval Skor Minat dengan PAP II ... 53
Tabel 11 : Kategori tingkat minat siswa ... 53
Tabel 12. Indikator Keberhasilan ... 54
Tabel 13. Jadwal Pelaksanaan Tindakan ... 55
Tabel 14 . Kondisi awal minat siswa ... 57
Tabel 15. Kondisi awal menyimak siswa ... 58
Tabel 16. Capaian minat siswa siklus I ... 62
Tabel 17. Capaian Menyimak siswa siklus I ... 64
Tabel 18. Capaian minat siswa siklus II... 69
Tabel 19. Capaian Menyimak siswa siklus II ... 71
Tabel 20. Rekapitulasi data minat siswa siklus I dan II ... 76
Tabel 21. Rekapitulasi data menyimak siklus I dan II ... 79
xvi
Lampiran 1. Silabus ... 90
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I ... 92
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II ... 102
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa (LKS) siklus I ... 108
Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa (LKS) siklus II ... 111
Lampiran 6. Soal kuesioner siswa ... 112
Lampiran 7. Lembar observasi siswa ... 115
Lampiran 8. Soal evaluasi siklus I dan siklus II ... 117
Lampiran 9. Hasil validasi perangkat pembelajaran ... 121
Lampiran 10. Contoh hasil kuesioner ... 141
Lampiran 11. Contoh hasil observasi siswa ... 153
Lampiran 12. Contoh hasil evaluasi siswa ... 155
Lampiran 13. Surat keterangan penelitian ... 163
Lampiran 14. Surat keterangan sudah melakukan penelitian ... 164
Lampiran 15. Foto kegiatan ... 165
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan diuraikan 5 hal, yaitu: (A) latar belakang masalah, (B)
rumusan masalah, (C) tujuan penelitian, (D) manfaat penelitian, (E) definisi
operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha yang dengan sengaja dirancang untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
secara optimal. Pendidikan merupakan suatu proses pengubahan sikap dan tingkah
laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan setiap
manusia melalui pembelajaran yang tertata. Oleh sebab itu, dalam dunia
pendidikan diwajibkan setiap siswa mendapatkan matapelajaran bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Hal ini
membuktikan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang terpenting di kawasan
Republik Indonesia (Rahayu, 2007:14).
Bahasa Indonesia sendiri memiliki ruang lingkup seperti aspek membaca,
menulis, berbicara, dan menyimak. Aspek menyimak atau kemampuan menyimak
merupakan salah satu keterampilan yang melibatkan aspek kognitif. Menyimak
merupakan keterampilan yang pertama kali dipelajari dan dikuasai manusia
(Nurjamal, 2011:2). Dengan adanya kemampuan menyimak pada mata pelajaran
bahasa Indonesia diharapkan siswa dapat memperoleh kesempatan untuk belajar
menjelaskan, bertanya, dan menjawab pertanyaan agar mendapatkan nilai yang
maksimal. Pada umumnya, seseorang akan merasa senang untuk melakukan
sesuatu sesuai dengan minatnya. Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan (Hilgard dalam Slameto,
2010:57) Oleh karena itu, apabila seseorang menaruh minat terhadap sesuatu
maka, orang tersebut akan berusaha dengan sungguh-sungguh demi memperoleh
hasil yang ia inginkan, dan tentunya hasil itu menjadi lebih baik. Maka dengan
adanya minat tersebut, maka kemampuan menyimak dengan media audio visual
tersebut akan diraih oleh siswa dengan tanpa alasan.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru kelas IV di SDN
Selomulyo pada tanggal 20 september 2013 pukul 09.00 WIB, diperoleh
informasi bahwa minat siswa belum begitu tinggi, sehingga peneliti memberikan
pretest pada 24 Januari 2014 dan ternyatasiswa masih banyak yang mengalami
kesulitan pada aspek kemampuan menyimak. Hal ini dikarenakan mereka dalam
masa peralihan dari kelas 3 naik ke kelas 4 dan juga siswa belum begitu bisa
berkonsentrasi penuh dengan cerita yang disajikan oleh guru atau dari sumber
lainnya seperti buku cerita atau buku paket. Penyebab lain dikarenakan siswa
masih dalam kisaran 9-10 tahun dimana siswa masih memiliki kecenderungan
untuk senang bersosialisasi dengan teman sebayanya. Bahkan, terkadang siswa
lebih cenderung bermain dengan teman sebangkunya dikarenakan siswa masih
dalam masa peralihan.
Potret pembelajaran bahasa Indonesia kelas IV SDN Selomulyo belum
menggunakan media audio visual sehingga minatnya juga belum begitu tinggi.
Pembelajaran masih menggunakan media manual seperti guru membacakan cerita
menarik dan kurang mengesankan bagi siswa kelas IV SDN Selomulyo.Potret
situasi pembelajaran bahasa Indonesia tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi
guru bahasa Indonesia kelas IV SDN Selomulyo dalam merancang pembelajaran
bahasa Indonesia agar lebih menarik dan mengesankan bagi siswa. Banyak
alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan minat dan menyimak siswa.
Jenis media yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran cukup beragam,
mulai dari media yang sederhana sampai pada media yang cukup rumit dan
canggih. Salah satu langkahnya yaitu meningkatkan minat dalam kemampuan
menyimak dengan menggunakan media audio visual.
Dengan melihat masalah tersebut, peneliti mencoba memberi alternatif
solusi untuk mengatasi masalah tersebut dengan meningkatkan minat dan
kemampuan menyimak siswa dengan media audio visual. Media audio visual
merupakan suatu media untuk menyampaikanpesan dari pengirim ke penerima
pesan melalui indera pendengaran (Anitah, 2009:39). Media audio visual
diharapkan mampu meningkatkan minat dan kemampuan menyimak siswa dalam
kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia sehingga siswa mampu mencapai hasil
yang optimal. Alasan penting mengapa menggunakan media audio visual
dikarenakan dengan adanya media audio visual dapat digunakan untuk
menyampaikan materi pembelajaran. Bahan pembelajaran yang dilengkapi dengan
media audio visual akan memperjelas maksud dan tujuan pada kemampuan siswa
dalam menyimak pada mata pelajaran bahasa Indonesia yang dapat lebih
dipahami oleh siswa. Pemanfaatan media audio visual juga membantu siswa
pelajaran sehingga siswa dapat mencapai nilai optimal pada kompetensi dasar
yang tersedia.
Penelitian ini dibatasi hanya untuk siswa kelas IV SDN Selomulyo
semester genap mata pelajaran Indonesia tahun ajaran 2013/2014. Standar
kompetensi adalahmendengarkan pengumuman dan pembacaan pantun.
Kompetensi dasarnya adalahmenyampaikan kembali isi pengumuman yang
dibacakan. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini hanya berlaku di SDN
Selomulyo semester genap tahun ajaran 2013/2014 saja dan tidak berlaku di SDN
lainnya.
