• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berbagi Pengalaman, Maju Bersama Dokumentasi Best Practices Kota-Kota - APEKSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Berbagi Pengalaman, Maju Bersama Dokumentasi Best Practices Kota-Kota - APEKSI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Berbagi Pengalaman, Maju Bersama

Dokumentasi Best Practices Kota-Kota - APEKSI

Best Practice :

Block Grant

Untuk Pembangunan Kecamatan di Kota Blitar

Yayasan Inovasi Pemerintahan Daerah (YIPD)

Jl. Tebet Barat Dalam III A no 02

Jakarta 12810, Indonesia

Phone: +62-21-83794469

Fax: +62-21-83791270

(2)

Block Grant Untuk Pembangunan Kecamatan di Kota Blitar

Profil Singkat Kota Blitar Blitar, East Java, Indonesia

Latitude : 8°2’ - 8°8´ South Longitude : 112°14’ - 112°28´ East Width : 32,57849 km² Population : 123.520 (2001)

Situasi Sebelum Inisiatif

1. Inisiatif pembangunan daerah selalu berasal dari Pemerintah Daerah

2. Perencanaan pembangunan kota kurang partisipatif

3. Kurangnya rasa pemilikan masyarakat Kota Blitar terhadap sarana umum yang

ada

4. Pembangunan yang dilakukan terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan

masyarakat

Inisiatif

1. Membangun kota bersama masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat

yang mendesak melalui bantuan dana block grant

2. Block grant merupakan perwujudan dari demokratisasi dalam proses

pembangunan melalui desentralisasi pengelolaan anggaran hingga level kecamatan

3. Block grant adalah bantuan dana pembangunan yang diberikan oleh

Pemerintah Kota Blitar kepada tiga kecamatan. Dana tersebut harus dikelola secara maksimal guna memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai dengan amanat Rencana Strategis Daerah (Renstrada), propeda, dan repetada dengan pola penggunaan anggaran berbasis anggoaran kinerja.

Strategi Yang Diterapkan

1. Memberikan dana bantuan secara langsung kepada masyarakat melalui

kecamatan untuk membangun infrastruktur sesuai dengan kebutuhan masing-masing kecamatan

2. Melakukan perencanaan pembangunan partisipatif di tingkat kecamatan

Strategi tersebut diatas memerlukan beberapa tahapan yaitu:

1. Persiapan

a. Pemerintah Kota membuat Prosedur Tetap Program Block Grant

b. Memfasilitasi melakukan pertemuan dengan seluruh warga (yang terdiri dari

(3)

yang terkait) untuk mensosialisasikan program block grant serta mengkritisi prosedur yang telah ditetapkan

c. Menyediakan anggaran block grant sebesar Rp 1 miliar untuk setiap

kecamatan

2. Sasaran atau ruang lingkup block grant

a. Pembangunan sarana dan prasarana sebagai berikut:

− jalan setapak

− drainase

− perbaikan dan pembangunan sarana lingkungan permukiman

− prasarana umum

− prasarana kantor

− prasarana pendukung panca program prioritas

− peningkatan sanitasi lingkungan

b. Pemeliharaan sarana dan prasarana lingkup kelurahan antara lain:

− saluran pengering jalan

− selokan

− jalan setapak

− fasilitas umum

− lampu penerangan jalan kampong

− sarana kebersihan

− fasilitas kesehatan di tingkat kelurahan

3. Prosedur pengusulan kegiatan

Prosedur pengusulan kegiatan block grant melalui beberapa tahap yang disebut Prosedur Jaring Asmara (Penjaringan Aspirasi Masyarakat) sebagai berikut

a. Pertemuan di tingkat RW untuk mengidentifikasikan masalah yang perlu

ditangani melalui dana alokasi block grant sesuai dengan daftar prioritas

b. Hasil identifikasi di tingkat RW di bawa ke kelurahan kemudian dibahas

dalam forum Musyawarah Kelurahan (Muskel) khusus block grant (Block Grant) yang dikoordinir oleh Lurah dan dihadiri tim koordinasi Block Grant Kecamatan