B. Rumusan Masalah
Terdapat dua rumusan masalah dalam penelitian ini.
1. Apakah penggunaan media audio visual dapat meningkatan minat
menyimak isi pengumuman siswa kelas IV SDN Selomulyo semester
genap tahun ajaran 2013/2014?
2. Apakah penggunaan media audio visual dapat meningkatan kemampuan
menyimak isi pengumuman siswa kelas IV SDN Selomulyo semester
genap tahun ajaran 2013/2014?
C. Tujuan Penelitian
Terdapat dua tujuan dalam penelitian ini.
1. Meningkatan minat siswa kelas IV SDN Selomulyo semester genap tahun
2. Meningkatan kemampuan menyimak siswa kelasIV SDN Selomulyo
semester genap tahun ajaran 2013/2014 dengan media audio visual
D. Manfaat Penelitian
Terdapat empat manfaat dalam penelitian ini.
1. Bagi Sekolah
Penelitian ini memberikan masukan yang positif dalam penggunaan media
audio visual dalam pelajaran Bahasa Indonesia.
2. Bagi Guru
Penelitian ini dapat digunakan guru sebagai referensi dan sebagai salah satu
media pembelajaran alternatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia khususnya kemampuan menyimak
3. Bagi Siswa
Penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif untuk meningkatkan minat
dan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya kemampuan
menyimak.
4. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman tentang
peningkatan minat serta kemampuan menyimak peserta didik dengan media
audio visual sehingga dapat memberikan motivasi untuk selalu
mengembangkan media pada pembelajaran lain yang lebih mengaktifkan
E. Batasan Operasional
Terdapat empat batasan operasional dalam penelitian ini.
1. Minat
Minat artinya perhatian, kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu,
atau keinginan.
2. Kemampuan menyimak
Kemampuan menyimak adalah keterampilan proses serta perbuatan belajar
menyimak dalam mengidentifikasi unsur-unsur yang terkandung dalam
menyimak.
3. Isi pengumuman
Isi pengumuman adalah mengumumkan untuk diketahui banyak orang.
4. Media audio visual
Media audio visual adalah media yang digunakan untuk menyampaikan
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam bab ini, landasan teori dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya
(A) kajian pustaka, (B) penelitian-penelitian yang relevan, (C) kerangka berpikir,
(D) hipotesis tindakan.
A. Kajian Pustaka
1. Minat
a. Pengertian minat
Minat merupakan masalah yang penting dalam pendidikan, apalagi
dikaitkan dengan aktifitas seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Minat
yang ada dalam diri seseorang akan memberikan gambaran aktivitas untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam kegiatan belajar, ada siswa yang
kurang berminat dan yang berminat. Dengan diketahuinya minat seseorang
akan dapat menentukan aktivitas apa saja yang dipilihnya dan
melakukannya dengan senang hati.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), minat artinya
perhatian, kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu, keinginan. Ada
beberapa pendapat menurut para ahli yang mendefinisikan kata minat.
Menurut Slameto (2010:180), minat adalah rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat
pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,
semakin besar minat.
Menurut Hilgard (dalam Slameto 2010), memberi rumusan tentang
minat adalah sebagai berikut: “Interest is persisting tendency to pay
attention to and enjoy some activity or content”. Minat adalah
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa
kegiatan. Kegiatan yang diamati seseorang, diperhatikan terus-menerus
yang disertai dengan rasa senang.
Secara sederhana, Muhibbin Syah (2008:151) menyebutkan bahwa
minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu.Minat besar pengaruhnya terhadap
kemampuan menyimak, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak
sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan
sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Ia segan-segan untuk belajar,
ia tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran itu. Bahkan pelajaran yang
menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan disimpan, karena minat
menambah kemampuan menyimak.Jika terdapat siswa yang kurang
berminat terhadap kemampuan menyimak, dapatlah diusahakan agar ia
mempunyai minat yang lebih besar dengan cara menjelaskan hal-hal yang
menarik dan berguna bagi kehidupan serta hal-hal yang berhubungan
dengan cita-cita serta kaitannya dengan bahan pelajaran yang dipelajari
itu.
b. Ciri-ciri Minat
Menurut Slameto (2003:58), siswa yang memiliki minat dalam
1. Memiliki kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang sesuatu yang dipelajarai terus-menerus
2. Terdapat rasa suka dan senang terhadap objek yang diamati
3. Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang
diamati
4. Terdapat rasa ketertarikan pada suatu aktivitas yang diamati
5. Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang
lain
6. Dimanisfestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan
Djamarah (2002:132) mengemukakan beberapa indikator siswa
berminat dalam belajar, yaitu: (a) pernyataan lebih menyukai
sesuatu daripada yang lain, (b) partisipasi aktif dalam suatu
kegiatan, (c) memberi perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu
yang diminati.
Dari ciri-ciri yang telah dikemukakan oleh tokoh di atas, dapat
disimpulkan bahwa minat memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Terdapat rasa senang
2. Perhatian pada obyek yang disenangi
3. Puas jika melakukannya
4. Tertarik
5. Terpusat pada hal yang disenangi
c. Aspek yang mempengaruhi Minat
Menurut Hurlock (2005:117), minat terbagi menjadi 3 aspek, yaitu:
1. Aspek Kognitif
Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari
baik di rumah, sekolah dan masyarakat serta dan berbagai jenis media
massa.
2. Aspek Afektif
Konsep yang membangun aspek kognitif, minat dinyatakan dalam
sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat. Berkembang dari
pengalaman pribadi dari sikap orang yang penting yaitu orang tua,
guru, dan teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan
minat tersebut dan dari sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam
berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu.
3. Aspek Psikomotorik
Berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutannya tepat.
Namun kemajuan tetap memungkinkan sehingga keluwesan dan
keunggulan meningkat meskipun ini semua berjalan lambat.
Minat seorang siswa perlu diukur untuk mengetahui seberapa besar
minat anak pada suatu objek. Jika pengukuran minat sudah dilakukan,
maka seorang guru dapat mengetahui minat yang ada dalam diri setiap
siswanya. Hal ini sangat penting untuk kelanjutan belajar siswa, karena
Berdasarkan beberapa definisi-definisi minat menurut para ahli
diatas, dapat disimpulkan bahwa minat merupakan keinginan atau
kecenderungan terhadap suatu obyek yang dapat meningkatkan kegairahan
dalam menghadapi kegiatan-kegiatan dalam mata pelajaran. Dalam
keinginan tersebut terdapat rasa senang yang mendalam sehingga objek
yang dituju menjadi meningkat. Perlu diingat bahwa nilai tidak optimal
yang diperoleh pada suatu mata pelajaran tertentu bukan berarti bahwa
anak itu bodoh terhadap mata pelajaran itu.
Tetapi dapat dilihat dari banyaknya faktor-faktor yang
menyebabkan nilai siswa rendah yaitu salah satunya adalah minat belajar
anak tersebut. Jika saja anak memiliki minat yang tinggi terhadap
pelajaran atau objek tersebut dapat dipastikan nilai kemampuan menyimak
yang diraih tinggi. Maka dari pengertian minat di atas peneliti
menjabarkan menjadi 4 indikator minat yaitu menunjukkan perasaan
senang, perhatian dalam belajar, ketertarikan pada materi dan guru,
keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
2. Menyimak
a. Pengertian Menyimak
Menurut Russel dan Russel dalam Tarigan (2008:30-31) menyimak
bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian serta
apresiasi. Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan
interprestasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta
memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara
melalui ujaran atau bahasa lisan.
1. Tahap-Tahap Menyimak (Tarigan, 2008:31-32)
a) Menyimak berkala, yang terjadi pada saat-saat sang anak
merasakan keterlibatan langsung dalam pembicaraan mengenai
dirinya.
b) Menyimak dengan perhatian dangkal, karena sering mendapat
gangguan dengan adanya selingan-selingan perhatian kepada
hal-hal di luar pembicaraan.
c) Setengah menyimak, karena terganggu oleh kegiatan
menunggu kesempatan untuk mengekspresikan isi hati serta
mengutarakan apa yang terpendam dalam hati sang anak.
d) Menyimak serapan, karena sang anak keasyikan menyerap atau
mengabsorpsi hal-hal yang kurang penting, hal ini merupakan
penjaringan pasif yang sesungguhnya.
e) Menyimak sekali-kali, menyimpan sebentar-sebentar apa yang
disimak, perhatian secara seksama berganti dengan keasyikan
lain, hanya memperhatikan kata-kata sang pembicara yang
menarik hatinya saja.
f) Menyimak asosiatif, hanya mengingat pengalaman-pengalaman
benar-benar tidak memberikan reaksi terhadap pesan yang
disampaikan sang pembicara.
g) Menyimak dengan reaksi berkala, terhadap pembicara dengan
membuat komentar ataupun mangajukan pertanyaan.
h) Menyimak dengan sungguh-sungguh mengikuti jalan pikiran
sang pembicara.
i) Menyimak secara aktif, untuk mendapatkan serta menemukan
pikiran, pendapat, dan gagasan sang pembicara.
b. Tujuan Menyimak (Hunt dalam Tarigan, 2008:59)
1. Menyimak agar memperoleh informasi.
2. Menyimak agar lebih efektif dalam kehidupan sehari-hari.
3. Menyimak untuk mengumpulkan data.
4. Menyimak agar dapat memberikan response terhadap sesuatu yang
didengar.
c. Proses Menyimak (Logan dalam Tarigan, 2008:63)
1. Tahap Mendengar
Dalam tahap ini kita baru mendengar segala sesuatu yang
dikemukakan oleh pembicara dalam ujaran atas pembicaraannya.
2. Tahap Memahami
Setelah kita mendengar maka ada keinginan bagi kita untuk
mengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan yang
3. Tahap Menginterprestasi
Penyimak yang baik, yang cermat dan teliti, belum puas kalau
hanya mendengar dan memahami isi ujaran sang pembicara, dia
ingin menafsirkan atau menginterprestasikan isi, butir-butir
pendapat yang terdapat dan tersirat dalam ujaran itu, dengan
demikian, sang penyimak telah tiba pada tahap interpreting.
4. Tahap Mengevaluasi
Setelah memahami serta dapat menafsir atau menginterprestasikan
isi pembicaraan, penyimak pun mulailah menilai atau
mengevaluasi pendapat serta gagasan pembicara mengenai
keunggulan dan kelemahan serta kebaikan dan kekurangan
pembicara, dengan demikian sudah sampai pada tahap evaluating.
5. Tahap Menanggapi
Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam kegiatan menyimak.
Penyimak menyambut, mencamkan, dan menyerap serta menerima
gagasan atau ide yang dikemukakan oleh pembicara dalam ujaran
atau pembicaranya.
Menurut Anderson dalam Tarigan (2008:65), kemampuan
menyimak pada siswa sekolah dasar yaitu,
Kelas Satu (5 ⁄ -7tahun)
1. Menyimak untuk menjelaskan atau menjernihkan pikiran atau
2. Dapat mengulangi secara tepat sesuatu yang telah didengarnya.
3. Menyimak bunyi-bunyi tertentu pada kata-kata dan lingkungan.
Kelas Dua (6 ⁄ -8 tahun)
1. Menyimak dengan kemampuan memilih yang meningkat.
2. Membuat saran-saran, usul-usul, dan mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan untuk mengecek pengertiannya.
3. Sadar akan situasi, kapan sebaiknya menyimak, kapan pula
sebaiknya tidak usah menyimak.
Kelas Tiga dan Empat (7 ⁄ -10 tahun)
1. Sungguh-sungguh sadar akan nilai menyimak sebagai suatu sumber
informasi dan sumber kesenangan.
2. Menyimak pada laporan orang lain, pita rekaman laporan mereka
sendiri, dan siaran-siaran radio dengan maksud tertentu serta dapat
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bersangkutan dengan hal
itu.
3. Memperlihatkan keangkuhan dengan kata-kata atau
ekspresi-ekspresi yang tidak mereka pahami maknanya.
Kelas Lima dan Enam (9 ⁄ -12 tahun)
1. Menyimak secara kritis terhadap kekeliruan-kekeliruan,
kesalahan-kesalahan, propaganda-propaganda, dan petunjuk-petunjuk yang
2. Menyimak pada aneka ragam cerita puisi, rima kata-kata, dan
memperoleh kesenangan dalam menemui tipe-tipe baru.
Berdasarkan beberapa definisi menyimak menurut para ahli di atas,
dapat disimpulkan bahwa kemampuan menyimak adalah kapasitas
seorang individu untuk melakukan kegiatan mendengarkan dengan
perhatian untuk memperoleh informasi dalam menguasai bahasa. Maka
dari pengertian minat di atas peneliti menjabarkan menjadi empat
indikator menyimak yaitu ingatan, pemahaman, aplikasi, dan evaluasi.
3. Materi Pengumuman kelas IV Sekolah Dasar
Pengumuman adalah pemberitahuan informasi tentang sesuatu
yang diajukan kepada seseorang, kelompok tertentu atau masyarakat.
Pengumuman juga berarti proses atau cara, perbuatan mengumumkan.
Pengumuman bersifat umum, artinya isi pengumuman untuk diketahui
oleh banyak orang. Pengumuman dapat disampaikan secara lisan, sehingga
kamu dapat mendengarnya atau menyimaknya namun bahasa yang
digunakan lugas, sopan dan dapat dimengerti oleh orang yang
mendengarnya. Pengumuman dapat ditempelkan di papan atau tempat
umum yang mudah dilihat dan dibaca kemudian pengumuman juga dapat
disampaikan secara lisan atau langsung. Pengumuman dapat disebarkan
lewat beberapa media seperti media cetak (majalah, surat kabar, koran)
dan media elektronik (radio dan televisi).