c. Hasil muskel dikoordinasikan oleh Camat dalam forum Musyawarah

Kecamatan (Muscam) dengan melibatkan berbagai komponen masyarakat, yang hasilnya menjadi rancangan usulan Block Grant di masing-masing kecamatan

d. Pemerintah Kota melalui tim anggaran akan menganalisa alokasi bantuan

Block Grant masing-masing kelurahan

4. Prosedur pelaksanaan kegiatan

a. Pemimpin bagian kegiatan, Kepala Kelurahan dan anggota Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) mengadakan sosialisasi di lingkungannya untuk menginformasikan keberadaan kegiatan dan jadwal

(4)

pelaksanaan kegiatan dan mendiskusikan mengenai permasalahan dan dampak yang mungkin timbul di lapangan

b. Dibentuk tim pelaksana kegiatan dengan Surat Keputusan Lurah yang terdiri

dari unsure teknis, administrative dan social dengan susunan:

− Pemimpin Bagian Kegiatan : Kepala Seksi Pembangunan/Kepala

yang ditunjuk

− Ketua Pelaksana : Dipilih dari dan oleh anggota LPMK

− Bendahara : Dipilih dari dan oleh anggota LPMK

− Anggota : Ketua RT/RW dan anggota LPMK

c. Tim Pelaksana Kegiatan mengajukan rencana anggaran biaya kepada

pemimpin kegiatan

d. Pemimpin kegiatan menerbitkan berita acara penunjukan pelaksana

kegiatan kepada LPMK

5. Laporan, Monitoring dan Evaluasi

a. Laporan pelaksanaan kegiatan:

− pemimpin kegiatan menyediakan buku administrasi kegiatan yang

meliputi: buku daftar hadir tenaga kerja, buku tamu dan buku catatan kemajuan dan permasalahan kegiatan

− pemimpin kegiatan membuat laporan mingguan tentang kemajuan fisik

kegiatan

− paling lambat setiap tanggal 5 pada bulan berjalan pemimpin kegiatan

membuat laporan realisasi fisik dan keuangan yang ditandatangani pemimpin kegiatan dan diketahui Camat setempat yang kemudian disampaikan kepada Walikota Blitar

b. Monitoring kegiatan:

− pengawasan melekat dilakukan Camat atas pelaksanaan Block Grant di

masing-masing kelurahan

− pemimpin kegiatan melakukan pengendalian keuangan dan memantau

progress fisik

− inspeksi mendadak oleh tim Pembina Block Grant Kota Blitar

− pemantauan oleh instansi terkait

− pengawasan teknis oleh konsultan teknis

c. Evaluasi dilaksanakan oleh tim Pembina Block Grant Kota Blitar yang

bertujuan untuk:

− menilai kemajuan pelaksanaan kegaitan baik secara fisik maupun

administrative

− mengetahui dampak atau hasil yang ditimbulkan dengan adanya

kegiatan terhadap lingkungan sekitar

− alat untuk landasan perencanaan dan bahan pertimbangan untuk

(5)

− setiap tahun Pemerintah Kota mengumumkan hasi evaluasi kepada masyarakat dengan cara mengadakan pertemuan dengan seluruh elemen masyarakat

Hasil Yang Dicapai

1. Pembangunan dapat berjalan dengan lancer dan didukung warga setempat

karena kegiatan tersebut memang direncanakan dan dilaksanakan oleh warga sendiri

2. Masyarakat ternyata secara sukarela membantu Pemerintah Kota dengan

menyumbang materi, keuangan dan tenaga untuk memajukan kotanya

3. Masuknya dana partisipasi masyarakat hingga 21% (± Rp 630.000), partisipasi

masyarakat ini belum termasuk tenaga sukarela dan sumbangan berupa konsumsi ataupun barang lainnya