Kemampuan menyimak isi pengumuman untuk siswa kelas IV SD
pembacaan pantun dan Kompetensi Dasar 5.1 Menyampaikan kembali isi pengumuman yang dibacakan. Materi menyimak isi pengumuman yang akan diajarkan untuk siswa kelas IV SD. Pada menyimak isi pengumuman,
ada langkah-langkah yang harus diperhatikan yaitu: (a) dengarkan
pengumuman dengan sungguh-sungguh. (b) pahami isi pengumuman. (c)
jika perlu, catat hal-hal penting dalam pengumuman. (d) sampaikan isi
pengumuman dengan benar.
Menyampaikan kembali isi pengumuman berarti memberitakan
kembali apa yang diterima pada orang lain, sehingga terjadi pemberitaan
yang kedua kali dan dapat menyampaikan kembali pengumuman yang
didengar ataupun dibaca. Menyampaikan kembali dapat berupa berita atau
pengumuman. Pengumuman bersifat menginformasikan secara langsung
atau di tempat. Isi pengumuman harus jelas, agar mudah dipahami. Karena
isi sebuah pengumuman untuk diketahui banyak orang, maka perlu
memperhatikan hal-hal berikut.
a) Siapa pemberi pengumuman itu?
b) Apa isi pengumuman itu?
c) Kepada siapa pengumuman itu ditujukan?
d) Jika berkaitan dengan waktu dan tempat, cobalah perhatikan waktu
dan tempatnya (hari, pukul, dan tempat).
Mendengarkan pengumuman dengan baik yaitu untuk memahami
informasi yang disampaikan dan mengolahnya menjadi berita yang
hasil lomba kebersihan. Bagi yang mengikuti lomba, pengumuman
tersebut sangat penting karena berkaitan dengannya. Pengumuman dapat
diberitahukan lewat media, orang per orang, atau di tempat pengumuman.
Isi pengumuman berkaitan dengan keberhasilan atau pemenang dalam
lomba yang sangat penting bagi pihak yang mengikuti lomba. Oleh
karena itu, ketika mendengarkan sebuah pengumuman, yang harus
dipahami adalah inti dan beritanya. Berikut jenis-jenis pengumuman
berdasarkan isinya.
1. Laporan kegiatan atau acara.
Contoh:
PENGUMUMAN
Berhubungan dengan bulan amal. SD Kartini akan mengadakan bakti sosial ke Panti Asuhan unda. Untuk itu, siswa-siswi SD Kartini diharapkan ikut serta dalam acara ini. Mohon keikhlasannya untuk menyumbang, baik berupa pakaian bekas ataupun uang. Pengumpulannya di ruang kelas V maulai hari ini. Paling lambat hari jumat, 25 Januari 2008. Dikarenakan hasil sumbangan akan diantar ke pantipada hari Sabtu, 26 Januari 2008 pukul 08.00 pagi. Kami berharap siswa-siswi dapat ikut serta sebagai dermawan. Atas perhatiannya,kami ucapkan terimakasih
Bandung, 19 Januari 2008
2. Berita pernikahan, ulang tahun, kelahiran, dan peresmian.
Contoh:
a. Berita duka.
b. Pengumuman pemenang.
c. Lowongan pekerjaan atau penerimaan siswa baru.
d. Pemberitahuan dari instansi pemerintah.
e. Iklan.
f. Pengumuman orang hilang.
g. Pengumuman kehilangan benda atau barang
Contoh :
Pengumuman
Untuk memperingati ulang tahun SD Tarakanita I yang
ke-25, sekolah mengadakan pentas seni yang akan
diselenggarakan pada:
Hari, tanggal : Sabtu, 22 maret 2008
Waktu : Pukul 09.00 WIB
Tempat : Halaman SD Tarakanita I
Acara : Pentas Seni HUT SD Tarakanita I yang ke-25
Sehubungan dengan itu, diharapkan setiap kelas untuk mengirimkan wakilnya. Dan bagi yang berminat, segera mendaftarkan diri pada ketua kelas masing-masing.
Bandung, 10 Maret 2008
Pengumuman
4. Pengertian media audio visual
a. Pengertian media
Menurut Azhar (2013:3), kata media berasal dari bahasa Latin
“medius” yang berarti tengah, perantara, atau pengantar. Secara lebih
khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung
diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk
menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau
verbal. Jadi, media pembelajaran adalah sarana yang dapat
menyalurkan informasi mengenai pembelajaran dari informasi (guru)
kepada penerimanya (siswa).
Menurut Hermawan (2012:78), media audiovisual adalah media
instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman atau
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi meliputi media yang dapat
dilihat dan didengar. Dengan demikian penggunaan media dalam
pembelajaran di kelas merupakan sebuah kebutuhan yang tidak dapat
diabaikan. Hal ini dapat dipahami mengingat proses belajar yang
dialami siswa tertumpu pada berbagai kegiatan menambah ilmu dan
wawasan untuk bekal hidup di masa sekarang dan yang akan datang.
Dalam hal ini media audiovisual merupakan salah satu pendukung
yang efektif dalam membantu terjadinya proses belajar. Slide suara
merupakan salah satu contoh dari media pembelajaran yaitu media
audiovisual. Media audio visual yaitu media yang mempunyai unsur
Anitah (2010:55) menyatakan bahwa media audiovisual adalah
media yang menunjukkan unsur auditif (pendengaran) maupun visual
(penglihatan). Jadi dapat dipandang maupun didengar suaranya.
b. Jenis-jenis media
Menurut Mohamad (2001:75), media dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis.
1. Media Auditif yaitu media yang mengandalkan suara saja seperti
radio, kaset recorder. Media ini tidak cocok untuk mereka yang
berkelainan pendengaran (tuli)
2. Media visual yaitu media yang mengandalkan indera penglihatan.
Media ini hanya menampilkan gambar diam seperti film strip, slid
foto, gambar/lukisan, dan cetakan. Ada juga yang menampilkan
gambar/simbol yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun.
3. Media audio visual yaitu media yang mempunyai unsur suara dan
unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik
karena meliputi dua jenis media yang pertama dan kedua.
Menurut Sugiarto (handout, 2009: 5-6), ciri khas media dapat
dibedakan sebagai berikut:
a) Media grafis contohnya: gambar/foto, sketsa, diagram,
bagan/chart, grafik, kartun, poster, peta, dan globe, papan flannel,
b) Media audio contohnya: radio, tape recorder, laboratorium
bahasa
c) Media proyeksi contohnya: film bingkai, film rangkai,
transparansi, proyektur tak tembus pandang, mikropis, film, video.
Dari jenis-jenis media di atas, peneliti mau menggunakan media
audiovisual dalam bentuk video. Alasannya peneliti mengambil media ini
karena situasi dan keadaan fisik dan psikis siswa semuanya baik, serta
sarananya telah tersedia.
Sebagian dari pelajaran diterima peserta didik melalui
pendengaran. Guru dapat mengajarkan program ini di kelas dengan
menggunakan Viewer. Program audiovisual membawakan pesan yang
memadukan unsur-unsur suara dan penglihatan. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa media audiovisual adalah suatu media untuk menyampaikan pesan
dari pengirim ke penerima pesan melalui indra pendengaran dan
penglihatan.
Dari pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media
audiovisual yaitu media yang dapat menampilkan suara dan gambar yang
bergerak atau media yang dapat di lihat dan didengar. yang dapat dilihat
dan didengar seperti film suara dan video-cassete. Dari media yang
ditampilkan diharapkan agar menarik minat siswa dan mampu
meningkatkan kemampuan menyimak siswa dalam proses pembelajaran
sehingga tercapai tujuan pembelajaran semaksimal mungkin. Artinya
c. Manfaat Media Audio visual
1. Marpadi (2010:36) berpendapat bahwa fungsi utama media
pembelajaran adalah sebagai sumber belajar siswa karena media
dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk merekam,
menyimpan, mengkontruksi, melestarikan, dan mentransportasikan
suatu peristiwa atau objek melalui bahasa yang dapat dipakai untuk
menyampaikan pesan adalah bahasa verbal dan bahasa nonverbal.
2. Hamalik (dalam Marpadi, 1982:27), manfaat media dalam dunia
pendidikan diantaranya sebagai berikut:
a) Meletakkan dasar-dasar konkret untuk berpikir.
b) Memperbesar perhatian siswa.
c) Meletakkan dasar-dasar penting untuk perkembangan belajar.
d) Memberikan pengalaman nyata.
e) Menumbuhkan pikiran yang teratur dan kontinu.
f) Membantu tumbuhnya pengertian.
g) Memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah
diperoleh dengan cara lain.
B. Penelitian-penelitian yang Relevan
Peneliti menemukan jurnal penelitian dan beberapa penelitian yang
berkaitan dengan peningkatan minat dan kemampuan menyimak dengan
menggunakan media audio. Penelitian tersebut dilakukan oleh Puspita Dewi,
Penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2012) yang meneliti tentang
Penggunaan media video untuk meningkatkan kemampuan menyimak cerita
pada siswa kelas V SDN Sekarpuro Kabupaten Malang oleh Mei Puspita
Dewi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian
tindakan kelas (PTK) model Kemmis dan Taggart. Pengumpulan data
menggunakan 5 teknik yaitu (1) Observasi, (2) Wawancara, (3) Tes, (4)
Dokumentasi, (5) Catatan Lapangan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
kelas V sebanyak 28 siswa, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 18 siswa
perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun ajaran
2012/2013. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan tiga cara yaitu
reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata aktivitas siswa
dalam menyimak cerita mencapai 76,34 dengan kriteria baik pada siklus I dan
82,84 dengan kriteria baik sekali pada siklus II. Sedangkan nilai rata-rata
kemampuan menyimak cerita siswa mencapai 59,8 dengan kriteria cukup pada
pratindakan menjadi 69,3 dengan kriteria baik pada siklus I dan 82,7 dengan
kriteria baik sekali pada siklus II.
Penelitian yang dilakukan oleh Susiana (2010) yang meneliti tentang
Peningkatan Kemampuan Menyimak Cerita Siswa Kelas V SD Tarakanita
Ngembesan.Penelitian dilaksanakan di SD tarakanita ngembesan pada bulan
april sampai mei 2010. Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian
menggunakan media gambar dan media audio visual sebagai alat bantu siswa
dalam menyimak cerita. Teknik pengumpulan datanya dengan menggunakan
alat ukur tes dan non tes untuk mengetahui nilai ketuntasan siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pendekatan berbasis
masalah dengan media gambar dan media audio visual dapat membantu
meningkatkan kemampuan siswa dalam menyimak cerita. Ketuntasan siswa
sebelum tindakan adalah 21,4%. Pada siklus I 64,3% siswa dapat tuntas,dan
pada siklus II meningkat menjadi 85,7% siswa dapat tuntas. Jadi, pendekatan
berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan menyimak siswa kelas V
SD Tarakanita Ngembesan Semester 2 tahun ajaran 2009/2010.
Penelitian yang dilakukan oleh Indrasti (2012) yang meneliti tentang
Peningkatan Minat dan Kemampuan Menulis Karangan Menggunakan Media
AudioVisual. Penelitian ini dilakukan di SDK Sang Timur Yogyakarta.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IV SD K Timur dengan jumlah 29
siswa, terdiri dari 14 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki. Tujuan
penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana penggunaan median
audio visual dalam upaya meningkatkan minat siswa dalam kemampuan
menulis materi karangan narasi siswa kelas IVA SDK Sang Timur semester 2
tahun pelajaran 2011/2012, (2) untuk mengetahui bagaimana penggunaan
media audiovisual dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis materi
karangan narasi pada siswa kelas IVA SD K sang Timur semester 2 tahun
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah minat dan kemampuan
menulis karangan. Minat siswa pada kondisi awal, skor rata-rata minat siswa
adalah 7. Pada siklus I skor rata-rata minat siswa adalah 10,5 dan pada siklus
II 13,4. Dari hasil uji t, peningkatan minat dari kondisi awal, siklus I, dan
siklus II menunjukkkan signifikan. Sedangkan pada kemampuan menulis
karangan, skor rata nilai siswa adalah 63,39. Pada siklus I perolehan
rata-rata nilai siswa adalah 75,79 dan pada siklus II rata-rata-rata-rata nilai siswa adalah
82,76. Hasil uji t peningkatan menulis karangan narasi dari kondisi awal,
siklus I dan siklus II adalah 0,003>0,05, menunjukkan bahwa kemampuan
menulis karangan menggunakan media audio visual meningkat secara
signifikan.