4. Terwujudnya rasa memiliki masyarakat terhadap sarana yang dibangun

5. Pembangunan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang

paling mendesak

Pelajaran Yang Dapat Diambil

1. Masyarakat secara sukarela membantu program-program pembangunan

daerah

2. Warga kota dapat merasakan manfaat langsung dari kebijakan block grant

3. Masyarakat dapat merencanakan dan melaksanakan pembangunan

wilayahnya bila diberi kepercayaan

4. Program pembangunan yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan warga

5. Melalui Program Block Grant yang melibatkan warga sebagai perencana

sekaligus pelaksana pembangunan ternyata dapat menghemat biaya pembangunan yang harus dikeluarkan

Keberlanjutan

1. Evaluasi setiap tahun terhadap pelaksanaan Program Block Grant selalu

dilakukan guna menyempurnakan prosedur Program Block Grant

2. Program ini sangat bermanfaat karena membuat masyarakat sebagai subyek

dari pembangunan

3. Telah diadakan penyempurnaan terhadap prosedur tetap Program Block Grant

untuk tahun 2003 berdasarkan evaluasi tahun 2002. Prosedur tetap tahun 2003 diharapkan mampu mengurangi kelemahan-kelemahan yang terjadi pada tahun sebelumnya

Transferabiliti

Program Block Grant selalu dievaluasi dan didokumentasikan dengan baik setiap tahunnya. Hal ini sangat mempermudah kota lain yang ingin mempelajarinya. Bagi kota-kota yang memiliki karakteristik berbeda dapat melakukan modifikasi maupun inovasi program. Yang perlu menjadi catatan adalah Kota Blitar bukanlah Kota yang memiliki Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum yan gbesar, tetapi kota ini dapat melakukan program yang sangat baik tersebut.

(6)

Alamat Kontak

PEMERINTAH KOTA BLITAR Djarot Saiful Hidayat, Wali Kota Anang Triono, Pjs. Kepala Bappeda

Made Sukawardika, Kabid Fisik Prasarana Bappeda

Alamat : Jl. Merdeka 105 Blitar, Jawa Timur Telepon : 62 – 342 – 801 734

APEKSI

Budi Chairuddin

Alamat : Wisma Dharma Niaga Lt. 3 Jalan Abdul Muis No. 6-10, Jakarta Pusat 10160

Telepon : 62 – 21 – 344 8201

Fax : 62 – 21 – 344 8183

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti mengambil posisi sebagai perempuan dengan menggunakan perspektif psikologi perempuan untuk melihat diri ibu dan anak perempuan dalam keluarga Tionghoa secara holistik

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas dan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan media audio visual (video dan ular tangga) jika dibandingkan dengan

Penelitian ini telah menghasilkan sistem informasi eksekutif yang dapat memberikan informasi jumlah pengguna kartu kredit berdasarkan wilayah, jenis kartu kredit

Investasi dalam saham dengan pemilikan 20% sampai dengan 50%, baik langsung maupun tidak langsung, atau Perusahaan memiliki pengaruh signifikan untuk berpartisipasi dalam

Hasil penelitian membuktikan bahwa (1) asimetri informasi tidak berpengaruh terhadap kualitas laba, (2) leverage berpengaruh terhadap kualitas laba, (3) kualitas akrual

Untuk mengaplikasikan hasil pembelajaran pada Penelitian Pendidikan Fisika digunakan program Matlab dengan menggunakan optimasi dari suatu persamaan gerak bola

membaca kembali transkrip hasil wawancara dan mengutip berbagai pernyataan yang bermakna, menguraikan arti yang ada dalam pernyataan yang signi fi kan untuk menemukan kata

Secara garis besar alur program yang dibuat untuk melakukan analisis struktur rangka menggunakan metode kekakuan langsung meliputi proses masukan ( input ), proses