Penelitian yang telah disebutkan di atas mendorong serta memberikan
gambaran untuk melakukan penelitian yang sejenis. Dalam penelitian ini
peneliti menitikberatkan pada peningkatan minat dan kemampuan menyimak
isi pengumuman pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan media audio
visual. Penelitian ini berbeda dengan penelitian di atas karena menggunakan
kompetensi dasar yang berbeda, SDN yang berbeda, dan waktu penelitian
yang berbeda. Kelebihan penelitian ini adalah lebih fokus terhadap
kompetensi dasar menyimak. Dalam penelitian ini, peneliti berharap dapat
membantu sekolah yang dijadikan tempat penelitian untuk lebih
mengembangkan pembelajaran dengan media audio visual agar siswa terbantu
dalam menumbuhkan minat dan kemampuan menyimak isi pengumuman pada
C. Kerangka Berpikir
Kegiatan menyimak dilakukan untuk mencari dan memperoleh
informasi-informasi, setelah mendapatkan informasi kemudian memahami
isi atau maksud dari informasi tersebut serta memahami maksud yang
disampaikan oleh pembicara. Menurut beberapa siswa, kegiatan menyimak
merupakan kegiatan yang sangat membosankan. Maka dari itu guru
menggunakan media agar siswa tertarik dalam kegiatan menyimak.
Penggunaan media dalam suatu kegiatan belajar mengajar bertujuan agar
kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien
dengan demikian mutu pendidikan dapat ditingkatkan. Seorang guru harus
berusaha agar materi yang diberikan atau disampaikan oleh guru dapat
diserap, dimengerti dan dipahami oleh siswa dengan baik. Untuk
memudahkan siswa dalam menyerap, mengerti dan memahami dalam
setiap pembelajaran di kelas.
Materi tentang pengumuman adalah materi yang masih terlalu
abstrak untuk siswa sekolah dasar. Untuk mengurangi keabstrakan suatu
materi, guru perlu menggunakan media pembelajaran. Dalam hal ini
peneliti memilih menggunakan media audio visual untuk membantu siswa
dalam mengidentifikasikan isi pengumuman. Media audio visual yang
digunakan peneliti berupa viewer. Dengan media tersebut, siswa
diharapkan menjadi tertarik atau lebih senang dengan materi ajar. Dengan
perasaan senang siswa dapat memperoleh pengalaman-pengalaman belajar
siswa. Jika siswa memiliki minat belajar tinggi maka siswa akan berusaha
untuk memahami materi atau isi pengumuman yang disampaikan. Ketika
siswa paham dengan isi pengumuman yang disampaikan menggunakan
media audio visual diharapkan siswa mampu meningkatkan keterampilan
menyimaknya. Keterampilan siswa dalam menyimak ini akan
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Maka peneliti yakin bahwa
penggunaan media audio visual dapat meningkatkan minat dan
keterampilan menyimak siswa kelas IV SD N Selomulyo Semester 2
Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dalam penelitian tindakan ini adalah penggunaan media
audio visual dapat meningkatkan minat siswa pada mata pelajaran bahasa
Indonesia siswa kelas IV SDN Selomulyo. Hipotesis dalam penelitian
tindakan ini adalah penggunaan media audio visual dapat meningkatkan
kemampuan menyimak pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas
IV SDN Selomulyo. Kondisi
awal
Pembelajaran klasikal
Minat dan kemampuan
menyimak
rendah Siklus 1
Menggunakan media audio
Siklus 2
Minat dan kemampuan
menyimak meningkat
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas yang
sering disingkat PTK. Menurut Arikunto (2006:91), ada tiga kata yang
membentuk pengertian PTK, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas. Penelitian
adalah kegiatan mencermati suatu obyek dengan menggunakan aturan metodologi
tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam
meningkatkan mutu suatu hal, serta menarik minat dan penting bagi sang peneliti.
Tindakan adalah kegiatan yang sengaja dilakukan seseorang dengan tujuan
tertentu. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima
pelajaran yang sama dari seorang guru. Dalam hal ini kelas bukan wujud ruangan
tetapi diartikan sebagai sekelompok siswa yang sedang belajar.
PTK dilakukan atas kerja sama antara peneliti atau pengamat dengan guru
atau pelaku tindakan. Peneliti terlibat langsung dalam perencanaan, observasi,
pelaksanaan, dan refleksi.Penelitian ini dilatar belakangi dengan
permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh guru yang dapat ditinjau dari hasil belajar yang
telah dicapai siswa selama proses pembelajaran. Penelitian ini juga bertujuan
untuk memberikan sumbangan yang nyata bagi peningkatan profesionalisme guru
mengajar, sehingga siswa dapat memenuhi batas minimum yang sudah ditetapkan
dalam mata pelajaran yang bersangkutan.
B. Setting Penelitian
1. Lokasi dan waktu penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di SDN Selomulyo kelas IV yang terletak di
Sembung, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman 55581. Waktu penelitian dilakukan
dari bulan September hingga bulan April.
2. Subjek penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IV SDN Selomulyo
Yogyakarta tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 30siswa. Terdiri dari
12 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan.
3. Objek penelitian
Objek penelitian ini adalah minat dan kemampuan menyimak siswa di kelas
IV SDN Selomulyo tahun pelajaran 2013/2014, dengan menggunakan media
audio visual.
C. Desain Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas
yang sering disingkat PTK. Peneliti menggunakan model Kemmis dan Mc
Taggart. Model PTK terdiri dari empat tahap. Untuk lebih jelasnya dapat
Perencanaan Perencanaan
Gambar 2. Deskripsi atau model yang dipakai oleh peneliti yaitu
model Kemmis dan Mc.Taggart (Rochiati 2005:66)
Refleksi Tindakan Refleksi Tindakan
Siklus 1 Siklus 2
Pengamatan Pengamatan
1. Perencanaan
Perencanaan tindakan yang akan dilakukan oleh peneliti untuk
memperbaiki, meningkatkan proses dan hasil belajar di kelas.
2. Tindakan
Sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan kondisi belajar yang ada
sehingga kondisi yang diharapkan dapat tercapai.
3. Observasi
Peneliti mengemukakan hasil atau dampak tindakannya.
4. Refleksi
Peneliti mengkaji, melihat serta mempertimbangkan atas hasil atau
dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Sehingga peneliti dapat
5. Perencanaan Tindakan
Menurut para ahli PTK, minimal hanya satu siklus. Meskipun demikian,
siklus yang direncanakan oleh peneliti adalah dua siklus. Hal ini
dimaksudkan agar siklus pertama belum mencapai harapan yang dapat
diulangi pada siklus yang kedua. Untuk Siklus pertama, siswa belajar
tentang materi keterampilan menyimak pada mata pelajaran bahasa
Indonesia dengan media audio visual. Setiap akhir pembelajaran diberikan
refleksi. Untuk siklus yang kedua, siswa dikelompokkan dan dilakukan
pengajaran keterampilan menyimak pada mata pelajaran bahasa Indonesia
dengan media audio visual dengan teman sebangku. Setiap akhir
pembelajaran diberikan refleksi.
6. Persiapan
a. Permintaan izin kepada Kepala Sekolah SDN Selomulyo untuk
melakukan kegiatan penelitian di SD tersebut.
b. Melakukan observasi pada siswa kelas IV untuk memporoleh
gambaran sepintas mengenai tingkah laku siswa terhadap pelajaran
Bahasa Indonesia terutama dalam menyimak.
c. Melakukan pengamatan lebih teliti untuk mengetahui gambaran
sepintas mengenai minat dan kemampuan menulis narasi.
d. Melakukan wawancara dengan guru kelas.
e. Mengidentifikasi masalah yang ada di kelas adalah bagaimana
f. Menganalisis masalah belajar siswa dalam menyimak yang
disampaikan guru kurang bervariasi. Hal ini dikarenakan oleh
faktor guru kurang menyediakan media pembelajaran. Peneliti
akan mencoba meningkatkan minat dan kemampuan menyimak
dengan menggunakan media audio visual.
g. Merumuskan masalah dan merumuskan hipotesis.
h. Menyusun rencana penelitian dalam setiap siklus.
i. Membuat gambaran awal mengenai minat dan kemampuan
menyimak siswa kelas IV.
j. Mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi
pokoknya.
k. Menyusun silabus, RPP, LKS kisi-kisi soal, instrument penilaian,
pembuatan alat peraga, instrument penelitian.
l. Menyiapkan media pembelajaran.
7. Rencana Tindakan setiap siklus
Setelah diperoleh gambaran keadaan kelas, maka dilakukan tindakan kelas
sebagai berikut.
a. Siklus 1
1. Siklus I (dua pertemuan)
Siklus ini akan dilaksanakan selama dua kali pertemuan, dimana
2. Perencanaan Tindakan
Peneliti mempersiapkan silabus dan menyusun RPP serta media
yang akan digunakan yaitu audio visual.
3. Pelaksanaan Tindakan I
a. Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang akan
dicapai dalam rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.
b. Guru bertanya kepada siswa tentang isi pengumuman seperti
apa yang disukai siswa.
c. Guru bertanya kepada siswa apakah sudah pernah
mendengarkan pengumuman.
d. Siswa menyimak guru tentang pembelajaran yang akan dicapai.
e. Guru menjelaskan kepada siswa tentang cara menyimak yang
baik.
f. Siswa menyimak penjelasan guru melalui media audio visual.
g. Siswa mencatat pokok-pokok penting isi pengumuman
tersebut.
h. Siswa menuliskannya dalam beberapa kalimat dibukunya.
i. Siswa menyampaikan isi pengumuman yang ditulisnya dengan
kata-katanya sendiri.
j. Siswa lain diberi kesempatan untuk menanggapi.
k. Siswa mengerjakan LKS.
l. Siswa dibimbing guru menarik kesimpulan dari materi yang
m. Siswa mengerjakan soal evaluasi dan dibimbing melakukan
refleksi secara lisan.
n. Memberikan tindak lanjut menyimak pengumuman secara
individu.
o. Guru mengadakan penilaian kepada siswa tentang hasil belajar
menyimak.
4. Observasi
Mengobservasi minat dan kemampuan menyimak dengan rubrik
pengamatan yang telah tersedia pada siklus I.
5. Refleksi
a. Mengevaluasi apa yang dilakukan pada pelaksanaan siklus I,
tentang apa yang berhasil, kendala, dan hambatan yang
dihadapi siswa.
b. Membandingkan hasil ulangan atau tes dan observasi yang
sudah dicapai dengan indikator keberhasilan yang telah
ditetapkan.
c. Merencanakan perbaikan berdasarkan hasil ulangan atau tes
b. Siklus II
1. Siklus II (dua pertemuan)
Siklus ini akan dilaksanakan selama dua kali pertemuan, dimana
setiap pertemuan beralokasikan 2 JP.
2. Perencanaan Tindakan
Peneliti mempersiapkan silabus dan menyusun RPP, dan
melanjutkan pembelajaran dalam menyimak siklus I, dengan ini
diharapkan minat dan kemampuan menyimak meningkat.
3. Pelaksanaan Tindakan II
a. Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang akan
dicapai dalam rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.
b. Siswa menyimak petunjuk guru.
c. Siswa menyimak penjelasan guru melalui media
elektronik/radio.
d. Siswa masuk ke kelompok yang sudah dibentuk sebelumnya.
e. Siswa mencatat pokok-pokok penting isi pengumuman
tersebut.
f. Siswa menuliskannya dalam beberapa kalimat dibukunya.
g. Siswa mengerjakan LKS
h. Siswa dibimbing guru menarik kesimpulan dari materi yang
diajarkan.
i. Siswa mengerjakan soal evaluasi dan dibimbing melakukan
j. Memberikan tindak lanjut menyimak pengumuman secara
individu.
k. Guru mengadakan penilaian kepada siswa tentang hasil belajar
menyimak.
4. Observasi
Mengobservasi minat dan kemampuan menyimak siswa dengan
rubrik pengamatan yang telah tersedia pada siklus II.
5. Refleksi
a. Mengevaluasi apa yang dilakukan pada pelaksanaan siklus II,
tentang apa yang berhasil, kendala, dan hambatan yang
dihadapi siswa.
b. Membandingkan hasil ulangan atau tes dan observasi yang
sudah dicapai dengan indicator keberhasilan yang telah
ditetapkan untuk memutuskan apakah siklus dilanjutkan atau
tidak.
D. Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif. Thurstone
dalam Dr. Oemar Hamalik (2007:214) mengemukakan, “Sikap merupakan
tingkat afeksi yang positif atau negative yang dihubungkan dengan objek
psikologis sendiri mempunyai arti simbol, kalimat, slogan, orang, institusi,
serta ide yang ditunjukkan agar orang dapat membedakan pengaruh yang
positif dan negatif.” Rumusan ini menunjukkan bahwa positif dapat
mengetahui sikap demikian itu dapat melakukan observasi dengan
menggunakan alat nilai.
Minat dapat diukur menggunakan penilaian non tes. Penilaian non tes
tersebut dapat berupa pengamatan (observasi), catatan anekdot,
wawancara, dan sebagainya. Penilaian non tes yang digunakan dalam
penelitian ini adalah minat yang akan diukur menggunakan pengamatan
(observasi) dan kuesioner. Sedangkan penilaian tes dalam penelitian ini
akan menggunakan rubik penilaian karangan.
1. Observasi
Observasi menurut Kerlinger dalam Arikunto (2002:197) adalah suatu
istilah umum yang mempunyai arti semua bentuk penerimaan data yang
dilakukan dengan cara merekam kejadian, menghitungnya, mengukurnya,
dan mencatatnya. Sedangkan metode observasi menurut Suharsimi
Arikunto (2002:197) adalah suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data
yang dilakukan secara sistematis, dengan prosedur yang terstandar.
Metode observasi yang objektif mengandung aturan-aturan tentang
penugasan tentang cara menilai suatu objek dengan menggunakan urutan
angka atau nilai yang sama sehingga variasinya berada pada tingkat yang
minimum.
2. Tes
Menurut Sudijono (2011:67), tes adalah cara (yang dapat
pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk
pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa
pertanyaan-pertanyaan (yang harus dijawab), atau perintah-perintah (yang harus
dikerjakan) oleh testee, sehingga (atas dasar data yang diperoleh dari hasil
pengukuran tersebut) dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah
laku atau prestasi testee; nilai mana dapat dibandingkan dengan nilai-nilai
yang dicapai oleh testee lainnya atau dibandingkan dengan nilai standar
tertentu.
3. Kuesioner
Kuesioner minat disusun dengan cara mengembangkan indikator minat
belajar siswa menjadi pernyataan. Pernyataan dalam kuesioner dibuat
dengan kalimat positif dan kalimat negatif. Peneliti menyediakan empat
pilihan jawaban untuk setiap pernyataan. Kuesioner digunakan untuk
mengetahui kondisi yang sebenarnya dari siswa tersebut. Kuesioner ini
diisi oleh siswa sendiri.
E. Instrumen Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian di atas, ada dua variable yaitu minat
dan menyimak. Pengamatan dilaksanakan pada waktu kegiatan
berlangsung untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan minat dan
Tabel 1. Matrix Pengembangan Instrumen
No Variabel Indikator No Item
1. Minat 1. Menunjukkan perasaan
senang
a. Pengamatan minat siswa
Penilaian non tes yang digunakan adalah angket minat dan lembar
observasi dengan menggunakan rubik penilaian minat untuk
mengetahui minat siswa. Menurut Bukhori (dalam Arikunto, 2002:32),
“tes adalah suatu percobaan yang digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya hasil pelajaran tertentu pada seorang murid atau kelompok
murid”.
Menurut Arikunto (2002:31), terdapat dua alat evaluasi yakni
teknik tes dan non tes. Teknik tes menurut Indrakusuma (dalam
Arikunto, 2002:32), adalah “suatu alat atau prosedur yang sistematis
dan obyektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan
yang di inginkan seseorang dengan cara yang boleh dikatakan cepat
dan tepat”. Penilaian ini menggunakan lembar minat yang didukung
dengan lembar observasi siswa. Lembar pengamatan disusun bersama
oleh siswa ketika kegiatan belajar mengajar sudah berlangsung
sedangkan lembar observasi diisi oleh peneliti. Ada pun rubik
pengamatannya sebagai berikut.
Pengamatan dilakukan pada siklus I dan II saat proses
pembelajaran berlangsung, sedangkan angket minat siswa dilakukan
setelah kegiatan belajar mengajar telah selesai. Rubrik penilaian yang
telah dibuat peneliti seperti berikut.
Tabel 2. Kisi-kisi Kuisioner Minat
Indikator No. Item positif No. Item
negatif Total a. Siswa memiliki perasaan senang
dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia
1, 9, 16 5, 12
20
b. Siswa memiliki kemauan untuk mengembangkan diri
2,17 6, 13
c. Siswa memiliki sikap perhatian dalam pembelajaran bahasa Indonesia
3, 10 7, 14, 19
d. Siswa berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia
4, 11, 18 8, 15, 20
No Pernyataan favorable No Pernyataan unfavorable 1. Saya senang mengikuti pelajaran
bahasa Indonesia terutama dalam kegiatan menyimak
5 Saya malas ketika mengikuti pelajaran bahasa Indonesia terutama dalam kegiatan menyimak.
9 Saya berusaha menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
12 Saya malas berusaha mendapat nilai yang memuaskan dalam pelajaran bahasa Indonesia.
16 Saya ingin mendapat nilai yang memuaskan dalam pelajaran bahasa Indonesia
6 Saya malas mencari informasi dari buku-buku dan sumber belajar lainnya jika menemui masalah dalam pelajaran bahasa Indonesia. 2 Saya mempelajari kembali materi
bahasa Indonesia yang diberikan ketika di rumah.
13 Saya lebih senang bermain daripada mengulang materi bahasa Indonesia yang diberikan guru ketika di rumah.
17 Saya bertanya jika mengalami kesulitan dalam pelajaran bahasa Indonesia.
7 Saya mengobrol dengan teman ketika mengikuti kegiatan menyimak mata pelajaran bahasa Indonesia.
3 Saya memperhatikan guru saat menjelaskan materi.
10 Saya mengikuti instruksi yang disampaikan guru.
19 Saya mengganggu teman ketika kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia.
4 Saya mencoba menjawab pertanyaan yang diberikan guru dalam pelajaran bahasa Indonesia.
8 Saya malas dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru.
11 Saya ikut serta dalam kegiatan menyimak mata pelajaran bahasa Indonesia.
15 Saya hanya diam jika mengalami kesulitan dalam pelajaran bahasa Indonesia.
18 Saya mengikuti kegiatan pembelajaran dari awal hingga akhir.
20 Saya diam ketika guru memberikan pertanyaan.
b. Pengamatan atau observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan
cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara
sistematis (Arikunto, 2012:45). Menurut Sugiyono (2011:196),
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang lebih spesifik dan
tidak terbatas pada orang, tetapi dapat berupa obyek-obyek alam yang
lain. Penelitian ini menggunakan teknik observasi terstruktur yaitu
observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang
akan diamati, kapan dan di mana tempatnya. Observasi dalam
penelitian ini mengamati tentang minat belajar siswa. Dalam
melakukan observasi peneliti menggunakan angket atau kuesioner
sebagai pedoman.
Tabel 3. Kisi-kisi Observasi Minat
No Variabel Indikator No Item
1. Minat 1. Menunjukkan perasaan senang
2. Perhatian dalam belajar 3. Ketertarikan pada materi dan
guru
4. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran
1,2,3,4,5
6,7,8,9,10
11,12,13,14,15
Tabel 4. Pedoman Skoring Observasi
Tabel 5. Item Observasi
No Indikator Pernyataan SS SJ J SJ Skor
1 Menunjukkan perasaan senang
1. Siswa mengikuti pelajaran dengan antusias
2. Siswa tidak mengeluh ketika diberi tugas dari guru
3. Siswa datang tepat waktu sebelum pelajaran dimulai 4. Siswa menyiapkan buku
pelajaran sebelum pelajaran dimulai
5. Siswa duduk dengan tenang dan siap untuk belajar
2 Perhatian dalam
8. Siswa menyimak penjelasan guru dengan seksama
9. Siswa tidak melamun di dalam kelas
12. Siswa menanyakan kesulitan yang dialami kepada guru 13. Siswa membuat catatan
mengenai materi yang disampaikan oleh guru
14. Siswa mengerjakan tugas dari guru
15. Siswa membawa buku atau sumber lain dalam belajar 4 Keterlibatan
siswa dalam pelajaran
16. Siswa aktif menyampaikan pendapat dalam diskusi 17. Siswa mau membantu teman
lain yang mengalami kesulitan dalam belajar
18. Siswa bekerjasama dengan kelompok